SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada pProgram Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro
Disusun Oleh:
PAULUS PATRIA ADHITAMA
NIM. C2B009091
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama Penyusun
Nomor Induk Mahasiswa
Fakultas/Jurusan
Judul Skripsi
Dosen Pembimbing
ii
Nama Penyusun
Nomor Induk Mahasiswa
Fakultas/Jurusan
Judul Skripsi
Tim Penguji
1.
2.
3.
Mengetahui,
Pembantu Dekan I,
iii
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Paulus Patria Adhitama, menyatakan
bahwa skripsi dengan judul: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MINAT BERWIRAUSAHA (STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS
EKONOMIKA DAN BISNIS UNDIP, adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan
ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat
keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya
akui seolah olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut
di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi
yang saya ajukan sebagai tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa
saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah olah
hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh
universitas batal saya terima.
iv
ABSTRAKSI
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
dalam pembuatan skripsi ini.
vii
viii
DAFTAR ISI
Bab II
Bab III
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ..........................................................................
1.2. Perumusan Masalah ..................................................................
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..............................................
1.3.1. Tujuan Penelitian ............................................................
1.3.2. Kegunaan Penelitian .......................................................
1.4. Sistematika Penulisan ...............................................................
Landasan Teori
2.1. Pengertian Kewirausahaan ......................................................
2.2. Pendidikan Kewirausahaan dan Pelaksanaan
Mata Kuliah Kewirausahaan ...................................................
2.3. Minat Berwirausaha ................................................................
2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha........
2.4.1. Pengaruh Pendapatan terhadap Minat Berwirausaha ....
2.4.2. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap
Minat Berwirausaha ......................................................
2.4.3. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap
Minat Berwirausaha ......................................................
2.5. Kerangka Pikir Teoritis ...........................................................
2.6. Hipotesis .................................................................................
Metode Penelitian
3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................
3.1.1. Variabel Penelitian ......................................................
3.1.1. Definisi Operasional ...................................................
3.2. Populasi dan Sampel ..............................................................
3.3. Jenis dan Sumber Data ...........................................................
3.4. Metode Analisis .....................................................................
3.4.1. Uji Validitas ...............................................................
3.4.2. Uji Reliabilitas ...........................................................
3.4.3. Uji Asumsi Klasik ......................................................
3.4.4. Analisis Regresi Berganda .........................................
ix
Halaman
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
xi
xii
1
9
10
10
11
11
13
15
19
23
23
24
25
27
27
28
28
28
29
30
31
31
31
32
34
Bab IV
Bab V
35
36
38
38
39
40
40
42
Penutup
5.1. Kesimpulan .............................................................................
5.2. Keterbatasan ............................................................................
5.3. Saran .......................................................................................
45
46
46
DAFTAR TABEL
xi
Halaman
4
30
35
36
36
37
37
38
38
39
40
41
DAFTAR GAMBAR
xii
Halaman
27
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian.50
Lampiran 2. Data Penelitian...55
Lampiran 3. Output SPSS..62
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kewirausahaan atau entrepreneurship pertama kali diperkenalkan pada
International
Labor
Organization
(ILO)
mencatat
jumlah
pengangguran terbuka pada tahun 2009 di Indonesia berjumlah 9,6 juta jiwa
(7,6%), dan 10% diantaranya adalah sarjana (Nasrun, 2010). Data dari Badan
Tabel 1.1
Perbandingan Wirausaha Indonesia dan Negara Lain
No.
Negara
% wirausaha
1.
Singapura
7%
2.
Amerika Serikat
11%
3.
Malaysia
5%
4.
Indonesia
1,9%
Sumber: http://www.tribunnews.com dan http://www.tempo.com (2013)
Kewirausahaan
di
Indonesia
belum
sepenuhnya
memberikan
1. Ekspektasi pendapatan
Seseorang akan tertarik untuk menjadi wirausaha karena ekspektasi
pendapatan yang diperolehnya jika sukses melebihi karyawan.
Seseorang dengan ekspektasi pendapatan yang lebih tinggi daripada
bekerja menjadi karyawan menjadi daya tarik untuk menjadi
wirausaha.
2. Lingkungan keluarga dan masyarakat
Semakin kondusif lingkungan keluarga dan masyarakat disekitarnya
maka akan semakin mendorong seseorang untuk menjadi seorang
wirausaha. Apabila lingkungan keluarga dan masyarakat mendukung
maka seseorang akan semakin tinggi niat nya untuk menjadi
wirausaha dibandingkan jika tidak memiliki dukungan dari
lingkungan keluarga dan masyarakat.
3. Pendidikan
Apabila pendidikan memadai maka seseorang akan siap untuk
menjadi seorang wirausaha dan memimpin anak buahnya.
Latar belakang pendidikan seseorang terutama yang terkait dengan
bidang usaha, seperti bisnis dan manajemen atau ekonomi dipercaya
akan mempengaruhi keinginan dan minatnya untuk memulai usaha
baru di masa mendatang. Sebuah studi dari India membuktikan
bahwa latar belakang pendidikan menjadi salah satu penentu penting
intensi kewirausahaan dan kesuksesan usaha yang dijalankan (Sinha,
1996). Penelitian lain, Lee (1997) yang mengkaji perempuan
mempengaruhi
minat
mahasiswa
dalam
berwiraswasta.
Hasil
dan
Niehm,
2008).
Faktor
penting
yang
mempengaruhi
mata kuliah pada fakultas ini mengandung materi untuk menumbuhkan jiwa
kewirausahaan di mata mahasiswa. Maka berdasarkan pada uraian tersebut,
penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat
berwirausaha pada mahasiswa fakultas ekonomi bisnis Undip, Semarang
dengan menggabungkan variabel pada penelitian sebelumnya, yaitu:
ekspektasi pendapatan, lingkungan keluarga, dan pendidikan.
Berdasarkan pada uraian tersebut, maka penelitian ini berjudul:
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
MINAT
FAKULTAS
1.2.
Perumusan Masalah
Jumlah
wirausaha
di
Indonesia
sangat
sedikit
padahal
sebuah
negara.
Dibandingkan
dengan
negara-negara
lain,
terdapat
pengaruh
pendidikan
terhadap
minat
10
yang
lebih
baik
terutama
berhubungan
dengan
1.4.Sistematika Penulisan
BAB I
: PENDAHULUAN
Berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II
: LANDASAN TEORI
Berisi tentang konsep teoritis sebagai dasar untuk menganalisis
permasalahan yang ada yang merupakan hasil studi pustaka,
kerangka pikir, dan pengembangan hipotesis.
11
: PENUTUP
Penutup berisi kesimpulan dan saran yang dapat dirangkumkan
dari bab-bab sebelumnya.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan
adalah
semangat,
sikap,
perilaku
dan
Wirausaha bila ditinjau dari etimologinya berasal dari kata wira dan
usaha, kata wira berarti teladan atau patut dicontoh, sedangkan
usaha berarti Berkemauan keras memperoleh manfaat. Jadi
seorang wirausaha dapat diartikan sebagai berikut: Seseorang yang
13
14
2.2. Pendidikan
Kewirausahaan
dan
Pelaksanaan
Mata
Kuliah
Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan tradisional memfokuskan pada
penyusunan rencana bisnis, bagaimana mendapatkan pembiayaan,
proses pengembangan usaha dan manajemen usaha kecil. Pendidikan
tersebut juga memberikan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip
15
Entrepreneur,
yang
dibagi
menjadi
yang
memiliki
daya
wirausaha
namun
16
lingkungan
entrepreneur
lainnya,
yakni
academic,
17
bimbingan,
pembinaan,
konsultasi
dan
sebagainya.
individu
untuk
berlatih,
menerima
umpan
balik
dan
dengan
menyediakan
kesempatan
untuk
18
2.3.
Minat Berwirausaha
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau
kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada
suatu pilihan tertentu. Sedangkan cita-cita merupakan perwujudan dari
minat, dalam hubungan dengan prospek (jangkauan masa depgan_
dimana seseorang merencanakan dan menentukan pilihan terhadap
pendidikan, jabatan serta teman hidup (Mappiare, 1982).
Hurlock (1991) menyatakanbahwa minat adalah motif yang
menunjukkan arah perhatian individu kepada obyek yang menarik serta
menyenangkan, apabila individu berminat terhadap obyek atau aktivitas
tertentu maka ia akan cenderung untuk berhubungan lebih aktif dengan
obyek atau aktivitas tersebut.
Minat dapat dibentuk melalui pengalaman langsung atau
pengalaman yang mengesankan yang menyediakan kesempatan bagi
individu untuk mempraktekkan, memperoleh umpan balik dan
mengembangkan keterampilan yang mengarah pada effikasi personal
dan pengharapan atas hasil yang memuaskan (Lent, Brown & Hacket,
dalam Sondari, 2009).
Pengaruh keluarga, pendidikan dan pengalaman kerja pertama
adalah faktor penting dalam pengembangan minat berwirausaha
(Krueger & Brazeal, 1994; Segal, Borgia, & Schoenfeld, 2002 dalam
Farzier & Niehm, 2008). Orang tua memberikan dampak kuat pada
19
kerja
dapat
mempengaruhi
pilihan
karir
dengan
20
minat
mahasiswa
untuk
berwirausaha.
Pola
pembelajaran
berbagai
hal
yang
mungkin
timbul
dalam
21
22
2.4.
2.4.1. Pengaruh
Ekspektasi
Pendapatan
terhadap
Minat
Berwirausaha
Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh seseorang
baik
berupa
uang
maupun
barang.
Berwiraswasta
dapat
23
yang
dilakukan
oleh
Suhartini
(2011)
2.4.2. Pengaruh
Lingkungan
Keluarga
terhadap
Minat
Berwirausaha
Lingkungan Keluarga adalah kelompok masyarakat terkecil
yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain.
Keluarga merupakan peletak dasar bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal
terhadap terbentuknya kepribadian. Rasa tanggung jawab dan
kreativitas dapat ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak mulai
berinteraksi dengan orang dewasa. Orangtua adalah pihak yang
bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Salah satu unsur
kepribadian adalah minat. Minat berwirausaha akan terbentuk
apabila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat
24
yang
dilakukan
oleh
Suhartini
(2011)
seorang
wirausaha.
Apabila
lingkungan
keluarga
2.4.3. Pengaruh
Pendidikan
Kewirausahaan
terhadap
Minat
Berwirausaha
Pendidikan,pengetahuan yang di dapat selama kuliah
merupakan modal dasar yang digunakan untuk berwiraswasta, juga
keterampilan yang didapat selama di perkuliahan terutama dalam
mata kuliah praktek (Adi,2002).
Apabila pendidikan memadai maka seseorang akan siap
untuk menjadi seorang wirausaha dan memimpin anak buahnya.
Latar belakang pendidikan seseorang terutama yang terkait dengan
25
usaha
baru
di
masa
mendatang.
Sinha
(1996)
menjadi
salah
satu
penentu
penting
intensi
perempuan
berpendidikan
universitas
mempunyai
yang
dilakukan
oleh
Suhartini
(2011)
26
2.5.
Ekspektasi
Pendapatan
Minat
berwirausaha
Lingkungan
keluarga
Pendidikan
Kewirausahaan
2.6.
HIPOTESIS
Hipotesis adalah dugaan sementara akan hasil penelitian, pada
penelitian ini hipotesisnya adalah:
27
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
penelitian
ini
variabel
independennya
adalah
menunjukkan
semakin
tinggi
ekspektasi
29
30
2. Variabel Dependen
Minat berwirausaha adalah minat dari dalam mahasiswa untuk
berwirausaha. Pada penelitian ini diukur dengan skala Likert
dari angka 1 (STS) hingga 5 (SS). (Sumber: Nastiti dkk, 2010).
Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi minat
berwirausaha. Minat berwirausaha diukur dengan berminat
menjadi wirausaha karena tidak ada ketergantungan pada orang
lain, berminat menjadi wirausaha karena dapat membantu
lingkungan sosial, berminat menjadi wirausaha karena masa
depan yang lebih baik, senang bilamana menjadi seorang
wirausaha. Dari kelima indikator a hingga e skor yang
diperoleh dari kuesioner dijumlahkan untuk memperoleh hasil
regresi. Contoh: 5 + 5 + 5 + 5 + 3 = 23
Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Indikator
No
Variabel
Definisi operasional
Indikator
Skala
Ekspektasi
Ekspektasi
Likert 1-5
pendapatan
pendapatan
a. Ekspektasi pendapatan
yang tinggi merupakan
motivasi saya menjadi
wirausaha
b. Dengan menjadi seorang
wirausaha, saya berharap
memperoleh pendapatan
diatas rata-rata
c. Saya menjadi wirausaha
karena memperoleh
pendapatan sendiri
d. Pendapatan atau
penghasilan menjadi
wirausaha lebih besar
daripada ikut orang
e. Pendapatan yang
dihasilkan lebih potensial
adalah
harapan penghasilan
yang
seseorang
diperoleh
baik
untuk
memenuhi kebutuhan
hidupnya.
31
32
3.2.
dan Bisnis Undip Semarang yang berjumlah 543 orang (data terlampir).
Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive random sampling,
yaitu pengambilan sampel dengan kriteria atau syarat tertentu (Sugiyono,
2008). Adapun kriterianya adalah:
1. Mahasiswa Ekonomika dan Bisnis yang sudah mengambil mata
kuliah Kewirausahaan.
2. Mahasiswa aktif.
Penentuan jumlah responden yang akan dibagikan kuesioner dengan
menggunakan rumus Slovin, yaitu:
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kesalahan yang diinginkan/ditolerir (sebesar 10%), dasarnya adalah
kesalahan yang dapat ditolerir sebesar 10% dengan tingkat kepercayaan 90%
(Sugiyono, 2004). Alasan digunakannya eror 10% adalah mengacu pada tingkat
33
kesalahan maksimal yang dapat ditolerir pada penelitian ilmu sosial (Sugiyono,
2004).
Berdasarkan pada jumlah populasi maka dapat dihitung sampel sebagai
berikut:
N=
543
= 84,47 = 85 orang
1 + 543 (0,1)2
Maka perbandingan untuk masing-masing angkatan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Jurusan manajemen
Jurusan akuntansi
Jurusan IESP
Total:
Sumber: Data Primer (2014)
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
Jumlah populasi
205
210
128
543
Jumlah sampel
32
33
20
85
3.3.
adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau
34
Rumus:
n
X
Y
X
Y
1
1
1
1
n
Y
n
X
X
Y
1
1
2
i2
1
2
Rumus;
k
1
koefisienr
eliabilita
s
kjumlahbuti
rper
tan
yaansoal
i2
var
iansbutirp
er
tan
yaansoal
2
var
iansskorte
st
3.4.3. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan independen keduanya memiliki distribusi normal ataukah
tidak normal (Ghozali, 2006). Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan uji Kolmogorov smirnov, data dikatakan berdistribusi
normal jika memiliki nilai probabilitas pengujian yang lebih besar dari 0,05
36
(Ghozali, 2006). Jika data tidak normal, maka dilakukan perbaikan data dengan
cara menghilangkan data tidak normal tersebut (outlier).
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. (Ghozali, 2006). Pengujian multikolinieritas
dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya. Suatu model regresi
dikatakan bebas dari multikolinieritas jika nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan
nilai VIF > 10 (Ghozali, 2006). Jika terjadi multikolinearitas maka dilakukan
perbaikan dengan menghilangkan salah satu variabel independen dengan korelasi
tertinggi.
3.Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
yaitu dengan menggunakan Uji Glejser. Jika variabel independen signifikan
secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas. Sedangkan dilihat dari probabilitas signifikansinya di atas
tingkat kepercayaan ( > 0,05 ). Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
mengandung heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Jika terjadi heteroskedastisitas
37
= Minat berwirausaha
= Konstanta
b1 b3
X1
= ekspektasi pendapatan
X2
= Lingkungan keluarga
X3
= Pendidikan kewirausahaan
UJI t
Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen , dimana = 0,05 (Ghozali, 2006)
1. Merumuskan hipotesis:
H0 : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel X terhadap Y.
Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel X terhadap Y.
2. Kriteria penerimaan hipotesis :
38
39