Untuk SMK
Administrasi Perkantoran
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya, sehingga bahan ajar Modul Mengetik
Manual ini dapat diselesaikan. Modul ini disusun dengan harapan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran mata pelajaran Mengetik Manual di SMK Insan Cendekia Yogyakarta.
Terselesaikannya penyusunan Modul ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan, dan doa
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dan berperan serta dalam penyusunan Modul ini yang tentunya
tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa Modul ini disusun dalam keterbatasan dan kekurangan sehingga
masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah kami harapkan
untuk perbaikan. Semoga Modul ini memberikan manfaat bagi kemajuan dan peningkatan kualitas
pembelajaran di SMK Insan Cendekia Yogyakarta, khususnya pada Mata Pelajaran Muatan Lokal
Mengetik Manual.
- www.srilestari521.wordpress.com -
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... II
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
TUJUAN ................................................................................................................................ 1
C.
MANFAAT ............................................................................................................................ 1
KOMPETENSI ....................................................................................................................... 3
B.
C.
SOAL ..................................................................................................................................... 9
KOMPETENSI ...................................................................................................................... 10
B.
C.
SOAL ................................................................................................................................... 16
KOMPETENSI ..................................................................................................................... 17
B.
C.
SOAL ................................................................................................................................... 25
KOMPETENSI ..................................................................................................................... 26
B.
C.
SOAL ................................................................................................................................... 28
KOMPETENSI ..................................................................................................................... 29
- www.srilestari521.wordpress.com -
iii
B.
C.
SOAL ................................................................................................................................... 32
KOMPETENSI ..................................................................................................................... 33
B.
C.
SOAL ................................................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA
- www.srilestari521.wordpress.com -
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan dunia pendidikan sangatlah banyak. Di antaranya adalah segenap peralatan dan
perlengkapan yang dapat menunjang keberhasilan belajar-mengajar yang aktif dan memenuhi
standar student centered. Sudah tak dapat dielakkan lagi bahwa kesuksesan dalam pengajaran
selain berindikator pada kemampuan peserta didik yang dapat menguasai berbagai
keterampilan, juga berindikator pada tersedianya bahan bacaan yang berkualitas baik. Untuk itu,
diperlukan berbagai usaha yang salah satunya adalah tersedianya Modul yang dapat dipakai
sebagai acuan/pegangan/pedoman dalam pembelajaran sesuai dengan kompentensi yang ingin
dicapai.
Suatu Modul sebagai salah satu sarana pembelajaran yang baik, dituntut untuk untuk dapat
memaparkan materi yang relevan dengan kurikulum dan tuntutan kerja di lapangan.
Modul Mengetik Manual ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
guru maupun peserta didik dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat meningkatkan
kualitas kegiatan pembelajaran.
B. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dengan penyusunan Modul Mengetik Manual ini dapat
dituliskan sebagai berikut:
1. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
2. Menyediakan
bahan
ajar
yang
sesuai
dengan
tuntutan
kurikulum
dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan
karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik.
3. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks
yang terkadang sulit diperoleh.
4. Meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar Mengetik Manual
5. Meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran Muatan Lokal Mengetik Manual pada
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Insan Cendekia Yogyakarta.
C. MANFAAT
Manfaat yang dapat dicapai dengan penyusunan Modul ini adalah:
1. Bagi Guru
a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik.
b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.
c. Memperkaya materi karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.
- www.srilestari521.wordpress.com -
d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.
e. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik.
f. Membantu guru mempermudah dalam kegiatan pembelajaran.
2. Bagi Peserta Didik
a. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
b. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap
kehadiran guru.
c. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
- www.srilestari521.wordpress.com -
BAB II
MENGIDENTIFIKASI JENIS-JENIS DAN BAGIAN-BAGIAN MESIN TIK
A. KOMPETENSI
1. Standar Kompetensi
Muatan Lokal Mengetik Manual
2. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi Jenis-Jenis dan Bagian-Bagian Mesin Tik
3. Indikator
a. Mengidentifikasi jenis mesin tik.
b. Menyebutkan bagian-bagian mesin tik manual dan kegunaannya.
B. RINGKASAN MATERI
Mengetik adalah suatu keterampilan yang sangat didambakan oleh setiap orang dalam
alam modern, terlebih dalam masa-masa pembangunan. Sepertinya pekerjaan mengetik ini
dapat dilakukan oleh setiap orang. Namun demikian, belum semua orang menguasai atau
mempergunakan cara mengetik modern (touch system) sehingga hasil pekerjaan yang diperoleh
kurang maksimal.
Sebelum mengetik terlebih dahulu perlu mengenal mesin ketik yang akan digunakan,
mencakup jenisnya, fungsi-fungsi tombol pada tuts (keyboard), spesifikasi, dan kelebihankelebihan atau kelemahan-kelemahan dari mesin ketik yang digunakan.
1.
- www.srilestari521.wordpress.com -
- www.srilestari521.wordpress.com -
Elektrik
Elektronik
Kelebihan
Dapat digunakan tanpa listrik
Mudah digunakan
Pemeliharaan mudah
Pita dapat digunakan berkalikali
a. Tidak menggunakan tenaga
pada saat kita mengetik
b. Hasil ketikan tampil bagus
c. Dapat menghitung secara
otomatis
a. Mempercepat pekerjaan
b. Hasil ketikan tampil bagus
c. Dapat menyimpan memori/data
d. Tambah perintah secara
otomatis
e. Menggunakan warna
a.
b.
c.
d.
Kelemahan
a. Mengetik menggunakan tenaga
b. Tidak dapat menyimpan
memori/data
- www.srilestari521.wordpress.com -
3.
- www.srilestari521.wordpress.com -
b. Kerangka Mesin
Kerangka mesin adalah bagian dari mesin tik yang merupakan rangkaian peralatan
mekanik yang menghubungkan papan tuts dengan gandaran. Bagian-bagian ini terdiri dari:
1) Kunci gandaran (carriage lock); dipergunakan untuk mengunci gandaran saat mesin tik
tidak dipergunakan.
2) Pemegang kertas (card and label holder); digunakan untuk menekan
kartu, label,
- www.srilestari521.wordpress.com -
Tuts basis A S D F G H J K L ;
Tuts pangkal Z X C V B N M , . ?
- www.srilestari521.wordpress.com -
C. SOAL
Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Siapa yang disebut sebagai Bapak Mesin Tulis?
2. Sebutkan merk-merk mesin tulis (5)!
3. Jelaskan 2 jenis mesin tik menurut besar kecilnya mesin!
4. Jelaskan 2 jenis ukuran huruf pada mesin tik!
5. Jelaskan 3 jenis gandaran!
6. Sebutkan 10 bagian mesin tik yang terdapat pada gandaran dan jelaskan fungsinya!
7. Jelaskan jenis mesin tik berdasarkan tenaga penggeraknya!
8. Apa fungsi dari kunci pengubah, tuts pemundur, penuntun baris, dan spasi?
9. Sebutkan 5 bagian mesin tik yang terdapat pada kerangka/badan mesin tik!
10. Berapa huruf yang dapat diketik setelah bunyi bel pada mesin tik?
- www.srilestari521.wordpress.com -
BAB III
MENGENTAKS TUTS DENGAN SISTEM 10 JARI
A. KOMPETENSI
1. Standar Kompetensi
Muatan Lokal Mengetik Manual
2. Kompetensi Dasar
Mengentaks Tuts dengan Sistem 10 Jari
3. Indikator
a. Mempraktikkan sikap mengetik dengan benar.
b. Mempraktikkan teknik pengetikan dengan benar.
c. Mempraktikkan mengentak tuts dasar dengan benar.
d. Mempraktikkan mengentak tuts huruf sesuai dengan tugas jari-jari.
e. Mempraktikkan mengentak tuts angka sesuai dengan tugas jari-jari dengan benar.
f. Mempraktikkan mengentak tuts tanda baca dan tanda-tanda lain sesuai dengan tugas
jari-jari dengan benar.
B. RINGKASAN MATERI
1.
yang jika kita lakukan akan dapat meningkatkan ketepatan dan kecepatan dalam keterampilan
mengetik. Duduklah dengan rapi, punggung bersandar pada kursi. Mesin ketik diletakkan sejajar
dengan badan, pandangan ke buku (samping kiri atau kanan) atau melihat papan huruf-huruf
ketik di depan kelas. Untuk itu perhatikan gambar dan penjelasan yang ada.
Penjelasan:
a. Duduklah dengan tepat di hadapan mesin ketik.
b. Punggung harus tegak dan bersandar pada kursi.
c. Dada tidak menekan meja.
d. Bahu dan lengan atas dalam keadaan tidak tegang/santai.
- www.srilestari521.wordpress.com -
10
e. Siku dekat dengan badan, lengan bawah mendatar dan sejajar dengan papan tuts
(membentuk sudut 90).
f. Jarak antara mesin ketik dan badan tidak lebih sepanjang lengan bawah.
g. Kedua telapak kaki menapak rata di lantai dan kaki kiri maju sedikit kedepan dari kaki
kanan.
h. Mata terarah ke naskah (copy).
i. Pergelangan tangan sedikit rendah dan telapak tangan jangan menyentuh mesin ketik serta
jari-jari melengkung membentuk kurva di atas tuts pangkal (home-key).
2. Teknik Pengetikan
Sebelum mengetik, perlu diperhatikan bagian-bagian mesin ketik maupun istilah-istilah
yang sering digunakan berikut ini:
a. Ukuran huruf mesin ketik; ukuran huruf pica dan ukuran huruf elite
b. Jarak baris; guna jarak baris adalah untuk memberikan jarak baris setiap ketikan. Jarak baris
terdiri atas 1; 1,5; 2 dan 3
c. Penekan segi (margin); gunanya adalah memberi batas kiri dan kanan dari kertas yang akan
diketik sehingga ketikan kelihatan rapi.
d. Kait atau return; gunanya adalah untuk membentuk baris baru dan secara otomatis menarik
kertas ke atas.
e. Tabulator; alat ini dipergunakan untuk memulai suatu pengetikan apabila naskah yang akan
diketik tidak mulai pada penekan segi kiri, misalnya tepat di tengahtengah kertas.
f. Pembebas kertas; gunanya adalah untuk mengatur letak kertas apabila dimasukkan ke mesin
ketik dan memudahkan mengeluarkan kertas dari mesin ketik. Alat ini terletak di sebelah
kanan gandaran mesin ketik.
g. Pita; berguna untuk mencetak bahan ketik.
Cara Memasang Kertas
a. Ambilah dua lembar kertas buram. Lembar yang atas akan terketik, dan yang bawah
membantu sebagai alas agar pita tidak cepat rusak disebabkan oleh pukulan-pukulan huruf
logam yang diketuk-ketukkan saat mengetik. Masukkan kertas ke rol (lihat Gambar)
putarlah rol searah jarum jam. Penjepit kertas harus menutup agar kertasnya dapat jalan
apabila tombol rol diputar.
b. Untuk meluruskan kertas, bukalah penjepit/pelepas kertas (dorong ke atas). Temukan dua
ujung kertasnya dan luruskan. Tepatkan tepi kiri kertas pada skala 0 (nol), tutup kembali
penjepit/pelepas kertasnya (arahkan ke bawah).
c. Untuk mengawali ketikan, putarlah rol sehingga ujung kertas turun ke garis pedoman kaki
huruf, atur jarak baris satu setengah. Naikkan kertas dengan cara menarik pengait sebanyak
empat kali.
- www.srilestari521.wordpress.com -
11
- www.srilestari521.wordpress.com -
12
Dalam kegiatan mengetik, perlu diperhatikan penempatan jari-jari, yaitu letak jari-jari
pada tuts dan fungsi jari-jari tangan kanan dan kiri pada waktu mengetik tuts huruf, angka, tanda
baca dan tanda lainnya. Bila perlu hafalkan letak tuts dan jari-jari yang mengentak tuts tersebut.
Tempatkan sepuluh jari Anda pada pos jari/rumah jari seperti pada gambar.
Penjelasan:
Tangan Kanan
Jari telunjuk mengentak tuts : H N Y J M U 6 7 &
Jari tengah mengentak tuts : K , I 8 *
Jari manis mengentak tuts : 1 . O 9 (
Jari kelingking mengentak tuts : : / ? P 0 ) - _ = + dan shift key
Ibu jari mengentak tuts : Bilah spasi (space bar) dan bilah tabulator
Tangan Kiri
Jari telunjuk mengentak tuts : F V R G B 4 5 $ %
Jari tengah mengentak tuts : D C E 3 #
Jari manis mengentak tuts : S X W 2 @
Jari kelingking mengentak tuts : A Z Q 1 ! dan lock, shift key
Ibu jari mengentak tuts : Bilah spasi (space bar)
a. Tuts Huruf
Untuk mengentak tuts huruf pada mesin ketik dengan sistem 10 jari dapat dilihat pada
gambar berikut:
Tuts Dasar:
ASDF GH JKL;
- www.srilestari521.wordpress.com -
13
- www.srilestari521.wordpress.com -
14
4) Untuk membuat angka 4, dari pos f, jari manis kiri lompatkan jauh ke atas agar ke kiri
mengetuk angka 4 dan kembali lagi ke pos jari f. Kemudian untuk membuat angka 7,
dari pos j, jari manis kanan lompatkan jauh ke atas agak ke kiri mengetuk 7 (nol) dan
kembali lagi ke pos jari.
5) Untuk membuat angka 5, dari pos f, jari manis kiri lompatkan jauh ke atas agar ke kiri
mengetuk angka 5 dan kembali lagi ke pos jari f. Kemudian untuk membuat angka 6,
dari pos j, jari manis kanan lompatkan jauh ke atas agak ke kiri mengetuk 6 (nol) dan
kembali lagi.
c. Tuts Tanda Baca Dan Tanda-Tanda Lain
Semua tanda ketikan yang terdapat pada mesin tik, terdiri dari tanda baca dan tanda
tanda ketikan lainnya. Tanda-tanda tersebut letaknya untuk setiap mesin tik tidak sama. Ada
tanda-tanda ketikan yang diketik biasa, artinya tidak usah menekan tuts pengubah huruf.
Tetapi ada pula tanda-tanda yang harus diketik dengan menekan tuts pengubah huruf.
Tanda baca yang sering digunakan dalam pengetikan surat maupun naskah-naskah
antara lain sebagai berikut:
Titik
(.)
Kurung
( )
Koma
(,)
Garis miring
(/)
Titik koma
(;)
Tanda kutip
()
Titik dua
(:)
Tanda dan
(&)
Tanda tanya
(?)
Tanda kali
(x)
Tanda seru
(!)
Tanda bagi
(:)
Apostrophe
()
Tanda prosen
(%)
Tanda strip
(-)
Tambah
(+)
Garis bawah
(_)
Sama dengan
(=)
Tanda pagar
(#)
Tanda string
($)
Tanda A
(@)
Tanda bintang
(*)
Tanda rupiah
(Rp)
Pecahan
(1/2)
- www.srilestari521.wordpress.com -
15
C. SOAL
Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan sikap duduk yang benar saat mengetik?
2. Uraikan cara memasang dan melepas kertas pada mesin tik manual?
3. Apakah yang dimaksud penguasaan tuts?
4. Tuliskan tuts yang harus dikuasai pada saat mengetik?
5. Jelaskan hubungan tuts mesin ketik dengan jari-jari tangan kanan dan kiri!
- www.srilestari521.wordpress.com -
16
BAB IV
MENGETIK CEPAT DENGAN 50 EPM DENGAN KETELITIAN 95% DALAM
BERBAGAI BENTUK SURAT
A. KOMPETENSI
1. Standar Kompetensi
Muatan Lokal Mengetik Manual
2. Kompetensi Dasar
Mengetik Cepat dengan 50 EPM Dengan Ketelitian 95% dalam Berbagai Bentuk Surat
3. Indikator
a. Mempraktikkan cara pengetikan sentering horizontal.
b. Mempraktikkan cara pengetikan sentering vertikal horizontal.
c. Mempraktikkan cara pengetikan surat bentuk full block style (lurus penuh) dengan
sampulnya.
d. Mempraktikkan cara pengetikan surat bentuk block style (lurus) dengan sampulnya.
e. Mepraktikkan cara pengetikan surat bentuk semi block style (setengah lurus) dengan
sampulnya.
f. Mempraktikkan cara pengetikan surat bentuk indented style (lekuk) dengan sampulnya.
g. Mempraktikkan cara pengetikan surat bentuk hanging paragraph (menggantung) dengan
sampulnya.
h. Mempraktikkan cara pengetikan surat bentuk oficial dengan sampulnya.
B. RINGKASAN MATERI
1. Tata Cara Pengetikan Sentering
Dalam pengetikan suatu naskah atau konsep telah disusun berbagai pedoman dan metode.
Di antaranya perlu dikembangkan penempatan ketikan di tengah-tengah kertas (sentering).
Ketikan di tengah-tengah tersebut dapat meliputi sebagian dari naskah, tetapi mungkin juga
meliputi seluruh naskah. Karena itu, perlu pengembangan metode perhitungan secara mendatar
(horizontal) dan perhitungan secara tegak (vertical).
Biasanya penempatan pengetikan di tengah-tengah secara mendatar (horizontal) untuk
kepala surat, kepala daftar, judul buku, kepala bab atau pengumuman sehingga terlihat rapi.
Adapun pengetikan di tengah-tengah secara menegak (vertikan) misalnya mengetik daftar
angka, naskah pengumuman, dan lain-lain.
Dalam melaksanakan berbagai pekerjaan tik, memerlukan kemahiran penempatan ketikan
di tengah-tengah, baik secara mendatar maupun menegak dalam jangka waktu yang relatif
singkat.
- www.srilestari521.wordpress.com -
17
a. Sentering Horizontal
Sentering horizontal artinya cara mengetik sehingga menghasilkan naskah/judul
terletak di tengah-tengah, artinya jarak kosong kiri dan kanan seimbang. Kegunaan
pengetikan sentering horizontal ini ialah untuk mengetik judul buku, judul laporan, judul
bab, kepala surat, pengumuman, dan sebagainya.
Sebelum membahas mengenai tata cara pengetikan sentering horizontal, akan dibahas
cara memasang dan menghapus tabulator.
(+)
(-)
sehingga kalau bilah tabulator ditekan tidak berhenti. Untuk membersihkan sekaligus
tabulator, tekanlah ke bawah pembebas/pembersih tabulator yang letaknya di sebelah
belakang tombol/rol penggulung kertas. Sedangkan cara menghitung tabulator tersebut ialah
sebagai berikut (dengan contoh jarak tabulator 25 spasi):
1) Letakkanlah pinggir kertas kiri pada nol, sesuai mistar penjepit.
2) Dari pinggir kertas hitunglah 25 spasi dengan mengentak. Bilah spasi 25 kali, kemudian
tekanlah tanda ( + ) untuk memasang tabulator, kemudian hitung 25 spasi, tekan tanda (
+ ) lagi, seterusnya.
3) Apabila pinggir kertas pada nol, maka tab I pada angka 25, tab II pada angka 50, tab III
pada angka 75.
4) Doronglah gandaran kembali. Tekan tabulator akan berhenti pada 25, maka diketik
kolom 1 baris 1, kemudian tekan bilah tabulaot berhenti pada 50, ketik baris II, tekan
bilah tabulator berhenti pada 75.
5) Dikait lagi. Dan diketik tiap baris ke kanan dulu. Demikian seterusnya.
Selanjutnya langkah-langkah pengetikan sentering horizontal adalah:
1) Membebaskan penekan segi, memasukkan kertas dengan pinggir kiri lurus pada skala 0
2) Membersihkan seluruh pasak tabulator
3) Menghitung lebar kertas dengan mempergunakan skala yang terdapat pada mistar kertas
atau skala yang terdapat pada papan kertas. Dapat dipergunakan skala yang terdapat
pada gandaran bagian bawah.
Misalnya, lebar kertas menurut skala menunjukkan angka 92, bagilah 2 = 46. Maka titik
tengah kertas adalah 46. Jadi, titik pengetikan harus tepat pada angka 446, sesudah tepat
pasanglah pasak tabulator (tab +).
Soronglah gandaran ke kanan. Tekanlah bilah tabulator sehingga gandaran meluncur dan
berhenti tepat pada skala 46. Dari titik skala 46 inilah akan mulai menentukan titik
- www.srilestari521.wordpress.com -
18
permulaan, dan bahan ketikan di tengah-tengah kertas dengan cara mengundurkan satu
spasi untuk setiap dua entakan.
Contoh:
Mengetik YOGYAKARTA
YO-GY-AK-AR-TA Jadi, kita menekan 5 kali dari pertengahan.
b. Sentering Vertikal
Sentering vertikal artinya tata cara pengetikan hingga menghasilkan ketikan di tengahtengah, sehingga jarak pinggir kertas bagian atas ke baris pertama dengan jarak pinggir
kertas bagian bawah ke baris terakhir ketikan sama atau seimbang. Untuk itu harus
mengetahui ukuran lebar kertas dan panjang kertas terhadap jarak baris. Ukuran-ukuran
tersebut seperti berikut:
Kertas folio (13 x 8,5 inci) kalau dipakai jarak baris 1 ada 72 kait, jarak baris 1,5 ada 58
kait, jarak baris 2 ada 38 kait. Kertas kwarto (11 x 8,5 inci) kalau dipakai jarak baris 1 ada
66 kait, jarak baris 1,5 ada 44 kait, dan jarak baris 2 ada 33 kait.
Dengan mengetahui panjang kertas terhadap jarak baris, pekerjaan dapat diselesaikan
dengan lebih cepat.
Petunjuk:
Agar ketikan tepat jauh di tengah-tengah (vertical) harus diketahui jumlah baris pada panjang kertas
secara vertical dikurangi dengan jumlah baris yang akan diketik termasuk jumlah tempat kosong dari
jarak baris yang ada sisanya dibagi dua.
- www.srilestari521.wordpress.com -
19
2.
Keterangan:
(1) Kop surat
(2) Nomor, lampiran, hal
(3) Tanggal surat
(4) Alamat dalam
(5) Salam pembuka
(6) Isi surat
(7) Salam penutup
Nama organisasi
Nama terang
Jabatan
- www.srilestari521.wordpress.com -
20
dan nama jabatan ditulis di tengah-tengah kertas. Surat bentuk lurus member kesan
menampilkan yang manis dan enak dipandang, tetapi kurang praktis pengetikannya bila
dibandingkan dengan surat bentuk lurus penuh. Bentuk ini mengharuskan pengetik
mengatur tabulator sebelum mengetik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada bagan surat
bentuk block style berikut:
Keterangan:
(1) Kop surat
(2) Nomor, lampiran, hal
(3) Tanggal surat
(4) Alamat dalam
(5) Salam pembuka
(6) Isi surat
(7) Salam penutup
Nama organisasi
Nama terang
Jabatan
Adapun cara pengetikan surat bentuk block style (lurus penuh) adalah sebagai berikut:
1) Jarak baris 1.
2) Pasak pinggir kiri 20 dan kanan 80 (elite) atau 15 (pica).
3) Untuk mengetik kop surat, kait 4 6 kali dari ujung kertas (tergantung banyak tidaknya
isi surat).
4) Setelah kait ditarik 2 kali dari kop surat, ketik nomor, lampiran, dan hal.
5) Tanggal diketik sejajar dengan nomor, diketik 5 spasi dari titik tengah kertas setelah
ditarik 2 kait dari hal.
6) Setelah pengetikan tanggal, tarik kait 2 kali dan ketik alamat dalam.
7) Untuk mengetik salam pembuka, kait 2 kali dari alamat dalam.
8) Setelah kait ditarik 2 kali dari alamat dalam, ketik isi surat.
9) Tiap-tiap pergantian alinea kait ditarik 2 kali.
10) Salam penutup diketik disebelah kanan, segaris dengan tanggal (5 spasi dari titik tengah
kertas) setelah ditarik kait sebanyak 2 kali dan dengan jarak 2 kait diketik nama
organisasi yang mengeluarkan surat.
11) Beri jarak untuk tanda tangan 4 6 kait, kemudian ketik nama terang dan jabatan di
bawahnya.
c. Semi Block Style (Setengah Lurus)
Surat bentuk setengah lurus pada dasarnya sama dengan surat bentuk lurus.
Perbedaannya terletak pada penulisan isi surat. Tiap baris pertama suatu alinea diketik lekuk
ke dalam beberapa entakan. Bentuk surat setengah lurus juga sering dipilih oleh penulis
- www.srilestari521.wordpress.com -
21
surat karena bentuknya yang menarik. Bentuk ini banyak dipakai atau dipergunakan oleh
perusahaan.
Cara pengetikan surat bentuk semi block style (setengah lurus) dapat dilihat pada
bagan beriktut:
Keterangan:
(1) Kop surat
(2) Nomor, lampiran, hal
(3) Tanggal surat
(4) Alamat dalam
(5) Salam pembuka
(6) Isi surat
(7) Salam penutup
Nama organisasi
Nama terang
Jabatan
Sedangkan tata cara pengetikan sampul surat bentu full block style, block style, dan
semi block style seperti di bawah ini:
Gambar 11. Sampul Surat Bentuk Full Block Style, Block Style, Semi Block
- www.srilestari521.wordpress.com -
22
Sedangkan cara pengetikan surat bentuk indented style (lekuk) dapat dilihat pada
bagan berikut:
Keterangan:
(1) Kop surat
(2) Nomor, lampiran, hal
(3) Tanggal surat
(4) Alamat dalam
(5) Salam pembuka
(6) Isi surat
(7) Salam penutup
Nama organisasi
Nama terang
Jabatan
Keterangan:
(1) Kop surat
(2) Nomor, lampiran, hal
(3) Tanggal surat
(4) Alamat dalam
(5) Salam pembuka
(6) Isi surat
(7) Salam penutup
Nama organisasi
Nama terang
Jabatan
- www.srilestari521.wordpress.com -
23
semacam ini terutama digunakan oleh instansi pemerintah. Ciri khas bentuk tersebut
terdapat pada penulisan tempat sebelum tanggal surat dan alamat yang ditik di sebelah
kanan dan tidak dimulai dari garis pinggir kiri. Atau tiap alinea dimulai lima spasi dari garis
pinggir kiri.
Adapun mengenai cara pengerjaannya dapat dilihat pada bagan pengetikan surat
bentuk official berikut ini:
Keterangan:
(1) Kop surat
(2) Nomor, lampiran, hal
(3) Tanggal surat
(4) Alamat dalam
(5) Salam pembuka
(6) Isi surat
(7) Salam penutup
Nama organisasi
Nama terang
Jabatan
Untuk lebih jelasnya dalam tata cara pengetikan surat bentuk official dapat disimak
pada uraian di bawah ini:
1) Jarak baris 1,5 (atau 2 untuk surat yang pendek).
2) Pasak garis pinggir kiri 10 dan kanan 85 (elite) dan 75 (pica).
3) Kata Nomor diketik mulai dari skala mistar 10 (elite) dan 5 (pica) setelah nomor
diketik diikuti 3 spasi kosong dan diketik titik dua (:), diikuti pula dengan dua spasi
kosong baru diketik nomor surat.
4) Nama tempat/kota dan tanggal diketik mulai dari tengah-tengah kertas antara kanan dan
kiri.
5) Lampiran diketik di bawah nomor setelah kait ditarik satu kali dan diikuti titik dua (:)
lurus dengan tanda titik dua di atasnya. Setelah titik dua diketik diikuti 2 spasi kosong,
baru deketik banyak lampiran.
6) Perihal diketik di bawahnya lurus dengan lampiran diikuti titik dua lurus di atasnya, dan
dikosongkan 2 spasi diketik isi hal dengan jarak baris 1, dan jangan melebihi tengah
kertas.
7) Alamat diketik mulai dari tengah-tengah kertas lurus dengan perihal dengan jarak baris
1,5 2. Nama tempat diketik dengan huruf besar setelah masuk lima spasi.
8) Pembuka kata (salutation) diketik lurus di bawah isi perihal setelah kait ditarik 2 kali.
Untuk mengetik isi surat selanjutnya perlu pasak garis pinggir diubah menjadi 20.
9) Isi surat diketik lurus dengan isi perihal, dan tiap-tiap alinea masuk 5 spasi.
10) Nama instansi diketik mulai dari tengah kertas setelah kait di tarik 2 kali kalau surat
tidak panjang. Nama instansi diketik huruf besar semua. Jabatan diketik setelah kait
- www.srilestari521.wordpress.com -
24
ditarik 1 kali. Nama pejabat yang mendatangani diketik setelah kait ditarik 2 3 kali,
apabila ada tembusan diketik dengan jarak baris sama dengan jarak baris surat setelah
kait ditarik 1 kali dari NIP apabila di bawah nama pejabat ada NIP-nya.
Mengenai sampul surat bentuk official dapat diketik sesuai bagan berikut ini:
C. SOAL
Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Apakah arti kata sentering horizontal dan apa kegunaannya?
2. Apakah arti kata sentering vertikal?
3. Sebutkan 2 cara pengetikan naskah/judul secara sentering vertical!
4. Buatlah bagan surat bentuk lurus penuh tanpa kepala surat dan beri keterangan!
5. Jelaskan cara pengetikan surat bentuk block style dengan pokok surat!
6. Buatlah bagan surat bentuk semi block style dengan kepala surat dan beri keterangan!
7. Jelaskan cara pengetikan surat bentuk semi block style dengan pokok surat!
8. Jelaskan tata cara pengetikan surat bentuk indented (lekuk) dengan tanpa kop surat!
9. Buatlah bagan cara pengetikan sampul surat bentuk indented!
10. Tulislah sebuah contoh surat niaga dalam bentuk menggantung!
11. Jelaskan tata cara pengetikan surat official diknas!
- www.srilestari521.wordpress.com -
25
BAB V
MENGETIK DAFTAR/TABEL DENGAN KECEPATAN 100 EPM
DAN KETELITIAN 96%
A. KOMPETENSI
1. Standar Kompetensi
Muatan Lokal Mengetik Manual
2. Kompetensi Dasar
Mengetik Daftar/Tabel dengan Kecepatan 100 EPM dan Ketelitian 96%
3. Indikator
Mempraktikkan cara pengetikan daftar/tabel dengan benar.
B. RINGKASAN MATERI
Tata Cara Pengetikan Daftar/Tabel
Untuk mengetik daftar, tabel ataupun kolom dapat digunakan tabulator. Tabulator sangat
bermanfaat membantu penyelesaian pengetikan daftar berkolom. Kalau tidak ada tabulator
biasanya untuk pindah dari kolom satu ke kolom berikutnya harus menekan bilah spasi atau
memindahkan gandaran dengan menekan tombol pembebas gandaran dan ini sangat
memboroskan waktu. Dengan menekan tabulator, gandaran akan meluncur dengan cepat dan
berhenti pada tempat yang sudah ditentukan.
Untuk memakai tabulator dalam mengetik daftar, dapat mengikuti tahap-tahap seperti
berikut ini:
1. Bebaskan pasak garis pinggir kiri dan kanan.
2. Soronglah gandaran ke kanan sampai berhenti.
3. Tekanlah bilah tabulator sehingga gandaran meluncur dari kiri ke kanan. Jika gandaran
meluncur dari ujung kiri sampai ujung kanan, ini dikatakan bahwa tabulator (pasak
tabulator) telah bersih.
4. Jika pada saat bilah tabulator atau tombol tabulator, gandaran hanya meluncur sebentar
kemudian berhenti, ini berarti ada pasak tab yang masih terpasang. Maka pada saat berhenti
itu tekanlah tab minus (-), kemudian tekan lagi bilah tab. Jika masih berhenti disusul lagi
dengan menekan bilah tab minus kembali, begitu seterusnya sampai ujung gandaran sebelah
kanan.
5. Sorong kembali gandaran ke kanan dan tekanlah bilah tabulator, maka gandaran akan
meluncur dari kanan ke kiri tanpa berhenti di tengah.
6. Pasanglah kertas dengan pinggiran kiri kertas lurus dengan skala yang dikehendaki
(biasanya pada angka 0) dan sorong kembali gandaran ke kanan.
- www.srilestari521.wordpress.com -
26
7. Pasanglah pasak tabulator pada skala angka 20, 40, 60. Untuk memasang pasak tabulator ini
harus menggeser gandaran sehingga skala angka lurus dengan tiitk pengetikan lalu tekan
tabulator (+), kemudian geser lagi sampai terlihat angka 40 dan tekan tabulator (+), dan
seterusnya untuk skala angka 60 harus dikerjakan demikian.
8. Setelah selesai memasang pasak tabulator, soronglah gandaran ke kanan dan cobalah bilah
tabulator sampai gandaran berhenti pada skala 20, 40, 60. Ini berarti selesailah pemasangan
pasak tabulator.
9. Mulailah mengetik daftar.
Contoh:
TABEL/DAFTAR
(6 10)X 1
KEPALA UTAMA
2X1
(KEPALA BAGIAN)
3X1
10
Kepala Kolom
Kepala Kolom
Kepala Kolom
2x1
Kepala Kolom
1.
2.
3.
6x1
Gambar 17. Contoh Pengetikan Daftar/Tabel
= 3 entakan
Isi kolom II
= 9 entakan
= 9 entakan
= 9 entakan
Jumlah
30 entakan
Lebar kertas
= 80 entakan
(80 30)
4+1
50
5
= 10
= 10 spasi horizontal
- www.srilestari521.wordpress.com -
27
Untuk kepala utama letakkan simetris di tengah-tengah kertas seerti mengetik kop surat
yang jaraknya 6 kait dengan spasi 1 pinggir atas kertas. Dari kepala utama ke kepala bagian 2
kait dengan spasi 1, juga diletakkan simetris. Tiap kolom terdapat kepala kolom dan isi kolom.
C. SOAL
Jelaskan cara mengetik daftar/tabel dan berikan contohnya!
- www.srilestari521.wordpress.com -
28
BAB VI
MENGETIK BERBAGAI PEKERJAAN KECIL DENGAN KECEPATAN 150 EPM
DENGAN KETELITIAN 98%
A. KOMPETENSI
1. Standar Kompetensi
Muatan Lokal Mengetik Manual
2. Kompetensi Dasar
Mengetik Berbagai Pekerjaan Kecil dengan Kecepatan 150 EPM dengan Ketelitian 98%
3. Indikator
a. Mempraktikkan tata cara pengetikan di atas kertas bergaris dengan benar.
b. Mempraktikkan cara pengetikan kuitansi dengan benar.
c. Mempraktikkan tata cara pengetikan memo dengan benar.
d. Mempraktikkan tata cara pengetikan faktur dengan benar.
B. RINGKASAN MATERI
1.
sering dijumpai pekerjaan tik berupa pengisian blanko atau formulir. Pengetikan tersebut
haruslah rapid an jelas di atas garis-garis yang tersedia.
Untuk pekerjaan tik semacam itu sangat diperlukan suatu kecakapan dan keterampilan
mengetik di atas kertas bergaris serta kemahiran menggunakan tombol pembebas garis dan
kecermatan menempatkan garis-garis kertas sejajar dengan penuntun garis (alignment guide).
Untuk dapat mengetik tepat di atas garis, maka kita harus mengekan pembebas garis yang
terdapat pada tombol sebelah kiri. Jika tombol ini ditekan, maka rol dapat berputar dengan
bebas dan memutar tombolnya yang sebelah kanan dengan tangan kanan. Ketentuan-ketentuan
mengetik di atas kertas bergaris ini antara lain sebagai berikut:
a. Pasanglah kertas bergaris yang akan diketik tepat pada penuntun kertas.
b. Tekan pembebas kertas yang terletak pada tombol sebelah kiri untuk meluruskan garis
kertas dengan baris tulisan.
c. Jika kita harus mengetik beberapa baris di atas kertas bergaris dapat menggunakan
pembebas garis yang terletak pengumpilnya dekat kait di sebelah kiri. Caranya untuk
meluruskan dengan garis kertas, sama seperti menggunakan pembebas garis pada tombol
kiri.
- www.srilestari521.wordpress.com -
29
2.
persyaratan jual beli barang telah disetujui oleh penjual dan pembeli. Bila antara keduanya
berjauhan, penjual mengirim surat pemberitahuan pengiriman barang kepada pemesan, dan
dilampirkan fakturnya.
Karena faktur merupakan salah satu surat bukti atau transaksi untuk keperluan pembukuan
maka faktur itu perlu dilampirkan.
Contoh faktur:
(2 x 1)
Penerbit SII HUMAIRAH PUBLISING
Jl. Perintis Kemerdekaan 018
Yogyakarta
(2 x 1)
Untuk: Toko BUANA
Jl. Pasar Baru
Jakarta
(2 x 1)
(1 x 1)
Banyaknya
Keterangan
(1 x 1)
2x1
20 Eks.
Pelajaran Mengetik 1
5 Eks.
Im a Secretary
10 Eks.
Dasar Korespondensi
Jumlah
Potongan 20%
Jumlah Netto
(Tujuh ratus delapan puluh ribu
rupiah).
Per 1 Mei 2010
FAKTUR
Bagian Penjualan
(2 x 1)
Tanggal: 1 April 2010
Nomor : 0033
Satuan Harga
Jumlah
Yang menerima,
(
(2 x 1)
Bagian Pemasaran,
Surya Belita
3.
diberikan oleh yang menerima uang. Adapun yang membayar menerima kuitansi dan kepadanya
dibebankan tambahan pembayaran materai sebanyak yang ditentukan oleh peraturan. Kuitansi
diketik dari blanko kuitansi, dengan sejumlah rekaman karbon yang diperlukan. Dalam
membuat kuitansi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Nomor kuitansi.
b. Nama orang yang membayar serta alamatnya.
c. Keterangan untuk apa pembayaran dilakukan.
d. Cantumkan pula harga satuan jika uang itu untuk pembayaran sejumlah barang.
e. Jumlah uang dinyatakan dengan angka.
f. Tempat dan tanggal pengeluaran kuitansi.
- www.srilestari521.wordpress.com -
30
4.
untuk keperluan penyampaian berita yang pendek dan sederhana. Memo memuat persoalan
yang singkat dengan pokok-pokok perhatian antara lain meminta atau memberi informasi,
memberikan petunjuk, mengingatkan kembali sesuatu yang telah diberikan sebelumnya,
meminta suatu bantuan dan lain-lain. Memorandum ini mempunyai ukuran yang khas, yaitu
sekitar setengah ukuran kertas kuarto (14 x 21 cm).
Contoh memo:
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Jl. Colombo No. 1, Yogyakarta
MEMORANDUM
Kepada
Dari: Prof. Dr. Rekno Nugraha
Hal : Rapat ISO
Harap mewakili saya dalam rapat pembahasan ISO di Ruang Sidang Lt. 1
FISE, tanggal 16 Juli 2010 jam 14.00 WIB.
Terima kasih.
Yogyakarta, 15 Juli 2010
Prof. Dr. Rekno Nugraha
Gambar 19. Contoh Memo
- www.srilestari521.wordpress.com -
31
C. SOAL
Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan cara pengetikan di atas kertas bergaris!
2. Apa yang perlu diperhatikan dalam pengetikan kuitansi?
3. Jelaskan cara mengetik memo dan faktur?
- www.srilestari521.wordpress.com -
32
BAB VII
MENGETIK BERBAGAI DOKUMEN
A. KOMPETENSI
1. Standar Kompetensi
Muatan Lokal Mengetik Manual
2. Kompetensi Dasar
Mengetik Berbagai Dokumen
3. Indikator
a. Mempraktikkan tata cara pengetikan surat undangan dengan benar dan teliti.
b. Mempraktikkan peningkatan kecepatan dan ketelitian.
B. RINGKASAN MATERI
Tata Cara Pengetikan Surat Undangan
Surat undangan ialah surat pemberitahan yang sifatnya mengharapkan kedatangan
seseorang untuk berpartisipasi dalam suatu acara tertentu di tempat dan pada waktu tertentu.
Enam macam jenis surat undangan:
1. Surat undangan official diknas
2. Surat undangan official umum
3. Surat undangan pribadi
4. Surat undangan setengah resmi
5. Surat undangan formal/resmi
6. Surat undangan niaga
Syarat-syarat membuat surat undangan:
1. Perlu menggunakan kepala surat (kop), baik yang sudah dicetak maupun yang harus dicetak
2. Perlu mencantumkan nomor surat undangan serta tanggal pembuatannya
3. Perlu mencantumkan perihal surat undangan rapat dinas
4. Kepada siapa saja surat undangan rapat dinas itu harus disampaikan
5. Perlu mencantumkan hari, tanggal, waktu dan tempat rapat tersebut diselenggarakan
6. Surat undangan rapat dinas harus ditandatangani oleh pejabat yang bertanggungjawab atas
surat undangan tersebut
Bagian-bagian surat undangan resmi yaitu:
1. Kepala surat undangan dinas, terdiri dari nama badan/instansi, lengkap dengan tempat
kedudukan, nomor telepon, alamat kawat, kotak pos (kalau ada). Selain itu digolongkan
dalam kepala surat juga adalah nomor, tanggal, lampiran dan perihal serta alamat yang
dituju.
2. Salam pembuka.
- www.srilestari521.wordpress.com -
33
Hari
Tanggal
Jam
Tempat
C. SOAL
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan bagian-bagian surat undangan resmi!
2. Bagaimana cara mengetik surat undangan yang baik?
3. Berikan contoh pengetikan surat undangan!
- www.srilestari521.wordpress.com -
34
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Alatas. 1990. Belajar Mengetik Cepat dan Mudah. Jakarta: PT Intan Pariwara.
Djanewar dan Sudarmin. 1994. Mengetik SMK Jilid 1. Bandung: Armico.
Djanewar dan Sudarmin. 1995. Mengetik SMK Jilid 2. Bandung: Armico.
Djanewar dan Sudarmin. 1996. Mengetik SMK Jilid 3. Bandung: Armico.
Eddy Roesdiono. 2004. Mengetik Manual: Sistem 10 Jari. Jakarta: Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan.
Mulyati AM. 1996. Kiat Terampil Mengetik. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Soenapto dan Soelisno. 1983. Pegangan Guru Mengetik. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan.
- www.srilestari521.wordpress.com -