A. Pengkajian
Data subjektif
Data objektif
Pasien mengatakan
meluas.
Kesimpulan
Resiko infeksi
rubor, infeksiosa.
Luka pasien mencapai
grade II.
Luka pasien berbau.
Pasien mengatakan telapak TTV :
tangan dan kaki dingin,
Suhu : 34,5 oC
sesak nafas,.
Nadi : 50 x/menit
Syok hipovolemik
TD : 100/70 mmHg
RR : 16x/menit
Akral teraba dingin
Mukosa bibir kering
Pasien nampak pucat
Pasien bernafas
menggunakan cuping
Pasien mengatakan
hidung
Luka pasien nampak
lukanya semakin
kemerahan.
Pasien mengatakan nyeri
di bagian abdomen.
Nyeri akut.
perutnya.
Pasien nampak
kebutuhan.
50 kg sebelum sakit.
( konstipasi)
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko infeksi berhubungan dengan masuknya organisme sekunder terhadap trauma.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
abdomen
8. Ansietas berhubungan dengan kurangnya ilmu pengetahuan.
C. Rencana keperawatan
Dx
Dx1
Intervensi
1. Lakukan
Rasional
1. Tindakan aseptic
tekhnik
merupakan
aseptic setiap
tindakan preventif
melakukan
terhadap
tindakan.
kemungkinan
1. Obsevasi TTV.
terjadi infeksi.
2. Untuk mengetahui
perkembangan
rubor, infeksiosa)
Pasien nyaman
pasien.
3. Ajarkan pasien
3. Untuk mencegah
cuci tangan
penyebaran
bakteri.
benar.
Dx2
1. Monitor
1. Memantau kondisi
keadaan
pasien selama
umum pasien.
masa perawatan
terjadi perdarahan
sehingga segera
mentis.
TTV normal (suhu =
diketahui tanda
36,5-37,5oC , nadi =
60-100x/menit, RR =
16-24x/menit, TD;
2. Observasi
TTV
sistol = 110-120
menandakan
keadaan umum
2. TTV normal
3. Monitor tanda
pasien baik.
3. Pendarahan cepat
perdarahan.
diketahui dan
dapat diatasi
sehingga pasien
tidak mengalami
syok hipovoemik.
Dx3
1. Perawatan
tempat insisi
1. Meningkatkan
proses
penyembuhan
criteria hasil :
tertutup dengan
Penyatuan kulit
selama 4-5 hari.
Resolusi pada daerah
sekitar eritmia luka
selama 4-5 hari.
Resolusi dari bau luka.
2. Pengawasan
kulit selama
perawatan.
3. Perawatan
luka dengan
pemberian
dapat
larutan NaCl
mempercepat
0,9 %
proses penyatuan
jaringan pada kulit
Dx4
1. Observasi TTV
perkembangan
2. Ukur skala
pasien.
2. Mengetahui
nyeri pasien
penyebab,kualitas,
dengan skala
lokasi,skala dan
nyeri PQRST.
waktu terjadinya
3. Ajarkan pasien
3. Mengurangi nyeri
manajemen
dimana otot-otot
nyeri dengan
menjadi relaks
tehnik
dengan peredaran
distraksi dan
relaksasi.
untuk mengalihkan
fokus nyeri pasien.
4. Kolaborasi
4. Pemberian
dalam
analgetik berguna
pemberian
mengurangi rasa
analgetik.
Dx5
1. Observasi
1. Untuk mengetahui
TTV.
perkembangan
2. Kaji keluhan
mual, sakit
menelan, dan
muntah yang
dialami
pasien.
pasien.
2. Untuk menetapkan
cara mengatasinya.
telah diberikan.
Nafsu makan pasien
bertambah.
Bising usus 6-12
kali/menit.
Mukosa bibir lembab.
Tekstur kulit baik.
Berat badan pasien
meningkat.
3. Cara
3. Cara
bagaimana
menghidangkan
menghidangka
makanan dapat
n makanan.
memningkatkan
nafsu makan
pasien.
4. Berikan
4. Membantu
makanan yang
meningkatkan
mudah ditelan
asupan makanan
seperti bubur.
dan mengurangi
5. Berikan
kelelahan pasien.
5. Untuk mengurangi
makanan
atau menghindari
dalam porsi
mual.
sedikit tapi
sering.
6. Catat jumlah
6. Untuk mengetahui
atau porsi
pemenuhan
makanan yang
kebutuhan nutrisi
dihabiskan
pasien.
oleh pasien
setiap hari.
Perhitungan
balance cairan
Input :
Makanan =
100
Minuman =
100
Infuse = 200
Total = 400
Output :
Muntah = 200
Urine = 100
Keringat =
100
Feses = 50
Total = 450
IWL = input
output
IWL = 400-450 =
-50 (dehidrasi
ringan)
7. Jelaskan pada
7. peningkatan
klien tentang
pengetahuan klien
pentingnya
dapat menaikan
nutrisi
partisipasi bagi
bagi
tubuh
8.
8.
9. Ukur berat
badan pasien
setiap minggu.
9. Kolaborasi
Dx6
8. Untuk mengetahui
status gizi pasien.
9. Antiemetik
dala;m
membantu pasien
pemberian
mengurangi rasa
antiemetic.
1. Obsevasi TTV
1. Untuk mengetahui
perkembangan
pasien.
Dx7
2. Pantau
keadaan
umum pasien.
3. Beri diet
tinggi serat
keadaan umum
pasien.
3. Agar pasien mudah
dalam BAB.
dan rendah
lemak.
4. Kolaborasi
4. Untuk membantu
dalam
mempermudah
pemberian
dalam proses
obat pencahar.
1. Observasi
TTV.
2. Mengetahui
2. Pantau
defekasi.
1. Untuk mengetahui
perkembangan
pasien.
2. Untuk mengetahui
keadaan
keadaan umum
umunm
pasien.
pasien.
3. Ciptakan
3. Dengan
lingkungan
menciptakan
lebih 8 jam.
Pasien tampak segar
yang aman
lingkungan yang
dan nyaman.
kondusifdapat
(tidak mengantuk).
membantu pasien
tidur lebih
berkulitas.
4. Lakukan
4. Untuk mengetahui
identifikasi
kualitas dan
factor yang
mempengaruhi
pasien.
masalah tidur
(Pola
tidur,waktu
tidur )
5. Atur posisi
tidur pasien.
5. Dengan
memberikan posisi
yang nyaman dapat
membuat pasien
lebih rileks untuk
menuju kualitas
tidur yang lebihh
6. Kurangi
baik.
6. Untuk menghindari
potensial-
potensial
cedera selama
tidur.
tidur
7. Beri alat
bantu tidur
seperti
bantal
7. Mencegah aspirasi.
8. He pasien
8. Agar psien
tentang
mengetahui akan
pentingnya
pentingnya tidur
tidur yang
bagi kesehatan.
cukup untuk
Dx8
tubuh pasien.
1. Kaji rasa
1. Menetapkan tingkat
cemas yang
kecemasan yang
dialami
dialami pasien.
pasien.
hasil :
Cenas pasien berkurang
atau hilang.
Pengetahuan pasien
meningkat.
Pasien nyaman dan
hubungan
bersifat terbuka
saling percaya
dengan perawat.
dengan pasien.
3. Tunjukkan
sifat empati.
tenang.
4. Gunakan
dengan baik.
4. Agar segala sesuatu
komunikasi
yang disampaikan
terapeutik.
diajarkan pada
pasien memberikan
5. Berikan He
tentang
dan mengetahui
penyakitnya.
penyakit yang
dideritanya.
D. Penatalaksanaan (Implementasi)