Anda di halaman 1dari 2

Istilah Islam Liberal disusun dari dua buah kata, yaitu Islam dan liberal.

Islam maksudnya adalah agama Islam, yang diturunkan oleh Allah kepada Muhammad saw. D an Liberal yang artinya adalah kebebasan. Setelah dua kata ini disusun, kata liberal berfungsi sebagai keterangan terhadap Islam, sehingga bisa secara singkat bisa dikatakan islam yang liberal atau beba s. Gerakan Islam liberal, sebagaimana ditulis oleh tokohnya tujuannya adalah unt uk untuk membebaskan (liberating) umat Islam dari belenggu keterbelakangan dan k ejumudan. Sayangnya, gerakan ini menjadi liar dan benar-benar liberal, hingga me reka pun hendak melepaskan diri dari nash-nash al-Qur an dan sunnah. Kalaupun mere ka masih mengutip Qur an dan hadis, mereka adakan penafsiran liberal sedemikian ru pa hingga memenuhi selera mereka. Sesungguhnya, munculnya Islam Liberal itu adalah dalam rangka menghadang laju pe rkembangan kaum muslimin yang setia dan taat pada al-qur an dan hadis. Mereka meng anggap muslim yang taat pada dua ajaran islam ini sebagai kaum militan fundament alis. Tentang later belakang ini, di dalam situs resmi Islam Liberal dinyatakan, sudah tentu, jika tidak ada usaha-usaha untuk mencegah dominannya pandangan keag amaan yang militan (fundamentalis) itu, dalam waktu yang panjang, pandangan-pand angan kelompok keagamaan yang militan ini boleh menjadi dominan. Hal ini jika te rjadi, akan mempunyai akibat buruk buat usaha memantapkan demokrasi di Indonesia . Sebab pandangan keagamaan yang militan biasanya menimbulkan ketegangan antara kelompok-kelompok agama yang ada. Sebut saja antara Islam dan Kristian. Pandanga n-pandangan kegamaan yang terbuka (inklusif) plural, dan humanis adalah salah sa tu nilai-nilai pokok yang mendasari suatu kehidupan yang demokratis. Istilah Islam Liberal ini diperkenalkan oleh seorang intelektual asal India, Asa f 'Ali Asghar Fyzee, pada tahun 1950-an. Pada salah satu tulisannya dia menulisk an, Kita tidak perlu menghiraukan nomenklatur. Tetapi jika sebuah nama harus dibe rikan padanya, marilah kita sebut itu 'Islam liberal Kemudian istilah ini dipopul erkan di Indonesia melalui karya Greg barton, Leonard Binder dan Charles Kurzman . Kemudian wacana ini lebih dipertajam lagi dengan munculnya jaringan Islam Libe ral yang dikomandani oleh Ulil Abshar Abdala. Dari sekian penulis, Kurzman lah yang paling jelas dalam mendefinisikan Islam li beral. Kurzman mengidentifikasi liberal Islam dengan empat agenda Dalam pendanga nnya Islam liberal ditandai dengan beberapa agenda, yaitu pluralisme, demokratis asi dan sekularisasi, feminisme dan kesetaraan gender, serta re-interpretasi fiq h (syari ah) dengan interpretasi yang liberal. Dari empat agenda pokok tersebut di atas, kita bisa melihat beberap program Isla m Liberal dengan beberapa ciri lainnya, antara lain : 1- Menolak penerapan hukum syari at dalam kehidupan, tetapi mendorong kehidupan se kular, yakni pemisahan agama dari kehidupan bernegara. 2- Memperjuangkan emansipasi wanita, sehingga wanita benar-benar setara dengan l elaki 3- Menganggap semua agama adalah baik dan benar 4- Menolak hukum-hukum fiqh yang sudah mapan 5- Menganggap al-Qur an sebagai produk budaya, bukan wahyu yang sakral Setelah kita melihat dari segi bahasa, dan juga melihat sepak terjang kaum yang menyebut diri mereka sebagai islam liberal dengan agenda-agenda tersebut di atas , kita bisa tegaskan bahwa sesungguhnya Islam Liberal itu telah keluar dari wila yah islam. Islam tidak bisa disifati dengan sifat liberal atau bebas. Islam itu artinya tunduk kepada Allah, taat kepada rasullah, tidak bebas dan liberal. Anta ra ketundukan dan kebebasan terapat perbedaan yang sangat jauh. Islam mebebaskan manusia dari kungkungan syetan, berhala dan thaghut agar mereka hanya tunduk ke pada Allah. Sementara Liberal membebaskan manusia dari berbagai kungkungan, term

asuk kungkungan Allah. Maka kebebasan itu bukan sifat islam, dan tidak benar ada nya penyifatan islam dengan liberal. Adapun ciri-ciri Islam liberal tidak teletak pada ciri-ciri fisik. Ciri-ciri itu ada pada pemikiran mereka. Karena sesungguhnya islam liberal itu adalah pengaru h pemikiran orientalisme terhadap pemikiran umat Islam, maka cirinya yang paling mudah disebut, adalah mereka menganggap musuh Islam sebagai pahlawan dan suka m embanggakan pemikiran musuh Islam dan menganggapnya sebagai kemajuan. Tokoh-toko h yang sering kali mereka banggakan adalah Musthofa Kemal at-Taturk, Nasr Hamid Abu Zaid, Abid Jabiri, Fatimah Mernisi dan lain-lain. Mustofa Kemal, sebagai mis al, adalah tokoh murtad yang telah bersekongkol dengan kaum kafir untuk menghanc urkan kekhalifahan Islam di Turki pada tahun 1924. bahkan Musthofa ini pula mela rang adzan dan shalat menggunakan bahasa Arab. Tetapi oleh kaum liberal dianggap sebagai pahlawan. Demikian juga nasr Hamid, yang telah divonis murtad oleh peng adilan Mesir, buku-bukunya menjadi rujukan wajib bagi mereka.

Anda mungkin juga menyukai