Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Traceroute

Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati


paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet
Control Message Protocol (ICMP) Echo Request Ke tujuan dengan nilai Time to
Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface
router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host
dan tujuan.
Proses Traceroute
Untuk mengetahui jalur yang ditempuh untuk mencapai suatu node,
traceroute mengirimkan 3 buah paket probe tipe UDP dari port sumber
berbeda, dengan TTL bernilai 1. Saat paket tersebut mencapai router nexthop, TTL paket akan dikurangi satu sehingga menjadi 0, dan router next-hop
akan menolak paket UDP tersebut sembari mengirimkan paket ICMP Time-toLive Exceeded ke node asal traceroute tersebut. Dengan cara ini, pengirim
traceroute tahu alamat IP pertama dari jalur yang ditempuh.
Kemudian, sumber traceroute mengirimkan 3 buah paket UDP lagi dengan
nilai TTL yang dinaikkan 1 (TTL = 2), sehingga router pertama di jalur
menuju tujuan traceroute akan melewatkan paket UDP tersebut ke router
selanjutnya. Router hop kedua akan melihat bahwa paket tersebut sudah
expired (TTLnya jadi 1, setelah dikurangi oleh router pertama). Maka, seperti
halnya router pertama, router tersebut akan mengirimkan paket ICMP Timeto-Live Exceeded ke sumber traceroute. Sekarang, sumber traceroute telah
mengetahui hop kedua dari jalur menuju tujuan traceroute.
Sumber traceroute akan mengirimkan lagi paket UDP dengan TTL ditambah 1
(TTL = 3). Router hop ketiga akan membalas dengan paket ICMP Time-toLive Exceeded ke sumber traceroute, sehingga sumber traceroute
mengetahui alamat IP router hop ketiga. Proses ini akan diulang terus paket
UDP yang dikirimkan mencapai alamat IP tujuan traceroute. Tiga buah paket
UDP traceroute adalah jumlah paket default dari aplikasi traceroute. Inilah
mengapa kita melihat tiga buah tampilan latensi saat melihat hasil
traceroute yang dijalankan.
Tidak semua aplikasi traceroute menggunakan UDP. Windows menggunakan
paket ICMP, sedangkan sejumlah aplikasi tertentu menggunakan paket TCP.
Cara menghitung latensi tiap hop adalah dengan mengukur selisih antara
timestamp paket probe yang dikirimkan dengan timestamp dari paket ICMP
TTL exceeded yang diterima. Router yang berada sepanjang jalur pengiriman

tidak akan melakukan pemrosesan data timestamp. Dari cara ini, yang kita
ketahui hanyalah waktu total pulang-pergi dari sumber ke router hop
tertentu. Delay yang terjadi sepanjang perjalanan kembali ke sumber juga
akan berpengaruh.
Kemudian, alamat IP dari interface manakah yang kita lihat dari hasil
traceroute?

traceroute ingress
Alamat IP yang kita lihat dari hasil traceroute adalah IP dari interface ingress
router. Sebenarnya, RFC 1812 menyebutkan bahwa sumber ICMP haruslah
dari interface egress. Namun, hal ini akan menyebabkan hasil traceroute
menjadi kacau.
Traceroute pada Windows
Cara Melakukan Traceroute :
1. Klik Start > Run
2. Setelah muncul pop up lalu anda tinggal ketikkan > CMD
3. Lalu munculah gambar seperti di bawah ini , kemudian anda tinggal
ketikkan > tracert (spasi) namadomainanda

Interpretasi DNS dari Hasil Traceroute


Dengan traceroute, kita dapat menganalisis informasi mengenai lokasi
router, tipe dan kapasitas interface, tipe dan fungsi router, serta batas-batas
network yang dilalui, berdasarkan DNS interface yang dilalui. IUntuk lebih
memperjelas, berikut ini adalah contoh hasil traceroute ke
www.rayhidtoanami.blogspot.com:

1. <1 ms="ms" nbsp="nbsp" p="p">


2. 384 ms 318 ms 543 ms 1.subnet125-163-160.speedy.telkom.net.id
[125.163.160.1]

3. 389 ms 289 ms 371 ms 205.subnet125-160-11.speedy.telkom.net.id


[125.160.11.205]
4. 389 ms 414 ms 330 ms 61.94.114.117
5. 290 ms 757 ms 489 ms 61.subnet118-98-61.astinet.telkom.net.id
[118.98.61.61]
6. 538 ms 577 ms 487 ms 62.subnet118-98-61.astinet.telkom.net.id
[118.98.61.62]
7. 615 ms 751 ms 658 ms 72.14.211.61
8. 678 ms 721 ms 712 ms 209.85.243.156
9. 655 ms 782 ms 850 ms 209.85.242.233
10.
489 ms 1002 ms 726 ms 209.85.242.125
11.
424 ms 460 ms 413 ms ni-in-f132.1e100.net
[74.125.135.132]
Hasilnya, paket tersebut melewati 11 router atau 11 kali loncatan. Loncatan
yang pertama sampai kelima hanya memakan waktu sekitar 300-400 mili
detik adalah loncatan dari komputer penulis ke jaringan milik Telkomnet di
Indonesia. Pada loncatan ke tujuh, waktu yang diperlukan meningkat banyak
sekali menjadi sekitar 700 mili detik, ini dikarenakan loncatan tersebut
memang jauh, yaitu dari stasiun bumi Telkomnet yang ada di Indonesia ke
gateway milik Telkomnet yang ada di Hongkong. Kadang waktu yang
diperlukan meningkat banyak sekali karena jarak yang jauh atau jaringan
yang dilewati memang sedang padat. Anda harus mencurigai titik-titik
dimana waktu yang diperlukan menjadi besar sekali. Jika hal ini terjadi, anda
dapat mengeceknya dengan melakukan ping ke router tersebut beberapa
kali untuk melihat apakah paket yang kita kirimkan di drop, atau apakah ada
variasi waktu yang besar.
Dikombinasikan dengan ping, traceroute menjadi alat analisa jaringan yang
baik dengan melihat loncatan mana yang memakan waktu yang besar atau
paket yang di drop, kita dapat menentukan dimana titik kritisnya. Kemudian
dengan melakukan ping pada titik tersebut dan satu titik sebelumnya, kita
dapat menemukan masalah yang ada dalam jaringan.

Setting IP Static Pada Windows, Unix, dan Linux


Windows :
Control Panel >> Network Connections >> Local Area Connection >>
Properties >> TCP/IP >> Properties
Berikut langkah langkah setting IP static di Windows :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Buka control panel,


Buka Network Connections,
Klik kanan pada "Local Area Connection"
Pilih "Properties",
Lalu (pada "general" tab) pilih "Internet Protocol(TCP/IP)"
Klik "Properties".
Pilih "Use the Following IP address dan masukkan IP address yang
diinginkan.

Jika menggunakan IP address 192.160.17.8 , maka akan muncul seperti


berikut.
Mac OS X
Langkah langkah setting IP static pada Mac OS X :
1.
2.
3.
4.
5.

Buka System Preferences


Pilih Network
Pilih jenis interface yang digunakan, misalkan Ethernet,
Kemudian klik Advanced
Pada tab TCP/IP, pilih Configure IPv4 : Manually

LINUX
Di ubuntu (dan distro turunan debian lainnya), untuk mengedit secara
manual konfigurasi network agar menjadi ip static, edit file
/etc/network/interfaces, dan ubah bagian eth0 misalnya menjadi:
# The primary network interface
iface eth0 inet static
address 192.168.0.2
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.0.1
# agar eth0 diaktifkan secara otomatis pada saat boot:
auto eth0
Kemudian restart eth0:
sudo ifdown eth0

sudo ifup eth0


Classless & Classfull Routing Protocol
CLASSFUL ROUTING PROTOCOL
Classful routing protocols, ialah suatu protocol dimana protokol ini tidak
membawa routing mask information ketika update routing atau routing
advertisements. Ia hanya membawa informasi ip-address saja, dan
menggunakan informasi default mask sebagai mask-nya.
Kelemahan dari classful routing protocols ialah tak dapat men-suport VLSM
(Variable Length Subnet Mask) dan Supernetting
Contoh dari classful routing protocols ialah:
1. RIP V1
2. IGRP
CLASSLESS ROUTING PROTOCOL
Classless routing protocols memanjangkan standard skema IP Adress Class
A, B, atau C dengan menggunakan subnet mask atau mask length sebagai
indikasi bahwa router harus menejemahkan IP network ID. Classless routing
protocols memasukan subnet mask bersama dengan IP address ketika
mencari informasi routing.
Contoh dari Classless routing protocols ialah RIP v2 and OSPF, Border
Gateway Protocol version 4 (BGP4) dan Intermediate System to Intermediate
System (IS-IS).
Command-Command
1. ping
Ping adalah program tersederhana dari aplikasi TCP/IP. Ping
mengirimkan IP datagram ke suatu host dan mengukur waktu round
trip dan menerima respon. Ping merupakan singkatan dari Packet
InterNet Groper.
Ping menggunakan pesan ICMP echo dan echo reply.
Ping dapat juga digunakan untuk memastikan installasi IP address di
suatu host. Langkah-langkah yang dapat dilakukan yaitu :

Ping loopback : test terhadap software TCP/IP


Ping IP alamatku : test perangkat jaringan di host tersebut
Ping alamat IP suatu host lain : test apakah jalur sudah benar
Ping nama dari suatu host : test apakah sistem DNS sudah
berjalan.

TRACEROUTE
Aplikasi traceroute melacak jalur mana saja yang dilalui untuk menuju ke
suatu host tujuan. Cara kerja traceroute dengan mengirimkan pesan dengan
TTL = 1. Dimana apabila sudah mencapai suatu target jumlah TTL akan
menjadi 0, dan ini akan memberikan pesan ke pengirim dengan pesan time
exceeded, sehingga host akan mengirimkan lagi pesan ICMP dengan nilai TTL
diperbesar. Proses ini dilakukan terus hingga mencapai host yang dituju.

ARP
Protokol ARP digunakan untuk merubah protokol pengalamatan pada layer
yang lebih atas (IP Address) menjadi alamat fisik jaringan.Spesifikasi ARP
dapat dilihat di RFC 826.
Cara kerja protokol ARP :
Host Y melakukan broadcast dengan mengirimkan pesan ARP Request,
apabila host yang dituju berada dalam satu jaringan maka host tersebut
akan mengirimkan pesat ARP Reply yang berisikan informasi MAC. Bila host
yang dituju berada dalam jaringan yang berbeda maka yang akan
mengirimkan ARP Reply adalah Router yang memisahkan jaringan tersebut.

CIDR
Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara
alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem
klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut
juga sebagai supernetting.
CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan
cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelaskelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa
sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan.
Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta
host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar.
Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang
memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali
ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan.
CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamatalamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja.
Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254

alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang
seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.

Public IP dan Private IP Address


Alamat Unicast
Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus
diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang
disebut dengan alamat unicast (unicast address). Alamat unicast disebut
sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan
pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki
relasi yang langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan
antarmuka jaringan dalam DARPA Reference Model. Sebagai contoh, alamat
unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan
teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar
dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis,
yakni alamat host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier).
Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP
yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari
1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat
lainnya dengan mengunakan skema subnet mask.
Jenis-jenis alamat unicast
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP
dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan
secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak
langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat
yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik)
dan private address (alamat pribadi).

Alamat public
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC
dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik
(artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika
intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute
dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang
menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu

lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih


terkoneksi dengan internet.

Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik
terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam
sebuah jaringan yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah
alamat yang unik secara global terhadap internet. Karena perkembangan
internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang
menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah
alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut.
Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik
secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh
sebuah organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi
kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi
tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-host
yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses
terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut
melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server
atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan
alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh
node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator
alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke internet.
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan
akses langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari
alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi
masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan
sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai
ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan
alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik.
Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga
dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan
alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan
overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik,
dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP
privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan
di dalam tiga blok alamat berikut:
10.0.0.0/8 - 10.2
172.16.0.0/12
192.168.0.0/16

Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk
alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
169.254.0.0/16
10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network
identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga
10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat
digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block
dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang
memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat
digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah
organisasi privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamatalamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah
block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan
alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier
yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di
dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16 dapat
mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga
192.168.255.254.
169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang
IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang
mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga
169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini
digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut
dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Ruang alamat
Dari alamat
Sampai alamat
Keterangan

010.000.000.000/8
010.000.000.001
010.255.255.254
Ruang alamat privat yang sangat besar (mereservaskan kelas A untuk
digunakan)

172.016.000.000/12
172.016.000.001
172.031.255.254
Ruang alamat privat yang besar (digunakan untuk jaringan menengah
hingga besar)

192.168.000.000/16
192.168.000.001
192.168.255.254
Ruang alamat privat yang cukup besar (digunakan untuk jaringan kecil
hingga besar)

169.254.000.000/16
169.254.000.001
169.254.255.254
Digunakan oleh fitur Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)
dalam beberapa sistem operasi.

Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan


ditetapkan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan
lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan
pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam
router internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari
internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang
menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke
sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat

publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke
dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network
Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.

NAT & PAT


NAT
Keterbatasan alamat IPv.4 merupakan masalah pada jaringan global atau
Internet. Untuk memaksimalkan penggunakan alamat IP yang diberikan oleh
Internet Service Provider (ISP) dapat digunakan Network Address Translation
atau NAT.
Cisco mengimplementasikan dengan menggunakan RFC 1631. NAT membuat
jaringan yang menggunakan alamat lokal (private), alamat yang tidak boleh
ada dalam tabel routing Internet dan dikhususkan untuk jaringan
lokal/intranet, dapat berkomunikasi ke Internet dengan jalan 'meminjam
alamat IP Internet yang dialokasikan oleh ISP.
Dua Tipe NAT
Dua tipe NAT adalah Static dan Dinamik yang keduanya dapat digunakan
secara terpisah maupun bersamaan.
Statik
Translasi Static terjadi ketika sebuah alamat lokal (inside) di petakan ke
sebuah alamat global/internet (outside). Alamat lokal dan global dipetakan
satu lawan satu secara Statik.
Dinamik
NAT dengan Pool (kelompok)
Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat
lokal yang harus ditranslasikan, dan kelompok (pool) alamat global yang
akan digunakan untuk terhubung ke internet. Proses NAT Dinamik ini dapat
memetakan bebarapa kelompok alamat lokal ke beberapa kelompok alamat
global.

NAT Overload
Sejumlah IP lokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP
global/outside. Hal ini sangat menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP.
Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan metoda port
multiplexing, atau perubahan port ke packet outbound.

PAT
Port Address Translation (PAT) ialah suatu feature dari divais suatu jaringan
yang men-translates (menerjemahkan) komunikasi TCP atau UDP yang
terjadi antara hosts pada private network dan hosts pada public network. PAT
membolehkan single public IP address untuk digunakan oleh banyak host
pada private network, dimana biasanya digunakan pada Local Area Network
atau LAN.
PAT device memodifikasi paket IP secara langsung selagi paket tersebut
melewatinya. Modifikasi ini menyebabkan seluruh paket yang dikirim ke
public network dari multiple hosts pada private network terlihat seperti
hanya berasal dari single host saja (the PAT device) pada public network.

IPv4 dan IPV6


Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP
yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan
secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer di seluruh
dunia. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik
(dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran
8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z.
Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga
255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan
subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:

Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan)


yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan
di mana host berada. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network
identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan
batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun
demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis
terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan
menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting.
Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus
memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier
juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Jika semua
node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan

dengan menggunakan network identifier yang sama, maka


terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang
digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat
berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis
teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh
bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network
identifier/segmen jaringan di mana ia berada.

Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP
yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan
secara teoritis dapat mengalamati hingga 2^128=3,4 x 10^38 host
komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total
alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6
memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar,
pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa
limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus
juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang
mungkin hingga 2^128=3,4 x 10^38 alamat. Total alamat yang sangat
besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis
(hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing
yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses
routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server
sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic
address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan
menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address
configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server
dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (highorder bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah
(low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa.
Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda
pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam
IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.

Subneting

Diberikan sebuah block IP 202.200.38.0/24


Buat Subnet dari alamat tersebut jika
1. dibutuhkan 7 network
2. Bagian keuangan 62 host, Manajemen 30 host, Karyawan 126 host,
antar router 2 host-2host

7 Network
Subnet
Subnet
Subnet
Subnet
Subnet
Subnet
Subnet
Subnet

0
1
2
3
4
5
6
7

202.200.38.0/27
202.200.38.32/27
202.200.38.64/27
202.200.38.96/27
202.200.38.128/27
202.200.38.160/27
202.200.38.192/27
202.200.38.224/27

Berdasar Host
Karyawan (126 host)
Network/prefix : 202.200.38.0/25
Address range : 1 126
Broadcast Address : 127
Keuangan (62 host)
Network/prefix : 202.200.38.128/26
Address range : 129 190
Broadcast Address : 191

Manajemen (30 host)


Network/prefix : 202.200.38.192/27
Address range : 193 222
Broadcast Address : 223
Router 1 (2 host)
Network/prefix : 202.200.38.224/30
Address range : 225 226
Broadcast Address : 227
Router 2 (2 host)

Network/prefix : 202.200.38.228/30
Address range : 229 230
Broadcast Address : 231

Anda mungkin juga menyukai