Tujuan proses reduksi adalah untuk menghilangkan ikatan oksigen dari biji besi. Proses reduksi
ini memerlukan gas reduktor seperti hidrogen atau gas karbon monoksida (CO).
Dengan menggunakan gas CO atau hidrogen dari persamaan diatas maka proses reduksi terhadap
pellet biji besi dapat dicapai melalui reaksi kimia berikut ini :
Proses ini biasanya digunakan untuk merubah pellet menjadi besi spons (sponge iron). Juga
disebut besi spons dihasilkan dari reduksi langsung dari bijih besi (dalam bentuk gumpalan, pelet
atau denda) dengan mengurangi gas yang dihasilkan dari gas alam atau batubara. Gas pereduksi
adalah mayoritas campuran hidrogen (H2) dan karbon monoksida (CO) yang bertindak sebagai
pereduksi. Proses langsung mengurangi bijih besi dalam bentuk padat dengan mengurangi gas
disebut reduksi langsung.
Proses reduksi langsung dianggap lebih efisien daripada tanur tiup . Karena beroperasi pada suhu
yang lebih rendah, dan ada beberapa faktor lain yang membuatnya ekonomis.
Sponge Iron yang berbentuk butiran kemudian diolah lebih lanjut dalam dapur listrik. Disini
sponge iron bersama-sama besi tua (scrap), dan paduan ferro dilebur dan diolah menjadi billet
baja
Proses reduksi langsung ini salah satunya dipakai oleh P.T. Karakatau Steel. Fungsi dari gas alam
itu sendiri sebenarnya adakalah sebagai gas reduktor, dimana gas alam mengandung CO dan H2,
yang dapat bereaksi dengan bijih menghasilkan besi murni (Fe) berkualitas tinggi.
Keuntungan dari proses reduksi langsung ketimbang blast furnace adalah :
a. Besi spons memiliki kandungan besi lebih tinggi ketimbang pig iron, hasil blast furnace.
b. Zat reduktor menggunakan gas (CO atau H2) yang terkandung dalam gas alam, sehingga tidak
diperlukan kokas yang harganya cukup mahal.
Perbedaan proses reduksi langsung dan reduksi tidak langsung
Pellet(bahan baku)