Anda di halaman 1dari 19

TUGAS TEHNOLOGI SEDIAAN FARMASI III

SEDIAAN STERIL TETES MATA


GENTAMYCIN SULPHATE
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA

: RIZTANTI EKA YULI

STAMBUK

: 12.201.0569

KELAS

: I12

DOSEN

: Dra. ARIANI BUANG, M.Kes

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2015

FORMULASI GENTAMICINE SULPHATE OPTHALMIC SOLUTION


(USP)
a. FORMULASI
Tiap ml mengandung :
Gentamisin sulfat

0,3%

Benzalkonuim klorida

0,01%

Disodium edetat

0,02%

Na metabisulfit

0,05%

Na2HPO4 anhidrat

(Lihat perhitungan)

KH2PO4 dihidrat

(Lihat perhitungan)

NaCl

(Lihat perhitungan)

Api

ad 10 ml

b. URAIAN ZAT AKTIF


1. Kandungan
- Garam sulfat zat antimikroba yang dihasilkan oleh Micromonospora
purpurea. Potensi tiap mg setara dengan tidak kurang dari 590 ug
-

gentamisin, dihitung sebagai zat anhidrat (FI edisi III, hal 266).
Gentamisin sulfat mengandung 31 34% sulfat dan tidak kurang dari
590 unit gentamisin per mg; 80.000 unit gentamisin ekivalen dengan

80 mg gentamisin (Martindale edisi 28 hlm.1166).


Potensi setara dengan tidak kurang dari 590 g per mg gentamisin,
dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan (FI edisi 4 hlm.406).

2. Sifat Organoleptis
- Bentuk
: Serbuk
- Warna
: Putih sampai kuning gading
3. Sifat kelarutan

Mudah larut dalam air. (1 : 1 10), Praktis tidak larut dalam etanol 95%,
kloroform, dan eter (FI edisi III)
4. pH
- 4% larutan dalam air

: 3,5 5,5

- Eye drops (tetes mata)


: 6,5 7,5
5. Sifat kestabilan
- Pemanasan
: Tahan terhadap pemanasan, (dapat disterilisasi
dengan autoklaf, tapi warnanya akan berubah jadi
coklat dan dapat diatasi dengan penambahan Na
metabisulfit.)
6. Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat (kedap udara). Simpan pada temperatur tidak
lebih dari 40 0C.
7. Dosis Lazim
- Tetes mata 0,3% atau 3 mg 1 2 tetes tiap 4 jam ( ISO 2007, hlm.412 )
- Tetes mata 0,3%, 4 6 kali sehari 1 2 tetes ( Tjay, 2002 hlm.74 )
8. Indikasi
- Antibiotik golongan aminoglikosida yang digunakan secara topikal
-

( Farmakologi dan Terapi FKUI, hlm.670 )


Antibiotik yang dapat mengatasi infeksi kuman Pseudomonas, Proteus,

dan Staphylococcus yang resisten dengan penisilin ( Tjay, hal 74 )


9. Waktu paruh
2 3 jam ( Tjay, hal 74 )
10. Cara sterilisasi
- Filtrasi (filtration)
Bila disterilisasi dengan autoklaf, sediaan gentamisin berubah warna
menjadi coklat, tetapi dapat diatasi dengan penambahan Na
-

metabisulfit ( Martindale ed. 28 hlm.1166 ).


Semua sediaan steril, dalam proses pembuatannya menggunakan
teknik aseptis (semua alat dan bahan disterilisasi terlebih dahulu sesuai

dengan monografi cara sterilisasi masing-masing).


11. OTT (incompatibility)
Amfoterisin, sefalosporin, eritromisin, heparin, penisilin, ampisilin,
sodium bikarbonat, sefalotin, cloxacillin, dan sulfadiazine.
c. URAIAN ZAT TAMBAHAN

1. Benzalkonium Klorida
Pemerian

: Serbuk amorf berwarna putih sampai putih kekuningan


seperti gel tebal atau gelatin, tidak berbau.

Kelarutan

: Sangat larut dalam air (very soluble in water)

pH

:58

% lazim

: 0,01 0,02%

% pakai

: 0,01%

Incompatibel : Aluminium, anionic surfaktan, sitrat, cotton, fluoresein,


hydrogen peroksida, HPMC, iodide, kaolin, lanolin,nitrat,
nonionic surfaktan dengan konsentrasi tinggi
permanganate, protein, salisilat, garam Ag, sabun,
sulfonamide, tartrat, ZnO, zink sulfat, dan beberapa
plastic.
Cara sterilisasi: autoklaf
Kegunaan

: antimikroba

(HPE second editional p. : 27)


2. Disodium Edetat (Na2 EDTA)

Pemerian

: Berbau lemah atau tidak berbau, rasa asam.

Kelarutan

: Dalam air larut 1 :1

pH

: 4,5 4,7

% lazim

: 0,005 0,1%

% pakai

: 0,02%

Kegunaan

: Pengkelat

(HPE second editional p. : 177)


3. Sodium Metabisulfit
Pemerian

: Serbuk kristal tidak berwarna/ putih sampai putih


krem, bau sulfur dioksida, rasa asin.

% lazim

: 0,01 1%

% pakai

: 0,05%

pH

: 3,5 5

Kelarutan

: 1 : 1,9 atau 1 : 1,2 (1000C)

Cara sterilisasi: autoklaf, dengan syarat sediaan telah dimasukkan kedalam


wadah yang telah dialiri gas inert seperti N2.
OTT

: obat-obat simpatomimetik, obat derivat orto/parahidroksi

benzil alkohol, obat derivat asam sulfonat, obat-obat


adrenalin, kloramfenikol, cisplatin, (dapat menurunkan
efek farmakologis obat-obat tersebut). Fenil merkuri asetat
pada sediaan tetes mata yang disterilisasi dengan autoklaf.
Kegunaan

: antioksidan

((HPE second editional p. : 451)


4. Dapar posfat
a. Dibasic Sodium Phoshate (Dinatrium posfat dihidrat)
Pemerian

: Serbuk kristal tidak berwarna/ putih dan


higroskopis, tidak berbau.

% pakai

: (Lihat perhitungan)

pKa

: 7,21 (250C)

pH

: 8,5 9,6

Kelarutan

: Sangat mudah larut dalam air.

Cara sterilisasi

: autoklaf

OTT

: alkaloid, antipirin, kloralhidrat, lead acetat,


pirogalol, resorsinol, kalsium glukonat, dan

kalsium.
Kegunaan

: pendapar

(HPE second editional p. : 455)


b. Monobasic Potassium Posphate (Kalium diposfat dihidrat)
Pemerian

: Serbuk kristal tidak berwarna/ putih, tidak berbau.

% pakai

: (Lihat perhitungan)

pKa

: 2,15 (250C)

pH

: 4,1 4,5

Kelarutan

: sangat mudah larut dalam air.

Cara sterilisasi

: autoklaf

OTT

: Karbonat, garam Al, Ca, Mg,

Kegunaan

: pendapar NaCl

(HPE second editional p. : 458)


5. NaCl
Pemerian

: Serbuk/ kristal putih, tidak berbau, rasa asin.

% pakai

: up to 0,9%

pH

: 6,7 7,3

Kelarutan

: 1 : 2,8

Cara sterilisasi

: autoklaf

OTT

: korosif dengan besi, membentuk endapat dengan


perak dan raksa, kelarutan metil paraben menurun.

Kegunaan

: larutan pengisotoni.

(HPE second editional p. : 439)

d. FORMULASI STANDAR DAN ALASAN PENAMBAHAN BAHAN


1. GENTAMISIN SULFAT
- Gentamicin Sulphate Opthalmic Solution (USP)
Sebuah larutan buffer steril dari gentamisin sulfat dengan pengawet
yang mengandung setara dengan 3 mg gentamisin per ml . pH 6,5 - 7,5
. Simpan pada suhu tidak melebihi 40C dalam wadah kedap udara
-

(Martindale edisi 28 hlm.1173).


Obat Tak Tersatukan (OTT)
Amfoterisin, sefalosporin, eritromisin, heparin, penisilin, ampisilin,
sodium

bikarbonat,

sefalotin,

cloxacillin,

dan

sulfadiazin.

*Menurunkan potensi gentamisin.


Usul Penyempurnaan Sediaan
Sediaan ditambahkan pengawet (antimikroba) karena sediaan tetes

mata dibuat dalam dosis ganda.


2. BENZALKONIUM KLORIDA
Pemerian
: Serbuk amorf berwarna putih sampai putih
kekuningan seperti gel tebal atau gelatin, tidak
berbau.
Kelarutan
pH

: Sangat larut dalam air (very soluble in water)


:58

% lazim

: 0,01 0,02%

% pakai

: 0,01%

Incompatibel

: Aluminium, anionic surfaktan, sitrat, cotton,


fluoresein, hydrogen peroksida, HPMC, iodide,
kaolin, lanolin, nitrat, nonionic surfaktan dengan
konsentrasi tinggi, permanganate, protein, salisilat,
garam Ag, sabun, sulfonamide, tartrat, ZnO, zink
sulfat, dan beberapa plastic.

Cara sterilisasi

: autoklaf

Kegunaan

: antimikroba

Alasan

: Sediaan ditambahkan pengkelat disodium edetat,


karena dapat meningkatkan aktivitas benzalkonium
klorida sebagai antimikroba terhadap strain
Pseudomonas. ( HPE second editional p.27)

3. DISODIUM EDETAT (NA2 EDTA)


Pemerian

: Berbau lemah atau tidak berbau, rasa asam.

Kelarutan

: Dalam air larut 1 :1

pH

: 4,5 4,7

% lazim

: 0,005 0,1%

% pakai

: 0,02%

Kegunaan

: Pengkelat

Alasan

: Sediaan ditambahkan antioksidan sodium


metabisulfit, karena dapat teroksidasi bila

disterilisasi dengan autoklaf, ditandai dengan


warna sediaan yang berubah menjadi coklat.(HPE
second editional p.177)
4. SODIUM METABISULFIT
Pemerian

: Serbuk kristal tidak berwarna/ putih sampai putih


krem, bau sulfur dioksida, rasa asin.

% lazim

: 0,01 1%

% pakai

: 0,05%

pH

: 3,5 5

Kelarutan

: 1 : 1,9 atau 1 : 1,2 (1000C)

Cara sterilisasi

: autoklaf, dengan syarat sediaan telah dimasukkan


ke dalam wadah yang telah dialiri gas inert seperti
N2.

OTT

: obat-obat simpatomimetik, obat derivat orto/para


hidroksi benzil alkohol, obat derivat asam sulfonat,
obat-obat adrenalin, kloramfenikol,
cisplatin, (dapat menurunkan efek farmakologis
obat-obat tersebut). Fenil merkuri asetat pada
sediaan tetes mata yang disterilisasi dengan
autoklaf.

Kegunaan

: antioksidanSediaan ditambahkan pendapar, untuk


mendapatkan sediaan tetes mata dengan pH 7,4.
(HPE second editional p.451)

5. DAPAR POSFAT
- Dibasic Sodium Phoshate (Dinatrium posfat dihidrat)
Pemerian

: Serbuk kristal tidak berwarna/ putih dan


higroskopis, tidak berbau.

% pakai

: (Lihat perhitungan)

pKa

: 7,21 (250C)

pH

: 8,5 9,6

Kelarutan

: Sangat mudah larut dalam air.

Cara sterilisasi

: autoklaf

OTT

: alkaloid, antipirin, kloralhidrat, lead acetat,


pirogalol, resorsinol, kalsium glukonat, dan
kalsium.

Kegunaan
-

: pendapar. ( HPE second editional p.455)

Monobasic Potassium Posphate (Kalium diposfat dihidrat)


Pemerian
: Serbuk kristal tidak berwarna/ putih, tidak
berbau.
% pakai

: (Lihat perhitungan)

pKa

: 2,15 (250C)

pH

: 4,1 4,5

Kelarutan

: sangat mudah larut dalam air.

Cara sterilisasi

: autoklaf

OTT

: Karbonat, garam Al, Ca, Mg,

Kegunaan

: pendapar

Keterangan

: Kapasitas dapar dipilih adalah nilai kapasitas


terkecil 0,01%, karena diharapkan dengan
kapasitas dapar terkecil dapar dapat lebih mudah
diencerkan oleh air mata yang jumlahnya sangat
sedikit ketimbang cairan tubuh lainnya seperti
darah, sehingga pHnya menjadi 7,4 sesuai dengan
pH cairan mata.

Alasan

: Sediaan ditambahkan larutan pengisotoni berupa


NaCl fisiologis 0,9% untuk mencegah terjadinya
plasmolisis atau hemolisis sel-sel darah di sekitar
mata. (HPE second editional p.451

6. NATRIUM KLORIDA (NaCl)


Pemerian
: Serbuk/ kristal putih, tidak berbau, rasa asin.
% pakai
: up to 0,9%
pH
: 6,7 7,3
Kelarutan
: 1 : 2,8
Cara sterilisasi
: autoklaf
OTT
: korosif dengan besi, membentuk endapat dengan
perak dan raksa, kelarutan metil paraben menurun.
Kegunaan

: larutan pengisotoni.( HPE second editional p.439)

e. PERHITUNGAN BAHAN
Volume obat tetes mata yang akan dibuat adalah 20 ml.
Gentamisin sulfat
0,3%
Benzalkonuim klorida
0,01%
Disodium edetat
0,02%
Na metabisulfit
0,05%
Na2HPO4 anhidrat
(Lihat perhitungan)

KH2PO4 dihidrat
(Lihat perhitungan)
NaCl
(Lihat perhitungan)
Api
ad 20 ml
1. Gentamisin
Potensi gentamisin sulfat setara dengan 0,59 mg per mg gentamisin.
Gentamisin sulfat 0,3% = 0,3/ 100 10 ml = 0,03 gram = 30 mg
Gentamisin = 30 mg/ 0,59 mg = 50,8 mg
2. Dapar
Kapasitas dapar = = 0,01%
H2PO4- sebagai asam (KH2PO4 dihidrat)
HPO42- sebagai garam (Na2HPO4 anhidrat)
pKa Na2HPO4 = 7,21
pH = 7

Jawab:
pKa = - log Ka
7,21 = - log Ka
Ka
= 10-7,21
= 6,2 10-8
pH
= - log [H+]
7
= - log [H+]
[H+]

= 10-7

Pers.1
pH

= pKa + log [G]


[A]

= 7,21 + log [G]


[A]

log [G] = - 0,21


[A]
[G]

= 10-0,21

[A]
[G]

= 0,62

[A]
[G]

= 0,62

[A]

Pers.2
= 2,3 C Ka [H+]

(Ka + [H+])2
0,01

= 2,3 C 6,2 10-8 10-7


[(6,2 10-8) + 10-7]2

C
Pers.3
C
0,018
0,018
[A]
Maka,
[G]

= 0,018 M

= [A] + [G]
= [A] + (0,62 [A])
= 1,62 [A]
= 0,01 M
= 0,62 [A]
= 0,62 0,01 M
= 0,008 M

Pers.4
Berat asam
= ...?
Berat garam = ...?
BM Na2HPO4 anhidrat (garam)
= 141,96
BM KH2PO4 dihidrat (asam) = 136,09
Asam
M
= massa 1000
BM
V(ml)
0,01 = massa 1000
136,09 10 ml

Massa asam = 0,0136 gram


% massa asam (dalam 10 ml) = 0,136%
Garam
M
= massa 1000
BM
V(ml)
0,008 = massa 1000
141,96 10 ml
Massa garam = 0,0114 gram
% massa garam (dalam 10 ml) = 0,114%
Tonisitas
Gentamisin sulfat
50,8 mg
Benzalkonuim klorida
0,01%
Disodium edetat
0,02%
Na metabisulfit
0,05%
Na2HPO4 anhidrat
0,114%
KH2PO4 dihidrat
0,136%
NaCl
(Lihat perhitungan)
Api
ad 10 ml
Tf gentamisin sulfat
Liso gentamisin sulfat (lar.elektrolit lemah) = 2
Massa gentamsin sulfat
= 50,8 mg
BM gentamisin sulfat
= 673,59
Volume obat tetes
= 10 ml
Tf gentamisin sulfat
= ...?
Jawab:
Tf gentamisin sulfat = Liso massa gentamisin sulfat 1000
BM
V(ml)
Tf gentamisin sulfat = 2 50,8 gram
673,59 10 ml
= 0,0150
% massa Na2HPO4 dihidrat
% massa Na2HPO4 anhidrat = 0,114%
BM Na2HPO4 anhidrat
= 141,96
BM Na2HPO4 dihidrat
= 159,96
% massa Na2HPO4 dihidrat
= ...?
Jawab:
% massa Na2HPO4 dihidrat
= BM Na2HPO4 dihidrat % massa
Na2HPO4 anhidrat
BM Na2HPO4 anhidrat
= 159,96 0,114% = 0,128%
141,96

Tf (0)

No. Zat

Konsentras

Tf Konsentrasi

i Zat (%)

Zat (0)

1.

Gentamisin sulfat

0,015

2.

Benzalkonium klrorida

0,09

0,01

0,0009

3.

Disodium edetat

0,13

0,02

0,0026

4.

Na metabisulfit

0,38

0,05

0,019

5.

Na2HPO4dihidrat

0,24

0,128

0,0672

6.

KH2PO4dihidrat

0,25

0,136

0,034

Total

0,1387

Tf isotonis (NaCl 0,9%)

0,52(FI ED.IV)

Karena, 0,1387 < 0,52 maka larutan tetes mata tersebut hipotonis. Tf yang
harus ditambahkan

= 0,52 0,1387 = 0,38130

Setara dengan NaCl

= 0,38130 0,9%
0,52
= 0,6599%
= 0,6599 gram/ 100 Ml

f. PENIMBANGAN BAHAN
Untuk 20 ml sediaan tetes mata:
1. Gentamisin sulfat
= 20 ml/ 10 ml 50,8 ml
= 0,1016 gram
2. Benzalkonium klorida
= 0,01% 20 ml
= 0,002
3. Disodium edetat

= 0,02% 20 ml
= 0,004

4. Na metabisulfit

gram

= 0,114% 20 ml
= 0,0228

6. KH2PO4 dihidrat

gram

= 0,05% 20 ml
= 0,01

5. Na2HPO4 anhidrat

gram

gram

= 0,136% 20 ml
= 0,0272

gram

7. NaCl

= 0,6599% 20 ml
= 0,13198 gram
g. PROSEDUR PEMBUATAN
1. Alat dan bahan yang hendak digunakan disiapkan.
2. Aqua Pro Injeksi bebas O2 dibuat dengan cara : ( Catatan : Dilakukan
pada White Area )
a. 50 ml aquades dipanaskan diatas hotplate sampai mendidih.
b. Waktu pemanasan dihitung selama 30 menit (waktu mulai dihitung
setelah air mendidih).
c. Setelah itu dipanaskan lagi selama 10 menit agar diperoleh API
bebas O2.

3. Beaker glass dikalibrasi 20 ml, botol plastik berpipet dikalibrasi 10,5


ml.
4. Sterilisasi dilakukan dengan teknik aseptis dimana alat-alat yang akan
digunakan disterilkan didalam autoklaf (untuk alat presisi) dan oven
(untuk alat nonpresisi) sebelum dipakai selama 30 menit teknik
aseptik
5. Catatan: Sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf atau oven, terlebih
dahulu alat-alat tersebut dibungkus dengan kertas perkamen.
Dispensasi: karena waktu tidak memungkinkan mensterilkan alat dan
bahan, maka alat dan bahan dianggap telah steril.
6. Botol berpipet disterilisasi dengan dikocok/ direndam dengan etanol
96% selama 24 jam
7. Masing-masing bahan

dengan

neraca

analitik

dengan

tepat

mengggunakan kaca arloji yang sebelumnya telah disterilkan.


8. Bahan yang telah ditimbang disiapkan ke dalam nampan juga alat-alat
yang diperlukan selama proses pembuatan yang telah disterilisasi,
kemudian dipindahkan ke ruang pembuatan (White Area) melalui
passbox.
9. Perlengkapan sesuai syarat untuk memasuki White Area digunakan.
10. Keranjang nampan diambil melalui passbox di White area dengan
memastikan katup passbox pada Grey Area tertutup.
11. Dapar dilarutkan dengan api secukupnya dalam beaker glass, dan kaca
arloji bekas menimbang dibilas.
12. NaCl dimasukkan M1 dan dilarutkan dengan api ad larut.
13. Na2 EDTA dimasukkan ke dalam M1 dan dilarutkan dengan api ad
larut.
14. Sodium metabisulfit dimasukkan ke dalam M1 dan dilarutkan dengan
api ad larut.
15. Benzalkonium klorida dimasukkan ke dalam M1 dan dilarutkan
dengan api ad larut.

16. Bahan aktif gentamisin sulfat dilarutkan dengan API secukupnya


sampai larut dalam beaker glass lain. (M2).
17. M2 dicampurkan ke dalam M1 diaduk sampai larut kemudian pH
sediaan dicek dengan pH indikator.
18. Larutan tersebut disaring dengan kertas saring yang telah dijenuhkan
dengan API sebelumnya dan kemudian menampungnya dalam beaker
glass yang telah dikalibrasi.
19. API ditambahkan sampai volume tepat 20 ml.
20. Sediaan tetes mata yang sudah jadi (dalam beaker glass tadi) ditutup
dengan kertas perkamen yang diikat dengan tali dan disterilisasi
dengan autoklaf pada suhu 115 1160C selama 30 menit.
21. Larutan tetes mata yang telah steril sebanyak 10,5 ml dimasukan ke
dalam botol berpipet yang khusus digunakan untuk sediaan tetes mata
yang telah dikalibrasi.
22. Sediaan jadi diberi etiket, dan dilengkapi dengan brosur.

Anda mungkin juga menyukai