Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENGGUNAAN KACAMATA ANTI RADIASI

UNTUK MEMINIMALISIR PAPARAN RADIASI


ELEKTROMAGNETIK PADA GADGET TERHADAP
MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

1
Nurul Fitria dan 2Sudartik
12
Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
Email : nf27102002@gmail.com

Abstrak
Penggunaan gadget di kalangan mahasiswa sudah menjadi suatu hal yang sangat lumrah, hal
ini karena adanya tuntutan aktivitas akademik yang banyak sekali memerlukan gadget guna untuk
dapat mengakses internet. Radiasi elektromagnetik yang berasal dari gadget itu sendiri mempunyai
banyak efek samping atau dampak buruk bagi kesehatan manusia, salah satunya pada kesehatan
mata atau ketajaman pengelihatan mata. Kaca mata anti radiasi merupakan salah satu alat yang dapat
membantu meminimalisir paparan sinar radiasi elektromagnetik pada gadget. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis seberapa banyak mahasiswa yang masih memakai kaca mata anti
radiasi saat menggunakan alat elektronik seperti gadget, sebagai upaya untuk meminimalisir
paparan sinar radiasi elektromagnetik pada alat elektronik tersebut. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Pengambilan dan analisis data dilakukan
dengan wawancara melalui penyebaran kuesioner menggunakan Google Form. Populasi pada
penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Fisika Angkatan 2022 Universitas Jember yang
berjumlah 91 responden. Berdasarkan koesioner yang telah diberikan, sebanyak 84 (92, 3%)
responden telah memahami dampak dari paparan radiasi pada gadget, sebanyak 85 (93,4%) responde
mengalami mata pedih saat terlalu lama kontak dengan gadget, , sebanyak 85 (93, 4%) responden
menyetujui kacamata anti radiasi dapat meminimalisir paparan radiasi pada gadget, sebanyak 46
(50,5%) responden pernah menggunakan kacamata antiradiasi, dan sebanyak 24(26,4%) responden
yang masih menggunakannya sampai sekarang.. Penggunaan kacamata anti radiasi sebagai upaya
meminimalisir paparan radiasi pada gadget cukup efektif, namun saat ini sudah jarang digunakan
oleh mahasiswa pendidikan fisika angakatan 2022 Universitas Jember.
Kata Kunci :Gadget, Radiasi Elektromagnetik, Kesehatan Mata, Kaca Mata Anti Radiasi
PENDAHULUAN dengan gadget yang canggih dapat
Dampak atau akibat dari era melakukan foto-foto, menonton
globalisasi dapat membawa tatanan video, bermain games, mendengarkan
kehidupan global mengalami music, internet, dan lain-lain,
perubahan yang sangat pesat. Salah sehingga menjadi terasa tidak sendiri
satunya dengan adanya (Abdu et al, 2021).
perkembangan teknologi dan Telepon genggam merupakan
komunikasi saat ini yang tidak lepas salah satu macam gadget yang
dari kehidupan manusia. Tidak memiliki kemampuan lebih canggih
hanya digunakan oleh orang dewasa dibandingkan computer (Pertiwi et al,
saja, namun sekarang ini teknologi 2018). Perkembangan teknologi
telah digunakan juga oleh kalangan telepon genggam berkembang sangat
anak-anak. Salah satu kemajuan cepat dan pesat sejak tahun 2010.
teknologi adalah gadget. Gadget Pasaran Asia, khususnya di Indonesia
merupakan merupakan barang merupakan pasaran paling komsutif
canggih yang telah dilengkapi dengan dalam pemasaran telepon genggam
berbagai aplikasi yang dapat (Putra, 2021). Menurut Kurnia et al
menyajikan berbagai media berita, (2022), pada tahun 2017, Data
jejaringan sosial, hobi bahkan Kementrian Komunikasi dan
hiburan. Di kalangan pelajar dan Informatika Republik Indonesia
mahasiswa masa kini penggunaan (Kominfo RI) telah melaporkan
gadget merupakan sebuah keharusan presentase pengguna gadget seperti
untuk dapat memilikinya, misalnya telepon genggam sebesar (50,79-
seperti handphone, tablet, laptop, dan 75,95%), presentase pengguna laptop
berbagai macam gadget lainnya. sebesar (14,24-27,59%), dan
Dengan adanya gadget pada saat ini presentase pengguna komputer adalah
dapat merupah makna (6-8,75%).
“kesendirian“menjadi suatu suasana Banyak manfaat yang berikan
yang lebih ramai dan hidup. Karena bagi pengguna telepon genggam itu
meskipun sedang berada di dalam sendiri. Salah satu dampak positifnya
satu ruang sendiran tanpa ada apapun, yaitu dapat memberikan kemudahan
dalam mendapatan informasi terbaru jangka waktu yang lama merupakan
kepada pengguna dengan melakukan kebiasan yang kurang baik, hal ini
akses internet dan aplikasi lainnya. dapat berdampak buruk bagi
Namun, terdapat juga dampak kesehatan mata, karena dengan
negatifnya dari penggunaan telepon menatap telepon genggam telalu lama
genggam bagi penggunanya. Dampak dapat memberikan tekanan tambahan
negatifnya berasal dari akibat paparan pada mata dan susunan syaraf
sinar dari layar monitor (LED/LCD) (Dwiana et al, 2021).
dan penyinaran lainnya yang Seseorang yang menggunakan
mengakibatkan menurunkan fungsi gadget akan terkena paparan radiasi
pengelihatan mata menjadi kering, elektromagnetik. Pajanan
penurunan ketajaman pengelihatan, elektromagnetik dapat berpotensi
kepala sakit, dan air mata selalu pada gangguan kesehatan yang terjadi
keluar (Pertiwi et al, 2018). pada bagian sistem tubuh, antara lain:
Di Amerika Serikat lebih dari sistem darah,sistem reproduksi,
143 juta orang bekerja menggunakan sistem saraf, sistem kardiovaskuler,
computer setiap harinya, 90 % di sistem endokrin, psikologis, dan
antaranya mengalami kelelahan mata. hipersensitivitas (Putra, 2021).
Dalam penelitian lain dilakukan pada Radiasi merupakan
pekerja yang menggunakan computer perambatan energi dalam bentuk
di Nation Capital Region Delhi India, gelombang atau partikel yang
76% dari 200 orang pekerja memiliki kecepatan rambat yang
mengalami masalah pengelihatan tinggi dari sumber ke lingkungan
(Firdani, 2020). tanpa membutuhkan medium
Penyebab dari penurunan perambatannya. Gelombang
pengelihatan pada mata yaitu karena elektromagnetik adalah gelombang
pemakaian gadget dalam waktu yang yang dapat merambat walaupun tidak
lama, posisi tubuh yang kurang baik terdapat medium perambatan.
saat menggunakan telepon genggam Gelombang elektromagnetik
dan kurangnya intensitas cahaya. merupakan gabungan medan listrik
Kebiasaan pemakaian gadget dalam dan medan magnet yang berosilasi
dan merambat melewati ruang Seseorang yang mengalami
membawa energi dari suatu tempat ke gangguan pada pengelihatan
tempat yang lain. Pada televisi, radio membuat orang tersebut harus
dan ponsel terdapat transmitter yang menggunakan alat bantu pengelihatan
mampu mengubah suara menjadi agar pengelihatannya menjadi jelas.
gelombang sinusoidal kontinu, Banyak cara yang digunakannya,
kemudian dipancarkan keluar melalui seperti menggunkan kacamata, lensa
antenna dan berfluktuasi melalui kotak bahkan operasi lasik. Kacamata
udara. Gelombang-gelombang inilah pada umumnya digunakan manusia
yang dapat menimbulkan radiasi untuk membantu pengelihatan akibat
gelombang elektromagnetik (Seniari rabun atau alasan pengelihatan
dan Dharma, 2021). lainnya (Suryanta, 2020). Untuk
Menurut The National mengatasi paparan sinar biru yang
Radiological Protection Board berasal dari gadget diperlukan lensa
(NPRB) UK, Inggris, efek dari radiasi kacamata yang mampu menyaring
gelombang elektromagnetik terbagi radiasi sinar biru, yang biasa disebut
menjadi 2, yaitu: 1) Efek Fisiologis, dengan lensa blue cut. Dalam upaya
merupakan efek yang disebabkan perlindungan mata secara maksimal
oleh radiasi magneticagnetik terhadap sangat dibutuhkan lensa blue cut yang
sistem tubuh manusia. Contohnya digunakan pada kacamata anti radiasi.
seperti: efek tumor, kanker otak, Selain menggunakan kaca mata
gangguan pendengaran, gangguan berlensa anti radiasi blue cut, juga
pada mata, gangguan reproduksi, dan disarankan mengkonsumsi makanan
gangguan sistem saraf. 2) Efek yang mengandung anti oksidan
Psikologis, merupakan efek samping sebagai upaya untuk menjaga
dari radiasi gelombang kesehatan mata, sehingga dapat
elektromagnetik terhadap psikologi menghindari resiko terjadinya
manusia. Efek samping yang degenerasi macula (bagian dari retina
ditimbulkan sepertisss stress yang berfungsi sebagai pengelihatan
(Hermawan et al, 2021). tengah). Dapat diilihat bahwa saat ini
teknologi sudah semakin maju,
sehingga mulai dikembangkan menggambarkan suatu subjek
kacamata berlensa anti radiasi dan penelitian berdasarkan data variable
blue ray yang diharapkan dapat yang diperoleh dari kelompok subjek
meminimalisir paparan radiasi tertentu. Pengumpulan dan analisis
terutama radiasi elektromagnetik data dilakukan dengan melakukan
pada gadget. Kacamata anti radiasi wawancara melalui penyebaran
sangat boleh digunakan, akan tetapi kuesioner menggunakan Google
hingga saat ini masih belum banyak Form dengan 7 pertanyaan. Populasi
bukti ilmiah mengenai manfaat dan dari penelitian ini adalah Mahasiswa
tangkat efektifitas lensa anti radiasi Pendidikan Fisika Angkatan 2022
khusus computer/blue ray (Corina, Universitas Jember, dengan jumlah
2018). populasi sebanyak 91 responden.
Oleh karena itu, dilakukan Mekanisme dari penelitian ini
penelitian ini dengan tujuan untuk yaitu: penulis membuat atau
menganalisis penggunaan kaca mata menyusun 7 pertanyaan dengan
anti radiasi di kalangan mahasiswa menggunakan google form. Pada
dalam upaya melindungi mata dari google form terbagi atas 2 bagian,
paparan radiasi elektromagnetik, bagian pertama berisi pertanyaan
apakah banyak mahasiswa khususnya terkait identitas diri dan bagian ke dua
mahasiswa pendidikan fisika terdapat pertanyaan terkait dengan
Universitas Jember untuk angkatan penggunaan kacamata anti radiasi
2022 yang masih menggunakan kaca sebagai alat untuk meminimalisir
mata anti radiasi tersebut. paparan radiasi pada gadget.
Selanjutnya penulis membagikan link
METODE PENELITIAN Google Form kepada responden
Metode penelitian dalam melalui aplikasi WhatApp.
penelitian ini menggunakan metode Responden mengisi kuesioner pada
deskripif kualitatif. Metode penelitian bagian pertama berupa data diri
deskriptif kualitatif merupakan seperti nama, NIM, email, dan kelas.
metode yang bertujuan untuk Kemudian responden akan masuk ke
mendeskripsikan atau bagian kedua, yang telah disajikan 5
pertanyaan dan responden dapat paparan sinar radiasi pada gadget.
menjawab pertanyaan tersebut Responden yang yang telah
dengan memilih salah satu opsi yang memahami dampak yang ditimbulkan
telah diberikan beserta alasannya. dari paparan radiasi elektromagnetik
Kemudian data diolah dengan melihat pada gadget yaitu sebanyak 84
hasil grafik yang tertera dalam responden atau sebanyak 92,3%
Google Form yang telah dibuat. responden. Dan hanya 7 responden
atau sebanyak 7,7% responden yang
HASIL DAN PEMBAHASAN masih belum memahami terkait
Penelitian membahas tentang dampak dari paparan sinar radiasi
Analisis Penggunaan Kacamata Anti pada gadget (Gambar 1).
Radiasi Untuk Meminimalisir Grafik frekuensi paparan radiasi pada
Paparan Radiasi Elektromagnetik gadget dapat dilihat pada gambar di
Pada Gadget Terhadap Mahasiswa bawah ini:
Pendidikan Fisika. Responden dalam
penelitian ini sangatlah antusias
dalam pengisian kuesioner. Antusias
dari responden sangatlah membantu
peneliti, sehingga proses penelitian
dapat berjalan dengan lancar. Gambar 1
Data yang disajikan dalam Grafik Frekuensi Pemahaman
penelitian ini merupakan data yang Dampak Paparan Radiasi Pada
diperodel dari hasil survey melalui Gadget
pengisian kuesioner oleh Mahasiswa Pada pertanyaan kedua yaitu
Pendidikan Fisika Angkatan 2022 terkait analisis pengaruh penggunaan
Universitas Jember. Gadget terlalu lama bagi kesehatan
Berdasarkan tujuh butir mata. Sebanyak 85 (93,4%)
pertanyaan yang telah disajikan responden merasakan mata pedih atau
pertanyaan pertama yaitu terkait perih saat terlalu lama menggunakan
analisis pemahaman mahasiswa gadget. Sebanyak 6 (6,6%) responden
terhadap dampak yang berasal dari tidak merasakan pedih (Gambar 2).
Grafik Frekuensi pengaruh Namun pada penelitian
penggunaan gadget dalam waktu sebelumnya mengatakan bahwa
yang lama terhadap kesehatan mata keefektifan dari kacamata antiradiasi
dapat dilihat pada gambar di bawah itu sendiri masih belum bisa
ini: dibuktikan atau dalam artian lain
kacamata anti radiasi masih belum
cukup efektif dalam meminimalisir
paparan radiasi elektroagnetik pada
gadget.
Grafik frekuensi kacamata anti radiasi
Gambar 2. dapat membantu meminimalisir mata
Grafik Frekuensi Pengaruh pedih akibat paparan radiasi
Pengguanan Gadget Terlalu Lama elektromagnetik pada gadget dapat
Pada Kesehatan Mata dilihat pada gambar di bawah ini:
Pertanyaan ketiga yang
disajikan yaitu terkait kacamata anti
radiasi sebagai alat yang dapat
meminimalisir pencegahan mata
pedih akibat paparan sinar radiasi
elektromagnetik pada gadget.
Gambar 3.
Sebanyak 85 (93,4%) responden
Grafik Frekuensi Kacamata Anti
menyetujui bahwa kacamata anti
Radiasi Dapat Membantu
radiasi dapat membantu
Meminimalisir Pada Pedih Akibat
meminimalisir mata pedih akibat
Paparan Sianr Radiasi
paparan sinar radiasi elektromagnetik
Elektromagnetik Pada Gadget
pada gadget. Sebanyak 6 (6,6%)
Pertanyaan keempat terkait
responden tidak menyetujui bahwa
analisis penggunaan kacamata anti
kacamata anti radiasi dapat
radiasi oleh mahasiswa pendidikan
membantu meminimalisir mata pedih
fisika angkatan 2022 universitas
akibat paparan sinar radiasi
jember. Sebanyak 46 (50,5%)
elektromagnetik (Gambar 3).
responden pernah menggunakan elektromagnetik pada gadget,
kacamata anti radiasi sebagai alat terdapat beberapa alasan tersendiri,
bantu untuk meminimalisir paparan diantaranya mereka berpendapat
sinar radiasi elektromagnetik pada bahwa kacamata anti radiasi dapat
Gadget. Sebanyak 45 (49,5%) meminimalisir pengaruh paparan
responden tidak pernah menggunakan radiasi elektromagnetk pada gadget,
kacamata anti radiasi sebagai alat kemudian juga terdapat alasan karena
untuk membantu meminimalisir dapat mengurangi mata pedih saat
paparan sinar radiasi elektromagnetik terlalu lama kontak langsung dengan
pada gadget (Gambar 4). Gadget, merasa nyaman saat
Grafik frekuensi penggunaan menggunakannya, dan beberapa di
kacamata anti radiasi oleh responden antaranya memiliki mat aminus yang
dapat dilihat di bawah ini: mana di kaca mata yang mereka pakai
dilengkapi dengan lensa anti radiasi.
Sebanyak 24 (26,4%)
responden yang masih menggunakan
kacamata anti radiasi sampai
sekarnag dan sebanyak 67 (73,6%)
responden yang sudah tidak memakai

Gambar 4. kacamata anti radiasi (Gambar 5).

Grafik Frekuensi Penggunaan Grafik frekuensi responden yang

Kacamata Anti Radiasi masih menggunakan kacamata anti

Pada pertanyaan selanjutnya radiasi dapat dilihat pada gambar di

yaitu terkait alasan responden pernah bawah ini:

memakai atau tidak pernah memakai


kacamata anti radiasi guna untuk
meminimalisir paparan radiasi
elektromagnetik pada Gadget. Dari
46 (50,5%) responden yang pernah
memakai kacamata anti radiasi guna Gambar 5.
untuk meminimalisir paparan radiasi
Grafik Frekuensi Responden Yang Berdasarkan penelitian yang
Masih Menggunakan Kacamata telah dilakukan terkait Analisis
Anti Radiasi Penggunaan Kacamata Anti radiasi
Pada kolom pertanyaan untuk meminimalisir paparan radiasi
terakhir yaitu terdapat alasan apa elektromagnetik pada Gadget
yang membuat responden masih terhadap mahasiswa pendidikan fisika
menggunakan dan tidak dapat disimpulkan bahwa
menggunakan kacamata anti radiasi penggunaan kacamata anti radiasi
sampai sekarang. Dari 24 (26,4%) sudah jarang sekali digunakan oleh
responden yang masih memakai mahasiswa, beberapa alasan di
kacamata anti radiasi sampai antarany karena factor harga, dan
sekarang diantaranya beralasan memang kurang efektif kegunaannya.
karena mereka memakai kaca minus
yang dilengkangki dengan lensa anti DAFTAR PUSTAKA
radiasi, unruk melindungi mata dari Abdu, S., J. L. Saranga., V. Sulu., dan
sinar radiasi, dapat mengurangi sakit R. Wahyuni. 2021.
Dampak Penggunaan
pada mata saat kontak langsung Gadget Terhadap
dengan gadget. Penurunan Ketajaman
Pengelihatan. Jurnal
Kemudian dari 67 (73,6%)
Keperawatan Florence
responden beralasan sudah tidak Nightingale. 4(1): 24-30.
memakai kcamata anti radiasi yaitu Corina, F. 2018. Pengaruh Pemakaian
karena harganya tyang relative mahal, Lensa Blue Cut Terhadap
Kenyamanan Pemakaian
tidak terbiasa, dan juga beberapa di
Kacamata Di Optik Zal
antara mereka mengatakan bahwa Padang. Ensiklopedia of
ternyata setelah mereka Journal. 1(1): 273-278.

menggunakan kacamata anti radiasi Dwiana, A., C. Lestari., dan L.


Astuty. 2021. Hubungan
tidaklah efektif dalam upaya Pengetahuan Siswa
meminimalisir paparan radiasi Tentang Kesehatan Mata
elektromagnetik pada gadget. Dengan Sikap
Penggunaan Gadget Yang
Berlebihan Di SD 13
KESIMPULAN Engkasan Kalimantan
Barat. Journal of Health Telepon Genggam Pada
Research. 4(1): 1-8. Otak Manusia.
Indonesian Journal of
Ferdani, F. 2020. Faktor Yang
Nursing and Health
Bunganungan Dengan
Sciences. 2(1): 1-6.
Keluhan Kelelahan Mata
Pada Pekerja Operator Seniari, N. M., dan B. W. Dharma.
Komputer. Jurnal 2021. Penyuluhan Cara
Endurance: Kajian Mengurangi Bahaya
Ilmiah Problema Radiasi Gelombang
Kesehatan. 5(1): 64-70. Elektromagnetik Pada
Kesehatan Di Kelurahan
Hermawan, M. A., U. Nurbaiti., dan I.
Pagutan Barat Mataram.
Yulianti. 2021. Pengaruh
Jurnal Bakti Nusa. 2(1):
Jumlah Komputer
32-38.
Terhadap Tingkat Radiasi
Elektromagnetik dan Suryanta, D. I. 2020. Pengaruh
Dampak Kesehatan Pemakaian Lensa Blue
Manusia Dalam Cut Terhadap
Lingkungan Teradiasi. Kenyamanan Pemakaian
Jurnal Teknik Elektro. Kacamata Di Optik Jaya
21(01): 32-34. Pasaman Barat.
Ensiklopedia Social
Kurnia, Z. A., P. A. P. Kurniawan., N.
Review. 2(3): 221-226.
A. Intan., dan D. R. Sari.
2022. Kebiasaan Dan
Pengetahuan Masyarakat
Usia Produktif Mengenai
Kesehatan Mata Selama
Pandemi Covid-19.
Jurnal Ilmiah Indonesia.
7(1): 605-616.
Pertiwi, M. S., T. P. E. Sanubari., dan
K. P. Putra. 2018.
Gambaran Perilaku
Penggunaan Gawai Dan
Kesehatan Mata Pada
Anak Usia 10-12 Tahun.
Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah. 3(1):
28-34.
Putra, C.B.P.E. 2021. Dampak
Radiasi Elektromagnetik

Anda mungkin juga menyukai