Anda di halaman 1dari 34

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 307/Ilmu Kedokteran Dasar & Biomedis

USUL PENELITIAN FUNDAMENTAL

Kualitas spermatozoa, lapisan sel germinal dan kadar testosteron pada tikus Sprague dawley di Area Wi Fi dengan pemberian vitamin C

Dr. Suryasatriya Trihandaru, S.Si., M.Sc.nat. NIDN : 0625116802 Andreas Setiawan, S.Si., M.T. NIDN : 0631057501 dr. Jodelin Muninggar, M.Sc. NIDN :9906001211

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA MARET 2013

DAFTAR ISI Halaman

ABSTRAK ..........................................................................................................................1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ..2 1.2. Perumusan Masalah ...5 1.3. Tujuan Penelitian ..5 1.4. Hipotesa.......................6 1.5. Target Luar yang Ingin Dicapai .............6 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wi Fi ............................................................................................................7 2.2. Vitamin C .......................................................................................................8 2.3. Spermatogenesis ...........................................................................................8 2.4. Testosteron ...................................................................................................9 BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1.Tahapan Penelitian .......................................................................................11 3.2.Lokasi Penelitian ........................................................................................12 3.3.Peubah yang Diamati/Diukur 3.4.Model yang Digunakan ....................................................................12

.............................................................................12

3.5.Rancangan Penelitian ...................................................................................13 3.6.Tehnik Pengumpulan dan Analisis Data ....................................................13 3.7. Fishbone diagram ......................................................................................13 BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1. Anggaran Biaya .........................................................................................14 4.2. Jadwal Penelitian ......................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................15 LAMPIRAN Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian .....................................................16 Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian .....................................18 Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas ..................19 Lampiran 4. Biodata dan anggota .....................................................................20 Lampiran 5. Surat pernyataan ketua peneliti .....................................................31

Abstrak Kebutuhan masyarakat akan informasi dan perkembangan teknologi informasi memberikan banyak kemudahan. Penggunaan internet yang meluas di seluruh dunia pada semua kalangan telah menjadi pandemi. Namun ada sisi lain yang perlu menjadi perhatian yaitu efek radiasi medan elektromagnetik (EMF, electromagnetic field) yang berpotensi mengganggu kesehatan. Organ reproduksi pria testis sangat rentan terhadap radiasi yang dapat mempengaruhi kualitas sperma dan hormon testosteron serta mengakibatkan gangguan infertilitas. Penggunaan antiosidan vitamin C dipercaya dapat menangkal efek buruk radiasi medan elektromagnetik. Tujuan penelitian adalah mengkaji efek pemberian vitamin C terhadap kualitas spermatozoa, kadar testosteron dan lapisan germinal pada tikus Sprague dawley yang diinduksi medan elektromegnetik. Secara khusus mengkaji jumlah, morfologi, motilitas dan viabilitas spermatozoa, serta kadar testosteron serum dan intratestikuler, demikian juga lapisan sel germinal. Metode penelitian secara eksperimental dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Model hewan coba menggunakan tikus albino galur Sprague dawley yang diberikan induksi medan elektromagnetik (EMF) dan pemberian vitamin C. Tiga kelompok yaitu kelompok normal (tanpa medan elektromagnetik/EMF dan tanpa vitamin C); kelompok EMF (dengan medan elektromagnetik/EMF dan tanpa vitamin C); dan kelompok perlakuan (dengan medan elektromagnetik/EMF dan perlakuan vitamin C). Paparan EMF sebesar 2,45 GHz selama 60 menit/hari, selama 3 bulan (84 hari). Vitamin C diberikan dosis oral 250mg/kg BB per hari).

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Pengguna internet pada tahun 2012 diperkirakan telah mencapai 2,4 miliar dengan tingkat pertumbuhan 8persen (Vivanews, 2012).Cina menempati posisi teratas dengan pertambahan jumlah pengguna internet 282 juta orang menjadi 538 juta orang, dengan rasio penetrasi 40 persen dari total populasi penduduknya. Posisi kedua ditempati Amerika Serikat dengan pertambahan jumlah pengguna internetnya sebanyak 18 juta menjadi 244 juta orang dan rasio penetrasi 78 persen. Sedangkan jumlah pengguna internet di Indonesia bertambah 64,2 persen dari total 63 juta pengguna atau 24,23 persen dari jumlah penduduk Indonesia (Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia/APJII, 2012). Hal ini membuat Indonesia bertengger di peringkat ketiga dalam daftar pertambahan pengguna internet tertinggi dunia (Tempo, 2012). Para pengguna internet di Indonesia ini didominasi oleh mereka yang berusia 12-34 tahun sebanyak 64,2 persen dan yang berusia 20-24 tahun mencapai 15,1 persen dari total

pengguna(Antaranews, 2012). Mengamati jumlah pengguna internet yang sedemikian besar, sementara dalam penggunaan internet juga terdapat radiasi baik dari perangkat yang digunakan maupun area penggunanya (Wi Fi). Wi-fi (Wireless Fidelity) lebih dikenal sebagai jaringan lokal nir kabel. Wi Fi semakin populer penggunaannya baik di negara maju maupun negara berkembang. Dengan Wi-fi orang bisa masuk ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon. Namun dibalik kemudahan yang ditawarkan Wi-fi, ada beberapa keyakinan publik yang menganggap Wi-Fi berdampak negatif terhadap kesehatan. Efek negatif ini dapat mengakibatkan nyeri dikepala, gangguan tidur (insomnia), mual-mual terutama bagi mereka yang elektrosensitif (PPNI Sarjito, 2012). Menurut Word Health Organization dalam Havas

(2007),elektrohipersensitivitas(EHS) adalah sebuah fenomena yang mana individu mengalami efek kesehatan yang buruk saat menggunakan atau berada di sekitar perangkat asal magnetisatau electromagnetic fields (EMFs). Apapun penyebabnya, EHS merupakan hal yang nyata dan menjadi masalah bagi orang-orang yang terkena dampak EMF. Sementara tingkat EMF di lingkungan mereka tidak lebih besar daripada yang ditemui di dalam lingkungan hidup normal. Eksposur pada mereka umumnya adalah beberapa kali lipat di bawah batas dalam standar internasional.
2

FCC (Federal Communications Commission), lembaga independen pemerintah di Amerika Serikat yang mengatur sistem radio, telekomunikasi dan penyiarantelah menetapkan batas maksimal besarnya radiasi yang diperbolehkan untuk perangkat telepon seluler maupun Wi Fi, dinyatakan dalamSpecific Absorption Rate (SAR). SAR adalah nilai maksimum radiasi yang diserap oleh tubuh per satuan berat. Besarnya SAR untuk telepon seluler maksimal sebesar 1.6 W/kg. Negara-negara di Eropa juga menetapkan besarnya SARmaksimal adalah 2 W/kg. Berdasarkan aturan tersebut, maka ponsel yang berada diatas batas ini tidak boleh diproduksi dan diperjualbelikan(Pikiran Rakyat, 2010). Jika dibandingkan dengan radiasi telepon seluler, radiasi yang dipancarkan oleh perangkat WiFi jauh lebih kecil. WiFi umumnya beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dengan daya yang dipancarkan sekitar 0,1 Watt dari antena laptop dan router. Dan daya ini akan terus menurun berbanding lurus dengan jarak. Sedangkan daya pancar telepon seluler berkisar antara 0.6-3 Watt (typical 1 Watt pada frekuensi 1,9 GHz). Walaupun demikian, tentunya tidak bijak bila mengabaikan intensitas dan jarak pengguna dengan titik akses (access point). Semakin sering kita bersentuhan dengan radiasi sinyal WiFi ditambah dengan radiasi telepon seluler dan beberapa perangkat elektronika lainnya dengan intensitas yang cukup tinggi, maka radiasi elektromagnetik akan berimbas pada terganggunya keseimbangan tubuh(Pikiran Rakyat, 2010). Electromagnetic fields (EMFs) telah banyak digunakan di bidang pengobatan. Sebagai contoh, diindikasikan bagi penyembuhan patah tulang, pengobatan elektrikal bagi pasien Parkinson, depresi dan kanker. Terapi EMF pulsatif dengan intensitas rendah merupakan upaya non invasif dan tidak banyak menyebabkan stres oksidatif (Kovacic et al., 2010). Berbagai penelitian terkait paparan medan elektromagnetik (EMFs) pada area WiFi terhadap jaringan tubuh telah dilakukan,baik pada hewan coba maupun manusia. Perubahan biokimia akibat paparan jangka panjang EMF dan microwaveterhadap aktivitas enzim, sistem antioksidan (Achudume et al., 2010) dan radikal bebas pada tikus (Atasoy et al., 2012). Demikian juga penilaian reguler dan deteksi dini pada terhadap sistem pertahanan antioksidan pada orang yang bekerja disekitar stasiun router (Achudume et al., 2010). Kualitas spermatozoa dipengaruhi oleh mekanisme di dalam tubuh maupun lingkungan (Heffner & Schust, 2008). Efek radiasi radiofrequency electromagnetic waves (RF-EMW) menunjukkan penurunan signifikan terhadap motilitas dan viabilitas
3

sperma, peningkatan kadar reactive oxygen species (ROS) dan penurunan skor reactive oxygen species (ROS)-total antioxidant capacity (TAC). Medan elektromagnetik diketahui berbahaya dan mempengaruhi fungsi testis dengan menghasilkan spesies oxsigen reactive (ROS). Peningkatan ROS pada spermatozoa akan menurunkan motilitas dan vitalitasnya. Efek EMF ini berimplikasi pada keamanan penggunaan telepon seluler pada pria usia reproduksi dan efek potensial fertilitas (De Iuiis et al., 2009). Proses steroidogenesis yang menghasilkan testosteron juga dipengaruhi oleh radiasi EMF. Sultan et al. (2010), melaporkan penelitiannya mengenai paparan radiasi EMF jangka panjang terhadap kadar testosteron serum tikus Wistar albino. Didapatkan hasil penurunan signifikan kadar testosteron serumdan peningkatan kadar folickel stimulating hormone (FSH) (Sarookhani et al., 2011), serta penurunan kadar progesteron serum (Lotfi &Syahryar, 2009). EMF juga berefekmenurunkan bioavailabilitas testosteron(Kumar, Kesari, Behari, 2011). Radiofreqwency Electromagnetic Radiation (RF-EMR), baik power density maupun rentang frekwensi, bahkan frekwensi yang sangat rendahpada telepon seluler akan mengaktifkan dan meningkatkan respon stress seluler. Respon ini adalah suatu mekanisme protektif yang menginduksi ekspresi genrespon stress.Karena itu jelas bahwa untuk melindungi sel tubuh, batas keamanan EMF harus diubah dari standart terbaru yang berdasarkan energi termal ke suatu dasar respon biological yang terjadi jauh-jauh hari sebelum ambang perubahan termal(Martin & Goodman, 2009). Untuk menanggulangi berbagai efek negatif ini, dapat dilakukan upaya pencegahan terhadap radikal bebas dengan penggunaan antioksidan(Padayatty, 2003). Berbagai antioksidan telah dikenal masyarakat dan telah digunakan sebagai

supplement,diantaranya vitamin A, C dan E. Antioksidan mampu melindungi sel dan jaringan tubuh serta metabolisme yang melibatkan berbagai enzim terhadap pengaruh merugikan dari stres oksidatif ROS akibatEMFs(Liu et al., 2011). Pemberian vitamin C dan vitamin E pada paparan microwave (MW) ternyata dapat mencegah peningkatan lipid peroxidase status (LPS) (Aweda et al., 2003).Vitamin C dapat mencegah stress oksidatif pada kornea dan lensa mata akibat radiasi telepon seluler (Balci et al., 2007). Sementara itu efek antioksidan terhadap paparan EMF pada testis dan testosteron belum banyak dilakukan. Mengamati efek radiasi EMF secara sistemik pada tubuh, terutama sifat sel germinal yang amat sensitif oleh paparan radiasi, peneliti tertarik untuk mengkaji efek pemberian vitamin C pada kualitas spermatozoa, kadar testosteron serta lapisan germinal testis tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF.
4

1.2.Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian : 1.Apakah jumlah, morfologi, motilitas dan viabilitas spermatozoa tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF namun tidak mendapatkan vitamin C? 2.Apakah kadar testosteron serum pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF namun tidak mendapatkan vitamin C ? 3.Apakah kadar testosteron intratestikuler pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF namun tidak mendapatkan vitamin C ? 4.Apakah lapisan germinal testis pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF namun tidak mendapatkan vitamin C ? 5.Seberapa besar korelasi antara jumlah spermatozoa dengan kadar testosteron intatestikuler pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C ? 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan umum : mengkaji efek pemberian vitamin C terhadap kualitas spermatozoa, kadar testosteron dan lapisan germinal pada tikus Sprague dawley yang diinduksi medan elektromegnetik. Tujuan khusus : 1.Menghitung jumlah, morfologi, motilitas dan viabilitas spermatozoa tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF dan tidak mendapatkan vitamin C. 2.Mengukur kadar testosteron serum pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF dan tidak mendapatkan vitamin C. 3.Mengukur kadar testosteron intratestikuler pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF dan tidak mendapatkan vitamin C. 4.Mengukur tebal sel germinal pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF dan tidak mendapatkan vitamin C.
5

5.Menghitung kekuatan korelasi antara jumlah spermatozoa dengan kadar testosteron intatestikuler pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C. 1.4.Hipotesa 1.Jumlah, morfologi, motilitas dan viabilitas spermatozoa tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF dan tidak mendapatkan vitamin C. 2.Kadar testosteron serum pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF dan tidak mendapatkan vitamin C. 3.Kadar testosteron intratestikuler pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF dan tidak mendapatkan vitamin C. 4.Lapisan sel germinal pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C lebih tebal dibandingkan dengan tikus yang terpapar EMF dan tidak mendapatkan vitamin C. 5.Jumlah spermatozoa berkorelasi kuat dengan kadar testosteron intatestikuler pada tikus Sprague dawley yang terpapar radiasi EMF dan mendapat vitamin C. 1.5.Target Luaran yang Ingin Dicapai 1.Mengungkap kecenderunganyang terjadi pada struktur lapisan germinal dan hormon testosteron serum/intratestikuler serta kualitas spermatozoa pada testis yang terpapar EMF setelah penggunaan antioksidan. 2.Membuat hewan coba model bagi penelitian efek antioksidan vitamin C pada paparan radiasi EMF terhadap organ dan hormon reproduksi.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Wi Fi WiFi (wireless fidelity) merupakan bentuk pemanfaatan teknologi Wireless Local Area Network (WLAN) pada lokasi-lokasi publik dengan standar pengambangan IEEE 802.11 antara lain IEEE 802.11.b; 802.11.a; dan 802.11.g. Umumnya masyarakat Indonesia mengenalnya dengan istilah hotspot.Teknologi ini memanfaatkan frekuensi radio 2.4 GHz sebagai media koneksi jaringannya. Ia memungkinkan berbagai perangkat komputer untuk saling terhubung tanpa menggunakan kabel. WiFi juga memberikan peluang untuk membagikan akses internet yang diterima oleh satu komputer kepada komputer lain dengan menggunakan gelombang radio. Di Indonesia pada awalnya pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi dan Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit kelas I Jakarta melakukan razia pada pengguna frekuensi 2.4 GHz tersebut. Pokok permasalahan WiFi di Indonesia muncul karena pada Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang No. tentang Telekomunikasi menyatakan bahwa, Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit wajib mendapatkan izin Pemerintah. Padahal perkembangan teknologi frekuensi radio terus berkembang. Ia tidak hanya dapat digunakan sebagai medium komunikasi, melainkan berkembang menjadi sarana pertukaran data melalui WiFi dan Bluetooth. Setelah mendapat tekanan dari kelompok masyarakat sipil, pemerintah kemudian mau membahas peraturan mengenai pemanfaatan frekuensi 2.4 GHz ini. Pemerintah melalui Menteri Perhubungan akhirnya menandatangani Keputusan Menteri No.2/2005 tentang Wireless Internet di 2.4GHz yang intinya mengijinkan penggunaan frekuensi ini untuk masyarakat tanpa memerlukan ijin secara khusus, meskipun demikian harus mengikuti ketentuan yang telah diatur. Salah satu diantaranya yang terkait dengan daya pancar terdapat pada pasal 6 butir a yaitu mengatur EIRP Wireless Internet 2.4 GHz maksimal 4 Watt (36.02dbmW) untuk outdoor dan 500 mW (27 dBmW) untuk indoor. EIRP (Effective Isotropically Radiated Power) adalah daya yang dicatukan ke antenna dikalikan dengan faktor penguatan antenna. Pada peraturan yang sama untuk butir b menyebutkan daya rata-rata pemancar yang dicatukan ke antena (TX Power) maksimum sebesar 100 mW.

2.2.Vitamin C Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam makanan dalam jumlah yang sedikit dan dibutuhkan dalam jumlah yang besar untuk fungsi metabolisme yang normal. Vitamin dapat larut di dalam air dan lemak. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, dan yang larut dalam air adalah vitamin B dan C. Vitamin C atau asam askorbat adalah zat antioksidansekunder yang banyak ditemui pada buah dan sayur mayur, seperti jambu biji, kiwi, tomat, jeruk, brokoli dan selada. Vitamin C adalah suatu senyawa beratom karbon 6 yang dapat larut dalam air serta merupakan pertahanan pertama dalam plasma dan sel terhadap spesies oksigen reaktif. Vitamin C disintesis dari glukosa di dalam hati pada semua mamalia, kecuali pada manusia. Manusia tidak memiliki enzim gulonolaktone oksidase, untuk sintesis dari prekursor vitamin Cyaitu 2-keto-1-gulonolakton. Oleh karena itu manusia tidak dapat mensintesis vitamin C dalam tubuhnya sendiri(Padayatti, 2003). Vitamin C terdapat pada darah, korteks adrenal, kulit dan tulang. Vitamin C akan diserap di saluran cerna melalui mekanisme transport aktif. Dalam keadaan murni, vitamin C berbentukkristal putih, mudah larut air, stabil dalambentuk kering, dan mudah teroksidasiterhadap logamseperti Cu, Fe dan pemanasan langsung. Vitamin C secara reversibel dapatmembentuk asam dehidro askorbat yangkehilangan dua atom hidrogen.Vitamin C memiliki struktur menyerupai monosakarida namun mengandung gugus enadiol. Bentuk asam askorbat dan asam dehidro askorbat dalam tubuh, muncul bersamadalam keseimbangan,namun bentuk dehidro memiliki aktivitas kurang stabil. Vitamin C dapat meningkatkan daya tahan tubuh (Guyton, 2008) dan merupakanantioksidan (donor elektron dan agen pereduksi). Mekanisme antioksidan dengan mendonorkan elektronnya, vitamin C mencegah senyawa-senyawa lain agar tidak teroksidasi. Walaupun demikian, vitamin C sendiri akan teroksidasi dalam proses antioksidan tersebut, sehingga menghasilkan asam dehidroaskorbat (Padayatty, 2003). 2.3.Spermatogenesis Testis dewasa manusia berbentuk bulat dengan volume rata-rata 18,6 4,8 ml. Panjang rata-rata 4,6 cm (3,6 5,5 cm) dan lebar rata-rata 2,6 cm (2,1 3,2 cm). Dalam testis terdapat 370 lobulus piramidalis yang mengandung tubulus seminiferus danhampir 250 meter tubulus seminiferus yang bertanggung jawab pada 80-90 % masa testis(Greenspan & Baxter, 2000). Tubulus seminiferus pada orang dewasa memiliki diameter rata-rata 165-180 m, tinggi epitel germinal 80 m, tebal membrana basalis 8
8

msertaterdiri dari sel Sertoli dan epitelgerminal. Epitel di dekat sisi medial membrane basalis mengandung spermatozoa sedang berkembang di sepanjang tubulus seminiferus dinamakan epitel tubulus seminiferus atau sel germinal.Sel germinal terdiri atas sel pada tahap perkembangan differensiasi sel germinal, yaitu spermatogonia, spermatosit primer dan sekunder, serta spermatid(Sadler, 2010). Spermatozoa terdapat pada lumen dengan inti gelap, bentuk memanjang dan berflagella (Sadler, 2010). Spermatogenesis adalah proses komplek yang diregulasi oleh faktor endokrin dan faktor parakrin/autokrin testikuler (Huleilel & Lunenfeld, 2004). Spermatogenesis terjadi pada tubulus seminiferusdalam lobulus testis, sedangkan produksi testosteron terjadi pada sel Leydig jaringan interstitial (Sadler, 2010).Spermatogenesis dapat dibagi menjadi tiga fase yaitu (a) proliferasi mitosis untuk menghasilkan sel dalam jumlah banyak (spermatositogenesis), (b) pembelahan meiosis untuk menghasilkan sel yang berbeda secara genetik (spermatidogenesis) dan (c) transformasi lengkapround spermatid menjadi struktur komplek spermatozoa (spermiogenesis) (Sadler, 2010; Huleilel & Lunenfeld, 2004). Proses spermiogenesis mencakup (1) pembentukkan akrosom yang menutupi separuh permukaan nukleus dan mengandung enzim untuk penetrasi pada telur dan lapisan disekitarnya saat fertilisasi; (2) pemadatan nukleus; (3) pembentukkan leher, bagian tengah dan ekor; serta (4) pengelupasan sebagian besar sitoplasma.Pada manusia, spermatogenesis membutuhkan waktu sekitar 64-78 hari hanya untuk pematangan testikuler dari spermatozoa. Sekitar 20-30 hari untuk waktu transit spermatozoa melalui epididimis, sehingga keseluruhan sekitar 80-100 hari bagi spermatogonia untuk matang menjadi spermatozoa yang diejakulasikan dan mampu dalam fertilisasi. Sekitar 300 juta sel sperma yang dihasilkan setiap harinya (Sadler, 2010; Heffner & Schust, 2008). Spermatozoa yang diproduksi manusia dewasa dapat mengalami kerusakan karena faktor lingkungan seperti radiasi, bahan toksik, konsumsi alkohol berlebihan, defisiensi makanan, peradangan lokal, suhu panas yang berlebihan dan keadaan patologi lain (Heffner & Schust, 2008). 2.4.Testosteron Sel interstitialLeydig memiliki fungus utama yaitu memproduksi androgen testis dalam jumlah banyak, dari kolesterol sirkulasi dan kolesterol yang dibuat sendiri dalam reticulum endoplasma halusnya. Sel Leydig berukuran amat besar dan konsisten dengan aktivitas selulernya. Di dalam testis, produksi androgen sebagian besar terjadi di selLeydig di bawah pengaruh LH. Kolesterol merupakan bahan pembentuk hormone steroid. Semua organ penghasil steroid (kecuali plasenta) dapat mensintesis kolesterol
9

dari asetat. Namun demikian, dalam keadaan tertentu, sintesis lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan dan harus menggunakan kolesterol yang bersirkulasi(Heffner & Schust, 2008).Pembawa utama kolesterol yang bersirkulasi adalah low-density lipoprotein (LDL). LDL diangkut dari darah oleh sel-sel steroidogenik dengan menggunakan reseptor permukaan sel yang mengenali protein permukaan spesifik pada LDL yaitu apoprotein. Setelah berada di dalam sel, kolesterol diangkut melalui suatu rangkaian perubahan enzimatik untuk menghasilkan progestin, androgen dan estrogen. Progestin merupakan precursor obligat untuk androgen dan estrogen, sedangkan androgen merupakan precursor obligat untuk estrogen.Sebagian besar enzim

steroidogenik merupakan bagian dari kelompok oksidase sitokrom P450. Protein mitokondria tunggal P450scc, suatu enzim pembelah rantai samping kolesterol, memperantarai semua langkah konversi kolesterol menjadi pregnenolone. Setelah pregnenolone terbentuk, produksi steroid dapat berlanjut ke salah satu dari dua jalur, yaitu melalui progesterone atau 17-hidroksipregnenolone. Akhir dari kedua jalur ini adalah terbentuknya androgen yaitu dehidroepiandroeteron (DHEA), androstenediol, androstenedion, testosteron, dan dehidrotestosteron (DHT). Kadar yang paling tinggi adalah testosteron, dibandingkan dengan yang lain (Heffner & Schust, 2008). Kadar testosteron intratestikuler pada laki-laki dewasa berkisar antara 119-1251 ng/mL, dengan rata-rata 635368 ng/mL. Kadar testosteron serum berkorelasi kuat dengan kadar LH serum dan testosteron intratestikuler. Kadar testosteron intratestikuler konstan lebih tinggi dibandingkan yang diambil dari darah vena spermatik. Saat kadar testosteron intratestikuler amat tinggi, maka sebagian besar akan disekesi ke aliran darah. Namun bila kadarnya mendekati normal, hanya sedikit yang disekresikan ke aliran darah. Sekret utama testosteron bertanggung jawab langsung dan tidak langsung untuk diferensiasi embriogenik garis pria dari genetalia eksternal/internal. Demikian juga perkembangan seksual sekunder pria pada pubertas dan pemeliharaan libido serta potensi pada pria dewasa. Aksi testosteron, yaitu pada sel target mempengaruhi proses transkripsi dan translasi yang nantinya terlibat dalam proses spermatogenesis, regulasi Gonadotropine Releasing Hormone (GnRH), diferensiasi seksual dan pematangan seksual saat pubertas. Jumlah testosteron yang kurang akan menyebabkan berbagai gangguan pada proses tersebut(Griffin & Wilson, 2003).

10

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1.Tahapan Penelitian Skematahapan penelitian

Kelompok tanpa EMF dan tanpa vitamin C : 6 tikus Kelompok EMF : 6 tikus

18 tikus
Kelompok EMF dan Vitamin C : 6 tikus

Adaptasi MedanElektromagnetik (EMF) Randomisasi Terminasi Hari ke-: 1 --------------------7--------------------------------------------------------------------91 Tahapan penelitian : 1. 2. Hewan coba tikus Sprague dawley diadaptasikan pada lokasi penelitian selama 7 hari. Hari ke-7 dilakukan randomisasi untuk membagi tikus menjadi 3 kelompok,masingmasing kelompok berisi 6 tikus, yaitu kelompok normal (tanpa medan medan

elektromagnetik/EMF dan tanpa vitamin C); kelompok EMF (dengan

elektromagnetik/EMF dan tanpa vitamin C); dan kelompok perlakuan (dengan medan elektromagnetik/EMF dan perlakuan vitamin C). Paparan EMF sebesar2,45 GHz(Arthur et al., 1975) selama 60 menit/hari (Lotfi & Syahryar, 2009), selama 3 bulan (84 hari) (Sultan et al., 2009). Vitamin Cdiberikan dosis oral 250mg/kg BB per hari) (Balci et al., 2007). 3. Hari ke-8 sampai hari ke-91, masing-masing kelompok dikondisikan sesuai keadaannya (selama 84 hari).Tikus diberikan makanan diet standart AD-2 dan air minum ad libitum,yang dimasukkan dalam botol kaca atau botol plastik. 4. Hari ke-91 semua tikus diambil darah dan diterminasi untuk diambil saluran sperma dan testis. 5. Selanjutnya pemeriksaan kualitas spermatozoa meliputi jumlah, morfologi, motilitas dan viabilitas. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kadar testosteron pada serum dan testis dengan metoda ELISA. Bahan : Tikus jantan dewasa strain Spague Dawley umur 11-12 minggu; sekam padi sebagai alas tidur; diet pellet standart AD-2 dan air minum untuk tikus ad libitum; botol minuman;larutan PBS pH 7,4; larutan hematoksilin dalam akuades; larutan eosin dalam
11

akuades; larutan periodic acid schiff (PAS); larutan pereaksi schiff;alkohol bertingkat (30%, 50%, 70%, 80%, 90%, 95%, absolute), toluene, toluene murni, toluene parafin; paraffin murni; xylol; buffer;akuades; NaCl fisiologis; larutan eosin 1%; larutan

nigrosin; medium sperm grad; medium sperm rinse; hanscoon, masker, kapas alkohol; kertas lakmus; immersion oil;eppendorf tube 1,5 mL;vitamin C; ketamin. Alat : 14 kandang tikus; sonde tikus; disposable therumo syringe 1 mL, 3 mL, 5 mL; alat bedah minor; bilik hitung Neubauer; pasteur pipet; mikropipet; tabung steril; timbangan digital (Mettler Toledo AG204 Delta Range, SNR.1122101258, TDNR.26415133-0, Switzerland); homogenizer (Eyela Mazela, Tipe GTR-1000, Ser.No.10304472, Japan); sentrifuse (5417R Eppendorf AG, 22331, Hamburg); inkubator;gelas ukur; pot untuk tempat sperma dan testis; hemometer; tabung untuk cairan jaringan; kit ELISA (testosterone ELISA EIA-1559, DRG Instrument GmbH, Germany); mikrotom;gelas obyek; counter; gelas ukur; gelas penutup; mikrometer objek; mikrometer okuler; mikroskop cahaya CE; optilab mikroskop digital edisi professional, alat fotografi

(Canon Power Shot A580 SiAF, PC1264, No.6342001448, Malaysia); label; kalkulator;alat tulis. 3.2.Lokasi Penelitian Penelitian akan mengambil lokasi di Laboratorium Fisika Fakultas Sains dan Matematika UKSW; Laboratorium Keperawatan Dasar Fakultas Ilmu KesehatanUKSW dan Laboratorium Faal Endokrin Fakultas Kedokteran UGM. 3.3.Peubah yang Diamati/Diukur Variabel bebas adalah radiasi elektromagnetik (EMF) dan pemberian vitamin C. Variabel terikat adalah kualitas spermatozoa, kadar testosteron serta lapisan sel germinal. Pengamatan untuk pemeriksaan kualitas spermatozoa meliputi jumlah, morfologi, motilitas dan viabilitasnya. Pemeriksaan kadar testosteron pada serum dan testis, serta tebal lapisan sel germinal. 3.4.Model yang digunakan Model perangkat jaringan WiFi dirancang yang dapat memancarkan radiasi medan elektromagnetik pada paparan 2,45 GHz, 60menit/hari, selama 84 hari. Model hewan coba yang tikus Sprague dawley. Tikus berwarna albino putih, kepala kecil dan ekor lebih panjang dari badannya, jantan, usia 11-12 minggu dan berat badan 200-250 mg. Tikus memiliki daya tahan terhadap penyakit dan cukup agresif dibandingkan galur lainnya. Pertimbangan tikus jantan karena tidak banyak berfluktuasi secara hormonal

12

pada saat dewasa, yang dikhawatirkan akan memberikan respon yang berbeda dan dapat mempengaruhi hasil penelitian (Setyorini, 2012). 3.5.Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan ekperimental dengan rancangan penelitian post-test only control group design. 3.6.Tehnik Pengumpulan dan Analisis Data Data diambil setelah terminasi tikus pada hari ke-91. Data dianalisis univariat meliputi mean, standart eror mean (SEM) dan proporsi, disajikan dalam bentuk tabel. Skala variabel bebas dan variabel terikat berupa skala numerik. Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk, dilanjutkan uji homogenitas Levene test.Jika data terdistribusi normal dan homogen, analisis dengan uji parametrik one-way ANOVA. Namun bila data terdistribusi tidak normal, dilakukan uji non parametrik Kruskal-Wallis. Lalu dilanjutkan analisis Post Hoct LSD Multiple Comparisons untuk melihat perbedaan signifikansi antar kelompok perlakuan. Perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan p<0,05. Pengolahan data penelitian menggunakan SPSS versi 19. 3.7.Fishbone diagram tahapan penelitian kualitas spermatozoa, lapisan sel germinal dan kadar testosteron pada tikus Sprague dawley yang diinduksi medan elektromagnetik dengan pemberian vitamin C

LANGKAH I Studi pustaka serta hasil penelitian terkait

LANGKAH II Merancang serta membuat rancangan perangkat medan elektromagnetik

LANGKAH III Menyiapkan hewan model tikus Sprague dawley dan persiapan bahan habis pakai serta laboratorium

LANGKAH IV Pelaksanaan penelitian efek pemberian vitamin C pada hewan model yang diinduksi medan elektromegnetik

LANGKAH VPemeriksaan kualitas sperma, lapisan germinal dan kadar testosteron

LANGKAH VI Evaluasi hasil penelitian dan hewan model

Lab.Fisika Fak.Sains Matematika Lab.Keperawatan Dasar Fak.Ilmu Kesehatan UKSW DESKRIPSI: 1. Pemahaman efek radiasi medan elektromagnetik pada jaringan tubuh. 2. Perancangan dan pembuatan perangkat eletroda yang menghasilkan radiasi medan elektromagnetik pada paparan 2,45 GHz, 60 menit/hari selama 84 hari. 3. Mempersiapkan hewan model yang akan diinduksi medan elektromagnetik. 4. Mempersiapkan bahan habis pakai dan laboratorium pemeliharaan hewan. Lab.Faal Endokrin FK UGM

Hewan coba siap diberikan perlakuan induksi medan elektromagnetik pada paparan 2,45 GHz, 60 menit/hari selama 84 hari dan pemberian antioksidan vitamin C dosis 250 mg/hari

1. Hasil efek pemberian vitamin C pada hewan model yang diinduksi radiasi medan elektromagnetik. 2. Hewan model ideal untuk penelitian paparan radiasi medan elektromagnetik dan pemberian antioksidan.

13

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1. Anggaran Biaya Jenis pengeluaran Pelaksana (Gaji dan Upah) Bahan Habis Pakai dan Peralatan Perjalanan Lain-lain Total Anggaran 4.2. Jadwal Penelitian No 1 2 3 4 5 6 Jenis Kegiatan Persiapan penelitian Pelaksanaan penelitian Pengambilan data Penyusunan laporan Seminar Publikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Biaya yang diusulkan dalam 1 tahun (Rp)
16.800.000

23.125.000
7.440.000 6.200.000 53.565.000

14

DAFTAR PUSTAKA Achudume A, Onibere B, Aina F, Tchokossa P. 2010. Induction of oxidative stress in male rats subchronically exposed to electromagnetic fields at non-thermal intensities. J Electromagnetic Analysis and Applications. 2(8): 482-7. Guy Arthur W., Lin James C., Kramar, Piroska O., Emery, Ashley F. 1975. Effect of 2450Mhz Radiation on the Rabbit Eye. IEEE digital Library. 23 (6): 492 8. Atasoy HI, Gunal MY, Atasoy P, Elgun S, Bugdayci G. 2012. Immunohistopathologic demonstration of deleterious effects on growing rat testes of radiofrequency waves emitted from conventional Wi-Fi devices. J Pediatr Urol. Balci M, Devrim E, Durak I. 2007. Effects of mobile phones on oxidant/antioxidant balance in cornea and lens of rats. Curr Eye Res. 32(1):21-5. De Iuliis GN, Newey RJ, King BV, Aitken RJ. 2009. Mobile Phone Radiation Induces Reactive Oxygen Species Production and DNA Damage in Human Spermatozoa In Vitro. PLoS ONE 4(7): e6446. Guyton, A.C., Hall, J.E.H. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Cetakan I. EGC. Jakarta. Greenspan, F.S., Baxter, J.D. 2000. Endokrinologi Dasar & Klinik. I. Edisi 4. EGC. Jakarta. Griffin, J.E., Wilson, J.D., 2003. Disorders of The Testes and The Male ReproductiveTract. In: William Textbook of Endocrinology. 10th: 714. Saunders. Heffner, L.J., Schust, D.J. 2008. At a Glance Sistem Reproduksi. Edisi 2. Penerbit Erlangga. Jakarta. Huleilel M, Lunenfeld E. 2004. Regulation of spermatogenesis by paracrine/autocrine testicular factors. Asian J Androl. 16:259-68. Kovacic P & Somanathan R. 2010. Electromagnetic fields: mechanism, cell signaling, other bioprocesses, toxicity, radicals, antioxidants and beneficial effects. Journal of Receptors and Signal Transduction. 30 (4) , Pages 214-26. Lotfi A. & Habib Aghdam Shahryar. 2009. Effects of electromagnetic fields of cellular phone on testosterone and progesterone hormones rate in Syrian Hamsters (Mesocricetus auratus). Endocrine Abstracts.20:640 Kumar S., Kesari K.K., Behari J. 2011. The therapeutic effect of a pulsed electromagnetic field on the reproductive patterns of male Wistar rats exposed to a 2.45-GHz microwave field. Clinics. 66(7):1237-45. Liu ML, Wen JQ, Fan YB. 2011. Potential Protection of Green Tea Polyphenols Against 1800 MHz Electromagnetic Radiation-Induced Injury on Rat Cortical Neurons. Neurotox Res. [Epub ahead of print]. Martin B, Goodman R. 2009. Electromagnetic fields stress living cells. Pathophysiology. 16: 718. Padayatty S.J., Katz A., Wang Y., Eck P., Kwon J., Lee J.H., Chen S., Corpe C., Dutta A., Dutta S.K., Levine M. 2003. Vitamin C as an antioxidant: evaluation of its role in disease prevention. J Am Coll Nutr. 22(1):18-35. Sadler, T.W., 2010. Langmans Embriologi Kedokteran. Edisi 10. EGC. Jakarta. Sarookhani M.R, Rezaei M.A., Safari A., Zaroushani V., Ziaeiha M. 2011. The influence of 950 MHz magnetic field (mobile phone radiation) on sex organ and adrenal functions of male rabbits. African J Biochem Res. Vol. 5(2), pp. 65-68. Sultan A.M., Al-Drees A.M., Husain S., Khan M.M., Imran M.B. 2010. Effect of mobile phone radiation on serum testosterone in Wistar Albino Rats. Saudi Med J. Vol 31 (8): 869-73.

15

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian


1.Honor (Maksimal 30%) Honor Peneliti Utama Peneliti Anggota 1 Peneliti Anggota 2 Honor/Jam (Rp) 100.000 90.000 90.000 Waktu (jam/minggu) 15 15 15 Minggu Honor per tahun 6.000.000 5.400.000 5.400.000 16.800.000 Harga alat penunjang 10.000.000 280.000 300.000 300.000 500.000 200.000 200.000 250.000 500.000 500.000 500.000 2.420.000 500.000 750.000 200.000 60.000 210.000 100.000 100.000 17.870.000 Biaya per tahun 625.000 100.000 160.000 150.000 250.000 1.980.000 400.000 200.000 100.000 20.000 250.000 250.000 500.000 500.000 150.000 16

40 40 40 Subtotal 2.Peralatan penunjang (Maksimal 30-40% bersama dg Bahan Habis Pakai) Material Justifikasi Kuantitas Satuan harga Pemakaian (Rp) Perangkat elektroda 9 minggu 1 set 10.000.000 14 kandang tikus 10 minggu 14 20.000 Alat bedah minor 5 hari 2 set 150.000 Bilik hitung Neubauer; 5 hari 3 set 100.000 Mikropipet; 10 hari 2 set 50.000 Pasteurpipet; 2 minggu 10 set 20.000 Tabung steril 2 minggu 20 buah 10.000 Timbangan digital 5 hari 1 set 50.000 Homogenizer 5 hari 1 set 100.000 Sentrifuse 5 hari 1 set 100.000 Inkubator 5 hari 1 set 100.000 kit ELISA 1 hari 1 set 2.390.625 +30.000 Mikroskop cahaya CE 5 hari 1 set 100.000 Optilab mikroskop 3 minggu 1 set 50.000 Gelas obyek; gelas 5 hari 1 set 200.000 penutup Gelas ukur; 5 hari 3 set 20.000 Counter; 3 minggu 2 set 10.000 Label; kalkulator 3 minggu 1 set 100.000 Alat tulis 3 minggu 3 set 100.000 Subtotal 3.Bahan habis pakai (BHP) Material Justifikasi Kuantitas Harga Pemakaian Satuan Tikus dewasa SD 11 mggu 10 minggu 25 tikus 25.000 Sekam padi 10 minggu 1 karung 100.000 Diet pellet AD-2 91 hari 23 kg 7.000 Botol minum 10 minggu 15 buah 10.000 Larutan PBS pH 7,4 1 minggu 100 ml 250.000 Pembuatan slide jaringan 3 minggu 36 slide 55.000 pewarnaan HE dan PAS Ketamin 1 minggu 1 vial 400.000 Vitamin C vial 1 minggu 1 vial 200.000 Akuades 1 minggu 1 botol 100.000 NaCl fisiologis 1 minggu 1 plabot 20.000 Larutan eosin 1% 1 minggu 100 ml 250.000 Larutan nigrosin 1 minggu 100 ml 250.000 Medium sperm grad 1 minggu 100 ml 500.000 Medium sperm rinse 1 minggu 100 ml 500.000 Hanscoon, masker, kapas 3 minggu 1 set 150.000

Alkohol Kertas lakmus Tabung ependorf

1 minggu 1 minggu 1 minggu

1 liter 1 set 100 buah

20.000 100.000 500.000 Subtotal Harga Satuan (Rp) 250.000 250.000

20.000 100.000 500.000 5.255.000 Biaya per Tahun 500.000 1.500.000

4.Perjalanan(maksimal 15-25%) Material Justifikasi perjalanan Ke Yogyakarta Beli reagen Melakukan analisa sperma Sampling dan uji Most

Kuantitas 2 kali 6 kali

Ke Jakarta

Biaya makan selama sampling untuk 2 peneliti dan 2 enumerator


5.Lain-lain (maksimal 15%) Administrasi

Untuk seminar nasional dan pemantauan terpusat Penginapan Selama sampling & ambil data

2 orang x pergi-pulang

750.000

3.000.000

2x2 4 orang 2xmakan 7 hari

400.000 15.000

1.600.000 840.000

Subtotal

7.440.000

Justifikasi

Kuantitas

Harga Satuan 15.000 5.000

Biaya per Tahun 900.000 300.000

Rapat koordinasi - Biaya Konsumsi - Penggandaan Materi Pembuatan Laporan dan Publikasi - Pengolahan Data - Pembuatan Laporan - Publikasi - Analisis Data

2x/bln(10 bln) 2x/bln (10 bln)

3 orang 3 orang

2 bulan 2 bulan 1 bulan 1 bulan

1 paket 15 paket 1 6 Bab

1.000.000 100.000 1.000.000 250.000 Subtotal

1.000.000 1.500.000 1.000.000 1.500.000 6.200.000


53.565.000

Total anggaran yang dibutuhkan

17

Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian Penelitian ini sangat membutuhkan dukungan sarana dan prasarana berupa laboratorium elektromagnetik untuk membuat alat yang menghasilkan radiasi medan elektromagnetik yang terdapat di Fakultas Sains dan Matematika UKSW ; laboratorium dasar untuk pemeliharaan hewan dan terminasi hewan coba serta analisa sperma di laboratorium keperawatan dasar Fakultas Ilmu Kesehatan UKSW. Sedangkan pemeriksaan kadar testosteron dilakukan di laboratorium faal endokrin Fakultas Kedokteran UGM. Pimpinan Fakultas Sains dan Matematika dan Fakultas Ilmu Kesehatan mendukung penggunaannya.

18

Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas N Nama N o 1. Dr. Suryasatriya Trihandaru, S.Si., M.Sc.Nat. NIDN Bidang Ilmu Alokasi Waktu (Jam / Minggu) 15 jam / Minggu Uraian Tugas

0625116802 Fisika

2.

Andreas Setiawan, S.Si., M.T.

06310575 01

Fisika Medis

dr. Jodelin Muninggar, M.Sc.

99060012 11

1. Membuat perencanaan penelitian. 2. Menghubungi kepala laboratorium terkait. 3. Pengambilan data 4. Analisis data 5. Membuat model perangkat medan elektromagnetik 6. Penyusunan laporan 7. Mempersiapkan dan melaksanakan Seminar. 15 jam / 1. Bersama dengan ketua Minggu peneliti membuat perencanaan penelitian 2. Pengambilan data 3. Analisis data 4. Membuat model perangkat medan elektromagnetik 5. Penyusunan laporan 1. Bersama dengan ketua peneliti membuat perencanaan penelitian 2. Pengambilan data 3. Analisis data 4. Membuat model perangkat medan elektromagnetik 5. Penyusunan laporan.

4.

Anggota Mahasiswa Mahasiswa 1

Keperaw atan

5.

Mahasiswa 2

Sains Matemat ika

10 Jam / Membantu dalam Minggu pemeliharaan dan perlakuan EMF hewan coba serta sampling jaringan. 10 jam / Membantu dalam minggu pemeliharaan dan perlakuan EMF hewan coba serta sampling jaringan.

19

Lampiran 4. Biodata dan anggota KETUA PENELITI Nama Tempat/tgl lahir Alamat rumah Email Telpon Rumpun Ilmu/Field Fisika Matematika Pendidikan/Educations 1. S1 (S.Si/BSC): Universitas Gadjah Mada, FMIPA Fisika. Graduated 1993. 2. S2 (M.Sc.nat): Universitaet Kaiserslautern Germany, Industrial Mathematics. Graduated 1998 3. S3 (Dr.): Institut Teknologi Bandung, Dept. Mathematics; Sandwich Program with Universitaet Kaiserslautern Germany. Graduated 23 Juli 2005. Pendidikan lain/Other Educations 1. Summer School at Universitaet Kaiserslautern Germany, September-October 2010. 2. German Language Course, Goethe-Institut Freiburg, Germany. 05 August 1996-26 September 1996. 3. Summer School at Universitaet Kaiserslautern Germany, August-September 1999. 4. XI ECMI Modelling Week, July 4-13 1998; Universita degli Studi di Milano Dipartimento di Matematica Federigo Enriques, Italy Penelitian/Research 1. SIBERMAS 2007. Keputusan Rektor No 239.a/Kep./Rek/9/2007. Koordinator Bidang Briket. 2. SIBERMAS Periode Januari-April 2008. Keputusan Rektor No 006.a/Kep./Rek/1/2008. Koordinator Bidang Briket. 3. Kajian Strategis Pengembangan Energi Alternativ Biogas Sebagai Pengganti BBM. Surat Tugas 115/LPPM/XI/2008. 4. Penelitian Potensi Dasar Ekonomi Daerah Dalam Rangka Pengembangan Komoditas Unggulan Umkm Di Eks Karisedenan Semarang. 2007. SK 47b/01/CEM/IV/2007. 5. Penelitian Potensi Dasar Ekonomi Daerah Dalam Rangka Pengembangan Komoditas Unggulan Umkm Di Eks Karisedenan Kedu. Mei-Desember 2008. SK 77b/01/CEM/V/2008. 6. Penelitian Potensi Dasar Ekonomi Daerah Dalam Rangka Pengembangan Komoditas Unggulan Umkm Di Eks Karisedenan Pekalongan. Mei-Des 2008. SK 77c/01/CEM/V/2008. 7. Penelitian Potensi Dasar Ekonomi Daerah Dalam Rangka Pengembangan Komoditas Unggulan Umkm Di Eks Karisedenan Banyumas. Mei-Des 2008. SK 77d/01/CEM/V/2008. 8. Pengembangan Komoditas /Produk/Jenis Usaha Unggulan Umkm Baseline Economics Survey Wilayah Eks Karisidenan Surakarta. Mei-Des 2008. SK 79/0404/CEM/V/2008.
20

: Dr. Suryasatriya Trihandaru, M.Sc.nat, S.Si. :Wonosobo (Central Java, Indonesia), 25-11-1968 : Jl. Sumbawa 173, Salatiga, 50733 : suryasatriya_trihandaru@yahoo.com : 0298-313255

9. Pengembangan Komoditas /Produk/Jenis Usaha Unggulan Umkm Baseline Economics Survey Wilayah Eks Karisidenan Pati. Mei-Des 2008. SK 74c/0404/CEM/VI/2009. 10. Pengkajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Daerah Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jateng kerjasama dengan Ekstensa Winaya Fakta dan Dirjen IKM Dep. Perindustrian Rep. Indonesia. Jul-Des 2009. SK 102b/04-04/CEM/VII/2009. 11. Pengembangan Komoditas /Produk/Jenis Usaha Unggulan Umkm Baseline Economics Survey Wilayah Jawa Tengah. 2009. SK 74b/04-04/CEM/VI/2009. 12. Collaboration Research Project dengan University of Applied Eciences AmbergWeiden: Heigh Efficient Cooking using Renewable Fuels in an Oven. 13. Riset Pemetaan Kemiskinan Puslit SIMITRO (FTI, UKSW 2013). Pengabdian Masyarakat 1. Pembina Olimpiade Astronomi Jawa Tengah 2012 2. Pembina Olimpiade Fisika Jawa Tengah Tahun 2011 3. Pembina Olimpiade Astronomi Jawa Tengah Tahun 2010 4. Pembina Olimpiade Astronomi Jawa Tengah Tahun 2009. 5. Pembina Olimpiade Astronomi Jawa Tengah Tahun 2008. 6. Pembina Olimpiade Astronomi Jawa Tengah Tahun 2007 7. Pembina Olimpiade Astronomi SMU2 Salatiga Tahun 2006-2007 8. Pembina Olimpiade Fisika SMU2 Salatiga tahun 2006-2007 9. Pembina Master Teacher SOE 2007 dan Koordinator Bidang Matematika 10. Tim Evaluator Womin Project di Nias dengan proyek: Briket, kompos, air bersih, Juni 2007. 11. Womin Project partner sebagai Dissemination Expert untuk TTG bidang briketing Nias, Agustus 2007. Awards 1. Siswa Teladan SMP Kabupaten Wonosobo, 1983 2. Siswa Teladan SMA Kabupaten Wonosobo, 1986 3. Pertamina Scholarship, UGM, 1991; 4. DAAD Scholarship 1997-1998; 5. DAAD Scholarship 2000-2002 Publikasi: 1. Istianingrum, Suryasatriya Trihandaru, Martanto Martosupono. Pengukuran Kandungan Provitamin A dari CPO (Crude Palm Oil) menggunakan Spektrometer UV-VIS dan Spektroskopi NIR (Near Infra Red). Prosinging Seminar Nasional Sains dan Pendeidikan Sains VII. Fakultas Sains dan Matematika UKSW. ISSN 2087-0922. Vol 3 No 1, 2012. 2. Triponia Martini, Made Rai Suci Shanti, Suryasatriya Trihandaru. Pembuatan Sensor Warna Sederhana dengan Menggunakan LDR dan Mikrokontroler ATMEGA8535. Prosinging Seminar Nasional Sains dan Pendeidikan Sains VII. Fakultas Sains dan Matematika UKSW. ISSN 2087-0922. Vol 3 No 1, 2012. 3. Giner Maslebu, Suryasatriya Trihandaru, Nur Aji Wibowo. Kombinasi Teknik Kromatografi Kolom Gravitasi-Spektrometer Sederhana Sebagai Sebagai Pemodelan Kromatografi Cairan Kerja Tinggi (KCKT).Prosinging Seminar Nasional Sains dan Pendeidikan Sains VII. Fakultas Sains dan Matematika UKSW. ISSN 2087-0922. Vol 3 No 1, 2012. 4. Yohanes B. Mila, Ferdy S. Rondonuwu dan Suryasatria Trihandaru. 2012. "FOTOEKSITASI DAN FUNGSI MOLEKUL KAROTENOID SEBAGAI
21

SENSITIZER PADA SISTEM SEL SURYA BERBASIS DYE (DSSC)". Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA IKIP PGRI Semarang. 5. Yohanes B. Mila, Ferdy S. Rondonuwu dan Suryasatria Trihandaru. 2012. "IDENTIFIKASI DAN FOTOSTABILITAS PIGMEN UTAMA EKSTRAK TEH HIJAU DAN TEH HITAM". Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA IKIP PGRI Semarang. 6. Aisoi, L., Trihandaru, S., & Martosupono, M. 2010. Potency and Utilization of Parartocarpus Philipinensis L. as a Source of Carotenoids. Proceedings of Natural Pigments Conference for South East Asia (NP-SEA). March 20th 21st, 2010: 133137. Balai Pertiwi Building Ma Chung University. Malang Indonesia. ISBN No. 978 602 97123 0 8. 7. Leoardo Aisoi., Trihandaru, S., & Martosupono, M. 2010. Fotostabilitas Ekstrak Kasar Pigme Karotenoid Buah Nona (Paratocarpus philipinensis). Proceeding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains UMP: Fisika, Pendidikan Fisika, Sains, dan Lingkungan. Program Studi Fisika UMP. Sabtu, 13 November 2010: 154 163. Aula Universitas Muhammadyah Purworejo. Purworejo. ISBN No. 978 979 1533 85 0. 8. Lenardo Aisoi., Trihandaru, S., & Martosupono, M. 2010. Muriellopsis spehaerica Sebagai Sumber Lutein Alami. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains UMP: Fisika, Pendidikan Fisika, Sains, dan Lingkungan. Program Studi Fisika UMP. Sabtu, 13 November 2010: 154 163. Aula Universitas Muhamadyah Purworejo. Purworejo. ISBN no. 978 979 1533 85 0. 9. Leonardo Aisoi., Trihandaru, S., & Martosupono, M. 2010. Karakteristik Astaxanthin Sebagai Antioksidan. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains UMP: Fisika, Pendidikan Fisika, Sains, dan Lingkungan. Program Studi Fisika UMP. Sabtu, 13 November 2010: 154 163. Aula Universitas Muhamadyah Purworejo. Purworejo. ISBN no. 978 979 1533 85 0. 10. Leonardo Aisoi., Trihandaru, S., & Martosupono, M. 2010. Thermostabilitas ekstrak Kasar Pigmen Karotenoid Buah Nona (Parartocarpus philipinensis). Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains UMP: Fisika, Pendidikan Fisika, Sains, dan Lingkungan. Program Studi Fisika UMP. Sabtu, 13 November 2010: 154 163. Aula Universitas Muhamadyah Purworejo. Purworejo. ISBN no. 978 979 1533 85 0. 11. Leonardo Aisoi., Trihandaru, S., & Martosupono, M. 2010. Fotostabilitas dan Thermostabilitas Ekstrak Kasar Pigmen Karotenoid Buah Nona (Parartocarpus philipinensis). Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia UNDIP. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNDIP. Sabtu, 20 November 2010: 154 163. Aula Universitas Diponegoro. Semarang. 12. Leonardo Aisoi., Trihandaru, S., & Martosupono, M. 2010. Buah Nona, Si Buruk Rupa Yang Berpotensi Sebagai Sumber Karotenoid. Tabloid Bintang Papua (Koran Lokal Papua). No. 09 Tahun V. 27 4. Kamis, 15 November 2010. Jayapua. Papua. 13. Alvama Pattiserlihun, Andreas Setiawan, Suryasatriya Trihandaru. Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Pada Pengenalan Pola Tulisan Dengan Metode Backpropagation. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VI. Fakultas Sains dan Matematika. UKSW. ISSN: 2087 0922. Vol. 2. No. 1, Juni 2011. 14. Archadius R. Dahnia, Siti N. Fauziah, Suryasatriya Trihandaru. Pemanfaatan Jerami dan Batang Jagung sebagai Energi Alternatif Dalam Bentuk Briket. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VI. Fakultas Sains dan Matematika. UKSW. ISSN: 2087 0922. Vol. 2. No. 1, Juni 2011.
22

15. Joko Budiyono, Suryasatriya Trihandaru, Andreas Setiawan. Merancang Seismometer Dengan Menggunakan LVDT. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VI. Fakultas Sains dan Matematika. UKSW. ISSN: 2087 0922. Vol. 2. No. 1, Juni 2011. 16. Monika Nur Utami Prihastyanti, Suryasatriya Trihandaru, Leenawaty Limantara. 2010. Analisa Pencocokkan Kurva Untuk Penguraian Kromatogram Pada Ekstrak Kasar Pigmen Dari Rumput Laut Coklat. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922. 17. Basten Sanjaya, Deomedes, Supri, Hardianus Wilson, Joko N. Aripin, Wahyu H. Kristiyanto, Suryasatriya Trihandaru. 2010. Pengukuran Denyut Nadi Menggunakan Mouse Optik. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922. 18. Bela Widianto, Suryasatriya Trihandaru, Adita Sutresno. 2010. Pengukuran Radio Aktivitas Dan Identifikasi Radionuklida Di Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922. 19. Tafip Hariyanto, Suryasatriya Trihandaru. 2010. Pengukuran Luminositas Matahari Dengan Led. ProsidingSeminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922. 20. Yonathan Christianto, Suryasatriya Trihandaru. 2010. Pengukuran Viskositas Gula Relatif Dengan Ayunan Benda Tegar. ProsidingSeminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922. 21. Mardi Yusina Sine, Suryasatriya Trihandaru, Adita Sutresno. 2010. Perancangan Kaliper Menggunakan Transduser Strain Gauge. ProsidingSeminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922. 22. Tri Sunarno, Suryasatriya Trihandaru. 2010. Pengukuran Viskositas Fluida Dengan Metoda Bola Jatuh Dengan Memanfaatkan Sensor Sound Card. ProsidingSeminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922. 23. Astry Armitha Kobi, Suryasatriya Trihandaru. 2010. Pemanfaatan Kamera Digital Dan Komputer Sebagai Media Pembelajaran Ayuna Bandul Sederhana Dan Uji Coba Keberhasilannya. ProsidingSeminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922. 24. Rahayu Dwi Astuti, Suryasatriya Trihandaru. 2010. Sistem Penilaian Penghargaan Kelompok Dengan Metode Ahp, Mpe, Dan Borda Untuk Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (Tgt). ProsidingSeminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains Uksw. ISSN: 2087-0922. 25. Monika N.U. Prihastyanti, Suryasatriya Trihandaru, Leenawaty Limantara. 2010. Analisis Komposisi dan Kandungan Pigmen pada Ekstrak Kasar Rumput Laut Coklat Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 15 Mei 2010. ISBN. 978-979-9314-4-3. 26. Suryasatriya Trihandaru. 2010. Pengukuran Rasio Muatan-Massa Elrktron e/m dengan Memanfaatkan Osiloskop untuk Pendidika Fisika. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 15 Mei 2010. ISBN. 978-979-9314-4-3. 27. Dwi Apriyanto N., Adita Sutresno, Suryasatriya Trihandaru (2009). Pengukuran koefisien serapan bunyi pada bahan menggunakan metode tabung impedansi. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana. 28. Marthen Sattu Sambo, Suryasatriya Trihandaru (2009). Numerical solution for morse potential using numerov method. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan
23

Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana. 29. Susana N. Paunbun, Fransisca S.R.P Leba, Suryasatriya Trihandaru (2009). Analogi Bioskop untuk distribusi Fermi-Dirac. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana. 30. Dispanstiani Abidin, Suryasatriya Trihandaru (2009). Monitoring optical density (OD) dan analisa kandungan klorofil Porphyridium cruentum dengan spektrofotometer sederhana. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana. 31. Etti Hartiwi, Suryasatriya Trihandaru (2009) Spektrofotometer sederhana: identifikasi klorofil daun suji (Pleomale angustifolia). Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana. 32. Naely K. Wusqy, Retno H., Suryasatriya Trihandaru (2009). Mengukur pigmen beberapa krisan dengan spektrometer sederhana. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana. 33. Retno Hariyani, Tafip Hariyanto, Suryasatriya Trihandaru (2009). Optikal densitometer sederhana dengan menggunakan interface LDR dan soundcard untuk pengukuran pewarna alami. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana. 34. Retno H., Naely K.W., Suryasatriya Trihandaru (2009). Spektroskopi dan penentuan struktur pigmen alami. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana. 35. Inti Aritni P., Bertha B.A. Ndiha, Suryasatriya Trihandaru (2009).Identifikasi pigmen daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) dengan spektrofotometer sederhana. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains IV. 13 Juni 2009 Universitas Kristen Satya Wacana. 36. Suharsini M., Rahmalia L., Rondonuwu F. S., Trihandaru S., (2008). Uji Fotostabilitas Produk Interkalasi Montmorilonit-Klorofil. Prosiding Back to Nature dengan Pigmen Alami. Seminar Nasional Pigmen 2008, Salatiga 5 September 2008 pp. 534-541. ISBN 979-1098-16-4 37. Nasrudin, Rondonuwu, Trihandaru dan Nur M. (2008). Degradasi Senyawa turunan klorofil cair menggunakan perlakuan plasma dingin. Prosiding Seminar Nasional Kimia XVIII Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Juli 2008. Pp 484-490. 38. Lisiard Dimara, Rondonuwu, Trihandaru (2008). Pengaruh pH dan cahaya terhadap stabilitas klorofil Thalasia hemprichi pada kedalaman berbeda di laut Bandengan, Jepara. Prosiding Seminar Nasional dan Kongres PATTI cabang Palembang, 14-16 Oktober 2008. 39. Qurbaniah, Rondonuwu, Trihandaru (2008). Pengaruh kapur sirih terhadap stabilitas panas klorofin. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2008, Solo 22 November 2008. 40. Yosias R De Haan, Suryasatriya Trihandaru, Wahyu Hari Kristiyanto, Pemanfaatan limbah organik sebagai sumber energi alternatif Dalam bentuk briket. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains UKSW Januari 2008. ISBN 979-945813-7. 41. Heriyanto, Trihandaru, S. dan Limantara, L. (2007). Fotostabilitas Zn-, Cu- dan MgBakterioklorofil a sebagai Sensitizer Potensial dalam Terapi Fotodinamika: Studi dalam Pelarut Aseton dan Metanol. Submmited to Prosiding Seminar. Pigmen (In Press) 42. Susanti, N. I., Trihandaru, S. dan Limantara, L. (2007). Fotostabilitas Bakterioklorofil a dan Bakteriofeofitin a dalam Pelarut Aseton-Air: Potensi terhadap Terapi Fotodinamika Kanker. Submmited to Prosiding Seminar Pigmen (In Press)
24

43. Suryasatriya Trihandaru and Bela Widianto. 2007. Konduktivitas Panas Logam Campuran. To be published in Prosiding: Aplikasi Sains dan Matematika dalam Industri, Fakultas Sains dan Matematika UKSW Salatiga. 44. Marthen Sattu Sambo and Suryasatriya Trihandaru, 2007. Dynamics Of A Discrete Brusselator Model; An Oscillating-Diffusion Chemical Reaction System. To be published in Prosiding: Aplikasi Sains dan Matematika dalam Industri, Fakultas Sains dan Matematika UKSW Salatiga. 45. Irene S. Ampulembang , Moses Marpaung, Widhi Handayani, Ariyanto, Suryasatriya Trihandaru, Arianti Ina R. Hunga, 2006, Hydrodynamical Draining System for Batik Industry, Alternative Energy and Sanitation Issues, presented in SE-Asia Forum, UNESCO-UI. . 46. Suryasatriya Trihandaru, 2006, Pembelajaran Bencana Tanah Longsor dengan Pemodelan Matematika Fisika, in Prosiding Seminar Nasional Pembelajaran MIPA yang Menarik dan Menantang. FKIP UKSW, p 159. ISBN 978-3585-48-X 47. Suryasatriya Trihandaru, 2005, Hidrodinamika Sambungan Pipa Air Minum untuk Efisiensi Distribusi, in Prosiding Seminar Nasional Efisiensi dan Konservasi Energi FISERGI. Laboratorium Efisiensi dan Konservasi Energi Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 48. Suryasatriya Trihandaru, 2006, Praktikum Fisika Dasar II, Program Studi Fisika FSM UKSW. 49. Suryasatriya Trihandaru, Andreas Setiawan, Made Rai Suci Santi, 2005, Praktikum Fisika Dasar I. Program Studi Fisika FSM UKSW. 50. Suryasatriya Trihandaru, 2005, Metoda Kisi Boltzmann untuk Persamaan Navier Stokes, OPTIMUM, Jurnal Matematika dan Pembelajarannya 2(2):105-114. 51. Harry Budiharjo Sulistyarso, Suryasatriya Trihandaru, Leksono Mucharam, Septoratno Siregar, Ivanky Saputra & Sinatra Canggih, 2004, Solusi Model Aliran Gas Dalam Pipa pada Kondisi Line Packing Menggunakan Skema Richtmyer, Proceedings Institut Teknologi Bandung. Vol 36A no 2. 52. Suryasatriya Trihandaru, Indra Prasetyo, Gunawan Agus Jodi, Sintia Nanda, Setiawan Maria Agustina, Edy Soewono, Septoratno Siregar, 2004, The one dimensional model of drag reduction and the simulation, Simposium Nasional IATMI. 53. Suryasatriya Trihandaru, Thomas Goetz and Septoratno Siregar, 2003, Mathematical Model of Dilute Polymer Solution Flow in Porous Media with Application in Enhanced Oil Recovery. In Simposium Nasional IATMI. 54. Mamoun Ouasdad, Marina D'Adda, Matti Lehmuskero, Hagen Schilder, Suryasatriya Trihandaru. Heat conduction in a rotary kiln. Proceedings of the 1998 ECMI Modelling Week in Milaan, Milaan, 1998, pp. 8-155/176. 55. U. Fromknecht, D. Gandini, L. Marin, H. Subendhu & S. Trihandaru, Influence of the cormorant on the fish stock of the River Mosel, Modelling Seminar Report,University of Kaiserslautern, Kaiserslautern, Germany, 1997. Salatiga, 21 Maret 2013

Dr. Suryasatriya Trihandaru, M.Sc.nat, S.Si.

25

ANGGOTA 1 Identitas Personal Nama Lahir Kantor : : : Andreas Setiawan Salatiga, 31 Mei 1975 Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Phone, +62-298-321212, Mobile: +6285741890018, Fax. +62298-321433, e-mail: andreas.setiawan@staff.uksw.edu

Latar belakang Pendidikan 1999 : Sarjana Sains (S.Si.) dalam bidang Instrumentasi Fisika ; Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya, Salatiga, Indonesia. 2010 : Magister Teknik (M.T.) dalam bidang Instrumentasi dan Kontrol; Departemen Teknik Fisika, Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Pengalaman Kerja dan Organisasi 2004 2007 : Ketua Program Studi Fisika, Fakultas Sains Dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana. 2010 Sekarang : Anggota Ikatan Fisikawan Medik Indonesia (IKAFMI) 2011 Sekarang : Kepala Laboratorium Fisika, Fakultas Sains Dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana. Penelitian 1. Alvama P., Chandra PO., Giner M., Andreas S., Desain Alat Bantu Baca Tunanetra Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan (Sumber dana : DIKNAS JATENG, 2011) 2. Ester F., Alvama P., Chandra P.O., Andreas S., Uji Kandungan Formalin Dalam Daging Bakso Menggunakan Gelombang Ultrasonik ( Sumber dana : DIKNAS JATENG, 2011) 3. Aprianus, Rivaldo M.B., Priskila H.S., Wahyu K., Andreas S., Panen Energi Listrik Alternatif Dengan Memanfaatkan Teknologi Termoelektrik Pada Panas Aspal Jalan Raya ( Sumber dana : DIKNAS JATENG, 2011) 4. Yani S., Giner M., Ferri R.S., Andreas S., Desain Generator Termoelektrik Memanfaatkan Panas Buangan Refrigenerator Pabrik Es Batu ( Sumber dana : DIKNAS JATENG, 2011) 5. Puji K., Ferri R.S., Rendy P., Agustinus G.W., Andreas S., Pemanfaatan Gradien Suhu Tanah Sebagai Sumber Energi Alternatif Dengan Generator Termoelektrik (Sumber dana : DIKTI, 2011) 6. Daniel Z.T., Taryono, Nimang S., Andreas S., Pemanfaatan Limbah Panas Tungku Penggorengan Tahu Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif (Sumber dana : DIKTI, 2011) 7. Andreas S., Made Rai S.S.N.A., Pemanfaatan Minyak Jelantah Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif Dengan Metode Termoelektrik (Sumber dana : STARTER UKSW 2011) 8. Rivaldo M.B., Priskila H.S., Wahyu K., Andreas S., Optimasi Generator Termoelektrik Berbahan Bakar Minyak Jelantah (Sumber dana : DIKTI, 2012)
26

Publikasi 1. Andreas S., F. S. Rondonuwu, Karakteristik Optik dari Caretonoid dan Bacteriochlorophyill pada Antena Kompleks dan Prospeknya Sebagai Biosollarcell, Prosiding Seminar Nasional Energi dan Konversi Energi, UNDIP (2005). 2. A.C. Louk, A. Setiawan, F.S. Rondonuwu, Pemanfaatan Kamera CCD Komersial Sebagai Detector Spektroskopi Cahaya Tampak, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains, UKSW (2006). 3. Andreas S., Optimasi Distribusi Aliran pada Tiga Turbin Pembangkit Listrik dengan Memanfaatkan Solver, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains, UKSW (2010). 4. Andreas S., P. Kuswanti, Artificial Neural Network Algorithym in Near Infra Red Spectral Analysis for Methanol Concentration Prediction, Proc. of International Seminar on Food Safety and Food Security, UGM (2010) 5. Andreas S., Alvama, Pengenalan Pola Huruf Braille dengan Algortima Jaringan Syaraf Tiruan, Prosiding Himpunan Fisikawan Indonesia Cabang Yogyakarta, UMP (2011) 6. Alvama P., Chandra PO., Giner M., Andreas S., Desain Alat Bantu Baca Tunanetra Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan, JURNAL PKM UKSW, 2012, ISBN : 978-979-1098-26-12 7. Ester F., Alvama P., Chandra P.O., Andreas S., Uji Kandungan Formalin Dalam Daging Bakso Menggunakan Gelombang Ultrasonik, JURNAL PKM UKSW, 2012, ISBN : 978-979-1098-26-12 8. Aprianus, Rivaldo M.B., Priskila H.S., Wahyu K., Andreas S., Panen Energi Listrik Alternatif Dengan Memanfaatkan Teknologi Termoelektrik Pada Panas Aspal Jalan Raya, JURNAL PKM UKSW, 2012, ISBN : 978-979-1098-26-12 9. Yani S., Giner M., Ferri R.S., Andreas S., Desain Generator Termoelektrik Memanfaatkan Panas Buangan Refrigenerator Pabrik Es Batu, JURNAL PKM UKSW, 2012, ISBN : 978-979-1098-26-12 10. Puji K., Ferri R.S., Rendy P., Agustinus G.W., Andreas S., Pemanfaatan Gradien Suhu Tanah Sebagai Sumber Energi Alternatif Dengan Generator Termoelektrik, JURNAL PKM UKSW, 2012, ISBN : 978-979-1098-26-12 11. Daniel Z.T., Taryono, Nimang S., Andreas S., Pemanfaatan Limbah Panas Tungku Penggorengan Tahu Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif, JURNAL PKM UKSW, 2012, ISBN : 978-979-1098-26-12 12. Andreas S., Taryono, Made Rai S.S.N.A., Perancangan, Pembuatan dan Pengujian Prototipe Generator Termoelektrik Berbahan Bakar Gas, JURNAL KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN, Vol. 11 No.1 Juni 2012, Kementrian ESDM, ISSN: 1978 2365, Akreditasi : B, No : 298/AU2/P2MBI/08/2010

Salatiga, 21 Maret 2013

Andreas Setiawan, S.Si, M.T

27

ANGGOTA 2 I. IDENTITAS DIRI 1.1 Nama lengkap dr. Jodelin Muninggar, M.Sc. 1.2 Tempat / tanggal lahir Surabaya, 04 Juni 1974 1.3 Alamat Rumah Perumahan Graha Sraten Bumi Mulia Jl.Sangihe Talaud 2, Sraten, Tuntang, Kab. Semarang 1.4 Nomor HP 0852 909 76920 / 0857 2970 7225 1.5 Alamat Kantor Fakultas Ilmu Kesehatan / UKSW Salatiga Jl. Kartini 11 A Salatiga 50711 1.6 Nomor Telepon/Fax (0298) 324861 / Fax. (0298) 321433 1.7 Alamat Praktek 1. Balai Pengobatan Satya Wacana Jl.Kartini 11A Salatiga Telp. (0298) 321263 2. Praktek Swasta Mandiri Purna Waktu Jl. Sangihe Talaud 2, Graha Sraten Bumi Mulia, Sraten Kabupaten Semarang. 3.Desa Karanganyar, Kecamatan Bringin, Kab. Semarang. 1.8 Alamat email jodelin.muninggar@staff.uksw.edu/dr.inggar@gmail.com II. RIWAYAT PENDIDIKAN No. Program S1 2.1 2.2 2.3 2.4 Nama PT Gelar Tahun Lulus Bidang Ilmu Universitas Sebelas Maret Surakarta Sarjana Kedokteran 1997 Kedokteran Umum

Profesi Rumah Sakit Umum Pusat dr.Moewardi Surakarta Dokter 1999 Profesi Dokter

S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta M.Sc. 2012 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis

III. RIWAYAT PEKERJAAN DAN KEORGANISASIAN Tempat No Tahun 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 1999-2001 2002-2004 2002-Sekarang 2007-2008 2007-Sekarang 2007-Sekarang Agust 2007Agust 2009 Dokter Jaga 24 jam di Klinik Mahakam dan Klinik Husada Cimanggis Kota Depok Dokter PTT di Puskesmas Mangunsari, Salatiga Dokter Umum di Poliklinik dan Lab Klinik UKSW, Salatiga Pengurus Badan Pengurus Ranting PERKANTAS Salatiga Anggota WCTUI (Woman Christian Temperance Union of Indonesia ) Salatiga Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, UKSW, Salatiga YMT. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UKSW Salatiga

28

IV. PENGALAMAN PENGABDIAN MASYARAKAT No. 4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. Tahun 2000-2001 2002-sekarang 2005-2006 2006-sekarang 2008 Judul Pengabdian Pelayanan Kesehatan bersama Yayasan OBI Jakarta Pelayanan Kesehatan bersama Tim Pelkes GPIB Tamansari Salatiga Penyuluhan kepada Masyarakat bersama dengan Yayasan Trukajaya Salatiga Pelayanan Kesehatan dengan WCTUI Salatiga Pemantapan Program Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat (SIBERMAS) Pemberdayaan Rumah Tangga Miskin Produktif Berbasis Pengembangan IPTEK dan Potensi Wilayah di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, penyelenggara dan dana DIKTI Jakarta.

V. PENGALAMAN MENGIKUTI SEMINAR ILMIAH / PENDIDIKAN PROFESI BERKELANJUTAN Tema Temu Ilmiah No Waktu SKP 5.1. 5.2. 5.3. 5.4. 5.5. Juli 1999 September 1999 Maret 2000 April 2002 Juni 2002 Simposium Terapi Rasional Kortikosteroid (peserta) Simposium Sindroma Dispepsia, Permasalahan Diagnosis dan Penatalaksaannya (Panitia) Simposium Pra-Konas PAMKI, Optimal Antibiotic Usage in An Era Increasing Resistance (Peserta) Seminar Sehari pengelolaan Hipertensi dengan Obat Asli Indonesia (Peserta). Simposium Diagnosis, Penatalaksanaan dan Rehabilitasi Sindroma Koroner Akut (Peserta), Simposium Tinjauan Klinis dan Psikologis Acne, (Peserta). Seminar profesi Dokter, Gagal Ginjal Kronik dan Pengelolaan Terkini (Peserta). Simposium dalam Rangka Hari TB Dunia 2006 (Peserta) Ceramah Ilmiah, Anti Platelet pada Manajemen Penyakit Vaskuler (Peserta). Pertemuan Ilmiah Respirologi (PIR) 2007 (Peserta). Seminar Nasional Perkembangan Mutakhir Infeksi Menular Seksual (peserta). Infertility Clinical Assesment & Holistic Management (peserta) Kolaborasi Pendidikan dan Pelayanan Keperawatan dalam Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Berkualitas (peserta) One Day SimposiumInfertility, Clinical Assesment & Holistic Management Workshop Sibermas UKSW Workshop Sibermas & Vucer Uji MT UKSW Workshop Penelitian Dosen Muda & Studi Kajian Wanita UKSW 1 1 2 2 2 1 2 1 2 6 12 6 1

5.6. 5.7. 5.8. 5.9. 5.10. 5.11.

Mei 2004 April 2006 Juni 2006 Mei 2007 Agustus 2008 November 2008 November 2008 November 2008 Febuari 2009 Maret 2009 Maret 2009

5.12. 5.13 5.14 5.15 5.16

6 -

29

5.17 5.18 5.19 5.20 5.21 5.22 5.22 5.23

April 2009 Mei 2009 Juni 2009 Agustus 2009 Agustus 2009 Agustus 2009 Febuari 2010 Maret 2013

Simposium Herbal Medicine & Workshop Pengisian Borang P2KB IDI Online Pelatihan TOT Pengabdian Masyarakat DIKTI Symposium The New Management in Diabetes Mellitus & Diabetic Polyneuropathy Pelatihan Pengisian Borang P2KB IDI Online Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Akademik Perguruan Tinggi Pelatihan Audit Mutu Akademik Internal Seminar Managemen Nutrition On Diabetik Seminar Gangguan Perilaku dan Solusinya (Tinjauan Medis), Sebagai Pembicara

11 4 8 5 -

Salatiga, 20Maret 2013

dr. Jodelin Muninggar, M.Sc.

30

Lampiran 5. Surat pernyataan ketua peneliti

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama Pekerjaan NIDN Jabatan Fungsional Program Studi Wacana. Alamat :Jl. Sumbawa 173, Salatiga, 50733. selaku Ketua PenelitiPenelitian Fundamental dengan judul Kualitas Spermatozoa, Lapisan Sel Germinal dan Kadar Testosteron pada Tikus Sprague dawley di Area Wi Fi dengan Pemberian Vitamin C, menyatakan kesanggupan untuk menyelesaikan penelitian ini sampai hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal terakreditasi. : Dr. Suryasatriya Trihandaru, S.Si., M.Sc.nat. : Dosen : 0625116802 : Lektor : Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya

Yang memberi pernyataan,

Dr. Suryasatriya Trihandaru, S.Si., M.Sc.nat.

31

Anda mungkin juga menyukai