Anda di halaman 1dari 5

ORANG ORANGAN JALAN, PEMINTA Se-BIJI BERAS

Jasa Penyeberang di Persimpangan Jalan RS Dr. Soetomo Surabaya Bertopi ala


Piala Dunia
DASAR JURNALISTIK
Ulangan Tengah Semester
Wawancara dan News Feature

Disusun Oleh:
Abdurrohim Nur
(071411333029)

UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015

ORANG ORANGAN JALAN, PEMINTA Se-BIJI BERAS


Jasa Penyeberang di Persimpangan Jalan RS Dr. Soetomo Surabaya Bertopi ala
Piala Dunia
Abdurrohim Nur IP 071411333029

Page | 2

Surabaya, 17 April 2015


Panggilan Hendro, Si lanjut usia yang mengabdikan diri bekerja di
penyeberangan jalan. Usia yang hampir menyamai usia Kemerdekaan RI,
senantiasa memiliki semangat berkorbar untuk pekerjaan yang dijalankannya
selayak seperti bermain bola dipertandingan piala dunia. Setapak demi nasib, ia
korbankan harinya sebagai jasa penyeberangan jalan dan menjadi kepala rumah
tangga yang berlatar belakang keluarga kurang beruntung dibidang ekonomi.
Supranto Hendro Setiawan yang sering dipanggil cak Hendro, berusia 62
tahun lebih mengabdikan diri sebagai seorang jasa penyeberangan jalan sejak lima
tahun yang lalu. Ia bekerja hanya lantaran terpaksa atas tuntutan ekonomi yang
menjerat keluarganya. Ia harus mengabdikan diri untuk memberikan gizi cukup
kepada keluarganya yang terdiri dari seorang istri, dua anak yang sudah memiliki
momongan.
Saya seharusnya bukan kerja sebagai ini mas, karena masalah keuangan
keluarga, saya harus bekerja seperti ini Kata Cak Hendro sambil memegang
pundak pewawancara.

Wajah keriput yang berkulit berwarna sawo hitam yang pekat karena derai
panas matahari yang menusuk kulitnya dalam pekerjaannya sebagai jasa
penyeberangan jalan. Ia memulai bekerja sejak matahari mulai malu
memperlihatkan cahaya suryanya, ia senantiasa membawa bekal makanan yang
dibawa oleh sang menantu dari anak pertamanya karena sang istri sudah tidak bisa
menghiasi kehidupannya sebab kesehatan menurun atas usia yang lansia.
Makanan yang sering ia bawa selalu dibungkus dengan kertas minyak yang
berwarna cokelat, ia selalu kesusahan memakan bekal makanan karena nafsu
mobil dan sepeda motor yang semakin siang semakin menghiasi lalu lalang jalan
raya yang ingin meminta penyeberangan jasanya. Sehingga ia tak lupa ingat
makan pada jam 11 ketika mendengar qiraah masjid yang mengawali sebelum
sholat dhuhur.

Page | 3

Surabaya, 17 April 2015

Keunikan kehidupan beliau memang pantas disorot masyarakat tentang


cara dan atribut pekerjaannya. Ia senantiasa memberikan sesuatu yang berbeda
dengan orang lain, seperti sarana berpakaian ala pesepak bola asal Chelsea,
Inggris yang berwarna biru dengan lambang singa biru, ia senantiasa memakainya
dengan atribut topi ala badut yang beraneka ragam tetapi ia sering memakai topi
badut yang berwarna biru dan berlogo Chelsea, grup sepak bola yang beliau suka
dan sering menjadi favorit dari semasa muda sampai menjalani masa lansia
sekarang.
Alasan beliau memakai seragam dan accesories yang unik tersebut,
lantaran beliau memang gemar melihat sepak bola terutama grup favoritnya.
Masyarakat setiap melihat beliau memakai baju dan accesories menuai beragam

pendapat, ada yang mengatakan positif seperti memang unik dan baru, dan ada
juga yang mengatakan negatif seperti dibilang orang gila. Tetapi hal negatif
tersebut, tidak menyusutkan semangat beliau dalam melakukan pekerjaan
tersebut. Beliau sadar, pemenuhan pekerjaan tersebut hanya untuk menafkahi
seluruh keluarganya.
Muda Hendro tidak semanis sekarang. Tahun 1991, beliau mengatakan
pernah berpartisipasi menjadi vokalis band di acara perpisahan wisuda universitas
Airlangga di gedung Fakultas Ekonomi Bisnis. Saat pewawancara berlangsung,
beberapa orang yang mengikuti proses wawancara tersebut juga membenarkan
bahwa beliau atau dipanggil Hendro adalah artis jaman dahulu yang sering tampil
dipanggung sebagai vokalis suatu band lokal. Lanjut, sebelum menjadi orang yang
memberikan jasa penyeberangan, beliau pernah menjadi buruh pabrik sekitar lima
tujuh tahun yang lalu di daerah kalimas, menjadi seorang eksekutor proses
pembuatan kapas yang akan didistribusikan ke Jakarta, karena sudah tidak bisa
melanjutkan pekerjaannya, ia pun keluar dari pekerjaan dan memulai pekerjaan
dengan jasa penyeberangan di persimpangan jalan Dr. Soetomo.
Pekerjaan yang dilakukan oleh Hendro alias penyeberang jalan,
senantiasa mengharapkan rejeki bagi orang yang telah dibantu oleh jasanya. Ia
sering sekali mendapatkan upah yang tidak sesuai dengan pengeluaran
keluarganya. ia menjelaskan bahwa, tidak ada hari atau bulan yang spesial ketika
mendapatkan rejeki dari jalan.
Jarang mas, terkadang saya juga tidak pernah tahu, kapan rejeki saya
itu bisa terus menerus.Lanjutnya tidak ada hari spesial mas, tergantung sisi
baik seseorang yang akan memberi, kadang kadang dapat dan kadang kadang
tidakujar beliau
Bersepatu sepak bola yang rusak, dengan memakai kaca mata hitam seraya
artis, beliau senantiasa serasa enjoy dalam menjalankan pekerjaan. Walau umur
telah lanjut usia, ia berharap menjadi artis walau pamornya sedikit sedikit di
surabaya. Aku sebenernya mas, memakai ini.. inginku seperti artiskata beliau
sambil tertawa.

Page | 4

Hendro dalam keunikannya, ternyata sering memakai parfum. Ia


menekankan bahwa parfum tersebut hanya digunakan untuk interaksi dengan
orang lain, dia menjelaskan parfum tersebut berasal dari bau pengharum cuci
pakaian dan bau badan beliau, Bau saya teryata tidak sejelek wajah saya mas
ujar beliau sambil tertawa untuk mengakhiri pertemuan wawancara saya dengan
beliau.

Page | 5

Anda mungkin juga menyukai