Pembahasan Soal SIMAK-UI 2012 Matematika Dasar Kode 221
Pembahasan Soal SIMAK-UI 2012 Matematika Dasar Kode 221
SIMAKUI 2012
SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA
Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS
Matematika Dasar
Disusun Oleh :
Pak Anang
Sebuah garis yang melalui titik asal memotong kurva 2 = 3 2 2 + 1 di dua titik di mana
jumlah nilai -nya adalah 10, maka gradien dari garis adalah ....
A. 1
3
B. 2
C. 6
D. 14
E. 15
Pembahasan:
Misalkan gradien garis adalah , maka persamaan garis adalah = .
Absis titik potong antara garis = dan kurva 2 = 3 2 2 + 1 bisa ditentukan dengan
mensubstitusikan = ke 2 = 3 2 2 + 1, sehingga diperoleh:
2() = 3 2 2 + 1
3 2 2 + 1 2 = 0
3 2 2 2 + 1 = 0
3 2 (2 + 2) + 1 = 0
Misalkan absis titik potong kedua garis adalah 1 dan 2 , maka 1 dan 2 adalah akar-akar dari
persamaan kuadrat 3 2 (2 + 2) + 1 = 0.
Sehingga dengan menggunakan rumus jumlah akar-akar persamaan kuadrat 2 + + = 0
3 2
(2 + 2) +
1=0
1 + 2 =
(2 + 2)
1 + 2 =
3
2 + 2
10 =
3
30 = 2 + 2
30 2 = 2
28 = 2
28
=
2
14 =
Karena nilai adalah gradien dari garis , maka gradien garis adalah 14.
Halaman 1
2.
3 3 9 15
Diketahui sebuah barisan 2 , 4 , 8 , 16 , . Jumlah sepuluh suku pertama dari barisan tersebut adalah
....
A. 10 +
B. 10
C. 10 +
1210
3
210 1
3
210 1
210 1
D.
3
E. 10
Pembahasan:
Perhatikan barisan pada soal, bisa dituliskan sebagai berikut:
3 3 9 15
1
1
1
1
, , , , (1 + ) , (1 ) , (1 + ) , (1 ) ,
2 4 8 16
2
4
8
16
1
1
1
1
(1 + 1 ) , (1 2 ) , (1 + 3 ) , (1 4 ) ,
2 2 2 2
1
Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa rumus suku ke- barisan pada soal adalah:
1
, jika ganjil
2
= {
1
1 , jika genap
2
1+
Sehingga, jumlah 10 suku pertama dari barisan tersebut bisa dinyatakan sebagai jumlah 5 suku
ganjil pertama ditambahkan dengan jumlah 5 suku genap pertama.
Jumlah 5 suku ganjil pertama:
1
1
1
) + (1 + 3 ) + + (1 + 9 )
21
2
2
1
1
1
1
1
= 1+1+1+1+1+ 1+ 3+ 5+ 7+ 9
2
2
2
2
2
5 = (1 +
1
1
1
) + (1 4 ) + (1 + 10 )
22
2
2
1
1
1
1
1
= 1 + 1 + 1 + 1 + 1 ( 2 + 4 + 6 + 8 + 10 )
2
2
2
2
2
5 = (1
Barisan geometri
1
1
= ; = ; =5
2
4
1
1 5
(1 ( ) )
2
4
= 5+
1
1
4
1
1
(1 10 )
2
= 5+ 2
3
4
2(1 210 )
= 5+
3
Barisan geometri
1
1
= 2 ; = ; =5
4
2
1
1 5
(1 ( ) )
2
4
2
=5
1
1
4
1
1
(1 10 )
2
=5 4
3
4
(1 210 )
=5
3
(1 210 )
2(1 210 )
=5+
+5
3
3
2(1 210 ) (1 210 )
=5+5+
3
3
(1 210 )
= 10 +
3
Halaman 2
3.
Jika diketahui dan adalah bilangan riil dengan > 1 dan > 0. Jika = dan = 5 , maka
2 + 3 = ....
A. 29
B. 28
C. 27
D. 26
E. 25
Pembahasan:
Perhatikan bahwa,
= 1
= =
= 5 1(1) = 5
2 = 5
2 = 5
2 = 5 +
2 = 6
2
=
6
1
=
3
= 3
3
1 =3
3
3 = 3
= 32
Halaman 3
4.
10
103
104
105
106
10000
10 log )8
2(
adalah ....
Pembahasan:
Perhatikan bahwa:
2
10000
10
= 2(10 log )8
2 2( log )8 = 10000 10000
10000
10
2( log )6 = 108
10
10
Halaman 4
5.
Jika luas dari gambar di atas adalah 40 satuan luas dan jika 3 < < 5, maka ....
2
31
A. 3 < < 6
3
31
B. 2 < < 6
C. 9 < < 25
D. 9 < < 31
E. 43 < < 45
Pembahasan:
Luas daerah pada gambar di atas adalah luas persegi besar dengan panjang sisi ( + ) dikurangi
persegi kecil dengan panjang sisi .
Jadi,
= 1 2 40 = ( + )2 2
40 = 2 + 2 + 2 2
40 = 2 + 2
Karena diberikan interval nilai yaitu 3 < < 5, maka nilai bisa diperoleh dengan mengubah
persamaan 40 = 2 + 2 sebagai fungsi dengan variabel , sehingga diperoleh:
40 = 2 + 2 40 2 = 2
40 2
=
2
40 2
=
2 2
20
=
2
Jadi diperoleh,
= () =
20
Kita cek dulu apakah fungsinya monoton turun atau terdapat titik belok pada interval 3 < < 5?
() =
20
20 1
() = 2 ; 0, > 0
2
Ternyata nilai () < 0 untuk semua nilai , dengan 0 dan > 0, maka () adalah fungsi
monoton turun pada interval 3 < < 5, sehingga diperoleh:
20 5
20 3
<<
5 2
3 2
40 25
40 9
<<
10 10
6 6
15
31
<<
10
6
3
31
<<
2
6
Halaman 5
6.
Diketahui bahwa jika Deni mendapatkan nilai 75 pada ulangan yang akan datang, maka rata-rata
nilai ulangannya adalah 82. Jika deni mendapatkan nilai 93, maka nilai rata-rata ulangannya adalah
85. Banyaknya ulangan yang sudah diikuti Deni adalah ....
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
Pembahasan:
Misalkan banyaknya ujian yang sudah diikuti Deni adalah sebanyak 1 kali dengan nilai rata-rata .
1
Dan nilai ulangan terakhir adalah
,
2 maka rata-rata setelah mengikuti 1 ulangan terakhir adalah
bisa dinyatakan pada persamaan:
=
1
1 + (1)
2
1 + (1)
1
1 + (1)
2
1 + (1) 75
=
82 =
1 + (1)
+ (1)
82( + 1) =
1 + 75
82 + 82 =
1 + 75
82 + 82 75 =
1
82 + 7 =
1
2. Jika nilai ulangan terakhir Deni adalah 82, maka nilai rata-rata keseluruhan adalah 85.
2 = 93; = 85
1
1 + (1)
2
1 + (1) 93
=
85 =
1 + (1)
+ (1)
85( + 1) =
1 + 93
85 + 85 =
1 + 93
85 + 85 93 =
1
85 8 =
1
Eliminasi
1 pada kedua persamaan menghasilkan:
85 8 = 1
82 + 7 = 1
3 15 = 0
3 = 15
=5
Jadi banyaknya ulangan yang sudah diikuti Deni sebanyak 5 kali.
Halaman 6
7.
Sebuah dadu dilempar sebanyak 6 kali. Peluang munculnya angka yang lebih besar atau sama
dengan 5 dalam minimal 5 kali pelemparan adalah ....
13
A. 729
B.
C.
D.
E.
12
729
11
729
3
729
2
729
Pembahasan:
Misal:
A = kejadian munculnya mata dadu 5 pada 1 kali pelemparan dadu.
B = kejadian munculnya mata dadu 5 sebanyak 6 kali pada 6 kali pelemparan dadu.
C = kejadian munculnya mata dadu 5 sebanyak 5 kali pada 6 kali pelemparan dadu.
D = kejadian munculnya mata dadu 5 sebanyak minimal 5 kali pada 6 kali pelemparan dadu.
Dalam satu kali pelemparan dadu, ruang sampel = {1, 2, 3, 4, 5, 6} () = 6. Dan kejadian
muncul mata dadu lebih besar atau sama dengan 5 adalah = {5, 6} () = 2.
Sehingga pada satu kali pelemparan dadu, peluang muncul mata dadu lebih 5 adalah:
() =
() 2 1
= =
() 6 3
Sehingga pada satu kali pelemparan dadu, peluang tidak munculnya mata dadu 5 adalah:
() = 1 () = 1
1 2
=
3 3
Ada dua kemungkinan terjadinya muncul mata dadu 5 dalam minimal 5 kali pelemparan, yaitu:
1. Peluang mata dadu 5 muncul 6 kali pada 6 kali pelemparan dadu adalah:
1 6
1
() =
=( ) =
3
729
2. Peluang mata dadu 5 muncul 5 kali pada 6 kali pelemparan dadu adalah:
[()]6
() = 6 5
[()]5
()
1 5 2
12
= 6( ) =
3
3 729
Jadi, peluang munculnya angka yang lebih besar atau sama dengan 5 dalam minimal 5 kali
pelemparan adalah:
( ) = ( ) + ( ) =
1
12
13
+
=
729 729 729
Halaman 7
8.
Diketahui = (
log
Pembahasan:
Karena adalah matriks singular, maka nilai det() = 0, sehingga:
1
det() = 0 2 1 log log
2 log 1 log
2 ( log ) log
2 + log
log
=0
=0
=0
=0
= 2
Halaman 8
9.
Jika garis singgung parabola = 4 2 di titik (1, 3) juga merupakan garis singgung parabola
= 2 6 + , maka nilai dari 5 1 adalah ....
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4
Pembahasan:
Gradien garis singgung sebuah kurva diperoleh dengan mensubstitusi absis titik singgung pada
turunan pertama suatu kurva.
() = = 4 2 () = 4 2
Jadi, gradien garis singgung parabola = 4 2 di titik (1, 3) adalah:
= (1) = 4 2(1)
= 42
=2
Sehingga, persamaan garis singgung parabola = 4 2 dengan gradien = 2 di titik (1, 3)
dapat ditentukan dengan:
1 = ( 1 ) 3 = 2( 1)
3 = 2 2
= 2 2 + 3
= 2 + 1
Diketahui bahwa garis singgung parabola = 4 2 juga menyinggung parabola = 2 6 + ,
maka substitusikan = 2 + 1 ke persamaan parabola = 2 6 + , sehingga diperoleh
persamaan kuadrat berikut:
2 + 1 = 2 6 + 2 6 + (2 + 1) = 0
2 6 + 2 1 = 0
2 8 + ( 1) = 0
Karena garis singgung dan parabola tersebut saling bersinggungan, maka nilai diskriminan dari
persamaan kuadrat tersebut sama dengan nol ( = 0). Sehingga diperoleh nilai sebagai berikut:
=0
2 4 = 0
(8)2 4(1)( 1) = 0
64 4( 1) = 0
64 4 + 4 = 0
68 4 = 0
68 = 4
17 =
Jadi, nilai dari 5 1 = 5 17 1
= 5 16
=54
=1
Halaman 9
10.
3
4
5
6
7
5cos(2)
sin()
Pembahasan:
Misalkan () =
() =
5cos(2)
sin()
5 cos(2) ()
()() () ()
=
() =
sin()
()
2 ()
2 sin 2 sin (5 cos 2) cos
=
sin2
2(2 sin cos ) sin 5 cos + cos 2 cos
=
sin2
2
4 sin cos 5 cos + (1 2 sin2 ) cos
=
sin2
2
4 sin cos 5 cos + cos 2 sin2 cos
=
sin2
2 sin2 cos 4 cos
=
sin2
2
2 (sin 2) cos
=
sin2
=
2
() = 0
5 cos (2 ( 2 ))
( ) 2
2
2
sin ( 2)
5 cos()
sin ( 2 )
5 (1)
2
1
6 2
3
Jadi, nilai maksimum dari yang mungkin adalah = 3.
Halaman 10
11.
Diketahui = csc . Jika 1 + dan 0 2, maka nilai yang memenuhi adalah ....
A. 0 < <
B.
C.
D.
E.
0<
0
0<
0<
<
Pembahasan:
1
= sin .
1
sin
Sehingga,
1+
sin 1 +
2
)0
sin
2
sin 1
0
sin
sin2 sin 2
0
sin
(sin + 1)(sin 2)
0
sin
(sin + 1)(sin 2) sin 0
2
sin
sin (1 +
(sin 0)
(sin 0)
Pembuat nol
=
atau
TM atau = {0, , 2}
2
3
2
2
2
Halaman 11
12.
sin 2(1)
lim
1
1 ( 2 2+1) cot2(1)
A.
= ....
1
4
1
B. 2
C. 1
D. 2
E. 4
Pembahasan:
sin 2( 1)
2 sin( 1) cos( 1)
= lim
1
1
1
( 2 2 + 1) cot ( 1) 1 ( 1)( 1)
1
2
tan 2 ( 1)
1
2 sin( 1) cos( 1) tan 2 ( 1)
= lim
1
( 1)( 1)
1
tan 2 ( 1)
2 sin( 1)
= lim
cos( 1)
1
( 1)
( 1)
1
tan 2 ( 1)
2 sin( 1)
= lim
lim cos( 1) lim
1
1
1
( 1)
( 1)
1
= 21
2
=1
lim
Halaman 12
13.
Dari sehelai karton akan dibuat sebuah kotak tanpa tutup dengan alas persegi. Jika jumlah luas
bidang alas dan semua bidang sisi kotak adalah 192 cm2, maka volume kotak terbesar yang
mungkin adalah ....
A. 256 cm3
B. 320 cm3
C. 364 cm3
D. 381 cm3
E. 428 cm3
Pembahasan:
Misal panjang sisi alas berbentuk persegi adalah , dan tinggi kotak adalah , maka luas kotak tanpa
tutup dirumuskan:
= + 192 = 2 + 4
192 2
=
4
Volume kotak juga dirumuskan dengan:
= = 2
Substitusikan =
1922
4
ke = 2 , diperoleh:
192 2
)
4
192 2 4
=
4
1
= 48 3
4
= 2 (
= 48
4
48
2 =
3
4
2 = 48
2 = 64
= 64
= 8 cm
4
3
Halaman 13
14.
Jika diketahui = 26 dan (2 log )(2 log ) + (2 log )(2 log ) = 10 dengan , , 0, maka
2 log 2 + 2 log 2 + 2 log 2 = ....
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
Pembahasan:
Ingat identitas ( + + )2 = 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2
= 2 + 2 + 2 + 2( + + )
Sehingga,
(2 log + 2 log + 2 log )2 = (2 log 2 + 2 log 2 + 2 log 2 ) + 2[(2 log )(2 log ) + (2 log )(2 log ) + (2 log )(2 log )]
2
(
log 2 + 2 log 2 + 2 log 2 ) = (2 log + 2 log + 2 log )2 2[(2 log )(2 log ) + (2 log )(2 log ) + (2 log )(2 log )]
= 2 log 2 () 2[(2 log )(2 log + 2 log ) + (2 log )(2 log )]
= 2 log 2 () 2[(2 log )(2 log ) + (2 log )(2 log )]
= 2 log 2 (26 ) 2 10
= (6)2 20
= 36 20
= 16
Jadi,
2 log 2 + 2 log 2 + 2 log 2 = 16 = 4
Halaman 14
15.
Jika diketahui
+ + = 18
{2 + 2 + 2 = 756
2 =
maka = ....
A. 18
B. 12
C. 1
D. 12
E. 18
Pembahasan:
Ingat identitas ( + + )2 = 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2
= 2 + 2 + 2 + 2( + + )
Sehingga,
( + + )2 = 2 + 2 + 2 + 2( + + )
(18)2 = (756) + 2(( + ) + )
432 = 36
432
=
36
12 =
Halaman 15
16.
Jika kedua akar persamaan 2 + 8 + 3 = 0 bernilai negatif, maka jumlah kuadrat kedua akarakar tersebut akan bernilai ....
A. maksimum 30
B. minimum 30
C. minimum 6
D. maksimum 6
E. minimum 15/2
Pembahasan:
Misal akar-akar dari persamaan 2 + 8 + 3 = 0 adalah 1 dan 2 , maka dengan menggunakan
rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat, diperoleh hubungan:
1 + 2 =
1 2 =
3
=3
Untuk menentukan jumlah kuadrat dari akar-akarnya yaitu 12 + 22 maka digunakan konsep
berikut:
(1 + 2 )2 = 12 + 22 + 21 2 12 + 22 = (1 + 2 )2 21 2
8 2
2
2
1 + 2 = ( ) 2(3)
64
12 + 22 = 2 6
8 < 0
>0
1 + 2 < 0
0 (8)2 4()(3) 0
64 122 0
122 64
64
2
12
64
2
12
64
64
64
64
64
12
6
=
6
=
64
(
) 6 = 12 6 = 6
64
2
64
12
Halaman 16
(2) 2
(3) 2 2 5
1
(4) 2 5
Pembahasan:
Dengan menggunakan rumus ABC maka penyelesaian dari 2 1 = 0 adalah:
1,2
Jadi,
+ =
1 1
5
2 2
Jadi,
1 1
= 5
2 2
Sehingga dapat diperoleh nilai dan yaitu:
1
= 5
2
dan
=
1
2
1 1
5
2 2
Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (1) dan (3) yang benar.
Halaman 17
18.
() = 2( 2)2 + 4( 2) 6
() = 2( 2 4 + 4) + 4 8 6
() = 2 2 8 + 8 + 4 14
() = 2 2 4 6
() = 2 2 4 6
Jika 1 dan 2 adalah akar-akar dari () = 0, maka nilai 1 dan 2 bisa ditentukan menggunakan
pemfaktoran berikut:
2 2 4 6 = 0
2( 2 3) = 0
2( + 1)( 3) = 0
Pembuat nol&
+ 1 = 0 atau 3 = 0
= 1 atau = 3
Jadi penyelesaian () = 0 adalah = 1 atau = 3.
Misal 1 = 1 dan 2 = 3, maka nilai 1 + 22 = 1 + 2(3) = 1 + 6 = 5 (Pernyataan (4) benar)
Misal 1 = 3 dan 2 = 1, maka nilai 1 + 22 = 3 + 2(1) = 3 2 = 1 (Pernyataan (2) benar)
Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (2) dan (4) yang benar.
Halaman 18
19.
2 +31
Jika diketahui 2 + 2 + 1,
kedua yang memenuhi adalah ....
(1) 1
(2) 2
(3) 1
(4) 2
Pembahasan:
Misal adalah jumlah suku barisan aritmetika dan apabila adalah bilangan ganjil maka akan
1
terdapat sebuah suku tengah yaitu , dengan = 2 (1 + ) maka akan berlaku
1
= (1 + )
2
2 +31
= (( + 1) + ( 1))
3
2
Perhatikan, karena nilai 2 + 2 + 1 = ( + 1), maka akan ada dua kemungkinan sebagai
berikut:
2 + 3 1 1
= (( + 1) + ( 1))
+ 3 1 1
3
2
= (( 2 + 2 + 1) + ( 1))
3
2
2 + 3 1 1
= (( + 1) + ( 1))
{
3
2
2
2 + 3 1 1
= (2)
3
2
2
+ 3 1
=
3
2 + 3 1 = 3
2 + 3 1 3 = 0
2 1 = 0
( + 1)( 1) = 0
Pembuat nol
+ 1 = 0 atau 1 = 0
= 1 atau = 1
2 + 3 1 (1)2 + 3(1) 1 1 3 1 3
= 1 2 =
=
=
=
3
3
3
3
= 1 (Pernyataan (1) benar)
2 + 3 1 (1)2 + 3(1) 1 1 + 3 1 3
= 1 2 =
=
=
= = 1 (Pernyataan (3) benar)
3
3
3
3
Halaman 19
2 + 3 1 1
= ( 1 + 1)
3
2
2 + 3 1 1
= (2)
3
2
2
+ 3 1
= 1
3
2 + 3 1 = 3
2 + 3 1 + 3 = 0
2 + 3 + 2 = 0
( + 2)( + 1) = 0
Pembuat nol
+ 2 = 0 atau + 1 = 0
= 2 atau = 1
2 + 3 1 (2)2 + 3(2) 1 4 6 1 3
= 2 2 =
=
=
=
3
3
3
3
= 1 (Pernyataan (1) benar)
2 + 3 1 (1)2 + 3(1) 1 1 3 1 3
= 1 2 =
=
=
=
3
3
3
3
= 1 (Pernyataan (1) benar)
Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (1) dan (3) yang benar.
Halaman 20
20.
Perhatikan juga bahwa apabila dan adalah bilangan bulat dengan > 0 dan > 0, serta nilai
( + )2 > 0 dan 2 > 0.
Sehingga, diperoleh kesimpulan bahwa 0 < ( + )2 13 dan 0 < 2 13
Artinya nilai ( + ) atau yang mungkin hanyalah 2 atau 3.
Kemungkinan pertama,
( + ) = 2 sehingga, ( + )2 + 2 = 13
(2)2 + 2 = 13
4 + 2 = 13
4 + 2 13 = 0
2 9 = 0
( + 3)( 3) = 0
= atau = 3
=23
= 1
Ingat, bahwa nilai > 0 dan > 0 maka karena = 3 menyebabkan nilai = 1 < 0, maka
jelas bahwa = dan = tidak memenuhi.
Kemungkinan kedua,
( + ) = 3 sehingga, ( + )2 + 2 = 13
(3)2 + 2 = 13
9 + 2 = 13
9 + 2 13 = 0
2 4 = 0
( + 2)( 2) = 0
= atau = 2
=32
=1
Ingat, bahwa nilai > 0 dan > 0 maka karena = 3 menyebabkan nilai = 1 > 0, maka
jelas bahwa = 1 dan = 2 memenuhi.
Sehingga nilai = 1 2 = 1 (Pernyataan (4) benar)
Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (4) saja yang benar.
Halaman 21
Untuk download rangkuman materi, kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT dalam
menghadapi SIMAK-UI, SNMPTN, OSN serta kumpulan pembahasan soal SIMAK-UI, SNMPTN, OSN
ataupun yang lainnya jangan lupa untuk selalu mengunjungi http://pak-anang.blogspot.com.
Terimakasih,
Pak Anang.
Halaman 22