Anda di halaman 1dari 13

KARYA ILMIAH

Pengaruh Radiasi elektromagnetik Handphone Terhadap Fungsi


Otak
Karya ilmiah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Bahasa Indonesia

Disusun oleh :

Yanny wulandari
NIM : M0514052

Jurusan Informatika
Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak
lupa salawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
kepada keluarganya, sahabatnya hingga kepada kita selaku umatnya hingga akhir
zaman.
Pada makalah ini penulis menjelaskan tentang pengaruh radiasi
handphone terhadap fungsi saraf otak manusia. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Adapun judul
makalah ini yaitu

Pengaruh Radiasi elektromagnetik Handphone Terhadap

Fungsi Otak .
Pembuatan makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan
dorongan, baik materi maupun

moral dari pihak-pihak tertentu. Karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu


menyelesaikan makalah ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan pembelajaran pada
masa depan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, 15 desember 2014

Yanny Wulandari

DAFTAR ISI

1 | Informatika UNS

KATA PENGANTAR.........1
DAFTAR ISI....2
BAB I PENDAHULUAN...3
1.1 Latar Belakang Masalah.......3
1.2 Rumusan Masalah........4
1.3 Tujuan Penulisan..4
BAB II PEMBAHASAN...5
2.1 Radiasi Elektromagnetik ................5
2.2 Radiasi Handphone.............................................5
2.3 Dampak Radiasi Handphone pada Otak ...................5
2.4 Cara Pencegahan Pengaruh Radiasi Handphone terhadap Otak....8

BAB III PENUTUP.........11


3.1 Simpulan11
3.2 Saran......11
DAFTAR PUSTAKA...11

BAB I

2 | Informatika UNS

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejak zaman dulu sampai sekarang manusia selalu memenuhi kehidupannya
akan informasi dengan berbagai macam teknologi dari berbagai tingkatan, dari
teknologi sederhana sampai canggih seperti yang kita rasakan pada saat sekarang
ini. Untuk itu kita harus bisa menyesuaikan diri dengan berbagai macam teknologi
tersebut dengan kebutuhan kita supaya tidak menjadi ketinggalan zaman, tapi juga
tidak sembarangan memakainya dengan berlebihan.
Di era globalisasi ini pemenuhan kebutuhan manusia semakin bertambah,
mulai dari kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Bahkan kebutuhan primer
ataupun tersier di zaman dulu sudah menjadi kebutuhan primer di zaman
sekarang. Salah satunya adalah kebutuhan akan informasi. Tak bisa dipungkiri
kebutuhan akan informasi berhubungan erat dengan teknologi.
Perkembangan teknologi informasi terutama dalam bidang komunikasi yang
dewasa ini sangat pesat, tentu saja mengakibatkan berbagai efek positif dan
negatif dalam kehidupan manusia di berbagai bidang baik itu moral, sosial, ilmu
pengetahuan, kesehatan, ekonomi, dan sebagainya. Bermanfaat jika kita bisa
menggunakan teknologi dengan bijak, tapi jika tidak maka teknologi yang
sejatinya

dibuat

untuk

mempermudah

aktivitas

manusia

akan

sangat

membahayakan manusia itu sendiri.


Seperti yang dibahas sebelumnya salah satu alat yang dulunya merupakan
kebutuhan sekunder/ tersier tapi sekarang telah menjadi kebutuhan primer
yaitunya handphone. Hampir semua orang pada zaman sekarang memilki
handphone dan mereka menggunakannya setiap hari untuk berbagai keperluan,
mulai dari handphone yang hanya bisa mengirim pesan dan menelpon, sampai
dengan handphone yang berbasis android seperti komputer. Handphone memang
telah banyak mempermudah kehidupan manusia dalam berbagai aktivitas tapi juga
mengakibatkan berbagai efek negatif. Yang akan di bahas pada karya ilmiah ini
yaitunya efek negatif penggunaan handphone dalam bidang kesehatan. Terutama
pengaruh negatif dari radiasi elektromagnetik Handphone terhadap fungsi saraf
atau otak manusia. Karena kesehatan adalah pondasi utama kehidupan manusia
manusia. Tingkat kematian manusia di dunia disebabkan oleh berbagai faktor dan
3 | Informatika UNS

kebanyakan disebabkan oleh pengaruh penggunaan teknologi, salah satunya yaitu


radiasi elektromagnetik handphone yang mengakibatkan berbagai penyakit yang
kebanyakan orang tidak menyadarinya. Jika terus dibiarkan maka akan bertambah
buruk. Untuk itu penulis mengambil judul pada karya ilmiah ini yaitunya
Pengaruh Radiasi elektromagnetik Handphone Terhadap Fungsi Otak .

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi faktor utama timbulnya
gangguan kesehatan manusia di dunia modern ini, salah satuanya adalah radiasi
elektromagnetik yang berasal dari handphone dan yang paling di pengaruhi
yaitunya bagian saraf pusat atau otak manusia. Jadi rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan radiasi elektomagnetik dan pada
handphone ?
2. Bagaimana pengaruh radiasi elektromagnetik yang di pancarkan oleh
handphone bagi otak ?
3. Bagaimana cara mengantisipasi pengaruh radiasi elektromagnetik yang di
pancarkan oleh handphone bagi otak ?
1.3 Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan
informasi kepada masyarakat tentang pengaruh radiasi elektromagnetik yang di
pancarkan oleh handphone bagi kesehatan otak. Dan memberikan cara untuk
mengantisipasi efek negatif tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Radiasi Elektromagnetik

4 | Informatika UNS

Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet


yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat
ke tempat yang lain. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang
tidak memerlukan medium untuk perambatannya. Dikatakan di atas bahwa
kombinasi medan listrik dan magnet berosilasi dan merambat lewat ruang,
ruang yang dimaksud dalam hal ini adalah ruang hampa udara.
Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi
elektromagnetik.

Saat

kawat

menghantarkan

arus

bolak-balik,

radiasi

elektromagnetik dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan arus listrik..


Dilihat dari segi partikel, radiasi memiliki arti umum berupa pemancaran atau
penyinaran. Secara sfesifik radiasi adalah penyebaran partikel-partikel elementer
dan energi radiasi dari suatu sumber radiasi ke suatu medium sekitarnya. Energi
radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom dan sisa atom menjadi
bermuatan positif dan di sebut ion positif. Elektron yang di keluarkan dari inti
atom dapat tinggal bebas atau mengikat atom netral lainnya dan membentuk ion
negatif. Proses ini disebut proses ionisasi.
2.2 Radiasi Handphone
Handphone atau telpon selurer merupakan alat komunikasi jarak jauh yang
menggunankan prinsip pengiriman informasi melalui gelombang elektromagnetik.
Pada handphone terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang
sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antenna dan
gelombang ini berfluktuasi melalui udara. Gelombang RF (radio frequency) inilah
yang menimbulkan radiasi elektromagnetik. Pancaran gelombang elektromagnetik
dari ponsel yaitu dengan frekuensi antara 900 - 1800 MHz telah memasuki daerah
gelombang mikro seperti halnya radar.
2.3 Dampak Radiasi Handphone pada Otak
Radiasi elektromagnetik terdiri dari gelombang elektrik dan energi magnetik
dengan kecepatan cahaya. Semua energi elektromagnetik jatuh pada spektrum
elektromagnetik, yang range-nya dari radiasi ELF(extremly low frequency) sampai
sinar X dan sinar Gamma. Ketika orang menelpon, HP-nya diletakkan dekat
kepala. Pada posisi ini, peluang radiasi dari HP diserap oleh jaringan tubuh sangat
besar. Pada handphone terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi

5 | Informatika UNS

gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antenna


dan gelombang ini berfluktuasi melalui udara. Gelombang RF (radio frequency)
inilah yang menimbulkan radiasi elektromagnetik.
Radiasi gelombang elektromagnetik yang memancar dari handphone
menurut riset di berbagai negara telah menyebabkan dampak yang serius terhadap
kesehatan, lebih-lebih terhadap anak-anak yang tulang tengkoraknya masih tipis.
Dr. Eka Putra Setiawan dari bagian Divisi Otologi RS SANGLAH
mengatakan meskipun HP dapat mempermudah komunikasi, namun banyak efek
samping dari penggunaan yang salah. Hal ini berkaitan dengan volume suara dan
jarak dengar. Semakin HP ditempelkan ke telinga, maka semakin melekat
mengenai liang telinga, efeknya semakin besar yang menyebabkan terjadi
peningkatan bunyi dan resonasi, ujarnya.
Radiasi handphone memancarkan 215 kali perdetik masuk ke sel-sel otak
mengenai DNA dalam sel. Pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti
kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik. Radiasi yang lemah yang
berasal dari handphone, bila diarahkan pada suatu sasaran dalam jangka waktu
lama dan berulang-ulang setara dengan paparan bahan kimia berdosis tinggi,
sebaiknya kita harus berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan handphone.
Apalagi bila digunakan pada usia anak-anak angat rentan dengan dampak dari
radiasi ini, karena otak mereka yang masih muda sangat sensitif terhadap radiasi
HP jika terpapar dalam waktu yang cukup lama. Terlebih lagi bayi, jauh lebih
sensitif bahkan beberapa diantara mereka tidak bisa menahannya. Jika terkena
gelombang elektromagnetik, hubungan listrik antarsel bisa terganggu. Bahkan,
sekalipun tak memegang gadget, anak tetap terkena dampak bila berada di sekitar
barang elektronik yang memancarkan gelombang elektromagnetik. Efek yang
ditimbulkan dari gelombang ini adalah sulit tidur, pusing, telinga mendenging dan
daya tahan tubuh menurun.
Ketika kita menggunakan telepon genggam, 70-80 persen energi radiasi yang
dipancarkan dari antena telepon itu diserap oleh kepala. Bahkan, beberapa
penelitian meunjukkan, potensi dampak negatif dari penyerapan radiasi jangka
panjang yang dipancarkan oleh telepon genggam.

6 | Informatika UNS

Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) di bawah Organisasi


Kesehatan Dunia (WHO), belum lama ini mengumumkan bahwa radiasi telepon
seluler (ponsel) dapat menyebabkan peningkatan risiko glioma, yakni sejenis
kanker otak ganas yang berhubungan dengan penggunaan telepon nirkabel.
Penelitian tersebut juga mengidentifikasikan hubungan antara penggunaan
ponsel dan tumor kelenjar ludah, termasuk neuroma akustik, sejenis tumor saraf
yang menghubungkan telinga ke otak. Setelah memeriksa sejumlah bukti pada
penggunaan ponsel, pada 7 Juni 2011 IARC mengumumkan bahwa sinyal ponsel
mulai sekarang diklasifikasikan berpotensi karsinogenik.
Menurut sebuah studi terbaru, lebih dari empat miliar orang memiliki ponsel
dan setengah di antaranya merupakan pengguna di bawah usia 20 tahun.
Penggunaan ponsel jangka panjang secara signifikan menyebabkan peningkatan
risiko tumor otak. Dan orang-orang yang mulai menggunakan ponsel saat remaja,
memiliki risiko empat sampai lima kali lebih besar mengembangkan tumor otak
ganas.
Radiasi ponsel diduga kuat juga dapat mempengaruhi kualitas tidur. Sebuah
penelitian belum lama ini, mengindikasikan bahwa radiasi dari handset dapat
menimbulkan sejumlah gangguan seperti insomnia, sakit kepala dan pusing
pusing. Radiasi juga dapat menurunkan durasi tidur lelap sehingga mengganggu.
kemampuan tubuh untuk memulihkan diri.
Indikasi terbaru akan pengaruh buruk ponsel ini terungkap melalui hasil
penelitian yang melibatkan sekitar 500 orang Israel yang mengidap kanker. Dalam
penelitian di Israel tersebut, data penggunaan ponsel para partisipan dianalisa dan
dibandingkan dengan 1.300 pemeriksaan kesehatan. Dari hasil analisa, partisipan
yang biasa memakai ponsel dengan menempelkannya di satu sisi kepala selama
beberapa jam tercatat 50 persen berisiko lebih besar mengidap kanker kelenjar
ludah. Riset mengenai pengaruh ponsel ini dipublikasikan dalam The American
Journal of Epidemiology.
Ada

beberapa

hasil

penelitian

(taken

from

ELECTRICAL

SENSITIVITYnya Prof. Dr.dr.anies, M.Kes,PKK ) yaitu sebagai berikut:

7 | Informatika UNS

A. Penelitian di Finlandia, radiasi elektromagnetik telepon seluler selama 1 jam


mempengaruhi produksi protein pada sel. Meskipun tdk harus membahayakan
kesehatan, tetapi jika terjadi pada sel otak dapat berakibat fatal.
B. Laporan dari European Journal of Cancer Prevention Augst 02 menyatakan
penggunaan handphone lebih rentan bagi timbulnya kanker orak daripada
tidak pernah menggunakannya sama sekali.
C. ICNIRP (International Comission on Non Ionizing Radiation Protection) dan
FCC (Federal Communication Commision) menyatakan telepon seluler aman,
meskipun wajib bagi produsen mencantumkan tingkat pajanan radiasi SAR
(Spesific Absorption Rate) pada buku manualnya.
D. Meskipun emisi telepon seluler sangat kecil, apabiLa berada di dekat kepala
selama beberapa menit dpt menaikan suhu di sel-sel otak sekitar 0,1 derajat C
2.4 Pencegahan Pengaruh Radiasi Handphone terhadap Otak
Dari uraian di atas telah banyak dipaparakan mengenai bahaya radiasi
terhadap otak. Otak merupakan komponen utama yang mengontrol segala
aktivitas yang kita, jika ia rusak maka rusaklah seluruh jaringan tubuh kita. Bila
hal itu terjadi maka kita jugalah yang akan menerima resikonya.
Adanya radiasi telepon seluler yang menyebabkan gangguan kesehatan hingga
kini memang masih menjadi perdebatan. Meski masih dalam perdebatan, sebagai
produk elektronik yang memancarkan gelombang, keberadaan telepon seluler
perlu pengaturan dan tata cara pakai yang pas dan aman. Dr. George Carlo,
pensiunan peneliti industri telepon seluler dari Amerika menyebutkan setiap tahun
terjadi 30 sampai 50 ribu kasus gangguan kesehatan akibat telepon seluler. Dalam
kaitan tersebut, Taraka Serrano, penulis dan advokat kesehatan memberikan
beberapa tips yang sekiranya berguna untuk menghindari bahaya radiasi telepon
seluler :

1. Batasi Penggunaan Waktu bicara


Biasakan untuk membatasi waktu bicara di telepon seluler, paling tidak
persiapkan terlebih dahulu materi untuk pembicaraan. Setelah dua
8 | Informatika UNS

menit Anda berbincang di telepon seluler maka aktifitas natural


electrical akan mulai meningkat ke otak.
2. Rentan Terhadap Anak-anak
Anak-anak tentu memiliki ketahanan fisik yang lebih lemah ketimbang
orang dewasa, termasuk dalam hal radiasi telepon seluler.
3. Manfaatkan Airtube Headset
Walau telah menggunakan headset bukan berarti Anda bisa terbebas
dari efek radiasi. Salah satu solusi yakni manfaatkan airtube headset.
Jenis headset ini dilengkapi lubang atau rongga pada speakernya.
4. Jangan Masukkan Telepon seluler di Saku Celana
Material bahan di celana kadang dapat menjadi konduktor yang cepat
untuk radiasi, ketimbang reaksi ke bagian kepala.
5. Jeda Saat Melakukan Panggilan
Saat Anda menggunakan telepon seluler tanpa headset, tunggu beberapa
saat sampai panggilan Anda terkoneksi ke jaringan operator, baru
kemudian tempelkan telinga ke speaker.
6. Jangan Gunakan Telepon seluler di Elevator.
Dalam hal ini adalah elevator dan kendaraan box. Alasannya aktifitas
telepon seluler dapat memicu hukum Faraday sehingga bisa menjebak
radiasi yang dipancarkan dan di khwatirkan akibatnya berbalik ke
pengguna.
7. Indikator Kekuatan Sinyal
Dikala ingin melakukan panggilan, sebaiknya perhatikan pula kondisi
jaringan operator di layar telepon seluler. Jika melakukan panggilan di
saat sinyal lemah maka proses kerja telepon seluler untuk terkoneksi ke
jaringan operator bertambah berat
8. Gunakan Telepon seluler dengan SAR Rendah
SAR diartikan sebagai ukuran tingkat penyerapan energi dari RF (radio
frequency) yang dapat masuk ke dalam tubuh. Semakin rendah tingkat
9. EMR Protection

9 | Informatika UNS

Radiasi EMR dapat bersifat kumulatif pada tubuh Anda, wujud yang
paling mudah dilihat yakni biological stress. Jadi sangat penting untuk
menggunakan pelindung anti radiasi.
10. Mengkonsumsi Suplemen
Perlu mengkonsumsi suplemen yang mengandung elemen Melatonin,
Zinc, Gingko Biloba, dan Bilberry Extract. Keempat elemen tersebut
bisa meningkatkan antioxidant, melindungi sel otak dan kesehatan
mata.
11. Biasakan SMS.
12. Jangan gunakan telepon seluler sebagai alarm. Jika meletakkannya di
samping kepala, radiasi masih terpancar meskipun telepon seluler
sedang dalam keadaan diam waktu anda tidur sampai bangun.
13 Kurangi Bluetooth dan headset wireless untuk mengurangi radiasi
telepon seluler.
14 Pilih offline mode. Saat telepon seluler tidak digunakan, biasakan
untuk mematikannya atau, atur menjadi offline , standalone, atau flight
mode, yang akan mematikan transmitter-nya.
15 Mengurangi pemakaian smartphone, karena dapat menghasilkan emisi
yang lebih tinggi dari telepon seluler biasa.

10 | I n f o r m a t i k a U N S

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari

uraian

di

atas

dapat

disimpulkan

bahwa

pengaruh

radiasi

elektromagnetik dari handphone bisa berakibat fatal pada otak. Hal ini dapat
ditimbulkan dari kelalaian kita sebagai pengguna handphone dan kurang
memperhatikan prosedur pemakaian handphone yang baik dan benar.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam penggunaan handphone, kita harus memperhatikan prosedur
penggunaanya yang baik dan benar, sehingga tidak mengganggu kesehatan.
Perusahaan handphone hendaknya mengurangi memproduksi handphone yang
memiliki tingkat radiasi yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia-Ensiklopedia. Radiasi Elektromagnetik,
http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_elektromagnetik/ (akses 15 Desember
2014, pukul 15.26)
Elekrto-Indonesia. http://www.elektroindonesia.com/elektro/ut32.html/(akses 15
Desember 2014, pukul 15.34)
Angga-Firmansyah blog. http://anggafirmansyah1.blogspot.com/2012/02/macammacam-penyakit-akibat-radiasi.html/(akses 15 Desember 2014, pukul 15.36).
Isdariyanto blog. http://blog.isdaryanto.com/tips-aman-menggunakan-handphone/
(akses 15 Desember 2014, pukul 15.36).
Peny-rizkis blog http://penyrizkis.blog.uns.ac.id/?
s=Kontoversial+Bahaya+Radiasi+Hand-phone/(akses 15 Desember 2014,
pukul 15.40).
Sintalas blog. http://sintaalastast.blogspot.com/2013/12/pengaruh-radiasihandphone-terhadap.html(15 Desember 2014, pukul 15.41)

11 | I n f o r m a t i k a U N S

12 | I n f o r m a t i k a U N S

Anda mungkin juga menyukai