Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DAMPAK PENGGUNAAN GADGET TERHADAP KUALITAS


TIDUR KESEHATAN REMAJA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sastra Indonesia

Disusun oleh :
Kelompok 5
Alivia Berly Cersia (03)
Argo Utomo Bayu P. (04)
Arin Sahudah (05)
Aurellya Salsa Sabilina (07)
Reyhan Aulia R. I (24)

XI BAHASA
SMA NEGERI 1 LAWANG
Jl. Pramuka N. 152 Lawang Telp/Fax (0341) 426265 Malang
Website : smanela.sch.id E-mail : admin.smanela@gmail .com
KATA PENGANTAR

Dalam era digital yang semakin maju, penggunaan gadget, seperti smartphone, tablet, dan
laptop, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari remaja. Remaja
cenderung menghabiskan waktu yang signifikan menggunakan gadget mereka untuk berbagai
aktivitas, seperti bersosialisasi, bermain game, menonton video, mengakses media sosial, dan
belajar. Namun, penggunaan gadget yang berlebihan pada remaja telah menjadi perhatian
serius dalam hubungannya dengan kualitas tidur dan kesehatan remaja.
Tidur yang berkualitas dan cukup adalah hal penting bagi perkembangan dan kesejahteraan
remaja. Tidur yang tidak memadai dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada
kesehatan fisik dan mental remaja. Remaja yang kurang tidur cenderung mengalami
penurunan konsentrasi, performa akademik yang buruk, masalah emosional, penurunan
sistem kekebalan tubuh, dan peningkatan risiko obesitas.
Penggunaan gadget pada remaja telah dikaitkan dengan gangguan tidur yang lebih tinggi.
Terpapar cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat mengganggu produksi
hormon melatonin yang terkait dengan regulasi tidur. Selain itu, penggunaan gadget pada
malam hari dapat mempengaruhi waktu tidur dan pola tidur remaja, karena banyak remaja
yang mungkin melewatkan waktu tidur yang memadai karena terjaga oleh interaksi dengan
gadget mereka.
Selain itu, penggunaan gadget juga dapat berdampak negatif pada kesehatan remaja secara
keseluruhan. Aktivitas yang terkait dengan penggunaan gadget, seperti duduk dalam posisi
yang tidak nyaman dan kurangnya aktivitas fisik, dapat meningkatkan risiko masalah
kesehatan, seperti obesitas, gangguan postur, masalah mata, dan gangguan mental.
Oleh karena itu, penting untuk membahas dan memahami dampak penggunaan gadget
terhadap kualitas tidur dan kesehatan remaja. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang
dampak negatif tersebut, langkah-langkah pencegahan dan pengelolaan yang efektif dapat
diambil, baik oleh individu remaja maupun oleh orang tua, pendidik, dan peneliti untuk
menciptakan lingkungan yang mendukung tidur yang sehat dan kesehatan remaja
secara keseluruhan.

MALANG, 1 OKTOBER 2023

PENYUSUN

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................II

DAFTAR ISI .......................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................IV

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................IV


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................IV
1.3 Tujuan .....................................................................................................................V

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................VI

2.1 Dampak penggunaan gadget terhadap kualitas tidur remaja...................................VI


2.2 Solusi efektif untuk mengurangi dampak negatif penggunaan gadget pada kualitas tidur
dan kesehatan remaja...............................................................................................XII
2.3 Mendorong kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait dampak negatif penggunaan
gadget.......................................................................................................................XIII

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................XIV

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................XV


3.2 Saran .......................................................................................................................XVI

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................XVII

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengaruh globalisasi saat ini tidak terlepas dari kehidupan manusia. Salah satu
pengaruh globalisasi yang sangat kita rasakan yaitu perkembangan teknologi
informasi yang sangat pesat. Berbagai temuan dan inovasi pada teknologi
komunikasi telah membawa kita semua ke peradaban baru karena era digital yang
sangat modern menjadikan teknologi komunikasi sebuah keuntungan (Bakti
Kominfo, 2019). Salah satu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yaitu penggunaan gadget atau yang dikenal dengan smartphone(Binus,
2019).Smartphone merupakan telepon yang dilengkapi dengan koneksi internet dan
menyediakan fungsi Personal Digital Assistant (PDA) seperti kalender, buku
agenda, kalkulator, catatan dan berbagai aplikasi canggih untuk membantu kegiatan
sehari-hari. Kecanggihan dan kemudahan yang disediakan smartphone saat ini
menyebabkan banyak orang terperangkap untuk selalu beraktivitas
menggunakan smartphone (Mashabel, 2013 dalam Lakshono, 2018).

Pada era digital yang semakin maju Remaja cenderung menghabiskan waktu yang
signifikan menggunakan gadget mereka untuk berbagai aktivitas, seperti
bersosialisasi, bermain game, menonton video, mengakses media sosial, dan belajar.
Namun, penggunaan gadget yang berlebihan pada remaja telah menjadi perhatian
serius dalam hubungannya dengan kualitas tidur dan kesehatan remaja.Tidur yang
berkualitas dan cukup adalah hal penting bagi perkembangan dan kesejahteraan
remaja. Tidur yang tidak memadai dapat memiliki dampak negatif yang signifikan
pada kesehatan fisik dan mental remaja. Remaja yang kurang tidur cenderung
mengalami penurunan konsentrasi, performa akademik yang buruk, masalah
emosional, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan peningkatan risiko obesitas.

Penggunaan gadget pada remaja telah dikaitkan dengan gangguan tidur yang lebih
tinggi. Terpapar cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat mengganggu
produksi hormon melatonin yang terkait dengan regulasi tidur. Selain itu, penggunaan
gadget pada malam hari dapat mempengaruhi waktu tidur dan pola tidur remaja,
karena banyak remaja yang mungkin melewatkan waktu tidur yang memadai karena
terjaga oleh interaksi dengan gadget mereka. Selain itu, penggunaan gadget juga dapat
berdampak negatif pada kesehatan remaja secara keseluruhan. Aktivitas yang terkait
dengan penggunaan gadget, seperti duduk dalam posisi yang tidak nyaman dan
kurangnya aktivitas fisik, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti
obesitas, gangguan postur, masalah mata, dan gangguan mental.

Oleh karena itu, penting untuk membahas dan memahami dampak penggunaan gadget
terhadap kualitas tidur dan kesehatan remaja. Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang dampak negatif tersebut, langkah-langkah pencegahan dan pengelolaan yang
efektif dapat diambil, baik oleh individu remaja maupun oleh orang tua, pendidik, dan
IV
peneliti untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tidur yang sehat dan
kesehatan remaja secara keseluruhan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana dampak penggunaan gadget dapat mempengaruhi kualitas tidur remaja


dan kesehatan remaja ?
2. Apa soulusi efektif untuk mengurangi dampak negatif penggunaan gadget pada
kualitas tidur dan kesehatan remaja ?

3. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait


dampak negatif penggunaan gadget terhadap kualitas tidur dan kesehatan remaja ?

1.3 TUJUAN

1. Menjelaskan dampak penggunaan gadget terhadap kualitas tidur remaja.


2. Menyajikan soulusi untuk mengurangi dampak negatif penggunaan gadget.
3. Mendorong kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait dampak negatif
penggunaan gadget.

BAB II
PEMBAHASAN

V
2.1 Dampak penggunaan gadget terhadap kualitas tidur remaja

Masalah penggunaan gadget telah menimbulkan kekhawatiran karena dapat dapat


menurunkan kualitas sehat dan kehidupan sosial remaja (Mawitjere et al.,2017;
Tarigan, 2018). Gangguan kesehatan akibat penggunaan gadget diantaranya
gangguan pada mata, kurang tidur dan saraf sehingga sering pusing (Sari &
Prajayanti, 2017 ). Ada beberapa dampak penggunaan gadget terhadap kualitas tidur
remaja :

1. Gangguan Pola Tidur:


Gangguan pola tidur adalah salah satu dampak dari penggunaan gadget pada
remaja. Paparan cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat
menghambat produksi hormon melatonin. Melatonin adalah hormon yang
membantu mengatur ritme sirkadian atau jam biologis tubuh kita yang mengontrol
pola tidur dan bangun. Ketika kita terpapar pada cahaya biru sebelum tidur,
produksi melatonin menjadi terhambat, sehingga sulit bagi kita untuk tertidur.

Paparan cahaya biru dari gadget juga dapat menekan kualitas tidur REM (Rapid
Eye Movement) yang penting. Tidur REM adalah tahap tidur yang dalam, di mana
mimpi terjadi, dan dianggap penting untuk pemulihan tubuh dan otak. Jika remaja
terlalu sering menggunakan gadget sebelum tidur, terutama dengan layar terang
dan cahaya biru, tidur REM mereka bisa terganggu, menyebabkan tidur tidak
nyenyak dan kurang bermakna.

Kejadian ini dapat berdampak negatif pada remaja. Kurangnya tidur atau tidur
yang tidak berkualitas dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kelelahan,
penurunan konsentrasi, dan penurunan performa akademik. Selain itu, kualitas
tidur yang buruk juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan emosional,
perubahan mood, dan risiko lebih tinggi terkena gangguan kesehatan mental
seperti depresi dan kecemasan pada remaja.
2. Kesulitan Tidur
Kesulitan tidur adalah salah satu dampak dari penggunaan gadget pada remaja.
Penggunaan gadget, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu proses
menciptakan suasana tidur yang nyaman dan menenangkan di tubuh dan pikiran
remaja, menyebabkan mereka mengalami kesulitan untuk tidur dengan nyenyak.

Paparan cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget, seperti smartphone,
tablet, atau laptop, dapat merangsang otak dan menyebabkan keterjagaan atau
keadaan pikiran yang terjaga. Cahaya biru ini dapat mempengaruhi produksi
hormon melatonin, hormon yang membantu mengatur ritme tidur dan bangun
tubuh. Ketika produksi melatonin terganggu, remaja bisa merasa terjaga meskipun
sebenarnya sudah mencoba untuk tidur.

Berdasarkan National Sleep Foundation, kebutuhan tidur yang normal pada


remaja adalah 8-10 jam dan kebutuhan tidur yang sehat bagi remaja akan
menghasilkan istirahat yang lebih baik. Bagi anak dan remaja, kecukupan tidur

VI
diharapkan bisa menunjang tumbuh kembang dan menjaga konsentrasinya saat
bersekolah karena itulah setiap orang harus memenuhi kebutuhan tidur yang
durasinya disesuaikan dengan usia (P2PTM Kemenkes RI, 2019).

Selain itu, penggunaan gadget juga bisa memicu aktivitas yang mempengaruhi
keterjagaan. Browsing internet, bermain game, atau menonton video sebelum tidur
dapat memicu emosi dan rangsangan yang membawa keadaan pikiran yang
terjaga, sehingga membuat sulit bagi remaja untuk mendapatkan tidur yang
nyenyak.

Kesulitan tidur yang terus-menerus dapat berdampak negatif pada kesejahteraan


remaja secara keseluruhan. Kurangnya tidur yang berkualitas dapat menyebabkan
rasa kelelahan, menurunkan konsentrasi dan fokus di sekolah, serta mengganggu
performa akademik mereka. Gangguan tidur juga dapat mempengaruhi suasana
hati, memicu perasaan lekas marah, mudah tersinggung, dan bisa berdampak pada
hubungan sosial dan emosi remaja.

3. Kurangnya Waktu Tidur


Kurangnya waktu tidur adalah keadaan di mana seseorang tidak mendapatkan
jumlah tidur yang cukup setiap malam. Seiring dengan meningkatnya tuntutan
hidup modern, banyak orang mengalami masalah tidur yang berakibat pada
kurangnya waktu tidur yang memadai.

Pecandu gadget sering kali begadang, sehingga kualitas dan waktu


tidurnya berkurang. Dampak kualitas tidur yang buruk antara lain akan
mengalami berbagai hal negatif diantaranya rentan mengalami
kecelakaan, masalah kesehatan fisik, gangguan memori dan pembelajaran,
beresiko tinggi mengalami obesitas serta masalah kesehatan mental (Huda,
2016; Khusnal, 2017).Berdasarkan penelitian Jarmi & Rahayuningsih
(2017)diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan bermakna penggunaan gadget
dengan kualitas tidur pada remaja.Dan menurut penelitian Permadi (2017)
mengatakan bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara
hubungan perilaku penggunaan gadget dengan kualitas tidur pada usia remaja

Kurangnya waktu tidur memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan
fisik dan mental seseorang. Beberapa masalah kesehatan yang dapat timbul akibat
kurang tidur antara lain:

a. Gangguan kognitif: Saat kekurangan tidur secara teratur, kemampuan kognitif


seperti konsentrasi, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan dapat
terpengaruh. Ini dapat menghambat produktivitas dan kinerja seseorang.
b. Gangguan emosional: Kurang tidur dapat menyebabkan perubahan suasana
hati, meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan iritabilitas. Seseorang
mungkin merasa lebih mudah marah atau cenderung tidak stabil secara
emosional.

VII
c. Risiko kesehatan fisik: Kurang tidur terkait dengan peningkatan risiko
penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan penurunan
kekebalan tubuh. Kehilangan tidur yang kronis juga dapat mempengaruhi
metabolisme dan regulasi hormon.
d. Gangguan fungsi sistemik: Sistem kekebalan tubuh, sistem pencernaan, dan
sistem reproduksi juga dapat terpengaruh oleh kurang tidur yang
berkelanjutan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh,
gangguan metabolisme, dan gangguan hormonal.

Selain itu, kurang tidur juga dapat berdampak pada produktivitas, performa
atletik, keselamatan, dan risiko kecelakaan, kualitas hidup, serta fungsi
memori dan pikiran. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola tidur yang
sehat dan mencukupi agar tubuh dan pikiran dapat pulih dan
berfungsi optimal.

4. Pengaruh Kesehatan Mental


Kurang tidur memiliki pengaruh signifikan pada kesehatan mental seseorang.
Berikut adalah beberapa dampak kurang tidur pada kesehatan mental:

a. Kelelahan dan kurangnya energi: Kurang tidur dapat membuat seseorang


merasa kelelahan dan kurang bertenaga secara fisik maupun mental. Ini dapat
mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus, berpikir jernih, dan
menjalani kegiatan sehari-hari secara efisien.
b. Gangguan suasana hati: Kurang tidur secara teratur dapat menyebabkan
perubahan suasana hati yang seringkali berhubungan dengan perasaan cemas,
mudah tersinggung, atau merasa sedih. Ini bisa menjadi gejala depresi atau
kecemasan.
c. Gangguan kognitif : Kurang tidur mempengaruhi fungsi kognitif, termasuk
konsentrasi, ingatan, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.
Kekurangan tidur dapat menghambat kinerja kognitif sehari-hari dan
mengganggu kemampuan belajar dan berfungsi secara optimal.
d. Risiko gangguan mental: Kurang tidur memiliki hubungan dengan
peningkatan risiko gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan
bipolar. Kekurangan tidur yang berkelanjutan dapat memicu episode-episode
ini atau memperburuk kondisi yang sudah ada.
e. Peningkatan risiko gangguan neurodegeneratif: Beberapa penelitian
menunjukkan hubungan antara kurang tidur dan risiko penyakit
neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Kurang tidur kronis dapat
mempercepat perkembangan gejala atau memperburuk kondisi ini.
f. Pengaruh pada stres dan toleransi emosional: Kurang tidur dapat mengurangi
kemampuan seseorang untuk mengatasi stres dan menahan emosi. Ini dapat
menyebabkan peningkatan tingkat stres, penurunan toleransi emosi, dan
meningkatkan risiko gejala emosional yang tidak sehat.

VIII
5. Kurangnya interaksi
Kurangnya interaksi sosial adalah keadaan di mana seseorang mengalami
kurangnya kontak dan keterlibatan dengan orang lain dalam kehidupan sehari-
hari. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti isolasi sosial, kesendirian,
perubahan keadaan hidup, atau gangguan kesehatan mental.

Kurangnya interaksi sosial dapat memiliki dampak negatif pada kesejahteraan


mental dan emosional seseorang. Berikut adalah beberapa efek dari kurangnya
interaksi sosial:
a. Perasaan kesepian: Kurangnya interaksi sosial dapat menyebabkan perasaan
kesepian yang kronis. Hal ini dapat mempengaruhi suasana hati, kepercayaan
diri, dan kualitas hidup seseorang. Kesepian yang berkepanjangan juga dapat
meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
b. Keterikatan sosial yang rendah: Interaksi sosial yang terbatas dapat
menghambat kemampuan seseorang untuk membentuk hubungan sosial yang
mendalam. Keterikatan sosial yang rendah dapat mempengaruhi dukungan
emosional dan dukungan sosial yang diperlukan untuk kesejahteraan mental
yang baik.
c. Kurangnya dukungan sosial: Interaksi sosial yang terbatas juga berarti
kurangnya dukungan sosial yang diperlukan dalam menghadapi stres,
mengatasi tantangan hidup, atau menghadapi masalah emosional. Dukungan
sosial merupakan faktor penting dalam mengurangi risiko gangguan kesehatan
mental dan meningkatkan ketahanan mental.
d. Penurunan keterampilan sosial: Kurangnya interaksi sosial dapat mengurangi
kesempatan untuk berlatih dan memperbaiki keterampilan sosial. Ini mungkin
membuat seseorang merasa canggung atau tidak percaya diri dalam situasi
sosial, yang pada gilirannya dapat memperburuk isolasi sosial.
e. Kesehatan fisik yang buruk: Penelitian telah menunjukkan hubungan antara
kurangnya interaksi sosial dan risiko kesehatan fisik yang buruk. Kurangnya
dukungan sosial dapat mempengaruhi kualitas tidur, pola makan, aktivitas
fisik, dan kebiasaan kesehatan lainnya.

6. Prestasi akademik adalah kemampuan tertentu seorang siswa dalam mencapai


kesuksesan di area akademik, seperti memahami konsep-konsep, mengerjakan
tugas-tugas, dan memahami bahan bacaan dengan baik. Prestasi akademik
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri siswa maupun faktor
eksternal. Berikut adalah beberapa contoh faktor yang mempengaruhi prestasi
akademik seorang siswa:
a. Kecerdasan: Kecerdasan atau kemampuan intelektual salah satu faktor
yang mempengaruhi prestasi akademik seorang siswa. Siswa dengan
kemampuan intelektual di atas rata-rata cenderung memperlihatkan
prestasi akademik yang lebih baik.
b. Faktor motivasi: Motivasi siswa terhadap belajar juga penting dalam
mencapai prestasi akademik yang lebih baik. Siswa yang termotivasi untuk
belajar cenderung lebih terlibat dan memiliki pemahaman yang lebih baik
dalam menyelesaikan tugas-tugas.

IX
c. Lingkungan belajar yang mendukung: Lingkungan belajar yang positif dan
mendukung dapat membantu siswa dalam mencapai prestasi akademik
yang lebih baik. Dukungan dari keluarga, teman, dan mentor, serta akses
ke peralatan dan sumber daya pendidikan yang memadai, dapat
meningkatkan kualitas pendidikan siswa.
d. Kesehatan dan kondisi fisik: Kondisi fisik dan kesehatan siswa juga dapat
mempengaruhi prestasi akademik. Siswa yang kurang tidur, kurang gizi,
atau sakit cenderung memiliki performa akademik yang lebih buruk.
e. Pengalaman belajar sebelumnya: Pengalaman belajar yang positif
sebelumnya dapat membantu siswa dalam mencapai prestasi akademik
yang lebih baik. Siswa yang memiliki pengalaman belajar yang positif
cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk belajar.
f. Teknik belajar yang efektif: Menggunakan teknik belajar yang efektif dan
efisien juga dapat mempengaruhi prestasi akademik seorang siswa. Teknik
belajar yang efektif dapat membantu siswa dalam mengatur waktu belajar
dengan baik dan memperoleh pemahaman yang mendalam tentang materi
yang sedang dipelajari.

2.2Solusi efektif untuk mengurangi dampak negatif penggunaan gadget


pada kualitas tidur dan kesehatan remaja

Dampak negatif penggunaan gadget terhadap kualitas tidur dan kesehatan remaja telah
menjadi perhatian serius dalam beberapa tahun terakhir. Penggunaan gadget yang
berlebihan dapat mengganggu tidur, meningkatkan kelelahan, mempengaruhi ritme
sirkadian tubuh, dan berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental remaja. Dari
penelitian yang dilakukan Tawitjere O.T, dkk (2017) menjelaskan bahwa pemakaian
smartphone dalam waktu lama menyebabkan remaja memerlukan sekitar 60 menit lebih
lama untuk tertidur dari pada waktu biasanya. Dengan demikian, para remaja ini akan
cenderung tidur terlambat dari biasanya. Kecanggihan yang disediakan smartphone
saat ini menyebabkan banyak orang terperangkap untuk selalu beraktifitas
menggunakan smartphone(Sarip, H,2014). Oleh karena itu, penting bagi kita untuk
mencari solusi efektif guna mengurangi dampak negatif ini. Dalam pembahasan ini, kita
akan menjelaskan beberapa solusi yang dapat membantu dalam mengatasi masalah ini.
A. Pendidikan dan Kesadaran:
Memberikan pendidikan dan kesadaran kepada remaja mengenai dampak negatif
penggunaan gadget terhadap tidur dan kesehatan mereka adalah langkah penting
dalam mengatasi masalah ini. Sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat bekerja sama
untuk memberikan informasi yang jelas dan dapat diakses secara terbuka mengenai
hal ini. Remaja harus diberi pemahaman yang tepat tentang risiko yang terkait dengan
penggunaan gadget yang berlebihan, serta pentingnya tidur yang cukup dan pola tidur
yang teratur.
B. Pembatasan Penggunaan Gadget:
Menerapkan pembatasan penggunaan gadget adalah solusi efektif lainnya. Orang tua
dan sekolah dapat melakukan peran aktif dalam mengawasi dan mengatur waktu

X
penggunaan gadget oleh remaja. Menetapkan batasan waktu yang wajar untuk
menggunakan gadget dan mendorong remaja untuk melakukan kegiatan lain yang
bermanfaat, seperti berolahraga, membaca, atau menghabiskan waktu berkualitas
dengan keluarga dan teman-teman, akan membantu mengurangi jumlah waktu yang
dihabiskan di depan layar gadget.
C. Penciptaan Lingkungan Tidur yang Optimal:
Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan bebas dari gangguan juga penting
dalam meningkatkan kualitas tidur remaja. Remaja harus didorong untuk menjaga
kebersihan dan kenyamanan lingkungan tidur mereka, seperti memiliki tempat tidur
yang nyaman, mengatur suhu ruangan yang sesuai, dan meminimalkan kebisingan dan
cahaya yang dapat mengganggu tidur.
D. Pola Tidur yang Teratur:
Mendorong remaja untuk menjaga pola tidur yang teratur juga sangat penting.
Menyediakan jadwal tidur yang konsisten, dengan waktu tidur yang cukup setiap
malam, serta menghindari begadang yang berlebihan, dapat membantu mengatur
ritme sirkadian tubuh dan meningkatkan kualitas tidur remaja. Selain itu, menghindari
penggunaan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur juga disarankan, karena cahaya
biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat mengganggu produksi hormon
melatonin yang penting untuk tidur.
E. Pemberian Contoh Positif:
Orang tua dan pendidik dapat memberikan contoh positif dengan mengurangi
kebiasaan penggunaan gadget mereka sendiri, terutama di dekat waktu tidur. Dengan
menunjukkan sikap yang bijak dalam penggunaan gadget, remaja akan cenderung
mengikuti contoh tersebut dan menyadari pentingnya mengontrol waktu penggunaan
gadget mereka sendiri.

2.3Mendorong kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait dampak


negatif penggunaan gadget.

Mendorong kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait dampak negatif penggunaan


gadget merupakan langkah penting untuk menghadapi tantangan yang muncul seiring
dengan perkembangan teknologi. Adanya kesadaran dan pemahaman yang kuat tentang
dampak negatif penggunaan gadget dapat membantu masyarakat untuk mengambil
tindakan yang bertanggung jawab dalam penggunaannya.

Pertama-tama, penting untuk mengedukasi masyarakat mengenai dampak negatif


penggunaan gadget pada kesehatan fisik dan mental. Kemungkinan adanya postur yang
tidak baik ketika menggunakan gadget dalam jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan berbagai masalah, seperti sakit punggung, nyeri leher, dan gangguan
penglihatan. Selain itu, penggunaan gadget berlebihan juga dapat menyebabkan
kecanduan digital, gangguan tidur, stres, dan gangguan konsentrasi. Sejalan dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Meirianto, 2018) dengan hasil data
menunjukkan nilai signifikansi dari kualitas tidur dan kecanduan smartphoneyaitu
0,043 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan
kecanduan smartphonepada remaja. Dan menurut penelitian yang dilakukan Putri
(2018) yang berargumen bahwa penggunaan smartphoneyang berlebihan pada malam

XI
hari menunjukkan bahwa semakin tinggi kecanduan smartphone maka semakin rendah
kualitas tidur pada remaja.Melalui program-program edukasi dan kampanye kesadaran,
masyarakat dapat memahami pentingnya penggunaan yang seimbang dan bertanggung
jawab terhadap gadget.

Selanjutnya, organisasi-organisasi yang bergerak di bidang teknologi dan kesehatan dapat


bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga pendidikan untuk menyampaikan
informasi dan saran praktis kepada masyarakat. Misalnya, dengan mengembangkan
panduan penggunaan gadget yang sehat dan mengatur batas waktu yang dianjurkan untuk
penggunaan gadget harian. Organisasi juga dapat menyelenggarakan seminar, lokakarya,
atau diskusi publik untuk membahas dampak negatif penggunaan gadget secara lebih
mendalam.

Selain itu, keluarga juga dapat berperan penting dalam membantu meningkatkan
kesadaran terkait penggunaan gadget yang sehat. Orang tua dapat memberikan contoh
yang baik dan mengajarkan anak-anak mengenai kebutuhan untuk menggunakan gadget
dengan bijak. Membatasi waktu yang dihabiskan di depan gadget, mendorong anak-anak
untuk melakukan kegiatan fisik dan sosial, serta memonitor konten yang dikonsumsi
dapat menjadi langkah-langkah yang efektif dalam mencegah dampak negatif
penggunaan gadget.

Pemerintah dan lembaga pendidikan juga dapat memainkan peran penting dalam
mendorong kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait penggunaan gadget yang
bertanggung jawab. Mereka dapat mengintegrasikan materi tentang kesadaran akan
dampak negatif penggunaan gadget ke dalam kurikulum pendidikan, mengadakan
program pengajaran yang melibatkan guru, murid, serta orang tua, serta menciptakan
kebijakan di tempat kerja dan sekolah yang mendukung penggunaan gadget yang sehat.

Secara keseluruhan, upaya untuk mendorong kesadaran masyarakat mengenai dampak


negatif penggunaan gadget adalah suatu keharusan. Dengan memiliki pemahaman yang
baik tentang konsekuensi yang mungkin timbul dari penggunaan gadget yang berlebihan,
masyarakat dapat mengambil langkah-langkah proaktif dan melakukan keputusan yang
bijak dalam penggunaan teknologi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

XII
Berdasarkan studi dan penelitian yang ada, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
gadget yang berlebihan memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap
kualitas tidur dan kesehatan remaja.

Pertama, penggunaan gadget sebelum tidur dikaitkan dengan gangguan tidur,


seperti kesulitan memasuki tidur, tidur yang tidak nyenyak, dan bangun tidur di
tengah malam. Paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu ritme
alami tubuh yang berperan dalam mengatur tidur. Selain itu, interaksi sosial
melalui gadget juga dapat mengganggu waktu tidur yang cukup.

Kedua, kebiasaan menggunakan gadget pada malam hari juga dapat


mempengaruhi kualitas tidur. Penggunaan gadget yang berkepanjangan, terutama
saat berbaring di tempat tidur, dapat membuat remaja terus terjaga dan menunda
waktu tidur. Ini mengakibatkan kurangnya waktu tidur yang cukup, yang pada
gilirannya dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental remaja.

Efek negatif lainnya adalah gangguan pada kesehatan mental. Penggunaan gadget
yang berlebihan terkait dengan peningkatan risiko kecemasan dan depresi pada
remaja. Konten yang tidak sesuai atau berisiko yang dapat diakses melalui gadget
juga dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja.

Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan juga berkontribusi terhadap gaya
hidup yang kurang aktif secara fisik. Dalam banyak kasus, remaja yang terlalu
banyak menggunakan gadget akan menghabiskan waktu yang cukup lama dalam
posisi duduk atau berbaring yang tidak sehat, mengabaikan kegiatan fisik yang
penting untuk perkembangan tubuh dan kesehatan umum.

Dalam rangka mengatasi dampak negatif ini, penting bagi remaja dan orang tua
untuk mengadopsi kebiasaan yang lebih sehat dalam mengelola penggunaan
gadget. Penyadaran tentang pentingnya waktu tidur yang cukup, menghindari
penggunaan gadget sebelum tidur, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman,
serta membatasi waktu layar gadget dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

Dalam hal kesehatan mental, penting bagi remaja untuk mempelajari keterampilan
mengelola stres, menemukan bentuk hiburan dan koneksi sosial yang seimbang,
serta menjaga batasan yang sehat dalam penggunaan gadget. Orang tua juga
berperan penting dalam memonitor dan mengarahkan penggunaan gadget anak-
anak mereka serta memberikan contoh pemakaian gadget yang bertanggung
jawab.

Dalam kesimpulannya, penggunaan gadget yang berlebihan berdampak negatif


pada kualitas tidur dan kesehatan remaja. Mengelola penggunaan gadget dengan
bijak, menciptakan lingkungan tidur yang sehat, dan memprioritaskan
keseimbangan antara interaksi gadget dengan kegiatan fisik dan sosial adalah
langkah-langkah penting dalam mengoptimalkan kualitas tidur dan kesehatan
remaja.

XIII
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA

Meirianto, M. T. (2018) Hubungan Antan Kecanduan Smartphone Dengan Kualitas


Tidur Pada Remaja Naskah Publikasi Fakultas Psikologi Dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia.

XIV
P2PTM Kemenkes RI (2019) Sobat Sehat Apakah Kebutuhan Tidur Anda Sudah
terpenuhi raphicp2pm/stress/page/5/sobat-sehat-apakah-kebutuhan-tidur-anda-sudah-
terpenuhi.

Keswara. U. R, dkk. (2019). Perilaku Penggunaan Gadget Dengan Kualitas


Tidur Pada Remaja. Holistik Jurnal Kesehatan.

Bakti. (2019). Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Komunikasi di


Era Digital.https://www.baktikominfo.id/en/ informasi/pengetahuan/dampak
positif_da nnegatif perkembangan teknologi_komuni kasi_di_era_digital-806.

Jarmi, A & Rahayuningsih, S, I. Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Kualitas


Tidur Pada Remaja. Jurnal. Fakultas Keperawatan Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh

Karuniawan, A. & Cahyanti, I. Y. (2013). Hubungan antara akademik, stress dengan


kecanduan pada mahasiswa pengguna smartphone. Jurnal Psikologi Klimis dan
Kesehatan Mental,2, 1, 16-21.

Huda, N. (2016). 100 fakta seputar tidur yang perlu anda tahu. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo

Putri A.Y. (2018). Hubungan Antara Kecanduan Smartphone Dengan


Kualitas Tidur Pada Remaja . Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

XV

Anda mungkin juga menyukai