Anda di halaman 1dari 80

| Edisi : 136 TH. XLVI.

2016 |

MENIMBANG
PENGAMPUNAN PAJAK
REFORMASI SISTEM PAJAK
UNTUK KEPASTIAN HUKUM

10

BANGUN PERPUSTAKAAN,
BANGUN INFRASTRUKTUR
ILMU PENGETAHUAN

60

PENGANTAR REDAKSI

PENGAWAS UMUM
Pimpinan DPR-RI
PENANGGUNG JAWAB/KETUA PENGARAH
Dr. Winantuningtyas Titi Swasanany, M.Si.
(Sekretaris Jenderal DPR-RI)
WAKIL KETUA PENGARAH
Dra. Damayanti, M.Si,
(Deputi Persidangan)
PIMPINAN REDAKSI
Drs. Suratna, M.Si
(Kabag Media Cetak & Media Sosial)
WK. PIMPINAN REDAKSI
Dra. Tri Hastuti
(Kasubag Media Cetak)
Insan Abdirrahman, SH
(Kasubag Media Sosial)
Ahyar Tibi, SH
(Kasubag Analis Media)
REDAKTUR
Mastur Prantono, Nita Juwita, S.Sos
SEKRETARIS REDAKSI
Suciati, S.Sos, Bagus Mudjiharjanto
ANGGOTA REDAKSI
Agung Sulistiono, SH, Rahayu Setiowati,
Muhammad Husen, Sofyan Efendi,
Virgianne Meiske Patuli, Devi Iriandi,
Hendra Sunandar, Surahmat Eko, Ria Nur Mega
REDAKTUR Foto
Eka Hindra Sasmita, Iwan Armanias
FotoGRAFER
Rizka Arinindya, Naefuroji, M. Andri Nurdiansyah,
Andi M.Ilham, Jaka Nugraha, Runi Sari Budiati,
Jayadi Maulana, Arief Rachman,
R. Kresno P. D Moempoeni, Azka Restu Fadilah
ADMINISTRASI Foto
Hasri Mentari
ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA
Bagian Media Cetak & Media Sosial DPR RI
Gedung Nusantara II Lt. 3
Jl. Jend. Gatot Soebroto-Senayan, Jakarta
Telp. (021) 5715348, 5715350
Fax. (021) 5715341,
e-mail: dpr.pemberitaan@gmail.com.
www.dpr.go.id/berita

PENERBITAN & DISTRIBUSI


PIMPINAN PENERBITAN
Djustiawan Widjaya, S.Sos. M.AP
(Kabag Penerbitan)
WK. PIMPINAN PENERBITAN
Mediantoro, SE
(Kasubag Produksi),
Pesta Evaria Simbolon, SE. M.Si
(Kasubag Distribusi)
STAF PRODUKSI
Eko Murdiyanto, Barliansyah,
SIRKULASI
Abdul Kahfi, S.Kom, Siti Rondiyah
Telp: 021-571 5697,
Fax: 021-571 5421
Email: penerbitandpr@gmail.com
Isi berita dan materi foto
diluar tanggung jawab Bagian Penerbitan

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

UU Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) yang bertujuan meningkatkan


penerimaan, saat ini sedang dibahas secara intensif Komisi XI DPR.
Semula ditargetkan selesai pada Masa Persidangan IV yang berakhir
pada Jumat (29/4), namun akhirnya ditunda dan diharapkan selesai pada
Masa Persidangan V yang dimulai pertengahan Mei 2016 sekarang ini.
Parlementaria Edisi 136 mengangkat topik utama masalah ini sebab
merupakan salah satu isu yang cukup menarik. Menurut Pemerintah,
pengajuan RUU ini lantaran target penerimaan pajak pada tahun anggaran
2015 tidak tercapai. Dari sisi perpajakan, pengampunan pajak sebenarnya
masuk ke dalam kategori intensifikasi pajak, karena secara prinsip tidak
menambah subjek/objek pajak baru.
Adapun pengampunan pajak diberlakukan terhadap mereka yang
memiliki tunggakan pajak, dan menyimpan uang atau harta kekayaan
terutama di luar negeri sehingga diharapkan akan memindahkan uang dan
harta kekayaannya ke dalam negeri. Diyakinkan bahwa DPR tidak akan
mempersulit proses pembahasan RUU Pengampunan Pajak (tax amnesty).
Pimpinan DPR yakin program pengampunan pajaksetelah melakukan
rapat konsultasi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, penerimaan
pajak akan bertambah dan tax base pajak akan semakin baik. Meski demikian
hal itu tetap menimbulkan pro-kontra di dalam masyarakat termasuk
fraksi-fraksi di DPR. Kita berharap keputusan akhir terbaik bisa diambil dan
kepentingan masyarakat banyak harus menjadi pertimbangan utama
Satu topik lagi yang dilaporkan dalam edisi ini adalah soal Ujian Nasional
tahun 2016 ini. Bila tingkat SMA/SMK sudah berlangsung bahkan telah
diumumkan kelulusannya, tingkat SMP baru dilakukan pada 9 Mei.
Ujian Nasional (UN) tahun 2016 diikuti oleh lebih dari 7,6 juta peserta dan
97 ribu satuan pendidikan, dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)
dan Sederajat, hingga Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan
dan Sederajat. UN tingkat SMA, SMK dan Sederajat telah usai, tentu ada
evaluasi yang menyertai, agar pelaksanaannya semakin baik kedepannya.
Tahun ini, UN terbagi menjadi dua jenis metode, yakni Ujian Nasional
Kertas Pensil (UNKP), dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). UNKP
diadakan di lebih dari 93 ribu sekolah, dan diikuti oleh lebih dari 6,6 juta
peserta UN SMP, SMA dan Sederajat. Di tingkat yang sama, UNBK diikuti
oleh lebih dari 921 ribu peserta di 4.381 sekolah.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra menilai, pelaksanaan UN
untuk tingkat SMA, SMK dan Sederajat tahun ini jauh lebih baik dibanding
tahun-tahun sebelumnya. Apabila tahun lalu masih ditemukannya soal UNKP
yang seringkali tertukar atau kurang, tahun ini hampir tidak ditemukan kasus
itu. Koordinasi seluruh pihak yang terlibat semakin baik.

DAFTAR ISI

ASPIRASI

................................................................................................................................................

PROLOG ........................................................................................................................................................

4
6

LAPORAN UTAMA
Pengampunan Pajak Hanya Sekali ...............................................................................................
Reformasi Sistem Pajak untuk Kepastian Hukum ............................................................
Mengapresiasi yang Patuh ..................................................................................................................
Mempertanyakan Nasionalisme Pengusaha Indonesia .............................................
Momentum Taubat Para Pengingkar Pajak ...........................................................................
Meramu RUU Pengampunan Pajak .............................................................................................
Perlu Regulasi untuk Halangi Modal Keluar ..........................................................................

8
10
12
14
16
18
20

SUMBANG SARAN
Pembaruan Sistem Perpajakan Lebih Penting
Dari Tax Amnesty (Pengampunan Pajak) .................................................................................

14

LAPORAN UTAMA

40

FOTO BERITA

64

LIPUTAN KHUSUS

70

SELEBRITI

22

PENGAWASAN
Perlunya Koordinasi Semua Pihak ................................................................................................
Ujian Nasional 2016 Jauh Lebih Baik

.........................................................................................

ANGGARAN .............................................................................................................................................

26
30
34

LEGISLASI
Revisi UU BUMN: Perkuat Pengawasan ....................................................................................

FOTO BERITA ........................................................................................................................................


KIAT SEHAT ..............................................................................................................................................

38
40
42

PROFIL
Jejak Langkah Sang Kyai........................................................................................................................

KUNKER ........................................................................................................................................................
SOROTAN ....................................................................................................................................................
LIPUTAN KHUSUS

..........................................................................................................................

SELEBRITI ...................................................................................................................................................

44
48
60
64
70

PERNIK
Media Center DPR, Desain Optimal Untuk Karya Maksimal

PARLEMEN DUNIA

...................................

........................................................................................................................

POJOK PARLE .......................................................................................................................................

72
76
78

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

ASPIRASI

Keberatan Kenaikan Target


Penerimaan Cukai Tembakau 2016
Saya selaku Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Rokok
Tembakau Makanan dan Minuman SPSI (PUK SP RTMM
SPSI) Mitra Produksi Sigaret PT. Dugapat Mas (DM) ingin
menyampaikan aspirasi kepada Ketua Komisi XI DPR RI
mengenai keberatan atas kebijakan Pemerintah yang
menaikkan target penerimaan cukai hasil tembakau untuk
tahun 2016 sebesar 23% atau menjadi Rp. 148,9 triliun.
Kami merasa khawatir atas rencana Pemerintah tersebut,
karena akan berdampak pada kelangsungan pekerjaan
sebagian besar anggotanya. Kenaikkan penerimaan cukai hasil
tembakau sebesar 23 % sangat besar dan akan membebani
industri hasil tembakau (IHT) yang pada akhirnya akan
menurunkan penghasilan pekerja hingga sampai pada PHK.
Bahwa PT. DM memproduksi Sigaret Kretek Tangan
(SKT) sebagai industri padat karya, dengan mempekerjakan
sekitar 1200 karyawan yang merupakan tulang punggung
keluarga, sehingga keberadaan industri rokok sangat
penting bagi keberlangsungan pekerjaan tersebut.
Kenaikan tarif cukai sebesar 7 % pada tahun 2015 sudah
mengakibatkan lebih dari 10.000 pekerja rokok di PHK.
Kelangsungan lapangan pekerjaan bagi para pekerja industri
rokok sangat bergantung pada kebijakan Pemerintah dalam
menentukan kebijakan penerimaan cukai yang tepat. Berdasarkan fakta dilapangan, IHT khusus pada Sigaret Kretek
Tangan yang dikerjakan padat karya (menyerap tenaga kerja
besar dengan pendidikan terbatas) dari tahun ke tahun
terus penurunan penjualan sehingga ribuan pekerja rokok
kehilangan pekerjaan karena menjadi korban kebijakan.
Kami memohon agar Ketua Komisi XI DPR RI dapat
mempertimbangkan kembali dengan membatalkan
kebijakan tersebut, dan sebelumnya meneliti secara cermat
resiko yang akan terjadi bagi para pekerja dari kebijakan
tersebut agar ada solusi yang terbaik untuk semua pihak
terutama bagi para pekerja industri rokok.
Fidi Rukmono
Klaten, Jawa Tengah

Rekayasa & Penipuan Petok Tanah


Saya ingin menyampaikan laporan mengenai
petok tanah hak milik, yang direkayasa dengan
dicabut sepihak secara diam-diam dan melibatkan
banyak pihak yaitu pengurus kampung, mitra kerja
Kantor Pajak dan Kelurahan.
Tahun 1975 saya tinggal di Bulak banteng, dan
membeli 2 (dua) kavling tanah, dan pada tahun 1995
dibalik nama atas nama saya, tapi dipersulit hingga 3
(tiga) bulan lebih tidak selesai, dengan alasan tanah
tidak bisa dibalik nama. Setelah pengadu melapor ke
Lurah, tanah tersebut bisa dibaliknama.
Tahun 2006 foto copy surat tanah pengadu
dipinjam oleh Ketua RT yang bernama Razak.
Tahun 2008, SPPT tanah saya tidak keluar atau
tidak terbit, dan setelah dicek Petok Tanah saya
ternyata telah berpindah tangan ke petok tanah
kepunyaan Camat yang tidak ada suratnya.
Setelah semua terjadi saya baru menyadari telah
kena tipu oleh oknum kelurahan, yang melibatkan
pengurus kampung, dan kantor pajak. Kelurahan telah
merubah data tanah untuk merekayasa, mencabut
sepihak untuk membuat petok tanah atas nama Camat
yang sebenarnya tidak ada surat-suratnya.
Saya memohon untuk mengecek kebenaran petok
tanah Camat yang bersangkutan, dan memohon untuk
mendapatkan perlindungan dari Pemerintah Daerah
Surabaya agar petok tanahnya dapat dikembalikan.
Saya berharap, siapapun yang terlibat dalam
merekayasa/ mencabut petok tanah pengadu, baik
itu pengurus kampung, dan oknum kantor pajak,
agar ditindak tegas dan permasalahan tersebut dapat
segera ditindaklanjuti oleh para Pimpinan Lembaga
Negara, pemangku kekuasaan sesuai ketentuan yang
berlaku.
Ali
Surabaya, Jawa Timur

Dugaan Penyidik Nakal


Saya adalah Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia, Makasar,
yang merupakan Lembaga Tertinggi dilingkup Fakultas
Hukum UMI, menyampaikan pernyataan sikap terkait
adanya dugaan penyidik nakal atau tidak profesional dalam
melakukan tugasnya di wilayah Polda Sulawesi Barat yaitu
menghilangkan dengan sengaja alat bukti otentik terkait
kasus JENTANG di Kota Makasar.
Sehubungan dengan hal itu, saya memohon agar DPR
RI menindak lanjuti kasus tersebut, sesuai ketentuan yang
berlaku dengan beberapa tuntutan antara lain sebagai berikut:
Meminta kepada Kapolda Sulawesi Barat melakukan
Regenerasi penyidik/ganti penyidik di wilayah Polda SulselBar yang di anggap tidak profesional dalam melakukan
penyidikan dan pengawalan kasus.

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

Meminta kepada Kapolda Sulsel-Bar untuk menindak


oknum yang dianggap tidak profesional dalam melaksanakan
tugasnya dalam hal ini Penyidik Polda Sulsel-Bar
Meminta kepada Kapolda Sulsel-Bar untuk
menindaklanjuti hasil tinjauan (investigasi) Komisi III DPR RI
Meminta kepada Kapolda Sulsel-Bar dalam waktu 2
Minggu untuk mengganti jajaran Penyidik di Polda SulselBar, dan jika dalam waktu yang ditentukan tidak mampu
diselesaikan, maka Kapolda dihimbau dengan hormat untuk
mundur.
Meminta kepada Kompolnas untuk mengawasi kinerja
Kepolisian di Indonesia yang dianggap tidak berpihak lagi
kepada masyarakat.
Wiwing AS
Makassar, Sulawesi Selatan

Hak Kepemilikan Masyarakat Adat


Kami pengadu mewakili Masyarakat Adat Luhat
Simangambat dan Luhat Ujung Batu, dan Luhat Huristak
yang ditujukan kepada Komisi II DPR RI perihal penjelasan
tambahan terkait sengketa tanah ulayat seluas +47.000
Ha di Kab. Padang Lawas, Sumut, antara Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan klien pengadu,
sebagai berikut:
Tentang Alas Hak Kepemilikan Masyarakat Adat
Bahwa alas hak kepemilikan Masyarakat Adat
Luhat Simangambat dan Luhat Ujung Batu atas tanah
adat didasarkan pada: Surat Perbatasan Tanah antara
Simangambat via Kota Pinang/Laut Napangga tertgl. 28
Agustus 1929 yang dibuat oleh Sutan Mahodum selaku Raja
Simangambat dan Surat Perbatasan Laut Ujung Batu tertgl.
15 Januari 1962 yang dibuat Dewan Negeri Ujung Batu Sutan
Bahruddin berikut surat beraksara Arab Melayu tertgl. 1904.
Tentang Legalitas Gouverment Besluit No. 50 tgl. 25
Juni 1924
Bahwa areal seluas 178.508 Ha, termasuk di dalamnya
areal seluas 47.000 Ha yang diklaim oleh Menhut
berdasarkan Gouverment Besluit No. 50 tgl. 25 Juni 1924,
tidak dapat dibuktikan kebenarannya oleh Menhut karena
tidak dapat menunjukkan asli dari dokumen tersebut. Hal
itu dikuatkan dalam putusan Pengadilan Tinggi Medan
No. Reg.434/PDT/2011/PT.MDN tgl. 4 Juni 2012 yang
mengalahkan Menhut atas gugatan KUD Serba Guna yang
telah berkekuatan hukum tetap sejak 15 Agustus 2012.
Tentang Kontribusi KPKS Bukit Harapan
Bahwa dasar hukum KPKS Bukit Harapan untuk mengelola
areal seluas 23.000 Ha untuk dijadikan perkebunan kelapa
sawit adalah Surat Irjen Kemenhut No.1680/Menhut
III/2002 tertgl.26 September 2002 perihal Permohonan
untuk mengelola perkebunan di dalam kawasan hutan Reg.
40 Padang Lawas, Sumut dengan kewajiban menyetor dana

ganti rugi tegakan sebesar Rp.21.852.760.000,- ke rekening


Menhut sebagai setoran Dana Reboisasi. Selain itu KPKS
Bukit Harapan sejak 1999 hingga Mei 2015 telah memberi
pemasukan kepada negara dari sektor pajak senilai Rp.
192.984.576.264.- Dengan demikian sikap Menhut yang ingin
mengambil alih perkebunan kelapa sawit dari KPKS Bukti
Harapan merupakan sikap ambigu dengan sikap sebelumnya
yang telah menerima pembayaran dari KPKPS Bukit Harapan
untuk areal seluas 23.000 Ha.
Tentang Penggunaan UU No. 18 Tahun 2013
Bahwa melalui surat No.S.174/Menlhk-II/2015 perihal
Penghentian Pelayanan, ternyata Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan telah mengitimidasi Gubernur
Sumut, Bupati Tapanuli Selatan, Bupati Padang Lawas, dan
Bupati Padang Lawas Utara untuk tidak lagi memberikan
pelayanan perizinan kepada KPKS Bukit Harapan, dan
seterusnya dengan menggunakan ketentuan-ketentuan
yang termaktub dalam UU No.18 Tahun 2013 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, hal
tersebut telah melanggar asas non retroaktif (larangan
menggunakan aturan hukum berlaku surut) karena UU No.
18/2013 berlaku sejak 6 Agustus 2013.
Kami memohon agar Komisi II DPR RI mendesak
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mencabut
Surat No.S.174/Menlhk-II/2015 dan Surat No. S13/
Menlhk-Setjen/RHS/2015 tertgl. 25 Juni 2015 perihal:
Pemberitahuan Putusan MA No.2642 K/PID/2006 tentang
Reg. 40 Padang Lawas yang ditujukan kepada Ketua Umum
GAPKI, serta menyelesaikan permasalahan sengketa tanah
ulayat tersebut.
Bahwa permasalahan yang kami sampaikan terkait
kehutanan yang merupakan bidang lingkup Komisi IV maka
surat ini juga ditujukan kepada Komisi IV DPR RI untuk
ditindaklanjuti.
Marasamin Ritonga
Medan, Sumatera Utara

Dukungan Reklamasi Teluk Benoa


Surat ini adalah bentuk dukungan terhadap
reklamasi Teluk Benoa, karena Bali sering dijadikan
sebagai tempat pertemuan internasional. Oleh karena
itu, Bali perlu memiliki tempat yang baru untuk
mengakomodir keperluan tersebut.
Rencana revitalisasi Tanjung Benoa yang akan
dijadikan destinasi baru wisata Bali, menghadapi
pro kontra di tengah masyarakat. Bahkan isu buruk
dampak revitalisasi banyak disebarkan oleh kelompok
penolak rencana revitalisasi tersebut. Padahal akibat
tertundanya pelaksanaan revitalisasi, maka kerusakan

Teluk Benoa akan semakin parah. Setiap tahun teluk


tersebut akan mengalami sedimentasi akibat timbunan
lumpur, limbah plastik, zat kimia, dan berbagai polutan
yang mengancam kelestarian lingkungan.
Diharapkan DPR RI dan seluruh elemen masyarakat
Bali mendukung pelaksanaan revitalisasi Teluk Benoa
untuk kesejahteraan masyarakat Bali dan Indonesia
lebih sejahtera.
I Putu Surtama
Denpasar, Bali

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

PROLOG
ROLOG

MENIMBANG
PENGAMPUNAN PAJAK
Sepanjang bulan
April lalu, ruang rapat
Komisi XI DPR RI selalu
penuh dengan agenda
rapat. Ada RUU seksi
rupanya yang dibahas
bersama pemerintah.
RUU Pengampunan Pajak
(tax amnesty) jadi topik
perbincangan hampir
setiap hari.

emerintah ingin menggenjot


penarikan pajak lebih banyak.
Salah satu strateginya dengan
merilis pengampunan pajak
ke publik. Pro kontra pun terjadi. Kritik
tajam sudah berkali-kali dilontarkan
Komisi XI kepada pemerintah. DPR
berharap pengampunan pajak yang
hendak digulirkan pemerintah harus
tetap berkeadilan. Pengampunan
pajak tentu tidak boleh ditafsir dengan
menggelar karpet merah bagi para
pengemplang pajak.
RUU ini, memang, harus diru-

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

muskan secara hati-hati. Muatan


isinya pun harus berkeadilan. Jangan
sampai para wajib pajak yang selama
ini patuh membayar pajak malah
tidak mendapat apresiasi sema
sekali. Ketua Komisi XI Ahmadi Noor
Supit mengatakan, Isu tentang tax
amnesty bergulir begitu cepat. Mana
keberpihakan pemerintah kepada
mereka yang membayar pajak dengan
baik. Sementara yang ngempalang
pajak akan diampuni.
Diskursus pengampunan pajak
semakin ramai ketika saat bersamaan

terungkap dokumen rahasia yang


menyebut sejumlah nama para
pengusaha dan pejabat di seluruh
dunia, termasuk Indonesia. Dokumen
yang disebut Panama Papers itu
memuat sejumlah nama pengusaha
Indonesia, bahkan pejabat aktif.
Motifnya tentu ingin melindungi
aset-asetnya dari beban pajak yang
terlalu tinggi di dalam negeri. Akhirnya
mereka mencari suaka pajak di negara
berpajak rendah.
Panama adalah negara dengan
pungutan pajak rendah. Pemerintah
sendiri mengklaim, 79 persen namanama WNI yang tercantum dalam
Panama Papers sesuai dengan data
yang dimiliki pemerintah. L alu,
mengapa pemerintah tak bertindak
sebelum dokumen Panama terungkap?
Begitu pertanyaan kritis Wakil Ketua
Komisi XI Jon Erizal di hadapan
Menkeu Bambang Brodjonegoro saat
rapat April lalu.
Menurut politisi PAN itu, para wajib
pajak yang menyimpan asetnya di luar
negeri, jadi potensi pasar yang besar
bagi pemerintah. Ada aset sekitar
Rp11.400 triliun milik para pengusaha
Indonesia yang terparkir di negara
berpajak rendah. Jumlah yang tidak
sedikit. Cukup untuk menyuntik APBN
kita. Hanya saja, kata Jon, langkah
pemerintah belum terlihat.
Akhir April lalu, sejumlah media
nasional memuat headline soal
pengampunan pajak. Pemerintah sudah
pasang kuda-kuda untuk antisipasi
pembahasan RUU Pengampunan
Pajak bila terjadi deadlock. Pemerintah
ingin membentuk satgas pajak untuk
memburu aset para pengusaha
Indonesia yang mangkir dari kewajiban
pajak. Keanggotaan satgas ini diusulkan
terdiri dari OJK, PPATK, BI, Kejagung,
dan Kemenkum dan HAM.
Bahkan, pemerintah juga sudah
menyiapkan deklarasi pajak dalam
bentuk Peraturan Pemerintah (PP).
Pemerintah terlihat ingin mengejar
tambahan pendapatan yang masuk ke
kas negara. Segala cara akan ditempuh
pemerintah agar bisa menarik pulang
aset triliunan rupiah yang bisa
dikenai pajak. Pemerintah juga ingin

mencitrakan ramah pajak kepada para


investor domestik maupun asing.
Pengamat ekonomi Salamuddin
Daeng dalam kesempatan terpisah
berpendapat, pemerintah belum
menyediakan tempat yang aman
untuk menarik dana tersebut ke
dalam negeri. Di tengah pasar uang
dan bursa saham yang melemah saat
ini, apakah para pengusaha Indonesia
yang memarkir dananya di luar negeri
mau menyimpannya di negeri sendiri.

Ada aset sekitar Rp11.400


triliun milik para pengusaha
Indonesia yang terparkir
di negara berpajak rendah.
Jumlah yang tidak sedikit.
Cukup untuk menyuntik
APBN kita. Hanya saja
langkah pemerintah belum
terlihat

Kalau disuruh masuk ke surat


utang pemerintah, negara ini akan
menjadi negara pencuci uang dari
hasil kejahatan. Kalau tax amnesty
mau masuk harus disediakan ruang
dahulu masuknya mau ke mana. Harus
ada reformasi besar-besaran terhadap
peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan investasi langsung
maupun tidak langsung yang masuk
ke Indonesia, papar peniliti dari
Universitas Bung Karno tersebut.
Pandangan lebih bijak disampaikan
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan.
Menurutnya, pengampunan pajak
itu hanya sekali diberikan kepada
para pengusaha yang menjadi
incaran pemerintah. Tidak mungkin
pengampunan itu diberikan berkalikali. Tentu tidak adil. Namun, nama-

nama yang dicurigai masuk dalam


dokumen Panama, sambung politisi
PAN itu, perlu diklarif ikasi dulu
sebelum diambil tindakan.
Pandangan berbeda disampaikan
Anggota F-PDI Perjuangan Eva
Kusuma Sundari. Dia melihat, apa
yang digulirkan pemerintah lewat tax
amnesty merupakan sebuah tindakan
hukum, bukan penghormatan bagi
para pengemplang pajak. Pasti akan
ada tindakan dan konsekuensi yang
diberikan kepada para wajib pajak
tersebut. Saya kira, ini framenya
lebih kepada penindakan bukan karpet
merah, karena duit ditarik lagi oleh
mereka.
Eva mempertanyakan, nasionalisme
para pengusaha Indonesia yang
menaruh asetnya di negeri orang. Bila
para pengusaha itu punya nasionalisme
yang tinggi, harusnya menanamkan
saham dan membayar pajaknya di
Tanah Air. Ini untuk pembangunan
bangsa sendiri. Sangat logis, bila
Eva mempertanyakan hal itu. Jiwa
nasionalisme para pengusaha pribumi
mungkin perlu disegarkan kembali.
Namun, saat yang sama, Eva juga
menyarankan agar ada reformasi
perpajakan untuk menyambut regulasi
pengampunan pajak. Direktorat
Jenderal Pajak adalah sasaran utama
yang musti direformasi. Sistem layanan
dan akses kepada para wajib pajak
harus lebih transparan dan akuntabel.
Plus, para petugas pajak juga harus
mendapat perlindungan keamanan.
Kasus petugas pajak yang mendapat
ancaman kekerasan dari bodyguard
pengusaha pengemplang pajak mesti
jadi perhatian tersendiri.
Politisi Partai Nasdem Johnny
G Plate berpandangan, kelak RUU
Pengampunan Pajak bila sudah diundangkan bisa mendorong intensifikasi
pajak meningkat, sehingga reformasi
di sektor perpajakan berjalan dengan
baik, termasuk di birokrasi dan sistem
perpajakannya. Yang kita harapkan
ini WNI janganlah menaruh dana
di luar negeri. Sekarang waktunya
bangun ekonomi kita. Nah, untuk itu
kita berikan amnesty, kita berikan
pemaafan, demikian Johnny.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

LAPORAN UTAMA

PENGAMPUNAN PAJAK
HANYA SEKALI

egara tak boleh memmbentangkan karpet


merah bagi para
pengemplang pajak.
PR.
Inilah ynag selalu disuarakan DPR.
ara
Parlementaria berkesempatan secara
tua
eksklusif mewawancarai Wakil Ketua
ang
DPR Tauf ik Kurniawan di ruang
nan
kerjanya. Membincang pengampunan
seperti tak ada habisnya. Kritik pun
ana
dilontarkan Taufik terhadap rencana
pengampunan pajak ini.
la
Memang dapat dimengerti bila
k
pemerintah berusaha menarik
k
simpati para investor domestik
n
dengan memberi pengampunan
ng
pajak. Harapannya, ada aset yang
lah
bisa ditarik ke dalam negeri setelah
rasekian lama terparkir di negararut
negara dengan pajak rendah. Menurut
Taufik, pengampunan pajak bisa saja
ali.
diberikan, tapi tidak bisa berkali-kali.

Pengampunan pajak diberikan


hanya sekali. Setelah itu, wajib
pajak harus membayar pajak secara
normal. Berikut ini petikan wawancara
Parlementaria dengan politisi PAN
tersebut pada pertengahan April lalu.
Anda yakin ada aset pengusaha
Indonesia yang fantastis tersimpan
di luar negeri?
Ini kaitannya dengan Panama
Papers. Data itu perlu diklarifikasi.
Pemerintah kita pun sudah yakin aset
itu ada. Tanpa terungkap di Panama
Papers pun para aparat penegak
hukum kita sudah mempunyai
data rekam jejak para pengusaha
Indonesia yang tidak taat pajak.
Pemerintah dan Menteri
Keuangan ternyata sudah
menyatakan bahwa lebih dari
79 persen mereka yang disebut
dalam dokumen
Panama sudah
s e s u a i .
Tinggal

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

ditindaklanjuti ke Dirjen Pajak.


Sayangnya, kita baru bergerak ketika
ada eforia Panama Papers. Padahal,
tanpa itu mestinya sudah ditindak
tegas oleh penegak hukum.
Kebetulan saat yang sama, ada
pembahasan RUU tax amnesty.
Menurut saya, tidak ada kaitan antara
Panama Paper dengan tax amnesty.
Mereka yang masuk dokumen Panama
Papers mungkin ingin melakukan
self company di-offshore ke negaranegara tax heaven yang pajaknya
sangat kecil bahkan nol sama sekali.
Sebagai strategi marketing
itu sah-sah saja.
Tapi, kalau berupa
penggelapan pajak,
itu harus dilakukan
penegakan hukum.
Panama Papers sebetulnya
sebetul nya
tidak ada kaitan
dengan tax

foto: eno

Pro kontra pengampunan


pajak terus bergulir.
Pemerintah telah
mengajukan RUU
Pengampunan Pajak (tax
amnesty) ke DPR. Kini,
Komisi XI pun sedang
membahasnya secara
intensif. Kepada siapa
sebetulnya pemerintah ingin
memberi pengampunan
pajak? Kritik pun mengalir
tiada henti atas rencana
pengampunan pajak.

Bagaimana konkritnya reformasi


pajak itu?
Kalau sudah ada reformasi pajak
yang jelas, semua pengemplang pajak
harus dipastikan posisi hukumnya.
Orang pasti ingin ada kepastian pajak
yang jelas. Saat ini banyak sekali
restitusi pajak fiktif. Tax amnesty
merupakan bagian dari reformasi pajak
itu sendiri dan tidak ada kaitannya
dengan Panama Papers.
Komisi XI sendiri sudah
mengkritik Kementerian Keuangan
agar berhati-hati dan berkeadilan
dalam menerapkan tax amnesty.
Tidak justru memberi karpet
merah bagi para pengemplang pajak.
Pendapat Anda?
Tax amnesty, sekali lag i saya
tegaskan hanya sekali dan tidak bisa
diberikan beberapa kali. Memang,

RUU Pengampunan Pajak

Versi Yustinus Prastowo

Di negara maju, tax amnesty umumnya


diberikan bagi aset di luar negeri. Amnesty
bagi aset di luar negeri terkait dengan sistem
worldwide income yang mengenakan pajak atas
penghasilan dari dalam dan luar negeri.
Bila persiapan kurang baik, pengampunan
pajak terhadap aset dari luar negeri, menjadi
tidak adil dan tidak fair.
Pemberian amnesty sebaiknya untuk wajib
pajak orang pribadi dan mencakup seluruh
penghasilan.
Data dan informasi yang diperoleh otoritas
pajak tidak dapat dijadikan sebagai dasar penyidikan atau penuntutan
pidana, karena berpotensi melemahkan penegakan hukum dan upaya
pemberantasan korupsi. Oleh karena itu, perlu diatur perlindungan dari
tuntutan administrtatif, tuntutan perdata, dan tuntutan pidana.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

(mh)

amnesty. Dalam rencana tax amensty


itu, mereka yang menaruh aset di luar
negeri, oleh Dirjen Pajak diupayakan
bisa kembali ke Tanah Air. Dan tax
amnesty ini hanya satu kali dalam
setahun. Ujung dari tax amnesty
dan skandal Panama Papers adalah
reformasi perpajakan.

Kampanye tax amnesty ini, apakah


bisa mengurangi defisit anggaran
kita?
Tax amnesty itu merupakan bagian
dari upaya penerimaan pendapatan
negara. Sebenarnya, tax amnesty itu
tidak ada kaitan langsung dengan
APBN-P. Tidak ada tax amnesty

pun, APBN tetap berjalan. Tinggal


konsekuensinya, kalau tax amnesty
diputuskan sebelum APBN-P
2 0 1 6 t e nt u ny a t i d a k d i l a k u k a n
penghematan lagi. Kita masih defisit
Rp250 triliun. Diharapkan dengan
tax amnesty bisa menutupi dan tidak
menambah defisit.
Apabila tax amnesty gagal
diputuskan atau belum selesai sebelum
APBN-P 2016, itu bisa dibahas di APBN
2017. Sekarang tinggal kemauan dari
stakeholder, apakah secara bersamasama pemerintah dan DPR bersepakat
membuat planning. Mislanya, plan A
tidak dilakukan penghematan berupa
pemotongan anggaran. Terhadap
pemotongan yang Rp250 triliun itu,
tentunya disesuaikan dengan program
kementerian.
Yang menjadi prioritas pemerintah
jangan dipotong. Yang berikutnya,
kalau tax amnesty itu diputuskan
setelah APBN-P, tentu menjadi bagian
dari upaya menambah penerimaan
negara pada siklus APBN 2017.

foto: dok

Tax amnesty, sekali lagi


saya tegaskan hanya
sekali dan tidak bisa
diberikan beberapa
kali. Memang, perlu
kehati-hatian dan
ketegasan dari aspek
legislasinya

perlu kehati-hatian dan ketegasan


dari aspek legislasinya. Jangan sampai
nanti mereka yang sudah punya
keinginan baik dan sadar ingin kembali
membayar pajak dari aset-asetnya
yang tersimpan di luar negeri, malah
menjadi incaran hukum.
Tidak boleh ada kriminalisasi
bagi para pengemplang pajak yang
sudah menyadari kesalahannya dari
perpajakan. Kepastian hukum harus
m e n j a m i n t u nt u t a n h u k u m ny a .
Jangan sampai malah dikekang. Data
79 persen nama-nama pengemplang
pajak dalam Panama Papers yang
sudah dimiliki pemerintah, harus
tetap diusut.

LAPORAN UTAMA

REFORMASI SISTEM PAJAK


UNTUK KEPASTIAN HUKUM

i ruang kerjanya, Fahri


H a m z a h Wa k i l K e t u a
DPR RI mengundang
beberapa ekonom dan
aktivis LSM untuk membincang RUU
Pengampunan Pajak (tax amnesty). Isu
ini begitu sensitif dan krusial, karena
menyangkut sumber pendapatan
utama pemerintah. Fahri pun ingin
melontarkan pandangan kritisnya
menyangkut hal ini.
Ta r i k- m e n a r i k p e m b a h a s a n
Rancangan Undang-Undang
Pengampuan Pajak masih berputar
di DPR, Menurut Fahri, RUU ini
adalah jalan pintas, yang belum jelas
hasilnya. Bahkan, berefek negatif
bagi perekonomian negara. Langkah

foto: jaka

Pengampunan
pajak adalah jalan
pintas yang belum
jelas. Pemberian
pengampunan kepada
para pengemplang
pajak adalah cara yang
tidak normal.

10

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

pemerintah yang memberikan


pengampunan pajak bag i para
pengemplangnya adalah cara yang
tidak normal.
Itu artinya kita tidak percaya
diri, sehingga kita mau menempuh
cara yang tidak normal. Tax amnesty
ini adalah cara tidak normal untuk
mendapatkan uang cepat, kritik Fahri.
Selain menduga tidak jelas hasilnya,
politisi PKS ini juga memberi kiasan,
jika RUU ini disahkan, lalu masuk danadana gelap itu ke dalam negeri, maka
bisa merusak sistem perekonomian
Indonesia. Ini seperti penyakit yang
masuk menjangkiti jasad manusia.
Uang itu bersih atau kotor.
Kotornya itu menimbulkan kerusakan
enggak kepada sistem tubuh kita
yang lain. Uang haram itu seperti
darah. Kalau darah Anda kotor, semua
penyakit bisa ada, kita bisa jerawatan,
kita bisa serangan jatung, ginjal
kita bisa rusak, hati kita rusak, dan
sebagainya, uangkapnya memberi
metafora.
Politisi dari dapil Nusa Tenggara
Barat ini menyarankan dengan lantang,
agar para pemangku kepentingan
l e b i h m e n d a h u l u k a n re f o r m a s i
sistem perpajakan dibandingkan
hanya pengampunan pajak yang
merupakan bagian kecil saja.
Reformasi perpajakan yang dia maksud
adalah yang menghasilkan kepastian
hukum. Menurutnya, tindakan itu bisa
membenihkan pendapatan negara dari
sumber yang halal.
Kalau saya secara khusus, mari
kita reformasi sistem, supaya sistem
hukum memberi kepastian. Sebab kalau
ada kepastian hukum, uang halal yang
akan datang, dan yang halal pasti lebih
banyak daripada yang haram. Uang
bersih pasti lebih banyak daripada yang
kotor, seru Fahri.

RUU Pengampunan Pajak

Para pemangku
kepentingan lebih
mendahulukan reformasi
sistem perpajakan
dibandingkan hanya
pengampunan pajak yang
merupakan bagian kecil saja

foto: dok

Agar sinkron dengan arahan Presiden,


naskah akademik sebaiknya disusun ulang
untuk lebih fokus pada repatriasi offshore fund
(disclosed dab undisclosed).
Judul UU sebaiknya diganti menjadi UU
Pelaporan dan Repatriasi Dana.
Siapkan SUN khusus repatriasi dan sejumlah
proyek infrastruktur dengan skema PPP untuk
menampung dana-dana tersebut.
Libatkan kalangan perbankan untuk
menyusun strategi repatriasi offshore fund yang
efektif.
Karena fokus bergeser dari menutup defisit APBN 2016 ke repatriasi
dana dan UU diharapkan dapat berlaku dalam jangka yang lebih
panjang, maka penuntasan UU dapat ditunda ke 2017.

RUU Pengampunan Pajak

Versi Drajad H. Wibowo

foto: dok

Sistem Aplikasi Perpajakan Terpadu (SAPT),


Sistem informasi perpajakan modifikasi
(SIPMOD), dan sistem informasi DJP belum
terintegrasi.
Sejak program PINTAR dibatalkan, belum
ada inisiatif baru untuk memperbaiki sistem
informasi pajak hingga saat ini.
Hasil audit BPK menunjukan bahwa
pengelolaan data di Ditjen Pajak masih kurang
memuaskan.
Harta yang diperoleh dari kegiatan
terorisme, narkotika, dan perdagangan
manusia- yang sebelumnya secara eksplisit dinyatakan sebagai harta
yang tidak dapat dimintakan pengampunan pajak- kini tidak tercantum
dalam RUU Pengampunan Pajak.
Pengampunan pajak di seluruh dunia selalu menimbulkan moral
hazard. WP patuh tidak memperoleh insentif, WP tidak patuh diberi
pengampunan.
WP tidak patuh mendapat pengampunan dengan tarif 2%, 4%, dan
6%. WP tidak patuh dan membawa kabur harta ke luar negeri dapat
pengampunan dengan tarif 1%, 2%, dan 3%.

(eko)

Dia mengaku mendapat laporan


bahwa pengadilan pajak di Indonesia
hanya ada tiga. Hakim pajak pun hanya
49 orang untuk menangani pendapatan
negara dari pajak yang ribuan triliun.
Ini bisa membuat keteteran aparat
yang bertugas. Bahkan yang sangat
disayangkan dalam penanganan kasus
pajak, keberpihakan pada yang benar
tidak selalu tepat.
Nah yang begini-begini harus
dikerjakan terlebih dulu sebelum kita
mengambil jalan pintas, membuka
pintu bagi masuknya uang haram ke
negara kita ini, tandas Fahri.
Dia menguraikan bahwa reformasi
p e r p a j a k a n j au h l e b i h p e nt i n g
dari hanya sekadar pengampunan
pajak. Bagaimana cara pemerintah
mengintensifkan pembayaran pajak,
bagaimana agar masyarakat semuanya
bayar pajak. Menurut Fahri, saat ini
banyak sektor bisnis baru yang belum
terjangkau pajak.
Dia mendapat pengaduan, mayoritas pemegang izin pertam bangan
tidak bayar pajak. Yang bayar pajak
pun masih tetap bisa melakukan kecurangan. Modusnya, ada kegiatan untuk
mentrasfer pajak biaya ke luar negeri,
sehingga pajaknya semakin berkurang.
Ini hal-hal yang harus dikejar
sebetulnya, bukan jalan pintas. Sekali
lagi, kan, kita belum tahu dapatnya dari
tax amnesty berapa sih. Betul enggak
dia bisa menutupi kekurangan kita.
Kalau dia menutup, betul enggak ini
baik buat kita, ungkapnya meragukan
RUU Pengampunan Pajak.

Versi Revrisond Baswir

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

11

foto: arief/iw

LAPORAN UTAMA

Rapat Kerja Komisi XI dengan Menteri Keuangan

MENGAPRESIASI YANG PATUH


Pemerintah diimbau
memberi apresiasi tinggi
kepada wajib pajak yang
patuh. Bukan menggelar
karpet merah bagi
pengemplang pajak lewat
program pengampunan
pajak (tax amnesty).

12

apat kerja Komisi XI DPR RI


dengan Menteri Keuangan
Bambang Brodjonegoro
pertengahan April lalu, penuh
dengan perbincangan soal pajak. Isu
pajak akhir-akhir ini begitu seksi bagi
media massa. Selain ada program
pemerintah yang ingin menggulirkan
pengampunan pajak, ada pula skandal
Panama Papers yang terungkap.
Skandal Panama Papers itu justru
kian menjadi pemantik bagi pemerintah
untuk menarik aset pengusaha
Indonesia ke dalam negeri. Saat yang
sama DPR juga sedang membahas
rancangan undang-undang (RUU)
Pengampunan Pajak yang diinisiasi
pemerintah. Di satu sisi, pemerintah
ingin mengejar target pajak dari para
pengusaha Indonesia yang menyimpan
asetnya di luar negeri, di sisi lain,
DPR berharap agar pengampunan
pajak dilakukan dengan hati-hati dan

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

berkeadilan.
Ketua Komisi XI DPR RI Achmadi
Noor Supit saat memimpin raker dengan
Menkeu menegaskan, isu pengampunan
pajak begulir begitu cepat di publik.
Pemerintah diimbaunya bersikap adil
dalam menerapkan kebijakan pajak.
Kampanye pengampunan pajak yang
sedang digulirkan pemerintah harus
betul-betul membawa dampak positif
bagi perekonomian nasional.
Di sisi lain, kata Supit, upaya
memberi pengampunan pajak
diharapkan tidak melupakan apresiasi
bagi para pembayar pajak yang selama
ini sangat patuh. Rencana penerapan
pengampunan pajak harus berkeadilan
dan penuh kehati-hatian. Isu tentang
tax amnesty bergulir begitu cepat.
Mana keberpihakan pemerintah kepada
mereka yang membayar pajak dengan
baik. Sementara yang ngempalang pajak
akan diampuni, kritiknya.

Ketua Komisi XI DPR RI


Ahmadi Noor Supit

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI


Jon Erizal

untuk kita bahas bersama, ucapnya saat


rapat dengan Menkeu.
Sementara itu, saat bersamaan
Wakil Ketua Komisi XI Jon Erizal mengemukakan pandangannya. Tax
amnesty yang digulirkan pemerintah
telah menimbulkan kegaduhan. Di
tengah kegaduhan itu, muncul lagi

data milik pemerintah. Menjadi ironis


ketika pemerintah tak bereaksi, hingga
terungkap dalam Panama Papers. Ada
tax amnesty kita gaduh. Akhirnya orang
di luar negeri kipas-kipas saja. Sekarang
ada lagi Panama Papers, kita gaduh lagi.
Harusnya pemerintah bisa langsung
action, ungkapnya di hadapan Menkeu.

Jon berharap, pemerintah mengundang para pengusaha Indonesia


yang biasa menanamkan asetnya di
luar negeri. Itu mungkin bisa menjadi
salah satu solusi, agar negara bisa
mendapatkan pemasukan dari pajak.
Komunikasi yang baik dari pemerintah
menjadi kebutuhan agar pengusaha
Indonesia yang menaruh asetnya di luar
negeri bisa membawa pulang ke Tanah
Air dengan aman.
Pemerintah sendiri menyebut, ada
sekitar Rp11.400 triliun aset milik WNI
yang diparkir di luar negeri atau di
negara-negara dengan pajak rendah
(tax heaven). Menurut Jon, bila memang
itu milik WNI, mestinya pemerintah
lebih mudah melakukan pendekatan
dan berkomunikasi. Kenapa tidak
orang-orang ini diajak duduk bersama,
membangun Indonesia. Caranya ya,
tentu dengan berkomunikasi, ucap Jon.
Politisi PAN itu menambahkan,
pengusaha WNI yang sudah terdata
menaruh asetnya di luar negeri bisa
ditanya motifnya. Namun, menanyakan
langsung soal pajak, tidak membuat
para pengusaha WNI itu nyaman secara
psikologis. Saya tidak dalam posisi
membela, tetapi ini ada pasar yang bisa
disentuh yang bisa ditangani serius.
Sampai hari ini, kita belum melihat
langkah-langkah itu, kilah Jon lagi.
Jon berharap, kebijakan di sektor
perpajakan ini tidak mengganggu kinerja
ekonomi. Sebaliknya, justru harus
menjadi stimulus ekonomi. Apalagi,
pemerintah sedang menggiatkan
investasi dan pembangunan infrasturktur di semua daerah.

(mh)

foto: arief/iw

foto: arief/iw

skandal Panama Papers. Ini jadi kegaduhan lain lagi. Menurut Erizal, bila
pemerintah punya data akurat WNI
yang menaruh asetnya di luar negeri
tanpa membayar pajak di dalam negeri,
mestinya pemerintah bisa langsung
bereaksi.
Sebelumnya, pemerintah sudah
mengakui bahwa 79 persen nama-nama
pengusaha Indonesia yang tercantum
dalam dokumen Panama cocok dengan

Hampir setiap hari isu kontroversial


me nyangkut pengampunan pajak
ini jadi komoditas pemberitaan dan
perbincangan publik. Sementara
pembahasan RUU Pengampunan Pajak
yang diinisiasi pemerintah sempat
terjadi tarik menarik kepentingan antara
legislatif dan eksekutif. Akhirnya, DPR
pun menyetujui pembahasan RUU ini.
Sebentar lagi RUU tax amnesty akan
dibahas. Ini persoalan yang sangat seksi

RUU Pengampunan Pajak versi Anggito Abimanyu


lebih kompetitif, 2) tata cara pemberian
pengampunan pajak, 3) Pemanfaatan dana
repatriasi yang lebih profesional. Dan 4) sanksi
bagi pejabat yang membuka rahasia wajib
pajak.
Dalam beberapa pasal, RUU ini masih
mengandung kerancuan berfikir dan
kepastian mengenai kaitan proses penerbitan
SKP Pajak dengan proses pemeriksaan wajib
pajak (jika sedang menjalaninya).

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

foto: dok

Disamping bermanfaat sebagai


penerimaan pajak dalam jangka pendek,
masuknya dana-dana repatriasi akan
meningkatkan likuiditas sektor keuangan
dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.
Permaslahannya adalah pelaksanaan tax
amnesty di seluruh dunia belum terbukti
keberhasilannya.
Apabila DPR sepakat menyelesaikan
RUU ini maka diusulkan untuk ditinjau
ulang mengenai: 1) tarif tebusan yang

13

LAPORAN UTAMA

MEMPERTANYAKAN NASIONALISME
PENGUSAHA INDONESIA

uang rapat Komisi XI


DPR RI sudah sepi ketika
Parlementaria menemui
Anggota Komisi XI Eva
Kusuma Sundari. Saat itu, Komisi XI
baru saja merampungkan rapat kerja
dengan Menteri Keuangan Bambang
Brodjonegoro. Rencana pengampunan
pajak (tax amnesty) jadi isu seksi yang
diperbincangkan. Suara kritis Eva
selalu terlontar di tengah rapat yang
menyoal pengampunan pajak tersebut.
Politisi PDI-Perjuangan itu
mengemukakan pandangannya
terhadap isu yang selalu mewarnai
media massa nasional, karena
menyangkut kebijakan publik yang
sangat strategis. Menurut Eva, perlu
ada perubahan sistem di Direktorat
Jenderal Pajak, Kementerian
Keuangan, sebelum memberlakukan
program pengampunan pajak.
Perubahan sistem itu menyangkut
informasi perpajakan yang lebih
akuntabel dan konprehensif.

Tidak hanya itu, perbaikan sistem


perpajakan juga harus meyentuh
keamanan para petugas pajak. Di
lapangan, para petugas pajak kerap
menghadapi ancaman dan perlakuan
kekerasan dari para wajib pajak yang
membandel. Setelah semua sistem
perpajakan diperbaiki, pemerintah bisa
segera menerapkan pengampunan
pajak yang orientasinya untuk menarik
dana dan aset para pengusaha
Indonesia yang diparkir di luar negeri.
Di tengah rencana pemerintah

Anggota Komisi XI DPR RI Eva Kusuma Sundari

14

l PARLEMENTARIA z Edisi 136 TH. XLVI - 2016

foto: arief/iw

Banyak pengusaha
Indonesia memarkir
dana dan asetnya di luar
negeri untuk hindari
pajak di dalam negeri.
Dalam dokumen yang
disebut Panama Papers
terungkap sejumlah
nama penting WNI yang
memarkir kekayaannya
di negara berpajak
rendah
h (tax haven). Ke
mana nasionalisme
asionalisme para
pengusaha
ha Indonesia itu?

Pengusaha yang
berjiwa nasionalis, idealnya
memberi sumbangsih
terbaik bagi bangsa dan
negaranya sendiri lewat
pajak yang ditunaikannya.
Betapa tidak nasionalisnya
para orang kaya itu.
Harus ada perombakan
perpajakan yang lebih
berkeadilan

sambung politisi dari dapil Jatim


IV itu, Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) harus memiliki akses yang
luas, dari mulai izin usaha hingga ke
perbankan. Dengan begitu, pergerakan
aset selalu terpantau DJP. Setelah
program pengampunan pajak selesai,
tak ada lagi aset yang dilarikan keluar
dari negeri ini. Mereka berusaha
di Indonesia, bayar pajak pun di
Indonesia.
Kalau DJP punya akses hingga ke
perbankan, tidak akan ditipu dengan
perilaku orang-orang elit yang hanya
mikir dirinya sendiri. Tidak ada wacana

dalam kebijakan perpajakan saat ini


untuk mengentertain pengusahapengusaha kaya, ungkap Eva lebih
lanjut. Sejauh ini, Kemenkeu juga
sudah memberikan verifikasi para
wajib pajak yang tercantum dalam
Panama Papers kepada Komisi XI.
Menteri Keuangan sendiri di
hadapan Komisi XI, ungkap Eva,
akan menindaklanjuti temuan
tersebut. Setelah diverifikasi, akan
terlihat apakah sejumlah nama yang
menyimpan asetnya di luar negeri
itu termasuk penggelapan pajak,
penghindaran pajak, transfer pricing,
atau profit transferring.
Menurut Eva, kebijakan pengampunan pajak bukan menyambut para
pengemplang pajak dengan karpet
merah. Pasti akan ada tindakan dan
konsekuensi yang diberikan kepada
para wajib pajak tersebut. Saya kira,
ini framenya lebih kepada penindakan
bukan karpet merah, karena duit
ditarik lagi oleh mereka.
Soal akurasi nama-nama yang
disebut dalam dokumen Panama
Papers, sejauh ini pemerintah sudah
memverifikasinya. 79 persen namanama WNI dalam dokumen tersebut
sesuai dengan data yang dimiliki
pemerintah. Nama-nama seperti
Rini Soemarno, Ihsanuddin Noorsy,
Chairul Tanjung, bahkan Haryy Azhar
sudah diklarifikasi. Menkeu sudah
janji akan menindaklanjuti ke level
penindakan. Jadi, ini ada potensi
penambahan pendapatan dari pajak
mereka.

(mh)

memberikan pengampunan pajak, tibatiba mencuat skandal Panama Papers


ke publik. Ini semakin memperjelas
bahwa benar ada aset para pengusaha
Indonesia yang disimpan di luar
negeri. Setidaknya, ada Rp11.400
triliun dana yang tersimpan di
luar negeri, milik para pengusaha
Indonesia. Pemerintah, kata Eva, perlu
menciptakan pra kondisi sebelum bisa
menarik kembali dana tersebut ke
Tanah Air.
Panama Papers cukup membantu
pemerintah untuk mengejar namanama pengusaha Indonesia yang
muncul dalam dokumen itu. Orangorang kaya di Amerika dan Swiss saja,
yang aturan pajaknya sangat ketat,
sudah memberlakukan pelarangan
warga negaranya untuk memanfaatkan
tax haven. Nah, dalam prinsip
perpajakan kita, juga harusnya para
wajib pajak Indonesia yang mendapat
penghasilan dari sini, ya harus bayar
juga ke sini. Enggak boleh diputar ke
sana, seru Eva.
Mantan Anggota Komisi III ini
mempertanyakan nasionalisme para
pengusaha Indonesia yang menyimpan
dananya di luar negeri. Pengusaha
yang berjiwa nasionalis, idealnya
memberi sumbangsih terbaik bagi
bangsa dan negaranya sendiri lewat
pajak yang ditunaikannya. Ini, kan,
betapa tidak nasionalisnya para orang
kaya itu. Harus ada perombakan
perpajakan yang lebih berkeadilan,
tandas Eva lagi.
Untuk memantau para wajib pajak,

RUU Pengampunan Pajak


Versi Ken Dwijugiasteadi (Dirjen Pajak)
untuk menciptakan objek pajak baru. Ini
artinya Direktorat Jenderal Pajak tak perlu
melakukan kegiatan berkaitan dengan
penambahan jumlah Wajib Pajak (WP)
terdaftar (Subjek Pajak) serta perluasan Objek
Pajak atau yang biasa disebut ekstensifikasi.

PARLEMENTARIA z Edisi 136 TH. XLVI - 2016

foto: dok

Tujuan pengampunan pajak bukan soal


berapa nominal penerimaan pajak. Tapi,
agar uang yang parkir di luar negeri bisa
kembali diinvestasikan di Indonesia untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Pengampunan pajak digunakan

15

LAPORAN UTAMA

foto: arief/iw

MOMENTUM TAUBAT
PARA PENGINGKAR PAJAK

Anggota Komisi XI DPR RI M. Sarmuji

Di Indonesia pajak
bukanlah satu-satunya
instrumen kesejahteraan
bagi masyarakat. Ada
banyak sumber daya
lain yang bisa menjadi
penopang kesejahteraan
nasional. Kekayaan alam
Indonesia tidak bisa
dianggap sedikit, jika
dikelola secara adil, baik,
dan benar, seharusnya
bisa menjadi peranti
kesentosaan warga
negara.

16

agi negara yang menganut


sistem ketatanegaraan
welfare state, pajak merupakan instrumen distribusi
pendapatan negara yang penting.
Maka, tak heran negara welfare state
akan menetapkan tarif tinggi untuk
pajak negara. Indonesia tidaklah
demikian. Pajak di negara ini, masih
terbilang rendah. Dikutip dari websait
resmi Kemenkeu, Pajak Penghasilan
(PPh) di Indonesia sebesar 25 persen.
Jika dibandingkan dengan data
yang dilansir oleh Business Insider yang
melakukan pemeringkatan negara
dengan total pungutan pajak lebih
dari 50 persen, maka Indonesia masih
ramah kepada para wajib pajak. Berikut
lima negara dengan rasio pungutan
pajak teratas: Pertama, Aljazair: 72.7
persen. Negara ini merupakan negara
dengan total rasio pajak tertinggi di
wilayah negara-negara Afrika.
L alu, Kolombia: 75.4 persen.
Kolombia memberlakukan kebijakan
pajak kekayaan yang baru. Kolombia
menjadi negara di Amerika Latin urutan
ketiga dalam hal total rasio pajak.
Selanjutnya, Tajikistan: 80.9 persen.
Negara di Asia Tengah ini memiliki

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

kebijakan tarif pajak 2 persen dari


omset, yang berdampak signifikan
terhadap perolehan keuntungan
perusahaan. Bolivia: 83.7 persen.
Kebijakan tiga persen pajak transaksi
berdampak pada 60 persen keuntungan
perusahaan, bahkan sebelum pajak
lainnya diperhitungkan.
Lalu, Argentina: 137.3 persen.
Sangat mengherankan, total tarif
pajak yang dipatok oleh pemerintah
Argentina lebih dari 100 persen dari
keuntungan perusahaan. Pajak omset
saja hampir 90 persen, belum lagi pajak
penghasilan dan transaksi keuangan
yang termasuk di dalamnya. Namun
demikian di Indonesia masih saja ada
wajib pajak yang mengemplang dari
pembayaran pajak.
Saat ada wajib pajak yang taat
tidak mendapat apresiasi, di sisi yang
berbeda ada pengemplang pajak
justru mendapat pengampunan, ini
merupakan pilihan yang sulit bagi
para pembuat kebijakan. Dengan
adanya tax amnesty, diharapkan para
pengemplang pajak bisa sadar lalu
melakukan pertaubatan.
Oleh karena itu disamping ada
tax amnesty kita juga harus pikirkan
supaya wajib pajak yang taat, giat, dan
rajin mendapat insentif pajak. Suatu
saat harus kita pikirkan itu, bagaimana
yang taat pajak dan tidak memanipulasi
serta tidak telat itu mendapat insentif
dari negara, harap Anggota Komisi XI
DPR RI, M. Sarmuji.
Kasus Panama Papers dan
pengajuan Rancangan Undang-Undang
Pengampunan Pajak belakangan ini
memenuhi kolom-kolom pemberitaan
media masa. Namun dua isu tersebut
sebenarnya hanya kebetulan saja
bepapasan dalam waktu yang sama.
RUU Pe ng am p u nan Paj a k t id ak
dimotivasi oleh isu Panama Papers.
Keduanya tidak berkaitan langsung.
Sarmuji beralasan, RUU
Pengampunan Pajak dibahas hanya

LIMA NEGARA DENGAN


PAJAK TERTINGGI DAN TERENDAH
Versi Laporan World Economic Forum 2015

LIMA NEGARA
DENGAN PAJAK TERENDAH

(eko)

untuk kepentingan nasional. Di


dalamnya bertujuan agar aset berupa
harta, uang, serta kapital yang dimiliki
para wajib pajak dari Indonesia kembali
ke tanah asal. Dengan begitu, tujuan
pembangunan nasional mendapat
dukungan modal dari dalam negeri
secara berdikari.
Jadi inisiatifnya itu murni untuk
kepentingan nasional kita, kepentingan
supaya ada repatriasi aset, repatriasi
uang dari luar negeri ke Indonesia, itu
murni begitu. Jadi, tidak ada kaitan
langsung antara Panama Papers dengan
tax amnesty, tutur Politisi dari Fraksi
Partai Golongan Karya, berargumen.
Menurut Anggota Dewan dari dapil
Jawa Timur VI ini, RUU Pengampunan
P a j a k a d a l a h k e b u t u h a n u nt u k
kepentingan investasi jangka panjang.
Tetapi Sarmuji menyarankan agar ada
langkah untuk mengantisipasi supaya
RUU ini tidak hanya berakibat baik
secara sepintas saja.
Artinya bukan hanya kebutuhan
untuk menambah pendapatan karena
kita ada defisit anggaran sebesar Rp290
triliun saja, tetapi untuk kepentingan
investasi jangka panjang. Supaya
masyarakat Indonesia yang memiliki
aset, memiliki uang itu, lebih betah
ditanamkan di dalam negeri daripada
dibawa ke luar negeri. Itu kepentingan
utama kita, tandasnya.
Sarmuji menjelaskan, jika RUU
Pengampunan Pajak bisa disahkan, akan
terjadi pemasukan modal yang lumayan
besar. Uang yang ada di luar negeri akan
kembali ke dalam negeri, sehingga bisa
berakibat pada peningkatan pendapatan
terutama di sisi pajak.
Dengan demikian defisit anggaran
akan bisa diminimalisir karena ada
tambahan pendapatan. Menurutnya
sekarang ini, ada kesenjangan
antara pendapatan dan pengeluaran
negara, pengeluarannya normal tapi
pendapatannya tidak normal, kurang
dari yang diperkirakan.
Seiring terjadinya repatriasi aset,
repatriasi modal dari luar negeri ke
dalam negeri, pendapatan kita akan
naik, pajak kita akan masuk, sehingga
defisit anggarang yang selama ini kita
khawatirkan Rp290 triliun, insya Allah
relatif tertutupi, bisa diatasi dengan
pengetatan, pengefisiensian anggaran,
jelasnya.

LIMA NEGARA
DENGAN PAJAK TERTINGGI

1. Hong Kong: 22,8 persen

1. Aljazair: 72,7 persen

Dengan ruang lingkup tarif pajak


yang rendah, menurut banyak
kalangan Kota Hong Kong telah
menjadi satu dari banyak tempat
menarik dalam dunia bisnis.

Negara ini merupakan negara


dengan total rasio pajak tertinggi di
wilayah negara-negara Afrika.

2. Montenegro: 22,3 persen

2. Kolombia: 75,4 persen

Salah satu negara yang berada di


Eropa Tenggara ini mempunyai tarif
pajak penghasilan yang rendah.
Bahkan, nominal pungutan pajak
tersebut menjadi salah satu negara
Eropa dengan tarif pajak terendah.

Kolombia memberlakukan
kebijakan pajak kekayaan yang
baru. Kolombia menjadi negara di
Amerika Latin urutan ketiga dalam
hal total rasi opajak.

3. Kanada: 21 persen

3. Tajikistan: 80.9 persen

Merupakan salah satu negara


bagian Amerika Serikat (AS) yang
terletak di utara. Dengan ekonomi
yang maju, membuat negara itu
berada dalam jajaran teratas.
Bahkan yang lebih mengejutkan,
penduduk Kanada provinsi Manitoba
memiliki tingkat pajak korporasi 0
persen untuk usaha kecil.

Negara di Asia Tengah ini memiliki


kebijakan tarif pajak 2 persen dari
omset, yang berdampak signifikan
terhadap perolehan keuntungan
perusahaan.

4. Kamboja: 21 persen

4. Bolivia: 83.7 persen

Salah satu negara di Asia Tenggara


ini telah berhasil menarik sejumlah
besar investasi asing dalam dua
dasawarsa atau 20 tahun terakhir.
Pasalnya, negara ini memiliki
jumlah tingkat pajak yang jauh
lebih rendah daripada kebanyakan
negara tetangganya yang lebih
berkembang.

Kebijakan tiga persen pajak


transaksi berdampak pada 60
persen keuntungan perusahaan,
bahkan sebelum pajak lainnya
diperhitungkan.

5. Namibia: 20,7 persen

5. Argentina: 137.3 persen

Namibia merupakan salah satu


dari hanya dua negara Afrika yang
berhasil masuk ke dalam daftar.

Sangat mengherankan, total tarif


pajak yang dipatok oleh pemerintah
Argentina lebih dari 100 persen dari
keuntungan perusahaan. Pajak
omset saja hampir 90 persen,
belum lagi pajak penghasilan dan
transaksi keuangan yang termasuk
di dalamnya.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

17

LAPORAN UTAMA

foto: arief/iw

MERAMU RUU
PENGAMPUNAN PAJAK

Anggota Komisi XI DPR RI Johnny G. Plate

Pengampunan pajak yang diusulkan pemerintah sangat


tergantung pada seberapa besar repatriasi dana ke dalam
negeri. Ini baru bisa dinilai setelah Rancangan UndangUndang tersebut disahkan dan berjalan. Selain itu, patut
diperhatikan pula, seberapa besar minat Warga Negara
Indonesia (WNI) yang memarkir dananya di luar negeri
untuk membawa kembali ke Tanah Air.

anti RUU Pengampunan


Pajak akan bisa menjadi
ukuran seberapa be sar
minat para WNI memasukkan dananya ke dalam sistem
perpajakan negara, walau berada
di dalam negeri. Jika hal tersebut
terealisasi maka akan menambah
jumlah yang signifikan dalam sistem
perpajakan.

18

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

Namun jika repatriasi dana kecil,


serta dari dalam negeri responnya
lemah, maka tentu pengampunan pajak
ini bisa dinilai belum berhasil. Banyak
yang berharap RUU pengampunan
pajak berhasil sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
Karenanya, sangat ditentukan
berapa besar tax treaty, perjanjian
perpajakan antara dua negara yang
dibuat untuk meminimalisir pajak ganda
dan berbagai usaha penghindaran
pajak. Selain itu, juga ditentukan oleh
tax ratio, perbandingan penerimaan
pajak dengan produk domestik bruto
(PDB). Tax ratio seringkali menjadi
ukuran kinerja sektor perpajakan.
RUU Pengampunan Pajak ada
karena inisiatif pemerintah. RUU ini
sudah disampaikan Pemerintahan
Joko Widodo ke Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR RI), selanjutnya Badan
Musyawarah DPR telah menetapkan
bahwa RUU tersebut dibahas dan
ditindaklanjuti oleh Komisi XI DPR.
Komisi XI dan pemerintah bahas
RUU itu, sekaligus merumuskannya,
begitu, Anggota Komisi XI Johnny
G. Plate menjelaskan kepada Parlementaria. Pengampunan pajak
merupakan ikhtiar pemerintah yang
dipimpin Presiden Jokowi agar terjadi
repatriasi dana WNI ke dalam negeri.
Dalam perumusan RUU pengampunan pajak unsur DPR yang terdiri
dari fraksi-fraksi menyampaikan
Daftar Inventaris Masalah (DIM), agar
selanjutnya pemerintah dan DPR
meramu bersama sehingga mendapat
rumusan yang tepat dalam susunan
undang-undang yang dirancang
bersama.

S e n ada d e n g a n p e m e r i nt a h ,
Johnny yang merupakan politisi dari
Fraksi Partai Nasional Demokrat
( N a s d e m) , m e n g h a ra p k a n a g a r
RUU Pengampunan Pajak mampu
mendorong pemulangan kembali
dana-dana WNI ke Tanah Air yang ada
di luar negeri. Menurutnya, repatriasi
dana bisa meningkatkan kemampuan
likuiditas dalam negeri agar mampu
memenuhi kewajiban membayar utang
dan sebagainya pada waktu yang telah
ditentukan.
Repatrisasi ini berguna sekali
untuk negara ini dalam rang ka
meningkatkan likuiditas dalam negeri
kita. Kalau masuk seribu sampai dua

pinjam kepada rakyatnya sendiri,


demikian Johnny memberi contoh.
Kedua, likuiditas bisa mendorong
untuk pembiayaan-pembiayaan proyek
yang akan dikerjakan pemerintah, yang
telah menjadi program pemerintah
namun ada dalam sektor privat. Johnny
menjelaskan, pembiayaan tersebut
adalah business to business, sehingga
likuiditas itu bisa digunakan untuk
proyek-proyek yang dibutuhkan
pemerintah, termasuk infrastruktur
komersial yang menarik bagi para
investor untuk masuk ke dalam negeri.
Dengan masuknya dana ke dalam
n e g e r i , m a k a a k a n m e n d o ro n g
investasi-investasi baru di sektor

hukum, keamanan, kenyamanan, serta


kemudahan dalam regulasi.
Yang kita harapkan dana WNI
itu segera kembali. Mereka akan
bandingkan kenyamanan investasi
dengan duitnya yang ada di dalam
negeri atau di luar negeri. Karena
uang akan berpihak pada kenyamanan
dan keamanan investasinya, jelas
Johnny.
Berkaitan dengan objek pengampunan pajak, politisi dari dapil Nusa
Tenggara Timur I ini mengungkapkan,
pengampunan tidak bisa diberikan
kepada orang-orang atau lembagalembaga yang tersangkut dengan
masalah hukum tipikor misalnya,

ribu triliun, tentu akan menambah


likuiditas yang besar ke dalam negeri,
papar Johnny.
Alumnus Unika Atma Jaya
Jurusan Ekonomi Bisnis Manajemen
ini menjelaskan likuiditas bisa
digunakan untuk dua hal. Pertama,
kalau pemerintah membutuhkan
dana, pemerintah bisa mengeluarkan
surat utang negara, sebagai pinjaman
kepada kreditur-kreditur di dalam
negeri sendiri. Hal demikian berarti,
utang-utang dalam negeri kualitasnya
menjadi lebih kuat, karena tidak
melakukan pinjaman ke luar negeri.
Kita tidak pinjam ke luar negeri
ke negara asing, tapi kita pinjam ke
warga negara sendiri. Ini terjadi di
Jepang. Sehingga utang-utang negara
di Jepang itu kualitasnya tinggi karena

privat. Hal tersebut berdampak pada


investasi-investasi yang ada di Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
bisa dibiayai oleh dana-dana WNI
sendiri yang sudah ada di Indonesia.
Kalau sebelumnya mungkin saja
dari luar negeri, bisa dari warga negara,
atau dari perusahaan asing, bisa
juga dari perusahaan Indonesia yang
berdomisili atau berbadan hukum di
negara asing. Ini semua adalah hal yang
legal. Yang legal ini kalau bisa dibawa
ke dalam negeri dan mendorong untuk
menambah likuiditas dan investasi
di dalam negeri, tentu lebih baik,
ungkapnya.
Pemerintah memiliki kewenangan
untuk menggenjot serta mendorong
masuknya investasi ke dalam negeri.
Investasi membutuhkan kepastian

dalam status terpidana, dalam status


tersangka, atau status terdakwa. Tentu
ini bukan menjadi bagian dari lingkup
tax amnesty. Namun kalau tidak punya
status hukum tentu kita juga tidak akan
menarik-narik, seakan-akan memiliki
masalah hukum, tutur Johnny.
D i a m e n g h a ra p k a n u n d a n g undang ini bisa mendorong
intensif ikasi pajak mening kat,
sehingga selanjutnya reformasi di
sektor perpajakan berjalan dengan
baik, termasuk di birokrasi dan sistem
perpajakan. Yang kita harapkan
ini WNI janganlah menaruh dana
di luar negeri. Sekarang waktunya
bangun ekonomi kita. Nah, untuk
itu kita berikan amnesty, kita
berikan pemaafan, demikian Johnny
menyampaikan alasan.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

(eko)

RUU Pengampunan Pajak mampu


mendorong pemulangan kembali danadana WNI ke Tanah Air yang ada di luar
negeri. Repatriasi dana bisa meningkatkan
kemampuan likuiditas dalam negeri agar
mampu memenuhi kewajiban membayar
utang dan sebagainya pada waktu yang
telah ditentukan

19

LAPORAN UTAMA

Salamuddin Daeng, Pengamat Ekonomi

PERLU REGULASI UNTUK


HALANGI MODAL KELUAR
Bila pemerintah berhasil menarik aset para
pengusaha Indonesia di luar negeri, di mana asetaset itu ditempatkan? Tidak ada fasilitas yang ideal
di Indonesia untuk menempatkan begitu banyak
aset yang selama ini diparkir di luar negeri.
Apalagi pasar uang dan bursa saham
di Tanah Air sedang buruk.

Salamuddin Daeng

20

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

foto: jayadi

egitulah pandangan Salamuddin Daeng kepada


Parlementaria April lalu.
Peneliti pada Pusat Kajian
Ekonomi Politik, Universitas Bung
Karno, Jakarta ini, melihat, perlu
ada regulasi untuk menahan arus
modal ke luar negeri. Ini penting,
agar tidak ada lagi tradisi melarikan
modal dan aset ke negara-negara
yang memiliki suaka pajak. Berikut
petikan wawancaranya.

Apa yang bisa Anda komentari


dari rencana pemerintah memberi
pengampunan pajak?
Pertama, kita menganut sistem
devisa bebas. Artinya setiap warga
negara bebas menggunakan mata
uang asing di dalam negeri. Tidak
ada peraturan yang membatasi lalu
lintas devisa di Indonesia. Jadi,
kerangka peraturan keputusan ini
tidak memungkinkan tercapainya
upaya strategi tax amnesty.
Kedua, kalau ada uang yang masuk
senilai uang yang direncanakan oleh
pemerintah lewat peraturan tax
amnesty, belum tentu uang itu akan
menimbulkan manfaat kalau dalam
sistem keuangan yang terbuka. Efek
psikoligisnya bisa membahayakan
sistem moneter kita. Bisa menjatuhkan
perbankan dan sektor keuangan. Jadi,
ini bukan masalah sepele.
Ketiga, tax amnesty ini sama saja
membiarkan dan menumbuhkan
k o r u p s i . Ta x a m n e s t y b e r a r t i
menyediakan ruang untuk manipulasi
pajak dan pengemplangan pajak dalam
sistem hukum nasional. Keempat,
saya menyoroti aspek ketidakpastian
hukum. Bisa saja RUU ini bila sudah
diundangkan lalu digugat ke MK. Dan
MK bisa membatalkannya. Dari sini
terlihat bahwa di Indonesia kerap
menimbulkan ketidakpastian hukum
dan kebijakan.
Kelima, UU ini nantinya tidak boleh
diskriminatif. Jadi, UU tax amensty
harus mempunyai kaidah hukum yang
menganut asas nasional treatment dan
equal treatment.

Ini sama saja menghancurkan sektor


keuangan. Akhirnya dana masyarakat
sebagian mengalir dalam surat utang
pemerintah, tidak mau deposito ke
perbankan. Itulah penyebab APBN
mengalami defisit.

Selama ini, pemerintah


tidak bisa berbuat
apa-apa, karena sistem
perundang-undangan
Indonesia buruk sekali.
Skandal BLBI saja yang
Rp630 triliun, tidak bisa
diapa-apain. Apalagi,
pengemplang pajak
modus operandinya lebih
tertutup daripada BLBI.
Saya pribadi percaya ada
banyak orang Indonesia
menyimpan uangnya
di sana.

Apakah ini bisa diatasi dengan tax


amnesty?
Sekarang saya mau tanya, uang
masuk itu disuruh masuk ke mana?
Pungutan pajaknya itu, kan, setelah
ada uang masuk. Mereka beli barang,
belanj a barang, belanj a modal,
belanja usaha, bikin invesatasi, baru
ada pajaknya. Masa uang masuk
langsung jadi pendapatan negara.
Kalau ditempatkan di obligasi baru bisa
dipotong pajak. Kalau disuruh masuk
ke surat utang pemerintah, negara ini
akan menjadi negara pencuci uang dari
hasil kejahatan.
Kalau tax amnesty mau masuk harus
disediakan ruang dahulu masuknya

mau ke mana. Harus ada reformasi


besar-besaran terhadap peraturan
perundang-undangan yang berkaitan
dengan investasi langsung maupun tidak
langsung yang masuk ke Indonesia.
Dengan sistem lalu lintas
keuangan yang sifatnya global kita
bisa memindahkan uang kita dari satu
negara ke negara lain sesuka hati.
Uang itu belum tentu mau pindah
ke Indonesia. Mau pindah ke pasar
keuangan Indonesia, pasar keuangan
kita lagi buruk sekali. Mau pindah ke
bursa saham, bursa saham kita pun
tidak menjanjikan apa-apa.
Menurut Anda, bagaimana
Panama Papers bisa terungkap?
Karena ada perang informasi.
Tujuannya, mendelegetimasi para
pemimpin politik di dunia. Ini juga
perang inteligen.
Pe m e r i nt a h m e nya t a k a n 7 9
persen nama WNI dalam Panama
Papers sesuai dengan data yang
dipegang pemerintah. Anda percaya
itu?
Siapa yang mempercayai informasi
bahwa 79 persen nama-nama
pengusaha Indonesia dalam Panama
Papers sesuai dengan data yang
dimiliki pemerintah. Pemerintah
tidak punya data itu. Kalau data
itu bersumber dari Panama Papers
mungkin iya. Tapi, kalau data dari
pemerintah tidak mungkin.
Selama ini, pemerintah tidak
bisa berbuat apa-apa, karena sistem
perundang-undang Indonesia buruk
sekali. Skandal BLBI saja yang Rp630
triliun, tidak bisa diapa-apain.
Apalagi, pengemplang pajak modus
operandinya lebih tertutup daripada
BLBI. Saya pribadi percaya ada
banyak orang Indonesia menyimpan
uangnya di sana. Penyelesaiannya,
harus membuat UU yang mampu
menghalangi modal keluar. Harus
buat regulasi untuk menahan arus
keluar dari Indonesia terutama dari
praktik korupsi, karena koruptor tidak
meyimpan uangnya di Indonesia.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

(mh)

Pemerintah ingin dengan


tax amnesty ini ada solusi untuk
menutupi defisit anggaran. Pendapat
Anda?
Defisit APBN disebabkan dua hal.
Penyebab pertama, penerimaan pajak
di dalam negeri yang rendah dan
penerimaan negara bukan pajak yang
merosot. Defisit APBN yang disebabkan
oleh rendahnya penerimaan pajak,
lantaran ekonomi tumbuh bukan
bersumber dari satu mata rantai
industri yang kuat, melainkan dari
segelintir perusahaan besar yang
sebagiannya perusahaan asing. Kita
tahu, perusahaan-perusahaan itu
sangat jeli melihat peluang untuk tidak
membayar pajak.
Penyebab kedua, keadaan UU
Perpajakan belum konek dengan
kebutuhan membangun industri.
Industri tidak tumbuh. Padahal,
pajaknya besar. Contoh, kenapa
tembakau itu besar sekali baik
cukai maupun pajaknya, karena full
integrated dari bahan baku sampai
pasar, semua ada di dalam. Maka dia
menyumbang cukai sampai Rp140
triliun. Mana ada pendapatan besar
dari sektor seperti ini yang terintegrasi
dari hulu sampai hilir. Yang lain, 7080 persen menggunakan bahan baku
impor.
Kita di sini mengembang kan
industri perakitan. Nilai tambahnya
kecil. Pajak hanya dibayar dari
sektor hilir saja. Itu secara teori kita
gagal. Ingat, konsumen atau rakyat
Indonesia tidak bisa dikuras dengan
pajaknya. Jadi, ada 3 hal yang harus
dievaluasi, yaitu ivestor asing yang
ngemplang pajak di sini, evaluasi
stuktur industri, dan evaluasi daya
beli masyarakat.
Penyebab ketiga, tingginya sumber
kewajiban pemerintah terhadap
utang yang bunganya luar biasa. Di
Indonesia utang obligasi pemerintah
lebih tinggi bunganya dari obligasi
pembangunan. Itu membangkrutkan
pendapatan bank pemerintah. Di
Indonesia terbalik, nilai obligasi lebih
tinggi dari obligasi bunga perbankan.

21

SUMBANG SARAN

PEMBARUAN SISTEM PERPAJAKAN


LEBIH PENTING DARI TAX AMNESTY
(PENGAMPUNAN PAJAK)
Oleh:

Mandala Harefa
Peneliti Ekonomi Kebijakan Publik Pusat Penelitian - Badan Keahlian DPR RI

foto: dok

P
Mandala Harefa

Selain memperoleh fasilitas


di bidang perpajakan
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9, orang
pribadi atau badan juga
memperoleh pengampunan
tindak pidana terkait
perolehan kekayaan, kecuali
tindak pidana teroris,
narkoba, dan perdagangan
manusia.

22

embahasan RUU Pengampunan Pajak yang bertujuan


meningkatkan penerimaan,
saat ini sedang dikerjakan
secara intensif oleh DPR RI. Hal
ini mengingat target penerimaan
pajak pada tahun anggaran 2015
tidak tercapai. Dari sisi perpajakan,
pengampunan pajak sebenarnya
masuk ke dalam kategori intensifikasi
pajak, karena secara prinsip tidak
menambah subjek/objek pajak baru.
Pengampunan pajak diberlakukan
terhadap mereka yang memiliki
tunggakan pajak, dan menyimpan
uang atau harta kekayaan terutama
di luar negeri sehingga diharapkan
akan memindahkan uang dan harta
ke k ay a a n n y a ke d a l a m n e g e r i .
Diyakinkan bahwa DPR tidak akan
mempersulit proses pembahasan
RUU Pengampunan Pajak (tax
a m n e s t y ) . P i m p i n a n DPR y a k i n
program pengampunan pajaksetelah
melakukan rapat konsultasi dengan
Presiden Joko Widodo di Istana
Merdeka, penerimaan pajak akan
bertambah dan tax base pajak akan
semakin baik.
Harapan pemerintah mengasumsikan penerimaan negara dari amnesti
pajak kurang lebih sebesar Rp60 triliun
dalam APBN 2016. Angka ini diperoleh
dari tarif tebusan 3% dikalikan dengan
dana (uang) yang masuk dari luar
negeri sekitar Rp 2.000 triliun. Artinya
untuk memperoleh penerimaan

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

tersebut, pemerintah harus membuat


sebuah Undang-Undang. Nampaknya
dalam tujuan jangka pendek kebijakan
ini adalah untuk mengejar target
penerimaan pajak tahun 2016.
Secara sederhana, tax amnesty atau pengampunan pajak adalah
penghapusan pajak yang terutang,
penghapusan sanksi administrasi
perpajakan, penghapusan sanksi
pidana di bidang perpajakan, serta
s a n k s i p i d a n a t e r t e nt u d e n g a n
membayar uang tebusan. Dalam
draft RUU Pengampunan Pajak,
yang mejadi perhatian adalah Pasal
10 RUU Pengampunan Pajak yang
menyebutkan, Selain memperoleh
fasilitas di bidang perpajakan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9, orang pribadi atau badan
juga memperoleh pengampunan
tindak pidana terkait perolehan
kekayaan, kecuali tindak pidana
teroris, narkoba, dan perdagangan
manusia.
Hal tersebut menimbulkan pro
dan kontra karena hasil kekayaan
yang diperoleh dari tindak pidana
tidak akan diusut dan diperiksa
secara hukum apabila uang yang
berada di luar negeri dikembalikan
ke Indonesia. Namun harta kekayaan
yang berasal dari kejahatan tetap
diusut apabila kejahatan tersebut
merupakan kejahatan terorisme,
narkoba, dan perdagangan manusia.
A n e h ny a a d a l a h t i n d a k p i d a n a

korupsi tidak disebutkan dalam


RUU Pengampunan Pajak tersebut,
sehingga apabila RUU ini disahkan
harta kekayaan yang ada diluar negeri
yang didapatkan dari hasil korupsi
ataupun pencucian uang akan sah
ketika kembali ke Indonesia dalam
bentuk pengampunan Pajak. Hal
inilah yang perlu diatur lebih lanjut
secara jelas agar tidak bertentangan
dengan Undang-Undang Tindak
Pidana Korupsi dan Pajak Penghasilan.
Dari aspek teknis dan tahapan,
objek pengampunan pajak bukan
hanya uang dan/atau harta kekayaan
yang disimpan di luar negeri, tapi

pajak akan memperoleh surat


keputusan pengampunan pajak
dari Ditjen Pajak. Pemerintah harus
memberi jawaban maksimum 30
hari sejak wajib pajak mengajukan
permohonan pengampunan pajak.
Jika lewat batas itu pemerintah belum
merespons, pengampunan pajak
dianggap telah dikabulkan. Setelah
itu, Dirjen Pajak harus menerbitkan
Surat Keputusan Pengampunan
Pajak (SKPP) maksimum tujuh hari
setelah pengajuan. Tarif tebusan
untuk pengampunan pajak terdiri
atas 3 (tiga) golongan berdasarkan
periodisasi pengampunan pajak, yaitu

tebusan un tuk pelaporan harta


adalah 6% untuk tiga bulan pertama,
8% untuk tiga bulan kedua, dan
10% untuk enam bulan selanjutnya.
Sementara untuk yang melakukan
repratriasi, maka tarif tebusan
seharusnya diber lakukan adalah
5% untuk tiga bulan pertama,
7% untuk tiga bulan kedua, dan
9% untuk enam bulan. Selain itu,
kewajiban/prinsip repatriasi modal
seharusnya menjadi bagian yang tak
terpisahkan dalam aturan amnesti
pajak. Artinya, pemerintah juga
bersedia mengembalikan uang WNA
yang diinvestasikan di Indonesia

Pengampunan pajak tidak berlaku terhadap


uang atau pendapatan dari hasil kejahatan
terorisme, perdagangan narkoba dan obat
terlarang, hasil pembajakan/perompakan,
serta kejahatan perdagangan manusia. Tetapi
bagaimana terhadap uang hasil dari perjudian
di luar negeri oleh WNI

juga di dalam negeri yang tidak


dilaporkan atau dilaporkan tapi tidak
secara benar. Dengan demikian,
maka pengampunan pajak tidak
berlaku terhadap uang atau
pendapatan dari hasil kejahatan
terorisme, perdagangan narkoba dan
obat terlarang, hasil pembajakan/
perompakan, serta kejahatan
perdagangan manusia. Tetapi bagai mana terhadap uang hasil dari
perjudian di luar negeri oleh WNI.
Mekanisme dan Tahapan
Mekanisme pengampunan pajak
adalaha bahwa orang pribadi atau
badan yang mengajukan amnesti

Pertama, wajib pajak (WP) badan atau


pribadi yang mengajukan permohonan
pengampunan pajak pada JanuariMaret (Kuartal I) 2016 dikenai tarif
tebusan 2% dari nilai bersih harta yang
dilaporkan. Kedua, jika permohonan
diajukan pada periode April-Juni
(Kuartal II) 2016 waajib pajak terkena
tarif tebusan 3%. Ketiga, pengenaan
tarif 5%, jika wajib pajak mengajukan
permohonan pengampunan pajak
dari Juli sampai akhir Desember 2016
(Semester II). Nilai bersih harta adalah
harta dikurangi utang.
Bila mengacu pada standar negara
negara OECD, tarif tebusan minimal
2% terlalu rendah, dimana tarif

ke negara asalnya untuk tujuan


tertentu, seperti pengampunan pajak
dan lainnya.
Sebenarnya potensi pajak
sangat besar, hanya kinerja Pajak,
upaya mening katkan perolehan
sektor pajak belum optimal, bisa
jadi lemahanya data-data terkait
wajib pajak. Artinya tax base-nya
masih sangat kecil, sehingga, banyak
kebijakan terkait masalah pajak
dikeluhkan pengusaha, misalnya
tarif pajak penghasilan (PPh) yang
tinggi dan pengenaan pajak yang
berganda (double tax). Atau ada pajak
yang seharusnya masuk ke kategori
retribusi. Bahkan Asosiasi Pengusaha

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

23

SUMBANG SARAN
Indonesia (Apindo) menyatakan
Direktorat Jenderal Pajak belum
bisa menjangkau dana masyarakat,
terutama pelaku usaha Indonesia
yang memiliki aset besar dengan
anak usaha cukup banyak. Bahkan
diyakini ada sekitar 60-70% dana
yang tidak tersentuh pajak oleh
Ditjen Pajak.
Sebagian dana tersebut masuk
kelompok underground ekonomi
dan jumlah 60-70% tersebut adalah
jumlah yang paling minimal yang tidak
terjangkau. Sehingga menurutnya
warga negara Indonesia yang
membayar pajak baru hanya sekitar
30-40%. Dari keseluruhan itupun
didetailkan oleh DJP yakni ilegal
logging, ilegal fishing dan ilegal mining.
jika 70% dana tersebut diolah, artinya
penerimaan pajak yang akan datang
mampu bertambah sebanyak empat
kali lipat dari saat ini.
Isu yang Berkembang
Te r a k h i r s e b e l u m m a s u k
pembahasan, isu yang berkembanag
adalah adanya ketidakmampuan
pemerintah memenuhi target pajak.
Seharusnya aparat bersikap tegas
terhadap pengemplang pajak, bukan
mengampuni pengemplang pajak.
Sanksi sosial dengan mengumumkan

ke publik siapa pengempalang pajak


akan lebih efektif. Terlebih data-data
pengemplang pajak yang dimiliki
Ditjen pajak sangat lengkap. Selain
itu pengajuan RUU Pengampunan
Pajak dipercepat mengingat, bila tidak
maka akan berpotensi menyandera
RAPBN-P 2016 yang rencananya akan
segera dibahas. Oleh karena itu perlu
perbaikan sistim perpajakan.
Namun melihat nilai pemasukan
bagi APBN adalah relatif kecil dan tidak
sepadan untuk bisa menutup defisit
APBN 2016 yang ditargetkan 2,1% dari
total PDB. Seolah-olah bila tax amnesty
tidak segera diundangkan, APBN bisa
bangkrut dan dampaknya kepada
perekonomian. Dengan catatan defisit
ratusan triliun rupiah dari total PDB,
andalan penerimaan negara dari
penerimaan pajak yang diprediksi
terjadi kekurangan setoran (shortfall)
hingga Rp200 triliun dari target
Rp1.300 triliun di APBN 2016.
Munculnya isu terkait adanya
nama-nama 2.961 orang Indonesia
tokoh-tokoh pada kasus Panama
Papers semakin mendorong
pemerintah dan menjadi alasan
yang tepat untuk mempercepat
pembahasan tax amnesty. Secara
langsung kasus Panama Papers
mengungkap adanya pengemplang

pajak asal Indonesia. Padahal


ada atau tidak munculnya kasus
Panama Papers, pemerintah melalui
Ditjen Pajak seharusnya merespon
data-data pengemplang pajak
yang telah terpublikasi tersebut,
bukan memberikan pengampunan.
Merespons Panama Papers harus
dengan kebijakan strategis,
seper ti bentuk tim investigasi,
karena kebijakan tersebut hanya
akan dinikmati sebag ian kecil
pengemplang pajak yang siap
diampuni. Melalui kebijakan ini
tentunya akan memutihkan hasil
penghasilan pengempalang pajak
yang sumbernya diduga dari hasil
korupsi, perdagangan narkoba atau
hasil uang dari penyeludupan. Hal
ini tentunya akan mencederai rasa
keadilan para wajib pajak yang
selama ini selalu setia menjadi
pembayar pajak. Amnesti pajak harus
memperhatikan aspek keadilan,
terutama bag i wajib pajak yang
selama ini patuh. Selama ini kebijakan
pajak belum mencerminkan keadilan
yang dapat dilihat dari data Bank
Dunia yang menunjukkan besarnya
ketimpangan kekayaan, yaitu 1%
penduduk menguasai 50,3% aset di
dalam negeri. (lihat tabel)

Gambaran Kepatuhan Wajib Pajak di Indonesia Tahun 2008-2013


Tahun
Keterangan

2008

2010

2011

2012

2013

Jumlah WP Terdaftar

7,137,023

15,911,576

19,112,590

22,319,073

24,812,569

28,002,205

WP terdaftar yang Wajin menyampaikan SPT

6,341,828

9,996,620

14,101,933

18,116,000

17,659,278

17,731,736

Total WP yang menyampaikan SPT

2,097,849

5,413,114

8,202,309

9,033,233

9,482,480

10,790,650

Tingkat Kepatuhan (%)

33.08%

54.15%

58.16%

49.86%

53.70%

60.86%

Realisasi Penerimaan Pajak (%)

105.9%

97.9%

98.1%

99.3%

96.4%

92.6%

11.1%

11.9%

12.1%

12.8%

13.1%

13.0%

Tax Rasio (%)


Sumber: Forum Pajak Berkeadilan 205 (diolah dari DJP)

24

2009

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

Perbaikan Sistem Perpajakan


dan Anggaran
Dalam penerapan insentif pajak
seperti tax amnesty, Indonesia telah
melakukan beberapa kali yakni:
insentif pajak yang diberikan (tax
holiday, tax amnesty / sunset
policy): tahun 1965, 1984, 2008. Dari
pengalaman kebijakan tersebut
berdampak langsung terhadap
besarnya penerimaan pajak di
tahun yang bersangkutan, namun
belum tentu akan berlanjut dan
justru penerimaan pajak kembali
turun. Bila ditelusuri kebijakan yang
diluncurkan, terlalu banyak insentif
pajak diberikan kepada korporasi dan
orang super kaya sehingga kebijakan
ini dikawatirkan kontra produktif
dan menimbulkan moral hazard.
Harapan dari kebijakan tersebut
akan meningkatan penerimaan pajak
dalam waktu cepat. Setelah durasi tax
amnesty selesai pada kenyataan dari
waktu yang lalu tidak lebih dari 50%
dari target yang ditetapkan. Implikasi
lainnya banyak pengemplang pajak
adalah orang yang memiliki kekayaan,
korporasi dan orang memiliki dari
hasil korupsi sengaja merekayasa
laporan pendapatan: minimization,
decreasing dan smoothing.
Kegagalan implementasi
pengampunan pajak tersebut
disebabkan, pemerintah tidak siap
untuk memenuhi persyratan dalam
tax amnesty. Dalam penerapan tax
amnesty ada persyaratan utama
yang harus dipersiapkan anatara
lain perangkat regulasi dari undangundang yang memayungi terkait
masalah perpaj akan, peraturan
pelakasananya hingga petunjuk
teknis, sosialisasi yang massif agar
diketahui oleh seluruh masyarakat ,
informasi diberlakukannya kebijakan
pengampunan pajak, dan adanya
jaminan kerahasiaan data-data yang
akan diungkapkan serta perbaikan
structural kelembagaan perpajakan
dan prilaku para aparat pajak,
Terkait masalah tax base data
perpajakan, Indonesia diyakini akan
kesulitan menerapkan keterbukaan

dan pertukaran informasi perbankan


untuk pajak dalam Automatic Exchange
of Information (AEoI) pada akhir
2017. Pasalnya Indonesia memiliki
kelemahan data perpajakan yang dapat
diberikan kepada negara lain yang
memberlakukan AEoI. Kesepakatan
keterbukaan data dari AEoI tersebut
menganut azas resiprokal, di mana
jika Indonesia menginginkan data
pajak dari negara lain maka Indonesia
harus terlebih dahulu memberikan
data dan informasi perpajakan ke
negara tersebut. Prinsip ini juga perlu
dipikirkan dalam RUU Pengampunan
Pajak.

Dalam pengampunan pajak


seharusnya juga dicantumkan
skema repatriasi yang jelas.
Pengampunan pajak berpotensi
gagal mencapai tujuan utama bila
tidak membedakan antara wajib
pajak dan bukan wajib pajak.
Pemerintah harus memiliki data
akurat dan sistem administrasi
perpajakan yang baik dalam
sistem keuangan negara/
anggaran negara.

Penutup
Adanya pengampunan pajak
hendaknya sejalan dengan upaya
reformasi undang-undang perpajakan
secara keseluruhan dan perubahan
struktural kelembagaan perpajakan.
Sasaran kebijakan amnesti pajak harus
jelas, siapa yang berhak mendapatkan
dan harus dalam kondisi seperti apa.

Jika tidak, dikhawatirkan kebijakan


ini dimanfaatkan oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab untuk
memutihkan kejahatan mereka yang
berpotensi merugikan negara.
Demikian pula keputusan DPR
mereformasi sistim penganggaran
negara dan sistim perbankan perlu
ditindaklanjuti. Membuka akses
perbankan untuk pajak, menginisiasi,
dan mengidentifikasi single
indetification number untuk melihat
sistim perpajakan yang baik. Kalaupun
kebijakan itu diterapkan di suatu
negara, harus ada kajian karakteristik
wajib pajak, karena pemerintah ada
jalan lain untuk menutupi kurangnya
penerimaan pajak reformasi fiskal
secara menyeluruh.
Belum menjamin peningkatan
kinerja setoran pajak ke kas negara,
namun dapat sebaliknya berpotensi
terjadinya penyelewengan,
manipulasi, dan tindakan moral
hazard lainnya. Para pengusaha
yang memperoleh pemutihan
pajak wajib pajak harus transparan
terhadap aset-aset dan penghasilan
mereka. Dalam pengampunan pajak
seharusnya juga dicantumkan skema
repatriasi yang jelas. Pengampunan
pajak berpotensi gagal mencapai
tujuan utama bila tidak membedakan
antara wajib pajak dan bukan wajib
pajak. Pemerintah harus memiliki
data akurat dan sistim administrasi
perpajakan yang baik dalam sistim
keuangan negara/anggaran negara.
Indonesia juga baru akan mengikuti
inisiatif BEPS (Base Erosion and
Profit Shifting) atau pertukaran data
otomatis dengan negara lain, yang
bisa menangkal praktik penghindaran
pajak ke luar negeri Aturan tersebut
tidak akan bisa digunakan, karena
objek pajaknya sudah diampuni
sebelumnya. Mandat untuk
membangun sistim administrasi
perpajakan, pengawasan kepatuhan
pasca-pengampunan belum jelas.
Hal ini dikawatirkan berpotensi
terjadinya mal-administrasi dan
berdampak pada kepatuhan pajak di
masa mendatang.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

25

foto: iwan

PENGAWASAN

Pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMA di salah satu sekolah di Riau.

UJIAN NASIONAL 2016


JAUH LEBIH BAIK
Ujian Nasional (UN)
tahun 2016 diikuti oleh
lebih dari 7,6 juta peserta
dan 97 ribu satuan
pendidikan, dari tingkat
Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan
Sederajat, hingga Sekolah
Menengah Atas, Sekolah
Menengah Kejuruan dan
Sederajat. UN tingkat
SMA, SMK dan Sederajat
telah usai, tentu ada
evaluasi yang menyertai,
agar pelaksanaannya
semakin baik kedepannya.

26

ahun ini, UN terbagi menjadi


dua jenis metode, yakni
Ujian Nasional Kertas Pensil
(UNKP), dan Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK). UNKP
diadakan di lebih dari 93 ribu sekolah,
dan diikuti oleh lebih dari 6,6 juta
peserta UN SMP, SMA dan Sederajat.
Di tingkat yang sama, UNBK diikuti
oleh lebih dari 921 ribu peserta di 4.381
sekolah.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan
Adil Hendra menilai, pelaksanaan UN
untuk tingkat SMA, SMK dan Sederajat
tahun ini jauh lebih baik dibanding
tahun-tahun sebelumnya. Apabila tahun
lalu masih ditemukannya soal UNKP
yang seringkali tertukar atau kurang,
Sutan menilai tahun ini hampir tidak
ditemukan kasus itu. Koordinasi seluruh

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

pihak yang terlibat semakin baik.


Fokus pada pelaksanaan UNBK,
politisi F-Gerindra itu mendorong
agar penyediaan sarana dan prasarana
semakin dilengkapi. Pasalnya, dari
pelaksanaan metode UN yang baru
berjalan dua kali itu, masih ditemukan
berbagai permasalahan. Terutama,
minimnya jumlah komputer dan kekhawatiran adanya pemadaman listrik.
Kita tahu, penyediaan komputer,
server, dan listrik masih terbatas.
Untuk itu, saat rapat kerja dengan
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan beberapa waktu, Komisi
X meminta pada UN tahun mendatang,
agar Mendikbud lebih meningkatkan
infrastruktur komputer, server, serta
koordinasi dengan PLN terkait listrik,
dan Telkom dalam hal server, kata

Apresiasi
Pelaksanaan UNBK

foto: azka

K
Wakil Ketua Komisi X DPR RI
Sutan Adil Hendra

Ferdi mendapatkan laporan


dari pelaksanaan UN di Kabupaten
Gresik dan Kota Blitar, peserta
yang mengikuti UN tampak tidak
grogi, karena kini UN tidak menjadi
satu-satunya faktor kelulusan.
Sehingga membuat siswa happy,
tidak tertekan, dan enjoy ketika
mengerjakan soal-soal UN.
Alhamdulillah tidak ada
masalah UN di Gresik dan Blitar.
Kalau siswa mengalami kesulitan
maka siswa yang bersangkutan
tinggal tunjuk tangan, lalu direspon
oleh pengawas atau panitia, tidak
lama diselesaikaan dan petunjuknya
jelas, kata politisi F-PG itu.
Terkait tingkat integrasi dan
kejujuran yang diusung dalam
UNBK, Ferdi menilai hal itu relatif
bisa dijamin. Karena soal dalam
UNBK identik dengan variasi satu
kelas berbeda-beda, sehingga
memperkecil peluang untuk berbuat
kecurangan termasuk meniadakan
joki atau saling menyontek.
Politisi asal dapil Jawa Barat
itu mendapatkan harapan dari
masyarakat, agar UNBK bisa
dilakukan serentak dan ada target
waktu. UNBK pun dinilai membawa
beberapa hal positif, lebih jujur,
transparan dan sederhana. Melalui
UNBK juga, sebagai salah satu
cara bagi para siswa menghadapi
kemajuan teknologi serta
menghadapi Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA).

(as)

mendorong agar Kemendikbud terus


melakukan perbaikan-perbaikan,
sehingga pelaksanaan UNBK juga
semakin baik. Tahun ini baru
bisa berlangsung sekitar 4 ribuan
sekolah. Tentu banyak yang belum.
Ini bertahap, ada peningkatan yang
signifikan dari tahun kemarin ke
tahun sekarang. Mudah-mudahan di
tahun depan, ada peningkatan lagi.
Sehingga pada tahun 2018, semua
sudah bisa melaksanakan UNBK,
harap Sutan.
Ia juga berharap dengan UN yang
menggunakan metode UNBK, dapat meningkatkan integritas dan
kejujuran siswa, karena antar siswa
tidak dapat saling mencontek. Ia juga
mendorong agar seluruh pihak yang
terlibat dalam pelaksanaan UNBK
dapat melaksanakannya dengan
sepenuh hati, demi generasi bangsa di
masa mendatang.
Mudah-mudahan UNBK ini menjadi solusi ke depannya. Walaupun UN
itu tidak menjadi syarat kelulusan, tapi
ini menunjukkan integritas, kejujuran,
bagaimana seorang siswa, mempunyai
karakter integritas. Kita juga mendorong
koordinasi dengan pihak terkait dengan
pelaksanan UNBK ini, agar melakukan
dengan hati untuk kepentingan anakanak kita di masa mendatang dan
integritas bangsa, harap Sutan sembari
menutup wawancara.

omisi X DPR mengapresiasi


daerah-daerah yang telah
melaksanakan Ujian
Nasional Berbasis Komputer
(UNBK). Hal itu disampaikan Wakil
Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah,
usai memantau pelaksanaan
UNBK di SMA Negeri I Gresik, dan
persiapan UNBK di SMP Negeri
I dan SMP Negeri IV Gresik,
beberapa waktu lalu

(sf )

Sutan, saat ditemui Parlementaria


di Gedung DPR, Senayan, Jakarta,
beberapa waktu lalu.
Menanggapi masih adanya permasalahan pemadaman listrik, Sutan
mengakui memang itu menjadi salah
satu hal yang dikhawatirkan terjadi
saat UNBK berlangsung. Tentunya, hal
ini membutuhkan koordinasi dengan
PLN, sebagai provider penyelenggara
kelistrikan. Ia khawatir, jika sampai
terjadi pemadaman listrik, bisa menghilangkan konstentrasi peserta UN.
Kita mengharapkan PLN memberikan garansi bahwa penyediaan
arus listrik cukup, dan tidak ada
pemadaman listrik ke sekolah yang
sedang mengadakan UNBK. Dan
bila diperlukan, genset disiapkan
di sekolah-sekolah agar tidak ada
lagi persoalan pemadaman listrik.
Walaupun masih menjadi kendala
adalah keterbatasan anggaran untuk
pengadaan genset, imbuh Sutan.
Sutan juga menaruh perhatian
besar terhadap peserta UN dari
kaum disabilitas. Menurutnya, kaum
disabilitas juga harus mendapatkan hak
yang sama ketika melaksanakan UN.
Apalagi, Undang-undang Disabilitas
juga telah disahkan. Dalam hal ini,
ia meminta Pemerintah untuk dapat
menyediakan sarana UN dalam
bentuk huruf braille, khusus untuk
penyandang tunanetra.
Namun ternyata masih ditemukan
adanya permasalahan di lapangan.
Pihak sekolah tidak mengajukan
permintaan naskah soal UN khusus
braille, padahal Kemendikbud sudah
menyediakannya.
Sekolah-sekolah ada yang belum
mengajukan kebutuhan naskah soal
berbentuk braille. Ini juga kita minta
agar Kemendikbud meningkatkan
sosialisasi dan koordinasi bahwa
mereka menyiapkan naskah soal
khusus untuk anak-anak disabilitas,
sehingga mereka tetap mendapatkan
hak yang sama, papar Sutan.
Kedepannya, politisi asal daerah
pemilihan Jambi ini mendorong Kemendikbud untuk menambah sarana
dan prasarana UNBK, dan menambah sekolah peserta UNBK. Ia juga

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

27

PENGAWASAN

28

foto: azka

n g g o t a Ko m i s i X DP R
RI My Esti Wijayati
menegaskan, perlu adanya
evaluasi mendalam terkait
dua sistem yang berlaku dalam
pelaksanaan UN, yakni UNKP dan
UNBK. Pasalnya ia mendapatkan
laporan, akibat dari sistem UNBK
yang bergantian, ada kekhawatiran
hal ini akan mempengaruhi psikologi
anak, bahkan ketakutan terjadinya
kebocoran soal.
Ada keluhan dan ketakutan
terjadinya kebocoran soal. Buktinya,
telepon genggam masih bisa dibawa
masuk peserta UNBK ke dalam
kelas. Dikhawatirkan hal itu bisa
memberikan informasi kepada
temannya. Kalau dikatakan soalnya
berbeda, tidak juga. Mereka masih
menyatakan soalnya sama, analisa
Esti.
Esti tak memungkiri, jika
pelaksanaan UNBK sesuai dengan
Standard Operating Procedure
(SOP), tentunya keinginan untuk
mendapatkan tingkat integritas
dapat tercapai. Namun, memang
diperlukan ketaatan pada SOP yang
berlaku, dari siswa, pengawas, dan
semua sistem yang digunakan. Ia
menilai, hal ini dapat menurunkan
ke c u ra n g a n d a n m e n g u ra n g i
kebocoran.
Nah masalahnya, bagaimana
dengan kesiapan untuk
melaksanakan SOP yang sudah
dibuat itu. Karena fakta masih
membuktikan bahwa pelanggaran
terhadap SOP masih ada, ketus Esti.
Berbicara persoalan teknis
lainnya di lapangan, Esti juga
menyoroti masalah ketersediaan
sarana dan prasarana. Misalnya
soal jumlah unit komputer. Ia
meminta kepada sekolah agar tidak
memaksakan pengadaan komputer
hanya agar dapat menggunakan
sistem UNBK. Apalagi hanya untuk
sekedar mengejar gengsi.

Anggota Komisi X DPR RI


My Esti Wijayati
Memang, karena menggunakan
sistem UNBK, mereka merasa lebih
keren, lebih maju, lebih favorit, dan
lebih top. Ada rasa kebanggaan
tentunya. Tapi jika ini menjadi
gengsi yang harus dikejar, dan
sekolah akan memaksakan untuk
menggunakan UNBK, maka ini akan
menjadi beban kepada wali murid.
Terlalu memaksakan, khawatir Esti.
Permasalahan pemadaman
listrik, juga menjadi sorotan politisi
F-PDI Perjuangan itu. Menurutnya,
pemadaman listrik masih menjadi
a n c a m a n p e l a k s a n a a n U N BK .
Ironisnya, untuk mengantisipasi
pemadaman listrik, sekolah harus
menyediakan biaya yang besar
untuk menyewa genset.
Ketika berbicara listrik, kita
tidak bisa paksakan tidak padam,
karena ini berkaitan dengan alam,
misalnya petir, dan lain-lain. Sekolah
yang mengadakan UNBK, memang
harus menyediakan genset. Kita
mendapatkan laporan bahwa untuk
sewa genset, baik mati atau hidup,
itu mencapai Rp 1 juta per hari. Ini
cukup memberatkan, imbuh Esti.
Jikalau sekolah harus membeli

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

genset, masih kata Esti, ini tentunya


juga akan menghabiskan anggaran
yang tidak sedikit. Sehingga, perlu
ada pertimbangan yang mendalam,
apakah sekolah akan melaksanakan
UN dengan UNBK atau UNKP.
Kami ingin melihat perbandingan kebutuhan anggaran, harus
pakai kertas, atau harus pakai
komputer. Dulu kan alasannya
menggunakan komputer karena
lebih hemat. Namun hanya hemat
di Pemerintah Pusat, tapi bagaimana
dengan Pemerintah Daerah.
Walaupun ada amanat UU, namun
jika anggaran tidak mencukupi,
tentu ini menjadi beban yang akan
mengurangi kualitas pendidikan
kita, papar Esti.
Untuk itu, tambah politisi asal
dapil DI Yogyakarta itu, ke depannya Pemerintah harus memikirkan matang-matang untuk
menyelenggarakan UNBK di seluruh
wilayah Indonesia. Mengingat masih
banyak sekolah di daerah yang
masih minim sarana dan prasarana,
sehingga jika harus dipaksakan
melakukan UNBK, dikhawatirkan
akan menjadi beban berat.
Anggaran menjadi kunci bahwa
kita mau melaksanakan UNBK atau
tidak. Dari sisi kesiapan daerah,
ketika daerah harus menyiapkan
anggaran sedemikian besar untuk
sarana dan prasarana, saya meyakini
Pemda tidak akan mampu. Lalu
sejauhmana Pemerintah Pusat akan
mendukung anggaran itu. Secara
kalkulasi anggaran ini sangat berat,
imbuh Esti.
Sehingga ia berharap, ketika
Pemerintah menargetkan pada
tahun 2018 seluruh sekolah
mengadakan UNBK, hal itu tidak
menjadi target mati yang harus
dicapai. Namun hanya diberikan
kepada daerah yang lebih siap, dan
tidak memaksakan kehendaknya
untuk mengejar gengsi.

(sf )

Perlu Ada Evaluasi Mendalam

dan penilaian jauh lebih mudah dan hasil UN dapat


diumumkan jauh lebih cepat. UNBK juga mendorong
terwujudnya efektifitas, efesiensi dan transparansi
penyelenggaraan UN.
Pada penyelenggaraan tahun kedua ini, UNBK
masih menggunakan sistem semi-online, yaitu soal
dikirim dari server pusat secara online melalui
jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah),
kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal
(sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim
kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat
secara online (upload).
Anies menambahkan, sejak tahun 2015 Kemendikbud
memperkenalkan Indeks Integritas Ujian Nasional
(IIUN) yang diharapkan dapat mendorong terwujudnya
perilaku jujur dan berintegritas bagi para para pelaku
ujian nasional. Guna mendorong kejujuran dan tingkat
integritas (IIUN) yang baik, Kemendikbud memberikan
apresiasi kepada sekolah di seluruh Indonesia yang
melaksanakan Ujian Nasional dengan menjunjung
prinsip-prinsip integritas. Lebih dari 12.000 sekolah
telah mencapai nilai IIUN tinggi (di atas 80) mendapat
Piagam Penghargaan Integritas dari Mendikbud.

grafis: tiara

enteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies


Baswedan mengatakan, secara nasional
siswa yang mengikuti UNBK meningkat
drastis. Di tahun 2015, baru ada 554 sekolah
penyelenggara UNBK, tahun ini meningkat menjadi
4.381 sekolah. Dari 107 ribu orang peserta menjadi 921
ribu peserta.
Peserta naik 900 persen, sekolah 800 persen dalam
waktu satu tahun. Kita mengalami lompatan drastis, kata
Anies beberapa waktu yang lalu.
Anies memang ingin agar nantinya pelaksanaan
UN di seluruh Indonesia menggunakan berbasis
komputer. Hasil evaluasi pelaksanaan UN 2015 lalu,
tingkat kecurangan pada pelaksanaan UNBK adalah
nol. Sedangkan tingkat kecurangan yang bervariasi
ditemukan pada pelaksanaan UNKP.
Dengan pelaksanaan UN Berbasis Komputer,
integritas sangat terjaga karena tiap orang soal berbedabeda, dan hasilnya bisa langsung diketahui sebenarnya,
sambung Anies.
Anies memastikan, UNBK juga meminimalisir
kemungkinan soal yang terlambat datang, tertukar dan
ketidakjelasan hasil cetak soal. Proses pengumpulan

(as)

Peserta UNBK Meningkat Drastis

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

29

foto: iwn

PENGAWASAN

Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang

Indonesia Menuju Tuan Rumah Asian Games XVIII

PERLUNYA KOORDINASI SEMUA PIHAK

ndonesia, terpilih menjadi tuan


rumah kegiatan multi-olahraga
se-Asia, Asian Games (AG) XVIII
pada tahun 2018 mendatang.
Ajang olahraga empat tahun sekali
itu, akan di gelar di DKI Jakarta, dan
Palembang, Sumatera Selatan, pada
18 Agustus hingga 2 September 2018.
Ini merupakan kali kedua Tanah Air
menjadi tuan rumah AG, setelah tahun
1962.
Rencananya, AG XVIII akan
mempertandingkan 36 cabang
olahraga (cabor), terdiri dari 28 cabang
olimpiade, dan 8 cabang olahraga nonolimpiade. Persiapan pun digencarkan
Pemerintah Pusat, termasuk
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan
Palembang. Komisi X DPR RI, selaku
Alat Kelengkapan Dewan yang salah
satunya membidangi olahraga, pun
turut membentuk Panja Persiapan
Asian Games XVIII Tahun 2018, demi
mengawal persiapan AG XVIII.

30

Ketua Komisi X DPR RI Teuku


Riefky Harsya memastikan, pihaknya
melalui panja ini, akan terus memantau
persiapan gelaran ini. Ia menekankan,
persiapan harus dilaksanakan secara
matang. Pasalnya, hal ini menyangkut
harga diri bangsa sebagai tuan rumah
AG XVIII.
Kami akan terus pantau persiapan
AG 2018. Kami ingin persiapan AG ini
benar-benar matang, bukan hanya
persiapan atlet saja, tetapi juga
persiapan keseluruhan dari Indonesia
menjadi tuan rumah AG ini. Saya yakin
seluruh pihak pasti ingin acara ini
berjalan dengan sukses, kata Riefky,
di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta,
beberapa waktu yang lalu.
Untuk itu, ia meminta perlu adanya
koordinasi untuk menyukseskan
AG XVIII, bukan hanya antar lintas
Kementerian, namun juga antara
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dan Sumatera

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

Selatan. Apalag i jika masih ada


permasalahan terkait pembagian
venue di kedua provinsi itu.
Soal masih adanya berbagai permasalahan standarisasi venue dengan
yang ditetapkan federasi internasional,
Komisi X meminta kepada Kemenpora
lebih memperbaiki koordinasi lintas
kementerian dalam suksesnya AG
di Jakarta dan Sumsel. Utamanya
koordinasi kepada Kementerian
Pariwisata, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, atau
Kementerian Keuangan, kata Riefky.
Terkait pembag ian venue di
kedua provinsi itu, politisi F-PD itu
meminta Pemerintah untuk segera
membicarakannya dengan Komite
Olimpiade Asia (OCA), sehingga
segera ada kepastian venue mana
saja yang digunakan di Jakarta, atau
di Palembang.
Yang bisa merestui pemindahan
cabor dari Jakarta dan Palembang,

Cabang Olahraga
Panahan
Renang
Renang Sinkronisasi
Polo Air
Menyelam
Renang Maraton
Atletik
Bulutangkis
Sepakbola

Venue cabang olahraga air di kompleks Stadion Gelora Sriwijawa, Palembang

Venue
Komplek GBK Jakarta
Komplek GBK Jakarta
Komplek GBK Jakarta
Komplek GBK Jakarta
Komplek GBK Jakarta
Pantai Mutiara Ancol Jakarta
Komplek GBK Jakarta
Istora Senayan Jakarta
Stadion Gelora Sriwijaya
Palembang, Stadion Patriot
Bekasi, Stadion Gede Bage
Bandung atau Stadion
Si Jalak Harupat Kab. Bandung,
Stadion Taman BWM Jakarta
(dengan catatan)

Golf

Hoki
Rugby
Tenis
Bola voli
Basket 5x5
Basket 3x5
Bowling
Balap Sepeda BMX
Balap Sepeda Trek
Berkuda
Judo
Kabbadi
Karate
Kurash
Pencak Silat
Layar

foto: iwan

termasuk penutupan AG di Sumsel


yang diminta Pemprov Sumsel, itu
akan dibahas pada saat korkom
antara Pemerintah Indonesia,
Inasgoc, dan OCA, awal Mei ini.
Dalam catatan kami, Kemenpora
dan Inasgoc harus membicarakan
kembali, apakah mungkin venue
dan pertandingan, termasuk
penutupan dipindahkan ke
Palembang, jika itu membuat
efisiensi biaya dan persiapan
waktu, papar Riefky.
Politisi F-PD itu juga meminta
Pemerintah untuk melobi OCA
terkait tiga cabang olahraga
akuatik, atletik dan bowling yang
akan diselenggarakan di Jakarta.
Cabor atletik dan akuatik dinilai
OCA sebagai cabor primadona,
sehingga harus digelar di kota
tuan rumah utama, meski
akhirnya Pemerintah harus
merenovasi total kedua venue di
Jakarta, karena tak layak untuk
ajang sekelas AG. Padahal venue
di Palembang dianggap sudah
lebih siap.

Rencana Pembagian Venue

Cabang Olahraga Asian Games XVIII

(sf )

Ketua Komisi X DPR RI


Teuku Riefky Harsya

Penentuan itu keputusan


OCA. Yang diperhitung kan
kan misalnya mobilisasi
atletnya, mungkin atau tidak.
Pembiayaan akan membengkak
atau tidak. Hal-hal lain yang
terkait persiapan. Misalnya
venue akuatik memerlukan
biaya ratusan miliar rupihah
di Jakarta untuk pembanguan,
tapi di Palembang cuma butuh
puluhan miliar rupiah untuk
renovasi, silahkan Inasgoc untuk
membicarakan ini kepada OCA,
saran Riefky.
Riefky menambahkan, venue
yang dibangun di kedua provinsi
itu, semata bukan hanya untuk
gelaran AG 2018 saja, tetapi
dapat digunakan di kemudian
hari, untuk kepentingan
olahraga Indonesia. Ia juga
memastikan, fungsi pengawasan
bukan berhenti di sini saja.
Tetapi akan berlangsung selama
persiapan AG.
Selama persiapan AG
ini, akan kami pantau terus,
bagaimana perkembangannya.
Kunjungan lapangan akan kami
lakukan terus. Kita harapkan,
event yang melibatkan 45
negara ini berjalan dengan
sukses, harap politisi asal dapil
Aceh itu.
Rief ky menambahkan,
selama ini pihaknya sudah
meninjau beberapa venue di
kedua provinsi, dan akan terus
melakukan pemantauan hingga
jelang deadline pembangunan
venue selesai.

Angkat Berat
Gulat
Wushu
Basket
Balap Sepeda
Balap Sepeda MTB
Anggar
Senam
Bola Tangan
Jujitsu
Sepak Takraw
Squash
Tenis Meja
Taekwondo
Bisbol
Bridge
Kano/Kayak
Cricket
Dayung
Softball
Menembak
Triathlon
Voli Pantai
Pentathlon

Pondok Indah Golf Course,


BSD Golf Course, Pantai Indah
Kapuk Golf Course
Komplek GBK Jakarta
Komplek GBK Jakarta
Komplek GBK Jakarta
Tennis Indoor Jakarta,
Bandung Pemda Jabar
Arena Sport Mall Jakarta
Ruang Publik Monas
Ancol Bowling Court
Ancol Marina Arena
Rawamangan Velodrome
Jakarta
Pulomas Horse Racing Area
Jakarta
Expo Kemayoran
Expo Kemayoran
Expo Kemayoran
Expo Kemayoran
Padepokan Pencak Silat TMII
Jakarta
Pantai Mutiara,
Taman Marina Ancol
Expo Kemayoran
Expo Kemayoran
Expo Kemayoran
Bandung Pemda Jabar
(Penyisihan)
Jalan Raya BSD atau Jakarta
Sentul Bogor
ICE BSD
ICE BSD
ICE BSD, Bandung, Pemda Jabar
ICE BSD
ICE BSD
ICE BSD
ICE BSD
ICE BSD
Jakabaring Sport City, Palembang
Hotel Palembang
Jakabaring Sport City Lake
Jakabaring Sport City Lake
Jakabaring Sport City Lake
Jakabaring Sport City Lake
Jakabaring Sport City Lake
Jakabaring Sport City Lake
Jakabaring Sport City Lake
Jakabaring Sport City
atau Pulo Mas

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

31

PENGAWASAN

objektif seperti apa persiapannya.


Kita siapkan bahwa akuatik ada di
Palembang, karena di sana sudah ada.
Toh mereka juga akan melihat. Kalau
di Jakarta tidak direnovasi, akan lebih
bagus di Palembang. Jadi kita yang
men-drive OCA, kita menyiapkan
venue yang sudah kita rencanakan,
jangan ada dua tempat. Jangan sampai
didikte asing.

Masih ada tarik ulur pembagian


venue. Bagaimana Anda menilai hal
ini?
Penentuan venue itu menjadi
domain dari OCA. Ya tentunya mereka
akan melihat dan mengevaluasi
seberapa jauh kesiapan dua daerah
itu, yakni Jakarta dan Palembang. Soal
berapa venue di Jakarta, dan berapa
venue di Palembang, itu sepenuhnya
kewenangan OCA.
Saat ini, semua venue masih
dipersiapkan dan dibangun, sebagian
juga harus direnovasi, tentunya OCA
belum bisa mengevaluasi. Namun
kedua Pemprov dalam kesempatan
rapat beberapa waktu lalu dengan
Komisi X, berjanji venue akan segera
siap. Apakah janji ini real atau tidak,
akan kita lihat ke depannya.

Harapan Anda terhadap persiapaan AG XVIII?


S ay a p e s i m i s p e m b a n g u n a n
venue akan selesai setahun sebelum
pelaksanaan AG 2018. Kalaupun
rampung, agak terlambat. Belum lagi
harus ada test event, untuk memastikan
segala fasilitas yang dimiliki itu layak
dipakai. Jangan sampai tidak ada
test event, dipakai di hari H, nanti
berantakan. Tidak boleh seperti itu.
OCA dalam menentukan kelayakan
venue, juga akan memperhatikan halhal itu.
Harapannya seperti yang
dicanangkan Menpora, yakni sukses
persiapan, sukses pelaksanaan, sukses
prestasi, dan sukses administrasi.
Tapi terlepas dari itu semua, sukses
prestasi yang lebih kita banggakan.
Jangan sampai kita yang menjadi tuan
rumah, tapi prestasi jeblok. Mudahmudahan penyiapan juga atlet dapat
berjalan baik.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI


Abdul Kharis Almasyhari
mungkin kalau sudah disiapkan segala
macam, monggo saja.
Tapi bagi kami yang paling penting
adalah penyelenggaraan sukses, tapi
diiringi juga dengan efisiensi yang
tinggi. Tidak perlu membangun, kalau
sudah ada venue yang sudah siap dan
bertaraf internasional.
Ini juga terkait anggaran yang
belum ada sepenuhnya. Kalaupun
ada, merenovasi itu kata beberapa
p a k a r, l e b i h s u l i t d i b a n d i n g
membangun dari nol. Karena harus
ada proses membongkar, begitu juga
konstruksinya dibatasi oleh lingkungan
disekitarnya. Terlepas dari itu semua,
yang penting penyelenggaraan AG
bisa sukses.
Jadi, kita didikte OCA?
OCA itu kan melihat secara

foto: iwan

Beberapa venue diminta dipindahkan ke Palembang, karena dianggap Jakarta belum siap. Pendapat
Anda?
Komisi X melihat, mana venue yang
paling efisien, dari sisi anggaran dan
kesiapan. Jika sudah ada yang siap,
kenapa harus membangun yang baru.
Tapi kalau OCA memang menginginkan
beberapa cabor tetap di Jakarta, atau

foto: azka

ntuk membahas persiapan Indonesia menjadi


tuan rumah Asian Games
X VIII Tahun 2018, Tim
Parlementaria juga berkesempatan
mewawancarai Wakil Ketua Komisi
X DPR RI Abdul Kharis Almasyhari,
di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta,
beberapa waktu yang lalu. Berikut
petikan wawancaranya;

(sf )

JANGAN MAU DIDIKTE ASING

32

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

foto: azka

Komisi X DPR RI meninjau maket wisma atlet di Kemayoran

emenpora, sebagai pihak dibalik penye le nggaraan AG 2018, diharapkan dapat menyukseskan
gelaran yang diikuti kurang lebih 45 negara itu.
Menpora Imam Nahrawi menyatakan persiapan
penyelenggaraan pesta olahraga ini akan berjalan sesuai
master plan yang telah disusun Kemenpora.
Saya bersyukur tugas menyiapkan Asian Games
2018 sudah dibagi habis ke semua kementerian terkait.
Infrastruktur oleh Kementerian PUPR, promosi oleh
Kemenpar, sedangkan Kemenpora dari sisi pelaksanaan
dan prestasi. Kementerian dan lembaga lainnya juga banyak
yang terlibat, ujar Menpora Imam Nahrawi, beberapa waktu
yang lalu.
Dalam kesempatan rapat kerja dengan Komisi X DPR
beberapa waktu yang lalu, Gubernur Sumatera Selatan Alex
Noerdin menegaskan Palembang sudah siap untuk menjadi
tuan rumah AG 2018 mendatang. Sebagaimana diketahui,
Palembang akan menjadi tuan rumah delapan cabang
olahraga (cabor) Olimpik dan tiga cabor non-olimpik.
Noerdin memaparkan progress persiapan Palembang,
diantaranya main stadium Jakabaring Sport Centre yang
akan ditambah kapasitasnya menjadi 60 ribu penonton.
Pembangunan athletes village di atas lahan seluas 4 hektar
juga sudah berlangsung untusk 1092 atlet, dengan 3 tower
dan 123 ruang. Bandara akan diperbesar dan jembatan
Musi akan ditambah. Ia juga memastikan stadion akuatik
yang dimiliki Sumsel yang berstandar internasional pun
sudah siap.
Semua renovasi di seluruh fasilitas venue direncanakan

akan selesai pada Agustus 2017, setahun sebelum pelaksanaan


AG, pasti Noerdin.
Noerdin mengaku heran, pihaknya sudah memiliki
stadion akuatik yang siap pakai, tapi malah mau membangun
di Jakarta. Ia khawatir, jika persiapan tidak matang, hal ini
akan mempermalukan Indonesia.
Yang kita heran, kita sudah siap, sudah bersertifikasi,
kenapa harus membangun di daerah lain? Lebih baik dana
dikembalikan ke Sumsel. Kami sudah punya pengalaman
dan terbukti, yakin Noerdin.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful
Hidayat, menjelaskan pihaknya diberikan tanggungjawab
merenovasi dua venue untuk AG XVIII, yaitu Velodrome
dan Equastrian. Tahapan revitalisasi kedua venue tersebut
dimulai tahun ini yaitu Mei 2016 dan Agustus 2016.
Dengan mekanisme penyerahan modal pemerintah,
pembangunan Velodrome direncanakan awal Agustus 2016
kita akan mulai dan selesai Juni 2018. Untuk Equastrian akan
dibangun Mei bulan depan. Diharapkan selesai 2017 bulan
September, jelas Djarot.
Djarot memaparkan bila revitalisasi kedua venue
tersebut mesti disesuaikan dengan persyaratan-persyaratan
internasional. Pemprov DKI menurutnya punya komitmen
agar kedua venue tersebut bisa selesai dan mendukung
perhelatan Asian Games 2018.
Pemprov DKI berkomitmen untuk (Asian Games 2018)
dilaksanakan, betul-betul (dua venue) bisa digunakan.
Anggaran pembangunan Rp 2 triliun itu bersumber dari
APBD murni, tegasnya.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

(sf )

TUGAS SUDAH DIBAGI HABIS

33

ANGGARAN

PENGHEMATAN JANGAN GANGGU


PROGRAM PEMBANGUNAN

foto: azka

Pemerintah
memperkirakan defisit
anggaran dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja
Negara Perubahan
(APBN) 2016 bisa melebar
dari target 2,15 persen
menjadi 2,5 persen. Salah
satu penyebabnya yaitu
jatuhnya harga minyak
mentah dunia hingga di
bawah US$ 40 per barrel
sehingga penerimaan
negara berkurang.

Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo

34

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

nflasi juga diperkirakan tinggal


4 persen, menurun dari asumsi
sebelumnya 4,7 persen. Kurs
rupiah diproyeksikan menguat
dari 13.900 per dolar Amerika Serikat
menjadi 13.400 per dolar. Sementara
itu, asumsi harga minyak Indonesia
(Indonesia Crude Price/ICP) melorot
dari perkiraan US$ 50 per barel menjadi
US$ 35 per barel. Meskipun penurunan
harga minyak berdampak positif
terhadap inflasi dengan menurunnya
harga energi seperti Bahan Bakar
Minyak (BBM) dan tarif dasar listrik,
tetapi penerimaan negara juga akan
merosot.
Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) Sumber Daya Alam diperkirakan
turun Rp 70 triliun. Jika penerimaan
sektor ini dalam target awal Rp 124,9
triliun, realisasinya kemungkinan
menjadi Rp 54,9 triliun. Begitu juga
dengan Pajak Penghasilan sektor minyak
dan gas (PPh migas) diperkirakan turun
Rp 17 triliun, dari Rp 42,1 triliun menjadi
Rp 25,1 triliun.
Per kuartal pertama 2016, penerimaan perpajakan baru mencapai Rp
216,1 triliun atau 14 persen dari target
sebesar Rp 1.546,7 triliun. Jumlah itu
terdiri dari penerimaan pajak sebesar
Rp 199,4 triliun serta bea dan cukai
Rp 16,7 triliun. Hal ini diakibatkan dari
kontribusi Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) menurun dan karena konsumsi
rumah tangga belum terlalu kuat
pada awal tahun. Imbasnya, belanja
Pemerintah tahun ini diperkirakan
dipotong Rp 50,6 triliun.
Anggota Komisi XI DPR RI Andreas
Eddy Susetyo mengakui memang ada
penurunan dalam penerimaan negara
bukan pajak, yang diakibatkan oleh
turunnya harga komoditas, termasuk
harga minyak. Walaupun menurutnya
penerimaan pajak masih relatif besar,
namun tak dipungkiri defisit semakin
melebar, hingga di angka asumsi Rp
260 triliun.

Harga minyak kemungkinan di


angka 35 dolar per barrel. Kemudian
kita lihat juga bahwa harga komoditas
yang diharapkan juga cenderung turun.
Tentu itu akan menurunkan porsi
penerimaan negara dan pajaknya. Dari
hitung-hitungan memang defisit sekitar
Rp 260 triliun. Inilah resiko fiskal yang
harus kita hadapi, jelas Andreas.
Dengan tidak tercapinya penerimaan
negara di dalam APBN 2016, yang
berimbas pada belanja negara, Andreas
mengingatkan agar Pemerintah lebih
bijak dalam mengurangi annggaran
belanja itu. Ia berharap, pengurangan
sektor itu tidak mengganggu program
pembangunan maupun pertumbuhan
ekonomi.
Pemerintah juga harus pintar, kalau
pun mau melakukan pengurangan, di
sektor mana penghematan itu yang
tidak mempengaruhi pertumbuhan
e ko n o m i . S e h i n g g a m o m e nt u m
pertumbuhan ekonomi itu masih tetap

kesenjangan baik kesenjangan antar


wilayah maupun kesenjangan antar
penduduk yang disebut dengan gini
rasio dengan target pembangunan
ekonomi di dalam APBN.
Jadi dalam APBN itu, selain ada
asumsi makro ekonomi juga ada target
pertumbuhan per target pembangunan.
Nah itu yang harus satu tarikan nafas.
Diantaranya adalah penurunan angka
kemiskinan, peningkatan lapangan
kerja, indeks pertumbuhan manusia dan
pengurangan gini rasio. Itu merupakan
satu kesatuan, tegas Andreas.
Andreas menambahkan, di
dalam pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas, sebagian besar berasal
dari rumah tangga atau konsumsi.
Untuk itu, mempertahankan daya beli
masyarakat menjadi hal yang penting.
Pemerintah juga sudah mengambil
upaya dengan menaikkan tingkat
pendapatan kena pajak. Diharapkan
hal itu bisa mendorong konsumsi

prioritas pada program pengentasan


kemiskinan. Sehingga dampaknya
lebih dapat dirasakan oleh masyarakat.
Kemudian, kualitas perencanaan
program yang lebih matang lagi.
Menurutnya, akibat dari perencanaan
yang kurang baik, berimbas pada hasil
yang kurang baik pula.
C o nt o h ny a a d a l a h p ro g ra m
pengentasan kemiskinan. Kalau kita
ambil dari Hasil Pemeriksaan BPK
Semester 2 Tahun 2015, tentang
belum tercapainya angka kemiskinan
di Indonesia, itu diakibatkan karena
masalah database untuk orang miskin
yang belum memadai dan program
yang masih belum tepat sasaran. Dari
hal ini berarti menunjukkan kualitas
perencanaan pogram itu kurang baik.
Jika itu ditingkatkan, dengan anggaran
yang sama akan mendapatkan hasil
yang baik, dari sisi belanja Pemerintah,
analisa Andreas.
Andreas mengakui, sulit meng-

dijaga. Tentu alternatif berikutnya adalah


pelebaran defisit, itu adalah sekarang
ini rencananya dari 2,15 persen menjadi
2,5 persen, tetapi kita masih menunggu
kejelasan di dalam rancangan APBNPerubahan 2016 yang akan diajukan oleh
Pemerintah, papar Andreas.
Politisi F-PDI Perjuangan itu
menegaskan, Pemerintah diharapkan
menjaga pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas, yakni yang dapat
mengurangi kemiskinan, meningkatkan
lapangan kerja dan mengurang i

masyarakat, dengan catatan Pemerintah


bisa menahan laju inflasi, terutama di
sektor pangan.
Pertumbuhan ekonomi juga berasal
dari belanja Pemerintah. Disinilah
pemangkasan itu bisa dilakukan melalui
pengurangan belanja Pemerintah yang
tidak mempunyai multiflier yang besar,
seperti hal-hal yang ukurannya belum
jelas. Misalnya program peningkatan,
yang ukurannya belum jelas, saran
Andreas. Politisi asal dapil Jawa Timur
V itu menyarankan agar Pemerintah

hindari def isit, karena besarnya


pengeluaran dibanding penerimaan. Ia
menyarankan, seharusnya pendekatan
yang digunakan adalah dibuat dahulu
anggaran penerimaan, baru kemudian
pengeluaran.
Bukan sebaliknya. Nah selama ini
yang diatur dulu pengeluarannya, baru
penerimaannya, sehingga sisanya
menjadi def isit. Kalau kita pakai
pakem yang normal, penerimaan dulu
ditentukan, kata Andreas menutup
sesi wawancara.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

(sf )

Pemerintah juga harus pintar, kalau


pun mau melakukan pengurangan,
di sektor mana penghematan itu yang
tidak mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi. Sehingga momentum
pertumbuhan ekonomi itu masih
tetap dijaga.

35

ANGGARAN

Perkembangan ekonomi
global terkini yang tak
kunjung mengarah ke titik
keseimbangan yang jauh
lebih baik ditambah harga
minyak dan komoditas yang
masih loyo, memaksa
Pemerintah untuk
melakukan revisi terhadap
beberapa indikator makro
ekonomi dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) 2016.

nflasi, nilai tukar terhadap dolar


Amerika Serikat dan harga
minyak mentah Indonesia (ICP)
merupakan indikator makro yang
akan mengalami perubahan signifikan.
Perubahan tersebut akan berdampak
pada berubahnya postur pendapatan,
belanja, defisit dan pembiayaan dalam
APBN tahun 2016.
Rencananya, pemerintah akan memangkas Rp 50,6 triliun alokasi belanja
dalam APBN-P 2016. Pemangkasan
yang tidak begitu signif ikan ini,
memberikan sinyal bahwa Pemerintah
akan tetap mempertahankan ekspansi
fiskalnya. Hal ini sejalan dengan target
pertumbuhan ekonomi yang akan tetap
5,3 persen dalam APBN-P.
Pe m e r i nt a h o p t i m i s d e n g a n
mempertahankan ekspansi fiskal
ditambah dukungan kekuatan
ekonomi domestik saat ini, masih
dapat mewujudkan pertumbuhan

36

5,3 persen. Pilihan ini dirasa tepat,


mengingat perekonomian global yang
masih lesu. Akan tetapi, dengan tetap
memperhatikan efektifitas dan kualitas
setiap sen anggaran belanja yang
dikeluarkan.
Di sisi lain, Pemerintah memprediksi akan terjadi shortfall penerimaan
perpajakan sebesar Rp 200 trilliun dari
target. Angka ini belum memasukkan
rencana kebijakan kenaikan batas
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
pajak peng hasilan yang hendak
diberlakukan Pemerintah.
Pilihan Pemerintah untuk tetap
melakukan ekspansi fiskal ditengah
potensi shortfall yang begitu besar, akan
berimplikasi pada harus dilakukannya
utak-atik dalam APBN-P, khususnya
dari sisi penerimaan dan def isit
anggaran beserta pembiayaannya.
Yang pasti, untuk mempertahankan
ekspansi fiskalnya, melebarkan angka
defisit merupakan pilihan yang akan
diambil oleh Pemerintah.
Defisit Melebar, Penarikan Utang
Baru Bertambah
Pemerintah akan mencantumkan
rencana penarikan utang baru
sebesar Rp 21 triliun dalam dokumen
RUU APBN-P yang hendak diajukan
kepada DPR. Ini merupakan sinyal
yang menguatkan Pemerintah akan
mempertahankan ekspansi fiskalnya
melalui pelebaran angka defisit, dari
2,15 persen terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) menjadi 2,5 persen.
Penarikan utang baru ini juga dapat
menjadi pertanda bahwa Pemerintah
tidak akan melakukan perubahan
drastis terhadap kebijakan pembiayaan
anggaran, khususnya Penyertaan Modal
Negara (PMN). Pasalnya, jika pelebaran
defisit hanya Rp 21,1 triliun, pemerintah

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

foto: dok

KONDISI EKONOMI GLOBAL


TAK SESUAI HARAPAN,
APBN HARUS DIREVISI

Robby Alexander Sirait


bisa saja menunda sebagian PMN
sebesar Rp 40,4 triliun dalam APBN
2016 kepada BUMN, agar tidak perlu
melakukan penarikan utang baru.
Penarikan utang baru yang hanya
sebesar Rp 21 triliun, juga kemungkinan
memberikan pesan bahwa Pemerintah
tampaknya masih optimis penerimaan
negara dalam APBN-P kurang lebih
sebesar Rp 1.750 triliun atau hanya
mengoreksi penurunan Rp 72 triliun
dari target APBN 2016.
Koreksi pendapatan yang
tidak begitu tajam ini juga dapat
diterjemahkan sebagai pertanda
pemerintah masih berharap UU Tax
Amnesty dapat diberlakukan tahun ini.
Sebagai antisipasi, upaya optimalisasi
penerimaan perpajakan melalui
berbagai cara seperti law enforcement
untuk mening katkan kepatuhan
pajak yang masih rendah, menggali
potensi pajak lain dari e-commerce dan
percepatan penagihan piutang pajak

sumber : Kementerian Keuangan, diolah.

yang belum tertagih patut dilakukan


pemerintah.
Menguji Kredibilitas
Penganggaran Pemerintah
Data tahun 2006 2015, setiap
APBN harus dikoreksi mengikuti
perkembangan ekonomi terkini,
defisit anggaran selalu melebar dan
sayangnya realisasinya selalu dibawah
target. Kecuali APBN-P 2015, targetnya
menurun dan realisasinya melampaui
target. Sedangkan di sisi pembiayaan,
realisasinya selalu jauh lebih besar dari
realisasi defisitnya.
Fakta lainnya, setiap defisit melebar
selalu diikuti peningkatan pembiayaan
yang bersumber dari utang, yakni Surat
Berharga Negara (SBN) dan pinjaman
luar negeri, dengan rata-rata realisasi
pertahunnya mencapai 94,2 persen
untuk SBN, dan 88,83 persen untuk
Pinjaman Luar Negeri (PLN) selama 10
tahun terakhir.
Kondisi ini mencerminkan
k e k u r a n g p r e s i s i a n Pe m e r i n t a h
dalam setiap melakukan adjustment
APBN-P. Selain itu, ketidakpresisian
i n i b e rd a m p a k t i d a k b a i k b a g i
keuangan negara dan perekonomian
Indonesia di masa yang akan datang.
Kelebihan pembiayaan yang didominasi
bersumber dari utang SBN dan PLN,
akibat realisasi defisit yang dibawah
target berimplikasi pada jumlah utang
yang bertambah dan mengindikasikan
ketidakefektifan penarikan utang
yang sudah dilakukan.
Jika terus terjadi, maka akan
berdampak pada beban utang, baik
cicilan dan bunga, yang semakin
besar dalam APBN tahun-tahun
berikutnya. Dalam APBN tahun ini

saja, anggaran pembayaran beban


bunga utang pemerintah mencapai
Rp 184,9 triliun atau setara 14 persen
dari alokasi belanja Pemerintah
Pusat. Dalam jangka panjang, hal
ini akan berdampak pada tertunda
atau terbeng kalainya programprogram pembangunan dalam rangka
percepatan pembangunan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pengelolaan defisit yang
tidak baik ini juga akan berpengaruh
pada sulitnya keuangan negara kita
terlepas dari jeratan utang. Oleh karena
itu, angka-angka pendapatan negara,
belanja negara dan defisit yang akan
disodorkan dalam dokumen RUU
APBN-P 2016 harus diuji kredibilitas
dan kepresisian perhitungan serta
ekspektasinya.
Potensi Kontraproduktif
Pelebaran Defisit
Penarikan utang baru untuk
membiayai tambahan def isit
dalam APBN-P 2016, sepertinya
diperoleh melalui penerbitan SBN.
Selain memperbesar beban utang,
pelebaran defisit ini akan berpotensi
memberikan dampak negatif bagi

akselerasi dan target pertumbuhan


ekonomi di tahun 2016.
Sulitnya para pengusaha atau
korporasi mendapatkan pendanaan
dari pasar keuangan atau pasar obligasi
(baca: berbagi kue antara pemerintah
dan korporasi) adalah dampak yang
mungkin terjadi. Sulitnya mendapatkan
pendanaan akan menghambat ekspansi
korporasi di tahun ini, yang akhirnya
akan meng hambat terwujudnya
harapan pertumbuhan ekonomi 5,3
persen. Ini yang dinamakan potensi
terjadinya crowding out effect.
Selain itu, penerbitan SBN tersebut
juga dapat menimbulkan hambatan
yang cukup solid bagi agenda dan
harapan Pemerintah menurunkan
tingkat suku bunga perbankan ke
single digit. Tingkat suku bunga yang
tinggi dan sulit turun tersebut pada
akhirnya juga akan berdampak pada
capain pertumbuhan ekonomi yang
diharapkan.
Untuk memitigasi risiko penerbitan
SBN, menunda alokasi anggaran yang
semi prioritas atau menunda sebagian
PMN dapat dilakukan oleh Pemerintah
dan patut dipertimbangkan. Hal ini
bertujuan agar tidak perlu menarik
utang baru.
Kalaupun terpaksa menarik utang
baru melalui SBN, langkah tersebut
harus dibarengi dengan paket kebijakan
yang lebih memberikan relaksasi
kepada dunia usaha, termasuk industri
perbankan. Selain itu, memperkuat
koordinasi dan kerjasama dengan
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa
Keuangan sangat diperlukan agar
mampu memitigasi resiko crowding
out effect.
Ditulis oleh:
Robby Alexander Sirait, M.E
(Analis APBN Ahli Pertama di Pusat
Kajian Anggaran Badan Keahlian DPR RI)

sumber : Kementerian Keuangan, diolah.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

37

Foto: arief

LEGISLASI

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Azam Asman Natawijana dalam acara Forum Legislasi.

REVISI UU BUMN: PERKUAT PENGAWASAN

alam upaya meningkatkan


kualitas Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dan
menunjang pendapatan
negara, DPR berencana melakukan
revisi UU Nomor 19 Tahun 2003
tentang BUMN. Hal itu menjadi
keniscayaan, pasalnya UU BUMN
saat ini sudah berusia 13 tahun
sehingga diperlukan tinjauan untuk
memperhatikan kondisi kekinian dan
sesuai dengan perkembangan zaman.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI
Azam Asman Natawijana (F-Demokrat)
menilai pengelolaan BUMN harus
diupayakan semaksimal mungkin
untuk kepentingan dan dimiliki negara
melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan negara
yang dipisahkan, sesuai dengan amanat
Pasal 1 UU Nomor 19 Tahun 2003.
Karena saat ini komisaris dan
pengawas BUMN banyak yang tidak
profesional dan membuat perusahaan
negara merugi dan tidak kompetitif.
Azam khawatir kalau kondisi tersebut
tidak berubah maka Indonesia akan

38

kalah bersaing dengan negara lain


terutama di era Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA).
Padahal di sisi lain BUMN itu
dituntut memberikan kontribusi
kepada negara namun faktanya lebih
banyak unsur politisnya. Sebagai
catatan, hampir setiap menjelang
maupun setelah pemilihan Presiden,
susunan komisaris maupun pimpinan
BUMN mengalami perubahan.
Sebagian mereka berasal dari kalangan
tim sukses calon presiden. Azam
pun mengakui tarik-menarik antara
kepentingan usaha dan kepentingan
politik di tubuh BUMN sulit untuk
dihindari.
Salah satu yang menjadi pokok
pembicaraan adalah tugas BUMN yang
seharusnya dikembalikan ke tujuan
awalnya, Kalau misalnya ada BUMN
yang ditugaskan untuk mencari profit
ya silahkan mencari profit, jangan
sampai ada BUMN yang memiliki
fungsi penugasan tapi dilakukan untuk
mencari untung, Hal itu disampaikan
Azam saat menjadi pembicara dalam

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

Forum Legislasi yang berlangsung di


Ruang Diskusi Media Center DPR RI,
April lalu.
Dalam forum tersebut, A zam
menuturkan bahwa baik dan buruknya
BUMN itu bergantung pada pihak yang
ada di dalamnya, seperti menteri,
komisaris serta pengurus lainnya.
Sehingga pengawasan yang dilakukan
DPR berada di lini kedua. Oleh karena
itu pengawasan baik buruknya BUMN
ada ditangan pengurus, komisaris dan
menteri yang mengangkatnya. Di DPR
menjalankan fungsi pengawasan di lini
kedua, ujarnya.
Secara mendetail, Azam
menegaskan bahwa tidak boleh satu
deputi mengawasi puluhan BUMN, hal
itu menurutnya tidak akan membuat
fungsi pengawasan menjadi efektif.
Sehingga perlu ada evaluasi untuk
perbaikan ke depan. Deputi yang
tugasnya mengawasi hari demi hari
harus paham pihak mana saja apa
yang diawasi. Jadi tak bisa satu deputi
mengawasi puluhan BUMN. Tidak
cukup waktunya dan tidak efektif.

dengan penguasa, kata Azam


Menurutnya, BUMN didirikan untuk
tujuan pelayanan terhadap masyarakat
dan tujuan bisnis. Hal ini pastinya harus
dikelola secara profesional sesuai
dengan tujuannya masing-masing.
Politisi Partai Demokrat ini juga
membagi BUMN di Indonesia terbagi
dalam tiga kelompok berdasarkan
kondisinya, yakni BUMN sehat, BUMN
menengah, dan BUMN tidak sehat.
Ia juga mengakui adanya temuan
penyimpangan dana di BUMN melalui
pembentukan anak-anak perusahaan
oleh BUMN. Anak perusahaan itu
bukan BUMN tapi menggunakan dana
BUMN, katanya.
Azam menegaskan, pengawasan
di BUMN dilakukan oleh komisaris
atau dewan pengawas, sedangkan

BUMN berkembang atau


tidak, tergantung pada
pengelola dan pengawasnya.
Kami mengusulkan agar
direksi dan komisaris
BUMN benar-benar figur
profesional, bukannya
figur yang dekat dengan
penguasa.

DPR RI sebagai pengawasan lapis


kedua. Menanggapi hal itu, DPR
membentuk Panitia Kerja Aset Negara
guna mengawasi aset-aset negara
di BUMN. Kekayaan BUMN adalah
kekayaan negara melalui kekayaan
negara yang dipisahkan, sehingga aset
BUMN yang masuk ke anak perusahaan
tetap sebagai aset negara, katanya.
Menurut dia, melalui Panja Aset
Negara yang meminta masukan dari
berbagai pihak terkait, menemukan
adanya dugaan penyimpangan aset
negara melalui anak perusahaan BUMN.
Sedangkan Mahkamah Konstitusi
sudah memutuskan bahwa semua
asset anak BUMN merupakan kekayaan
negara. Sehingga, pelepasannya harus
melewati mekanisme yang berlaku.

MK putuskan bahwa itu adalah aset


negara. Jadi sekali aset negara ya tetap
aset negara. Kalau mau dilepaskan ada
caranya, tegas Azam.
Selain itu, peneliti LPEM UI Fithra
Faisal mengakui pengelolaan BUMN
sebelumnya jauh lebih baik dari
sekarang ini. Karena jauh dari kompromi
politik. Hal itu bisa dilihat dari sisi
aktiva dan laba yang dalam 5 tahun
terakhir mengalami peningkatan 14%.
Semuanya mengalami peningkatan, ini
artinya standarnya sudah cukup baik.
Oleh karena itu, ia menjelaskan
juga diperlukan pembedaan antara
BUMN yang memiliki tujuan profit dan
tujuan penugasan agar bisa dikelola
menjadi lebih baik. Makanya, RUU
BUMN mestinya memperhatikan
bagaimana mengelola BUMN menjadi
lebih baik. Harus ada pembedaan
BUMN yang ditugaskan cari profit dan
penugasan tertentu, jelasnya.
Meskipun beg itu, Fithra juga
menyayangkan terlalu banyak pemeriksaan eksternal terhadap BUMN. Namun
demikian, gambaran secara makro
pengelolaan BUMN sudah on the right
track. Hanya sayangnya, kehadiran dan
fungsi sosial politik BUMN itu masih
setengah-setengah, katanya.
Tetapi jika dilihat dari sudut yang
lebih spesifik yang merujuk pada temuan BPK, ada sekitar 801 temuan
dan 1.294 rekomendasi yang diberikan. Rekomendasi yang diberikan
berdasarkan beberapa masalah yang
diantaranya sistem pengendalian internal, administrasi dan ketaatan terhadap UU dan banyak terjadi mark up.
Melihat besaran rekomendasi yang
diberikan BPK, maka sudah seharusnya
BUMN dikaji ulang efektivitas dan tata
kelolanya agar sesuai dengan tujuan
awalnya. Oleh karena itu, DPR akan
memperkuat fungsi pengawasan dalam
revsi yang akan dilakukan di kemudian
hari.
Sebagaimana diketahui, UU Nomor
19 Tahun 2003 tentang BUMN ini
sudah berumur 13 tahun. UU tersebut
berkaitan dengan UU Nomor 17
Tahun 2003. Sehingga UU Nomor
19 Tahun 2003 ini dasar hukumnya
adalah UU Nomor 17 Tahun 2003.
Baru setelahnya muncul UU Nomor 1
Tahun 2004. Jadi ada tiga 3 UU yang
berkaitan antara satu dengan yang
lain dan ada tiga rujukan UU dalam
pengelolaan BUMN.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

(sc)

Deputi harusnya mengawasi sedikit


BUMN,jelasnya,
Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah mengenai komisaris
yang seharusnya ditempatkan orangorang yang paham tentang tugas pokok
dan fungsinya. Azam mendorong agar
komisaris BUMN itu diisi oleh orangorang yang profesional, bukan hanya
seremonial. Hal itu penting untuk
memperkuat kembali fungsi BUMN.
Ko m i s a r i s i t u b u k a n h a ny a
seremonial, komisaris itu harus diisi
oleh pihak profesional yang paham
tentang industri. Misalnya, pengelolaan
keuangan di masing-masing BUMN itu
berbeda baik itu pupuk, migas, sumber
daya dan lain-lain. Antar BUMN itu
berbeda pengelolaannya, ujarnya.
Selain itu, pasca revisi UU
No. 19 Tahun 2003, DPR nantinya
dimungkinkan melakukan pengawasan
terhadap anak BUMN. Ini yang
sedang kita perbaiki. Sebab, selama
ini parlemen tidak menyentuh atau
mengawasi sedikitpun anak perusahaan
BUMN, kata Azam
Me n u r u t ny a , s e b e l u m rev i s i
dilakukan, DPR tidak mempunyai
kewenangan melakukan pengawasan
terhadap kinerja anak-anak
perusahaan BUMN tetapi DPR hanya
mampu menggapai BUMN itu sendiri.
Sedangkan, ratusan anak BUMN yang
mengalami penyimpangan pengelolaan
dan berpotensi merugikan keuangan
negara, tidak bisa diawasi DPR.
Ini modus yang kita temukan.
Sebagai contoh, ada BUMN yang
meminjamkan tanahnya kepada anak
BUMN. Lalu oleh anak BUMN itu tanah
dibangun properti dan lalu dijual. Ini
kan modus namanya, sambung Azam.
Bahkan pihaknya menemukan
ada pejabat teras kementerian tidak
mengakui aset anak BUMN adalah milik
negara. Ada deputi menteri BUMN
yang mengatakan bahwa asset anakanak BUMN itu milik BUMN. Bukannya
milik negara, lanjut Azam.
A zam juga menegaskan agar
BUMN dapat beroperasi dengan baik
dan berkembang. Oleh karenanya
jajaran direksi dan komisaris harus
diisi oleh figur profesional. BUMN
berkembang atau tidak, tergantung
pada pengelola dan pengawasnya.
Kami mengusulkan agar direksi dan
komisaris BUMN benar-benar figur
profesional, bukannya figur yang dekat

39

Foto BERITA

Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI


dipimpin Asdi Narang mengunjungi
obyek wisata Sungai Kahayan dan SMK 3
Palangkaraya di Provinsi Kalimantan Tengah.
foto: agung/hr

Tim Kunker Komisi IV DPR RI dipimpin Oo Sutisna


meninjau Gudang Bulog dan Badan Karantina
Perikanan di Kendari, Sulawesi Tenggara,
Selasa (10/5). foto: andri/hr

40

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

Kunjungan Kerja
Komisi III DPR RI dipimpin
Trimedya Panjaitan
meninjau fasilitas Lapas
Kelas II A Manado,
Sulawesi Utara, Senin (1/5).
foto: jaka/hr

Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI


dipimpin Ketua Komisi Teuku Riefky
Harsya meninjau Taman Nasional
Bantimurung dan Koperasi Syariah
Pakkamase, Sulawesi Selatan.
foto: eka hindra
PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

41
41

KIAT SEHAT

Menyehatkan Masyarakat
Melalui Musik
Foto: dok

Oleh: dr. Dito Anurogo

Selain menghibur, musik ternyata juga menyehatkan.

dr. Dito Anurogo

usik memiliki efek-peran


komprehensif, terutama
di semua level kehidupan
manusia. Musik adalah
seni yang melibatkan waktu dan
kombinasi suara yang dicirikan oleh
elemen-elemen temporal-spasial.
Berbagai elemen musik tersebut
misalnya: ritme, nada, dan berbagai
komponen lainnya. Komponenkomponen ritmis mengatur energi
seseorang atau ting kat arousal,
sedangkan komponen-komponen
nada mengatur emosional.
Di antara komponen-komponen
nada, melodi dan harmoni merupakan
variabel mayor. Harmoni merupakan
struktur yang meliputi karakteristik
nada secara vertikal-horizontal, dan
diciptakan ketika lebih dari satu
nada diproduksi secara serentak
(vertikal) maju berproses bersama
melodi (horizontal). Saat berproses di
dalam harmoni, ada berbagai tingkat
kompleksitas di dalam harmonisasi,
yang mendatangkan berbagai respon
emosi dan afektif yang berbeda.
Di abad pertengahan, musik
dibedakan menjadi tiga. Pertama,
musica mundana. Tingkat spiritual,
musik sebagai prinsip metaf isik,
sebagai jalan menuju pengalaman
terdalam, kebenaran universal. Kedua,
musica humana. Tingkat jiwa atau
pikiran, dimana potensi moral dan
etika musik berkembang. Di tingkat
ini, tidak lagi membicarakan dimensi
sensoris musik, melainkan potensi
memengaruhi mind dalam arah positif,
membuka pemahaman ke dimensi

42

etik. Ketiga, musica instrumentalis.


Tingkat fisik tubuh, dimana suarasuara musik (instrumental dan vokal)
dapat didengar oleh manusia. Dari
perspektif bottom-up, pengalaman
musik merupakan prekondisi untuk
memasuki pintu gerbang pengalaman
di tingkat yang lebih tinggi.

profesi di berbagai negara dan tradisi


yang berbeda. Dengan cara ini,
seseorang telah mempertimbangkan
sedikitnya ada tiga faktor utama yang
memengaruhi terapi musik, yakni: latar
belakang profesional para praktisi,
kebutuhan penderita, pendekatan
yang digunakan di dalam terapi.

Definisi Terapi Musik


Terapi musik menurut Wigram
(2000) adalah penggunaan musik di
situasi sosial, edukasi, klinis untuk
menerapi klien/penderita dengan
kebutuhan psikologis, medis, sosial,
edukasi, dsb.
Menurut World Federation of Music
Therapy (WFMT) tahun 1996, terapi
musik adalah penggunaan musik dan/
atau elemen-elemen musik (suara,
ritme, melodi dan harmoni) oleh
terapis musik profesional dengan
k l i e n/ ke l o m p o k , d a l a m p ro s e s
yang dirancang untuk memfasilitasi
dan mempromosikan komunikasi,
hubungan, pembelajaran, mobilisasi,
ekspresi, organisasi, dan tujuan-tujuan
terapeutik relevan lainnya, untuk
memenuhi kebutuhan fisik, emosi,
mental, sosial, dan kognitif. Terapi musik
bertujuan untuk mengembangkan
potensi, mengembalikan fungsi individu
sehingga tercapai integrasi intrainterpersonal yang lebih baik, sehingga
tercapai kualitas hidup yang lebih baik
melalui pencegahan, rehabilitasi, atau
pengobatan.
Bagaimanapun juga, proses
mendefinisikan terapi musik direfleksikan oleh munculnya kalangan

Tradisi Terapi Musik


Di Eropa, tradisi terapi musik
telah berkembang menjadi dasar
dari pendekatan yang berorientasi
psikodinamis dan psikoterapeutik.
Seringkali seseorang menemukan
suatu model dimana terapis secara
aktif menggunakan musik melalui
medium improvisasi klinis untuk
menetapkan hubungan musik dengan
para penderita/pasien, dimana mereka
dapat membantu memahami pokok
permasalahan dari problematika
mereka.
Di Denmark, terapi musik dilakukan
di tingkat psikoterapeutik. Sehingga
definisi terapi musik mengacu secara
spesifik untuk memenuhi kebutuhan
terapeutik klien akan perkembangan
psikodinamis dari hubungan-tempat
musik di dalam hubungan itu.
Terapi musik juga dipraktikkan
oleh populasi non-klinis, dimana
orang-orang mencari terapi untuk
mengeksplorasi sumber, menemukan
jatidiri, mencapai kesehatan dan
kehidupan yang lebih baik. Tujuan
terapi tentunya bervariasi. Oleh
karena itu, ada berbagai definisi terapi
musik bergantung kepada filosofi
atau pendekatan (kelompok) praktisi.

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

Misalnya: terapi musik perilaku, dimana


terapis menggunakan musik untuk
meningkatkan, memodifikasi perilaku
yang sesuai dan untuk mengurangi
atau menghilangkan perilaku yang
kurang tepat. Pada situasi ini, musik
dapat digunakan sebagai penguatan
positif atau negatif. Terapi musik
psikoterapeutik, dimana musik
digunakan untuk membantu klien
mendapatkan pemahaman (insight)
terhadap dunianya, kebutuhannya,
dan kehidupannya, serta dimana
suatu pendekatan psikodinamis aktif
akan memperoleh kesadaran tentang
berbagai permasalahan, pemikiran,
perasaan, perilaku, dan konflik. Terapi
musik edukasi, dimana terapi musik
berada di dalam institusi pendidikan,
dimana tujuan-tujuan program
edukasi berpengaruh terhadap
pendekatan terapi musik. Disinilah
para terapis musik dapat menemukan
tujuan mereka terkait dengan proses
pembelajaran, perkembangan, realisasi
potensi dan memenuhi kebutuhan
anak-anak terkait dengan program
pendidikan mereka.
Model (Terapi) Musik
Ada berbagai model ting kat
musik dan terapi musik. Ruud (1990)
memperkenalkan suatu model empat
tingkat musik, membedakan antara
empat properties dan empat tingkat
pengalaman, pemahaman, dan analisis.
Pertama, tingkat fisiologis. Musik
sebagai fenomena suara fisik (the
material properties). Analisis di
tingkat ini berfokus kepada efek-efek
fisiologis dan potensi medis musik.
Singkatnya, musik sebagai stimulus.
Kedua, tingkat sintaktis. Musik sebagai
fenomena estetis: elemen-elemen
musik terstruktur dan terorganisasi.
Analisis di tingkat ini (analisis musik
akademis tradisional) berfokus kepada
deskripsi dan interpretasi yang tepat
terhadap elemen-elemen musik,
peran di dalam proses musik, saling
mempengaruhi (interplay) dan fungsi
di dalam interaksi musik. Singkatnya,
musik sebagai terapi. Ketiga, tingkat
semantik. Musik sebagai ekspresi
dan arti: pesan atau petunjuk musik
terhadap dunia eksternal atau internal.
Analisis di tingkat ini berfokus kepada
interpretasi musik sebagai metafora,
ikon, indeks atau simbol, dan makna
musik untuk klien, interplay dan

hubungan terapeutik. Singkatnya,


musik di dalam terapi. Keempat,
tingkat pragmatis. Musik sebagai
fenomena sosial-interaktif: peran
musik di dalam proses terapeutik
atau konteks sosial. Analisis di tingkat
ini berfokus kepada potensi interaksi
musik dan efeknya terhadap terapi.
Singkatnya, musik sebagai komunikasi
dan interaksi sosial.
Menurut Bruscia (1998), ada enam
model dinamis terapi musik. Pertama,
musik sebagai tujuan pengalaman. Hal
ini mengacu ke praktik menggunakan
properti musik untuk secara langsung
mempengaruhi tubuh atau perilaku
penderita dalam cara yang mudah
terobservasi. Kedua, musik sebagai
bentuk energi universal. Maksudnya,
penggunaan musik sebagai bentuk energi kehidupan, secara uni-

atau direpresentasikan oleh musik.


Keenam, properti transpersonal musik
memungkinkan melintasi batasbatas model dan melaju melalui
kesatuan dan keseluruhan. Batasbatas analisis musik juga dilewati:
modalitas pengalaman ini hanya dapat
dideskripsikan ke tingkat terbatas.
Otak dan (Terapi) Musik
Perspektif neurosains dan neurologi berhasil mengungkapkan daerah
di otak terkait musik. Bernyanyi
tampaknya merupakan fungsi
otak bagian kanan, namun lagulagu memiliki lirik (bahasa) yang
dikendalikan oleh fungsi-fungsi dari
otak bagian kiri.
Hasil investigasi menggunakan scan
PET (Positron Emission Tomography)
menemukan bahwa ada penurunan

Ter musik bertujuan untuk


TTerapi
mengembangkan potensi, mengembalikan
fungsi individu sehingga tercapai integrasi
intra-interpersonal yang lebih baik

versal memiliki pola vibrasi dan


suara dengan efek penyembuhan.
Singkatnya, musik sebagai manifestasi
keseimbangan alam semesta. Ketiga,
musik sebagai pengalaman subjektif.
Hal ini terkait dengan penggunaan
proses-produk (ber)musik sebagai
representasi penderita dan bagaimana
dirinya berelasi dengan dunia self,
lainnya, dan objek. Dengan kata lain,
improvisasi atau mendengarkan
musik sebagai eksplorasi nilai-nilai
penderita, hubungan terkait self dan
lainnya dalam cara yang bermakna.
Keempat, musik sebagai pengalaman
kolektif (sosiokultural). Hal ini
berarti musik ditempatkan di dalam
framework sosiokultural yang lebih
luas, untuk berbagi identitas orangorang yang merupakan bagian dari
komunitas. Kelima, kekayaan estetika
musik memungkinkan penderita
mengalami keindahan dan makna
(meaning), dalam musik sendiri atau
aspek-aspek kehidupan yang diwakili

suplai aliran darah mendekati 10% ke


otak bagian lobus temporal kanan,
mengindikasikan bahwa area ini
penting di dalam apresiasi bentuk seni
kompleks, termasuk musik.
Banyak ahli telah meneliti
efektivitas intervensi terapi mu sik
untuk memperbaiki dan mengembangkan komunikasi dan hubungan
dengan penderita disabilitas autisme,
menilai gangguan komunikasi,
gangguan neurolog is (termasuk
penyakit Alzheimer, Parkinson, korea
Huntington, dsb).
Meskipun terapi musik terbukti
bermanfaat, pemilihan musik untuk
dewasa penderita skizofrenia tetap
perlu mempertimbangkan tingkat
harmonic progression dan kompleksitas.
Dito Anurogo,
dokter digital/online, penulis 18 buku,
pemerhati-penyuka (terapi) musik,
S2 IKD Biomedis FK UGM,
ketua UKM Jurnal Paradigma HMP UGM.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

43

PROFIL

Surahman Hidayat

JEJAK LANGKAH
SANG KYAI

ika bisa diibaratkan, Surahman


Hidayat tumbuh bak bunga
yang dirawat dengan sangat
baik oleh kedua orangtuanya
di taman kehidupan anak-anak yang
penuh dengan nuansa religius dan
kebijaksanaan. Betapa tidak, sang ayah
yang seorang guru agama sejatinya
membebaskan anak ketiganya itu
dari segala pekerjaan rumah. Sang
ayah hanya mewajibkannya anaknya
untuk tidak melupakan sholat lima
waktu, mengaji dan belajar. Meski
demikian, layaknya teman-teman
sebayanya, Ia tidak bisa dilepaskan dari
segala rutinitas kehidupan masyarakat
setempat.
Ngarit Rumput
Masih diingatnya pagi hari
Surahman berangkat sekolah di SDN
03 Sindanghayu, Banjarsari, Ciamis.
Jawa Barat. Di sekolah saat jam istirahat
tiba ia bersama beberapa rekannya
sengaja bermain di kebun samping milik
tetangga sebelah sekolah. Kebetulan
ketika itu Kebun tengah dipenuhi oleh
buah timun yang siap dipanen oleh
sang empunya. Surahman dan temantemannya itu masuk dan memetik buah
ketimun itu dan langsung melahapnya.
Saya bertugas mengambil
ketimun itu, dan teman saya membeli

44

kerupuknya. Wah nikmat sekali saat


itu. Alhamdulillah pemilik kebun
tidak marah, mungkin karena kami
makannya juga tidak terlalu banyak, jadi
pemilik kebun juga memaklumi, kisah
Surahman kepada Parlementaria yang
menemuinya di ruang tamu pimpinan
MKD DPR RI, Senayan Jakarta.
Sekembalinya dari sekolah, usai
makan dan sholat Zuhur, Surahman
kecil siap dengan celobong (keranjangred) dipundaknya untuk bergegas
mencari rumput. Ya, meski tidak diwajibkan oleh sang ayah, namun ia tidak
pernah lupa mengarit, mencari rumput
untuk pakan ternaknya. Bahkan karena
keuletannya itu, kambing miliknya yang
semula hanya sepasang, ber tambah
menjadi dua puluh ekor. Dan ketika
Idul Adha tiba ia siap menjual ternaknya
itu, dan sebagian ia kurbankan untuk
dibagikan ke fakir miskin.
Malam hari, kedua orangtua
Surahman mewajibkannya untuk belajar
dan mengaji. Tak heran jika kemudian
nilai Surahman di sekolah selalu baik.
Bahkan saat di kelas lima sekolah dasar,
ia melihat kakak kelasnya mengantri
foto untuk keperluan kartu ujian. Saat
itu ia tertarik untuk ikut difoto.
Ketika itu sang guru langsung
menjelaskan, jika ia ingin difoto berarti
ia harus ikut ujian bersama kakak

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

foto: rizka

Politik merupakan media dakwah dalam perjuangan


untuk agama dan negara. Mungkin, itulah salah
satunya yang membuat Surahman Hidayat akhirnya
memilih menjadi politisi. Anak desa yang dulunya
hoby ngarit itu berhasil mewujudkan mimpinya
menimba ilmu di Kairo. Kini, Ia berlabuh di Senayan
menjadi Ketua MKD (Mahkamah Kehormatan
Dewan) untuk membangun bangsa tercinta.

Belajar Kitab Kuning


Memasuki masa SMP, pilihannya
jatuh kepada PGAP (Pendidikan Guru
Agama Pertama, setingkat SMP). Saat
itu dimatanya ia melihat sosok sang
ayah yang seorang guru agama begitu
hebat dan terhormat di masyarakat.
Hingga ia ingin sekali mengikuti jejak
sang ayah menjadi guru agama. Di
PGAP-PUI (Persatuan Umat Islam),
Banjarsari yang notabene tempat sang
ayah mengajar ini Surahman harus
menjalani pendidikan selama empat
tahun. Dua tahun ia jalani sebagaimana

foto: kaka/hr

kelasnya. Bahkan gurunya itu jua


yang mendorong Surahman untuk
mengikuti ujian tersebut. Sampai di
rumah utarakan keinginannya tersebut
kepada kedua orangtuanya. Sang ayah
pun memberi respon positif, karena
selama ini nilai pelajaran Surahman pun
sangat baik. Singkat cerita, bersama
kedua temannya ia mengikuti ujian
kelulusan dengan siswa kelas enam
lainnya di kantor kecamatan.
Tibalah pengumuman ujian tersebut. Sayangnya, kenyataan berbanding terbalik dengan apa yang
diharapkannya sebelumnya. Surahman
dinyatakan tidak lulus. Sementara
kedua temannya dan seluruh kakak
kelasnya di kelas enam dinyatakan lulus.
Sedih, sudah pasti. Namun ia sangsi
kemurnian nilai tersebut. Pasalnya,
menjelang ujian ia menambah jam
belajarnya. Tidak hanya itu, ia pun
yakin sekali dapat menjawab seluruh
pertanyaan dalam ujian tersebut
dengan baik. Surahman pun langsung
mengutarakan kesedihannya itu kepada
sang ayah. Senada dengan Surahman,
sang ayah pun tak yakin bahwa putranya
tersebut tidak lulus ujian. Tak ingin
menunggu waktu lama, sang ayah pun
langsung menemui guru Surahman di
sekolah. Bahkan ia minta diperlihatkan
kertas jawaban putranya. Karena tak
dapat memperlihatkan kertas jawaban
Surahman, sang guru pun berjanji
akan kembali memeriksa ulang kertas
jawabannya.
Uniknya, dua hari setelah pengumuman ketidaklulusannya, Surahman
malah mendapat kabar yang bertolak
belakang. Ia dinyatakan lulus dengan
nilai terbaik. Artinya, Surahman berhasil
melanjutkan ke sekolah menengah
pertama (SMP) tanpa terlebih dahulu
harus menduduki kelas enam.

Saat mem
memimpin sidang MKD
sekolah biasanya. Dua tahun terakhir
ia harus menetap di asrama atau
pondokan. Meski kemudian karena
prestasinya ia hanya melalui pendidikan
selama tiga tahun.
Di PGAP inilah jiwa aktivis Surahman muncul. Ia mulai mengikuti
berbagai organisasi siswa maupun
ekstrakulikuler, seperti keagamaan
(Rohis: rohani Islam). Nama Surahman
semakin dikenal di sekolah tersebut.
Hingga kemudian ia masuk sebagai
salah satu kandidat KMU (Ketua
Murid Umum, saat ini OSIS). Saat
itu dikisahkannya, ia tidak banyak
berharap dari pemilihan tersebut.
Pasalnya, salah satu calon kandidat
KMU merupakan siswa berprestasi
dalam bidang olahraga. Konon, ia
menjadi idola di tengah murid sekolah
tersebut. Dewi fortuna pun akhirnya
berpihak padanya. Surahman terpilih
menjadi KMU (saat ini Ketua OSIS).
Berkat prestasi akademiknya yang
selalu menjadi bintang kelas, dan
aktivitasnya di berbagai organisasi
murid, saat di kelas 3 PGAP pihak
sekolah meng ijinkan Surahman
untuk mengikuti ujian kelulusan yang
seharusnya diikuti oleh siswa kelas 4 di
PGAP itu. Namun sebelumnya selama
satu semester (enam bulan) ia harus
mengikuti pelajaran di kelas 4. Lagilagi, Allah SWT mengijabkan doanya.
Surahman yang memang terkenal
memiliki otak yang tokcer itu tidak kalah
dengan kakak kelasnya. Ia dinyatakan
lulus dalam ujian kelulusan PGAP itu.

U s a i l u l u s P G A P, S u r a h m a n
melanjutkan sekolah PGAA (Pendidikan
guru agama atas) di tempat yang
sama, PUI (Persatuan Umat Islam).
Tujuannya hanya satu, ingin lebih
memperdalam agama, khususnya kitab
kuning. Pasalnya di sekolah itu selain
mengajarkan pelajaran umum yang
masuk dalam kurikulum di Departemen
Agama (sekarang Kemenag), juga
mengajarkan tentang agama.
Saat itu kebetulan ayah saya
pengurus di PUI, paman saya juga
s e o r a n g Ky a i . Ke t i k a b e r t e m u ,
keduanya sering bertanya tentang
Kitab Kuning. Karena saya belum
mendalami hal itu jadi tidak bisa banyak
menjawab. Malu rasanya. Makanya,
saya bertekad untuk memperdalam
kitab kuning ketika itu, ungkap pria
kelahiran Ciamis, 13 Mei 1957.
Memasuki masa kuliah, awalnya
ia ingin sekali sekolah di kota pelajar,
Yogjakarta. Namun karena keterbatasan
perekonomian kedua orangtuanya,
ia urung hijrah ke kota tersebut.
Oleh kedua orangtuanya, Surahman
dimasukkan ke kampus Institut Agama
Islam Darussalam yang masih berada
di kota kelahirannya, Ciamis. Disana
ia mengambil jurusan syariah atau
hukum Islam. Meski menimba ilmu di
kampus yang mengajarkan tentang
agama, namun sebagai mahasiswa ia
dikenal cukup kritis. Bahkan ia pun
termasuk aktivis kampus. Surahman
aktif di organisasi Senat mahasiswa,
resimen mahasiswa dan berbagai

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

45

foto: dok pri

PROFIL

Surahman Hidayat bersama istri dan putra-putrinya


kegiatan kemahasiswaan lainnya. Di
luar kampuspun, ia aktif di berbagai
organiasi, seperti HMI (Himpunan
mahasswa Indonesia-red), PII
(persatuan islam Indonesia).
Lulus kuliah di Kampus tersebut,
ia hanya mampu meraih gelar D3.
Kecewa?Pasti. Namun, ia buru-buru
menampiknya. Toh, ia masih bisa
melanjutkan ke jenjang S1. Sambil
menunggu beasiswa ke Mesir dari
Departemen Agama Surahman
mencoba untuk ikut mengajar di
sekolahnya saat di PGAP. Malam harinya
ia menggantikan pamannya mengajar
mengaji di asrama PUI.
Kebetulan di PGA itu ada kyai Zainal
Arifin yang biasa mengurus pengajuan
beasiswa ke Mesir. Jadi saya memilih
mengajar di almamater saya sendiri.
Malam harinya saya menggantikan kyai
mengajar mengaji adik-adik di asrama,
ujar bapak empat anak ini.
Gagal CPNS
Satu tahun berlalu, kabar baik
untuk segera memberangkatkannya
ke Mesir pun tak kunjung datang.
Bahkan ia berusaha menguburkan
dalam-dalam keinginannya menimba
ilmu di negeri yang terkenal dengan
peradaban kunonya. Disaat bersamaan,
Departemen Agama tengah membuka
lowongan kerja untuk menjadi CPNS di
lingkungannya. Tak ingin melewatkan
kesempatan yang sama, Surahman
pun mengikuti test CPNS tersebut.
Ia nyaris dinobatkan sebagai CPNS.
Nilai ujian tertulisnya sangat baik.
Namun ketika test lisan alias wawancara
yang melibatkan Kodim, Surahman

46

dinyatakan gagal dengan nilai 2,5.


Katanya saya sebelumnya sempat
membuat statemen yang menjelekjelekan politikus dan militer, bahkan
statemen tersebut sempat dibacakan di
kantor DPRD setempat. Akhirnya saya
dinyatakan gagal di test lisan, dengan
nilai 2,5, kisahnya diiringi tawa.
Usai dinyatakan gagal menjadi
C PN S , Su ra h m a n p u n a k h i r ny a
memilih hijrah ke Bandung. Kali ini ia
benar-benar sudah mengubur dalamdalam keinginan menimba ilmu di
Mesir. Pasalnya, surat beasiswa ke
Mesir sudah diterimanya, namun ia
diharuskan membayar sejumlah uang
diluar kemampuan dirinya dan kedua
orangtuanya. Oleh karena itu tahun
1977 ia nekat hijrah ke Bandung. Di
Bandung Surahman diterima sebagai
staff korektor sebuah penerbit.
Satu tahun ia lalui dengan menjadi seorang korektor. Saat asik menjalani profesi barunya itu, tiba-tiba
ia dikejutkan dengan kedatangan
seseorang yang bernama Asep. Ia
mendatangi kos-kosan Surahman
dengan nada marah.
Dia marah-marah. Kamu, Surahman tidak tanggung jawab. Usulan
diterima tetapi orangnya tidak datang.
Saya bingung ini orang bicara apa,
akunya.
Usai Asep melampiaskan amarahnya, Surahman balik bertanya maksud kedatangan Asep. Saat itu Asep
mengatakan bahwa permintaan Surahman untuk memperoleh beasiswa ke
Mesir itu sudah mendapat persetujuan
dari Depar temen Agama. Surat
pemberitahuan pun sudah berulang

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

kali dikirimkan, namun tidak jua ada


balasan dari Surahman.
Saya jelaskan ke Asep, bahwa saya
sudah membalas surat dari Depag
bahwa saya tidak memiliki sejumlah
uang yang wajib saya bayarkan jika
ingin mendapat beasiswa ke Mesir.
Ternyata surat balasan saya itu tidak
pernah sampai. Hingga kemudian dia
susul saya ke Bandung, papar anak
ketiga pasangan Ajiji dan Eha ini.
Mendengar penjelasan dari
Surahman, Asep kemudian berkata
bahwa saya tetap harus ke Jakarta
walaupun tanpa membawa sejumlah
uang yang dimaksud. Hal itupun
ia ceritakannya ke Pak Entus,
salah seorang dosen sekaligus
tetangga kost-nya yang memiliki
rental mobil. Pak Entus itulah yang
mendukung Surahman untuk tidak
menyia-nyiakan kesempatan itu.
Kesempatan tidak datang dua kali,
ujar Surahman menirukan perkataan
Pak Entus.
Bak sebuah oase di padang pasir,
Surahman pun seolah mendapat
petunjuk bahwa ia benar-benar harus
hijarah ke Kairo. Dengan berbekal
uang seadanya Surahman pun pergi
ke Jakarta untuk menemui sejumlah
pejabat di Departemen Agama sekaligus
mengurus segala dokumen-dokumen
yang dibutuhkan.
Selesai mengantong i segala
dokumen yang dibutuhkan seperti
Paspor, Visa dan beberapa dokumen
dari Departemen Agama, Surahman
pun kembali ke kampung halamannya
di Ciamis. Saat itu ia ceritakan kepada
kedua orangtuang akan rencananya
ke Mesir. Saat itu ia meminta kedua
orangtua saya untuk menjual beberapa
petak lahannya sebagai bekal kepergian
saya ke Mesir.
Seingat saya, ayah saya belum
sempat jual tanahnya, alhamdulillah
dua hari sebelum keberangkatan ke
Kairo, Allah SWT memberikan rezeki
dari arah yang tidak diduga-duga, aku
Surahman.
Singkat cerita, Surahman pun
akhirnya berhasil mewujudkan
mimpinya mengunjungi Mesir. Sampai
di Kairo, Surahman sujud syukur atas
segala rahmat yang telah diberikan sang
Illahi kepada dirinya hingga mampu
menginjakkan kaki di ibukota Mesir
yang sebelumnya hanya bisa dilihatnya
melalui televisi dan koran-koran.

Masuk Ke Panggung Politik


Tak hanya aktif menimba
ilmu, masa-masa menimba ilmu
di negeri orang itu ia gunakan
juga untuk tetap mengasah jiwa

aktivisnya. Ia pun pernah menjadi Ketua


Perhimpunan pelajar Indonesia Mesir.
Tahun 1999 saat di tanah air
mengalami reformasi dengan kejatuhan
Presiden Kedua RI, Soeharto, muncul
berbagai partai politik. Jualan Parpol
itupun sampai ke Kairo. Sebagai aktivis
yang pernah bergabung dengan PPP
(saat orde baru parpol hanya 3-red),
Surahman tentu cenderung memiliih
Parpol berbasis keagamaan. Dari
berbagai parpol baru itu, pilihannya
jatuh kepada Partai Keadilan (cikal
bakal PKS-red).
Saat itu ia tidak hanya memberikan
suaranya ke PK, namun ia juga berusaha
u nt u k m e m p ro p a g a n d a t e m a n temannya sendiri, sesama mahasiswa
di Kairo untuk ikut menitipkan suaranya
di PK. Alhasil perjuangannya tidak siasia. Pada pemilu 1999, Partai keadilan di
Kairo menang dengan angka 60 persen.
Itu merupakan satu-satunya perwakilan
PK yang menang di negara lain.
Kenyataan tersebut mengantarkan
Surahman mengemban amanat untuk
membuat kepengurusan PK di Kairo.
Sekaligus menjadi tanda peresmian
masuknya Surahman dalam partai
politik yang kini bernama Partai
Keadilan Sejahtera (PKS).
Di PKS karir politik Surahman
mulai meningkat. Tidak hanya sekedar

anggota biasa, ia berturut-turut duduk


menjadi anggota Dewan Syariah PKS,
Wakil Presiden Internasional PKS, dan
Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS.
Saat ini ia menjadi salah satu dari enam
anggota Dewan Pimpinan Tinggi Pusat
PKS, organ paling menentukan di PKS
setelah Majelis Syura.
Pemilu tahun 2009 Surahman
berhasil melenggang ke Senayan
dengan menjadi anggota legislatif
mewakili daerah pemilihan Jawa Barat
X. Saat itu sejumlah posisi penting di
DPR pernah dipegangnya. Ia pernah
menjadi Wakil Ketua Komisi VIII yang
membidangi masalah agama, sosial,
bencana, pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak. Tidak hanya
itu, ia pun pernah menggantikan rekan
separtainya, Sohibul Iman menduduki
posisi Wakil Ketua Komisi XI DPR RI
yang membidangi keuangan. Hal itu tak
berlebihan mengingat disertasinya saat
mengambil gelar doktor pun mengambil
tema ekonomi khususnya tentang Bankbank Islam.
Nama Surahman Hidayat semakin
mencuat saat dirinya dipercaya
menggantikan Hidayat Nurwahid
sebagai Ketua BKSAP (Badan Kerjasama
Antar Parlemen) DPR RI. Ketika itu
Hidayat Nurwahid maju menjadi
calon Gubernur DKI Jakarta. Kini
untuk kedua kalinya, Surahman
kembali dipercaya mewakili
masyarakat Jawa Barat X dalam
kursi legislatif. Ia kini dipercaya
menjadi Ketua MKD (Mahkamah
Kehormatan Dewan). Sebuah
alat kelengkapan dewan di DPR
RI yang bertugas menegakkan
etika terhadap anggota dewan.
Sejatinya posisi Ketua MKD ini
merupakan amanah yang cukup
berat, mengingat MKD harus
menyidangkan rekan sesama
anggota dewan itu sendiri.
Kalau dibilang berat, tidak
juga. Kami memang diwajibkan
untuk menegakan etika
terhadap anggota dewan yang
notabene merupakan teman
sendiri. Namun selama kita
menjalankannya sesuai aturan
yang berlaku tentu tidak ada
hal yang sulit. Ini kewajiban,
tanggung jawab yang harus
d i j a l a n k a n d e n g a n s e b a i kbaiknya, demi marwah lembaga
DPR itu sendiri, pungkasnya.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

(ayu)

Sampai di Kairo, Surahman langsung menuju Universitas Al Azhar


yang merupakan salah satu perguruan
tinggi favorit di dunia. Sayangnya,
kenyataan tak seindah harapan. Ujian
pertama di negeri orang muncul.
Saat itu ijzah sarjana muda yang
diperolehnya dari Institut Darusallam
belum diakui di kampus tersebut.
Sehingga menurut peraturan yang
berlaku, ia harus belajar bahasa Arab
dahulu selama beberapa tahun sebagai
sebuah syarat persamaan ijazah.
Dua tahun Surahman belajar bahasa
Arab dengan bekerja di KBRI (Kedutaan
besar Republik Indonesia) di Mesir. Ia
menyesuaikan kurikulum yang ada di
negara tersebut dengan ijazah yang
diperolehnya selama kuliah di tanah
air. Atas bantuan dari KBRI, ia serahkan
kurikulum tersebut kemudian distempel
dan ditandatangani pihak berwenang di
KBRI Mesir. Ujian pertama pun berhasil
dilalui dengan baik oleh Surahman. Ia
diterima belajar di kampus tersebut
langsung di tingkat tiga, hingga ia
hanya diwajibkan mengikuti satu tahun
lagi. Tepat tahun 1985, Surahman
berhasil meraih gelar Lisence (Lc) dari
Univeristas Al Azhar, Kairo, Mesir yang
setara dengan Starta satu (S1). Karena
nilai yang cukup baik, ia pun mendapat
beasiswa lanjutan untuk meraih
gelar S2 di universitas tersebut.
Lewat tesis berjudul At-Ta`ayusy
As-Silmi Baina Al-Muslimin Wa
Ghairihin Fi Daulatin Wahidah
(Kehidupan yang Harmonis antara
Muslim dan Non- Muslim dalam
Satu Negara) itulah yang kemudian
mengantarkan Surahman meraih
gelar Magister.
Tak ada kata cukup untuk
menimba ilmu. Tak puas
hanya bergelar Mag ister, ia
pun melanjutkan kuliah untuk
mengambil gelar doctor. Ia berhasil
mempertahankan disertasinya
tentang kebijakan investasi di
Bank-bank syariah (bank Islam)
yang dalam Bahasa Arabnya
berjudul Siyasatu Al-Istitsmar Fi
Al-Masharif Al-Islamiyah.

foto: dok pri

Hijrah Ke Kairo

47

KUNKER

JASINDO DIMINTA LAKUKAN


PERBAIKAN MANAJEMEN

48

foto: nita

adan
Urusan
Rumah
Tangga (BURT) DPR RI pada
pertengahan April 2016 lalu,
berkesempatan mengunjungi
Rumah Sakit (RS) di Lombok dan
Banjarmasin. RS yang mereka datangi
tersebut adalah RS yang melakukan
kerjasama dengan PT. Jasindo terkait
program Jamkestama Anggota DPR RI
beserta keluarganya
Dalam kunjungan ke RS. Harapan
Keluarga yang berlokasi di Mataram,
NTB, BURT DPR meninjau secara
langsung fasilitas dan sarana prasarana
yang dimiliki RS dalam kaitannya
menangani pasien Jamkestama.
Jadi kunjungan kali ini tidak lain
adalah untuk melihat kesiapan Rumah
Sakit (RS) yang menangani pasien
Jamkestama, kata Wakil Ketua BURT
Achmad Dimyati Natakusumah usai
Tim Kunjungan BURT melakukan pertemuan dengan Direktur RS. Harapan
Keluarga dr. IGK Lania beserta
jajarannya.
Menurut Dimyati, selain dalam penanganan pasien Jamkestama, kedatangan BURT juga sekaligus untuk
melihat kesiapan peralatan yang
dimiliki oleh RS tersebut, Disini kita
melihat fasilitas UGD nya, Radiologi,
MRI, CT Scan dan lain sebagainya,
jelas Dimyati.
Selain peralatannya, tambah Dimyati, BURT juga ingin mengetahui
jumlah keberadaan dokter dan perawatnya, Kita ingin tahu keberadaan
dokter dan perawatnya, jangan sampai
dokternya ada, perawatnya tidak
ada, dan sekaligus ingin mengetahui
perbandingannya, apakah satu satu
(satu perawat satu pasien-red) , atau
satu dua (satu perawat dua pasienred), terang politisi dari F-PPP ini.
Lebih lanjut, Dimyati memaparkan,
Tim juga melihat standar kamar
untuk pasien Jamkestama, Tinjauan
ini diperlukan sehingga RS betul-

Wakil Ketua BURT Achmad Dimyati Natakusumah menyerahkan cenderamata kepada


Direktur RS. Harapan Keluarga dr. IGK Lania di Mataram, NTB
betul siap dalam melayani pasien
Jamkestama, khususnya anggota DPR
beserta keluarganya, harapnya.
Untuk RS Harapan Keluarga ini,
Dimyati menilai cukup baik, peralatannya modern, dan standar kamar
yang bagus.
Pelayanan pasien Jamkestama
untuk RS ini, saya lihat juga bagus,
baik dalam penanganan rawat inap
dan rawat jalannya dilayani secara
maksimal dan tidak dipersulit, saya
berharap RS Harapan Keluarga ini
menjadi contoh bagi rumah sakit
lainnya, harapnya.
Hal senada dikatakan Anggota
BURT Sukiman (F-PAN) yang ikut
serta dalam rombongan, menilai RS.
Harapan Keluarga di Mataram cukup
bagus, baik sarana dan prasarana,
tenaga medis, dokter spesialis,
keramahtamahan, juga kebersihannya.
Mudah-mudahan ini bisa memberikan pelayanan yang prima bagi
masyarakat terutama pelayanan bagi

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

VVIP khususnya bagi Anggota DPR


dan keluarga serta yang tidak kalah
penting masyarakat yang ada didaerah
Mataram dan sekitarnya, harap
Sukiman.
Sementara itu dalam pertemuan,
Direktur RS Harapan Keluarga dr. IGK
Lania menjelaskan bahwa pihak RS.
Harapan Keluarga pada prinsipnya
akan berusaha sebaik mungkin dalam
melayani pasien Jamkestama, seperti
untuk Anggota DPR dan keluarga.
Kami berterima kasih atas
supportnya untuk bisa melayani Bapak dan Ibu beserta keluarganya di
sini, kami akan berusaha sebaik mungkin untuk melayani, terang Lania di
hadapan tim BURT yang terdiri dari
Refrizal (F- PKS), Yulian Gunhar dan
Indah Kurnia dari F-PDIP, Andi Fauziah
Pujiwatie Hatta dari F-PG.
Lebih lanjut, Lania menerangkan,
bahwa RS. Harapan Keluarga belum
termasuk RS Internasional Rumah Sakit ini memiliki 250 orang karyawan, 50

BURT DPR saat meninjau RS Sari Mulia, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.


belum tersedianya landasan helikopter,
Kami belum ada helikopter pad,
berlandasnya helikopter, sementara ini
jika ada pasien yang dibawa helikopter
disarankan di lapangan terbuka dekat
dengan RS lalu kami jemput, kata
Lania.
Selain menyoroti fasilitas RS,
dan dalam kunjungan ini didampingi
pula perwakilan dari PT. Jasindo,
Dimyati pun menekankan agar PT.
Jasindo melakukan perbaikan dalam
manajemen PT. Jasindo sebagai provider pelayanan Jamkestama bagi
pejabat negara beserta keluarganya.
Yang menangani pasien Jamkestama adalah PT. Jasindo, dan
memang ada keluhan, seperti sulitnya

Tangga DPR RI, Anton Sukartono


Suratto mengapresiasi pelayanan
yang diberikan kepada para peserta
BPJS dan Jamkestama. Hal tersebut
diungkapkannya usai meninjau RS
Sari Mulia, Banjarmasin, Kalimantan
Selatan.
Sebagai anggota BURT DPR RI
kami memiliki tugas untuk memastikan pelayanan dan fasilitas yang
ada di rumah sakit-rumah sakit yang
menangani pasien BPJS dan Jamkestama seperti kami (Anggota DPR
RI, red). Setelah kami lihat langsung,
fasilitas dan peralatan yang disiapkan
rumah sakit Sari Mulia, Banjarmasin
ini cukup memadai, seperti adanya CT
Scan, Elektrokardiogram (EKG) yang

merupakan alat untuk mengetahui


kondisi jantung seseorang, jelas
Anton.
Ditambahkan politisi dari Fraksi
Partai Demokrat ini, selain fasilitas
atau peralatan yang memadai, hal
yang juga patut diapresiasi dari RS Sari
Mulia adalah selalu mengutamakan
keselamatan pasien. Artinya ketika
pasien UGD datang, pihak rumah
sakit akan mendahulukan memberi
penanganan medis, baru setelah itu
proses penyelesaian administrasi.
Misalnya ada anggota DPR
sebagai pasien Jamkestama yang saat
sedang melakukan kunjungan kerja
tiba-tiba sakit dan dibawa ke rumah
sakit ini (RS Sari Mulia, red), pihak
rumah sakit meyakini akan melakukan
tindakan medis terlebih dahulu, baru
kemudian proses administrasinya.
Kami harus memastikan hal ini, karena
tidak semua pasien Jamkestama saat
melakukan kunjungan kerja membawa
kartu jamkestama. Dan hal ini pun
harus juga diterapkan kepada pasien
BPJS, ungkapnya.
Tidak hanya itu, pihak RS Sari Mulia
juga meyakini Anton dan beberapa
anggota BURT DPR RI yang ikut dalam
kunjungan tersebut seperti Rendy
Lamadjido, Ansory Siregar, Syaiful
Bahri Anshori, Yastri S Mokoagow,
Sri Melliyana dan Irma Suryani
Chaniago, bahwa pihak RS Sari Mulia
akan ikut melakukan pendampingan
kepada pasien ketika kondisi pasien
diharuskan untuk dirujuk ke rumah
sakit lain yang lebih besar, seperti
Rumah Sakit Jantung Harapan Kita di
Jakarta untuk penderita jantung.
Kami juga mengapresiasi pihak
rumah sakit yang bersedia melakukan
pendampingan ketika kondisi pasien
mengharuskannya untuk dirujuk ke
rumah sakit lain seperti di Jakarta.
Kami
berharap
seluruh
rumah
sakit di Indonesia seperti ini. Selalu
mengutamakan keselamatan pasien
dan tidak melihat dari unsur manapun,
pungkasnya.
Sekedar informasi pelayanan Jamkestama sesuai Perpres No. 68 Tahun
2014 serta aturan pelaksanaannya
yakni Permenkes No. 55 Tahun 2014
dan Permenkeu No. 167 Tahun 2014
terkait pelayanan kesehatan pejabat
negara termasuk Anggota DPR dan
keluarganya.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

(nt, ayu)

melakukan klaim dan lain sebagainya,


oleh karena itu kita lihat perlu ada
perbaikan-perbaikan dalam manajemennya, kata Dimyati.
Dirinya menyoroti, mengenai biaya
seperti pelayanan Medical Check Up
yang hanya sekian juta, diharapkan
lebih meningkat lagi.
Saya dengar sudah ada kenaikankenaikan, karena ini memang harus
disesuaikan, mana yang lebih sering
dilakukan oleh pasien Jamkestama itu
yang harus disesuaikan, jangan sampai
yang lebih sering dilakukan malah
harganya dijatuhkan, kan preminya
sama, kita preminya cukup besar
sekali, tegas Dimyati.
Sementara itu, di Kota Banjarmasin,
Anggota Badan Urusan Rumah

foto: ayu

orang dokter spesialis disegala bidang


keilmuan, dan 10 orang dokter umum,
dan sekitar 70 orang perawat, dengan
sekitar 109 tempat tidur.
Fasilitas yang ada di RS. Harapan
Keluarga sudah cukup lengkap, salah
satunya sudah tersedianya ICU, NICU/
PICU, peralatan MRI, CT Scan, C-ARM,
Fluoroskopi, Kolposkopi, Echocardiography, Dental X-Ray, Mobile X-Ray
Untuk ruangan rawat inap kami
mempunyai empat ruangan super VIP,
VIP B, Superior, standar A atau biasanya disebut kelas 1 terdiri dari dua
tempat tidur, standar B empat tempat
tidur, dan kelas C nya enam tempat
tidur, terang Lania.
Salah satu kendala yang ada di RS.
Harapan Keluarga, jelas Lania, adalah

49

KUNKER

foto: sofyan/iw

KOMISI IV BERJUANG BEBASKAN


13 NELAYAN BREBES

Tim Komisi IV DPR memberikan bantuan kepada keluarga nelayan yang ditangkap

angisan tak terbendung dari


ibu dan anak-anak, saat Tim
Komisi IV DPR RI mendatangi
Tempat Pendaratan Ikan (TPI)
Kluwut, Desa Kluwut, Kecamatan
Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa
Tengah, beberapa waktu lalu. Ibu dan
anak-anak ini merupakan keluarga
dari 13 nelayan asal Kluwut yang
ditangkap Ditpolair Polda Sumatera
Selatan, saat berada di perairan
Tanjung Menjangan, Kabupaten Ogan
Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Ketua Komisi IV DPR RI Edhy
P ra b owo , s e k a l i g u s Ket u a T i m
Kunjungan Spesifik ini memastikan
pihaknya akan berjuang membebaskan
13 nelayan asal Brebes itu, tanpa
melanggar aturan dan hukum yang

50

sudah berjalan. Oleh karena itu,


masih kata Edhy, pihaknya akan
meminta kepada Menteri Kelautan
dan Perikanan untuk melakukan
pendekatan sesuai dengan hukum
yang sudah diputuskan itu, dan
mengupayakan agar ke 13 nelayan
itu bisa segera pulang ke kampung
halamannya.
Pendekatan itu ke eksekutif dulu,
sehingga secara politik kita bisa
membebaskan. Kami minta Menteri
KKP untuk berkoordinasi dengan
penegak hukum, untuk menyelesaikan
permasalahan ini. Bagaimanapun itu,
mereka adalah masyarakat nelayan
kita, sehingga kalau memang mau
dihukum, tentu ada caranya, tegas
Edhy.

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

Padahal, kata politisi F-Gerindra


itu, apa yang dilakukan oleh 13 nelayan
itu merupakan pelanggaran Peraturan
Menteri yang diminta Komisi IV
DPR untuk tidak diterapkan, yakni
Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan No 2 Tahun 2015 tentang
Larangan Penggunaan Pukat Hela
(trawal) dan Pukat Tarik (Seine Nets)
di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Negara Republik Indonesia. Ketika
Permen ini mulai diterapkan pun,
Menteri KP juga berjanji tidak akan ada
penindakan hukum jika ada nelayan
yang melanggarnya.
DPR belum setujui Permen
ini, Menteri belum mau mencabut,
dan berjanji tidak akan melakukan
penegakan hukum, tapi nyatanya
ada. Ini baru satu kasus di Brebes,
dan di daerah lain juga ada. Kita
harapkan kepada masyarakat Brebes
yang ditimpa musibah ini, bisa sabar
menghadapinya, tidak terprovokasi,
dan dapat tenang menghadapinya.
Saya sedih juga melihatnya. Ini yang
harus kita selesaikan bersama, harap
politisi asal dapil Sumatera Selatan itu.
Dalam kesempatan yang sama,
Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman
Khaeron juga menyayangkan atas
terjadinya kasus penangkapan itu. Ia
menegaskan, terbitnya Permen KP No
2 Tahun 2015 itu telah menuai banyak
korban. Bukan hanya 13 nelayan asal
Brebes itu saja, tetapi juga lebih dari
2000 nelayan di Brebes dan sekitarnya.
Mereka enggan kembali melaut karena
kekhawatiran melanggar penggunaan
alat tangkap yang diatur dalam Permen
KP No 2 Tahun 2015 itu.
Permen No 2 Tahun 2015 sudah
menuai banyak korban. Bukan saja
di Brebes saja, tapi juga di daerahdaerah lain. Cabut dulu Permen KP
No 2 Tahun 2015, kemudian mana
yang perlu kita dorong, mana yang

Penambangan Pasir Laut


Harus Dihentikan
Selain ke Jawa Tengah, Tim
Komisi IV DPR juga meninjau lokasi
penambangan pasir laut yang ditujukan
untuk material reklamasi Teluk Jakarta
yang berada di Desa Lontar, Kecamatan
Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten.
Dalam kunjungan ini, Tim Komisi IV
DPR ingin mendapatkan gambaran

secara utuh permasalahan dan dampak


dari penambangan pasir laut itu,
sehingga polemik yang terjadi dapat
segera berakhir.
Kami menemukan bahwa program penyedotan pasir laut masih
berlangsung, padahal sudah ada pemutusan dari Pemerintah Pusat untuk
menghentikan sementara, te tapi
kenyataannya masih terjadi pe ngambilan meterial pasir yang berada di
perairan Desa Lontar ini, kata Wakil
Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi
yang memimpin Tim Komisi IV DPR.
Dari peninjauan ini, tambah Viva,
pihaknya akan segera menanyakan
hal ini kepada Pemerintah, dimana
sudah ada keputusan bahwa reklamasi
Teluk Jakarta dihentikan sementara,
namun penambangan pasir laut
masih berlangsung. Politisi F-PAN ini
berharap aktivitas itu segera dihentikan
sementara karena merugikan nelayan
yang berada di seputar Desa Lontar.
Nelayan sangat mengeluhkan
pendapatan mereka, dengan adanya
aktivitas ini hasil tangkapan mereka
menurun secara drastis. Kami sangat
sedih dengan nelayan disini karena
tidak bisa melaut disebabkan oleh
proyek-proyek penyedotan material
pasir yang dibawa ke Teluk Jakarta
yang sudah merusak ekologi dan
berdampak kepada sosial ekonomi
nelayan disini, imbuh politisi asal dapil
Jawa Timur itu.

(sf, jay)

penerapan Permen yang sudah


setahun itu, belum menyelesaikan
permasalahan terkait hal-hal yang
dilarang dalam Permen itu.
Cantrang, dogol, dan alat tangkap
lainnya itu kan alat tangkap yang
digunakan nelayan-nelayan kecil dan
tidak mampu secara finansial. Tujuan
dari Permen itu bagus, tapi sulit
diterapkan dengan jumlah nelayan
yang masih banyak mempergunakan
alat itu. Sehingga semestinya ini
yang diperhatikan Pemerintah, kata
Herman.
Kunjungan ini juga diikuti oleh
Anggota Komisi IV DPR Ono Surono
(F-PDI Perjuangan), Yadi Srimulyadi
(F-PDI Perjuangan), Agustina Wilujeng
Pramestuti (F-PDI Perjuangan), OO.
Sutisna (F-Gerindra), Andi Nawir
( F - G e r i n d r a) , S j a h r a n i M a t a j a
(F-Gerindra), Haeruddin (F-PAN),
Taufiq R. Abdullah (F-PKB), Saduddin
(F-PKS), Zainut Tauhid Saadi (F-PPP),
Fadholi (F-Nasdem).

foto: jay/iw

harus kita hentikan. Ajak nelayan dan


perwakilan nelayan, supaya tahu apa
harus dilakukan Pemerintah, tegas
Herman.
Politisi F-PD itu juga menyesalkan
langkah Menteri KP yang menerbitkan
aturan, tapi tidak memberikan solusi
alternatif atau pengganti dari alat
tangkap yang dianggap tidak ramah
lingkungan itu. Padahal, alat tangkap
itu sudah digunakan nelayan sejak lama.
Jangan kemudian di satu sisi
hukumnya sangat keras, tetapi di sisi
lain kesejahteraan masyarakat nelayan
menurun, karena tidak ada kenaikan
pendapatan. Kapalnya mangkrak
semua. Pemerintah melarang
penggunaan cantrang, pukat tarik,
pukat heula, namun nelayan tidak
diberi bantuan, sesal Herman.
Politisi asal dapil Jawa Barat ini
juga mengingatkan agar Pemerintah
menerbitkan peraturan yang lebih
fleksibel kepada nelayan, sehingga
lebih memungkinkan mereka untuk
t u m b u h d a n s e j a ht e r a d e n g a n
kemampuannya. Oleh karena itu,
pihaknya meminta agar peraturanperaturan yang diterbitkan Pemerintah
namun membuat rakyat susah, agar
dievaluasi dan dikaji.
Sebagaimana diketahui, 13 nelayan
asal Brebes itu diamankan dengan
barang bukti berupa tangkapan ikan,
alat penangkap ikan jenis cantrang
modifikasi dan pukat harimau, yang
penggunaanya dilarang karena dapat merusak terumbu karang dan
mem bunuh ikan kecil. Selain itu,
mereka diamankan karena telah
melanggar izin wilayah penangkapan.
Jika terbukti menyalahi aturan, para
nelayan itu akan dikenakan Pasal 85
Undang-Undang RI nomor 45 tahun
2009 tentang per ikanan, dengan
hukuman 5 tahun penjara.
Sebelum meninjau TPI Kluwut,
Tim Komisi IV DPR juga menyerap
aspirasi nelayan di Cirebon. Bertempat
di Pelabuhan Perikanan Nusantara
(PPN) Kejawan, Kabupaten Cirebon,
Jawa Barat, Komisi IV DPR menggelar
p e r t e m u a n d e n g a n p e r wa k i l a n
Kementerian KKP, PPN Kejawan,
Kepolisian dan puluhan perwakilan
nelayan se-Cirebon dan Indramayu.
Dalam kesempatan ini, Komisi
IV DPR telah mendapatkan banyak
aspirasi penolakan dari diterapkannya
Permen No 2 Tahun 2015 itu. Ironisnya,

Tim Komisi IV DPR berdialog dengan penambang pasir laut di Kabupaten Serang, Banten

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

51

foto: andri/iw

KUNKER

Tim Kunker Spesifik Komisi VIII DPR RI dipimpin Ketua Komisi Saleh Partaonan Daulay saat mengunjungi BPBD Provinsi Bali.

ada Masa Persidangan


IV Tahun Sidang 20152016, Komisi VIII DPR RI
melakukan kunjungan ke
beberapa daerah, diantaranya,
Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat,
Sumatera Barat dan Sulawesi
Selatan. Dalam kunjungan ini,
Komisi VIII menyoroti kinerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah,
mangkraknya pembangunan
asrama haji embarkasi Sumbar dan
penyelenggaraan umrah di Sulsel.
Komisi VIII mengapresiasi
program-program yang
disampaikan Kepala BPBD Provinsi
Bali, Dewa Made Indra dan akan
menjadikan program BPBD Bali
sebagai referensi program nasional
dalam penanggulangan bencana
yang nantinya dapat diaplikasikan

52

di seluruh Indonesia.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh
Partaonan Daulay mengatakan,
program yang di kembangkan BPBD
Provinsi Bali mulai dari regulasi,
pusdalops, pelatihan kesiapsiagaan
bencana, pemantau tsunami
Indonesia, Tsunami Warming
S y s t e m ( I n a -T E W S ) , Te m p a t
Evakuasi Sementara (TES), tsunami
program kedaruratan bencana
termasuk pemberian sertifikasi
kesiapsiagaan bencana kepada
Hotel yang notabene banyak di
bangun di pinggir pantai. Program
ini harus di contoh oleh provinsi
yang ada di Indonesia.
Program-program tersebut kata
Saleh, sangat bagus dikerjakan oleh
pemerintah Provinsi Bali. Sehingga
hal tersebut perlu dijadikan contoh

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

foto: andri/iw

KOMISI VIII AKAN JADIKAN PROGRAM


BPBD BALI CONTOH NASIONAL

Saleh Partaonan Daulay menerima cenderamata


dari Kepala BPBD Provinsi Bali, Dewa Made Indra

mendapati beberapa permasalahan,


terutama ketika menghadapi bencana
tahunan seperti kekeringan dan tanah
longsor. Dengan adanya kunjungan ini,
diharapkan Komisi VIII DPR RI nantinya
dapat menfasilitasi kekurangan BPBD
Bali meliputi mobil tangki air, alat
berat, damkar dan lainnya.
Kesiapan NTB Antisipasi Bencana
Saat Kunjungan kerja ke Nusa
Tenggara Barat (NTB) Komisi VIII
mendapatkan informasi bahwa tahun
lalu terjadi peristiwa bencana erupsi
gunung Rinjani yang membuat panik
warga sekitar gunung tersebut. Hal
ini harus menjadi perhatian BPBD
Provinsi NTB, karena NTB mempunyai
gunung berapi aktif yang sewaktuwaktu bisa meletus. Untuk itu, BPBD
harus mengantisipasi bencana letusan
gunung berapi di NTB.
M. Lutfi Politisi dari F-Partai Golkar
yang juga Putera Daerah dari Dapil NTB
dalam pertemuannya dengan Kepala
Pelaksana Badan Penanggulangan
B e n c a n a ( B P B D) P r o v i n s i N T B
mengatakan, Tim Kunjungan Komisi
VIII ingin mengetahui tindak lanjut
program kesiapsiagaan dan rencana
aksi daerah dalam pengurangan risiko

bencana di daerah tersebut.


Menurut Lutf i, indeks rawan
bencana yang terjadi ada di level tinggi,
di wilayah yang termasuk daerah tidak
aman dari bencana alam. Ada sebelas
provinsi yang perlu diwaspadai terkait
bencananya, seperti gempa bumi,
banjir bandang, gelombang pasang,
kekeringan dan erupsi gunung, salah
satunya adalah NTB, jelas Lutfi.
Menanggapi hal tersebut, dalam
penjelasannya, Kepala Pelaksana
BPBD Provinsi NTB, Ridho Ahyana
mengapresiasi masukan dari Komisi
VIII terkait penanggulangan bencana.
Saat ini NTB tengah mempersiapkan
antisipasi terkait bencana kekeringan
yang akan terjadi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan,
ada 300 desa yang akan mengalami
kekeringan di bulan Mei. Untuk
menanggulangi itu, kami telah melatih
dan menginformasikan kepada warga
desa tentang cara meng hadapi
bencana kekeringan. Kita akan didik
masyarakat agar siap menghadapi
bencana, jelas Ridho.
Sementara itu, anggota Tim
Kunjungan Komisi VIII Kuswiyanto
menambahkan, Indonesia adalah
negara dengan rawan bencana, dan

foto: eka/iw

oleh provinsi lain di Indonesia. Komisi


VIII akan menjadikan program BPBD
Bali sebagai referensi yang nantinya
dapat diaplikasikan dan direalisasikan
di daerah lain.
Program-program BPBD, Bali
sangat bagus, dan saya akan jadikan
referensi sehingga program ini juga
bisa diterapkan dan diaplikasikan di
daerah lain di Indonesia, tegasnya.
Sementara itu Kepala BPBD Bali
Dewa Putu Indra mengatakan, semua
elemen masyarakat harus tanggap
bencana terlebih Bali merupakan salah
satu destinasi wisata yang digemari
dunia. Dijelaskannya, saat ini untuk
antisipasi bencana tsunami, telah
disediakan sembilan sirine tsunami
yang ditempatkan di objek-objek
pariwisata seperti Sanur, Kuta, dan
Tanah Lot.
Lebih lanjut dia mengatakan,
pihaknya juga rutin mengetes semua
p e ra l at a n p e r i n g at a n b e n c a n a ,
memberikan pelatihan tanggap
darurat, sosialisasi penanggulangan
bencana serta membangun tempat
evakuasi sementara yang telah
terealisasi di Desa Suwung Denpasar.
Walupun kita sudah mengantisipasi
dengan baik, diakui pihaknya masih

Tim Kunker Komisi VIII DPR RI meninjau anak sungai di daerah Jempong, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

53

foto: iwan/iw

KUNKER

Tim Kunker Spesifik Komisi VIII DPR RI meninjau lokasi pembangunan asrama haji embarkasi Provinsi Sumatera Barat.
NTB termasuk didalamnya, sehingga
diharapkan pemerintah dapat
merumuskan dengan jelas dalam
memberikan perlindungan kepada
rakyatnya dari bahaya yang ditimbulkan
oleh bencana.
Kecewa Mangkraknya
Pembangunan Asrama Haji
Komisi VIII DPR RI kecewa melihat
mangkraknya pembangunan asrama
haji embarkasi Provinsi Sumatera
Barat (Sumbar) yang berlokasi di
Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai,
Kabupaten Padang Pariaman. Pasalnya,
asrama haji embarkasi Provinsi Sumbar
yang pembangunannya ditandai
dengan peletakan batu pertama oleh
Menteri Agama RI Lukman Hakim
Syaifuddin, tepatnya hari Senin (11 Mei
2015) ditargetkan selesai tahun 2017.
Pembangunan diatas lahan seluas
10 hektar, itupun direncanakan dalam
tahun ini sudah rampung 90 persen.
Namun apa yang ditemui rombongan
Komisi VIII DPR RI saat meninjau

54

langsung ke lokasi, ternyata hanya


tonggak-tonggak dan rangka bangunan
saja yang terlihat.
Anggota Komisi VIII DPR, Mhd
Asli Chaidir (F-PAN) menanyakan
kendalanya apa sebenarnya. Apakah
kontraktor tidak benar atau bagaimana.
Anggaran pembangunan sudah ada
sebesar Rp 100 Miliyar, kenapa hanya
tonggak-tonggak tiang yang berdiri,
ujarnya dengan menambahkan, ini
perlu dipelajari dan didalami, kenapa
bisa terbengkalai pembangunan ini.
Sedangkan anggota Komisi VIII DPR
Itet Tridjajati Sumarjianto dari F-PDIP
menanyakan bagaimana dengan
amdalnya. Anggaran untuk pembuatan
amdal pasti ada kan, tanyanya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag)
Provinsi Sumbar, Salman K Memed
mengutarakan, pembangunan asra ma haji terhenti karena pihak
kontraktor PT. Ratu Karya (PT. RK)
tidak membayarkan kewajibannya
kepada masyarakat Sungai Buluh

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

terkait pengadaan material bangunan


dan gaji pekerja. Di sisi lain, anggaran
yang awalnya dianggarkan Rp 100
Miliyar namun hanya bisa terserap
setengahnya.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR,
Deding Ishak setelah mendengarkan
penjelasan dari Kakanwil Kemenag
Provinsi Sumbar dan PPK pembangunan
asrama haji, berjanji akan membantu
menyelesaikan permasalahan ini.
Nanti akan kami undang dan duduk
bersama antara pihak-pihak terkait
guna menyelesaikan permasalahan ini
agar tidak berlarut-larut, ungkapnya.
Terkait kelanjutan pembangunan
asrama haji, Komisi VIII akan
membahas untuk mengusahakan
tambahan anggaran di tingkat Pusat
agar pembangunan asrama haji ini
bisa selesai. Memang ini proyek
monumental dengan biaya yang cukup
besar, tentu kita menekankan proses
transparansi dan akuntabilitas dari
pelaksanaan proyek ini jangan sampai
menimbulkan masalah. Insya Allah,

Pada kunjungan ini Komisi VIII


bermaksud untuk menyerap aspirasi mengenai berbagai persoalan
dan kondisi yang terkait dengan
bidang kerja khususnya bidang
penyelenggaraan ibadah umrah
serta bidang keagamaan
pada umumnya.

peningkatan yang cukup signifikan,


karena itu perlu pengawasan agar
pelayanan ibadah umrah dapat terus
ditingkatkan.
Pada tahun 2015 tercatat visa umrah
yang keluar mencapai 1,5 juta jamaah.
Seiring dengan hal tersebut, meningkat
pula permasalahan bagi jamaah umrah.

foto: agung/iw

Tinjau Pelayanan
Ibadah Umrah Sulsel
Komisi VIII DPR RI melakukan
kunjungan kerja spesifik ke Provinsi
Sulawesi Selatan untuk melaksanakan
fungsi pengawasan dalam bidang
keagamaan khususnya permasalahan
pelayanan dan pengawasan penyelenggaraan ibadah umrah.
Pada kunjungan ini Komisi VIII
bermaksud untuk menyerap aspira s i mengenai berbagai persoalan
dan kondisi yang terkait dengan
bidang kerja khususnya bidang penyelenggaraan ibadah umrah serta bidang
keagamaan pada umumnya di Provinsi
Sulawesi Selatan, kata Anggota Komisi
VIII Samsu Niang, di Kantor Wilayah
Kementerian Agama Makasar, Sulawesi
Selatan, baru-baru ini.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan ini memaparkan bahwa
jamaah umrah Indonesia mengalami

Komisi VIII mengaspresiasi terkait


pemberian sanksi 14 penyelenggara
perjalanan ibadah umrah yang telah
dikeluarkan Kementerian Agama. Namun, kata Samsu, hal tersebut dirasakan belum memberikan efek jera
dikarenakan sejak awal bulan Januari
sampai sekarang, masih ada jamaah
umrah yang tidak dipenuhi haknya
oleh penyelenggara perjalanan ibadah
umrah.
Belum lama ada informasi, jamaah
asal Sulawesi Selatan terlantar
sebanyak 70 jamaah, selanjutnya 2.700
jamaah asal Jawa Timur juga tertunda
keberangkatannya dikarenakan oleh
visa yang tidak keluar. Hal inilah
yang menjadi perhatian Komisi VIII,
khususnya kepada Kanwil-Kanwil
seluruh Indonesia untuk berupaya
lebih keras melakukan pengawasan
dan mensosialisasikan programprogram agar kasus jamaah umrah
yang terlantar dapat di minimalisir
atau dapat dicegah sedini mungkin,
tegasnya.

(man, hr, iw, as)

akan memberi manfaat bagi umat Islam


di Provinsi Sumbar, tutupnya.

Tim Kunker Komisi VIII DPR RI dipimpin Samsu Niang mengadakan pertemuan dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Makassar, Sulsel.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

55

foto: suci/iw

KUNKER

Tim Kunjungan Spesifik Komisi X DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi Sutan Adil Hendra meninjau obyek wisata di Lagoi, Bintan.

BINTAN BISA JADI


BALI KEDUA INDONESIA

omisi X DPR RI yang membidangi pariwisata pada 22


April 2016
dalam waktu
yang bersamaan melakukan
.XQMXQJDQ 6SHVLN NH WLJD GDHUDK
wisata di nusantara, yaitu ke Bintan di
Provinsi Kapulauan Riau, Karimunjawa
di Provinsi Jawa Tengah dan Sabang di
Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Tim Komisi X ke Bintan dipimpin
Wakil Ketua Komisi X Sutan Adil Hendra, dan Tim ke Karimunjawa dipimpin
Wakil Ketua Komisi X Utut Adianto.
Sementara, Tim Komisi X DPR ke
Sabang dipimpin Ketua Komisi X
Teuku Riefki Harsya.
Di Bintan, Tim Komisi X DPR
meninjau ke beberapa obyek wisata
dan resort yang menjadi primadona

56

dan tujuan wisatawan domestik dan


mancanegara di Lagoi dan Trikora.
Ketua Tim Komisi X ke Bintan Sutan
Adil Hendra memuji destinasi wisata
di Lagoi, Bintan. Ia menyatakan
Bintan bisa menjadi Bali kedua di
Indonesia. Pasalnya destinasi wisata
di Bintan memiliki keindahan alam
yang sangat luar biasa dan penataan
yang begitu baik.
Dibandingkan Bali, untuk menata
kawasan pariwisata Lagoi dan
Trikora di Kabupaten Bintan ini jauh
lebih mudah. Dengan penduduk yang
tidak terlalu ramai, destinasi dapat
ditata dengan rapi. Ini merupakan
hal yang luar biasa, karena umumnya
kesulitan pengembangan kawasan
pariwisata dikarenakan padatnya

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

penduduk, kata Sutan.


Jika di Bali, ujar politisi dari Partai
Gerindra ini, sudah padat dan susah
ditata lagi. Tetapi di Bintan, peluang
untuk mempercantik kawasan wisata
masih cukup terbuka, bahkan ini bisa
jadi Bali kedua di Indonesia.
Potensi itu, lanjutnya, sangat terbuka. Bintan memiliki keunikan, alamnya yang cantik menawarkan sesuatu
yang berbeda.
Di Lagoi, nuansa alam yang masih
alami dengan hembusan angin sejuk
merupakan daya tarik paling menarik
untuk disambangi. Sementara di Trikora tambahnya, pulau-pulau karang
yang menghiasi laut terlalu sayang
untuk dilewatkan.
Pokoknya, kalau panorama ini

foto: suci

sudah mantap, tinggal menambah


akses transportasi unggulan seperti
bandara yang langsung terhubung
ke Bintan, tak perlu lagi pakai transittransit lagi, imbuh Sutan.
Untuk mendongkrak pariwisata di
Bintan, menurut Sutan, infrastruktur
di Bintan harus segera dibenahi. Semua yang ada di Pulau Bintan ini bisa
dikemas dan dijadikan sesuatu hal
yang sangat menjanjikan para wisatawan. Dan sebagai pemangku fungsi
pengawasan, kami melihat masih ada
hal-hal yang perlu dibenahi terutama
infrastruktur, tegasnya.
Infrastruktur saya rasa suatu
masalah yang harus segera dibenahi
guna mendongkrak pariwisata di Bintan ini. Disamping persoalan-persoalan regulasi lainnya, ungkapnya.
Ia mengaku, Komisi X DPR RI selaku
pengawas akan terus memantau potensi yang ada di Kepulauan Riau agar
kedepannya bisa dimanfaatkan secara
positif.
Luas Kepulauan Riau yang 95
persen laut ini, lanjutnya, tentu tidak
akan cukup kita kelilingi dalam satu
atau dua hari. Namun demikian,
kita lihat bahwa pulau dan laut yang
dimiliki Kepulauan Riau ini adalah
satu kesatuan potensi yang sangat
menggembirakan bagi kita semua.
Termasuk kami terpesona dengan
pantai Lagoi. Sehingga kita sadar
bahwa selain Bali, kita memiliki Pulau
Bintan, ungkap politisi dari Fraksi
Gerindra ini.
Dalam kesempatan tersebut, Sutan
mengingatkan bahwa ada satu catatan
penting yaitu mengenai transportasi
yang masih sulit untuk menjangkau
pulau Bintan. Hal-hal inilah yang
perlu pembenahan,
dan kami
mendorong pemerintah daerah untuk
dapat menyampaikan kendala yang
ada dalam kunjungan kerja komisi X
ini, tegasnya.
Untuk
meningkatkan
tingkat
kunjungan wisatawan yang lebih besar
ke Bintan, menurutnya perbaikan
infrastruktur terutama akses transportasi mutlak gencar dilakukan. Di
manapun, akses, sekali akses penting
dalam menarik wisatawan. Kawasan
boleh indah, tapi kalau minim akses,
akan sulit mendatangkan lebih banyak
wisman, sebab orang membutuhkan
kemudahan berpergian,mantapnya.
Berbicara mengenai dunia pari-

Tim Kunjungan Spesifik Komisi X DPR RI berpose bersama dengan latar belakang keindahan
pantai di Lagoi
wisata, tegasnya, ada tiga hal yang
menjadi kunci utama. Pertama destinasi wisata, kedua infrastruktur,
dan ketiga yaitu industri pariwisata
itu sendiri yang dalam hal ini adalah
sumber daya manusianya. Sumber
daya manusia ini, bagaimana kita
harapakan adanya pemandu wisata
yang ramah, pelayanan yang juga
ramah dan mencerminkan etika
wilayah setempat, tukas politisi dari
Partai Gerindra ini.
Ketika ditanya mengenai regulasi
kawasan wisata pantai yang diatur
pemerintah pusat yaitu berjarak 100
meter dari bibir pantai, Ia menegaskan
bahwa regulasi tersebut merupakan
regulasi dari Kementerian Lingkungan
Hidup yang tentu saja memiliki tujuan
yang lebih besar, yaitu untuk menjaga
keselamatan, dan tentu saja untuk
menjaga ekosistem yang ada. Namun
aturan ini dapat dikomunikasikan lagi.
Untuk itulah diperlukan input
yang komprehensif antara pemerintah
daerah dan pemerintah pusat, untuk
dapat dikaji kembali tergantung situasi
dan kondisi masing-masing daerah.
Bisa saja kalau di Bali 100 meter, tapi
di Bintan cukup 75 meter misalnya.
Ini bisa dikomunikasikan kembali,
paparnya.
Komisi X Desak Kebutuhan
Mendasar Daerah Wisata
Sementara itu di Karimunjawa,
Wakil Ketua Komisi X DPR Utut
Adianto
mendesak
pemerintah

agar kebutuhan mendasar destinasi


wisata dipenuhi lebih dulu sebelum
dipasarkan. Khusus di Karimunjawa,
kebutuhan mendasar itu adalah
listrik, air dan BBM serta dermaga
maupun bandar udara.Di kepulauan
yang masuk wilayah Kabupaten Jepara
ini, listrik baru 16 jam, air bersih
sulit, pompa bensin belum ada serta
dermaganya sangat kecil.
Kita mengalami dengan kapal
besar, mau sandar saja susah. Air
port run waynya pendek. Kalau Karimunjawa mau dijadikan salah satu
centrum destinasi, maka kebutuhan
dasarnya harus dipenuhi, tegasnya.
Apa yang dipasarkan di Taman
Wisata Karimunjawa
belum jalan.
Meski ada snorkeling, diving tetapi
tidak cukup, harus ada penunjang
kehidupan lain. Orang pergi wisata
menginginkan dengan uang yang
dikeluarkan benar-benar bisa rileks.
Apalagi program Presiden Jokowi
pariwisata menjadi penyumbang
devisa terbesar kedua bahkan setelah 2020 nanti sektor pariwisata
bisa menjadi penyumbang devisa
terbesar. Karena itu sejak APBN-P
2015 dan 2016 DPR telah menyetujui
peningkatan anggaran yang cukup
besar baik di Kemenpar dan Badan
Ekonomi Kreatif.
Politisi PDI Perjuangan ini juga
menekankan, perlunya kapal cepat
untuk mengangkut wisatawan ke
Karimunjawa. Kita sendiri mengalami,
hampir 10 orang muntah-muntah

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

57

foto: mastur

KUNKER

Tim Kunker Komisi X DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi Utut Adianto mengunjungi Kepulauan Karimunjawa.
Kita butuh kapal cepat, tranpostasi
juga harus siap. Ini kendala-kendala
yang tidak bisa diselesaikan oleh
kementerian pariwisata saja, jelasnya.
Khusus
Karimunjawa,
Utut
Adianto berharap perlunya masalah
koodinasi. Menteri pernah ngomong
belum dengan Gubernur Jateng dan
Bupati Jepara, mau dikemanakan
Karimunjawa. Kalau menteri mau
bikin iklan tapi di Karimunjawa tetap
begini, ya nggak jalan, kata Utut
menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama,
Anggota Tim Komisi X DPR Mujib
Rohmat mengingatkan, jangan sampai ada pulau-pulau yang dijual
atau dikuasai orang asing dengan
bermacam-macam modus. Pemerintah harus memperhatikan masalah
ini sebab modus yang dilakukan
diantaranya mengawini orang lokal
kemudian membeli sebuah pulau.
Pemerintah dan masayarakat
harus memberikan kontrolnya terhadap pulau-pulau potensial itu supaya jangan sampai beralih kepemilikan.
Apalagi kita sedang meggenjot sektor
pariwisata untuk berkontribusi dalam
APBN yang lebih memadai, tegasnya.
Politisi Partai Golkar dari Dapil
Jateng ini juga menyoroti masih kecil-

58

nya anggaran sektor pariwisata di


daerah. Anggaran yang dikucurkan
mulai 2008 sampai 2016 itu jumlahnya
hanya 0,010 dari APBD
sehingga
perlu mendapatkan perhatian apalagi
ke depan sektor pariwisata menjadi
andalan pemasukan devisa.
Karena itu dia berharap, Gubernur
yang mempunyai pulau-pulau potensial untuk wilayah destinasi, akan
kelihatan dari sudut anggarannya.
Kita ingin menggunakan istilah money
follow activity. Kalau aktivitasnya besar
mestinya anggarannya juga besar.
Karena Karimunjawa sudah masuk
wilayah destinasi yang dikembangkan,
maka partisipasi anggaran lokal harus
mendapatkan perhatian. Apalagi Karimunjawa ada 27 pulau dan baru 5
pulau dihuni, ungkap Mujib.
Puji Djuharnoto selaku Kepala
Balai Pelayanan Informati Pariwisata Pemprov Jateng yang mendampingi Tim Kunspek Komisi X dalam
pelayaran dari Semarang ke Karimunjawa mengakui, adanya pulau
yang telah dibeli orang asing yaitu
Pulau Menyawakan. Kepulauan Karimunjawa terdiri 27 pulau, baru 5 pulau
yang berpenghuni.
Karimunjawa merupakan wilayah
Kecamatan terdiri lima yaitu desa

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

Karimunjawa, desa Kemujang, Parang,


Nyamuk dan desa Genting. Masingmasing pulau berjauhan, seperti dari
Karimun ke Parang perlu waktu dua
jam dengan kapal cepat.
Kendala daerah ini adanya dua
musim yang sangat tidak bisa ditoleransi, pertama musim barat JanuariMaret biasanya muncul angin barat
mengakibatkan Karimnjawa menjadi
pulau yang padam. Lalu musim
timur ketika itu angina kencang dari
arah Timur sampai Juni- September
gelombang besar.
Dukung Percepatan Pengembangan
Wisata Pulau Sabang
Ketua Tim Komisi X DPR RI ke
Sabang Teuku Riefky Harsya mendukung percepatan pengembangan
pariwisata di Pulau Sabang sebagai
salah satu destinasi yang dipromosikan Kementerian pariwisata di dalam
maupun di luar negeri.
Kami melihat Pulau Sabang
memiliki potensi yang cukup besar
untuk menjadi salah satu destinasi
pariwisata favorit bagi wisatawan,
baik mancanegara maupun wisatawan
domestik. Seperti yang tadi kita lihat
bersama, tugu Nol Kilometer yang
merupakan salah satu tugu yang

baru-baru ini.
Sepuluh persen wisatawan di
dunia itu merupakan umat muslim,
baik wisatawan domestic maupun
wisatawan mancanegara khususnya
dari negara-negara Asia. Kenyataan
itu sejatinya sebuah peluang bagus
bagi Indonesia membuat halal
tourism atau wisata halal, ungkap
Dadang.
Wisata halal yang dimaksud
disini, lanjut Dadang, bukan berarti
harus dengan mengenakan hijab
dan berganti busana gamis. Namun
lebih kepada memberikan rasa aman
dan nyaman bagi umat muslim
dalam berwisata, misalnya dengan
menyediakan berbagai fasilitas umat
muslim untuk beribadah seperti
mushala dan masjid. Memastikan
seluruh makanan yang disajikan di
tempat wisata tersebut halal.
Selama ini Malaysia mengambil
peluang itu dengan menerapkan
wisata halal. Sementara di Indonesia
yang mayoritasnya umat muslim malah
belum menerapkannya, ujarnya.

(sc, mp, ayu)

Pada kesempatan itu Tim Kunjungan Komisi X juga meninjau Pantai


Iboih, Pulau Rubiah yang berjarak
tidak jauh dari tugu Nol Kilometer.
Melihat keindahan wisata alam di
Pantai tersebut, Riefky yang menjadi
Ketua Tim kunjungan kerja berharap
Kemenpar, dan BPKS untuk lebih
kreatif lagi dalam membuat wisata
buatan di wilayah tersebut. Hal tersebut untuk menunjang wisata alam
yang ada.
Pantai disini sangat indah, tidak
kalah dengan daerah lain seperti Bali,
namun tentunya disini dituntut untuk
lebih kreatif lagi dalam membuat
wisata buatan seperti jet ski, banana
boat, paraciling yang ikut mendukung
wisata alam yang ada dan menjadi daya
tarik bagi wisatawan,pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama,
Anggota Tim Komisi X DPR RI, Dadang
Rosdiana menilai Indonesia perlu
menetapkan halal tourism atau wisata
halal di Indonesia, termasuk di Aceh.
Hal tersebut diungkapkanya saat
mengunjungi Pulau Sabang, Aceh

foto: ayu

populer di Indonesia karena letaknya


di paling barat Indonesia. Apalagi
SHQJXQMXQJ MXJD PHQGDSDW VHUWLNDW
setelah berkunjung ke tugu tersebut.
Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi
wisatawan,ungkap Ketua Komisi X
DPR, Teuku Riefky Harsya.
Tidak hanya itu, politisi dari fraksi
Partai Demokrat ini juga mendukung
Kementerian pariwisata mengajak
lintas kementerian untuk mendukung
BPKS atau badan pengusahaan
kawasan Sabang dalam percepatan
pengembangan kawasan tersebut.
Percepatan pengembangan pariwisata Sabang tidak hanya mengandalkan BPKS saja, namun juga
kementerian lainnya seperti Kementerian PU (pekerjaan umum) untuk pembangunan infrastruktur, serta
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Olehkarena itu kami mendukung
penuh Kementerian pariwisata untuk mengajak lintas kementerian dalam percepatan pengembangan pariwisata di sabang, jelas Riefky, begitu
ia biasa disapa.

Tim Kunker Komisi X DPR RI dipimpin Ketua Komisi Teuku Riefky Harsya meninjau pengembangan wisata Nol Kilometer di Sabang.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

59

foto: arief/iw

SOROTAN

BANGUN PERPUSTAKAAN,
BANGUN INFRASTRUKTUR
ILMU PENGETAHUAN

PR berniat membangun
perpustakaan terbesar
se-Asia Tenggara dengan
berlokasi di Gedung
DPR. Namun, gagasan tersebut
masih terjadi pro dan kontra
di internal DPR sendiri. Fraksi
NasDem misalnya menolak gagasan
dibangunnya perpusatakaan
tersebut, karena eranya saat ini
adalah e-Library. Wakil Ketua
DPR Fahri Hamzah yang juga
mendukung pembangunan
perpustakaan tersebut,
menegaskan perpustakaan baru
yang dibutuhkan itu agar citra
parlemen semakin terangkat.
Kita belum pernah
membangun gedung parlemen dan

60

kelengkapannya, seperti perpustakaan


dan museum, itu bisa menjadi tempat
wisata, sehingga menjadi Anggota
DPR RI itu akan menjadi cita-cita bagi
rakyat. Jadi, kita harus perbaiki citra
parlemen ini, kata Fahri Hamzah pada
wartawan di Gedung DPR, Jakarta,
Senin (28/3).
DPR sebenarnya sudah memiliki
perpustakaan di Gedung Nusantara II
DPR, tapi perpustakaan itu tidak selevel
dengan DPR saat ini. Yang lama ada,
tapi mirip perpustakaan Ketua RT
(Rukun Tetangga). Padahal, saat ini
kondisinya tidak layak. Bukunya diikat
di bawah lantai, numpuk, dan buku
yang diterbitkan anggota DPR tidak
ada tempatnya, ujar politisi PKS itu.
Menurut Fahri, rencana

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

pembangunan perpustakaan ini


masuk ke dalam tujuh proyek DPR
dan mengemuka kembali saat Ketua
DPR Ade Komarudin menerima para
cendekiawan, maka Fahri tidak ambil
pusing soal anggaran yang dianggap
lebih dibutuhkan untuk kepentingan
lain dimaksud. Anggaran itu urusan
Pemerintah dan Banggar. Jadi, sudah
saatnya DPR RI mempunyai pendukung
pemikiran berupa perpustakaan,
tambahnya.
Untuk itu Fahri, ingin menggalang
gerakan untuk kembali rajin ke
perpustakaan. Anak-anak di era
sekarang dianggap terlalu lekat dengan
gadget, internet, untuk bermain game
dibanding membaca buku. Padahal,
gadget kalau dibiarkan justru bisa

foto: arief/iw

foto: jayadi/iw

Perpustakaan DPR RI
berbahaya untuk anak-anak dan
kesehatannya.
Sementara perpustakaan digital
dinilai Fahri Hamzah, bukan solusi. Di
mana bentuk fisik dan diorama buku
dan pustaka itu tetap diperlukan.
Ada dokumen yang perlu dilihat
teksnya. Bagaimana suasana diorama,
bagaimana dulu orang hadir di
persidangan. Produknya bagaimana?
jelas Fahri.
Sebelumnya, Ketua DPR Ade
Komaruddin menegaskan jika pembangunan perpustakaan itu sejalan
dengan rencana pemerintah yang
sedang gencar membangun infrastruktur, dan perpustakaan itu
sebagai infrastruktur ilmu
pengetahuan.
Saya yakin Jokowi setuju. Untuk
memenuhi sebagai perpustakaan
terbesar di Asia Tenggara, nanti kita
tanya berapa lantai yang diperlukan,
katanya.
Anggaran perpustakaan itu akan
termasuk di dalam anggaran proyek
DPR di APBN 2016 senilai Rp 570
miliar. Perpustakaan itu nantinya akan
menjadi satu gedung dengan gedung
baru untuk ruang kerja anggota.
Namun, usaha tersebut ditolak oleh
anggota DPR sendiri, mengingat saat
ini yang dibutuhkan adalah e-Library.
S a at i n i m e n g i n g at ko n d i s i
keuangan negara yang belum memadai
di mana terdapat pontensi short fall
penerimaan negara sekitar Rp 290
triliun, maka sebaiknya pembangunan
perpustakaan itu ditunda, kata Wakil
Ketua Fraksi NasDem Johnny G Plate.

Menurut Johnny, dana yang ada


bisa digunakan untuk keperluan negara
yang lebih mendesak. Di antaranya
untuk pembangunan infrastruktur yang
bisa menciptakan lapangan kerja baru.
Apalagi saat ini trend perpustakaan
dari buku fisik ke e-books dan e-library,
maka sebaiknya keseluruhan konsep
per pustakaan
ditinjau kembali

agar mampu menyesuaikan dengan


perkembangan teknologi informasi,
tegas anggota Komisi XI DPR itu.
Bahkan menurut Johnny, Kompleks
DPR saat ini lebih membutuhkan
koneksi internet dan wifi yang kuat.
Dengan demikian, akses data untuk
riset pun lebih cepat, mudah, dan
gampang.
Sebelumnya DPR merespons usulan
cendekiawan dan budayawan untuk
membangun sebuah perpustakaan
umum yang nantinya akan menjadi

yang terbesar di Asia Tenggara.


Perpustakaan ini nantinya akan
menggunakan dana yang sudah
dianggarkan untuk pembangunan
gedung baru DPR sebesar Rp570
miliar pada APBN 2016. Ketua
DPR Ade Komarudin mengatakan,
dengan memiliki perpustakaan
besar, parlemen Indonesia diyakini
bisa lebih maju, baik dalam hal
kinerja maupun kualitas hasil
kerjanya, terutama dalam bidang
legislasi.
Perpustakaan modern dinilai
penting agar bangsa ini bisa
terdorong untuk semakin maju
di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Bang sa ini sedang
fokus membangun infrastruktur
dan sekarang kita membangun
infrastruktur sumber daya
manusia yang lebih penting, yaitu
perpustakaan, ujar Ade Komarudin.
Ketua DPR menyampaikan
hal tersebut seusai melakukan
pertemuan dengan sejumlah
cendekiawan dan budayawan,
di antaranya Ignas Kleden, Ulil
Abshar Abdalla, Ayu Utami, Nong
Darol Mahmada, Nirwan Arsuka,
Rizal Mallarangeng, dan Luthfie
Assyaukanie. Melalui pertemuan
tersebut terlontar usulan agar
DPR memiliki sebuah fasilitas
perpustakaan yang kelak ketika
ditinggalkan akan menjadi warisan
berupa ilmu pengetahuan.
Ade Komarudin mengatakan,
s o a l a n g g a ra n p e m b a n g u n a n
perpustakaan akan dibicarakan

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

61

Seperti Library of Congress (LOC) di


Amerika yang memiliki koleksi 36 juta
buku. Aspirasi kita ke sana tapi kita
masih berpijak di bumi, jelasnya.
Budayawan Ignas Kleden
mengatakan, perpustakaan terbesar
di Asia Tenggara saat ini ada di
Singapura yang memiliki koleksi
300.000 buku. Jika Indonesia bisa
memiliki perpustakaan dengan koleksi
500.000-600.000 buku, itu nanti akan
menjadi yang terbesar selanjutnya di
ASEAN.
DPR diharapkan berpikir
bagaimana meningkatkan kinerja dan
prestasi. Kalau ada perpustakaan
sebesar ini, nanti akan menjadi tempat
pertukaran intelektual. Perpustakaan
suatu sarana untuk membuka jalan
pikiran, ungkapnya.

foto: arief/iw

Pimpinan DPR, Pimpinan Fraksi,


dan Setjen DPR. Menurutnya, dalam
era kepemimpinan Setya Novanto
sebagai ketua DPR, sudah muncul
ide membangun gedung untuk
lokalisasi staf ahli para anggota DPR.
Proyek yang sudah direncanakan
tersebut kini tinggal dilanjutkan.
Anggaran untuk membangun
gedung kan sudah ada, kenapa
tidak gagasan ini kita sambut
dengan memasukkan ke sana
(perpustakaan). Ide (proyek) ini
menurut saya multiyears, tidak
mungkin tidak terwujud, ujarnya.
Sementara itu, pendiri Freedom
Institute, Rizal Mallarangeng
mengatakan sudah sejak lama
usulan mengenai pembangunan
perpustakaan ingin dibicarakan,
tetapi perlu menunggu momentum
yang bagus yang disesuaikan
dengan keadaan politik di
Indonesia. Perpustakaan yang
lebih baru mencerminkan semangat
zamannya. Membaca menjadi
kegiatan yang menyenangkan.
Bagaimana arsitektur perpustakaan
parlemen ini nanti, kami serahkan
k e p a d a t e m a n - t e m a n D P R ,
ucapnya.
Dia juga mengatakan sudah
selayaknya Indonesia memiliki
sebuah perpustakaan yang bisa
dibanggakan, perpustakaan
yang memiliki sumber informasi
lengkap, dan adaptif terhadap
perkembangan. Ini modelnya
bukan seperti perpustakaan umum
biasa. Ini lembaga terhormat,
jadi perpustakaan ini harus bisa
dibanggakan dengan fasilitasnya.

foto: arief/iw

SOROTAN

62

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

Potret Perpustakaan DPR


Ruang Perpustakaan DPR terletak
di Gedung Nusantara II DPR. Posisinya
tidak jauh dari ruang Komisi III DPR dan
ruang Komisi VIII DPR. Perpustakaan
lama setinggi dua lantai itu memiliki
dua pintu masuk. Pertama, berada
di area parkir dekat dengan Bank BNI
dan kedua dekat dengan ruang rapat
Komisi III DPR.
Perpustakaan yang berada di
bawah naungan Pusat Pengkajian,
Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
ini terdiri dari dua lantai, yakni lantai
bawah dikhususkan untuk pengunjung
yang ingin membaca majalah dan
koran serta lantai 2 untuk koleksi buku.
Terlihat buku-buku tertata rapi
dan didukung oleh kondisi ruangan
sejuk dan wangi. Terdapat lebih
dari 25.000 literatur dari pelbagai
disiplin ilmu dalam perpustakaan
tersebut. Rak-rak berisi ribuan buku
tersebut dikelompokkan berdasarkan
tema. Mulai dari tentang hukum,
politik, komputer, manajemen,
hingga fiksi, dilengkapi juga dengan
9 buah komputer untuk membantu
pengunjung mencari katalog buku.
Perpustakaan yang dibuka setiap hari
kerja sejak pukul 09.00 hingga pukul 16.00
WIB ini terbuka untuk umum. Namun,
pengunjung hanya bisa membaca di
tempat dan tidak bisa meminjam buku.
Yang bisa, meminjam buku hanya tenaga
ahli dan anggota dewan.
Tak banyak pengunjung yang

(ann, nt)

sudah maju. Dulu Amerika Serikat


membuat perpustakaan terbesar
di dunia saat perekonomiannya
belum bagus. Kita sekarang sudah
bagus tetapi belum mempunyai
perpustakaan yang memadai, kritisi
politisi Golkar tersebut.

foto: www.loc.gov

perlu dimaksimalkan fungsi dan


kegunaannya.
Parlemen adalah sebuah lembaga
yang menjadi simbol negara, kualitas
Parlemen Indonesia dan rakyat
Indonesia dapat dilihat dari situ.
Belajarlah ke negara-negara yang

Library of Congress di Amerika Serikat

foto: ggsoku.com

datang ke perpustakaan ini, terlihat


hanya beberapa staf ahli anggota
DPR yang membuka lembaran demi
lembaran buku yang sudah terlihat
usang dan karyawan yang duduk dan
berdiam dibalik meja komputer dan
Berdasarkan data yang diterima, selama
periode Januari hingga Desember 2015,
tercatat 4.953 pengunjung telah hadir
di perpustakaan ini.
Lazimnya, perpustakaan untuk
anggota dewan perwakilan ialah
sejenis perpustakaan khusus (special
library). Dikatakan khusus karena
memang dibangun untuk keperluan
spesifik, yakni melayani para anggota
parlemen dalam kiprah mereka sebagai
legislator dan wakil rakyat.
Sejarah mencatat bahwa
perpustakaan khusus sudah hadir
dalam tata-negara sejak sistem
parlementer, khususnya di Eropa.
Negara-negara Eropa Barat, misalnya,
menjadikan perpustakaan parlemen
mereka sebagai ikon demokrasi,
baik dalam bentuk layanan informasi
yang cerdas dan terbuka, maupun
dalam bentuk gedung yang artistik
dan megah, seperti , perpustakaan
parlemen di Inggris atau Perancis,
Parliamentary Library dan Bibliothque
du Parlement.
Tak ketinggalan juga, salah satu
perpustakaan parlemen paling megah
di dunia, yaitu Library of Congress
(LoC) di Amerika Serikat. LoC yang
didirikan pada tanggal 24 April 1800 ini
merupakan perpustakaan terbesar di
dunia yang memuat koleksi jutaan buku,
manuskrip, rekaman, foto dan peta.
Selain itu, adapula perpustakaan
parlemen yang menjadi perpustakaan
nasional di negaranya, yaitu The National
Diet Library (NDL) di Jepang. Keduanya,
baik LoC maupun NDL memiliki
sejarah panjang dan kontekstual
dengan perkembangan demokrasi di
negaranya masing-masing. Tak hanya
ukuran fisiki jumlah koleksi tetapi juga
keluasan fungsi layanan perpustakaan
tersebut selalu berkembang mengikuti
perubahan zaman dan teknologi.
Jika disandingkan dengan
Perpustakaan Parlemen lainnya, sangat
disayangkan perpustakaan Parlemen
Indonesia jauh memenuhi standar.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Ketua DPR Ade Komarudin, parlemen
merupakan simbol negara sehingga

The National Diet Library di Jepang

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

63

foto: dok BKSAP

LIPUTAN KHUSUS

Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto beserta Wakil Ketua BKSAP DPR RI Rofi Munawar foto bersama dengan seluruh kepala delegasi sejumlah
negara saat meghadiri First Meeting of the Speakers of Eurasian Countries Parliaments di Moskow, Rusia

KERJA SAMA DENGAN PARLEMEN


EURASIA PERLU DIPERKUAT

akil Ketua DPR RI Agus


Hermanto mendukung
ide menjadikan The
First Meeting of the
Speakers of Eurasian Countries
Parliament sebagai agenda tahunan.
Hal itu dikemukakan ketika memimpin
delegasi Parlemen Eropa Asia (Eurasia)
di Moskow, Rusia.
Agus yang didamping i Rof i
Munawar, Wakil Ketua BKSAP (F-PKS)
dan Yosef Umar Hadi, Anggota BKSAP
(F-PDIP) juga mencetuskan ide
penguatan kerja sama antara Parlemen
Eurasia dan ASEAN. Ide ini lahir
terlebih dengan adanya implementasi
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
dan Eurasian Economic Union (EEU).
Dengan adanya penguatan ini
diharapkan Masyarakat Ekonomi
yang membentang dari Jakarta
hingga St Petersburg akan semakin

64

tidak tertandingi baik secara ukuran


maupun potensi, jelas Agus usai
melakukan kunjungan.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil
Ketua DPR RI Bidang Korinbang ini
juga menyampaikan pandangannya
mengenai terorisme sebagai salah satu
tantangan terbesar bagi masyarakat
Internasional abad ini.
Adapun, opsi terbaik yang ditawarkan parlemen dalam upaya bersama penanggulangan terorisme
adalah dengan pembentukan legislasi yang komprehensif, promosi
multikulturalisme, dialog antar sivilisasi dan program deradikalisasi
Pertemuan yang diprakarsai oleh
Rusia dan Korea Selatan itu dihadiri
sejumlah negara penting, termasuk
Cina dan Iran. Pertemuan juga
menghasilkan pernyataan bersama
mengenai penguatan kerja sama di

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

berbagai bidang antara Eropa dan Asia


(Eurasia).
Di sela-sela acara, Agus mengadakan
pertemuan dengan negara-negara yang
hadir. Dengan delegasi Belarus, antara
lain dibahas mengenai penguatan kerja
sama bilateral dalam berbagai bidang,
terutama perdagangan dan alutsista.
Selain itu Belarus menyampaikan
keinginan mereka untuk follow up
perkembangan mengenai usulan
Belarus agar Indonesia memiliki kantor
perwakilan di Minsk dan peningkatan
kerja sama sister cities dengan berbagai
daerah di Indonesia, ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Politisi
F-Demokrat ini akan menyampaikan
hal tersebut kepada pihak terkait
(Pemerintah) di Tanah Air. Dalam hal
ini kedua negara merasakan optimisme
yang sama akan masa depan hubungan
kedua negara terutama dengan

Statement yang bersepakat untuk


mening katkan kerja sama antar
parlemen negara-negara di Eropa
dan Asia.
Oleh karena itu, MSEAP diharapkan
akan menjadi per temuan tetap
dan sarana efektif dialog tahunan
yang menyatukan negara-negara
di kawasan Eropa dan Asia dalam
kerang ka diplomasi parlemen,
tambah legislator PKS.
D a l a m p e r t e m u a n i n i Ket u a
Parlemen Rusia Sergey Naryshkin
dan Ketua Parlemen Korea Selatan

Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto berbincang dengan Ketua Parlemen Federasi Rusia
Sergey Narsyshkin

Chung Ui Hwa sempat menghentikan


jalannya persidangan seraya mengajak
delegasi yang hadir untuk moment of
silence (mengheningkan cipta) bagi
para korban ledakan bom di dekat
Kedutaan AS di Kabul, Afghanistan.
Rof i yang menjadi salah satu
delegasi DPR RI menyampaikan rasa
prihatin atas kejadian tersebut, di
tengah upaya menjaga stabilitas
keamanan di kawasan Eurasia dan
pemberantasan tindak terorisme
sedang menjadi salah satu fokus
pembahasan.
Te r o r i s m e r u p a k a n m u s u h
kita bersama, oleh karena itu,
pemberantasannya membutuhkan
upaya terpadu secara global, tidak
hanya di kawasan Eurasia, jelas Rofi
di sela-sela pertemuan.
Dalam beberapa tahun terakhir,
integrasi kawasan telah mengalami
perkembangan pesat antara lain
ditandai dengan Eurasia Economic
Union (EEU) maupun ASEAN Economic
Community (AEC) yang diluncurkan
pada tahun 2015. Sehingga, MSEAP
diharapkan dapat memfasilitasi kerja
sama antar kawasan.
Tentunya kerja sama Pan Eurasia
yang dibentuk melalui MSEAP
tidak mengarah pada kerja sama
eksklusif transkontinental dan ambisi
geopolitics tertentu, namun untuk
melengkapi kerja sama multilateral
yang telah terbagun selama ini, tutup
Rofi.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

(BKSAP/rnm)

Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto beserta Rofi Munawar dan Yosef Umar Hadi mengadakan
pertemuan bilateral dengan delegasi Belarus

foto: dok BKSAP

Wujudkan Integrasi Ekonomi


Perkembangan integrasi kawasan
sebaiknya tidak mengarah pada
kompetisi, namun menjadi peluang
untuk lingkup integrasi yang lebih
luas. Hal tersebut dikemukakan para
pemimpin parlemen negara-negara
di kawasan Eurasia yang menghadiri
the First Meeting of the Speakers of
the European CountriesParlianment
(MSEAP).
Pertemuan yang berlangsung 2 hari
(19-20 April 2016) di Moskow, Rusia
adalah inisiatif bersama antara the
State Duma of the Russian Federation
dan the Parliament of the Republic of
Korea.
Pertemuan ini membahas
mengenai peningkatan kerja sama
antara Asia dan Eropa terutama
dalam bidang ekonomi, budaya,
lingkungan dan kemitraan strategis,
kata Wakil Ketua Badan Kerja Sama
Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi
Munawar.
Rofi menambahkan, pertemuan
ini juga membahas masalah Final

foto: dok BKSAP

disahkannya UU Hubungan Bilateral


RI-Belarus, kata Agus.
Dalam pertemuan itu, Yosef Umar
Hadi menyampaikan mengenai kerja
sama pariwisata dan timbal balik visaon-arrival. Sampai saat ini Indoneia
telah memberikan VOA kepada warga
negara Belarus sejak September 2015.

65

foto: hamdis

LIPUTAN KHUSUS

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon foto bersama pada pelaksanaan Asia-Europe Parliamentary Partnership Meeting di Ulan Bator, Mongolia

MEMBANGUN KONEKTIFITAS
HADAPI TANTANGAN GLOBAL

usim dingin yang sedang


berlangsung di Ibu Kota
Mongolia, Ulan Bator
tidak menyurutkan
semangat para delegasi Indonesia
dalam pelaksanaan Asia-Europe
Parliamentary Partnership Meeting
(ASEP), 22-24 April 2016.
Forum yang strategis bagi para
anggota parlemen dari Asia dan Eropa
ini memberi kesempatan kepada
perwakilan Indonesia, Fadli Zon Wakil
Ketua DPR RI untuk menyampaikan
idenya.
Tidak membuang kesempatan,
Fadli yang didampingi oleh Tantowi
Yahya dari Fraksi Partai Golkar,
Sudin (F-PDIP), Abdul Kadir Karding
(PKB), dan Mahfudz Abdurrahman
(F-PKS), menyampaikan idenya di
depan jutaan mata yang memandang
tentang Membangun Konektivitas
dan Efektivitas Multilateralisme untuk

66

Menghadapi Tantangan Global.


Ide ini lahir karena saat ini
globalisasi tidak terdistribusi secara
merata. Kesenjangan sosial-ekonomi
masih melebar. Hal ini didukung
oleh data dari lembaga internasional,
termasuk Organizatio for Economic
Co-Operation and Development
(OECD) yang menyatakan bahwa
ketidaksetaraan pendapat terus
mengalami peningkatan.
Di era globalisasi ini seharusnya,
dapat memberikan kesempatan bagi
semua elemen masyarakat untuk
memperoleh kesempatan yang sama.
Karena tujuan dari perdaganagn
internasional untuk mensejahterakan
masyarakat miskin, bukan memperkaya
korporasi.
Lebih banyak kesempatan bagi
golongan mampu, dan lebih banyak
t a nt a n g a n b a g i g o l o n g a n y a n g
termarjinalisasi. Banyak negara dan

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

kelompok masyarakat yang masih


belum dapat bersaing dalam iklim
kompetisi yang demikian besar. Padahal
idealnya, g lobalisasi diharapkan
dapat memberikan kesempatan bagi
semua elemen masyarakat untuk
memperoleh kesempatan yang sama.
Perdagangan bebas bukanlah kunci
bagi pengentasan kemiskinan dan
kelaparan,ujar Fadli.
Wakil Ketua DPR yang membidangi
Politik dan Keamanan (KORPOLKAM)
ini menegaskan, kalau kebijakan
perdagangan internasional tidak
memberikan manfaat positif bagi
negara berkembang, diperlukan
perubahan secara menyeluruh. Karena
dalam sistem perdagangan bebas yang
berlaku saat ini, tidak ada kebebasan
dan keadilan.
Apabila globalisasi tidak dapat
dihentikan, maka kita perlu menciptakan globalisasi yang adil dan

Oil (ISPO) sebagai perwujudan dari


komitmen terhadap praktek pertanian
yang berkelanjutan. Namun, kebijakan
anti-dumping yang diberlakukan
di pasar Eropa telah menghambat
potensi pertumbuhan industri sawit
di tanah air,tegasnya.
Politisi Fraksi Partai Gerindra
ini mengatakan, dalam menjawab
tantangan globalisasi, konektivitas
antar wilayah dan kerja sama
m u l t i l at e ra l m e r u p a k a n f a k t o r

foto: hamdis

berimbang dari sudut pandang masyarakat global, yaitu sesuai dengan


prinsip-prinsip kemakmuran bersama
(shared prosperity), interkoneksi (interconnectedness), dan manfaat bersama
(mutual benefit),paparnya.
Sebagai reaksi terhadap dampak
negatif dari globalisasi, terang Fadli,
muncul berbagai gerakan, salah
satunya kampanye fair trade. Pada
prinsipnya, fair trade mengacu
pada kemitraan yang setara antara
produsen dan pemasar atau pedagang
untuk membuka kesempatan yang
sama bagi semua pihak, menjamin
keterbukaan terhadap publik, dan
menciptakan praktek perdagangan
yang adil dan berkelanjutan. Salah
satu praktek fair trade yang mulai
dipromosikan adalah perdagangan biji
kopi, jelasnya.
Namun, tambahnya, perlu
diperhatikan pula, bahwa praktek
sertifikasi fair trade belum dapat
menjamin terselenggaranya praktek
perdagangan yang adil. Dan menurut
Fadli, dikhawatirkan bahwa fair trade
di industri kopi telah berubah menjadi
strategi marketing semata. Hal inilah
yang perlu kita hindari.
Contoh lainnya, kata Fadli, dari
sektor pertanian adalah komoditas
minyak sawit. Bahwa sejak tahun
2009, Indonesia sudah meluncurkan
standar Indonesian Sustainable Palm

(BKSAP/rnm)

foto: hamdis

Fadli Zon memimpin perwakilan parlemen Indonesia melakukan pertemuan dengan


Parlemen Mongolia.

penting. Konektivitas dalam hal


i n i t i d a k h a ny a m e n g a c u p a d a
pembangunan infrastruktur fisik
tetapi juga mempererat hubungan
antar masyarakat. Sementara itu,
kerja sama multilateral haruslah
bersifat efektif. Bukan hanya mengacu
pada terciptanya kawasan yang
tertib, adil, dan sejahtera, tetapi
dengan melibatkan seluruh lapisan
masyarakat.
Pertemuan ke-9 ASEP dihadiri
oleh perwakilan parlemen dari 32
negara Asia-Eropa dengan tujuan
untuk membangun kemitraan dan
mendorong kemajuan kerja sama
Asia-Eropa, memperkuat dialog
dan saling pengertian antara kedua
kawasan. Pada dasarnya, sifat kerja
sama reg ional yang dirumuskan
baik melalui ASEM dan ASEP adalah
informal dan tidak mengikat. Kerja
sama dalam ASEP difokuskan pada
tiga pilar yaitu politik, ekonomi, dan
sosial-budaya. Keanggotaan ASEP
merepresentasikan lebih dari separuh
penduduk dunia, 57 persen GDP dunia
dan 66 persen volume perdagangan
dunia.
Mempertimbangkan peran
strategis kerja sama antar kawasan
dalam menghadapi tantangan
g l o b a l i s a s i , DPR R I s e n a nt i a s a
berkomitmen untuk mendorong
agar kerja sama Asia-Eropa dapat
menghasilkan manfaat nyata bagi
kesejahteraan masyarakat.

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon didampingi Tantowi Yahya berbincang dengan perwakilan
Parlemen Spanyol

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

67

foto: dok BKSAP

LIPUTAN KHUSUS

Ketua BKSAP Nurhayai Ali Assegaf berdiskusi dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Mr. Vidar Hegelsen.

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERLUKAN PERAN PARPOL

alam rangka penguatan peran parlemen dalam pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Badan Kerja Sama Antar
Parlemen (BKSAP) DPR-RI melakukan kunjungan
kerja ke Norwegia.
Kunjungan ini secara khusus memiliki tujuan untuk
memperdalam peran parlemen di dalam tahap implementasi
Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah disepakati
pada bulan September 2015 yang lalu dan indikator tujuan
disepakati pada bulan Maret 2016 yang baru lalu.
Menurut Ketua BKSAP Nurhayati Ali Assegaf yang
juga Ketua Panja SDGs, kunjungan kali ini juga memiliki
fokus untuk memperdalam bagaimana parlemen dapat
berkontribusi lebih banyak dalam tahap implementasi SDGs
terutama di dalam dimensi pembangunan ekonomi hijau.

68

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

Selengkapnya Delegasi BKSAP DPR RI dipimpin oleh


Nurhayati Ali Assegaff (F-PD) dengan anggota delegasi,
Sarwo Budi Wiryanti Sukamdani dan Irine Yusiana Roba
Putri (F-PDIP), Siti Hediati Soeharto (F-PG), Muhammad
Syarifudin (F-PAN), Sofwatillah Mohzaib (P Demokrat),
Siti Masrifah (F-PKB), Kartika Yudhisti (F-PPP), Andi Iwan
Darmawan Aras (F-Gerindra, Hamdhani (F-Nasdem),dan
Arief Suditomo (F-Hanura).
Lebih lanjut Nurhayati menjelaskan, Norwegia
merupakan salah satu negara terdepan di dalam memajukan
isu-isu pembangunan berkelanjutan di dalam negaranya,
terutama di dalam permasalahan lingkungan. Hubungan
antara Indonesia dan Norwegia yang sudah terjalin sejak
lama sudah berevolusi dari perdagangan menjadi partner
yang membangun kerjasama yang mutual.

foto: dok BKSAP

Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya kerjasama di


bidang lingkungan seperti REDD+ (Reducing Emission from
Degradation and Deforestation) and juga kerjasama maritim
di bidang IUU (Illegal, Unreported and Unregulated) fishing.
Dalam pertemuan dengan parlemen Norweg ia
(Stortinget), anggota Panja SDGs berkesempatan untuk
berdiskusi mengenai keterlibatan parlemen di dalam isu-isu
pembangunan berkelanjutan dengan Ketua Parlemen, Mr.
Olemnic Thomessen. Perlu diketahui bahwa seluruh
partai politik yang ada di Norwegia yang akan menghadapi
pemilihan pada tahun .... sedang menyusun program
kerja yang akan menarik minat konstituen yang dimana
di dalam program kerja tersebut, isu-isu pembangunan
berkelanjutan secara nasional dan daerah diangkat.
Inisiasi Debat
Partai-partai politik di Norwegia juga secara kolektif
sering menginisiasi debat dan mengadakan workshop
mengenai pembangunan berkelanjutan di daerah pilihan.
Proses untuk memperkenalkan SDGs dengan baik kepada
publik seharusnya dimulai dari perubahan paradigma partai
politik itu sendiri. Sudah selayaknya parlemen dan seluruh
jajaran di partai politik mengerti tentang permasalahan
pembangunan berkelanjutan, ujar Mr. Olemnic Thomessen.
Ketua parlemen Norwegia juga terkesan dengan

keberadaan Panja SDGs yang sudah berperan aktif di


dalam mendorong pembentukan Komite Bersama dan
memberikan rekomendasi tahunan kepada pemerintah
dan DPR RI mengenai langkah-langkah yang dapat diambil
bersama-sama untuk menyukseskan SDGs.
Dalam kesempatan ini, Ketua Panja juga mengundang
Ketua Parlemen, Mr.Olemic Thomessen untuk hadir ke
World Parliamentary Forum on Sustainable Development
yang akan diadakan pada bulan September 2016 mendatang
di Nusa Dua, Bali.
Terkait dengan Tujuan ke-13 dari TPB dan penandatangan
perjanjian COP-21 yang dilakukan pada 22 April 2016,
parlemen Norwegia juga menyampaikan bahwasanya
mereka sedang mensosialisasikan ratifikasi Paris Agreement
di tingkat nasional.
Ketika bayi lahir, mereka langsung mengerti apa itu
terorisme sedangkan mereka belum tentu mengerti apa
itu perubahan iklim. Padahal perubahan iklim memberikan
dampak yang lebih besar kepada keberlanjutan generasi
penerus manusia dari pada isu terorisme.
Sebagai contoh lanjut Nurhayati, tsunami ataupun
kekeringan di area-area yang merugikan masyarakat.
Untuk itu ratifikasi perjanjian tersebut harus diiringi
dengan pendalaman publik tentang permasalahan
perubahan iklim.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

(BKSAP, mp)

Pertemuan Panja SDGs BKSAP dengan H.E. Mr. Olemnic Thommessen, President of the Parliament of Norwegia.

69

SELEBRITI

Lula Kamal, artis, dokter


sekaligus ibu rumah tangga
ini berharap pemerintah dan
DPR dapat segera menemukan
formula terbaik terkait
BPJS (Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial). Hal tersebut
diungkapkannya usai
memoderatori seminar
kesehatan Kanker Payudara
yang diprakasai oleh ibu-ibu PIA
(Persaudaraan Isteri Anggota)
DPR RI beberapa waktu lalu
di Senayan, Jakarta.

Lula Kamal

LLula
Lu
ula
la K
Kamal
am
a
mal
al

70

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

ffoto:
fo
o
oto: rizka/iw
iw

Berharap Formula
Terbaik Dari BPJS

memberikan edukasi tentang kesehatan


baik kepada masyarakat luas.
Di dunia hiiburan karir isteri dari
Andi Mulyadi Tirtasasmita ini berawal
di tahun 1990 ketika dirinya terpilih
menjadi None Jakarta. Namun, ketika
itu ia bertekad untuk menyelesaikan
pendidikan dokternya terlebih dahulu.
Usai meraih gelar dokter, wanita
blasteran Arab, Sunda dan Betawi ini
mulai menerima tawaran menjadi
presenter sebuah acara di RCTI. Ia pun
pernah menjadi penyiar Radio Delta FM
dan Trijaya. Lula pun pernah menjajal
kemampuan aktingnya lewat film layar
lebar bertajuk Berbagi Suami. Kini,
wajahnya kerap menghiasi layar kaca
menjadi model iklan berbagai produk,
baik produk kesehatan maupun produk
rumahtangga lainnya.
Meski disibukkan dengan berbagai
aktivitas ke artisannya, namun ia tetap
concern terhadap profesinya di dunia
kesehatan. Bahkan Lula pun kemudian
melanjutkan pendidikan ke jenjang
S-2 di Kings College, London dengan
mengambil bidang rehabilitas narkoba
dan adiksi.
Hari-hari Lula pun semakin disibukan
dengan berbagai acara kampanye
tentang bahaya narkoba ke berbagai
daerah. Sejatinya, saat duduk di bangku
kuliah di Fakultas Kedokteran UI pun ia
sudah mulai terlibat dalam penanganan
pecandu narkoba, namun sejak resmi
menjadi dokter keterlibatannya dalam
berbagai gerakan penanganan pecandu
narkoba semakin bertambah.
Karena aktivitas dan kepopulerannya
itulah, ia pernah diajak bergabung
dalam sebauh partai politik. Bahkan
ia pun pernah di dapuk menjadi calon
kepala daerah. Namun ia tolak semua
tawaran itu.
Menjadi kepala daerah harus
punya pengalaman terdahulu. Saya
rasa belum saatnya saya kembali ke
dunia politik. Selain itu suami juga
belum mengijinkan, jadi ya nikmatin aja
dulu yang sekarang ada ini, toh berbuat
untuk orang banyak tidak harus
menjadi politisi dulu, pungkasnya.

PARLEMENTARIA z Edisi 136 TH. XLVI - 2016

(Ayu)

bagi penyelenggaraan BPJS. Baik bagi


masyarakat, juga baik untuk tenaga
medis dan instansi rumah sakit.
Saya sih berharap pemerintah
dan DPR tentunya, dapat segera
menemukan formula terbaik untuk
penyelenggaraan BPJS, baik untuk
masyarakat dan baik juga untuk tenaga
medis, aku putri pasangan Kamal
Muhammad dan Alwiyah Bawazier ini.
Berbicara tentang karir, Lula kamal
menjadi sedikit dari dokter yang
juga eksis di dunia hiburan. Dua
profesi yang sejatinya sangat jauh
berbeda arahnya, namun dengan
kepiawaiannya kedua profesi yang
dilakoninya itu bisa saling mendukung.
Sebut saja karena profesinya sebagai
tenaga medis memudahkan Lula
untuk mendapatkan tawaran menjadi
bintang iklan produk kesehatan,
sekaligus presenter di beberapa acara
on air maupun off air.
Sementara itu lewat kepopulerannya di dunia hiburan, seperti
model iklan yang notabene wajahnya
selalu tampil di layar kaca, dirasakan
Lula memudahkan dirinya untuk bisa

foto: ray
foto: rizka/iw

enaikan iuran BPJS satu sisi


menjadi hal yang cukup
mengecewakan sebagian
masyarakat peserta BPJS.
Namun disisi lain, tenaga medis
pun mulai berteriak atas bayaran
yang diterimanya dari BPJS, yang
dinilainya sangat tidak manusiawi. Saat
ditanya terkait hal tersebut dokter
yang juga berprofesi sebagai artis ini
mengatakan kalau hal itu menjadi winwin solution tentu harus didukung.
Kalau dengan kenaikan BPJS itu
pelayanan kesehatan yang diterima
masyarakat dapat lebih baik, kenapa
tidak, dan jika kenaikan BPJS itu tenaga
kesehatannya juga bisa dibayar dengan
lebih baik, kenapa tidak, ujar Lula.
Wanita kelahiran Jakarta 10
April 1970 ini juga menyesalkan,
banyaknya anggota masyarakat yang
tergolong mampu namun enggan
untuk membayar lebih BPJS. Padahal
hal itu sangat berguna sebagai subsidi
silang kepada anggota masyarakat lain
yang kurang mampu. Meski demikian
Lula berharap pemerintah dapat
menemukan formulasi yang terbaik

71

foto: andri

PERNIK

Ketua DPR RI Ade Komarudin menggunting pita saat peresmian Media Center DPR RI

MEDIA CENTER DPR, DESAIN OPTIMAL


UNTUK KARYA MAKSIMAL

uasana sejuk, nyaman dan


tenang, terlihat saat berada
di ruang Media Center DPR
RI yang berlokasi di Gedung
Nusantara III, Komplek Parlemen,
Senayan, Jakarta. Konsep cafetaria
yang tertuang di dalamnya, semata
bertujuan untuk memberikan rasa
nyaman bagi para wartawan yang
sedang melakukan peliputan dan
penulisan berita.
Keberadaan ruang Media Center ini
memang disiapkan untuk memfasilitasi
kegiatan-kegiatan para wartawan yang
bertugas menyampaikan informasi dan
berita yang terkait dengan aktifitas

72

anggota Dewan dalam menjalankan


tugasnya.
Selain fasilitas CCTV yang dapat
melihat siapa saja tamu yang datang
ke Gedung Dewan, ruang Media Center
juga dilengkapai dengan pendingin
ruangan, ruang diskusi, loker-loker
untuk menyimpan barang, serta ruang
area untuk merokok.
Setelah diresmikan penggunaannya
oleh Ketua DPR Ade Komarudin pada
tanggal 5 April 2016, yang ditandai
dengan penandatanganan prasasti dan
pengguntingan pita serta pemotongan
tiga buah tumpeng, kini ruang Media

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

Center tersebut kerap dipenuhi oleh


para awak media yang bertugas.
Dengan ruangan yang bersih dan
nyaman, maka akan menghasilkan karya
yang baik pula. Setelah diresmikannya
Media Center ini diharapkan tidak
ada lagi teman-teman wartawan
yang nongkrong di luar, kata Ade
Komarudin.
Akom, sapaan akrab Ade Komarudin,
juga mengatakan kalau dirinya kadang
merasa tidak tega melihat para awak
media yang terkadang sering terlihat
duduk di lantai, saat sedang menunggu
narasumber atau sedang mengerjakan

foto: andri

Peresmian Media Center DPR RI ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua DPR RI Ade
Komarudin didampingi Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Sekjen DPR Winantuningtyas Titi Swasanany.
semakin bertambah, maka keputusan
merenovasi ruangan pada saat itu
adalah jalan yang dianggap tepat,
karena ruangan sebelumnya tidak
terlalu besar.
In i m e r u p a k a n b e nt u k d a r i
perhatian Pimpinan DPR kepada
teman-teman wartawan, agar punya
ruang kerja yang lebih representatif,
lebih sehat dan bersih, dan juga
nyaman. Sehingga bisa lebih produktif
dalam memberitakan proses kerja
dan kinerja dari DPR, ujar Sekjen DPR
Winantuningtyas Titi Swasanany.
Menurut Win, keberadaan Media Center tersebut tidak hanya
menjadi ruang kerja bagi para jurnalis, tetapi sekaligus juga sebagai

ruangan khusus yang bisa digunakan


untuk acara diskusi-diskusi, guna
mensosialisasikan RUU yang sedang
dibahas, menjaring masukan-masukan
dari masyarakat terhadap RUU yang
sedang dibahas di DPR, dan juga
sekaligus mensosialisasikan hasil
kerja dari DPR, dengan beberapa
narasumber yaitu pimpinan, anggota
dewan, maupun dari para pakar.
Semoga ke depan tugas-tugas
liputan terhadap semua proses kerja
di seluruh AKD bisa lebih maksimal,
dan lebih bisa bersinergi, baik dengan
Dewan, maupun dengan kami di Setjen.
Karena ini fasilitas kita bersama, maka
kita harus jaga bersama kebersihan dan
kenyamanannya, tuturnya.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

(dep, mp)

berita. Belum lagi masalah sampah


makanan dan botol air mineral yang
tercecer di ruang lobi.
Mudah-mudahan keberadaan
Media Center yang sekarang ini, dapat
lebih memberikan kenyamanan untuk
para wartawan di DPR, sebab kalau saya
masuk ke dalam ruangan ini, saya secara
pribadi merasa nyaman, ujar Akom.
Rasa terima kasih juga beliau
ucapkan kepada Sekjen DPR Winantuningtyastiti dan seluruh pejabat di
lingkungan Kesetjenan, yang telah
bekerja keras menuntaskan renovasi
ruangan Media Center tersebut.
Dengan demikian tidak ada
fasilitas lain di luar fasilitas ini, tempat
ini disiapkan secara nyaman agar
kita dapat bekerja dengan maksimal,
tambah Politisi F-Golkar itu.
Wartawan diminta dapat menjaga
citra lembaga secara objektif dalam
mensosialisasikan kinerja dewan
kepada khalayak umum.
Meskipun ruangan tersebut
bernama Media Center DPR RI, namun
diharapkan para wartawan juga bisa
mengcover pemberitaan MPR dan
DPD. Pasalnya ketiga lembaga ini
berada di bawah satu atap komplek
parlemen.
Ruang Media Center yang baru ini,
telah direnovasi selama kurang lebih
6 bulan. Mengingat tugas para awak
media membutuhkan tempat yang
strategis, dan jumlah wartawannya juga

foto: odjie

foto: kresno

Ketua DPR RI Ade Komarudin memberikan


sambutan pada peresmian Media Center

Ketua DPR RI Ade Komarudin menandatangani prasasti

73

foto: isurape.com

PARLEMEN DUNIA

Gedung Parlemen Rwanda

PARLEMEN RWANDA:

SEBUAH POTRET KETERWAKILAN


PEREMPUAN
Oleh Peneliti CEPP FISIP UI
(Fikri Tamau, M.IP, Irhamna M.IP., dan Hasbi Rofiqi, M.Si)

ejak 1992, negara-negara


demokrasi di Barat mendesak
Rwanda untuk membentuk
demokrasi parlementer
dengan sistem politik multi partai.
Rwanda menganut sistem parlemen
bikameral yang terdiri dari dua kamar

74

yaitu Senate (Majelis Tinggi) dan


Chamber of Deputies (Majelis Rendah).
Chamber of Deputies di Rwanda, terdiri
dari 80 anggota: 53 orang dipilih
melalui sistem perwakilan secara
proporsional dengan ambang batas
5%, 24 anggota perempuan dipilih

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

dewan provinsi, 2 orang dipilih Dewan


Pemuda Nasional dan 1 anggota dipilih
Federasi Asosiasi Difabel. Hal ini
dimungkinkan terjadi karena di pasal
76 dalam konstitusi Rwanda terdapat
ketentuan jaminan researved seat
bagi perempuan yang disahkan tahun

foto: Flickr.com

Parlemen Rwanda yang beranggotakan mayoritas perempuan

2003. Selain itu, pada tahun 2007


telah disahkan UU Politik Rwanda,
yang mewajibkan partai politik untuk
mengikutsertakan setidaknya 30
persen kandidat perempuan.
Majelis Rendah di Rwanda
merupakan perwakilan rakyat dengan
anggota perempuan terbanyak di
dunia, yakni 51 kursi (64%) dari total
80 kursi di parlemen Rwanda hasil
Pemilu 2013 (Quota Project, 2014).
Karena menganut sistem multi partai,
tercatat beberapa partai politik yang
mengikuti pemilu di Rwanda, antara
lain: Rwandan Patriotic Front (RPF),
Rwandan Socialist Party (PSR), Centrist
Democratic Party (PDC), Democratic
Popular Union of Rwanda (UDPR),
Islamic Democratic Party (PDI), Liberal
Party (PL), Party for Progress and
Concord (PPC), Social Democratic Party
(PSD) dan Solidarity and Prosperity
Party (PSP). Dalam pemilu 2013, komisi
pemilu Rwanda mengumumkan bahwa
partai RPF pimpinan Presiden Paul

Kagame meraih lebih 76% suara.


Partai oposisi Demokrat Sosial (PSD)
jauh tertinggal di peringkat kedua
dengan 13%, disusul Partai Liberal (PL)
dengan 9,4% suara. Pemilu 2013 ini
diikuti oleh sekitar 75 persen pemilih.
RPF menguasai 42 dari 53 kursi dalam
parlemen.
Masuknya perempuan sebagai
mayoritas dalam Parlemen Rwanda
memang tidak terlepas dari peran
Rwandan Patriotic Front (RPF),
yang menjadikan keikutsertaan
perempuan menjadi hallmark
program mereka sebagai upaya
pemulihan dan rekonsiliasi paska
genosida tahun 1994. Hal ini
dilatarbelakangi oleh keterlibatan
perempuan dalam membantu RPF
selama perang bersenjata. Dengan
RPF sebagai partai berkuasa di
Rwanda saat ini, dukungan penuh
terhadap keikutsertaan perempuan
dalam politik menjadi hal yang sangat
mungkin terjadi.

Parlemen Rwanda juga


memegang peranan penting
dalam pemberantasan
kekerasan berbasis gender,
data yang ada bahwa empat
dari sepuluh perempuan
Rwanda mengalami
kekerasan sebelum usia
15 tahun. Melalui beberapa
kebijakan yang ketat atas
inisiatif parlemen, angka
tersebut bisa ditekan

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

75

PARLEMEN DUNIA
persen posisi pada lembaga-lembaga
pembentuk kebijakan
Pada Pemilu 2003, perempuan
Rwanda tidak hanya mendapatkan
30% keterwakilan perempuan di
Parlemen, tetapi bergerak melebihi
angka tersebut hingga 48,8%, hampir
mencapai separuh dari total kursi dari
Parlemen. Jumlah tersebut menjadikan
Rwanda sebagai negara dengan
persentase keterwakilan perempuan
tertinggi di dunia, melewati negaranegara Skandinavia seperti Norwegia,
dan Swedia. Selain dari faktor Konstitusi
2003, sistem pemilu yang dipakai oleh
Rwanda turut mempengaruhi jumlah
keterwakilan perempuan di Parlemen.
Rwanda menggunakan sistem pemilu
proporsional, dengan mekanisme
triple-ballot, satu surat suara untuk
calon gabungan, satu untuk calon
khusus perempuan, dan satu untuk
perwakilan pemuda dan kelompok
disabilitas (Powley, 2007).

Dampak dari Representasi Perempuan


di Parlemen
Sampai saat ini memang belum ada
studi yang secara persis mengukur
dampak jumlah anggota perempuan
di parlemen dengan tingkat
kesejahteraan masyarakat Rwanda.
Namun dalam konteks tersebut, para
scholars berpendapat bahwa ada
manfaat jumlah representasi yang
besar dapat dilihat dari dua aspek
yakni sebagai politik simbolis dan
politik substantive.
Secara formal Rwanda telah
berhasil menempatkan perempuanperempuan mereka pada sektor publik
yang selama ini didominasi oleh kaum
laki-laki, seperti tujuh dari 14 hakim
di Mahkamah Agung Rwanda adalah
perempuan, selain itu persebaran
perempuan di sektor publik juga
merata mulai dari level pemerintahan
terkecil, kabupaten/kota sampai pada
level provinsi, bahkan perempuan juga

foto: isurape.com

Perempuan Dalam Politik Rwanda


Secara demografis, perempuan
di Rwanda tetap menjadi mayoritas,
lebih dari 50% total populasi. Dengan
demikian, kontribusi perempuan secara
ekonomi pun lebih signifikan dibanding
penduduk laki-laki. Komposisi tersebut
tidak lantas menjadi pembenaran untuk
peningkatan keterwakilan perempuan
di Rwanda. Pada tahun 2003, sembilan
tahun setelah peristiwa genosida,
Rwanda membentuk konstitusi baru.
Dalam konstitusi tersebut dijelaskan
bahwa, keterwakilan perempuan adalah
prinsip dasar dan komitmen negara.
Powley (2007) menjelaskan dengan
mengutip Konstitusi 2003 sebagai:
Rwanda adalah negara berdasar
hukum, dengan pemerintahan demokratis yang pluralis, persamaan antara
warga negara Rwanda laki-laki dan
perempuan adalah dengan memastikan
bahwa perempuan mendapatkan
jaminan setidaknya tiga puluh

Anggota Parlemen Rwanda saat mengikuti rapat

76

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

foto: newtimes.co.rw

Anggota Parlemen Rwanda yang mayoritas perempuan tengah melakukan sumpah jabatan
terlibat pada penanganan kriminalitas
yang selama ini dianggap menjadi
domain laki-laki (Jane: 2016).
Secara substantif, dampak represen tasi perempuan di Parlemen
Rwanda juga menunjukkan hasil yang
cukup lumayan, mengutip studi yang
dilakukan oleh Sarah Jane CooperKnock pada 2016 seorang akademisi
dari Universitas Edinburgh mengatakan
bahwa Parlemen Rwanda telah berhasil
mengikis budaya patriarki di legislative,
sehingga isu-isu tentang kebijakan
kesejahteraan perempuan dan anak bisa
diperdebatkan secara bebas di Parlemen,
tidak ada lag i pe-nomordua-an
perempuan dan anak. Parlemen Rwanda
juga memegang peranan penting dalam
pemberantasan kekerasan berbasis
gender, data yang ada bahwa empat dari
sepuluh perempuan Rwanda mengalami
kekerasan sebelum usia 15 tahun.
Melalui beberapa kebijakan yang ketat
atas inisiatif parlemen, angka tersebut
bisa ditekan.

P a d a t a h u n 2 0 0 9, p a r l e m e n
mengesahkan undang-undang yang
pro pada ibu-ibu menyusui yang
bekerja pada sektor industri, kenaikan
upah untuk pekerja yang melahirkan
(maternity pay), perempuan yang cuti
hamil mendapatkan gaji penuh selama
12 minggu, pada tahun 2012, Parlemen
membuat aturan legalisasi aborsi bagi
korban pelecehan seksual. Meskipun
demikian bukan berarti tidak ada
permasalahan-permasalahan dalam
parlemen Rwanda, kesenj angan
representasi masih terjadi antara
perempuan anggota parlemen dengan
perempuan yang sangat membutuhkan
(women in greatest need), dalam
kata lain, representasi perempuan
belum bisa merata, masih didominasi
oleh daerah/suku tertentu. Bagi
perempuan yang berseberangan
dengan partai penguasa menjadi lebih
berat dalam perjuangan politiknya
karena sistem politik yang masih
dikuasai oleh RFP, (Rwanda Patriotic

Front)partai penguasa. Kritik dari


para scholars adalah kuota perempuan
di Parlemen hanya diisi oleh orangorang yang mau mewujudkan
agenda RPF, inilah yang menjadi
tantangan kedepan bahwa anggota
parlemen perempuan dituntut
untuk mewujudkan demokrasi yang
substantive.
Bagaimanapun proses politik yang
terjadi di dalam parlemen, jumlah
signifikan perempuan di Parlemen dan
sektor publik lainnya telah mengambil
peranan penting dalam membantu
perempuan Rwanda untuk bertahan
hidup, berkembang dan melangkah
maju. Kebebasan, kesetaraan dan
otonomi perempuan dijamin oleh
konstitusi, perlindungan terhadap
perempuan dan anak diatur dalam
undang-undang, yang paling penting
pada tahun 2003 perempuan Rwanda
mendapatkan hak waris dan hak
kepemilikan atas tanah dan properti
(meskipun masih dibatasi).

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

77

foto: mhn

POJOK PARLE

Kunj
Kunjungan
KerjaKomisi
KomisiX XDPR
DPRRIRIdipimpin
ke GresikFerdiansyah kunjungi SMP Negeri I Gresik
Tim Kunspek

unjungan Kerja Spesifik


Komisi X DPR ke Kabupaten
Gresik awal April lalu
disambut antusias para
siswa-siswi dan guru-guru SMA
Negeri I dan SMP Negeri I serta SMA
Negeri IV Gresik, Jawa Timur. Betapa
tidak, karena kunspek Komisi X DPR
yang dipimpin Wakil Ketua Komisi
Ferdiansyah ini bertepatan dengan
pelaksanaan UN Tingkat SMA dan
menjelang UN Tingkat SMP.
Dua hal menjadi focus tim Komisi
X DPR ini yakni masalah Ujian
Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
dan Kurikulum 2013. Khusus terhadap
UNBK ini sepanjang pengamatan
Komisi X telah berjalan dengan baik
tanpa kendala berarti, bahkan SMPN
I telah bersiap menyewa genset untuk
mengantisipasi pemadaman listrik.
Kepada Tim Kunspek Komisi X,
Kepala Sekolah SMP I menyatakan
sudah siap. Diakui dalam pelaksanaan

78

UNBK, awalnya sengsara namun


kemudian membawa nikmat. Sengsaranya, namanya awal pasti ada
kesulitan, sarana prasarana kurang
lengkap namun kemudian ada bantuan
komputer dari SMA Muhamadijah.
Sedang kan nikmatnya, kata
Kepsek SMAN I ini, anak-anak
bangga, orang tua juga bangga.
Lebih nikmat lagi didatangi Komisi
X DPR. Kami para guru dan siswa
bangga bisa selfi buat dengan para
anggota Dewan, khususnya Guruh
Soekarnoputra yang saat itu menjadi
bintang dengan ramah melayani
foto bersama itu, ungkapnya.
Nikmatnya lagi, dengan UNBK
kecurangan tidak ada. Lebih efisien,
karena distribusi soal lebih mudah
tanpa biaya transpor tasi dan
keamanan. Lebih nikmat lagi , dengan
UNBK SMPN I Gresik bisa mengikuti
ujian dalam jaringan tingkat Asean,
dari 3.709 siswa, dan mendapatkan

l PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

ranhking 122, Adapun ranking 122 ini


nilainya sama 100 semua. Sangat
menggembirakan, dengan UNBK bisa
ikut tingkat Asean.
Kenikmatan lainnya, SMPN I
lebih siap lagi menghadapi UNBK
tahun 2016 ini karena pengalaman
tahun lalu. Apalagi dapat bantuan
dari Jakarta 33 komputer dan 1
server dari Kab Gresik 20 komputer
termasuk 64 meja kursi.
Menanggapi hal itu Komisi X
sangat mengapresiasi namun tidak
bisa memaksakan sekolah yang
belum siap menggelar UNBK karena
beberapa keterbatasan. Saya
menyambut baik sikap pemerintah
yang sudah siap akan difasilitasi. Kita
NKRI sehingga yang belum siap tidak
dipaksakan, apalagi menyangkut
infrastruktur serta dana yang
terbatas. Di luar Jawa permasalahan
listrik menjadi kendala utama,
pungkas Ferdiansyah.

(mp)

UNBK=Sengsara Membawa Nikmat

foto : mastur

Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh P. Daulay memberikan hadiah kepada penerima PKH Pontianak.

ntuk mencairkan
suasana pertemuan agar
tidak tidak tegang dan
monoton antara Tim
Kunker Komisi VIII DPR dengan
ibu-ibu penerima bantuan sosial
Program Keluarga Harapan (PKH)
di Pontianak, Ketua Tim Saleh
Partaonan Daulay melakukan cara
simpatik. Dalam rangkaian kunker
pada awal bulan Mei lalu, Komisi VIII
ingin memastikan bahwa dana PKH
yang disiapkan pemerintah dengan
persetujuan DPR bagi masyarakat
miskin tersebut betul-betul sampai
ke masyarakat.
Menurut Saleh, dana PKH sebesar
Rp 12 triliun sebagian masuk ke
Kalbar. Data dari Dinsos setempat
tahun 2016 ini, penerima PKH di
Kalbar sebanyak 46.506 keluarga
sejumlah Rp 97,95 miliar, bantuan
lanjut usia 1.100 jiwa sejumlah Rp 2,64
miliar, bantuan disabilitas 639 jiwa
dengan dana Rp 2,3 miliar, bantuan

beras sejahtera bagi 233.922 keluarga


sebesar Rp 305,899 miliar.
Bantuan sosial lanjut usia di
kota Pontianak untuk 150 orang
x Rp.200.000,- x 12 bulan = Rp
360.000.000,- dan bantuan sosial
disabilitas sebanyak 104 orang x Rp
300.000 x 12 bulan = Rp 374.400.000,Untuk memastikan dana sampai
ke masyarakat, Ketua Komisi VIII
memanggil ibu-ibu yang hadir dalam
acara tersebut dan mengaku sudah
menerima selama setahun, ada
juga yang dua tahun dan menjawab
serempak menyatakan puas. Dan
untuk memastikan lagi, Ketua Tim
Kunker memanggil tiga orang ibu-ibu
yang anaknya paling banyak.
Akhirnya dipanggillah seorang
ibu yang anaknya 12, lalu ibu yang
anaknya 9 orang dan ketiga ibu
yang anaknya 8 orang. Ibu pertama
ditanya nama anaknya satu persatu
secara berurutan, kalau hapal akan
diberi hadiah. Dulu sampai anaknya

12 bagaimana caranya, ini kalau bisa


jawab saya kasih hadiah. Susah nggak
kalau punya anak banyak. Anak nomor
lima siapa? Dijawab Ira. Padahal saat
menyebut awal berurutan namanya
Sari, salah kan, kata Saleh disambut
tawa ibu-ibu dan hadirin, sambil
memberikan hadiah uang Rp 200.000,.
Begitu pula ibu yang berputra 9
dan 8 saat ditanya nama anak dan
suka dukanya tidak hapal nama
anaknya sendiri dan mengaku merasa
susah mengasuh banyak anak. Meski
jawabannya tidak sepenuhnya
benar, namun Saleh Partaonan tetap
memberikan hadiah dari koceknya
masiing-masing Rp 200.000 sehingga
total Rp 600 ribu.
Ini dari kantong saya sendiri
bukan dari PKH. Dana dari PKH
dimanfaatkan betul-betul untuk
pendidikan dan kesehatan. Jangan
dikasih suaminya nanti untuk beli
rokok, pesan Saleh disambut tawa
para hadirin.

PARLEMENTARIA z EDISI 136 TH. XLVI - 2016

(mp)

Kuis Berhadiah Ala Ketua Komisi VIII

79

Anda mungkin juga menyukai