Dampak Pengunaan Handphone terhadap tubuh manusia

Di era modern ini kita tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya
handphone, handphone digunakan di berbagai kalangan usia, baik anak-anak,
remaja, orang dewasa maupun lansia. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik )
pada tahun 2022 tercatat 67,88 persen penduduk di Indonesia telah memiliki
telepon Seluler. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan kondisi
tahun 2021 yang mencapai 65,87 persen.
Handphone memiliki banyak manfaat yaitu sebagai tempat mencari
informasi, komunikasi, mencari kerja dan lain-lain. Namun, dibalik
manfaatnya yang melimpah handphone juga memiliki dampak buruk bagi
tubuh manusia seperti berikut :
Dampak handphone yang pertama adalah Blue light / sinar biru. Blue light
merupakan sinar biru yang dipancarkan oleh layar perangkat digital seperti
TV LED, laptop, smartphone, tablet, dan perangkat gawai lainnya. Radiasi
sinar biru berdampak negatif pada kesehatan mata bahkan dapat
mengganggu siklus tidur. Pemakaian gadget yang memancarkan radiasi sinar
biru secara terus menerus akan berdampak pada mata perih hingga memerah
dengan penglihatan yang kabur diiringi rasa pusing. (Ramadani, 2022)
Dampak handphone yang kedua adalah Radiasi gelombang elektromagnetik.
Jika diukur menggunakan alat ukur (E-field), Handphone dalam keadaan
normal akan memiliki radiasi normal diangka 10 V/m. Namun, saat dicharge
radiasi handphone bisa mencapai angka 350 V/m. Paparan dari radiasi
elektromagnetik berpotensi dapat berdampak pada tumbuhnya tumor dan
kanker pada otak, dapat meyebabkan stress, terganggunya sperma, glioma
dan juga terganggunya sel darah merah.
Dibalik manfaatnya yang sangat banyak bagi manusia, Penggunaan
handphone juga harus dibatasi baik waktu penggunaan, keadaan handphone
maupun posisi handphone saat digunakan. Kita tidak boleh menggangap
remeh dampak yang dihasilkan oleh handphone, ada baiknya kita harus
berhati hati sebelum kita merasakan dampak disebabkan oleh kelalaian kita
mengantisipasi dampak penggunaan handphone.