Hal: 47
BAB II
ANALISA RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK
Arus bolak-balik/Alternating Current (AC) adalah arus yang berubah
tanda (polaritas) pada selang waktu tertentu. Arus bolak balik dapat
berupa sinyal periodik maupun sinyal tak periodik. Sinyal periodik
adalah suatu sinyal yang bersifat berulang untuk selang waktu
tertentu yang sama (perioda) yang biasanya dinyatakan dalam fungsi
sinusoidal.
Contoh sinyal AC diberikan pada gambar berikut, termasuk
dibandingkan dengan sinyal DC.
AC
DC
DC
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 48
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 49
Variabel
Indeks
FISIKA FMIPA UI
Contoh
Diktat Elektronika I
Sesaat total
DC
Titik kerja
Sesaat AC
RMS
Maksimum
(sinusoidal)
Rata - rata
Hal: 50
Huruf
kecil
besar
besar
kecil
besar
Huruf
besar
besar
besar + Q
kecil
kecil
iC , vBE
IC , VBE
ICQ , VBEQ
ic , vbe
Ic , Vbe
besar
kecil + m
Icm , Vbem
besar
besar + ave
ICave , VBeave
PENGUKURAN RMS
1
1
2 t
V = Vo cos tdt = Vo cos
dt = 0
T0
T0
T
T
Vrms =
v2 =
Vo2 cos 2 t =
I rms =
i2 =
I o2 cos 2 (t + ) =
Io
2
1
Vo2 cos 2 t = Vo I o cos
2
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 51
1
Amplitudonya ,
2
misalnya untuk sinyal kotak (dengan duty cycle 50%) nilai RMS-nya
1
= Amplitudonya .
2
BENTUK GELOMBANG
2. sinusoida
v(t) = A sin (t + )
3. eksponensial
t / T
v(t) = A u (t )e C
4. sinusoida teredam
t / T
v(t) = A u (t )e C cos(t )
5. pulse train
6. gelombang kotak
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 52
V p = max { v(t ) }
3. Nilai rata-rata:
VAVE
1
= v(t )dt
T0
T
1
2
=
v
t
dt
(
)
[
]
T 0
5. Daya rata-rata:
2
VRMS
=
R
PAVE
6. frequensi
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 53
7. fasa
REPRESENTASI BILANGAN KOMPLEKS
Imajiner
?
R eal
dengan
( j ) 2 ( j )3 ( j ) 4
e = 1 + j +
+
+
+"
2!
3!
4!
j
2 4
e = 1 + " +
2! 4!
Artinya
3 5
j + "
3! 5!
cos = Re ( e j )
sin = Im ( e j )
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 54
dengan:
A = (x2 + y2)1/2
y
= tan 1
x
Areal = A cos (t + )
Aimag = A sin (t + )
Kedua besaran tsb dipergunakan untuk mewakili besaran sinusoida,
namun biasanya komponen real lebih umum dipergunakan.
Representasi Sinusoida
f (t ) = Ai e jit ,
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 55
i1
i2
A
i3
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 56
Vm : amplitudo tegangan
V : tegangan efektif
Besaran v(t) tersebut dinyatakan sebagai komponen real dari suatu
fungsi kompleks yaitu:
v(t) = Re {Vm ej(t+)} = Re { (Vej) (2 ejt) }
Terlihat ada dua komponen, yaitu komponen konstanta dan
komponen fungsi waktu. Komponen konstanta dinyatakan dalam
phasor V disebut transformasi tegangan v(t) sehingga :
V = V ej = V.
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 57
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 58
=
=
Z x + jy x jy
x2 + y2
Contoh 1
x1 = 1,52; y1 = 0
I3 = tan-1 4/3
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 59
v3(t) + v4(t)
Jawab:
= - 1,52 + 0 j
Untuk v4 = 4 sin t = 4 cos (t + 270o)
V4 = 22 ej270 = 22 cos 270o + j 22 sin 270o = 0 - 22 j
Diperoleh:
a. V1 + V2 = 0,52 + 2 j = 5 tan-1 3
Contoh 3 :
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 60
I1
ZA
I2
ZB
ZC
V1
V2
Gambar 5, Rangkaian T
Parameter dua port model-Z dinyatakan sebagai:
V1 = Z11 I1 + Z12 I2
V2 = Z21 I1 + Z22 I2
Atau dalam representasi matriks:
V1 Z11
V = Z
2 21
Z12 I1
Z 22 I 2
Jawab:
Dari parameter dua port tadi, diperoleh nilai Z11, Z12, Z21 dan Z22
adalah :
Pada saat I 2 = 0 , tegangan V1 = I1 ( Z A + Z C ) Z11 = ZA + ZC
Z11 = 3 0o + 3 -90o = 32 -45o
Pada saat I1 = 0 , tegangan V1 = I 2 Z C Z12 = ZC = 3 90o
Pada saat I 2 = 0 , tegangan V2 = I1Z C Z21 = ZC = 3 90o
Pada saat I1 = 0 , tegangan V2 = I 2 ( Z B + Z C ) Z22 = ZB+ ZC
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 61
Z22
ZB
ZC
Z1
1
Z12=Z21
ZA
IMPEDANSI
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 62
Q
V
=
2
=
E
dA
EA
v
.
2 o
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 63
muatan sebesar
, sehingga:
2 o
Q o A
=
V
d
Rentang
Keterangan
Keramik
1 pF 1 F
Mylar
0.001F 100 F
murah, akurasinya
keramik
Mika
1 pF 10,000 pF
Tantalum
0.1 F 1000 F
Elektrolit
0.1 F 1 F
FISIKA FMIPA UI
lebih
baik
dari
Diktat Elektronika I
Hal: 64
dengan:
j C
i (t ) ,
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 65
dq (t )
dv(t )
=C
dt
dt
vc = Re [ Vc ejt ]
ic = C
dVc
= Re [ jC Vc ejt ] = Re [ Ic ejt ]
dt
Ic = jC Vc
Atau VC =
1
Ic
jC
Dengan demikian:
XC =
1
reaktansi kapasitif
jC
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 66
Ada empat fungsi dasar kapasitor yang biasa digunakan dalam suatu
rangkaian listrik:
1. Karena kapasitor dapat menyimpan energi, sehingga kapasitor
dapat digunakan sebagai sumber arus atau tegangan (non ideal).
2. Karena kapasitor dapat melewatkan arus AC namun mem-blok
arus DC, sehingga dapat digunakan untuk menghubungkan
suatu rangkaian yang beroperasi pada level tegangan DC yang
berbeda.
3. Sebuah kapasitor dan resistor yang dipasang secara seri akan
membatasi arus, sehingga sinyal tegangan lancip (sharp) dapat
diperhalus.
4. Pengisian (charging) ataupun pembuangan (discharging)
kapasitor dengan arus konstan mengakibatkan slope tegangan
dV I
= = konstan.
juga konstan, yaitu
dt C
Perhatikan:
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 67
Rating tegangan
Bahan dielektrik yang mengisi antara dua plat kapasitor, bisa sangat
tipis dengan tujuan untuk mendapatkan nilai kapasitansi yang besar.
Namun perlu diingat bahwa dengan pemberian beda potensial antara
kedua plat akan akan merusak bahan dielektrik yang berakibat
hubung singkat antara kedua plat kapasitor tsb. Kemampuan bahan
dielektrik tsb dikenal sebagai dielectric strength. Untuk memperbesar
rating tegangan dapat dilakukan dengan menyusun kapasitor secara
seri, namun kapasitansi-nya berkurang.
Induktif
Dalam suatu loop kawat tertutup yang dialiri arus I, menurut Ampere
berlaku:
G G
B
v dl = o NI
Hal ini menunjukkan bahwa medan magnet dari lilitan kawat yang
dialiri listrik besarnya adalah:
B = o nI ,
N
dengan n : jumlah lilitan per-satuan panjang n = .
Jumlah garis gaya magnet yang melewati lilitan kawat itu adalah:
G G
= v B dA
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 68
BA o A
,
=
=
I
I
2 r
VL = L
di
,
dt
vL
di
=0
dt
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 69
atau vdt = Li .
Dengan memanfaatkan relasi tegangan dan arus AC, yaitu:
v
vdt
=
= Li , sehingga v = j Li . Dari hukum Ohm besaran
j
X L = j L dapat dikatakan sebagai reaktansi induktif (XL sebanding
dengan frekuensi).
Nilai XL membesar terhadap pertambahan frekuensi. Namun perlu
diingat bahwa induktor tidak ada yang benar-benar induktor murni,
melainkan selalu ada hambatan pada lilitan kawat dan juga ada
kapasitansi diantara lilitan kawat tsb
Dengan menggunakan representasi variabel kompleks , dari :
v=L
di
,
dt
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 70
vs(t)
emf - IZ = 0
Vs -
1
I
jC c
- Ic R = 0
Ic =
Vs = Ic [ jC + R]
Vs
R+
1
jC
Ic =
Vs
1
R+
jC
Vs
1
R j
C
5
2 j2
5
2 2 / 4
= 1,25 2 /4
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 71
atau
dengan
Vo
,
R
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 72
Rangkaian LC
dengan menggunakan I =
Dengan
dI Q
+ =0
dt C
dQ
, diperoleh persamaan atas menjadi:
dt
d 2Q Q
L 2 + =0
dt
C
Q = Qo cos(t + ) ,
dengan Qo , dan masing-masing adalah muatan total mula-mula,
frekuensi sudut dan sudut fasa. Dengan menggunakan syarat batas
Qo = Qmax , diperoleh tegangan dan arus pada kapasitor adalah:
Q(t ) = Qo cos r t
dQ
= r Qo sin r t = I o cos(r t + / 2)
dt
Q(t ) Qo
=
cos r t = Vo cos r t
V (t ) =
C
C
I (t ) =
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
dengan r = 1
LC
Hal: 73
1
(1 jC )( jC ) = j L C
Z L ZC
1
+
=
=
Z =
Z L + Z C (1 jC ) + ( jC ) C 1 C
Z L ZC
Z=
j L
1 2 LC
Pada saat = 1
LC , diperoleh Z .
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 74
iL
iC
v(t)
V
V
, IL =
dan I C = jCV .
R
j L
I=
V
V
+
+ jCV ,
R j L
1 1
1
= +
+ jC .
Z R j L
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 75
Contoh:
Jika pada rangkaian RLC paralel menggunakan sumber tegangan
122 cos (1000t + /4) volt dan masing masing komponen adalah 10
, 30 mH dan 100 F, tentukan arus total yang mengalir dihitung
dengan cara menghitung arus yang mengalir di masing-masing
komponen. (tegangan efektif = 12 volt)
Jawab
Dengan V = 1245o
IR =
V
= 1/10 x 1245o = 1,245o
R
= 0,62 + j 0,62
IL =
V
= 1245o : 3090o = 0,4-45o
j L
= 0,22 - j 0,22
= -0,62 + j 0,62
= 1,0874,2o
Contoh
Rangkaian LC paralel dioperasikan pada frekuensi dibawah frekuensi
resonansinya o = 1 LC . Apakah bersifat induktif atau kapasitif?
Jawab:
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 76
Contoh:
Rangkaian berikut ini diberi tegangan bolak balik dengan amplitudo
Vo dan frekuensi = 1/ LC . Tentukan:
a. arus yang mengalir di hambatan dalam L, R, C, dan Vo.
b. beda fasa antara arus dan tegangan.
C
R
V
Jawab:
Anggap sumber ideal (tidak ada informasi hambatan dalamnya).
Impedansi rangkaian tsb adalah:
1
R
R j CR 2
Z = j L +
= j L +
= j L +
1 R + j C
1 + j CR
1 + 2 C 2 R2
R
CR 2
Z=
+ j L
1 + 2C 2 R 2
1 + 2C 2 R 2
L + 3 LC 2 R 2 CR 2
R
+ j
Z=
1 + 2C 2 R 2
1 + 2C 2 R 2
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 77
1 + j CR
yang
mengalir
di
V
Z
hambatan
adalah:
1
V
1 + ja b + jc
L2 1
RL
+ j
2
L + CR 2
L + CR LC
V {(b ac) j (c + ab)}
V
=
=
(b ac) + j (c + ab)
(b ac) 2 + (c + ab) 2
L2
RL
, c=
dengan a = CR, b =
L + CR 2
L + CR 2
Dengan demikian beda fasa antara tegangan sumber dan arus di
c + ab
hambatan sebesar = tan 1
b ac
Konsep Penguatan
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 78
Ii
Io
AC
Vi
Vo
Av =
Vo
Vi
Penguatan arus
Ai =
Io
Ii
Penguatan daya
Ap =
Po Vo I o
=
= Av Ai
Pi Vi I i
ApdB = 10log Ap
Ri =
Ro =
Vi
Ii
Vo (max)
Io
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 79
Po (max)
Vo (max) 2
Vo (max)
=
Ro =
R
2
4 Ro
Penguatan dalam dB
Po
Vo 2 / RL
Ap = 10log = 10log 2
Pi
Vi / Ri
=20log
Vo
R
10log L
Vi
R
i
umumnya diabaikan
Po
I o 2 RL
V
R
atau Ap = 10log = 10log 2 = 20log o 10log L
Pi
I i Ri
Vi
R
i
diabaikan
Sehingga
Av = 20log
Vo
Vi
Ai = 20log
Io
Ii
Standarisasi
Untuk daya dalam telekomunikasi seringkali menggunakan besaran
db(m) yaitu menggunakan standard 1 mW = 0 dB(m).
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 80
5
= 16, 2dB(V)
0,775
Contoh:
Perhatikan rangkaian berikut ini.
A
B
Tentukan:
a. fungsi transfer dari rangkaian ini, H ( s ) =
VD
Vi
Jawab:
a. Dengan mengganti R dengan konduktansi Y =
1
, diperoleh pada :
R
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 81
- Y VB + (G + Cs) VC = 0
VD = K VC = V2
dengan
VA = V1
Dari kedua titik cabang tsb digabung diperoleh:
-Y V1 + [(2Y + Cs) (Y +Cs)/Y (Y + KCs)] VC = 0
atau
[(RCs)2 + (3 K) RCs + 1] VC = V1
Sehingga fungsi transfer menjadi :
H ( s) =
VD KVC
K
=
=
V1
V1
( RCs ) 2 + (3 K ) RCs + 1
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 82
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 83
LATIHAN
1.
(dalam satuan A)
a.
b.
c.
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I