Deddy Kusbianto 2010 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi STMIK Yadika Bangil
Deddy Kusbianto 2010 Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi STMIK Yadika Bangil
Perancangan
Sistem Informasi
Deddy Kusbianto
Daftar Isi
1.
2.
Analisis Sistem
17
3.
27
4.
43
5.
57
6.
Desain Proses
70
7.
79
8.
92
9.
104
116
Pengantar
Alhamdulillahi Robbil Alamin.
Sholawat serta salam kusampaikan pada junjunganku Nabi Besar Baginda
Rosululloh Muhammad saw.
Semoga buku ini menjadi amal jariyah bagiku dan bagi STMIK Yadika Bangil
yang menerbitkannya, serta menjadi ilmu yang bermanfaat bagi yang
membacanya, amiin.
Terimakasih kupersembahkan bagi istriku tercinta Puji Untariani, serta anakku
Aji Okta Silamufar, Fariz Novanjaya Silmaufar, dan Sigit Ahmadi Silmaufar
Buku ini kutulis berdasarkan pengalamanku mengajar sejak 1986, serta
kusesuaikan dengan kaidah standar internasional bidang pengajaran dan
asesmen, sehingga buku ini dibagi-bagi dalam bentuk modul-modul agar sesuai
dengan sesi jadwal perkuliahan, diawali dengan capaian pembelajaran untuk
memulai dengan kesepakatan pembelajaran di setiap awal sesi perkuliahan, dan
ditutup dengan evaluasi untuk mendapatkan umpan balik tingkat keberhasilan
pembelajaran di setiap akhir sesi perkuliahan.
Buku ini hanyalah merupakan kumpulan modul yang relatif singkat, oleh karena
itu di setiap modul selalu dilengkapi dengan daftar pustaka sebagai acuan
pelengkap untuk pemahaman yang lebih mendalam.
Selamat Belajar.
Wassalammu
Deddy Kusbianto
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
MODUL 1
PENGERTIAN SISTEM DAN ANALIS SISTEM
MATERI
1. Definisi Sistem
2. Karakteristik Sistem
3. Klasifikasi Sistem
4. Pengertian Pengembangan Sistem
5. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
6. Pendekatan Pengembangan Sistem
7. Metodologi Pengembangan Sistem
8. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
9. Fungsi Analis Sistem
STANDAR KOMPETENSI
Memahami Konsep Sistem Informasi, dan Konsep Pengembangan Sistem
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa akan memahami konsep sistem dan pengertian pengembangan
sistem.
2. Mahasiswa mampu menyebutkan karakteristik sistem.
3. Mahasiswa mampu menyebutkan sistem berdasarkan klasifikasi tertentu.
4. Mahasiswa mengetahui siapa saja yang akan terlibat dalam pengembangan
sistem
1. Definisi Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen
atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu
Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr.,
mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi
yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang
mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How)
mengerjakannya
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
2. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem dapat digambarkan sebagai berikut :
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal
biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam
ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti
misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah tujuan lebih tepat diterapkan.
Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau
subsistem dari sistem bisnis, maka istilah sasaran yang lebih tepat. Jadi
tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut.
3. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya
sebagai berikut ini :
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem
fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran
atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia,
Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya
sistem komputer, sistem produksi dan sebagainya.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem yang
terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran
bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan
mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut
dengan man-machine system. Sistem informasi adalah salah satu contoh
man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system) Sistem tertentu beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagianbagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat
diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah
lakunya dapat dipastikan berdasarkan programprogram yang dijalankan.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system) Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini
bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak
diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya
hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup). Sistem terbuka
adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan
luarnya, maka suatu sistem terbuka harus mempunyai sistem pengendalian
yang baik.
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
10
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Metodologi adalah :
Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan,
aturanaturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan,
seni atau disiplin lainnya
Metode adalah :
Suatu cara/teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi
pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh :
- Penulis buku
- Peneliti
- Konsultan
- Systems house
- Pabrik software
11
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
secara logika dapat digambarkan secara logika dari arus data dan
hubungan antar fungsinya di dalam modul-modul disistem. Yang termasuk
dalam metodologi ini adalah
- SADT (Structured Analisys and Design Techniques)
- Composite Design
- SSAD (Structured Systems Analysis and Design)
Data structure oriented methodologies
Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem.
Struktur ini kemudian akan digunakan sebagai dasar struktur dari
sistemnya. Hubungan fungsi antar modul atau elemen-elemen sistem
kemudian dijelaskan dari struktur sistemnya. Yang termasuk dalam
metodologi ini adalah :
- JSD (Jacksons systems development)
- W/O (Warnier / Orr)
o Prescriptive Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah ISDOS (Information Systems
Design and Optimization System), Kegunaannya adalah mengotomatisasi
proses pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai 2 komponen :
PSL
Merupakan komponen utama dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk
mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine-readable form,
sehingga output yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA. PSL
merupakan bahasa untuk menggambarkan sistemnya dan bukan
merupakan bahasa pemrograman prosedural.
PSA
Merupakan paket perangkat lunak yang mirip dengan kamus data (data
dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan, yang
disimpan, yang dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan
dengan pemanfaatan DBMS dalam penyimpanan datanya.
12
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
13
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Analis sistem
1. Tanggungjawab analis sistem tidak
hanya pada pembuatan program
komputer saja, tetapi pada sistem
secara keseluruhan.
2. Pengetahuan analis sistem harus
luas, tidak hanya pada teknologi
komputer, tetapi juga pada bidang
aplikasi yang ditanganinya.
3. Pekerjaaan analis sistem dalam
pembuatan program terbatas pada
pemecahan masalah secara garis
besar.
4. Pekerjaan analis sistem melibatkan
hubungan banyak orang, tidak
terbatas pada sesama analis
sistem, pemrogram, tetapi juga
pemakai sistem dan manajer.
14
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
15
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
EVALUASI
1. Jelaskan dan berikan ilustrasi definisi dari sistem, subsistem dan supersistem !
2. Jelaskan dan berikan ilustrasi perbedaan antara tujuan (goal) dengan sasaran
(objectives)
3. Jelaskan hal-hal apa saja yang menyebabkan suatu sistem lama harus
diperbaiki atau diganti
4. Sebutkan dan jelaskan beberapa indikator (minimal 5 indikator) bahwa suatu
sistem harus segera diperbaiki atau diganti
5. Jelaskan harapan-harapan apa saja setelah suatu sistem baru dikembangkan
dalam suatu pengembangan sistem
6. Jelaskan mengenai pentingnya dukungan dari manajemen puncak (top
management) dalam suatu pengembangan sistem
7. Sebutkan dan jelaskan alasan suatu pemeliharaan sistem (systems
maintenance) harus dilakukan
8. Jelaskan perbedaan utama pendekatan pengembangan sistem klasik dengan
pendekatan pengembangan sistem terstruktur
9. Jelaskan apa yang menjadi perbedaan antara seorang analis sistem dengan
seorang programmer
DAFTAR PUSTAKA
Burch, J.G., System, 1992, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser
Publishing Company.
Jogiyanto, 1990, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET
Yogyakarta.
John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, 1979, Information Systems
: Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons
Meilir Page-Jones, 1988, The Practical Guide to Structured Systems Design,
Second Edition, Yourdon Press, Prentice Hall
I.T. Hawryszkiewycz, 1991, Introduction Systems Analysis and Design, Second
Edition, Prentice Hall
Raymond McLeod, Jr, 1979, Management Information System : A Study of
Computer-Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall
16
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
MODUL 2
ANALISIS SISTEM
MATERI
1. Pendahuluan
2. Mengidentifikasi Masalah
3. Memahami Kerja Sistem
4. Analisis Sistem
5. Membuat Laporan Hasil Analisis Sistem
STANDAR KOMPETENSI
Memahami Konsep, Langkah-langkah, Cara Identifikasi Masalah, Kerja dari
Sistem, Menganalisis Hasil dan Membuat Laporan Hasil Analisis Sistem
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa memahami Konsep Analisis Sistem.
2. Mahasiswa memahami cara mengidentifikasi masalah, memahami kerja dari
sistem, menganalisis hasil penelitian dan membuat laporan hasil analisis.
1. Pendahuluan
Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai berikut :
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya
Atau secara lebih mudahnya, analisis sistem adalah penelitian atas sistem
yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau
diperbarui.
Tahap analisis sistem ini merupakan tahap yang sangat kritis dan sangat
penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan
di tahap selanjutnya.
Tugas utama analis sistem dalam tahap ini adalah menemukan kelemahankelemahan dari sistem yang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Sedangkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan analisis
sistem adalah sebagai berikut :
Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
Analyze, yaitu menganalisis sistem
Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
17
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
2. Mengidentifikasi Masalah
Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan
sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah
yang menyebabkan sasaran dari sistem dapat tercapai atau tidak. Oleh karena
itulah pada tahap analisis sistem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
seorang analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah
yang terjadi. Tugas-tugas yang harus dilakukannya adalah sebagai berikut ini :
mengidentifikasi penyebab masalah
mengidentifikasi titik keputusan
mengidentifikasi personil-personil kunci
18
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
19
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
20
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
21
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
22
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
dilakukan atau misalnya gedung sudah dibuat mengalami kerusakankerusakan, maka dengan adanya dokumentasi, perbaikan-perbaikan atau
modifikasi-modifikasi akan lebih mudah dilakukan.
Fakta-fakta yang perlu didokumentasikan dari hasil penelitian sistem lama
adalah sebagai berikut ini :
Waktu untuk melakukan suatu kegiatan, data ini dapat diperoleh dari hasil
observasi yang dilakukan pada suatu kegiatan.
Kesalahan-kesalahan melakukan kegiatan di sistem lama
Pengambilan sampel (metode dan hasil)
Formulir-formulir dan laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem lama.
Elemen-elemen data (tipe dan ukuran)
Teknologi yang digunakan di sistem lama (hardware dan software)
Kebutuhan-kebutuhan informasi pemakai sistem/manajemen (hasil angket
dan wawancara)
4. Analisis Sistem
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil
penelitian yang telah dilakukan. Menganalisis hasil penelitian sering sulit
dilakukan oleh analis sistem yang masih baru. Pengalaman menunjukkan bahwa
banyak analis sistem yang masih baru mencoba untuk memecahkan masalah
tanpa menganalisisnya.
23
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Kriteria yang tepat ini dapat diperoleh dari sasaran yang diinginkan oleh
sistem yang baru supaya efisien dan efektif. Wilkinson memberikan sasaran
yang harus dicapai untuk menentukan criteria penilaian sebagai berikut :
Relevance (sesuai kebutuhan)
Capacity (kapasitas dari sistem)
Efficiency (efisiensi dari sistem)
Timeliness (ketepatan waktu menghasilkan informasi)
Accessibility (kemudahan akses)
Flexibility (keluwesan sistem)
Accuracy (ketepatan nilai dari informasi)
Reliability (keandalan sistem)
Security (keamanan dari sistem)
Economy (nilai ekonomis dari sistem)
Simplicity (kemudahan sistem digunakan)
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dan kriteria-kriteria ini, selanjutnya
analis sistem akan dapat melakukan analisis dari hasil penelitian dengan baik
untuk menemukan kelemahan-kelemahan dan permasalahan-permasalahan dari
sistem yang ada.
o Menganalisis Distribusi Pekerjaan
Distribusi dari pekerjaan menunjukkan beban dari masing-masing personil
atau unit organisasi dalam menangani kegiatan yang sama. Untuk keperluan
menganalisis distribusi dari pekerjaan dapat digunakan pertanyaanpertanyaan berikut ini :
Apakah tugas dan tanggungjawab telah didefinisikan dan diterapkan
dengan jelas ?
Apakah tugas dan tanggungjhwab telah didistribusikan dengan efektif
untuk masing-masing personil dan unit-unit organisasi ?
dengan mengetahui beban dari masing-masing personil, maka dapat
ditentukan personil mana yang masih dapat diberi tambahan beban dan
personil mana yang harus dikurangi bebannya untuk dialihkan ke personil lain
yang masih kurang bebannya.
o Menganalisis Pengukuran Pekerjaan
Untuk menganalisis pengukuran pekerjaan ini dapat dilakukan dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
Apakah kebijaksanaan dan prosedur telah dipahami dan diikuti ?
Apakah produktifitas karyawan memuaskan ?
Apakah unit-unit organisasi telah bekerja sama dan terkoordinasi dengan
baik menjaga arus data dengan lancar ?
Apakah masing-masing kegiatan telah mencapai sasarannya ?
Apakah terjadi operasi-operasi yang tumpang tindih ?
Seberapa perlu hasil dari tiap-tiap operasi ?
Apakah terdapat operasi yang menghambat arus data ?
Apakah volume puncak dari data dapat ditangani dengan baik ?
Apakah terdapat standar kinerja yang baik dan selalu dimutakhirkan ?
24
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
o Menganalisis Keandalan
Ketidak andalan menunjukkan banyaknya kesalahan-kesalahan yang
dilakukan dalam suatu kegiatan.
Semakin andal berarti semakin sedikit kesalahan yang dilakukan. Untuk
menganalisis keandalan ini dapat dilakukan dengan menjawab
pertanyaanpertanyaan berikut :
Apakah jumlah kesalahan yang terjadi di masing-masing operasi telah
diminimumkan ?
Apakah operasi-operasi telah direncanakan dengan baik dan terkendali ?
o Menganalisis Dokumen
Untuk menganalisis dokumen yang digunakan di sistem lama dapat dilakukan
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
Seberapa perlu dokumen-dokumen yang ada ?
Apakah masing-masing dokumen telah dirancang untuk penggunaan yang
efektif ?
Apakah tembusan-tembusan dari dokumen perlu ?
o Menganalisis Laporan
Untuk menganalisis laporan yang sudah dihasilkan oleh sistem lama dapat
dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
Dapatkah laporan-laporan dipersiapkan dengan mudah dari file dan
dokumen-dokumen yang ada ?
Apakah terdapat duplikasi di file, catatan-catatan dan laporan-laporan ?
o Menganalisis Teknologi
Untuk menganalisis teknologi yang sudah digunakan di sistem lama dapat
dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
Apakah fasilitas dari sistem informasi (dalam bentuk personil, peralatan
dan fasilitas lainnya) cukup untuk menangani volume rata-rata data tanpa
terjadi penundaan yang berarti ?
25
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
EVALUASI
1. Sebutkan dan jelaskan definisi analisis sistem menurut persepsi anda
2. Sebutkan langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem di
dalam tahap analisis sistem
3. Jelaskan dengan ilustrasi mengapa identifikasi penyebab masalah merupakan
tahap yang paling penting dalam tahap analisis sistem
4. Jelaskan mengapa memahami kerja sistem yang ada/berjalan diperlukan
5. Jelaskan mengapa penelitian harus direncanakan jadwalnya
DAFTAR PUSTAKA
Burch, J.G. , 1992, System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd &
Fraser Publishing Company.
Jogiyanto, 1990, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET
Yogyakarta.
John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, 1979, Information Systems
: Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons
Meilir Page-Jones, 1988, The Practical Guide to Structured Systems Design,
Second Edition, Yourdon Press, Prentice Hall
I.T. Hawryszkiewycz, 1991, Introduction Systems Analysis and Design, Second
Edition, Prentice Hall
Raymond McLeod, Jr, , 1979 Management Information System : A Study of
Computer-Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall
26
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
MODUL 3
DESAIN SISTEM SECARA UMUM
MATERI
1. Pendahuluan
2. Arti Desain Sistem
3. Tujuan Desain Sistem
4. Personil Yang Terlibat
5. Desain Sistem Secara Umum
6. Tekanan-tekanan Desain
STANDAR KOMPETENSI
Memahami Pengertian, Tujuan dan Tahapan Desain Sistem serta Personil
yang terlibat dan Tekanan-tekanan Dalam Desain Sistem
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa memahami konsep desain sistem
2. Mahasiswa mampu untuk memahami tujuan, tahapan desain sistem secara
umum mulai dari output, input, proses, database, kontrol sampai arsitektur
komputer
3. Mahasiswa memahami tekanan-tekanan dalam desain sistem
1. Pendahuluan
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah
mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan.
Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana
membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem (systems
design).
Desain system dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem secara
umum (general systems design) dan desain sistem terinci (detailed systems
design) desain sistem secara umum disebut juga dengan desain secara makro
(macro design). Desain sistem terinci disebut juga dengan desain sistem secara
phisik (physical system design) atau desain internal (internal design).
27
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
28
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
sistem yang mendesain sistem informasi tanpa partisipasi yang berarti dari
pemakai sistem.
Hasil dari ketidak-terlibatan pemakai sistem ini akan mengakibatkan kurang
puasnya pemakai sistem terhadap cara sistem bekerja (bahkan sistem tidak
dapat memenuhi kebutuhan pemakai). Oleh karena alasan ini, maka pemakai
sistem seharusnya juga terlibat dalam tahap desain sistem.
Pemakai sistem paling tidak dapat mengkaji ulang komponen-komponen
sistem informasi yang didesain, seperti misalnya :
Pemakai sistem seharusnya mengkaji ulang tata letak (layout) dari semua
laporan-laporan dan bentuk-bentuk tampilan di layar terminal.
Pemakai sistem juga seharusnya menilai arus percakapan dari dialog layar
terminal.
Pemakai sistem juga seharusnya menilai cara penangkapan data,
pengolahan dari data tersebut dan distribusi informasinya.
29
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Desain Output
Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat.
Istilah output ini kadang-kadang membingungkan, karena output dapat terdiri dari
macam-macam jenis. Output dapat berupa hasil di media keras (seperti misalnya
kertas, microfilm) atau hasil di media lunak (berupa tampilan di layar video).
Disamping itu output dapat berupa hasil dari suatu proses yang akan
digunakan oleh proses lain dan tersimpan di suatu media seperti tape,
disk atau kartu.
Desain Input
Bila berpikir tentang input, biasanya juga akan berpikir tentang alat input
(input device) yang akan digunakan, semacam keyboard, card reader dan lain
sebagainya.
Alat input dapat digolongkan ke dalam 2 golongan, yaitu alat input langsung
(online input device). Alat input langsung merupakan alat input yang langsung
dihubungkan dengan CPU, misalnya adalah keyboard, mouse, touch screen dan
lain sebagainya. Alat input tidak langsung adalah alat input yang tidak langsung
dihubungkan dengan CPU, misalnya KTC (key-to-card), KTT (key-to-tape) dan
KTD (key-to-disk).
Desain Database
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer
dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya.
Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi,
karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya.
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system.
Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang
30
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Desain Kontrol
Suatu sistem dapat dipandang sebagai subyek dari mismanajemen,
kesalahan-kesalahan,
kecurangan-kecurangan
dan
penyelewenganpenyelewengan umum lainnya.
Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk
tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
(kesalahan-kesalahan atau kecurangan-kecurangan). Pengendalian intern juga
dapat digunakan untuk melacak kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi
sehingga dapat dikoreksi.
Dalam pengembangan suatu sistem informasi, analis dan perancang sistem
harus memikirkan pengendalian yang ada atau yang akan diterapkannya. Sistem
informasi sebagai sistem yang terbuka (open system) tidak bisa dijamin sebagai
suatu sistem yang bebas dari kesalahan-kesalahan atau kecurangankecurangan. Apabila sistem tersebut dilengkapi dengan suatu pengendalian
yang berguna untuk mencegah atau menjaga hal-hal yang negatif tersebut,
maka sistem akan dapat terus melangsungkan hidupnya. Suatu sistem harus
dapat melindungi dirinya sendiri. Pengendalian yang baik merupakan cara bagi
suatu sistem informasi untuk melindungi dirinya dari hal-hal yang merugikan.
Pengendalian dalam sistem informasi dapat dikategorikan lebih lanjut ke
dalam pengendalian umum (general control) dan pengendalian aplikasi
(application control).
o PENGENDALIAN SECARA UMUM
Pengendalian secara umum merupakan pengendalian diluar aplikasi
pengolahan data yang terdiri dari :
Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasi ini dapat dilakukan dengan cara melakukan
pemisahan tugas (segregatian of duties) dan pemisahan tanggungjawab
(segregation of responsibilities) yang tegas.
Pengendalian dokumentasi
Dokumentasi yang ada diantaranya dapat berupa :
Dokumentasi prosedur
Dapat berisi prosedur-prosedur yang harus dilakukan pada suatu
keadaan tertentu, seperti misalnya prosedur pengetesan program,
prosedur penggunaan file, prosedur pembuatan backup dan restore
dan lain sebagainya.
Dokumentasi sistem
Menunjukkan bentuk dari sistem pengolahan data yang digambarkan
dalam bagan alir sistem (system flowchart) atau diagram arus data.
31
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Dokumentasi program
Menggambarkan logika dari program dalam bentuk bagan alir program
(program flowchart) atau dalam bentuk tabel keputusan (decision
table) atau dalam bentuk structured chart serta cetakan program.
Dokumentasi program sangat dibutuhkan oleh programmer bila akan
memodifikasi atau mengembangkan program.
Dokumentasi operasi
Berisi penjelasan-penjelasan cara-cara dan prosedur-prosedur mengoperasikan program.
Dokumentasi ini sangat berguna bagi operator.
Dokumentasi data
Berisi definisi-definisi dari item-item data di dalam database yang
digunakan oleh sistem informasi. Dokumentasi data dapat dalam
bentuk kamus data.
Dokumentasi data banyak dibutuhkan oleh Database Administrator dan
pemeriksa sistem.
Dokumentasi ini penting untuk keperluan-keperluan sebagai berikut :
Mempelajari cara mengoperasikan sistem
Sebagai bahan training
Dasar pengembangan sistem lebih lanjut
Dasar bila akan memodifikasi atau memperbaiki sistem di kemudian
hari
Materi acuan bagi pemeriksa sistem
Pengendalian perangkat keras
Pengendalian perangkat keras (hardware control) merupakan
pengendalian yang sudah dipasang di dalam komputer itu (built in) oleh
pabrik pembuatnya.
Pengendalian ini dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan atau tidak
berfungsinya perangkat keras (hardware mulfunction).
Pengendalian perangkat keras dapat berupa :
pemeriksaan pariti (parity check),
pemeriksaan gaung (echo check),
pemeriksaan baca setelah rekam (read after write check),
pemeriksaan baca ulang (dual read check),
pemeriksaan validitas (validity check) dan
pemeriksaan kesalahan lain-lain (miscellaneous errors check).
Pengendalian keamanan fisik
Pengendalian terhadap keamanan fisik perlu dilakukan untuk menjaga
keamanan terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan manusia di
dalam perusahaan. Bila pengendalian keamanan fisik tidak dilakukan
secara mestinya, maka dapat mengakibatkan :
menurunnya operasi kegiatan
membahayakan sistem
hilangnya atau menurunnya pelayanan kepada langganan
hilangnya harta kekayaan milik perusahaan
32
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Desain Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian
utama, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan teknisi
(humanware atau brainware).
Modul 3 : Desain Sistem Secara Umum, halaman :
33
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
34
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
6. Tekanan-tekanan Desain
Tekanan-tekanan desain (design forces) adalah tekanan-tekanan (forces)
yang harus dipertimbangkan dalam mendesain suatu sistem informasi supaya
dapat mengenai sasarannya. Supaya sukses, analis sistem harus
mempertimbangkan design forces yang ada dan bagaimana tekanan-tekanan ini
mempengaruhi proyek sistem informasi. Ambilah contoh desain suatu mobil
sebagai analoginya.
Semua mobil terdiri dari blok-blok bangunan yang sama, yaitu sebuah bodi
mobil, interiornya, instrumen-instrumennya, kendali kemudi (kemudi, pedal rem,
pedal gas dan lain sebagainya), roda-roda, gandar-gandar dan suatu mesin yang
terbentuk dari suatu unit tenaga, sumber energi, transmisi-transmisi dan geargear.
Akan tetapi karena adanya sejumlah tekanan-tekanan desain, bentuk dan isi
dari blok-blok bangunan mobil ini telah berubah dari waktu ke waktu. Sebagai
misalnya, pengendalian polusi, keamanan yang ditingkatkan dan pemakaian
bahan bakar yang harus lebih hemat memaksa mobil untuk didesain kembali
keseluruhannya. Beberapa industri mobil beberapa tahun yang lalu kurang
memperhatikan pada pemenuhan selera pasar dan banyak yang merancang
mobil yang tidak dapat diterima oleh konsumen.
Setelah pabrik-pabrik mobil ini berhenti merancang mobil tersebut dan mulai
merancang kembali dengan memperhatikan design forces, mereka mendapatkan
kembali jalur pemasarannya. Kesadaran akan design forces dan mengikutinya
dengan pasti telah mengembalikan pabrik-pabrik mobil ini kepada operasi yang
menguntungkan.
Integrasi (integration)
Sistem informasi harus didesain terpadu diantara unit-unit di dalam
organisasi. Suatu sistem informasi yang ada di antara unit-unit organisasi atau
departemen-departemen harus dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan
baik.
Teknologi komunikasi data dapat diterapkan untuk maksud integrasi ini.
Integrasi ini perlu, karena organisasi harus dipandang sebagai satu kesatuan unit
sistem. Sasaran dari sistem informasi adalah untuk menyediakan informasi
Modul 3 : Desain Sistem Secara Umum, halaman :
35
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
36
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
o Bantuan
Pada waktu user sedang mengoperasikan sistem, seringkali mengalami
kesulitan atau tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan berikutnya.
Desain sistem yang baik harus menyediakan cara bagaimana user dapat
meminta bantuan kepada sistem untuk menjelaskan apa yang ingin diketahui
oleh user.
Context sensitive help merupakan bantuan yang sering banyak digunakan
sekarang, yaitu sistem akan menampilkan bantuan bila diinginkan oleh user
pada posisi-posisi tertentu di layar.
o Pengendalian kesalahan
Pengendalian kesalahan (error control) juga merupakan aspek yang penting
dalam user interface. Desain sistem harus mempertimbangkan pengendalian
kesalahan ini yang dapat berupa sebagai berikut :
Pencegahan kesalahan
Sedapat mungkin, sistem harus menyediakan instruksi yang jelas kepada
user tentang apa yang harus dilakukan sehingga user tidak melakukan
kesalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Misalnya sistem dapat
menampilkan instruksi Nilai yang sah adalah diantara 1-25 pada waktu
user memasukkan unit barang yang dijual.
Pendeteksian kesalahan
Jika suatu kesalahan terjadi, sistem harus dapat mengidentifikasikan
kesalahannya dengan jelas dan dapat menampilkan berita kesalahan ini,
seperti misalnya Fatal error, sistem diberhentikan atau berita kode
salah!!!.
Pembetulan kesalahan
Jika suatu data yang dimasukkan salah sebelum data ini diolah, maka
sistem harus dapat memberi kesempatan kepada user untuk dapat
mengkoreksinya. Demikian juga bila data yang salah terlanjur direkamkan
ke database, maka sistem juga harus dapat menyediakan cara untuk
membetulkannya.
o Desain workstation
Banyak penelitian ergonomics (ergo = kerja, nomics = studi tentang,
ergonomics = studi tentang kerja) yang berhubungan dengan menggunakan
sistem komputer yang dihubungkan dengan aspek fisik semacam desain dari
mebel, tata letak kantor, suara dan penerangan.
Untuk desain workstation, beberapa hal perlu dipertimbangkan, yaitu
mengenai ukuran, warna dan posisi tampilan di layar terminal, ukuran-ukuran
dari mebel dan tata letak keyboard. Desain workstation ini akan
mempengaruhi kenyamanan dan kelelahan dari kerja user.
37
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Desain dari sistem informasi harus mempertimbangkan lingkunganlingkungan persaingan (competitive environments) yang ada.
Lingkungan-lingkungan persaingan ini dapat berupa manajemen, aneka
ragam produk dan jasa, dan produktifitas.
Sistem informasi harus dapat menyediakan informasi bagi manajemen untuk
melakukan kegiatannnya.
Aneka ragam produk dan jasa (product and service differentiation) dapat
berupa inovasi baru, harga produk atau jasa, kualitas, garansi purna jual dan
jasa-jasa lainnya. Sekarang ini banyak organisasi yang menggunakan sistem
informasi untuk dapat menguasai aneka ragam dan jasa yang dibutuhkan oleh
pasar. Organisasi yang tidak mengambil bagian dari adaptasi persaingan ini
akan tertinggal oleh pesaing-pesaingnya. Sebagai contohnya adalah organisasi
bank. Desain sistem informasi untuk organisasi ini harus memikirkan aneka
ragam jasa yang dapat diterapkan, misalnya apakah perlu dipergunakan ATM
sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih memuaskan kepada para
nasabahnya untuk memenangkan persaingan.
Sistem informasi juga harus dapat membantu dalam hal produktivitas
organisasi baik produktivitas bagi manajemennya dan produktivitas bagi para
pekerja lainnya.
Dengan sistem informasi, produktivitas manajemen dapat ditingkatkan,
misalnya dengan menyediakan cara penjadwalan yang lebih baik, pengurangan
kerja-kerja teknis dan ketidak-efisienan lainnya. Produktivitas, bagi personilpersonil akuntansi dapat lebih produktif dengan menggunakan komputer dan lain
sebagainya.
38
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
39
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
40
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
EVALUASI
1. Jelaskan arti, maksud dan tujuan dari desain sistem
2. Jelaskan langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan pada saat desain
output secara umum
3. Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan proses dari input, serta desain
secara umum tentang input, database, dan teknologi
4. Jelaskan secara singkat jenis-jenis pengendalian secara umum
5. Jelaskan secara singkat tekanan-tekanan desain yang mempengaruhi kerja
sistem apabila telah selesai
41
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
DAFTAR PUSTAKA
Burch, J.G. , 1992, System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd &
Fraser Publishing Company.
Jogiyanto, 1990., Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET
Yogyakarta
John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, 1979, Information Systems
: Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons
Meilir Page-Jones, 1988, The Practical Guide to Structured Systems Design,
Second Edition, Yourdon Press, Prentice Hall
I.T. Hawryszkiewycz, 1991, Introduction Systems Analysis and Design, Second
Edition, Prentice Hall
Raymond McLeod, Jr, 1979, Management Information System : A Study of
Computer-Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall
42
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
MODUL 4
PENDEKATAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR
MATERI
1. Konsep Perancangan Terstruktur
2. Data Flow Diagram (DFD)
3. Kamus Data (KD)
STANDAR KOMPETENSI
Memahami Konsep Pendekatan Perancangan Terstruktur dengan Alat
Bantunya DFD dan KD, serta Dapat Menggunakan DFD dan KD Secara Tepat
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mengetahui konsep DFD dan KD serta bagaimana cara
menggunakannya
2. Mahasiswa dapat menentukan kapan menggunakan secara tepat
berdasarkan kelebihan dan kekurangan DFD dan KD
3. Mahasiswa diharapkan dapat membuat model sistem yang akan mereka
kembangkan dengan DFD dan KD
43
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem terstruktur adalah
menggunakan DFD (Data Flow Diagram = Diagram Arus Data, DAD).
Komponen DFD
Data Flow Diagram (atau Diagram Alir Data) mempunyai komponen dasar
berupa empat buah symbol sebagai berikut :
Menurut Yourdan dan DeMarco
- Kesatuan Luar
- Proses
- Penyimpan Data :
- Arus Data
44
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
- Proses
- Penyimpan Data :
- Arus Data
45
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Arus Data
Dalam sambungan untuk Arus Data terdapat beberapa larangan yang tidak
boleh dilanggar, karena hal tersebut akan menyebabkan kerancuan terhadap
fungsi DFD, diantaranya adalah sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
boleh
tidak
X
X
X
X
X
X
X
X
Disamping itu, sebuah arus data harus selalu mempunyai asal, tujuan dan
nama yang jelas, singkat, tapi mudah dipahami, karena nama sebuah arus data
akan digunakan sebagai acuan untuk menyusun kamus data pasangannya,
nama dari arus data dituliskan disamping garis panahnya.
Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini
mengalir diantara proses (process), penyimpan data (data store) dan kesatuan
luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat
berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk
sebagai berikut ini :
46
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
47
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Penyimpan Data
Penyimpan Data (Data store) dapat berupa sebagai berikut ini :
Suatu file atau database di sistem komputer
Suatu arsip atau catatan manual
Suatu kotak tempat data di meja seseorang
Suatu tabel acuan manual
Suatu agenda atau buku
Nama dari penyimpan data menunjukkan nama dari filenya, misalnya file
langganan, file hutang, file arsip faktur dan lain sebagainya. Untuk DFD Fisik,
supaya memperjelas penyimpan data ini, penjelasan mengenai media dari
penyimpan data perlu dicantumkan seperti misalnya buku atau arsip, atau suatu
kotak dan lain sebagainya. Sedang untuk DFD Logika, penjelasan ini dapat
digunakan untuk identifikasi dari penyimpan data yang berguna sebagai acuan
dalam merancang database.
Di dalam penggambaran penyimpan data di DFD perlu diperhatikan beberapa
hal, sebagai berikut :
o Hanya proses saja yang berhubungan dengan penyimpan data, karena yang
menggunakan atau merubah data di penyimpan data adalah suatu proses.
o Arus data yang menuju ke penyimpan data dari suatu proses menunjukkan
proses update terhadap data yang tersimpan di penyimpan data. Update
dapat berupa proses :
menambah atau menyimpankan record baru atau dokumen baru ke dalam
penyimpan data
menghapus record atau dokumen dari penyimpan data
merubah nilai data di suatu record atau di suatu dokumen yang ada di
penyimpan data
o Arus data yang berasal dari penyimpan data ke suatu proses menunjukkan
bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada di penyimpan data.
Untuk media penyimpan data berupa penyimpan luar komputer (disk atau
tape) berarti membaca data dari suatu record di file sedang untuk penyimpan
data berupa media manual berarti mengambil suatu formulir atau dokumen
untuk dilihat isinya dari suatu penyimpan data.
o Untuk suatu porses yang melakukan kedua-duanya, yaitu menggunakan dan
update penyimpan data dapat dipilih salah satu penggambaran sebagai
berikut ini
Menggunakan sebuah garis dengan panah mengarah kedua arah yang
berlawanan dari penyimpan data sebagai berikut :
Modul 4 : Pendekatan Perancangan Terstruktur, halaman :
48
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Supaya gambar dari DFD tidak ruwet karena banyaknya garis arus data yang
saling berpotongan, maka kesatuan luar dan simpanan data dapat digambarkan
lebih dari sebuah.
Duplikasi dari kesatuan luar dapat diidentifikasikan dengan suatu garis miring
(/) atau dengan asterik (*). Sedang duplikasi dari simpanan data dapat
diidentifikasi dengan garis vertikal (|) atau dengan asterik (*).
Dengan menggambarkan ulang kesatuan luar dan simpanan data lebih dari
sebuah, maka garis-garis arus data yang berpotongan dapat dihindari.
Kesatuan Luar
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan
suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan
menghasilkan output kepada lingkungan luarnya.
Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar
sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di
lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari
sistem. Kesatuan luar ini kebanyakan adalah salah satu dari berikut ini :
Suatu kantor, departemen, atau divisi dalam perusahaan tetapi di luar sistem
yang sedang dikembangkan
Orang atau sekelompok orang di organisasi tetapi di luar sistem yang sedang
dikembangkan
Suatu organisasi atau orang uang berada di luar organisasi seperti misalnya
langganan, pemasok
Sistem infromasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan
Sumber asli dari suatu transaksi
Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem
Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau
suatu kotak dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal.
49
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Proses
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin
atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk
dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow
diagram (PDFD), proses yang dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer,
sedang untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya
menunjukkan proses dari komputer.
Setiap proses boleh diberi penjelasan yang lengkap meliputi berikut ini :
Identifikasi proses
Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor
acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas di simbol proses.
Nama proses
Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama
dari proses harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan prosesnya.
Nama dari proses biasanya berbentuk suatu kalimat diawali dengan kata
kerja (misalnya menghitung, membuat, membandingkan, memferifikasi,
mempersiapkan, merekam dan lain sebagainya). Nama dari proses
diletakkan di bawah identifikasi proses di simbol proses.
Pemroses
Untuk PDFD yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari komputer,
tetapi juga proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin
dan lain sebagainya, maka pemroses harus ditunjukkan. Pemroses ini
menunjukkan siapa atau dimana suatu proses dilakukan.
Untuk LDFD yang prosesnya hanya menunjukkan proses komputer saja,
maka pemroses dapat tidak disebutkan. Untuk LDFD bila pemroses akan
disebutkan dapat juga untuk menyebutkan nama dari program yang
melakukan prosesnya.
Keterangan pemroses ini di simbol proses dapat dituliskan dibawah nama
proses sebagai berikut :
50
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Syarat Pembuatan
Pedoman bagaimana menggambar DFD baik PDFD ataupun LDFD adalah
sebagai berikut ini :
Input
Order
langganan
Tembusan
jurnal
-
Output
Tembusan permintaan persedian
Faktur, tembusan kredit dan
tembusan jurnal
Status piutang
51
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
3. Kamus Data
Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah
systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan
kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD,
analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan
lengkap. KD dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap
analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, KD dapat
digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan pemakai sistem
tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem
dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap
perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang laporanlaporan dan database. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus
data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja.
Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih
terinci dapat dilihat di KD. Gambar berikut ini menunjukkan hubungam antara
DFD dengan salah satu KD-nya.
52
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Setiap arus data harus punya pasangan Kamus Data, Kamus Data harus
dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Untuk
maksud keperluan ini, maka KD harus memuat hal-hal berikut ini.
Alias
Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias
perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang
atau departemen satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan
langganan menyebut bukti penjualan.sebagai faktur, sedang bagian gudang
menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan. Baik faktur dan
tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi
mempunyai struktur yang berbeda.
53
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Bentuk data.
Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir :
Dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini biasanya
tercatat di suatu dokumen atau formulir;
Hasil dari suatu proses ke kesatuan luar, data yang mengalir ini biasanya
terdapat di media laporan atau query tampilan layar atau dokumen hasil
cetakan komputer;
Hasil suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini biasanya
dalam bentuk variabel atau parameter yang dibutuhkan bleb proses
penerimanya;
Hasil suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang
mengalir ini biasanya berbentuk suatu variabel;
Dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini
biasanya berupa suatu field (item data).
Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa:
Dokumen dasar atau formulir;
Dokumen hasil cetakan computer
Laporan tercetak atau tampilan di layar monitor;
Variabel;
Field.
Bentuk dari data ini perlu dicatat di KD, karena dapat digunakan untuk
mengelompokkan KD ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem. KD
yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen dasar atau formulir
akan digunakan untuk merancang bentuk input sistem. KD yang mencatat data
yang mengalir dalam bentuk laporan tercetak dan dokumen hasil cetakan
komputer akan digunakan untuk merancang output yang akan dihasilkan oleh
sistem. KD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk tampilan di layar
monitor akan digunakan juga untuk merancang tampilan layar yang akan
dihasilkan oleh sistem. KD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk
parameter dan variabel akan digunakan untuk merancang proses dari program.
KD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen, formulir, laporan,
dokumen cetakan komputer, tampilan di layer monitor, variabel dan field akan
digunakan untuk merancang database.
Arus data.
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan
menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di KD supaya memudahkan
mencari arus data ini di DFD.
Penjelasan.
Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di
KD, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang
arus data tersebut. Sebagai misalnya nama dari arus data adalah TEMBUSAN
PERMINTAAN PERSEDIAAN, maka dapat lebih dijelaskan sebagai tembusan
dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.
54
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Periode.
Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat
di KD karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus
dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan
laporan-laporan harus dihasilkan.
Volume
Volume yang perlu dicatat di KD adalah tentang volume rata-rata dan volume
puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus
data yang mengalir dalam satu periode tertentu dan volume puncak
menunjukkan volume yang terbanyak. Volume ini digunakan untuk
mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas
dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.
Struktur data.
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di KD terdiri dari item-item
data apa saja.
Struktur dari data terdiri dari elemen-elemen data yang disebut dengan item
data, sehingga secara prinsip struktur dari data ini dapat digambarkan dengan
menyebutkan nama dari item-item datanya.
Nama dari item data saja yang dicatat di KD tidaklah cukup, masih diperlukan
informasi lainnya dari struktur data tersebut, seperti misalnya informasi tentang
apakah item data tersebut pasti ada atau hanya bersifat optional (dapat ada dan
dapat tidak ada).
Biasanya untuk menunjukkan informasi-informasi tambahan ini di KD
dipergunakan notasi-notasi sebagai berikut ini :
=
+
[ ] atau |
n{ }m
( )
*
:
:
:
:
:
:
Contoh dari penggunaan notasi ini misalnya adalah arus data LANGGANAN
yang mempunyai struktur data yang dapat ditulis sebagai berikut:
LANGGANAN terdiri dari:
KODE LANGGANAN
NAMA LANGGANAN = NAMA KECIL + (NAMA KELUARGA)
1{ ALAMAT = JALAN + KOTA + KODE POS }3
( TELP )
[ PENGECER | GROSIR ]
BATAS KREDIT *jumlah kredit maksimum yang diijinkan
JUMLAH PIUTANG
55
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Dari struktur data ini dapat diartikan bahwa arus data LANGGANAN
mempunyai elemen-elemen data KODE LANGGANAN, NAMA LANGGANAN
yang terdiri dari NAMA KECIL dan NAMA KELUARGA (optional, dapat ada dan
dapat tidak ada), ALAMAT yang terdiri dari JALAN, KOTA dan KODE POS dapat
diulang sampai tiga kali, artinya boleh atau disediakan tiga data alamat, TELP
(optional), jenis langganan apakah salah satu dari PENGECER atau GROSIR,
BATAS KREDIT yang menunjukkan jumlah kredit maksimum yang diijinkan dan
JUMLAH PIUTANG.
EVALUASI
1. Jelaskan definisi dari simbol-simbol yang digunakan di DFD disertai dengan
notasi-notasi yang mewakilinya
2. Jelaskan perbedaan utama antara DFD fisik dengan DFD Logika
3. Jelaskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan ketika menggambar DFD
4. Jelaskan perbedaan antara DFD dengan bagan alir (flow-chart)
5. Jelaskan definisi dan kegunaan dari Kamus Data
6. Jelaskan hal-hal yang harus dimuat dalam Kamus Data
7. Buat contoh DFD lengkap dengan KD untuk menjelaskan arus datanya
DAFTAR PUSTAKA
Burch, J.G. , 1992, System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd &
Fraser Publishing Company.
Jogiyanto, 1990, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET
Yogyakarta.
John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, 1979, Information Systems
: Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons
Meilir Page-Jones, 1988, The Practical Guide to Structured Systems Design,
Second Edition, Yourdon Press, Prentice Hall
I.T. Hawryszkiewycz, 1991, Introduction Systems Analysis and Design, Second
Edition, Prentice Hall
Raymond McLeod, Jr, 1979, Management Information System : A Study of
Computer-Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall
A. Ziya Aktas, 1987, Structured Analysis & Design of Information Systems, NJ:
Prentice Hall, hal. 65
56
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
MODUL 5
DESAIN SISTEM TERINCI - INPUT OUTPUT
MATERI
1. Desain Sistem Terinci
2. Desain Output
2. Desain Input
STANDAR KOMPETENSI
Memahami Konsep Desain Output dan Input serta Dapat Melakukan Desain
Output, Input dan Validasi Input
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa akan mengetahui konsep desain sistem terinci dan bagaimana
melaksanakan desain sistem terinci
2. Mahasiswa akan dapat melakukan desain sistem terinci, mulai dari Desain
output, input, Desain dialog terminal sampai desain file
3. Mahasiswa memahami cara untuk melakukan pengendalian input melalui
validasi transaksi, cek data dan modifikasi data transaksi
Desain
output
Desain
Basis
Data
Desain
input
Desain
proses
Desain
Jaring
an
Desain
pengenda
-lian
57
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
2. Desain Output
Pada tahap desain output secara umum, desain output ini hanya
dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output sistem baru. Desain output
terinci yang akan dibahas adalah unutk output berbentuk laporan dimedia kertas.
Bentuk Laporan
Bentuk laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi yang paling banyak
digunakan adalah dalam bentuk tabel dan bebrbentuk grafik atau bagan.
Daerah Penjualan
% Penurunan
Jakarta
Bogor
Depok
10,00 %
45,00 %
12,50 %
EQUIPOISED REPORT
Isi dari equipoised report adalah hal-hal yang bertentangan. Laporan ini
biasanya digunakan untuk maksud perencanaan.
Dengan disajikannya informasi yang berisi hal-hal betentangan, maka
dapat disajikan sebagai dasar didalam pengambilan keputusan.
58
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
KEADAAN PASAR
BURUK
BAIK
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Rp
Rp
Rp
1.000.000
600.000
400.000
Biaya Penjualan
Biaya Administrasi
Rp
Rp
300.000
325.000
Laba (Rugi)
Rp
(25.000)
Rp
Rp
Rp
1.000.000
600.000
400.000
Rp
Rp
350.000
150.000
Rp
200.000
COMPARATIVE REPORT
Isi laporan ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal yang
lainnya. Misalnya pada laporan laba/rugi atau neraca dapat
membandingkan antara nilai-nilai elemen tahun berjalan dengan tahuntahun sebelumnya.
Contoh dari Comparative Report adalah sebagai berikut :
PT. Polinema Micro System
NERACA
31 DESEMBER 2010
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
31-12
2009
31-12
2010
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
45.000
155.000
75.000
225.000
30.000
70.000
Total Aktiva
200.000
300.000
100.000 50,00 %
Passiva
Hutang Lancar
Hutang jangka Panjang
Modal Saham
Laba Ditahan
10.000
37.500
130.000
22.500
15.000
30.000
200.000
55.000
5.000
(7.500)
70.000
32.500
Total Pasiva
200.000
300.000
100.000 50,00 %
AKTIVA
SELISIH
66,67 %
45,16 %
50,00 %
(20,00)%
53,85 %
144,44 %
59
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
VARIANCE REPORT
Macam laporan ini menunjukkan selisih (Variance) antara standar yang
sudah ditetapkan dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya.
Contoh dari variance report adalah sebagai berikut :
PT. Polinema Micro System
LAPORAN KINERJA DEPARTEMEN PEMBELIAN
BULAN MARET 2010
BARANG DIBELI
IBM PC XT
Monitor Colour
Hard Disk 512 MB
TOTAL
UNIT
DIBELI
HARGA
SESUNGGUH
NYA
HARGA
STANDAR
SELISIH
HARGA
TUTAL
SELISIH
10
8
5
1.200.000
415.000
595.000
1.050.000
365.000
625.000
150.000
50.000
30.000
170.000
1.500.000
400.000
150.000
1.750.000
R
R
L
R
Jakarta
Depok
40
Bogor
20
0
2005
2006
2007
2008
Bagan Batang
60
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
BAGAN BARIS
Pada bagian baris (line chart), variasi dari data ditunjukkan dengan suatu
garis atau kurva.
Bagian garis mempunyai beberapa kebaikan, yaitu :
Dapat menunjukkan hubungan antara nilai dengan baik
Dapat menunjukkan beberapa titik
Tingkat kecepatannya dapat diatur sesuai dengan skalanya.
Mudah dimengerti
Kelemahannya :
Bila terlalu banyak garis atau kurva ( lebih dari 4 buah garis atau
kurva), maka akan tampak rumit
Hanya terbatas pada 2 dimensi
Spasi dapat menyesatkan
100
90
80
70
60
Jakarta
50
40
Depok
Bogor
30
20
10
0
2005
2006
2007
2008
Bagan Garis
BAGAN PASTEL
Bagan Pastel (Pie Chart) merupakan bagan yang berbentuk lingkaran
menyerupai kue pastel (pie). Tiap-tiap potong dari pie dapat menunjukkan
bagian dari data.
Kebaikan dari bagan pastel adalah sebagai berikut :
Baik untuk perbandingansebagian dari keseluruhannya
Mudah dimengerti
Kelemahannya :
Penggunaannya terbatas
Ketepatannya Kurang
Tidak dapat menunjukkan hubungan beberapa titik
Mudah dimengerti
61
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Jakarta
2005
2006
2007
2008
Bagan Pastel
o Printer layout form atau printer spacing chart atau printer layout chart
merupakan suatu bagan yang dipergunakan untuk menggambarkan sketsa
bentuk dari output printer.
o Kamus data output yang merupakan pengembangan dari kamus arus data.
Kamus data output digunakan untuk menjelaskan secara terinci tentang data
yang akan disajikan dilaporan.
62
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Tanggal
Faktur
Nomor
Faktur
01-03-08
Kode Barang
Unit Barang
Nilai Barang
Nilai Total
3214567
A12345
A2556
B1332
10
3
4
5.000.000
7.500.000
25.000.000
10.000.000
22.500.000
100.000.000
05-03-08
3214568
A1235
B1232
B1238
B1500
7
3
1
3
6.000.000
25.000.000
55.000.000
12.500.000
42.000.000
75.000.000
55.000.000
37.500.000
05-03-08
3214569
B1237
C3675
1
5
11.000.000
30.000.000
11.000.000
150.000.000
63
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
3. Desain Input
Dokumen Dasar
Dokumen dasar (source document) merupakan formulir yang digunakan
untuk menangkap (capture) data yang terjadi. Data yang sudah dicatat
didokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai input ke sistem informasi untuk
diolah. Dokumen dasar sangat penting didalam arus data di sistem informasi.
Dokumen dasar ini dapat membantu didalam penanganan arus data sebagai
berikut :
Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan
ditangkap.
Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat.
Dapat mendorong, lengkapnya data, disebabkan data yang dibutuhkan
disebutkan satu persatu didalam dokumen dasarnya.
Bertindak sebagai pendistribusian data, karena sejumlah tembusan dari
formulir-formulir tersebut dapat diberikan kepada individu-individu atau
departemen-departemen yang membutuhkannya.
Dokumen dasar dapat membantu didalam pembuktian terjadinya suatu
transaksi yang sah, sehingga dapat berguna untuk audit trial (pelacakan
pemeriksaan).
Dokumen dasar dapat digunakan sebagai cadangan atau pelindung (back up)
dari file-file data dikomputer.
Untuk mencapai maksud tersebut, dokumen dasar harus dirancang dengan
baik, sebagai berikut :
o Kertas yang digunakan
Beberapa faktor harus dipertimbangkan di dalam pemilihan kertas yang akan
digunakan, yaitu sebagai berikut ini.
Lamanya dokumen dasar tersebut akan disimpan.
Penampilan dari dokumen dasar.
Banyaknya dokumen dasar tersebut ditangani.
Bagaimana menanganinya (secara halus, kasar, dilipat atau dibawa-bawa
oleh pemakainya).
Lingkungan-lingkungannya (berlemak, kotor, panas, dingin, lembab atau
mengandung asam).
Metode pengisian data di dokumen dasar tesebut, ditulis tangan atau
dicetak dengan mesin.
Kemananan terhadap pudarnya data yang dicatat di dokumen dasar.
64
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
65
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
o Spasi
Spasi antar baris dan spasi antar karakter pada dokumen dasar harus
diperhatikan, terutama bila dokumen dasar akan diisi dengan data yang
dicetak dengan mesin. Untuk spasi di dokumen dasar harus disesuaikan
dengan spasi yang dibuat oleh mesin.
o Pembagian area
Dokumen dasar harus dibentuk dengan pembagian area sedemikian rupa,
sehingga memudahkan untuk mencarinya guna pengisian atau pencarian
data. Pembagian area ini meliputi area judul, area halaman, area kontrol,
area organisasi, area obyek, area tubuh, area berita, area otorisasi, area
jumlah dan area nomer.
Caption
Berikut ini adalah macam-macam caption yang dapat dipergunakan,
sehingga pengisisan dapat lebih tepat.
o BOX CAPTION
Merupakan caption yang dapat dicetak didalam suatu kotak dan data harus
diisikan didalam kotak tersebut juga.
NAMA
ALAMAT
JENIS KELAMIN
TANGGAL MASUK
GOLONGAN
STATUS
TIDAK
66
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
PENDIDIKAN TERAKHIR
SD
SMP
SMA
D3
S1
S2
S3
Memproses data
NOMOR FAKTUR :
Kode
Kode dapat digunakan untuk tujuan mengkalsifikasikan data, memasukkan
dat kedalam computer dan unutk mengambil bermacam-macam informasi yang
berhubungan dengannya.
Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter
khusus. Angka Merupakan simbol yang banyak digunakan pada sistem kode.
Akan tetapi kode yang berbentuk angka lebih dari 6 digit akan sangat sulit untuk
diingat. Kode Numerik (Numeric Code) menggunakan 10 macam kombinasi
angka didalam kode. Kode alphabetik (alphabetic code) menggunakan 26
Modul 5 : Desain Sistem Terinci Input Output, halaman :
67
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
68
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
EVALUASI
1. Jelaskan apa perbedaan antara perancanagan system secara mumum
dengan perancangan sistem secara rinci
2. Sebutkan desain apa saja yang harus dilakukan pada perancangan sistem
secara rinci selain desain input dan desain output
3. Sebutkan macam-macam laporan output baik yang berbentuk tabel maupun
grafik
4. Jelaskan apa yang disebut dengan caption, dan berikan contoh-contohnya
5. Sebutkan tipe dari kode, dan berikan contoh penggunaan kombinasi
beberapa tipe kode
DAFTAR PUSTAKA
Burch, J.G. , 1992, System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd &
Fraser Publishing Company.
John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, 1979, Information Systems
: Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons
Jogiyanto .HM,2002, Analisis dan desain Sistem Informasi :Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta.
Meilir Page-Jones, 1988, The Practical Guide to Structured Systems Design,
Second Edition, Yourdon Press, Prentice Hall
I.T. Hawryszkiewycz, 1991, Introduction Systems Analysis and Design, Second
Edition, Prentice Hall
Raymond McLeod, Jr, 1979, Management Information System : A Study of
Computer-Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall
69
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
MODUL 6
DESAIN PROSES
MATERI
1. Flowchart sebagai alat desain proses
2. Jenis-jenis Flowchart
STANDAR KOMPETENSI
Memahami Konsep Flowchart dan Dapat Menggunakan Flowchart Secara Tepat
dan Benar
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mengetahui konsep dasar flowchart dan perbedaan dari tiap jenis
flowchart yang ada
2. Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan masing-masing flowchart sesuai
dengan sistem yang sedang mereka kembangkan
2. Jenis-jenis Flowchart
Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di jenis-jenis flowchart ini, yaitu
bagan alir sebagai berikut :
Bagan alir sistem (systems flowchart).
Bagan alir dokumen (document flowchart).
Bagan alir skematik (schematic flowchart).
Bagan alir program (program flowchart).
Bagan alir proses (process flowchart).
70
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Systems Flowchart
Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan uruturutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem
menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Bagan alir sistem digambar dengan
menggunakan simbol-simbol yang tampak sebagai berikut ini.
No
Simbol
Keterangan
71
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
10
11
12
13
14
17
19
20
21
22
Gambar berikut ini menunjukkan contoh bagan alir sistem untuk proses direct
processing.
72
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
atau
Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip
dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam
sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbolsimbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan
peralatan lainnya yang digunakan.
73
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Document Flowchart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir
formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang
digunakan di dalam bagan alir sistem.
74
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Program Flowchart
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan
secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari
derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dibuat dengan menggunakan
simbol-simbol sebagai berikut ini.
No
Simbol
Keterangan
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika
program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci
(detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan
untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara
logika. Bagan alir logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar ber
ikut menunjukkan bagan alir untuk keluar rumah :
75
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
76
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Process Flowchart
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak
digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk
menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan yang
digunakan dalam suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan yang
satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan oleh suatu kegiatan.
77
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Bagan alir proses menggunakan lima buah simbol tersendiri, sebagai berikut :
No
Simbol
Keterangan
EVALUASI
1.
2.
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA
Burch, J.G. , 1992, System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd &
Fraser Publishing Company.
Jogiyanto, 1990, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET
Yogyakarta.
John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, 1979, Information Systems
: Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons
Meilir Page-Jones, 1988, The Practical Guide to Structured Systems Design,
Second Edition, Yourdon Press, Prentice Hall
I.T. Hawryszkiewycz, 1991, Introduction Systems Analysis and Design, Second
Edition, Prentice Hall
Raymond McLeod, Jr, 1979, Management Information System : A Study of
Computer-Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall
78
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
MODUL 7
DESAIN BASIS DATA
MATERI
1. Komponen dan Pembuatan Basis Data
2. Pemodelan data menggunakan ER Model
3. Normalisasi
STANDAR KOMPETENSI
Mengerti dan memahami Komponen dan pembuatan Basis Data serta
mampu merancang Pemodelan Data Menggunakan ER Model dengan kaidah
Normalisasi
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa Mengerti dan memahami Komponen dan pembuatan Basis Data
2. Mahasiswa mampu merancang Pemodelan Data Menggunakan ER Model
dengan kaidah Normalisasi
Data Value
Data Value adalah isi dari field/atribut
Contoh: 19621128198811001, Perumhana Politeknik 15, dan sebagainya
79
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
File
Kumpulan dari record-record yang sejenis tetapi berbeda data valuenya.
80
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
<undefined>
text
<undefined>
NO_ANGGOTA = NO_ANGGOT A
ANGGOTA
NO_ANGGOTA
NAMA
ALAMAT
NO_TELP
NO_ID
text
<undefined>
<undefined>
<undefined>
<undefined>
KODE_BUKU = KODE_BUKU
NO_PEMINJAMAN = NO_PEMINJAMAN
DETIL_PEMINJAMAN_DAN_PENGEMBAL
KODE_BUKU
NO_PEMINJAMAN
<undefined>
<undefined>
BUKU
KODE_BUKU
JUDUL
PENERBIT
<undefined>
<undefined>
<undefined>
81
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
82
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
tampak
Mini-World
Functional Requirement
FUNCTIONAL
ANALYSIS
High-Level Transaction
Specification
DBMSINDEPENDENT
REQUIREMENTS
COLLECTION AND
ANALYSIS
Database Requirements
CONCEPTUAL DESIGN
DBMSSPECIFIC
APPLICATION
PROGRAM DESIGN
TRANSACTION
IMPLEMENTATION
Application Programs
PHYSICAL DESIGN
Internal Schema
(for the same DBMS)
83
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Simbol
Arti
Entity
Weak Entity
Relationship
Identifying Relationship
Attribute
Key Attribute
Multivalued Attribute
.
Composite Attribute
Derived Attribute
R
E1
E1
(min,max)
R
R
(min,max)
E2
Total Participation of E2 in R
E2
84
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
85
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Judul
Pengarang
Tgl_pinjam
Tgl_kembali
86
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Superkey : kumpulan atribut dari suatu tabel yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi entity atau record dari tabel tersebut secara unik
Candidate key : superkey dengan jumlah atribut minimal. Candidat key ini
tidak boleh berisi atribut dari tabel yang lain
Candidate Key
ID_Cus
112233
112231
112241
Name
Tim
Kate
Tyson
NoOfPay
890
891
895
Amount
9000
8000
10000
Primary key :Salah satu atrribut dari candidat key dapat dipilih menjadi
primary key dengan 3 kriteria sbb :
Key tersebut lebih natural untuk dijadikan acuan
Key tersebut lebih sederhana
Key tersebut cukup unik
Alternate key :Setiap atribut dari candidate key yang tidak terpilih sebagai
primary key akan dinamakan alternate key. Pada contoh sebelumnya bila
untuk primary key dipilih ID_Cus maka alternate key nya adalah No.of Pay
Foreign key : merupakan sembarang atribut yang menunjuk kepada
primary key pada tabel lain.
Akan terjadi pada suatu relasi yang memiliki kardinalitas one to many atau
many to many
Primary Key
KODE
Foreign Key
MK
SKS KD-Dosen
D-101
D-109
D-101
Dari kamus data yang terbentuk, dapat ditentukan primary key adalah :
NIM merupakan primary key dari mahasiswa
Kd_buku merupakan primary key dari buku
87
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
o Selanjutnya dapat dibuat tabel entitas beserta atribut dan primary key-nya
(field yang belum ada tabel entitasnya sementara diabaikan)
Mahasiswa
Buku
NIM
Kd_buku
Nama
Judul
Pengarang
..
..
pinjam
Buku
yang meminjam
Mahasiswa
Pinjam
Buku
NIM
Kd_buku
Tgl_pinjam
Tgl_kembali
Kd_buku
Judul
Pengarang
Penerbit
Thn_terbit
pinjam
yang dipinjam
Buku
Keterangan:
One to One
One to Many
Many to Many
Dari diagram tersebut, File Pinjam adalah tabel konektor, yang berisi
foreign key (NIM dan Kd_buku) serta berisi field-field yang mencirikan tabel
tersebut, yaitu Tgl_pinjam dan Tgl_kembali. Perhatikan area yang berada
dalam garis putus-putus. Area tersebut menggambarkan relasi yang terjadi
antar entitas, yang sebelumnya digambarkan dengan ER diagram.
88
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
3. Normalisasi
Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atributatribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang
non-redundant, stabil, dan fleksibel
Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara
berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat
dilakukan proses insert, update, delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa
atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.
Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan
dengan tiga tahap normalisasi antara lain :
89
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Perhatikan bahwa tabel di atas sudah dalam bentuk normal ke Satu (1NF).
Bentuk Normal 2 ( NF2 )
EVALUASI
1. Sebutkan dan jelaskan semua komponen basis data.
2. Jelaskan keterkaitan diantara ER Diagram dengan basis data
3. Sebutkan Simbol dan fungsi yang digunakan dalam penggambaran ER
Diagram
4. Sebutkan apa yang dimaksud dengan Primary Key
5. Jelaskan keterkaitan antara Basis Data dengan Kamus Data
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Relasi dan berikan contoh-contoh
penggunaanya.
7. Buat sebuah contoh kasus normalisasi sampai dengan Normal 3 NF3
90
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
DAFTAR PUSTAKA
Burch, J.G., System, 1992, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser
Publishing Company.
Jogiyanto, 1990, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET
Yogyakarta.
John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, 1979, Information Systems
: Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons
Meilir Page-Jones, 1988, The Practical Guide to Structured Systems Design,
Second Edition, Yourdon Press, Prentice Hall
I.T. Hawryszkiewycz, 1991, Introduction Systems Analysis and Design, Second
Edition, Prentice Hall
Raymond McLeod, Jr, 1979, Management Information System : A Study of
Computer-Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall
91
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
MODUL 8
DESAIN PERANGKAT JARINGAN DAN PENGENDALIAN
MATERI
1. Perangkat
2. Jaringan
3. Pengendalian
STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep desain perangkat, jaringan, dan pengendalian serta
mampu menggunakannya dalam desain sistem secara rinci
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa memahami desain perangkat, jaringan, dan pengendalian
2. Mahasiswa mampu menerapkan desain perangkat, jaringan,
pengendalian dalam desain sistem secara rinci
dan
1. Perangkat
Desain Perangkat
Rancangan perangkat dilakukan untuk mendukung kebutuhan pemakai, ada
2 yaitu : Real Time dan Batch.
o Real Time
Merupakan fungsi pengolahan dan waktu, Ada 2 jenis yaitu :
Keras : sistem akan gagal apabila melewati batas
contoh : kontrol pesawat terbang
Lunak : kinerja turun apabila melewati batas
contoh : pesanan tiket
Karakteristik
Orientasi Proses : kontinue
Ketersediaan file online : ada database online dan fasilitas query
Interval waktu yang sangat pendek
Pembaharuan secara konstan
Organisasi record untuk akses kilat
Model yang digunakan untuk perancangan proses ini adalah
DFD: Sifatnya statis dan digunakan untuk menentukan hasil dari
pemrosesan
UML: Sama dengan DFD tetapi untuk yang berorientasi obyek
STD: Sifatnya dinamis dan digunakan untuk menentukan kapan
pemrosesan dilakukan
Alat Spesifikasi Proses
: 92
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
o Batch
Sifatnya periodik, contohnya pengolahan gaji, model yang digunakan untuk
perancangan proses ini adalah :
DFD : Sifatnya statis dan digunakan untuk menentukan hasil dari
pemrosesan
UML : Sama dengan DFD tetapi untuk yang berorientasi obyek
Alat Spesifikasi Proses
Arsitektur Komputer
Ada bermacam-macam arsitektur komputer, diantaranya adalah :
Mainframe
Minikomputer
Mikrokomputer
Perangkat Jaringan
Perangkat Mobile
Prosesor dapat bekerja berdiri sendiri dalam arsitektur berbasis induk (host).
Pada saat ini sebuah backbone jaringan akan mampu menyambungkan
beraneka ragam komputer dalam cara yang optimal.
Setelah perancang sistem mengembangkan rancangan arsitektur komputer
atau alternatif lainnya maka berikutnya disiapkan pengajuan permintaan untuk
proposal (request for proposals : RFP) ke sejumlah penjual.
Keputusan untuk memilih penjual dilakukan
Tingkat pertama dari evaluasi adalah meninjau proposal, evaluasi personil
penjual, mewawancarai pelanggan dari penjual, meninjau dokumentasi
penjual, menentukan prosedur pengujian, menaksir kondisi keuangan penjual
dan memberi penilaian atas prosedur sah dan bisnis penjual
Tingkat kedua dari evaluasi adalah menaksir arsitektur komputer penjual
berdasarkan pada kriteria kinerja umum
Tingkat evaluasi ketiga dan terakhir adalah menguji arsitektur komputer
dibawah kondisi mendekati sebenarnya. Uji ini disebut benchmark.
: 93
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
2. JARINGAN
Perancangan jaringan dimulai dengan sebuah model seluas bidang usaha
sebagai pola atau petunjuk umum untuk merancang sebuah jaringan bidang
usaha. Kemudian bidang usaha tersebut disegmentasi secara logis. Sebuah
local area network (LAN) yang tepat dirancang untuk setiap segmen. Apabila
model seluas bidang usaha membutuhkan internetworking, LAN untuk tiap
segmen harus diinterkoneksi menggunakan bridge atau gateway.
Elemen jaringan
Elemen jaringan adalah elemen yang digunakan membangun jaringan, yang
diantaranya adalah :
Media transmisi
Media transmisi membawa sinyal analog atau digital.
Sinyal transmisi
Mode transmisi
Mode transmisi dari sinyal adalah simplex, half-duplex atau full-duplex.
Topologi jaringan
Topologi jaringan yang dapat digunakan adalah star, bus atau ring.
Kartu antar muka jaringan (network interface cards : NICs)
Kartu antar muka jaringan (NIC) membawa sirkuit-sirkuit elektronik yang
menyambungkan sebuah komputer ke sebuah jaringan.
Server jaringan
Server jaringan, biasanya server file dan print, mengkoordinasikan dan
mengelola akses ke database dan printer.
Modem
Modem memungkinkan perangkat digital untuk berkomunikasi dengan
perangkat analog dan sebaliknya.
Multiplexer
Memungkinkan penggunaan bersama jalur biasa berkecepatan tinggi
Sistem operasi jaringan
Perangkat lunak pengelola jaringan dan menyediakan fungsionalitasnya.
Protokol
Memungkinkan jaringan dan perangkat yang berlainan saling berkomunikasi
Prosesor front-end (FEP)
Mengeluarkan semua tugas-tugas jaringan dari komputer utama sehingga
dapat mendukung kekuatan pengolahan untuk aplikasi-aplikasi pemakai.
: 94
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Perancangan LAN
LAN atau Jaringan Area Lokal (Local Area Network) berfungsi untuk
menginterkoneksikan beraneka-ragam node menggunakan media transmisi
umum dalam daerah jangkauan mulai dari dari 5 sampai 10 mil, dan sering kali
kurang dari itu.
Biasanya LAN melayani sebuah departemen dalam perusahaan.
Dua LAN komersial yang menonjol adalah token ring dari IBM dan ethernet
dari DEC. Token ring menggunakan skema pen-sinyalan data dimana sebuah
paket data khusus yang disebut token, dilewatkan dari node satu ke node lainnya
sepanjang ring media transmisi.
: 95
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Radio gelombang mikro membawa sejumlah besar lalu lintas suara dan
data, dan dapat diterapkan terutama pada perusahaan yang tidak mempunyai
hak-atas-jalan (right-offway) untuk memasang media transmisi terestrial.
: 96
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
: 97
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
3. Pengendalian
Merancang dan memelihara sebuah sistem pengendalian (control) yang akan
melindungi sistem informasi dari berbagai ancaman, diantaranya :
Kesalahan manusia akibat perbuatan dan kelalaian serta kurangnya pelatihan
Perangkat lunak yang bersifat merusak dan menipu
Penyadapan dan penghapusan output oleh orang yang tidak berwenang
Perubahan atau kehilangan database
Kegagalan yang disebabkan oleh rancangan lingkungan yang buruk,
kebakaran dll.
Pengaksesan yang tidak sah
Pengendalian untuk mencegah kerugian yang disebabkan akibat ancaman
dikategarikan sebagai berikut :
Pengendalian pencegahan (Preventive Controls)
Mencegah terjadinya ancaman
Pengendalian pendeteksian (Detective Controls)
Melihat ancaman sehingga mengurangi atau menghilangkan kegiatan yang
mengekspos ancaman
Pengendalian pengoreksian (Corrective Controls)
Memulihkan sistem dari peristiwa ancaman
Pengendalian input
Pengendalian Keterpaduan Data Yang Dimasukkan ke Sistem Komponen
input betanggung jawab untuk membawa data ke sistem sehingga input harus
dikendalikan untuk menjamin keautentikan, keakuratan dan kelengkapan
informasi. Pengendalian input terdiri dari :
o Pengendalian kode (code controls)
Digunakan unutk memeriksa kesalahan kode.
Ada beberapa tipe kesalahan kode, yaitu
Penambahan (addition)
Karakter ekstra ditambahkan
Contoh : 14351 dikode sebagai 143519
Pemotongan (truncation)
Sebuah karakter dilupakan
Contoh : 14351 dikode sebagai 1435
Penyalinan (transcription)
Karakter salah direkam
Contoh : 14351 dikode sebagai 64351
Transposisi tunggal (single transposition)
Karakter berdampingan ditulis terbalik
Contoh : 14351 dikode sebagai 41351
Transposisi ganda (double transposition)
Karakter dipisahkan oleh lebih dari 1 karakter ditulis terbalik
Contoh : 14351 dikode sebagai 15341
: 98
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Sebuah kendali yang digunakan untuk menjaga kesalahan tipe ini adalah cek
digit redundansi yang ditambahkan ke sebuah kode sehingga keakuratan dari
karakter lain dalam kode tersebut dapat diperiksa.
o Pengendalian validasi input (input validation controls)
Mengenali kesalahan data sebelum diolah. Pengendalian ini dilakukan pada 3
tingkat, yaitu
Cek field
Tiap field diperiksa oleh program untuk menjamin bahwa field tersebut
berisi data yang tepat, rancangan cek field antara lain :
- Kehilangan data atau kosong
- Rentang (interval)
- Cek digit
- Ukuran
Cek record
Rancangan cek record antara lain
- Kelayakan
- Tanda
- Ukuran
- Urutan
Cek file
- Label eksternal
- Label judul internal
- Label trailer internal
o Pengendalian indentifikasi input (input identification contols)
Membuat tabel identifikasi (validasi) dan membandingkan tiap transaksi
dengan entri-entri autentik dalam tabel identifikasi.
o Pengendalian batch (batch controls)
o Pengendalian kesalahan melalui audit trail
o Koreksi kesalahan data
: 99
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
o
o
Pengendalian Output
Pengendalian Keutuhan dari Output Sistem
Pengendalian output sistem real time untuk melindungi keutuhan data
Tujuan pengendalian output sistem real time (real-time system output
controls)
Mencegah agar transmisi output dari sistem ke pemakai tidak ditangkap
oleh orang yang tidak berwenang
Mencegah output yang ditampilkan di terminal tidak terlihat secara tidak
sah
Mencegah pemindahan output dari terminal yang mempunyai perangkat
penyimpanan berpindah
Pengendalian telekomunikasi
Untuk mengurangi kemungkinan penangkapan informasi oleh orang tidak
berwenang dapat digunakan teknik encryption (cryptosystems) yaitu teknik
pengacakan data, Cryptosystem ada 2 kategori yaitu :
Single-key Data Encrytion Standard (DES) Cryptosystem
Kunci rahasia diketahui oleh pengirim dan penerima
B. Double-key Public Key Cryptosystem
Menggunakan 2 kunci yang berbeda tetapi berkomplemen secara
matematis, satu untuk encryption dan yang lain untuk descryption
Pengendalian terminal
Informasi yang ditampilkan pada terminal secara tidak sah dapat dikendalikan
dengan cara :
Menempatkan tiap terminal atau workstation pada ruangan terpisah
dengan pengendalian akases yang ketat
Menggunakan penutup terminal
Menampilkan informasi pada intensitas rendah
Menghitamkan layar secara otomatis setelah beberapa waktu tidak
digunakan
Menempatkan terminal sedemikian rupa sehingga pemakai duduk dengan
punggung menghadap dinding
Pengendalian floppy disk
Workstation tanpa disk (diskless workstation)
Pengendalian output sistem batch untuk melindungi keutuhan data
Pengendalian dokumen
Dilakukan dengan cara pemberian nomor pada setiap dokumen,
menggunakan prosedur perwalian ganda atau tanda tangan ganda yang
mengharuskan 2 pemakai berwenang secara bersama-sama untuk
mengambil dan menandatangani dokumen tersebut
Pengendalian pemuatan
File batch disimpan di lokasi yang aman di bawah kendali seorang
pustakawan
Pengendalian pengolahan
Yang melakukan pengolahan adalah versi program yang benar tanpa
campur tangan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
:100
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Melindungi Database
o Model keamanan DB2
Pemberian hak atau wewenang dengan cara implisit (pada saat
pembentukan sebuah obyek) ataupun eksplisit (pemberian dan pencabutan
hak dengan perintah GRANT & REVOKE)
o Pengendalian konkuren (concurrency controls)
Untuk mengatasi masalah konkurensi (2 atau lebih pemakai mengakses data
yang sama secara bersamaan) pada database relasional yang baik sudah
tersedia fasilitas pengunci otomatis, pendeteksi konflik dan keistimewaan
resolusi.
o Teknik encryption
o Perencanaan pencadangan dan pemulihan database
Untuk sistem batch digunakan three files buck-up dan recovery plan atau
GRANTFATHER - FATHER SON recovery plan yaitu penggunaan 3 buah
file induk yang paling baru (sebagai SON) ditempatkan dalam lokasi, file ke 2
(sebagai FATHER) di ruang penyimpanan dan file ke 3 (sebagai
GRANDFATHER) disimpan di tempat aman di luar lokasi.
Untuk sistem real time selalu terdapat pertukaran antara frekuensi dumping
(mentransfer isi memori ke printer atau berkas penyimpanan, penyalinan) dan
logging (mempertanggung jawabkan dan menyalin tiap transaksi yang
memperbaharui file)
:101
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Pemulihan
Membuat sebuah Rencana Pemulihan dari Bencana (Disaster Recovery
Planning)
Perencanaan pemulihan dari bencana membantu memastikan bahwa
keputusan yang tepat telah dibuat dan perushaan dapat bertahan hidup.
Komponen :
o Rencana Pencegahan (Preventive Plan)
Dirancang pada saat sistem dibangun atau pengendalian dipasang pada
sebuah sistem lama
o Rencana Persaingan (Contention Plan)
Dari rencana pencegahan dikembangkan untuk menentukan bagaimana
bereaksi dan tetap berjalan pada saat terjadi bencana
o Rencana Ketidaktentuan (Contingency Plan)
Menggambarkan bagaimana perusahaan akan beroperasi dan mengadakan
bisnis pada saat usaha-usaha pemulihan dilakukan.
Rencana tersebut berupa prosedur alternatif dan darurat. Langkah-langkah :
Mengenali fungsi-fungsi kritikal
Memilih Option-option kontingensi
Modul 8 : Desain Perangkat Jaringan dan Pengendalian, halaman
:102
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
EVALUASI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Real Time dan Batch dalam Desain
Proses
2. Sebutkan apa saja peran arsitektur komputer dalam mendukung proses
3. Sebutkan tentang tipe kabel tranmisi yang ada, dan jelaskan masing-masing
kelebihan dan kekurangannya
4. Apa yang dimaksud dengan WAN, dan apa bedanya dengan LAN
5. Sebutkan macam-macam ancaman terhadap sistem informasi, dan jelaskan
bagaimana cara mengendalikannya
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian input output
7. Sebutkan apa saja yang dapat dilakukan untuk melindungi database dan
perangkat kerasnya, serta pemulihanya bila terjadi bencana
DAFTAR PUSTAKA
Burch, J.G., System, 1992, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser
Publishing Company.
Jogiyanto, 1990, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET
Yogyakarta.
John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, 1979, Information Systems
: Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons
Meilir Page-Jones, 1988, The Practical Guide to Structured Systems Design,
Second Edition, Yourdon Press, Prentice Hall
I.T. Hawryszkiewycz, 1991, Introduction Systems Analysis and Design, Second
Edition, Prentice Hall
Raymond McLeod, Jr, 1979, Management Information System : A Study of
Computer-Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall
:103
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
MODUL 9
PERANCANGAN BERORIENTASI OBYEK
MATERI
1. Perkembangan metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
2. Konsep OOAD
3. Object Management Group (OMG)
4. Pengantar Unified Modeling Language (UML)
STANDAR KOMPETENASI
Mengetahui Perkembangan dan konsep OOAD dan OMG serta mengerti
tentang konsep dasar UML
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mengetahui Perkembangan metode Object Oriented Analysis and
Design (OOAD)
2. Mahasiswa mengetahui Konsep OOAD
3. Mahasiswa mengetahui Konsep Object Management Group (OMG)
4. Mahasiswa mengerti Konsep dasar Unified Modeling Language (UML)
LISP
Algol
1960
Cobol
PL/ 1
simula
1970
Smalltalk-72
Prolog
Smalltalk-74
Pascal
Smalltalk-76
Smalltalk-78
Smalltalk-80
Loops
1980
Objective C
Ada
CLOS
C++
Object Pascal
Eiffel
1990
Ada 9
Object Cobol
Java
:104
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Konsep obyek telah dikenal sejak lebih dari tiga puluh tahun yang lalu.
Diawali dengan penggunaan pemrograman berorientasi obyek (OOP), lalu
berkembang menjadi konsep perancangan berorientasi obyek (OOD) dan
selanjutnya metode analisis dan perancangan berorientasi obyek (OOAD) di
tahun 1990.
Di awal tahun 1990, metode OO yang dikenalkan oleh Grady Booch dan
James Rumbaugh menjadi amat populer,
Rumbaugh menekankan
pengembangan berorientasi obyek berdasarkan pendekatan terstruktur,
sementara Booch menerapkan metode obyek pada bidang teknik dan bisnis.
Selanjutnya pada tahun 1995 muncul gagasan Booch dan Rumbaugh untuk
menggabungkan metode mereka dengan membakukan notasi simbol yang
digunakan dalam menggambarkan komponen sebuah aplikasi dan selanjutnya
disebut Unified Method (UM).
Kemudian
Ivar
Jacobson
bergabung
bersama
mereka
untuk
menyempurnakan metode obyek ini, dengan menyusun konsep Use-Case.
Munculnya metode yang dibuat oleh Booch, Rumbaugh dan Jacobson
(ketiganya sering disebut pendekar metode obyek) selanjutnya lebih dikenal
sebagai bahasa Unified Modeling Language (UML ver 0.9). Penggunaan UML
semakin populer, dan pada tahun 1997 UML ver 1.0 dibawa ke dalam
konferensi organisasi pemakai obyek (Object Management Group OMG) yang
akhirnya menyepakati untuk dijadikan sebagai standar metode pengembangan
sistem dengan munculnya UML versi 1.1
PERKEMBANGAN METODE OBJECT ORIENTED
Ada/Booch
OOSA
Shlaer-Melor
1990
Booch91
RDD
Booch
Wirfs-Brock
OOSE
Jacobson
OMT
Rumbaugh et. al
OOSE94
Booch93
OMT94
OBA
OOA
Gibson/Goldb
Coad/Yourdon
FUSION
OODA
Coleman
Martin/Odell
1995
Harel
State
charts
UM0.8
UML 0.9
Amigos
1997
UML1.0
Amigos
SOMA
MOSES
GRaham
Henderson-Sellers
Team Fusion
OPENM/OML
Colemanet. al
Open-Group
RD
Shlaer-Mellor
UML 1.1
:105
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
:106
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
2. Konsep OOAD
OOAD mencakup analisis dan desain sebuah sistem dengan pendekatan
obyek.
Analisis berorientasi obyek (OOA) adalah metode analisis yang memeriksa
requirement (syarat/ keperluan yang harus dipenuhi sebuah sistem) dari sudut
pandang kelas-kelas dan obyek-obyek yang ditemui dalam ruang lingkup
perusahaan.
Sedangkan desain berorientasi obyek (OOD) adalah metode untuk
mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi obyek-obyek
sistem atau subsistem
Obyek (object)
Obyek adalah benda secara fisik dan konseptual yang ada di sekitar kita.
Beberapa contoh obyek, misalnya hardware, software, dokumen, manusia,
konsep, dan lainnya.
Untuk kepentingan pemodelan, misalnya seorang eksekutif akan melihat
karyawan, gedung, divisi, dokumen, keuntungan perusahaan sebagai sebuah
obyek. Sedangkan seorang teknisi mobil, akan melihat ban, pintu, mesin,
kecepatan tertentu dan banyaknya bahan bakar sebagai sebuah obyek. Contoh
lainnya adalah seorang software engineer akan memandang tumpukan, antrian
instruksi, window, check box sebagai sebuah obyek. Sebuah obyek mempunyai
keadaan sesaat yang disebut state.
State dari sebuah obyek adalah kondisi dari obyek itu atau himpunan
keadaan yang menggambarkan obyek tersebut. Sebagai contoh, state dari
rekening tabungan, dapat memuat saldo yang berjalan, state dari sebuah jam
adalah catatan saat itu; sedangkan state dari sebuah bohlam lampu adalah
suatu keadaan nyala atau mati. State dinyatakan dengan nilai dari atribut
obyeknya.
Atribut adalah nilai internal suatu obyek yang mencerminkan antara lain
karakteristik obyek, kondisi sesaat, koneksi dengan obyek lain dan identitas.
Perubahan state dicerminkan oleh perilaku (behaviour) obyek tersebut.
Behaviour atau perilaku sebuah obyek mendefinisikan bagaimana sebuah
obyek bertindak(beraksi) dan memberi reaksi. Behaviour ditentukan oleh
himpunan semua atau beberapa operasi yang dapat dilakukan oleh obyek itu
sendiri. Behaviour dari sebuah obyek dicerminkan oleh interface, service dan
method dari obyek tersebut.
Interface adalah pintu untuk mengakses service dari obyek.
Service adalah fungsi yang dapat dikerjakan oleh sebuah obyek.
Method adalah mekanisme internal obyek yang mencerminkan perilaku
(behaviour) obyek tersebut.
Kelas (Class)
Class adalah definisi umum (pola, template, atau cetak biru) dari himpunan
obyek yang sejenis. Kelas menetapkan spesifikasi perilaku (behaviour) dan
:107
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
atribut-atribut dari obyek tersebut. Class adalah abstraksi dari entitas dalam
dunia nyata. Sedangkan obyek adalah contoh (instances) dari sebuah kelas.
Misalnya, atribut dari kelas binatang adalah berkaki empat dan mempunyai
ekor. Perilakunya adalah makan dan tidur. Sedangkan contoh (instance) untuk
kelas binatang ini adalah kucing, gajah, dan kuda.
:108
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
:109
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Building blocks
Ada 3 (tiga) macam yang terdapat dalam building block adalah katagori
benda/Things, hubungan, dan diagram.
Benda/things adalah abstraksi yang pertama dalam sebuah model, hubungan
sebagai alat komunikasi dari benda-benda, dan diagram sebagai kumpulan /
group dari benda-benda/things.
o Benda/Things
Adalah hal yang sangat mendasar dalam model UML, juga merupakan
bagian paling statik dari sebuah model, serta menjelaskan elemen-elemen
lainnya dari sebuah konsep dan atau fisik. Bentuk dari beberapa benda/thing
adalah sebagai berikut :
Pertama, adalah sebuah kelas yang diuraikan sebagai sekelompok dari
object yang mempunyai atribute, operasi, hubungan yang semantik.
Sebuah kelas mengimplementasikan 1 atau lebih interfaces. Sebuah
kelas dapat digambarkan sebagai sebuah persegi panjang, yang
Modul 9 : Perancangan Berorientasi Obyek, halaman :
:110
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
:111
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Kelima, sebuah node merupakan fisik dari elemen-elemen yang ada pada
saat dijalankannya sebuah sistem, contohnya adalah sebuah komputer,
umumnya mempunyai sedikitnya memory dan processor. Sekelompok
komponen mungkin terletak pada sebuah node dan juga mungkin akan
berpindah dari node satu ke node lainnya. Umumnya node ini
digambarkan seperti kubus serta hanya mengandung namanya, seperti
terlihat dalam gambar berikut :
o Hubungan / Relationship
Ada 4 macam hubungan didalam penggunaan UML, yaitu; dependency,
association, generalization, dan realization.
Pertama, sebuah dependency adalah hubungan semantik antara dua
benda/things yang mana sebuah benda berubah mengakibatkan benda
satunya akan berubah pula.
Umumnya sebuah dependency digambarkan sebuah panah dengan garis
terputus-putus seperti terlihat dalam gambar berikut :
0..1
employer
employee
:112
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
o Diagram
UML sendiri terdiri atas pengelompokkan diagram-diagram sistem menurut
aspek atau sudut pandang tertentu. Diagram adalah yang menggambarkan
permasalahan maupun solusi dari permasalahan suatu model. UML
mempunyai 9 diagram, yaitu; use-case, class, object, state, sequence,
collaboration, activity, component, dan deployment diagram.
:113
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
:114
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
EVALUASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Daftar Pustaka
Grady Booch, 1991, Object-Oriented Analysis and Design with Application,
Benjamin/Cummings.
Grady Booch, James Rumbaugh, and Ivar Jacobson, 1999, The Unified
Modeling Language User Guide, Addison-Wesley.
Ivar Jacobson, Grady Booch, and James Rumbaugh, 1999, The Unified Software
Development Process, Addison-Wesley.
James Rumbaugh, Ivar Jacobson, and Grady Booch, 1999, The Unified
Modeling Language Reference Manual, Addison-Wesley.
Peter Coad and Edward Yourdon, 1991, Object-Oriented Analysis, Yourdon
Press.
Rebecca Wirfs-Brock, Brian Wilkerson, and Lauren Wiener, 1990, Designing
Object-Oriented Software, Prentice Hall.
Sally Shlaer and Stephen J. Mellor, 1988, Object-Oriented System Analysis:
Modeling the World in Data, Yourdon Press.
:115
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
MODUL 10
UNIFIED MODELING LANGUAGE
MATERI
1. Use Case Diagram
2. Class Diagram
3. Statechart Diagram
4. Activity Diagram
5. Sequence Diagram
6. Collaboration Diagram
7. Component Diagram
8. Deployment Diagram
9. Langkah-Langkah Penggunaan UML
STANDAR KOMPETENSI
Mengetahui fungsi diagram-diagram UML dan mampu merancang sistem
informasi berorientasi obyek menggunakan UML
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mengetahui fungsi diagram-diagram UML
2. Mahasiswa mampu merancang sistem informasi
menggunakan UML
berorientasi
obyek
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Aktor
Sebuah aktor mencirikan suatu bagian outside user atau susunan yang
berkaitan dengan user yang berinteraksi dengan sistem. Dalam model use case,
aktor merupakan satu-satunya kesatuan eksternal yang berinteraksi dengan
sistem.
Terdapat beberapa variasi bagaimana aktor dibentuk. Sebuah aktor sering
kali merupakan manusia (human user). Pada sejumlah sistem informasi,
manusia adalah satu-satunya aktor. Dan mungkin saja dalam sistem informasi,
seorang aktor bisa saja menjadi suatu sistem eksternal. Pada aplikasi real-time
dan distribusi, sebuah aktor bisa saja menjadi satu perangkat eksternal I/O atau
sebuah alat pengatur waktu. Perangkat eksternal I/O dan pengatur waktu aktor
secara khusus lazimnya berada dalam real-time yang tersimpan dalam sistem
(real-time embedded systems), sistem berinteraksi dengan lingkungan eksternal
melalui sensor dan aktuator.
Primary actor (aktor utama) memprakarsai sebuah use case. Jadi, suatu
primary aktor memegang peran sebagai proaktif dan yang memulai aksi dalam
sistem. Aktor lainnya yang berperan sebagai secondary aktor bisa saja terlibat
dalam use case dengan menerima output dan memberikan input. Setidaknya
satu aktor harus mendapatkan nilai dari use case. Biasanya adalah primary actor
(aktor utama). Bagaimanapun, dalam real-time embedded systems, primary
actor dapat berperan sebagai perangkat eksternal I/O atau pengatur waktu,
penerima utama dari use case bisa menjadi secondary human actor yang
menerima sejumlah informasi dari sistem.
Aktor manusia bisa saja menggunakan berbagai perangkat I/O untuk
berinteraksi fisik dengan sistem. Aktor manusia dapat berinteraksi dengan sistem
melalui perangkat standar I/O, seperti keyboard, display, atau mouse. Aktor
manusia bisa juga berinteraksi dengan sistem melalui perangkat non-standard
I/O seperti bermacam-macam sensor. Dalam keseluruhan hal tersebut, manusia
merupakan aktor dan perangkat I/O adalah bukan aktor.
Perhatikan beberapa contoh human actor (aktor manusia). Pada sistem
perbankan, satu contoh aktor adalah manusia yang berperan sebagai teller yang
berinteraksi dengan sistem melalui perangkat standar I/O, seperti keyboard,
display, atau mouse. Contoh lainnya adalah manusia yang berperan sebagai
customer yang berinteraksi dengan sistem melalui mesin teller otomatis (ATM).
Dalam hal ini, customer berinteraksi dengan sistem dengan menggunakan
beberapa perangkat I/O, termasuk perangkat pembaca kartu (card reader),
pengeluar uang (cash dispenser), dan pencetak tanda terima (receipt printer),
ditambah lagi keyboard dan display.
Pada beberapa kasus, bagaimana pun juga sebuah aktor bisa saja berupa
perangkat I/O. Hal ini bisa terjadi ketika sebuah use case tidak melibatkan
manusia, seperti yang sering terjadi pada aplikasi-aplikasi real-time. Dalam hal
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
ini, I/O actor berinteraksi dengan sistem melalui sebuah sensor. Contoh aktor
yang merupakan perangkat input adalah Arrival Sensor pada Sistem Kontrol
Elevator. Sensor ini mengidentifikasi elevator tersebut pada saat hendak
mencapai lantai dan perlu dihentikan. Kemudian sensor tersebut menginisiasikan
Stop Elevator at Floor use case. Aktor lain dalam Elevator Control System
adalah orang yang berada dalam elevator (human passenger) yang berinteraksi
dengan sistem melalui tombol-tombol nomor pada tingkat lantai dan tomboltombol elevator. Input dari aktor secara aktual dideteksi melalui sensor-sensor
tombol lantai dan sensor-sensor tombol elevator berturut-turut.
Aktor dapat pula menjadi sebuah alat pengukur waktu yang secara periodik
mengirimkan pengukuran waktu kejadian (timer events) pada sistem. Use caseuse case secara periodik diperlukan ketika beberapa informasi perlu di-output
oleh sistem pada suatu basis reguler. Hal ini sangat penting dalam sistem-sistem
real-time, dan juga sangat berguna dalam sistem informasi. Walaupun sejumlah
metodologi menganggap pengukur waktu merupakan hal internal bagi sistem,
dan akan lebih berguna dalam desain aplikasi real-time untuk memperhatikan
pengukur-pengukur waktu sebagai eksternal logis bagi sistem dan
menganggapnya sebagai primary actor yang memulai aksi dalam sistem.
Contohnya, pada sistem monitoring mobil, beberapa use case di-inisialisasi
dengan suatu aktor pengukur waktu. Sebagai contoh dapat dilihat pada Gambar
berikut :
Timer actor mengawali Calculate Trip Speed use case, yang secara periodik
menghitung rata-rata kecepatan melalui suatu jalan/ jejak dan menampilkan nilai
ini ke driver. Dalam hal ini, pengukur waktu merupakan primary actor (aktor
utama) dan driver merupakan secondary actor (aktor kedua).
Suatu aktor bisa juga menjadi sistem eksternal yang melakukan inisiatif
(sebagai primary actor) atau partisipan (sebagai secondary actor) dalam use
case. Satu contoh aktor sistem eksternal adalah pabrik robot dalam Automation
System. Robot mengawali proses dengan use case Generate Alarm dan Notify,
robot menggerakkan alarm conditions yang dikirim ke operator pabrik yang
berkepentingan, yang telah terdaftar untuk menerima alarms. Dalam use case
ini, robot merupakan primary actor yang mengawali inisiatif use case, dan
operator merupakan secondary actor yang menerima alarms.
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
seorang aktor, dan spesifikasi interaksi antara aktor dengan sistem. Use case
yang sederhana hanya melibatkan satu interaksi/hubungan dengan sebuah
aktor, dan use case yang lebih kompleks melibatkan beberapa interaksi dengan
aktor.
Untuk menjabarkan use case dalam sistem, sangat baik bila dimulai dengan
memperhatikan aktor dan actions/aksi yang mereka lakukan dalam sistem.
Setiap use case menggambarkan suatu urutan interaksi antara aktor dengan
sistem. Sebuah use case harus memberikan sejumlah nilai pada satu aktor.
Kemudian, kebutuhan fungsional sistem dijelaskan dalam use case yang
merupakan suatu spesifikasi eksternal dari sebuah sistem. Bagaimanapun juga,
ketika membuat use case, sangatlah penting menghindari suatu dekomposisi
fungsional yang dalam beberapa use case kecil lebih menjelaskan fungsi-fungsi
individual sistem daripada menjelaskan urutan kejadian yang memberikan hasil
yang berguna bagi aktor.
Perhatikan lagi contoh pada perbankan. Disamping penarikan melalui ATM,
ATM Customer, aktor juga bisa menanyakan jumlah rekening atau mentransfer
dana antar dua rekening. Karena terdapat fungsi-fungsi yang berbeda yang
diajukan oleh customer dengan hasil-hasil guna yang berbeda, fungsi-fungsi
pertanyaan dan pentransferan harus dibuat sebagai use case yang terpisah,
daripada menjadi bagian dari original use case. Oleh karena itu, customer dapat
mengajukan tiga use case seperti yang dapat dilihat di Gambar berikut :
Urutan utama use case menjelaskan urutan interaksi yang paling umum
antara aktor dan sistem. Dan mungkin saja terdapat cabang-cabang urutan use
case utama, yang mengarah pada berkurangnya frekuensi interaksi antara aktor
dengan sistem. Deviasi-deviasi dari urutan utama hanya dilaksanakan pada
beberapa situasi, contohnya jika aktor melakukan kesalahan input pada sistem.
Ketergantungan pada aplikasi kebutuhan, alternatif ini memecahkan use case
dan kadang-kadang bersatu kembali dengan urutan utama. Cabang-cabang
alternatif digambarkan juga dalam use case.
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Dalam use case Withdraw Funds, urutan utama adalah urutan tahap-tahap
dalam keberhasilan pelaksanaan penarikan (withdrawal). Cabang-cabang
alternatif digunakan untuk mengarahkan berbagai error cases, seperti ketika
kartu ATM tidak dikenali atau dilaporkan telah hilang dan lain sebagainya.
o
o
o
o
o
o
o
o
2. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan
sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi
obyek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus
menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan
obyek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan,
asosiasi, dan lain-lain, Class memiliki tiga area pokok :
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
contoh class
diagram dengan
beberapa bentuk
3. Statechart Diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari
satu state ke state lainnya) suatu obyek pada sistem sebagai akibat dari stimuli
yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class
tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).
Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut
membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state
umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang
bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai
akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring.
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan
berwarna setengah.
Berikut ini adalah contoh dari statechart diagram :
4. Activity Diagram
Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang
sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang
mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar
state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state
sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak
menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar
subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalurjalur aktivitas dari level atas secara umum.
Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas
menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan
bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.
Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut
membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk
menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan
proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat
berupa titik, garis horizontal atau vertikal.
Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk
menggambarkan obyek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
5. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di
sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message
yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi
vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (obyek-obyek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau
rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event
untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas
tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output
apa yang dihasilkan.
Masing-masing obyek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal.
Modul 10 : Unified Modeling Language, halaman :125
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
6. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar obyek seperti
sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing obyek
dan bukan pada waktu penyampaian message.
Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level
tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang
sama.
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
7. Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar
komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.
Berikut ini adalah contoh component diagram:
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code
maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada
compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari
beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen
yang lebih kecil.
Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang
disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
8. Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen
di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada
mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada
lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal
Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang
digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya.
Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga
didefinisikan dalam diagram ini.
Berikut ini adalah contoh deployment diagram :
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
Deddy Kusbianto, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, STMIK Yadika Bangil
EVALUASI
Buatlah Perancangan berorientasi obyek (menggunakan UML) untuk salah satu
sistem informasi berikut :
1. Perguruan Tinggi
2. Rumah Sakit
3. Perhotelan
4. Perbankan
Daftar Pustaka
Ivar Jacobson, Grady Booch, and James Rumbaugh, 1999, The Unified Software
Development Process, Addison-Wesley.
James Rumbaugh, Ivar Jacobson, and Grady Booch, 1999, The Unified
Modeling Language Reference Manual, Addison-Wesley.
James Rumbaugh, Michael Blaha, William Premerlani, Frederick Eddy, and
William Lorenson, 1991, Object-Oriented Modeling and Design, Prentice Hall.
Peter Coad and Edward Yourdon, 1991, Object-Oriented Analysis, Yourdon
Press.
Rebecca Wirfs-Brock, Brian Wilkerson, and Lauren Wiener, 1990, Designing
Object-Oriented Software, Prentice Hall.
Sally Shlaer and Stephen J. Mellor, 1988, Object-Oriented System Analysis:
Modeling the World in Data, Yourdon Press.