Buku Pedoman Penyusunan Skripsi 2010
Buku Pedoman Penyusunan Skripsi 2010
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
i
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
TIM PENYUSUN
1. Penanggung Jawab
2. Pengarah
3.
4.
5.
6.
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Narasumber
7. Kesekretarian
8. Pembantu Umum
: 1. Budiono
2. Y. Heru
3. Eli Krisnawati
4. Agustina Salama, S.Sos.
ii
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kata Pengantar
Skripsi merupakan tugas akhir yang wajib diambil oleh mahasiswa untuk
memperoleh gelar sarjana. Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Brawijaya (UB), penyusunan skripsi mulai ditempuh setelah mahasiswa
minimal memperoleh 110 SKS.
Proses pengerjaan skripsi merupakan proses yang menuntut adanya
manajemen kerja yang disiplin agar mahasiswa dapat lancar dalam pengerjaan.
Kedisiplinan yang dimaksud berkaitan dengan hal sistimatika pengerjaan,
pemahaman terhadap tertib administrasi proses pengajukan, proses konsultasi
dengan dosen pembimbing, dan lainnya. Karenanya mahasiswa dituntut untuk
memahami prosedur tersebut secara memadai.
Tidak jarang dijumpai mahasiswa mengalami kesulitan dalam proses
pengerjaan tugas akhir karena ketidakpahaman akan prosedur dan penguasaan
teknik penyusunan skripsi. Harapannya, buku ini untuk menghindari persoalanpersoalan yang sekiranya dapat menghambat kelancaran mahasiswa dalam
menempuh skripsi ini. Buku Pedoman Penyusunan Skripsi ini merupakan upaya
untuk menyediakan panduan bagi mahasiswa FISIP UB untuk memasuki pengerjaan
tugas akhir ini. Adanya buku pedoman ini akan menjadi rujukan dalam
merencanakan pengerjaan tugas akhir sejak penyusunan rencana penelitian
(proposal), pengajukan pembimbing, dan penulisan laporan penelitian.
Buku ini merupakan pengembangan dari Buku Pedoman Penulisan Skripsi
yang telah ada sebelumnya. Pada edisi ini ditambahkan pula mengenai prosedur
pengajuan skripsi dan pedoman penulisan dengan bahasa Indonesia yang benar.
Dengan telah diterbitkannya buku pedoman penyusunan skripsi ini akan
dapat menjadi pegangan baik bagi mahasiswa maupun dosen dalam proses
pengerjaan tugas akhir skripsi dilingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UB.
Semoga buku ini dapat menunjang kelancaran mahasiswa FISIP dalam rangka
menyiapkan diri dalam pengerjaan tugas akhir ini.
Malang,
Dekan,
ttd
iii
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................
iii
iv
vi
BAB I.
BAB II.
BAB III.
BAB IV.
BAB V.
PENDAHULUAN
1.1. Ketentuan/Persyaratan Penyusunan skripsi ......................
1.2. Pengertian Skripsi ....................................................
1.3. Kedudukan Skripsi dan Bobot Satuan Kredit Semester (SKS) ...
1.4. Tujuan Penulisan Skripsi.............................................
1
3
4
4
6
7
7
7
8
8
8
9
9
9
10
11
11
12
13
13
15
20
TATA TULIS
5.1. Kutipan .................................................................
5.2. Bahasa dan Tata Cara Penulisan ...................................
30
32
iv
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
DAFTAR GAMBAR
1. Alur Pengajuan Skripsi ..............................................................
v
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
vi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
2010
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Ketentuan/Persyaratan Penyusunan Skripsi
2010
Pelaksanaan Penelitian
Pengujian
Penulisan hasil
penelitian
Revisi
Persetujuan
oleh Ketua
Jurusan/Prodi
Persetujuan
kedua
Pembimbing
YUDISIUM
Persetujuan
Pembimbing dan
penetapan dengan
SK dekan
Pembimbingan oleh
Pembimbing
Seminar
Proposal
Penelitian
Skripsi
pengajuan Ujian
Skripsi ke
Jurusan/Prodi
WISUDA
Pengusulan
dosen penguji
oleh
Jurusan/Prodi
ke Dekan
Penetapan SK
Dekan
2010
2)
Langkah pengerjaan skripsi harus dijiwai serta menggunakan metode keilmuan atau
metode penelitian.
3)
Sosok tampilan skripsi harus sesuai dan memenuhi persyaratan sebagai tulisan
ilmiah.
Kegiatan penyusunan skripsi ini dilakukan dengan melalui penelitian, baik
2010
secara langsung di lapangan, baik dengan cara melalui wawancara maupun dengan
melalui pengukuran langsung terhadap obyek penelitian atau responden. Sedangkan data
sekunder adalah data yang diperoleh si peneliti dengan cara memanfaatkan hasil atau
data dari pihak lain, seperti bahan publikasi ilmiah, jurnal dan majalah ilmiah serta dari
lembaga-lembaga terkait yang menyediakan data. Data yang dikumpulkan bisa bersifat
data kualitatif dan data kuantitatif.
1.3. Kedudukan Skripsi dan Bobot Satuan Kredit Semester (SKS)
Penulisan skripsi memiliki kedudukan yang sama dengan mata kuliah yang lain,
namun berbeda dalam hal bentuk, proses belajar mengajar dan cara penilaiannya.
Bobot skripsi ditetapkan berdasarkan buku pedoman pendidikan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya dan mengacu pada ketentuan-ketentuan
yang berlaku di Universitas Brawijaya yaitu sebesar 6 SKS atau yang setara dengan
kegiatan akademik setiap minggu sebesar 24 30 jam SKS selama satu semester atau
juga setara dengan kegiatan akademik sebesar 600 750 jam. Skripsi ini adalah sebagai
tugas akhir (final assignment) mahasiswa program S1 dengan mempertimbangkan
keterbatasan kemampuan dari mahasiswa dalam melakukan kegiatan penelitian.
1.4. Tujuan Penulisan Skripsi
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai setelah mahasiswa menyelesaikan
kegiatan penyusunan skripsi :
1)
2)
3)
Mampu menyusun dan menulis karya ilmiah yang sesuai dengan bidang ilmu yang
digelutinya.
4)
5)
2010
Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk pengumpulan dan pengolahan data atau
informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan menggunakan metode
ilmiah dan menyajikannya dalam bentuk karya ilmiah yang sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di Universitas Brawijaya khususnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.
2010
BAB II
PERSYARATAN DAN SIFAT SKRIPSI
c.
2)
Perpanjangan
waktu
dapat
dilakukan
dengan
mendapatkan
setelah
mendapatkan
2010
laporan penelitian seorang mahasiswa harus dibimbing oleh tim pembimbing yaitu
sebagai berikut :
1)
2 (dua) orang pembimbing yang terdiri dari :
a. 1 (satu) orang pembimbing utama yang bertindak sebagai penanggung jawab
2)
3)
4).
2010
hasil penelitian.
c). Memonitor kegiatan mahasiswa dalam pelaksanaan penelitian dan
penyusunan tugas akhir.
2.3.
2010
BAB III
TATA CARA PENGAJUAN PENYUSUNAN SKRIPSI
erdasarkan buku pedoman pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, bahwa
seorang mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan program sarjananya
diwajibkan untuk menyusun skripsi dengan persyaratan yang telah ditetapkan
oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dalam rangka mempermudah mahasiswa
dalam proses pelaksanaan penyusunan skirpsi perlu adanya prosedur yang jelas dalam
proses penyusunan skripsi seperti diuraikan dibawah ini :
3.1. Persyaratan Pengajuan Penyusunan Skripsi.
Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik, persyaratan administrasi
dan persyaratan lain yang telah ditetapkan fakultas dan memprogramkan skripsi
pada KRS, maka mahasiswa dapat mengajukan topik atau judul skripsi kepada
Ketua Jurusan/Program Studi yang selanjutnya akan diproses untuk ditentukan
pembimbingnya.
3.2. Tata Cara Penunjukan Pembimbing.
1)
2)
Atas dasar topik atau judul penelitian yang diajukan oleh mahasiswa tersebut,
jurusan atau program studi menunjuk pembimbing utama dan pembimbing
pendamping.
3)
3.3.
Penggantian Pembimbing
Apabila terjadi halangan yang tetap, yaitu tidak dapat menjalankan fungsi
bimbingan pada salah satu pembimbing skripsi mahasiswa untuk jangka waktu minimal
tiga bulan secara berturut-turut, maka mahasiswa yang bersangkutan dapat melapor
kepada Ketua Jurusan atau Program Studi. Selanjutnya Ketua Jurusan atau Program
2010
terjadi
masalah
yang
menghambat
penyelesaian
skripsi,
maka
penyelesaian ditangani oleh ketua jurusan/program studi dan apabila belum bisa
diselesaikan, maka dilimpahkan kepada dekan.
3.4. Tata Cara Pembimbingan
Tim
pembimbing
diharapkan
dapat
secara
terus
menerus
melakukan
pembimbingan dengan menggunakan Kartu Bimbingan Skripsi. Hal ini dilakukan, agar
tim
pembimbing
dapat
mengetahui
perkembangan
dan
kemajuan
mahasiswa
Usulan
penelitian
yang
telah
disetujui
oleh
tim
pembimbing
wajib
Usulan peneliti yang telah diseminarkan harus direvisi, bila memang ada halhal dari tulisannya yang perlu atau harus direvisi. Setelah hasil refisi proposal
itu disetujui oleh tim dosen pembimbing dan pembahas, maka
proposal
Bagi skripsi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu semester, dimana skripsi
diprogramkan, maka dapat diselesaikan pada semester berikutnya dengan
persyaratan sebagai berikut :
-
10
Pembimbing
keterangan
utama
pada
yang
KRS
bersangkutan
tersebut
dengan
harus
tanda
memberikan
PS.
yang
2010
sebuah
artinya
perpanjangan skripsi.
4)
Peserta seminar adalah mahasiswa FISIP yang telah menempuh 110 SKS
minimal 10 orang dengan dihadiri minimal oleh satu dosen pembimbing.
Skripsi yang telah selesai disusun, baik berupa draf maupun sudah dinyatakan
sempurna dan ditandatangani oleh tim pembimbing, maka sebelum diajukan
ke sidang ujian skripsi harus diseminarkan terlebih dahulu minimal oleh salah
satu dosen pembimbing dan satu orang dosen pembahas serta dua orang
mahasiswa sebagai pembahas yang telah selesai mengadakan seminar
proposal yang sekurang-kurangnya sebanyak 10 mahasiswa. Tata tertib
11
2010
seminar akan diatur dalam buku pedoman pendidikan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik.
2).
3).
4).
Ujian skripsi dilakukan dihadapan sidang yang disebut sidang ujian skripsi
yang dihadiri oleh minimal 1 (satu) orang dosen pembimbing utama
merangkap sebagai penguji, 1 (satu) orang dosen pembimbing pendamping
merangkap sebagai penguji dan 2 (dua) orang dosen penguji.
5).
Dalam ujian skripsi, mahasiswa yang akan diuji harus menyerahkan draft
skripsinya sebanyak lima rangkap kepada Jurusan atau Program Studi paling
lambat 2 (dua minggu) sebelum ujian dilaksanakan yang akan dibagikan
kepada:
Majelis Penguji ditetapkan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan/Program Studi.
b.
12
2010
d.
e.
Anggota penguji selain berasal dari pembimbing juga dosen lain yang
memenuhi kualifikasi dan sesuai dengan bidang minat penelitian dari skripsi
yang akan diujikan. Pertimbangan ini dilakukan oleh Ketua Jurusan/Program
Studi, kemudian diusulkan kepada dosen yang bersangkutan, kemudian
diajukan untuk disahkan Dekan.
f.
Penguji bukan pembimbing dapat diangkat dari instansi lain yang bidang
ilmunya sesuai dengan Tugas Akhir mahasiswa yang ditentukan oleh Dekan
atas usul Ketua Jurusan/Program Studi.
g.
Penilaian
Yang dinilai dalam ujian Tugas Akhir Program Sarjana meliputi:
a. Kemampuan Penyajian
- Mampu mengemukakan konsep dan teori yang relevan
- mampu berbicara secara rasional
- mampu menyajikan materi secara sistematis
13
2010
yang
dinyatakan
belum
lulus
ujian
Tugas
Akhir
harus
14
2010
BAB IV
SISTEMATIKA DAN TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
2)
Lembar persetujuan
Pada bagian halaman persetujuan ini memuat judul dan pernyataan usulan
penelitian untuk skripsi, nama penulis, kolom tanda tangan persetujuan para dosen
pembimbing serta Ketua Jurusan atau Ketua Program Studi.
3)
Daftar Isi
Pada halaman ini memuat seluruh bab dan sub bab serta sub-sub bab yang ada
dalam bagian isi usulan penelitian, daftar table, daftar gambar, dan daftar
lampiran-lampiran.
Isi Proposal
1.
Latar belakang
Berisi pemaparan tentang fenomena yang akan diteliti ; menampilkan
fakta-fakta yang dihubungkan dengan teori-teori yang ada.
Bab 2.
Metode penelitian
Berisi alur penelitian yang akan dilakukan, jenis penelitian ideografik yang
digunakan (etnografi, etnometodologi, discourse analysis, semiotic, dan
seterusnya), situs penelitian, teknik analisis data, dan sebagainya.
15
2010
Pendahuluan
Berisikan uraian mengenai: latar belakang perlunya penelitian ini
dilakukan dengan menjelaskan justifikasi dari penelitian tersebut. Bagian
ini harus diuraikan secara jelas, ringkas dan rinci mengenai masalah yang
dihadapi dan perlunya dilakukan pemecahan masalah tersebut. Uraianuraian di dalam latar belakang tersebut dapat disusun berdasarkan kajian
kepustakaan dan/atau kenyataan-kenyatan empirik di lapangan.
Bab II.
Tinjauan Pustaka
Bagian ini berfungsi sebagai dukungan informasi dasar bagi orientasi
penelitian kearah pemecahan masalah . Juga akan memberikan dukungan
terhadap analisis dan argumentasisi peneliti. Fungsi tinjauan pustaka
adalah : sebagai dukungan evidensi ilmiah yang relevan dengan masalah
yang digarap, tolok ukur penilaian tentang penguasaan peneliti mengenai
tingkat perkembangan disiplin ilmunya terkait dengan masalah yang
sedang dipecahkan, refleksi integritas ilmu peneliti yang ditunjukkan oleh
kedewasaan intelektualnya dalam menghimpun dan menyeleksi serta
menanggapi evidensi-evidensi ilmiah sebagai dukungan landasan teoretik
penelitiannya, dan landasan pembanding hasil penelitian sendiri.
Tinjauan pustaka ini disajikan secara sistematis dan jelas mengenai halhal yang mendukung perlunya penelitian yang akan dilakukan.
16
2010
yaitu
jelas
tokoh
pakarnya,
tahun
publikasi
dan
esensi
informasinya.
Penyusunan Hipotesis
Hipotesis dirumuskan dari hasil penyusunan kerangka pemikiran. Penyusunan
hipotesis ini dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas bagi si peneliti apa
yang perlu dilakukan di lapangan dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian.
Hipotesis harus dirumuskan secara kongkrit, eksplisit atau tegas dan disusun dalam
bentuk kalimat pernyataan yang menyatakan hubungan atau pertautan antara dua
atau lebih variabel secara kausalitas. Hipotesis ini memiliki peranan yang cukup
17
2010
penting dalam kegiatan penelitian, bahkan ada yang mengatakan bahwa hipotesis
merupakan
identitas
dari
suatu
penelitian,
khususnya
dari
segi
tingkat
orisinalitasnya.
Bab III. Metode Penelitian
Metode penelitian ini terdiri dari beberapa komponen yang harus
diuraikan secara rinci oleh peneliti. Komponen-komponen metode
penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan peneliti meliputi :
1) Pemilihan metode.
Metode
penelitian
yang
biasanya
digunakan
dalam
penelitian
Ketepatan materi
18
2010
(2)
(3)
19
2010
8) Analisis data.
Setelah pengolahan data selesai kemudian dilakukan analisis data yang
meliputi
analisis
deskriptif-eksplanatoris
dan
analisis
statistik.
20
2010
sistematis, efisien dan efektif. Oleh kerena itu semua ide dan hasil kegiatan harus
dituangkan dalam laporan hasil penelitian. Konsistensi penulisan harus dijaga. Penulis
harus benar-benar memperhatikan pedoman dan syarat-syarat penulisan serta juga
memperhatikan bahasa dan ejaan yang benar.
Dalam rangka untuk memberikan kemudahan peneliti dalam menulis skripsi,
maka dalam buku ini disampaikan suatu format pedoman tentang skripsi yang berlaku di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk Jurusan Sosiologi, Ilmu Komunikasi, Psikologi
dan Hubungan Internasional.
Adapun format dari penulisan skripsi adalah terdiri dari tiga bagian yaitu :
bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
4.2.1. Bagian Awal
Bagian Awal Skripsi terdiri atas:
a.
Halaman Sampul
b.
Halaman Judul
c.
d.
Halaman Pengesahan
e.
h.
Daftar Isi
i.
j.
k.
l.
21
2010
besar dapat disesuaikan dengan raturan yang terdapat pada butir 4.2.2.1 dan
4.2.2.2
4.2.2.1. Penelitian Nomothetic/etik (Kuantitatif)
BAB I.
BAB II.
Pendahuluan
-
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Tinjauan Pustaka
-
Kajian Teori
Studi PenelitianTerdahulu
Kerangka Pemikiran
Perumusan Hipotesis
Pemilihan metode.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Analisis data.
2.
3.
Pembahasan
pokok-pokok
temuan
penelitian
dengan
22
2010
Bab II.
Pendahuluan
-
tujuan penelitian,
manfaat penelitian,
Tinjauan Pustaka
-
dasar teoritis
penelitian terdahulu
alur pikir
Pembahasan
:berisi
deskripsi
dan
eksplanasi
data
fokus
Kesimpulan
Saran
23
2010
lambang Universitas Brawijaya (d) nama dan nomor mahasiswa (e) instansi
penyelenggara dan (f) tahun penyelesaian skripsi.
a)
Judul Skripsi
Dicetak dengan huruf kapital semua, ditempatkan paling atas, dan disusun
simetris.
b)
Maksud Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar sarjana program
studi yang diambil (peminatan ditulis dibawahnya).
c)
d)
e)
Instansi Penyelenggara
Instansi penyelenggara yaitu Jurusan/Program Studi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Brawijaya.
f)
pengesahan (5)
24
2010
ucapan terima kasih pada pihak-pihak yang dianggap sangat berjasa dan
berhubungan langsung dalam penyusunan skripsi dengan urutan : dekan, ketua
jurusan, pembimbing, penasehat akademik, dosen-dosen FISIP, lokasi, orang
tua, teman spesifik, dan teman-teman sejawat.
7) Daftar Isi
Berisi gambaran secara menyeluruh mengenai isi skripsi dan merupakan
petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bagian tertentu dari
skripsi. Di dalam daftar isi dicantumkan urutan judul suatu bab, sub judul dan
anak sub judul yang disertai nomor halaman.
8) Daftar Tabel
Memuat urutan judul tabel dan nomor halamannya.
9) Daftar Bagan
Memuat judul bagan dan nomor halamannya
10) Daftar Gambar
Berisikan urutan judul gambar dan nomor halamannya
11) Daftar Singkatan dan Lambang/Istilah
Disusun secara alfabetis diberi judul dan penjelasan
12) Daftar Lampiran
Berisi urutan judul lampiran dan nomor halamannya
13) Abstrak.
Merupakan uraian singkat tetapi lengkap mengenai skripsi yang mencakup
masalah atau tujuan penelitian, metode penelitian, dan hasil
penelitian.
Abstrak diketik 1 spasi, ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris,
masing-masing diuraikan dalam 1 halaman dan diberi kata kunci maksimal 5
kata kunci. Jumlah kata maksimum dalam abstrak 250 kata (200 250).
Nomor halaman abstrak dengan menggunakan huruf romawi kecil yang diketik di
bagian tengah bawah halaman. Jarak antara judul dan alinea pertama empat
spasi dan jarak antar alinea satu spasi. Kata abstrak ditulis pada halaman
25
2010
tengah atas dengan huruf besar (capital letter). Dua spasi dibawahnya ditulis
judul skripsi.
2.
Bagian Isi
Pada bagian isi ini terdiri dari Bab dan Sub Bab atau Sub-sub Bab yaitu :
1)
Pendahuluan
Bagian ini berisi uraian mengenai : 1) Latar belakang masalah, 2)
Perumusan masalah, 3) Tujuan penelitian, 4) Manfaat penelitian.
1) Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisi faktor-faktor yang melatari perlunya
masalah ini diteliti, dilihat segi arti pentingnya dan motivasi
melakukan penelitian. Disampaikan juga rasionalitas/argumentasi
perlunya penelitian dilakukan. Disinggung pula penelitian sejenis
yang pernah dilakukan serta perbedaannnya dengan penelitian
sekarang. Dapat pula ditampilkan data empirik tentang masalah
yang diteliti.
2) Perumusan Masalah
Pada bagian ini menunjukkan inti masalah yang hendak diteliti.
Biasanya masalah dirumuskan dalam sebuah kalimat pertanyaan
3) Tujuan Penelitian
Pada bagian ini mengungkapkan tujuan umum dan khusus yang
ingin dicapai dari kegiatan penelitian. Tujuan khusus biasanya
lebih dari satu tujuan. Tujuan penelitian ini memberikan arah
kepada pencapaian penelitian.
4) Manfaat Penelitian
Merupakan pernyataan bahwa penelitian bermanfaat dalam
pengembangan ilmu, teknologi dan seni yang bersifat teoristis dan
praktis.
26
2010
merupakan
jawaban
sementara
terhadap
pertanyaan
temuan
penelitian
dengan
27
2010
Penelitian Ideografik
Bab I.
Pendahuluan
Berisi pemaparan tentang latar belakang permasalahan penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian.
Pembahasan
:berisi
deskripsi
dan
eksplanasi
data
fokus
28
2010
- Kesimpulan
Merupakan pernyataan singkat dan tepat berdasarkan hasil analisis
dan pembahasan sehubungan dengan masalah penelitian.
kesimpulan merupakan gambaran tujuan yang telah tercapai dalam
penelitian.
- Saran
Dibuat berdasarkan hasil temuan penelitian yang dimaksudkan
untuk mengembangkan, menindaklanjuti atau menerapkan hasil
penelitian baik bersifat teoritis dan praktis.
3.
Bagian Akhir
Bagian akhir ini berisi :
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran-lampiran
Adapun penjelasan bagi masing-masing bagian tersebut akan diuraikan sebagai
berikut :
1. Daftar Pustaka
Memuat pustaka yang diacu dalam skripsi dan disusun secara alfabetis.
Contoh tertera pada lampiran buku ini.
2. Lampiran
Terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada bagian isi skripsi,
misalnya kuesioner, perhitungan statistik, dan tabel. Lampiran sifatnya
melengkapi isi skripsi.
Contoh tertera dalam lampiran
29
2010
BAB V.
TATA TULIS
5.1. KUTIPAN
engutipan merupakan sesuatu yang dibenarkan dalam menulis suatu karya ilmiah
paraphrase tanpa diberi sela ketukan, dan tidak diberi tanda titik
30
2010
31
2010
Bahasa
a.
b.
Bentuk kalimat
Kalimat-kalimat tidak menampilkan orang pertama dan orang kedua (seperti
saya, aku, kami, kita, engkau, kamu, dan sebagainya), tetapi dibentuk
menjadi kalimat pasif. Pada penyajian kata pengantar, kata-kata aku, saya
harus diganti dengan kata penulis.
c.
Istilah
Istilah yang dipergunakan adalah istilah Indoensia atau istilahyang sudah di
indonesiakan. Apabila terpaksa harus mempergunakan istilah asing atau
daerah, penulisannya dibedakan dengan digarisbawahi atau dimiringkan.
d.
b)
32
2010
d)
Awalan didan ke-- perlu dibedakan dengan kata depan di dan ke.
Awalan didan kedirangkaikan dengan bentuk dasar, sedangkan kata
depan di dan ke tidak dirangkaikan dengan kata yang mengikutinya.
2)
Penggunaan Huruf
Di dalam tata tulis ilmiah atau karangan dalam bahasa Indonesia selalu digunakan
dengan huruf latin. Huruf latin ini terdiri dari dua bentuk, yaitu Huruf Romawi dan
Huruf Itali. Disamping itu juga dikenal ada huruf latin tipis dan huruf latin tebal
serta huruf latin kecil dan huruf latin besar atau kapital. Selain itu dikenal pula
ada dua system dalam pemberian angka yaitu angka arab dan angka Romawai.
a.
Huruf Romawi
Penampilan huruf Romawi selalu berdiri tegak, sehingga penulisan dengan
huruf romawi ini sering disbut huruf tercetak. Dalam dunia tata tulis dan
pengetikan bentuk huruf romawai ini yang selalu dipakai, kecuali untuk huruf
Romawi yang berpenampilan kurus, hampir selalu dapat dipergunakan untuk
segala keperluan.
Contoh huruf romawi : Aku, Saya, Makan dll.
b.
Huruf Itali
Huruf Itali ditampilkan secara miring, sehingga huruf Itali sering disebut juga
huruf miring atau kursif. Kalau diketik atau ditulis tangan kemiringannya
ditandai dengan garis bawah tunggal.
Huruf Itali ini dipakai untuk hal-hal sebagai berikut :
1)
Kata dan ungkapan asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa
(in vitro, ad hoc)
2)
3)
4)
5)
6)
33
2010
Judul buku atau berkala yang disebutkan dalam teks dan dalam daftar
pustaka (Sosiologi Pedesaan, Metode penelitian)
8)
c.
Huruf Kapital
Pemakain huruf kapital adalah :
1)
2)
3)
Setiap kata dalam judul buku atau berkala (kecuali kata dan, yang,
untuk, di, ke, dari yang tidak terletak pada posisi awal)
4)
5)
Setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada buku dan nama
bangsa (Undang-Undang Dasar 1945, Garis-Garis Besar Haluan Negara,
Perserikatan Bangsa-Bangsa);
6)
7)
Keseluruhan huruf dalam judul, bab, dan heading lainnya sering memakai
huruf capital, namun kebiasaan ini sekarang sudah mulai ditinggalkan,
antara lain karena membaca kalimat yang semua ditulis dengan huruf
kapital ternyata melelahkan mata
8)
Akan tetapi huruf kapital tidak dipakai pada nama geografi yang
digunakan sebagai nama jenis (seperti tempe malang, apel batu, dodol
garut, jenang kudus dan lain-lain) atau sebagai bentuk dasar kata
turunan (seperti kearab-araban, mengindonesiakan, menginggriskan).
d.
e.
Huruf Tebal
Huruf tebal ini sering digunakan untuk judul atau bab dan sub bab utama.
Selain itu benuk huruf ini biasa dipakai untuk nama ilmiah takson yang baru
ditemukan atau diusulkan pertama kali.
34
2010
Huruf Yunani
Selain huruf latin yang digunakan dalam tata tulis karya ilmiah, juga sering
digunakan huruf Yunani. Beberapa huruf capital yunani sama dengan huruf
latin, tetapi semua huruf kecilnya mempunyai bentuk yang sangat berbeda.
Huruf yunani banyak dipakai dalam formula matematika (r) statistic (rhit.,
@ ) lambang astronomi (deklinasi ), satuan ukuran (m), istilah kimia (amilase) atau kedokteran (r globulin).
g.
Pemakaian Angka
Dalam tata tulis karya ilmah dan karangan lain dengan menggunakan huruf
latin dikenal ada dua macam angka, yaitu angka Arab dan angka Romawi.
Angka arab lebih banyak dipakai orang sebab memiliki beberapa kemudahan
karena sistemnya yang efektif. Akan tetapi angka Romawi masih sering
dipakai secara berdampingan, terutama untuk pelbagai keperluan khusus.
1)
Angka Arab
Secara umum angka arab ini dipakai untuk :
(1) Menyatakan jumlah yang mendahului satuan ukuran (4g, 9m, 13
jam, 100 ha, 259 cc)
(2) Menyatakan nilai uang, tanggal, waktu, halaman, penunjukan
urutan yang diawali ke-, persentase (Rp 250.000, 10 Maret, pukul
10:45, halaman 468, abad ke-20, 12 %);
(3) Menunjukkan
jumlah
yang
berkaitan
dengan
manipulasi
35
2010
Angka Romawi
Pemakaian Angka Romawi dalam tata tulis adalah :
(1) Membedakan raja, paus, atau orang seketurunan yang bernama
sama (Elizabeth III, Hamengkubuwono X, Paulus II, James R.
Watson IV);
(2) Menunjukkan urutan yang tidak diawali ke- (abad XX, Kongres
Sejarah Nasional V, Lustrum IX);
(3) Penomoran pada/untuk bab utama;
(4) Penomoran ditulis dengan huruf kecil halaman buku sebelum
halaman normal batang tubuh teks yang memakai angka Arab
(5) Penunjukan babak dan adegan dalam lakon, yang terkadang
dilakukan juga dengan angka Arab, sedangkan baris selalu
ditunjukkan dengan angka Arab (dewi Sri dan Agung Sedana atau
Lutung Kasarung, Babak III, adegan iii, baris 56 atau Julius Caesar
IV, iii, 84, atau Hamlet, Babak III, adegan 1, baris 56, atau Othello
5, 2, 334)
36
2010
Penggunaan Singkatan
Singkatan adalah bentuk istilah yang tulisannya dipendekkan, sehingga hanya
tinggi satu huruf (g untuk gram), beberapa huruf (UUD untuk Undang-Undang
Dasar atau ABRI untuk Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) atau
sepenggal kata (harian untuk surat kabar harian). Akronim adalah singkatan
beberapa kata yang dibentuk dengan berbagai cara dan diperlakukan sebagai
sepatah kata (laser dari gabungan huruf awal istilah light amplification by
stimulated emission of radiation; berdikari dibentuk dari berdiri diatas kaki
sendiri atau Humas dibentuk dari Hubungan Masyarakat).
Singkatan kata atau akronim digunakan hampir pada setiap bahasa dan
merupakan gejala yang bersifat universal. Ada kata singkatan yang seringa
tidak disadari oleh penggunanya seperti radar (radio detecting and ranging
atau motel (motorist hotel.
Menurut Badudu (1991) singkatan kata dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1)
yang biasa disebut singkatan kata saja, yaitu kata yang disingkatkan dengan
mengambil huruf-huruf awal kata, kemudian
misalnya : SLTP atau SMP, SMA atau SLTA, TVRI, JTV dan lainnya 2) Singkatan
kata yang dibaca sebagai kata; misalnya : AKABRI, SETJEN, DEPDIKNAS,
DEPDIGBUD, DIRJEN, IRJEN disebut sebagai akronim.
i.
Pemakaian Lambang
Untuk menunjukkan beberapa konsep dasar ilmiah seperti satuan dan unsur
dipakai lambang huruf (r untuk korelasi, d untuk simpangan baku). Selain itu
beberapa bidang ilmu juga melambangkan konsep ilmiahnya dalam bentuk
gambar atau tanda lain ( dan berturut-turut untuk tanda jantan dan
betina).
Satuan dasar yang dianut secara universal memakai satuan sistem
Internasional (biasa disingkat SI dari Systeme International dunites). Dalam
system ini dikenal tujuh satuan dasar utsama untuk mengukur panjang
(meter m), massa (kilogram kg), waktu (sekon atau detik s), arus listrik
(ampere A), kuantitas zat (mol), suhu termodinamika (Kelvin K) dan
intensitas cahaya (candela cd). Satuan-satuan lain diturunkan dari satuan
dasar tersebut dengan menambahkan kata yang menunjukkan system
perpangkatan sepuluh (yang terbanyak dipakai adalah mega-, kilo-, desi-,
mili-, mikro-, nano-, dan seterusnya). Adapun satuan dasar lain yang mulai
37
2010
sering dipakai tulisan ilmiah berbahasa Inggris untuk waktu adalah menit
(min), jam (h), hari (d) (Guhardja dkk, 2004).
j.
Pemakaian Ejaan
Sejak diberlakukannya sistem ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan
pada tahun 1972, semua huruf dalam abjad Latin
cara
penulisan
menerjemahkan
(bukan
menterjemahkan),
bentuk
aslinya.
Untuk
itu
memang
perlu
dilaksanakan
38
2010
negatip; Aktif bukan aktip; bukan keaktifan, tetapi aktifitas dan bukan
aktipitas; provinsi bukan propinsi).
2.
3.
Huruf y sekarang adalah pengganti huruf j dulu, jadi tidak dapat dipakai
sebagai huruf i lagi (hipotesis, bukan hypotesis; analisis bukan analysis
apalagi analysa).
4.
Huruf x dan q dipakai secara khusus untuk nama dan keperluan ilmu
(misal Al-Quran, Furqan, Xenon)
5.
Huruf x hanya dipakai di awal kata, dan bila dipakai di tempat lain atau
pada posisi tengah dan akhir kata, maka huruf itu diganti dengan ks
(misal : xylem bukan silem atau klisem; xenon bukan senon; ekstra
bukan extra, taksonomi bukan taxonomi; kompleks bukan complex atau
dijadikan komplek).
6.
methode
otomatis;
mikrob
bukan
mikroba
atau
microbe
sebab
9.
Dalam kaitan ini perlu dicatat bahwa dalam bahasa Indonesia satu
bentuk kata dapat berfungsi sebagai kata benda (sosiologi sosiology),
kata keterangan (sosiologi sosiologic) atau kata tambahan (sosiologi
sosiological/sosiologically). Oleh karena itu department of sosiologic
39
2010
Memiliki pasangan kata ke dan dari (misal : dari rumah, dari sana,
ke rumah, ke sana).
2)
kata kerja berawalan di- selalu mempunyai pasangan bentuk me(misal : diberi-memberi; disuruh-menyuruh; dipukul-memukul;
diambil-mengambil; diserahkan-menyerahkan).
3)
Tanda Baca
Menurut Guhardja,dkk, (2004) bahwa suatu gaya penulisan yang baik- yang mampu
menggunakan kata yang tepat di tempatnya yang sesuai biasanya tidak
memerlukan tanda baca yang banyak, jika dibandingkan dengan gaya yang jelek.
Seprti terlihat dari namanya, tanda baca dimaksudkan untuk membantu pembaca
mengerti maksud suatu kalimat yang tertulis. Dalam komunikasi bertatap muka
kalimat yang diucapkan oleh seseorang dapat jelas maknanya karena dibantu oleh
tekanan suara, tarikan napas, gerak gerik muka dan sebagainya. Ketiadaan bantuan
langsung dalam komunikasi tertulis dicoba diatasi dengan pertolongan tanda baca
40
2010
menggantikan peletakan kata yang tepat di tempatnya. Oleh karena itu tanda baca
harus dipergunakan dengan tepat seperti titik (.), titik dua (:), titik koma (;),
tanda petik (.), dan kurung ( ). Tanda baca memang sangat diperlukan guna
untuk dapat memahami maksud setiap kalimat pada suatu alinea penulisan yang
telah dibaca. Namun demikian perlu dicatat bahwa suatu kalimat yang terlalu
banyak menggunakan tanda baca sering kali menandakan bahwa kalimat itu harus
ditulis kembali.
Adapun tanda baca yang dipakai secara umum adalah meliputi : koma (,), titik
koma (;), titik dua (:) titik (.), dan tanda tanya (?), serta tanda seru (!).
Pengunaan tanda baca dalam kalimat dapat diuraikan sebagai berikut :
1)
(2)
(3)
Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar
(3.1.,3.1.1.,3.1.2,3.2. dan seterusnya);
(4)
(5)
b.
c.
Memisahkan
bilangan
ribuan
atau
kelipatannya
yang
tidak
41
2010
Singkatan nama unsur (C, H, O), senyawaan (RNA, DDT), atau pernyataan
biologi (BOD, RFLP);
2)
b.
c.
d.
3)
(2)
(3)
Pada waktu air laut pasang, banyak nelayan yang tidak melaut.
42
2010
(seperti
(5)
(6)
Digunakan
untuk
mengapit
frase
ajektiva
atau
frase
apositif
Gus Dur, mantan presiden Republik Indonesia, jatuh sakit. Api, yang
sudah menyala, masih membara.
(7)
(8)
(9)
Koma
hendaklah
persepuluhan
selalu
dipakai
untuk
menyatakan
pecahan
43
2010
Kita boleh bicara apa saja, akan tetapi jangan sampai menyinggung
perasaan
(11) Digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat
Misal
Kata Ayah : Saya senang kamu ikut belajar bahasa inggris, Nak.
(2)
4)
5)
44
2010
6)
7)
6)
8)
9)
tulisan
ilmiah
tanda
tanya
dapat
dipergunakan
untuk
heran
atau
marah
(misal
Alangkah
indahnya
45
2010
(2)
Digunakan untuk menuliskan kata ulang (misal : Terlunta-lunta, Mudamudi, Tertatih-tatih, Kekanak-kanakan dan lainnya).
(3)
(abad ke-21,
(5)
up)
(6)
Memperjelas
hubungan
bagian-bagian
kata
atau
ungkapan
, )
Bergantung kepada panjangnya terdapat tiga macam tanda pisah, yaitu tanda
pisah em (panjangnya sama dengan lebar huruf capital M atau setinggi tipe,
diketik dengan dua tanda hubung --), tanda pisah en (panjangnya setengah
tanda pisah em, dan tanda pisah 3-em.
(1)
46
2010
(3)
10)
(2)
(3)
11)
(2)
12)
(2)
47
2010
14)
(2)
(3)
Kata dan, atau diantara dua perkataan yang tidak dimaksudkan sebagai
pilihan sinonim yang diselangkan (permusyawaratan/perwakilan);
(4)
15)
48
2010
amos y Ajello (1975), Soedarsan dan Rifai (1976), dan Mueller und Loffler
(1978) memang janggal sekali. Kalau amperson tidak akan dipakai, dalam
menyusun daftar pustaka untuk tulisan berbahasa Indonesia secara bertaat
azas supaya selalu dipakai dan untuk menggabungkan nama-nama pengarang
tanpa memperhatikan bahasa karangan yang diacu.
4)
Pemenggalan Kata
a.
Untuk kata dengan konsonan lebih dari dua huruf berturut-turut di tengah,
maka pemenggalan kata dilakukan dengan mengambil konsonan pertama
menjadi bagian dari suku kata pertama dan konsonan-konsonan selanjutnya
dijadikan suku kata berikutnya.
Contoh : Broad-cas-ting Elek-trik, Lam-pu, Po-pu-ler, An-ti-pa-ti, sim-pa-tik
b.
Untuk kata yang mendapatkan afikasi (awalan dan akhiran) dan partikel, pada
pergantian baris, afikasi dan partikel dapat dipisahkan/dipenggal dari ka
dasarnya.
Contoh : Meng-harap-kan, di-harap, meng-gerak-an, datang-lah, ter-bangun,
ter-duduk
5)
Penggunaan Huruf
1. Huruf Kapital
Pemakaian huruf capital adalah sebagai berikut :
a)
Amir berkata, Saya ingin masuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP).
Ani bertanya, Dimana tempat pendaftaran mahasiswa baru FISIP?
b)
Untuk
menuliskan
huruf
pertama
dari
ungkapan-ungkapan
yang
Allah, Yesus, Budha, Yang Maha Suci, Yang Maha Esa, Yang Maha Widi,
Al-Kitab, Quran, Weda Injil, Islam, Kristen dan lainya.
Manusia berusaha, Tuhan yang menentukan
Berilah petunjuk pada hamba-Mu ini ke jalan yang benar, ya Allah
49
2010
Misal :
Gubernur, Bupati, Walikota, Rektor, Dekan, Presiden Megawati, Jendral
Sudirman, Pangeran Wiroyudo, Profesor Suryono, Raden Ajeng kartini dan
lainnya.
-
Idul Adha, Idul Fitri, Waisak, Prokmalasi Kemerdekaan RI. Juli, Januari,
hari Kamis, hari Sabtu dan hari Jumat.
-
2. Huruf Miring
Dalam skripsi penulisan huruf miring dapat diganti dengan kata yang diberi
garis bawah. Penulisan huruf miring atau kata bergaris bawah ini digunakan
untuk hal-hal sebagai berikut :
a)
Menulis judul buku, nama majalah, nama surat kabar yang dikutip dalam
kalimat
Contoh :
50
2010
beberapa
tahun
terakhir
dinilai
terdorong
oleh
boom
c.
6)
Penomoran
a.
b.
Penomoran halaman pada bagian isi skripsi (mulai bab I sampai dengan daftar
pustka dan lampiran) mempergunakan angka Arab kecil (1,2,3, ddan
seterusnya).
d.
Penomoran bab mempergunakan angka Romawi besar (I, II,III, dan seterusnya),
diketik secara simetris dirangkaiankan dengan judul bab di tengah-tengah
halaman.
51
2010
Penomoran sub bab mempergunakan huruf Latin besar (A,B,C, dan seterusnya)
di tengah-tengah halaman baris pertama atas.
f.
Penomoran tabel, diagram, bagan, dan peta mempergunakan angka Arab kecil
; perlu disebutkan nomor dan judulnya.
g.
h.
Letak
nomor halaman pada bagian isi dan bagian akhir skripsi pada sudut
kanan atau 2 cm di atas baris pertama atas, kecuali pada halaman judul bab
nomor halaman pada bagian tengah bawah. Letak nomor tabel, diagram, dan
bagan didepan judul tabel, diagram, dan bagan.
7)
b.
Ditulis dengan lengkap dan berurutan alfabetis, sehingga pembaca yang ingin
menelusuri pustaka aslinya akan dapat melakukannya dengan baik.
c.
d.
Menurut Guhardja, dkk. (2004) Sebagai sumber bahan kepustakaan atau rujukan
adalah semua karya tulis yang telah diacu dan menjadi sumber rujukan tulisannya,
baik tulisan yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan, seperti
pidato,
komunikasi pribadi, bahan siaran acara televise atau piranti lunak computer,
dimana bahan-bahan tersebut ada yang diacu secara langsung dalam teks dan ada
52
2010
pula yang tidak diacu sama sekali tetapi dianggap berguna untuk menambah
wawasan pembaca. Namun demikian dalam karangan ilmiah, yang didaftar
biasanya hanyalah bahan yang secara nyata diacu dalam teks naskah penulis yang
berupa bahan tercetak dan diterbitkan.
Adapun tata cara penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
a.
b.
Nama pengarang sebagai unsur yang selalu ada dalam daftar pustaka ditulis
sebagai berikut :
-
Untuk nama pengarang yang mengenal adanya system nama keluarga atau
nama marga, maka cara penulisannya adalah dengan menulis nama
keluarga
atau
marganya
dulu
baru
nama
diikuti
dengan
nama
Untuk nama pengarang yang tidak mengneal nama keluarga atau marga,
maka lema yang dipakai diambil dari nama tua (Misal : Jawa :
Ronggowarsito, R.Ng.; Kolopaking, N.; Madura : Tjondrokusumo, I. A. ;
Atmosugondo, M . D.), nama orang tua (Kartasasmita, G.), nama suami
(Sayogyo, P., Ginanjar, I. ) atau unsur nama paling akhir (Rahman, M. A.).
c.
Tahun penerbitan buku yang diacu oleh penulis skripsi ditulisakan setelah
nama pengarang. Bila seorang (bersama beberapa orang) pengarang yang sama
menerbitkan lebih dari satu tulisan dalam tahun yang sama, tulisan-tulisannya
dibedakan dengan mencantumkan huruf kecil a, b, c, dan seterusnya di
belakang tahun tanpa dipisah spasi.
d.
Judul karya tulis yang diacu bisa dalam bentuk sebuah buku, bab yang
disumbangkan dalam buku bunga rampai, makalah yang dikumpulkan menjadi
risalah, artikel dalam berkala. Bila yang diacu berupa, maka huruf pertama
semua kata pokok dalam judulnya ditulis dengan huruf capital. Anak judul
sebaiknya dicantumkan guna untuk membedakan antara buku berseri satu
53
2010
dengan yang lainnya berdasarkan anak judul. Judul dan anak judul buku pada
umumnya dicetak dengan huruf Itali. Sedangkan untuk judul karya ilmiah yang
merupakan bab buku atau bagian risalah atau artikel dalam majalah ilmiah
dicetak dengan huruf Romawi dan hanya huruf paling awal saja yang memakai
capital
e.
f.
Edisi atau cetakan buku perlu dicantumkan sesuai dengan edisi penerbitannya
dan dituliskan setelah judul buku.
g.
Nomor jilid dan terbitan buku harus ditulis pada jilid yang dipakai saja. Nomor
jilid ditulis setelah tulisan edisi, sedangkan nomor terbitan ditulis di dalam
kurung setelah nomor jilid.
h.
Nama kota penerbitan, nama penerbit, tahun terbit biasanya disebut sebagai
data publikasi. Nama kota penerbitan ditulis setelah nama penerbit.
Sedangkan nama penerbit ditulis setelah setelah nomor jilid atau edisi, dan
tahun terbit ditulis setelah nama pengarang.
i.
Untuk daftar acuhan yang tidak diketahui namanya, maka ditulis dengan
Anonim.
j.
Apabila buku dalam daftar pustaka itu berupa sebuah artikel dalam sebuah
kumpulan karangan yang disunting oleh seorang editor, maka judul artikel itu
diapit tanda petik dua (.) tanpa garis bawah.
Contoh :
54
2010
Apabila terdapat beberapa buku yang ditulis oleh seorang yang sama, nama
penulis ditulis yang pertama, tahun kronologis, sedangkan di bawahnya cukup
ditulis : _________
Contoh:
Denzim, Norman K. 1970. The Research Act in Sociology. London
Butterworth.
n.
o.
Selain ketentuan yang telah tertulis tersebut, namun tiap Program Studi diberi
keleluasaan untuk mengikuti kekhasan menurut bidang ilmu masing-masing.
p.
Jarak spasi antara judul buku satu dengan judul buku yang lain dua spasi,
sedangkan jarak kalimat ke dua dari satu judul buku berjarak satu spasi
dengan ketukan 8 ketukan dari tepi kiri dan ketukan ke sembilan sebagai huruf
pertama.
55
2010
Urutan penulisan dalam daftar pustaka yaitu nama penulis titik, tahun terbit
titik, judul buku dengan diberi garis bawah atau dicetak miring titik, nama
penerbit titik, nomor jilid atau edisi titik, kemudian kota penerbit titik.
Beberapa Contoh Penulisan Daftar Pustaka :
Abdullah, Taufik dan M. DRusli Karim (Ed.). 1989. Metodologi Penelitian
Agama, Sebuah Pengantar. Penerbit Tiara Wacana. Yogyakarta.
Anonim. 1993. Strategi Pemasaran.
Bidang Ilmu Sosial..
Penulisan Nama
a)
b)
c)
dibalik, misalnya :
d)
Nama penulis buku yang tulisannya diacu di dalam bagian isi usulan penelitian
dan bagian isi skripsi disebutkan nama penulis, tahun penerbitan, kemudian
titik dua (:) halaman yang diacu dan ditaruh di dalam tanda kurung ( ). Sebagai
56
2010
Nama penulis buku yang kurang dari tiga orang dan diacu di dalam bagian isi
usulan penelitian dan bagian isi skripsi semua ditampilkan. Untuk penulis asing
yang dibalik hanya penulis yang pertama.
f)
Nama penulis
buku yang lebih dari tiga orang dan diacu di dalam bagian isi
usulan penelitian dan bagian isi skripsi yang ditulis hanya penulis yang pertama
kemudian koma (,), et al. / dkk.
Contoh :
Sehubungan dengan bentuk leksikalnya dalam bahasa Jawa dapat dikenal
adanya tingkat tutur ngoko dan tingkat tutur krama (Soepomo Pedjosoedarmo,
dkk, 1979 : 9).
g)
Penulis yang menulis lebih dari satu buku, ditulis buku yang paling awal,
diikuti tahun berikutnya dengan penulisan seperti pada penulisan
yang
pertama.
h)
Dalam tahun yang sama penulis menulis lebih dari satu buku, dalam angka
tahunnya dibedakan dengan a, b, c, dan seterusnya.
i)
penulis
57
2010
M.
A.
1968b,
Kostermansinda
Rifai
genus
Hyphomycetarum.Reinwardtia
7:
375-381, ( Contoh :
diterbitkan penulis yang sama dalam tahun yang sama dengan
sebelumnya, muncul dalam berkala yang namanya tak disingkat
terdiri atas sepatah kata, nomor terbitan tak dicantumkan).
novum
Artikel
artikel
karena
Rifai,
58
2010
59
2010
Pengetikan
a. Usulan penelitian dan skripsi
dengan huruf Times New Roman ukuran font 12, dengan jarak 2 spasi ; kecuali
untuk abstrak, catatan kaki, kutipan langsung dari teks, dan daftar pustaka
(bibliografi).
b. Abstrak diketik 1 spasi dan diusahakan hanya satu halaman atau sebanyakbanyaknya 2 halaman.
c. Catatan kaki untuk tambahan penjelasan (bukan untuk kutipan) diketik dengan
jarak 1 spasi, jarak antara 2 catatan kaki yaitu 1, 5 spasi.
d. Kutipan langsung yang lebih dari 3 baris diketik dengan 1,5 spasi dan kutipan
langsung yang kurang dari 3 baris diketik dengan 2 spasi dan diapit dengan
tanda petik ganda (..). kutipan yang berbahasa asing atau daerah harus
disertai terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.
e. Daftar pustaka diketik 1 spasi dan jarak antara dua buku diketik 2 spasi.
f. Pengetikan untuk usulan penelitian diketik dalam satu kesatuan urutan, tidak
dirinci menjadi bab-bab.
g. Pengetikan
untuk skripsi
menjadi bab-bab.
60
2010
h. Setiap alinea baru diketik menjorok ke dalam dan dimulai setelah ketukan
yang kelima atau pada ketukan keenam dari tepi kiri (sesuai dengnan default
komputer).
i. Pergantian alinea dilakukan untuk uraian baru yang berkaitan langsung atau
tidak langsung dengan isi alinea sebelumnya.
j. Kertas untuk materi yaitu kertas HVS berat 70 atau 80 gram ukuran A-4.
k. Untuk tabel dan gambar disajikan di kertas untuk materi, kecuali dalam
keadaan tertentu dapat menggunakan kertas ukuran yang berbeda.
l. Jarak tepi halaman sebagai berikut :
10)
a.
b.
c.
d.
Catatan Kaki
Catatan kaki dibuat dengan beberapa pertimbsngan (Arief Suadi) :
1. Untuk menunjukkan bukti sumber
2. Untuk menunjukkan bahwa yang ditulis dalam laporan merupakan pikiran orang
lain
3. Untuk membahas secara lebih mendalam terhadap apa yang sudah dibahas
dalam laporan
4. Untuk memperjelas laporan dengan cara memberi referensi silang
Penulisan catatan kaki mengikuti urutan berikut (Sri Edi Swasono) : nama
pertama, tengah dan akhir kemudian diikuti judul buku. Catatan kaki diakhiri
dengan penyebutan halaman. Penulisan catatan kaki menjorong masuk ke
kanan beberapa spasi kemudian baris kedua dan seterusnya mulai dari pinggir.
Penulisan catatan kaki mengenal penghematan dengan istilah seperti ibid.,
op.cit., dan loc.cit.
61
2010
Richard Nixon, The Real War (New York : Warner Books Inc., 1980) hlm 22
Ibid., hlm. 49
Sritua Arif, The Petroleum Industry and the Indonesian Economy : An Impact
Study (East Balmain : Resecons, 1982) hlm. 15
4.
Loc.cit
5.
(Sumber : Sri Edi Swasono, Pedoman Menulis Daftar Pustaka, Catatan Kaki dll. Untuk
Karya dan Terbitan Ilmiah, UI Press, 1987)
62
2010
USULAN PENELITIAN
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama
Komunikasi Massa
Oleh :
Ade Bagus
NIM. 0420020001
63
2010
Disusun oleh :
Ani Lestari
NIM. 0420020001
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
64
2010
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama
Komunikasi Massa
Oleh :
Bagus Kurniawan
NIM. 0420020001
65
2010
SKRIPSI
Disusun oleh :
Bagus Kurniawan
NIM. 0420020001
66
2010
SKRIPSI
Disusun oleh :
Bagus Kurniawan
NIM. 0420020001
Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam ujian Sarjana
pada tanggal 09 Agustus 2010
Tim Penguji :
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
67
2010
Bagus Kurniawan
NIM.
68
2010
69
2010
ABSTRACT
This media research describe the social construction of reality about Surakarta by
the local paper Solo Pos. The nature of news is a phenomene of constructing reality
symbolically. It means that news created -by mass media when presented within public
involved in creating reality symbolically.
The Local paper Solo Pos as an industry media that must obey market law tried to
manage its position in this situation. The tendencies emerged that Solo Pos tried to be
accepted by all of heterogen groups in Surakarta in one side, and Solo Pos tried to
minimize conflict in the other side. The process to maintain these rhyme of attitude had
been so important by the management of Solo Pos.
Technically, the dominance emerged that Solo Pos put itself as channel for some
groups to articulate their interest such as traditional institution (Keraton) that tried to
maintain the tradisional Javanese values and the puritan'Moslem who so articulate in
reacting some contemporary issues since local, national, and international level. Solo
Pos had put itself as sphere for these groups and tended to not develop comprehensive
journalism in describing the topic in context where which critical journalism practice
may emerge.
In constructing business group, It looked that Solo Pos tended to show role as
channel to promote some product or company eventhought this papers also supported to
publish populist economic issues. Solo Pos tried to put both of them proportionally.
Between to make good relationship with big company whom support Solo Pos throught
paying advertisement and concerned on the middle businessman group whom the most
of business groups in Surakarta.
Furthermore, this research will say that the assumption of cultural studies
approach which this research method used showed that there weree so many groups or
variables involved in the process of creating discourse including in news form. So that
the notion which see the powerful of media where the ideology of media owner
dominance tend to make simplification about reality. As emerge from this research,
there are so many value or ideology that involve in influencing in news production or
encoding process in Solo Pos. It looked that how so many groups in Surakarta had been
taken the industry mass media advantage as the site of articulation their values and the
tendency to conflict each others emerge. It is right that Solo Pos has been site of
struggle for groups in Surakarta.
70
2010
71
2010
ABSTRAK
Penelitian bertujuan mengetahui aksesibilitas wanita di agribisnis sapi perah dan
kemampuan ketidakadilan gender, sifat kepribadian, karakteristik individu, norma sosial
dan skala usaha sapi perah dalam menentukan aksesibilitas wanita, serta dampak
perubahan sistem agribisnis terhadap aksesibilitas wanita.
Penelitian dilakukan di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang dengan metode
survai. Sasaran penelitian, wanita dan pria anggota rumah tangga. Satuan analisis,
rumah tangga dan individu. Populasi penelitian adalah rumah tangga peternak beserta
anggota keluarganya yang sudah masuk angkatan kerja.
Hasil penelitian menunjukkan : Aksesibilitas istri di sapi perah wujud bekerja
fisik yang terdiri dari keterlibatan cukup tinggi, curahan kerja rendah dan sumbangan
pendapatan asal sapi perah cukup tinggi. aksesibilitas wanita di agribisnis sapi perah
relatif agak tinggi. Aksesibilitas anak perempuan lebih rendah dari anak laki-laki.
Hasil uji : Untuk bekerja fisik : Sifat feminin berhubungan negatif dengan
kontribusi pendapatan, namun tidak ada hubungan dengan keterlibatan dan curahan
kerja, sifat maskulin menentukan curahan kerja dan kontribusi pendapatan, namun
tidak menentukan keterlibatan; Marjinalisasi menentukan secara negatif terhadap
keterlibatan dan curahan kerja, namun tidak menentukan kontribusi pendapatan;
Pelabelan negatif menentukan secara negartif terhadap keterlibatan dan curahan kerja,
namun tidak menentukan kontribusi pendapatan; Sub ordinasi, sosialisasi ideologi peran
gender, pendidikan, umur dan norma sosial tidak menentukan aksesibilitas wanita;
Pengetahuan tidak menentukan keterlibatan dan curahan kerja, namun menentukan
kontribusi pendapatan; Ketrampilan menentukan keterlibatan dan curahan kerja, namun
tidak menentukan kontribusi pendapatan; Status wanita menentukan keterlibatan dan
curahan kerja, tetapi tidak menentukan kontribusi pendapatan. Skala sapi tidak
menentukan keterlibatan dan
curahan kerja, namun menentukan kontribusi
pendapatan.
Untuk Pengambilan keputusan : Sifat feminin tidak menentukan pengambilan
keputusan wanita, sedangkan maskulin menentukan pengambilan keputusan.
Marjinalisasi, pendidikan, umur, ketrampilan, status, skala usaha sapi perah dan norma
sosial menentukan pengambilan keputusan; Pelabelan negatif berhubungan negatif
dengan pengambilan keputusan; Sub ordinasi, Sosialisasi gender dan pengetahuan tidak
menentukan wanita dalam pengambilan keputusan.
Keyword : Gender, mutual work
72
2010
73
2010
DAFTAR ISI
BAB
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................
ii
I.
PENDAHULUAN ...........................................................................
1.1. Latar Belakang .....................................................................
1.2. Perumusan Masalah ................................................................
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................
1
1
3
3
3
II.
II.
III.
IV.
7
7
9
11
13
15
15
17
20
23
23
24
26
74
2010
Halaman
1.
89
2.
100
3.
104
105
106
108
110
110
113
114
115
116
118
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
75
2010
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.
Halaman
32
2.
45
3.
98
76
2010
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kuesioner Penelitian
77
2010
:
1.
2.
Materi Konsultasi
Uraian
Kegiatan
Tanggal
Paraf*
I
II
Proposal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11
2.
Seminar Proposal
1.
2.
3.
4.
78
No.
3.
Materi Konsultasi
Uraian
Kegiatan
2010
Tanggal
Paraf*
I
II
Penelitian Lapang
1.
2.
3.
4.
5.
4.
Konsultasi Penulisan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
5.
Ujian Skripsi
1.
2.
3.
4.
*Ditulis Tanggal
79
2010
Tujuan
Referensi
Dokumen
Dekan
Ketua Jurusan
Staf Administrasi Jurusan
Dosen
Mahasiswa
Definisi
6
6.1
Prosedur :
Persiapan skripsi
80
2010
6.2
Pembimbingan
6.3
Ujian seminar-proposal
6.4
Pelaksanaan penelitian
6.5
Ujian komprehensif
81
2010
82
2010
83
2010
84
2010
85
2010
data (both linguistic and non linguistic), in retrieving information from memory, in
organizing actions, in determining goals and sub- goals, in allocating resources, and
generally, in guiding the flow of processing in the system (33-34).
CONTOH PENULISAN KUTIPAN
Lebih dari satu karya dengan pengarang yang sama
Jika mengutip 2 karya atau lebih dengan penulis sama, sebutkan 1 kata dari judul
karya diikuti dengan nomor halaman. Jika karya berupa buku, judul dicetak miring;
jika karya berupa artikel, judul diberi tanda petik.
When calculating the number of homeless animals in the United States, the author
comically stated that "Maybe man would not overrun the planet, but his pet poodles
and Siamese cats might" (Westin, Pethood 6). She then further stated that there are
50 million homeless animals in the country (Westin, "Planning" 10).
Penulis dengan nama belakang sama
Jika mengutip karya dengan nama belakang penulis yang sama dengan kutipan
terdahulu, nama depan penulis perlu dicantumkan pada kutipan berikutnya.
At least 66,665 lions were killed between 1907 and 1978 in Canada and the United
States (Kevin Hansen 58).
Mengutip dari beberapa karya
The dangers of mountain lions to humans have been well documented (Rychnovsky
40; Seidensticker 114; Williams 30).
Karya tanpa nomor halaman
Jika mengutip karya tanpa nomor halaman (biasanya mengutip dari website), nomor
paragraf atau layar dituliskan sebagai pengganti nomor halaman.
. (Smith, para. 4).
Karya dengan dua atau tiga orang penulis
Richards, Jones, and Moore maintain that college students who actively participate
in extracurricular activities achieve greater academic excellence because they learn
how to manage their time more effectively (185).
atau
The authors maintain that college students who actively participate in
extracurricular activities achieve greater academic excellence because they learn
how to manage their time more effectively (Richards, Jones, and Moore 185).
Karya dengan 4 penulis atau lebih
Chazon et al. argued that ethnic groups are culturally based social organizations in
which members have multiple identities (105-6).
atau
The authors argued that ethnic groups are culturally based social organizations in
which members have multiple identities (Chazon et al. 105-6).
Tidak ada nama penulis
Artikel
86
2010
Jika mengutip dari artikel yang tidak ada nama penulisnya, 1 atau 2 kata pertama
dari judul artikel dituliskan sebagai sumber dengan diberi tanpa kutip di awal dan
di akhir judul.
In California, fish and game officials estimate that since 1972 lion numbers have
increased from 2,400 to at least 6,000 ("Lion" A21).
Buku
Jika mengutip dari buku yang tidak ada nama penulisnya, judul buku dituliskan
sebagai sumber dan ditulis dalam cetak miring.
Already several new security holes have been discovered and outlined in detail
(NewHacker's Guide 18).
Karya yang terdiri dari beberapa volume
Between 1762 and 1796, the economy of imperial Russia experienced profound
changes under Empress Catherine II (Spielvolgel, vol. 3).
Mengutip dari karya berjilid
According to Flint, Japanese women of the Tokugawa period had key roles and
functions in the home (5: 139).
Mengutip dari dua karya yang berbeda
Recent research confirms this effect (Catano 412-13; Mulderig 1198-1234).
Lembaga sebagai penulis
The standard performance measures of the United States Department of
Transportation's Federal Aviation Administration (123-97) were used in evaluating
the system.
The standard performance measures (United States Department of Transportation,
Federal Aviation Administration 123-97) were used in evaluating the system.
Komunikasi pribadi
A. P. French noted that the clarity of Rutherford's prose style is not often imitated
in the writing of most contemporary physicists (personal conversation, 18 April
1994).
Jika ada kata/kalimat yang dihilangkan pada kutipan langsung
Jika dalam kutipan langsung terdapat bagian dari kalimat yang dihilangkan, tempat
bagian yang dihilangkan diberi tanda ellipsis.
In surveying various responses to plagues in the Middle Ages, Barbara W. Tuchman
writes, Medical thinking stressed air as the communicator of disease, ignoring
sanitation or visible carriers (101-02).
Novel
Jika mengutip novel, judulnya disebutkan dalam cetak miring, nama penulis, nomor
halaman juga disebutkan dan diikuti oleh nomor bab.
Fitzgerald's narrator captures Gatsby in a moment of isolation: "A sudden emptiness
seemed to flow now from the windows and the great doors, endowing with complete
isolation the figure of the host" (56: ch. 3).
87
2010
Drama
Jika mengutip percakapan drama antara 2 pelaku atau lebih, kutipan percakapan
tersebut ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 10 ketuk/spasi dari margin
kiri. Nama pelaku ditulis dengan huruf kapital. Kutipan percakapan oleh pelaku
yang sama pada baris kedua dan seterusnya ditulis dengan jarak 3 ketuk/spasi dari
baris pertama. Pada akhir kutipan ditulis nomor act, scene dan nomor baris
dalam tanda kurung.
Marguerite Durass screenplay for Hisroshima mon amour suggests at the outset the
profound difference between observation and experience:
HE. You saw nothing in Hisroshima. Nothing.
SHE. I saw everything. Everything. [] The hospital, for instance, I Saw it. Im sure I
did. There is a hospital in Hiroshima. How could I Help seeing it? (2505-06)
Puisi
Jika mengutip puisi, yang perlu disebutkan adalah nomor bagian (jika ada),
kemudian nomor baris.
When Homer's Odysseus comes to the hall of Circe, he finds his men "mild / in her
soft spell, fed on her drug of evil" (10.209-11).
Alkitab
Jika mengutip ayat Alkitab, nama kitab dituliskan diikuti oleh pasal dan ayat yang
dikutip.
Consider the words of Solomon: "If your enemy is hungry, give him bread to eat; and
if he is thirsty, give him water to drink" (Prov. 25.21).
Jika diperlukan, versi Alkitab dapat disebutkan.
Consider the words of Solomon: "If your enemy is hungry, give him bread to eat; and
if he is thirsty, give him water to drink" (Prov. 25.21. RSV).
Mengutip dari website atau sumber elektronik
Mengutip dari website sama dengan mengutip dari bahan cetak. Jika sumber
memiliki pengarang dan nomor halaman, sebutkan seperti pada sumber tercetak.
Dan jika tidak ada nomor halaman, sebutkan nomor paragraf atau tampilan ke
berapa.
Using historical writings about leprosy as an example, Demaitre argues that "the
difference between curability and treatability is not a modern invention" (29).
Mengutip dari website tanpa penulis
Jika mengutip dari website yang tidak diketahui nama penulisnya, judul lengkap
website dapat ditulis dalam kalimat, atau 1 atau beberapa kata, dari judul awal
website dalam tanda petik di akhir kalimat yang dikutip (seperti mengutip artikel).
According to a Web page sponsored by the Children's Defense Fund, fourteen
American children die from gunfire each day ("Child").
88
2010
89
2010
90
2010
91
2010
V. PUBLIKASI ELEKTRONIK
Karya lengkap
McNeese, M.N. (2001). Using technology in educational settings. October 13, 2001.
University of Southern Mississippi, Educational Leadership and Research.
http://www.dept.usm.edu/~eda/
Artikel dari pangkalan data online
Senior, B. (1997, September). Team roles and team performance: Is there really a
link? Journal of Occupational and Organizational Psychology, 70, 241-258. June
6, 2001. ABI/INFORM Global (Proquest) database.
Artikel jurnal di website
Lodewijkx, H. F. M. (2001, May 23). Individual- group continuity in cooperation and
competition undervarying communication conditions. Current Issues in Social
Psychology, 6 (12), 166-182. September 14, 2001. http://www.uiowa.edu/~grpproc/
crisp/crisp.6.12.htm
Dokumen lembaga
NAACP (1999, February 25). NAACP calls for Presidential order to halt police
brutality crisis. June 3, 2001.
http://www.naacp.org/president/releases/police_brutality.htm
Dokumen lembaga, tanpa nomor halaman, tanpa informasi tahun penerbitan
Greater Hattiesburg Civic Awareness Group, Task Force on Sheltered Programs.
(n.d.). Fund-raising efforts. November 10, 2001. http://www.hattiesburgcag.org
Penulis dan informasi waktu penerbitan tidak diketahui
GVU's 8th WWW user survey. (n.d.). September 13, 2001.
http://www.gvu.gatech.edu/user_surveys/survey-1997-10/
Email
Wilson, R.W. (1999, March 24). Pennsylvania reporting data. Child Maltreatment
Research. March 30, 1999. CHILD-MALTREATMENT-R-L@cornell.edu
CD-ROM
Ziegler, H. (1992). Aldehyde. The Software Toolworks multimedia encyclopedia (CDROM version 1.5). Boston: Grolier. Januari 19, 1999. Software Toolworks.
Nickell, Stephen J. (August 1996). Competition and corporate performance. The
Journal of Political Economy, 104(4), 724-747. December 15, 2003. Proquest
Database (CD-ROM).
2. FORMAT MLA
I. BUKU
Penulis Tunggal
Frye, Northrop. Anatomy of Criticism: Four Essays. Princeton: Princeton UP, 1957.
Buku dengan penulis sama
-------------. The Secular Scripture. Cambridge: Harvard UP, 1976.
Dengan dua atau tiga orang pengarang
Howe, Russell Warren, and Sarah Hays Trott. The Power Peddlers. Garden City:
Doubleday, 1977.
Marquart, James W., Sheldon Ekland Olson, and Jonathan R. Sorensen. The Rope, the
92
2010
Chair, and the Needle: Capital Punishment in Texas, 1923-1990. Austin: Univ. of
Texas, 1994.
Lebih dari tiga penulis
Edens, Walter, et al., ed. Teaching Shakespeare. Princeton: Princeton UP, 1977.
Tidak ada nama penulis
Merriam-Websters collegiate dictionary (10th ed.). Springfield, MA: MerriamWebster, 1993.
Editor sebagai penulis
Harari, Josue, ed. Textual Strategies. Ithaca: Cornell UP, 1979.
Penulis dan editor
Malory, Thomas. King Arthur and his Knights. Ed. Eugene Vinaver. London: Oxford
UP, 1956.
Penulis berupa tim atau lembaga
National Institute for Dispute Resolution. Dispute Resolution Resource Directory.
Washington, D.C.: Natl. Inst. for Dispute Res., 1984.
Karya multi jilid/buku berseri
Freedberg, S. J. Andrea del Sarto. 2 jil. Cambridge: Harvard UP, 1963.
Terjemahan
Foucault, Michel. The Archaeology of Knowledge. Trans. A. M. Sheridan Smith.
London: Tavistock Publications, 1972. Trans. of L'Archologie du savoir, 1969.
Artikel atau bab dalam buku
Magny, Claude-Edmonde. "Faulkner or Theological Inversion." Faulkner: A
Collection of Critical Essays. Ed. Robert Penn Warren. Englewood Cliffs: PrenticeHall, 1966. 66-78.
Artikel/istilah dalam buku referensi
Foster, John S., Jr. "Nuclear War." Encyclopedia Americana. Intl. ed. 1998.
Ginsburg, Ruth Bader. Whos Who in America. 52nd ed. 1998.
Noon. The Oxford English Dictionary. 2nd ed. 1989.
Brosur, pamflet dan sejenisnya
Jawa Timur. Surabaya: Dinas Pariwisata Jawa Timur, 1999.
Makalah seminar, konferensi dan sejenisnya
Mann, Jill. Chaucher and the Woman Question. This Noble Craft: Proceedings of
the Tenth Research Symposium of the Dutch and Belgian University Teachers of
Old and Middle English and Historical Linguistics, Utrect, 19-10 January 1989.
Ed. Erik Kooper. Amsterdam: Radopi, 1991.173--88.
II. SERIAL
Artikel jurnal
Dabundo, Laura. The Voice of the Mute: Wordsworth and the Ideology of Romantic
93
2010
94
2010
1997: 111-12.
V. PUBLIKASI ELEKTRONIK
Buku Online
Austen, Jane. Pride and Prejudice. Ed. Henry Churchyard. 1996. 10 Sept. 1998
<http://www.pemberley.com/janeinfo/prideprej.html>.
Hawthorne, Nathaniel. Dr. Heideggers Experiment. Twice-Told Tales. Ed. George
Parsons Lathrop. Boston: Houghton, 1883. 1 Mar. 1998
<http://eldred.ne.mediaone.net/nh/dhe.html>
Artikel jurnal online
Calabrese, Michael. Between Despair and Ecstacy: Marco Polos Life of the
Buddha. Exemplaria 9.1 (1997). 22 June 1998
<http://web.english.ufl.edu/english/exemplaria/calax.htm>
Artikel surat kabar/majalah online:
Reid, T.R. Druids Return to Stonehenge. Washington Post 22 June 1998. 22 June
1998 <http://www.washintonpost.com/wp-srv/Wplate/1998-06/22/ 045I-062298idx.html>.
Artikel dalam pangkalan data online
Smith, Martin. "World Domination for Dummies." Journal of Despotry Feb. 2000:
66-72. Expanded Academic ASAP. Gale Group Databases. Purdue University
Libraries, West Lafayette, IN. 19 February 2003.
<http://www.infotrac.galegroup.com>.
Fox, Justin. What in the World Happened to Economics? Fortune 15 Mar. 1999:
90-102. ABI/INFORM Global. Proquest Direct. Perpustakaan Universitas
Indonesia, Depok. 23 January 2004. <http://www.proquest.com/pqdauto>.
Artikel di website
Using Modern Language Association (MLA) Format. Purdue Online Writing Lab.
2003. Purdue University. 6 Feb. 2003.
<http://owl.english.purdue. edu/handouts/research/r_mla.html>.
Publikasi lembaga
United States. Dept. of Justice. Natl. Inst. Of Justice. Prosecuting Gangs: A National
Assessment. By Claire Johnson, Barbara Webster, and Edward Connors. Feb 1996.
29 June 1998 <http://www.ncjrs.org/txtfiles/pgang.txt>.
Artikel/istilah dalam koleksi referensi online
Fresco. Britannica Online. Vers. 97.1.1. Mar. 1997. Encyclopedia Britannica. 29
Mar. 1997 <http://www.eb.com:180>.
E-mail
Kleppinger, Eugene. "How to Cite Information from the Web". E-mail to Andrew
Harnack. 10 Jan. 1999.
95
2010
96
2010
DARTAR PUSTAKA
Anonim. Buku Pedoman Penulisan Tesis. Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret. Solo.
Atmadilaga Didi. 1989. Buku Panduan Penulisan Skripsi, Thesis dan Disertasi. Program
Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung.
Badudu,J.S. 1991. Membina Bahasa Indonesia Baku. Pustaka Prima. Bandung.
Djuharie, O. Setiawan. 2001. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi. Cetakan 1.
Penerbit Yrama Widya. Bandung.
Guhardja, dkk., 2004. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan Karya
Ilmiah Indonesia. Mien A. Rifai (Penyunting). Cetakan ke empat. Gajah Mada
University Press. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada
Masyarakat Ditjen Dikti.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. 2006. Buku Pedoman
Pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : PS. Sosiologi dan PS. Ilmu
Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Malang.
Sutrisno Hadi, 1984. Metodologi Research : Untuk Penulisan Paper, Skripsi, Thesis dan
Disertasi. Jilid Pertama dan Ke dua.
Universitas Padjadjaran. 2004. Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Program
Sarjana dan Profesi 2004/2005. Departemen Pendidikan Nasional. Universitas
Padjadjaran. Bandung.
Wisadirana Darsono, 2005. Metode Penelitian dan Pedoman Penulisan Skripsi Untuk Ilmu
Sosial. Cetakan pertama. UMM Press.