Disusun Oleh:
Abdurrohim Nur
(071411333029)
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015
Page | 2
Wajah keriput yang berkulit berwarna sawo hitam yang pekat karena derai
panas matahari yang menusuk kulitnya dalam pekerjaannya sebagai jasa
penyeberangan jalan. Ia memulai bekerja sejak matahari mulai malu
memperlihatkan cahaya suryanya, ia senantiasa membawa bekal makanan yang
dibawa oleh sang menantu dari anak pertamanya karena sang istri sudah tidak bisa
menghiasi kehidupannya sebab kesehatan menurun atas usia yang lansia.
Makanan yang sering ia bawa selalu dibungkus dengan kertas minyak yang
berwarna cokelat, ia selalu kesusahan memakan bekal makanan karena nafsu
mobil dan sepeda motor yang semakin siang semakin menghiasi lalu lalang jalan
raya yang ingin meminta penyeberangan jasanya. Sehingga ia tak lupa ingat
makan pada jam 11 ketika mendengar qiraah masjid yang mengawali sebelum
sholat dhuhur.
Page | 3
pendapat, ada yang mengatakan positif seperti memang unik dan baru, dan ada
juga yang mengatakan negatif seperti dibilang orang gila. Tetapi hal negatif
tersebut, tidak menyusutkan semangat beliau dalam melakukan pekerjaan
tersebut. Beliau sadar, pemenuhan pekerjaan tersebut hanya untuk menafkahi
seluruh keluarganya.
Muda Hendro tidak semanis sekarang. Tahun 1991, beliau mengatakan
pernah berpartisipasi menjadi vokalis band di acara perpisahan wisuda universitas
Airlangga di gedung Fakultas Ekonomi Bisnis. Saat pewawancara berlangsung,
beberapa orang yang mengikuti proses wawancara tersebut juga membenarkan
bahwa beliau atau dipanggil Hendro adalah artis jaman dahulu yang sering tampil
dipanggung sebagai vokalis suatu band lokal. Lanjut, sebelum menjadi orang yang
memberikan jasa penyeberangan, beliau pernah menjadi buruh pabrik sekitar lima
tujuh tahun yang lalu di daerah kalimas, menjadi seorang eksekutor proses
pembuatan kapas yang akan didistribusikan ke Jakarta, karena sudah tidak bisa
melanjutkan pekerjaannya, ia pun keluar dari pekerjaan dan memulai pekerjaan
dengan jasa penyeberangan di persimpangan jalan Dr. Soetomo.
Pekerjaan yang dilakukan oleh Hendro alias penyeberang jalan,
senantiasa mengharapkan rejeki bagi orang yang telah dibantu oleh jasanya. Ia
sering sekali mendapatkan upah yang tidak sesuai dengan pengeluaran
keluarganya. ia menjelaskan bahwa, tidak ada hari atau bulan yang spesial ketika
mendapatkan rejeki dari jalan.
Jarang mas, terkadang saya juga tidak pernah tahu, kapan rejeki saya
itu bisa terus menerus.Lanjutnya tidak ada hari spesial mas, tergantung sisi
baik seseorang yang akan memberi, kadang kadang dapat dan kadang kadang
tidakujar beliau
Bersepatu sepak bola yang rusak, dengan memakai kaca mata hitam seraya
artis, beliau senantiasa serasa enjoy dalam menjalankan pekerjaan. Walau umur
telah lanjut usia, ia berharap menjadi artis walau pamornya sedikit sedikit di
surabaya. Aku sebenernya mas, memakai ini.. inginku seperti artiskata beliau
sambil tertawa.
Page | 4
Page | 5