Angka Kredit Jabatan Guru
Angka Kredit Jabatan Guru
DAN PENGAWAS
Perbedaan-perbedaan yang ada:
Guru : 1. Guru Kelas
2. Guru Mata Pelajaran
3. Guru Praktek
4. Guru Pembimbing
Guru : 1. Guru Kelas
2. Guru Mata Pelajaran
03/V/PB/201
14 tahun 2010
Penilaian Kinerja:
Penilaian dari setiap butir kegiatan
Tugas guru
84/1993
38/2010
Tugas Guru: 7
: a. Pendidikan
b. Pembelajaran pembimbingan, tugas tambahan dan tugas lain yang
relevan
c. Pengembangan keprofesian berkelanjutan
3 tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan selanjutnya. Hanya 2x
masa jabatan.
Bisa dipilih setelah 2x dengan harus bersertifikat selama 1x jabatan.
Ketua Tim dapat mengangkat anggota Tim sebagai pengganti bila berhalangan
yang disuruh menilai.
Tim Penilai:
-
Boleh ke provinsi
Boleh ke provinsi lain yang terdekat
Pembantuan Tim
Oleh Sekretariat dipimpin seorang Sekretaris yang bertanggung jawab dibidang
kepegawaian.
Boleh naik pangkat: Pasal 15 (1)
-
Boleh 2 tahun
Memenuhi angka kredit
DP3 minimal baik 2 tahun terakhir
IVb IVc
IVc IVd
IVd IVe
Presiden
Unsur-unsur:
1. 90% dari unsur utama tidak boleh kurang
2. 10% dari unsur penunjang
Selanjutnya lihat halaman 21
IIIa IIIb
IIIb IIIc
- Pengembangan diri
- Karya ilmiah
- Pengembangan diri
- Karya ilmiah
- Pengembangan diri
IIIc IIId
IIId IVa
IVa IVb
12 - Karya ilmiah
4
IVb IVc
- Pengembangan diri
12 - Karya ilmiah
4
- Pengembangan diri
4
IVc IVd
14 - Karya ilmiah
5
IVd IVe
20 - Karya ilmiah
5
IVc IV d
- Pengembangan diri
- Pengembangan diri
24 jam 40 jam tatap muka, dibuat guru yang bersangkutan ditetapkan oleh
Kepala Sekolah.
Paket Kerja Kepala Sekolah:
6 jam tatap muka, dibuat Kepala Kepala Sekolah, ditetapkan oleh Pengawas
Sekolah.
Penilaian:
-
Guru Bimbingan:
Paling sedikit 150 siswa, paling banyak 250 siswa per tahun.
Kriteria Penilaian:
91 100
76 90
Baik 100%
61 75
Cukup 75%
51 60
Sedang 50%
50 kebawah
Kurang 25%
Sanksi:
Publikasi Ilmiah:
1. Karya-karya ilmiah + gagasan inovatif
2. Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru
Pengembangan Diri:
1. Diklat-diklat fungsional
3.
4.
5.
6.
dsb.
5) Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
7. Jumlah angka kredit, sebentar dilihat di layar.
1. Jenis Guru
Lama
1993
(lihat di kertas lain)
2. Penilaian
Baru
2010
(1993)
7 orang
Baru
Pelatihan dan sertifikat Tim Penilai akan diupayakan oleh Provinsi pada
pelatihan Tim Penilai mendatang
7. Lama
Baru
DINAS PENDIDIKAN
PEMUDA DAN OLAHRAGA
Jalan Raya Puputan Niti Mandala Renon-Denpasar
PERIODE
___________________________________
N AM A
___________________________________
NIP
___________________________________
DARI GOLONGAN
________ KE GOLONGAN____________
TEMPAT TUGAS
___________________________________
KECAMATAN
___________________________________
KELENGKAPAN
KURAN
ADA TIDAK
G
NO
BERKAS
1
2
3
4
5
6
7
PAK BARU
FOTOCOPY PAK LAMA (DILEGALISIR)
FOTOCOPY SK TERAKHIR (DILEGALISIR)
FOTOCOPY KARPEG (DILEGALISIR)
DP 3 DUA TAHUN TERAKHIR (ASLI)
FOTOCOPY SK PERALIHAN (DILEGALISIR)
FOTOCOPY IJASAH/AKTA YANG DIPERHITUNGKAN
ANGKA KREDITNYA (DILEGALISIR OLEH
LEMBAGA/ KOPERTIS)
FOTOCOPY SK PINDAH TUGAS/MUTASI JIKA ADA
(DILEGALISIR)
FOTOCOPY SK JABATAN JIKA ADA (DILEGALISIR)
SURAT TUGAS DARI ATASAN LANGSUNG
8
9
10
10
:
:
84/1993
24 DESEMBER 1993
UNSUR
2
PENDIDIKA
N
1.
2.
II PROSES
BELAJAR
MENGAJAR
SUB UNSUR
1.
BUTIR
11
ATAU
BIMBINGAN
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
4
2) Melaksanakan
dengan bimbingan
dalam menyajikan
program pengajaran
atau praktik
3) Melaksanakan
dengan bimbingan
dalam melaksanakan
evaluasi belajar atau
praktik
4) Melaksanakan
dengan bimbingan
dalam melaksanakan
analisis hasil evaluasi
belajar atau praktik
5) Melaksanakan
dengan bimbingan
dalam penyusunan
dan pelaksanaan
program perbaikan
dan pengayaan
6) Melaksanakan
dengan bimbingan
kegiatan penyusunan
dan pelaksanaan
program bimbingan
dan konseling di
kelas yang menjadi
tanggung jawabnya
(khusus Guru Kelas)
7) Melaksanakan
dengan bimbingan
dalam membimbing
siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler
b. Guru Madya sampai
dengan Guru Madya
Tingkat I
IIIa s/d IIIb
1) Melaksanakan
penyusunan program
pengajaran atau
praktik
2) Melaksanakan
12
0,555
0,830
0,280
0,185
0,185
0,150
0,150
1,390
2,080
penyajian program
pengajaran atau
praktik
3) Melaksanakan
evaluasi belajar atau
praktik
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
4
4) Melaksanakan
analisis hasil evaluasi
belajar atau praktik
5) Melaksanakan dalam
penyusunan dan
pelaksanaan program
perbaikan dan
pengayaan
6) Melaksanakan dalam
penyusunan dan
pelaksanaan program
bimbingan dan
konseling di kelas
yang menjadi
tanggung jawabnya
(khusus Guru Kelas)
7) Membimbing siswa
dalam ekstrakurikuler
c. Guru Dewasa sampai
dengan Guru Dewasa
Tingkat I
IIIc s/d IIId
1) Melaksanakan
penyusunan program
pengajaran atau
praktik
2) Melaksanakan
penyajian program
pengajaran atau
praktik
3) Melaksanakan
evaluasi belajar dan
praktik
4) Melaksanakan
analisis hasil evaluasi
atau praktik
5) Melaksanakan dalam
penyusunan dan
pelaksanaan program
perbaikan dan
pengayaan
6) Melaksanakan dalam
penyusunan dan
pelaksanaan program
13
0,695
0,460
0,460
0,380
0,380
2,775
4,165
1,390
0,925
0,925
0,760
bimbingan dan
konseling di kelas
yang menjadi
tanggung jawabnya
(khusus Guru Kelas)
7) Membimbing siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
4
8) Melaksanakan
dengan bimbingan
dalam membimbing
guru dalam proses
belajar mengajar atau
praktik
9) Melaksanakan
dengan bimbingan
dalam mengikuti
kegiatan Evaluasi
Belajar Tahap Akhir
(EBTA) atau Evaluasi
Belajar Tahap Akhir
Nasional
(EBTANAS)
a) Menyusun kisikisi
b) Menyusun soal
c) Mengawasi
Dilakukan oleh
Tim, sebagai:
- Ketua
- Anggota
d) Memeriksa
d. Guru Pembina sampai
dengan Guru Utama
Iva s/d IVe
1) Melaksanakan
penyusunan program
pengajaran atau
praktik
2) Melaksanakan
penyajian program
pengajaran atau
praktik
3) Melaksanakan
evaluasi belajar atau
praktik
4) Melaksanakan
analisis hasil evaluasi
belajar atau praktik
5) Melaksanakan dalam
penyusunan dan
pelaksanaan program
14
0,760
0,425
Setiapkali dilakukan
0,45
Setiapkali dilakukan
Setiap jam efektif
0,90
0,025
0,020
0,020
2,775
4,165
1,390
0,925
0,925
dan pengayaan
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
4
6) Melaksanakan dalam
penyusunan dan
pelaksanaan program
bimbingan dan
konseling di kelas
yang menjadi
tanggung jawabnya
(khusus Guru Kelas)
7) Membimbing siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler
8) Membimbing guru
dalam proses belajar
mengajar atau praktik
9) Melaksanakan
kegiatan Evaluasi
belajar Tahap Akhir
(EBTA) atau Evaluasi
Belajar Tahap Akhir
Nasional
(EBTANAS)
a) Menyusun kisikisi
b) Menyusun soal
c) Mengawasi
Dilakukan oleh
Tim, sebagai:
- Ketua
- Anggota
d) Memeriksa
a. Guru Muda sampai
dengan Guru Muda
Tingkat I
1) Melaksanakan
dengan bimbingan
dalam menyusun
program bimbingan
dan konseling
2) Melaksanakan
dengan bimbingan
dalam melaksanakan
rpgram bimbingan
dan konseling
3) Melaksanakan
dengan bimbingan
2.
Proses
Bimbingan
15
0,760
0,760
0,850
Setiapkali dilakukan
0,90
Setiapkali dilakukan
Setiap jam efakti
1,80
0,025
0,020
0,020
0,330
0,335
dalam melaksanakan
evaluasi pelaksanaan
bimbingan dan
konseling
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
4
4) Melaksanakan
dengan bimbingan
dalam melaksanakan
analisis hasil evaluasi
pelaksanaan
bimbingan dan
konseling
5) Melaksanakan
dengan bimbingan
dalam tindak lanjut
pelaksanaan
bimbingan dan
konseling
6) Melaksanakan
dengan bimbingan
dalam membimbing
siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler
b. Guru Madya sampai
dengan Guru Madya
Tingkat I
1) Melaksanakan
penyusunan program
bimbingan dan
konseling
2) Melaksanakan
program bimbingan
dan konseling
3) Melaksanakan
evaluasi pelaksanaan
bimbingan dan
konseling
4) Melaksanakan
analisis hasil evaluasi
pelaksanaan
bimbingan dan
konseling
5) Melaksanakan tindak
lanjut pelaksanaan
bimbingan dan
konseling
6) Membimbing siswa
ekstrakurikuler
c. Guru Dewasa sampai
dengan Guru Dewasa
Tingkat I
16
0,185
0,185
0,150
0,830
2,505
0,830
0,460
0,460
0,380
1) Melaksanakan
penyusunan program
Setiap catur wulan
bimbingan dan
konseling
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
4
2) Melaksanakan
program bimbingan
dan konseling
3) Melaksanakan
evaluasi pelaksanaan
bimbingan dan
konseling
4) Melaksanakan
analisis hasil evaluasi
pelaksanaan
bimbingan konseling
5) Melaksanakan tindak
lanjut pelaksanaan
bimbingan dan
konseling
6) Membimbing siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler
7) Melaksanakan
dengan bimbingan
dalam membimbing
guru dalam proses
bimbingan dan
konseling
d. Guru Pembina sampai
dengan Guru Utama
1) Melaksanakan
penyusunan program
bimbingan dan
konseling
2) Melaksanakan
program bimbingan
dan konseling
3) Melaksanakan
evaluasi pelaksanaan
bimbingan dan
konseling
4) Melaksanakan
analisis hasil
pelaksanaan
bimbingan dan
konseling
5) Melaksanakan tindak
lanjut pelaksanaan
bimbingan dan
konseling
17
1,665
1,665
0,925
0,925
0,760
0,425
1,665
1,665
0,925
0,925
6) Membimbing siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler
NO
UNSUR
SUB UNSUR
3.
4.
III PENGEMBA- 1.
NGAN
PROFESI
BUTIR
4
7) Membimbing guru
dalam proses
bimbingan dan
konseling
Melaksanakan a. Kepala Sekolah
tugas tertentu b. Wakil Kepala Sekolah
di sekolah
Melaksanakan a. Guru Pratama sampai
tugas di
dengan Guru Muda
wilayah
Tingkat I
terpencil
b. Guru Madya sampai
dengan Guru Madya
Tingkat I
c. Guru Dewasa sampai
dengan Guru Dewasa
Tingkat I
d. Guru Pembina sampai
dengan Guru Utama
Melaksanakan a. Karya ilmiah hasil
kegiatan
penelitian, pengkajian,
karya
survei dan atau evaluasi di
tulis/karya
bidang pendidikan yang
ilmiah di
dipublikasikan
bidang
1) Dalam bentuk buku
pendidikan
yang diterbitkan dan
diedarkan secara
nasional
2) Dalam majalah
ilmiah yang diakui
oleh Departemen
yang bersangkutan
b. Karya ilmiah hasil
penelitian, pengkajian,
survei dan atau evaluasi di
bidang pendidikan yang
tidak dipublikasikan,
tetapi didokumentasikan
di perpustakaan sekolah
1) Dalam bentuk buku
2) Dalam bentuk
makalah
c. Karya tulis berupa
tinjauan atau ulasan
ilmiah hasil gagasan
sendiri dalam bidang
18
0,760
0,850
Setiap tahun
Setiap tahun
Setiap tahun
Setiap tahun
Setiap tahun
10
Setiap tahun
10
Setiap karya
12,5
Setiap karya
Setiap karya
Setiap makalah
pendidikan yang
dipublikasikan
1) Dalam bentuk buku
yang diterbitkan dan
diedarkan secara
nasional
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
4
2) Dalam majalah
ilmiah yang diakui
oleh Departemen
yang bersangkutan
d. Makalah berupa tinjauan
atau ulasan ilmiah hasil
gagasan sendiri dalam
bidang pendidikan yang
tidak dipublikasikan tetapi
didokumentasikan pada
perpustakaan sekolah
1) Dalam bentuk buku
2) Dalam bentuk
makalah
e. Tulisan ilmiah populer di
bidang pendidikan dan
kebudayaan yang
disebarluaskan melalui
media massa
f. Menyampaikan prasaran
berupa tinjauan, gagasan
atau ulasan ilmiah dalam
pertemuan ilmiah
g. Buku pelajaran atau
modul
1) Bertaraf Nasional
2) Bertaraf Provinsi
h. Diktat pelajaran
i. Mengalihbahasakan buku
pelajaran/karya ilmiah
yang bermanfaat bagi
pendidikan
Menemukan teknologi tepat
guna di bidang pendidikan
2.
3.
4.
Menemukan
teknologi
tepat guna
Membuat alat Alat yang diakui dan
pelajaran/ alat digunakan di sekolah
peraga atau
Dilakukan oleh:
alat
a. Perorangan
bimbingan
b. Tim, sebagai:
- Ketua
- Anggota
Menciptakan
Dilakukan oleh:
karya seni
a. Perorangan
b. Tim, sebagai:
- Ketua
19
Setiap karya
Setiap buku
Setiap makalah
Setiap tulisan yang
merupakan satu
kesatuan
Setiapkali
Setiap buku
Setiap buku
Setiap buku
3,5
2,5
5
3
1
Setiap buku/karya
ilmiah
2,5
Setiap penemuan
Setiapkali dilakukan
0,5
0,3
0,2
5
3
NO
UNSUR
SUB UNSUR
5.
IV PENUNJANG 1.
PROSES
BELAJAR
MENGAJAR
ATAU
BIMBINGAN
a.
b.
c.
d.
3
Mengikuti
kegiatan
pengembangan kurikulum
Pengabdian
pada
masyarakat
Anggota
20
NO
UNSUR
SUB UNSUR
2.
Pendukung
Pendidikan
Idul Fitri/Idul
Adha
Sholat Jumat
BUTIR
a.
b.
c.
d.
e.
f.
4
2) Pemimpin Renungan/
Penatar
- Natal/Paskah
- Minggu
3) Dharma Duta
- Waisak/
Asada
- Minggu
4) Penceramah Agama
- Hari-hari
besar agama
- Hari-hari
biasa
5) Panitia hari besar
agama, sebagai
- Pengurus
- Anggota
Mengikuti seminar/
lokakarya, sebagai
1) Pemrasaran
2) Pembahas/moderator/
narasumber
3) Peserta
Keanggotaan dalam
organisasi profesi, sebagai
-Pengurus aktif
-Anggota aktif
Menjadi delegasi dalam
pertemuan ilmiah,
sebagai:
-Ketua delegasi
-Anggota delegasi
Menjadi Tim Penilai
Jabatan Guru
Menjadi panitia dalam
kegiatan sekolah, sebagai
1) Pengurus
2) Anggota
Mendapat tugas tertentu
di sekolah, sebagai
1) Wali Kelas
2) Kepala Instalasi
3) Pembina OSIS
4) Ketua Jurusan/
Rumpun
21
2
0,25
0,25
0,2
Setiapkali
1
2
1
Setiap tahun
1
0,5
Setiapkali
3
2
Setiap tahun
0,5
Setiapkali dan
sekurang-kurangnya
satu tahun
0,25
0,2
Setiap tahun
0,5
5)
6)
7)
8)
Kepala Urusan
Kepala Sanggar
Ketua Program Studi
Ketua Bengkel
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
4
9) Ketua Unit Produksi
10) Guru Piket
11) Kepala Asrama dan
yang sejenis
g. Membimbing siswa/
mahasiswa dalam
kegiatan Program
Pengalaman Lapangan
(PPL), Pengalaman Kerja
Lapangan (PKL), Praktik
Kerja Nyata (PKN) dan
yang sejenis
h. Mendapat penghargaan/
tanda jasa atas prestasi
kerjanya
1) Tingkat nasional/
internasional
2) Tingkat provinsi
3) Tingkat kabupaten/
kotamadya
i. Mendapat gelar
kehormatan akademis
j. Mendapat gelar
kesarjanaan
0,02
Setiapkali memperoleh
3
2,5
2
Setiap gelar
15
Sarjana bukan
kependidikan
disamping yang telah
diperoleh atau sarjana
bukan kependidikan
yang tidak sesuai
dengan bidang tugas
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
t.t.d
T.B. SILALAHI
22
LAMPIRAN II
:
:
84/1993
24 DESEMBER 1993
UNSUR KEGIATAN
GURU
GURU
GURU
GURU GURU
PER GURU
GURU GURU
GURU
GURU
PRA GURU
MA
DEWA
PEM
UTA
SEN
PRA
MUDA MA
DEWA
PEM
TAMA MUDA
DYA
SA TK
BINA
MA
TASE TAMA
TK I
DYA
SA
BINA
TK I
TK I
I
TK I MUDA
II/a
II/bc
II/
II/d
III/a
III/b
III/c
III/d
IV/a
IV/b
IV/c
20
32
48
64
80
120
160
240
320
428
526
644
752
12
24
36
48
12
16
20
30
40
60
80
110
140
170
200
25
40
60
80
100
150
200
300
400
550
700
850
1000
UNSUR UTAMA
A.Pendidikan
B.Proses Belajar Mengajar
atau Bimbingan
C.Pengembangan profesi > 80 %
-
II
GURU
UTA GURU
MA
UTA
MA
MA
DYA
IV/d
IV/e
UNSUR PENUNJANG
Penunjang Pengawasan < 20 %
Sekolah
JUMLAH
100%
MENTERI AGAMA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
TB SILALAHI
23
LAMPIRAN III
:
:
84/1993
24 DESEMBER 1993
GOLONGA
N RUANG
PENGEMBANGAN PROFESI
PENUNJANG PROSES
BELAJAR MENGAJAR ATAU
BIMBINGAN
BERTUGAS DI
WILAYAH
TERPENCIL
SIFAT
DI
K
PBM
/
BIM
B
BOBOT
ANGKA
KREDIT
SIFAT
BOBOT
ANGKA
KREDIT
SIFAT
BOBOT
ANGKA
KREDIT
BOBOT
ANGKA
KREDIT
10
11
12
13
14
II/a II/d
> 80 %
> 16
< 20 %
<4
10 %
2 / th
III/a III/b
> 80 %
> 40
< 20 %
< 10
10 %
5 / th
III/c III/d
> 80 %
> 80
< 20 %
< 20
10 %
10 / th
IV/a IV/e
> 72 %
> 108
>8%
> 12
< 20 %
< 30
6,66
%
10 / th
KETERANGAN:
W
D
*)
DIK
PBM
BIMB
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
: WAJIB
: DIANJURKAN
: SETIAP JENJANG PANGKAT/JABATAN
: PENDIDIKAN
: PROSES BELAJAR MENGAJAR
: BIMBINGAN
TB. SILALAHI
24
KETERANGAN PERORANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama
NIP/Nomor Seri Karpeg
Tempat dan Tanggal Lahir
Jensi Kelamin
Pendidikan yang telah diperhitung-kan
angka kreditnya
Pangkat/Gol Ruang/TMT
Jabatan Guru/TMT
Masa Kerja Golongan Lama
Baru
Jenis Guru
Tugas
9
1
0
11 Alamat
Sekolah
Rumah
UNSUR UTAMA
A PENDIDIKAN
1. Pendidikan sekolah dan
memperoleh STTB/Ijazah/
Diploma/Akta
a. Ijazah Sarjana (S1)
b. Akta IV
75,000
20,000
25
75,000
20,000
95,000
2.
95,000
2
B
Pengembangan Profesi
26
2
II
A
3
UNSUR PENUNJANG
Angka Kredit ke Gol.
Pengabdian pada Masyarakat
a. Mengjar/melatih/menatar guru
atau masyarakat
b. Pengurus atau Anggota dalam
Organisasi Kemasyarakatan
1. KPN Dana Paramita
a) Pengurus .... tahun
b) Anggota ...... tahun
2. LKMD
3. LMD
4. PKK
5. Karang Taruna
6. Pramuka
7. Keolahragaan/Kesenian
8. Majelis Talim, dll
c. Pengurus RW/RT ____ Tahun
d. Kegiatan Kegemaran Khusus
untuk Guru Agama sebagai .....
Pendukung Pendidikan
a. Mengikuti Seminar/Lokakarya
sebagai peserta (......kali)
b. Pengurus atau anggota dalam
Organisasi Profesi
c. Menjadi Panitia dalam Kegiatan di
sekolah sebagai pengurus atau
anggota
d. Mendapat penghargaan Tk.
Provinsi ...... kali
e. Membimbing mahasiswa PGSD
(PPL) selama __________ jam
27
3
f. Mendapat penghargaan/tanda
jasa atau prestasi kerjanya
sebagai __________ di tingkat
_________________________
g. Mendapat gelar kesarjanaan
lainnya ___________________
h. Sebagai guru teladan 20 %
Tingkat ___________________
i. Bertugas sebagai Guru
Piket/Guru Piket _______tahun
Denpasar,
Kepala SMA .......................................
28
NIP.
29
LAMPIRAN 1 :
II
UNSUR
Pendidikan
Pengawasan
Sekolah
SUB UNSUR
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3)
4)
15
9
6
3
2
1
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Setiap laporan
0,04
Semua jenjang
Setiap laporan
0,16
Semua jenjang
Setiap laporan
0,24
Semua jenjang
Setiap laporan
0,12
Semua jenjang
0,05
0,10
0,15
0,20
Pengawas Sekolah
Pertama
Pengawas Sekolah Muda
Pengawas Sekolah Madya
Pengawas Sekolah Utama
0,15
Semua jenjang
30
ANGKA
PELAKSANA
KREDIT
150
Semua jenjang
100
Semua jenjang
75
Semua jenjang
2)
3)
0,10
0,04
Semua jenjang
Semua jenjang
0,075
Semua jenjang
0,05
0,10
0,15
0,20
Pengawas Sekolah
Pertama
Pengawas Sekolah Muda
Pengawas Sekolah Madya
Pengawas Sekolah Utama
0,05
0,08
Pengawas Sekolah
Pertama
Pengawas Sekolah Muda
0,12
0,16
0,03
0,04
0,015
0,03
0,045
0,06
Pengawas Sekolah
Pertama
Pengawas Sekolah Muda
Pengawas Sekolah Madya
Pengawas Sekolah Utama
31
0,10
0,15
0,20
0,04
Pengawas Sekolah
Pertama
Pengawas Sekolah Muda
Pengawas Sekolah Madya
Pengawas Sekolah Utama
0,03
0,04
0,02
0,04
Pengawas Sekolah
Pertama
Pengawas Sekolah Muda
0,04
0,08
0,12
0,16
0,17
0,34
0,51
0,68
Pengawas Sekolah
Pertama
Pengawas Sekolah Muda
Pengawas Sekolah Madya
Pengawas Sekolah Utama
0,03
0,04
0,02
0,04
0,06
Pengawas Sekolah
Pertama
Pengawas Sekolah Muda
Pengawas Sekolah Madya
0,02
0,04
0,06
Pengawas Sekolah
Pertama
Pengawas Sekolah Muda
Pengawas Sekolah Madya
0,06
0,08
0,06
0,08
32
Pengawas Sekolah
Pertama
Pengawas Sekolah Muda
Pengawas Sekolah Madya
Pengawas Sekolah Utama
III Pengembangan
Profesi
0,06
0,08
0,08
Setiap Tahun
Setiap Tahun
Setiap Tahun
Setiap Tahun
10
10
10
Pengawas Sekolah
Pertama
Pengawas Sekolah Muda
Pengawas Sekolah Madya
Pengawas Sekolah Utama
Setiap buku
12,50
Semua jenjang
Setiap naskah
Semua jenjang
8
4
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
33
7
3,50
Semua jenjang
Semua jenjang
Setiap naskah
Semua jenjang
Setiap naskah
2,5
Semua jenjang
5
3
Semua jenjang
Semua jenjang
Setiap pedoman
Semua jenjang
Semua jenjang
34
Semua jenjang
3
2
Semua jenjang
Semua jenjang
Setiap temuan
Semua jenjang
Setiap tahun
Semua jenjang
Setiapkali
Setiapkali
Setiapkali
3
2
1
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Setiap tahun
Setiap tahun
1
0,5
Semua jenjang
Semua jenjang
Setiap kali
Setiap kali
3
2
Semua jenjang
Semua jenjang
Setiap tahun
0,5
Semua jenjang
Setiap kali
Setiap kali
Setiap kali
Setiap kali
Setiap kali
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
3
2,5
2
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
35
Setiap gelar
15
Semua jenjang
Setiap gelar
Semua jenjang
Setiap tahun
Setiap tahun
Setiap tahun
Setiap tahun
Setiap tahun
Setiap tahun
Setiap tahun
Setiap tahun
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Semua jenjang
Setiap kali
Setiap kali
2
0,25
Semua jenjang
Semua jenjang
Setiap kali
Setiap kali
2
0,25
Semua jenjang
Semua jenjang
Setiap kali
Setiap kali
2
0,25
Semua jenjang
Semua jenjang
Setiap kali
Setiap kali
2
0,25
Semua jenjang
Semua jenjang
Setiap kali
Setiap kali
0,50
0,10
Semua jenjang
Semua jenjang
36
MENTERI AGAMA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
FEISAL TAMIN
LAMPIRAN II
UNSUR KEGIATAN
PENGAWAS
SEKOLAH UTAMA
IV/d
IV/e
UNSUR UTAMA
D. Pendidikan
E. Pengawasan sekolah
F. Pengembangan profesi
II
PERSENTASE
> 80 %
80
120
160
240
320
428
536
644
792
12
24
36
46
110
140
170
210
UNSUR PENUNJANG
Penunjang Pengawasan Sekolah
< 20 %
20
30
40
37
60
80
JUMLAH
100%
100
150
200
300
400
550
700
850
1050
MENTERI AGAMA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
FEISAL TAMIN
LAMPIRAN III
SIFAT DAN BOBOT BIDANG KEGIATAN, ALOKASI DAN ANGKA KREDIT KEGIATAN PENGAWAS SEKOLAH
SERTA ANGKA KREDIT PENGAWAS SEKOLAH YANG MELAKSNAKAN TUGAS PENGAWASAN SEKOLAH DI DAERAH TERPENCIL
PENDIDIKAN DAN PENGAWASAN
SEKOLAH
N
O
JENJANG
JABATAN
SIFAT
PENGEMBANGAN PROFESI
BOBOT
PENUNJANG PENGAWASAN
SEKOLAH
BOBOT
DIK
WASEK
PERSEN
TASE
ANGKA
KREDIT
SIFAT
BOBOT
PERSEN
TASE
ANGKA
KREDIT
SIFAT
Melaksanakan tugas
Pengawasan Sekolah
di Daerah Terpencil
PERSEN
TASE
ANGKA
KREDIT
BOBOT
ANGKA
KREDIT
10
11
12
13
14
PS Pertama
> 80 %
> 40
< 20 %
< 10
10 %
5 / th
PS Pertama
> 80 %
> 80
< 20 %
< 20
10 %
10 / th
38
PS Pertama
> 72 %
> 108
>8%
> 12
< 20 %
< 30
6.66 %
10 / th
PS Pertama
> 72 %
> 108
>8%
> 12
< 20 %
< 30
6.66 %
10 / th
Keterangan:
PS
: Pengawas Sekolah
W
: Wajib
D
: Dianjurkan
DIK
: Pendidikan
WASEK
: Pengawasan Sekolah
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
FEISAL TAMIN
LAMPIRAN IV
KEGIATAN
Menyusun program pengajaran, menyajikan program
pengajaran, melaksanakan evaluasi belajar, menganalisis hasil
evaluasi belajar, perbaikan dan pengayaan
GOLONGAN RUANG
a.
b.
c.
d.
39
4.995
Setiap tahun
12.495
Setiap tahun
24.990
Setiap tahun
30.600
Setiap tahun
13.640
Setiap tahun
28.260
Setiap tahun
41.670
MENTERI AGAMA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
FEISAL TAMIN
UNSUR
Prosentase
PERTAMA
III/a
III/b
100
100
MUDA
MADYA
III/c
UTAMA
III/d
IV/a
IV/b
IV/c
IV/d
IV/e
100
100
100
100
100
100
405
540
675
855
1 UNSUR UTAMA
A
Pendidikan
1
100
gelar/Ijazah/akta
1th
2th
3th
4th
45
1th
2th
3th
4th
13,13
26,25
39,38
52,50
42
11,88
7,13
23,7
5
19,0
0
14,2
5
35,6
3
28,5
0
21,3
8
Baik : 100% x X x 1 th
10,50
21,00
31,50
42,00
10,5
9,50
Cukup : 75% x X x 1 th
7,88
15,75
23,63
31,50
4,75
9,5
0
4,75
45
1th
2th
3th
4th
90
47,5
0
38
38,0
0
9,5
28,5
0
(X)
25,3
1
20,2
5
15,1
9
50,6
3
40,5
0
30,3
8
75,9
4
60,7
5
45,5
6
101,
25
81
81,0
0
20,25
60,7
5
(X)
14,2
5
19,0
0
10,1
3
20,2
5
30,3
8
40,5
0
7,13
9,50
5,06
10,13 15,19
20,25
1th
2th
3th
14,63
48,
75
39,
00
29,
25
73,
13
58,
50
43,
88
9,75
19,
50
29,
25
4,88
9,75
14,63
4th
90
PKG
Sedang : 50% x X x 1 th
Kurang : 25% x X x 1 th
2
< 90%
5,25
10,50
15,75
21,00
2,63
5,25
7,88
10,50
(X)
2,38
40
24,38
19,50
97,50
78
78,00
19,5
58,50
(X)
39,00
19,50
0,66
1,31
1,97
2,63
0,59
Baik : 100% x X x 1 th
0,53
1,05
1,58
2,10
0,48
Cukup : 75% x X x 1 th
0,39
0,79
1,18
1,58
0,36
Sedang : 50% x X x 1 th
0,26
0,53
0,79
1,05
0,24
Kurang : 25% x X x 1 th
0,13
0,26
0,39
0,53
0,12
0,01
0,03
0,04
0,05
0,01
Baik : 100% x X x 1 th
0,01
0,02
0,03
0,04
0,01
Cukup : 75% x X x 1 th
0,01
0,02
0,02
0,03
0,01
Sedang : 50% x X x 1 th
0,01
0,01
0,02
0,02
0,00
Kurang : 25% x X x 1 th
0,00
0,01
0,01
0,01
0,00
1,1
9
0,9
5
0,7
1
0,4
8
0,2
4
1,7
8
1,4
3
1,0
7
0,7
1
0,3
6
2,3
8
1,9
0
1,4
3
0,9
5
0,4
8
0,0
2
0,0
2
0,0
1
0,0
1
0,0
0
0,0
4
0,0
3
0,0
2
0,0
1
0,0
1
0,0
5
0,0
4
0,0
3
0,0
2
0,0
1
1,27
1,01
0,76
0,51
0,25
2,5
3
2,0
3
1,5
2
1,0
1
0,5
1
3,8
0
3,0
4
2,2
8
1,5
2
0,7
6
5,0
6
4,0
5
3,0
4
2,0
3
1,0
1
0,0
5
0,0
4
0,0
3
0,0
2
0,0
1
0,0
8
0,0
6
0,0
5
0,0
3
0,0
2
0,1
0
0,0
8
0,0
6
0,0
4
0,0
2
1,22
0,98
0,73
0,49
0,24
2,4
4
1,9
5
1,4
6
0,9
8
0,4
9
3,6
6
2,9
3
2,1
9
1,4
6
0,7
3
0,0
5
0,0
4
0,0
3
0,0
2
0,0
1
0,0
7
0,0
6
0,0
4
0,0
3
0,0
1
4,88
3,90
2,93
1,95
0,98
0,02
0,02
0,01
0,01
0,00
0,10
0,08
0,06
0,04
0,02
2 UNSUR PENUNJANG
1
> 10%
----- 5 -----
10
----- 10 -----
20
----- 10 -----
30
150
----- 50 -----
20
0
300
400
100
----- 50 -----
KETERANGAN
1 Mendapat Tugas Tertentu (Tahunan) sebagai :
Wali Kelas, Tim Kurikulum, Pembimbing guru
Pemula dan sejenis = 5% x PKG
41
45
60
75
95
42
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 16 TAHUN 2009
TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI,
Menimbang
: a.
b.
Mengingat
: 1.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran
42
3.
4.
5.
6.
43
8.
9.
44
45
2.
Menetapkan
46
47
48
49
50
51
b. Guru Muda:
1. Penata, golongan ruang III/c; dan
2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
c. Guru Madya:
1. Pembina, golongan ruang IV/a;
2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan
3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
d. Guru Utama:
1. Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d; dan
2. Pembina Utama, golongan ruang IV/e.
(3) Jenjang pangkat untuk masing-masing Jabatan Fungsional Guru sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), adalah jenjang pangkat dan jabatan berdasarkan
jumlah angka kredit yang dimiliki untuk masing-masing jenjang jabatan.
(4) Penetapan jenjang Jabatan Fungsional Guru untuk pengangkatan dalam
jabatan ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki setelah
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit sehingga
dimungkinkan pangkat dan jabatan tidak sesuai dengan pangkat dan jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
BAB VII
RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI
Pasal 13
(1) Rincian kegiatan Guru Kelas sebagai berikut:
a. menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
b. menyusun silabus pembelajaran;
c. menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
d. melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e. menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
f. menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di
kelasnya;
g. menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
52
53
54
55
(4) Jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) adalah jumlah angka kredit kumulatif minimal sebagaimana
tersebut pada lampiran II, III, IV, VI, VII, dan VIII dikurangi jumlah angka
kredit pengembangan keprofesian berkelanjutan dan unsur penunjang yang
dipersyaratkan untuk setiap jenjang jabatan/pangkat dan dibagi 4 (empat).
(5) Penilaian kinerja Guru diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional.
Pasal 16
(1) Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap
Pegawai Negeri Sipil untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Guru
adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran II dengan ketentuan:
a. paling kurang 90% (sembilan puluh persen) angka kredit berasal dari
unsur utama; dan
b. paling banyak 10% (sepuluh persen) angka kredit berasal dari unsur
penunjang.
(2) Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dari Guru Pertama,
pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama,
pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e wajib melakukan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan yang meliputi sub unsur
pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif.
Pasal 17
(1) Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a yang akan naik
pangkat menjadi Guru Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan
ruang III/b angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling
sedikit 3 (tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
(2) Guru Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b yang
akan naik jabatan/pangkat menjadi Guru Muda, pangkat Penata,golongan
ruang III/c angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat,
paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau
56
karya inovatif, dan paling sedikit 3 (tiga) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri.
(3) Guru Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c yang akan naik pangkat
menjadi Guru Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d angka 14
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 6 (enam)
angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan
paling sedikit 3 (tiga) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
(4) Guru Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d yang akan naik
jabatan/pangkat menjadi Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a
angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat, paling
sedikit 8 (delapan) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya
inovatif, dan paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri.
(5) Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang akan naik pangkat
menjadi Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 12 (dua
belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif,
dan paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
(6) Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b yang akan naik
pangkat menjadi Guru Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan
ruang IV/c angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling
sedikit 12 (dua belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau
karya inovatif, dan paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri.
(7) Guru Madya, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/c yang akan
naik jabatan/pangkat menjadi Guru Utama, pangkat Pembina Utama Madya,
golongan ruang IV/d, angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat, paling sedikit 14 (empat belas) angka kredit dari sub unsur
publiksi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan paling sedikit 5 (lima) angka
kredit dari sub unsur pengembangan diri.
(8) Guru Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d yang akan
naik pangkat menjadi Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang
57
IV/e angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit
20 (dua puluh) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya
inovatif, dan paling sedikit 5 (lima) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri.
(9) Guru Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c yang akan
naik jabatan/pangkat menjadi Guru Utama, pangkat Pembina Utama Madya,
golongan ruang IV/d wajib melaksanakan presentasi ilmiah.
Pasal 18
(1) Guru yang bertugas di daerah khusus, dapat diberikan tambahan angka kredit
setara untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 1 (satu) kali selama masa
kariernya sebagai Guru.
(2) Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling singkat telah bertugas
selama 2 (dua) tahun secara terus menerus di daerah khusus.
Pasal 19
Guru yang memiliki prestasi kerja luar biasa baiknya dan dedikasi luar biasa
diberi penghargaan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
Pasal 20
(1) Guru yang secara bersama membuat karya tulis/ilmiah di bidang
pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu, diberikan angka kredit dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka pembagian angka
kreditnya adalah 60% (enam puluh persen) untuk penulis utama dan 40%
(empat puluh persen) untuk penulis pembantu.
b. Apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis maka pembagian angka
kreditnya adalah 50% (lima puluh persen) untuk penulis utama dan
masing-masing 25% (dua puluh lima persen) untuk penulis pembantu.
58
BAB VIII
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Pasal 21
(1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, Guru wajib mencatat
dan menginventarisasikan seluruh kegiatan yang dilakukan.
(2) Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap Guru dilakukan paling kurang
1 (satu) kali dalam setahun.
(3) Penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat Guru yang akan
dipertimbangkan untuk naik pangkat dilakukan paling kurang 2 (dua) kali
dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat
Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 22
(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit adalah:
a. Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat lain yang ditunjuk setingkat
eselon I bagi Guru Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b
sampai dengan Guru Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e
di lingkungan instansi pusat dan daerah serta Guru Pertama pangkat
Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama pangkat
Pembina Utama golongan ruang IV/e yang diperbantukan pada sekolah
Indonesia di luar negeri;
b. Direktur Jenderal Departemen Agama yang membidangi pendidikan
terkait bagi Guru Madya, pangkat Pembina golongan ruang IV/a di
lingkungan Departemen Agama;
59
60
61
62
(3) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, maka Ketua Tim
Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.
Pasal 26
Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru ditetapkan
oleh Menteri Pendidikan Nasional selaku Pimpinan Instasi Pembina Jabatan
Fungsional Guru.
Pasal 27
Usul penetapan angka kredit Guru diajukan oleh:
a. Pimpinan unit kerja instansi Provinsi yang membidangi kepegawaian (paling
rendah eselon II), pimpinan unit kerja instansi Kabupaten/Kota yang
membidangi kepegawaian (paling rendah eselon II), pimpinan unit kerja
instansi pusat yang membidangi kepegawaian (paling rendah eselon II),
Direktur Jenderal yang membidangi pendidikan terkait Departemen Agama
kepada Menteri Pendidikan Nasional untuk angka kredit Guru Madya, pangkat
Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b sampai dengan Guru Utama, pangkat
Pembina Utama golongan ruang IV/e di lingkungan instansi pusat dan daerah;
b. Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri atau pejabat yang
membidangi pendidikan kepada Menteri Pendidikan Nasional untuk angka
kredit Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai
dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e yang
diperbantukan pada sekolah Indonesia di luar negeri;
c. Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian di lingkungan Kantor
Wilayah Departemen Agama kepada Direktur Jenderal yang membidangi
pendidikan terkait Departemen Agama untuk angka kredit Guru Madya,
pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Departemen Agama.
d. Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian di lingkungan Kantor
Wilayah Departemen Agama kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen
Agama untuk angka kredit Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c
sampai dengan pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d di lingkungan
Kantor Wilayah Departemen Agama.
63
64
Pasal 30
(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam Jabatan
Fungsional Guru harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berijazah paling rendah Sarjana (S1) atau Diploma IV, dan bersertifikat
pendidik;
b. pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a;
c. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir; dan
d. memiliki kinerja yang baik yang dinilai dalam masa program induksi.
(2) Pengangkatan Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pengangkatan yang dilakukan untuk mengisi lowongan formasi Jabatan
Fungsional Guru melalui pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil;
(3) Program induksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d diatur lebih
lanjut oleh Menteri Pendidikan Nasional.
Pasal 31
Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Guru dilaksanakan sesuai dengan
formasi Jabatan Fungsional Guru, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam Jabatan Fungsional Guru
dilaksanakan sesuai dengan formasi Jabatan Fungsional Guru yang ditetapkan
oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur
negara setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara;
b. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam Jabatan Fungsional Guru
dilaksanakan sesuai dengan formasi Jabatan Fungsional Guru yang ditetapkan
oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis
Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara
dan setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
65
Pasal 32
(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam Jabatan
Fungsional Guru dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dan
Pasal 31;
b. memiliki pengalaman sebagai Guru paling singkat 2 (dua) tahun;
c. usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun; dan
d. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir.
(2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimiliki, dan jenjang Jabatan
Fungsional Guru ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
(3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan dari
unsur utama dan unsur penunjang.
BAB X
PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI,
DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL GURU
Pasal 33
Pejabat yang berwenang membebaskan sementara, mengangkat kembali, dan
memberhentikan Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari Jabatan Fungsional Guru,
adalah pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 34
Guru dibebaskan sementara dari jabatannya apabila:
a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berupa jenis hukuman
disiplin penurunan pangkat;
b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Guru;
d. menjalani cuti di luar tanggungan negara; dan
66
67
68
69
Pasal 41
(1) Guru yang berpangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a sampai dengan
Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d pada saat Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi ini berlaku, sampai
dengan akhir tahun 2015 belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV
melaksanakan tugas utama Guru sebagai Guru Pertama dengan sistem
kenaikan pangkat menggunakan angka kredit sebagaimana tercantum pada
lampiran V Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi ini.
(2) Guru yang berpangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a sampai dengan
Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d pada saat Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi ini berlaku, sampai
dengan akhir tahun 2015 belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV, dan
belum mencapai pangkat Penata Muda golongan ruang III/a, tetap
melaksanakan tugas utama Guru sebagai Guru Pertama.
(3) Guru yang belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), apabila memperoleh ijazah Sarjana
(S1)/Diploma IV yang sesuai dengan bidang tugas yang diampu, diberikan
angka kredit sebesar 65% (enam puluh lima persen) angka kredit kumulatif
diklat, tugas utama, dan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
ditambah angka kredit ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai dengan
bidang tugas yang diampu dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari
kegiatan penunjang.
(4) Guru yang belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang sudah
memiliki pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b ke atas, apabila
memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai dengan bidang tugas
yang diampu diberikan angka kredit sebesar 100% dari tugas utama dan
pengembangan keprofesian berkelanjutan ditambah angka kredit ijazah
Sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai dengan bidang tugas yang diampu,
dengan memperhitungkan angka kredit unsur penunjang sesuai pada lampiran
70
71
E.E. MANGINDAAN
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
PERATURAN BERSAMA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 03/V/PB/2010
NOMOR : 14 TAHUN 2010
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL
GURU DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
Menimbang
Mengingat
: 1.
Kepegawaian
(Lembaran
Negara
Republik
94
Nasional
(Lembaran
Negara
Republik
Undang-Undang
Pemerintahan
Nomor
Daerah
32
Tahun
(Lembaran
2004
Negara
tentang
Republik
5.
6.
95
7.
8.
Pegawai
Negeri
Sipil
(Lembaran
Negara
Pengangkatan,
Pemindahan,
dan
96
PERATURAN
BERSAMA
MENTERI
PENDIDIKAN
TENTANG
PETUNJUK
FUNGSIONAL
KREDITNYA.
97
GURU
PELAKSANAAN
DAN
ANGKA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:
1. Jabatan fungsional Guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang
lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
2. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
3. Guru kelas adalah Guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang,
dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di
kelas tertentu di TK/RA/BA/TKLB dan SD/MI/SDLB dan yang sederajat,
kecuali mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan serta pendidikan
agama.
4. Guru mata pelajaran adalah Guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran pada satu mata
pelajaran tertentu di sekolah/madrasah.
5. Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah Guru yang mempunyai tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan
dan konseling terhadap sejumlah peserta didik.
6. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan Guru dalam menyusun rencana
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program
perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik.
7. Kegiatan bimbingan dan konseling adalah kegiatan Guru dalam menyusun
rencana bimbingan dan konseling, melaksanakan bimbingan dan konseling,
98
Pembina
Kepegawaian
Daerah
Kabupaten/Kota
adalah
Bupati/Walikota.
13. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi
nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Guru dalam rangka
pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.
14. Penilaian kinerja Guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama
Guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.
15. Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang, daerah dengan
kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan dengan negara
lain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau daerah yang
berada dalam keadaan darurat lain.
16. Program induksi adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja,
pembimbingan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses
pembelajaran bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Guru.
99
pernyataan
melakukan
kegiatan
pengembangan
keprofesian
100
siswa
dalam
praktik
kerja
nyata/
praktik
tersebut
pada
Lampiran
Peraturan
Menteri
Negara
101
Pasal 5
(1) Penetapan angka kredit Guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, dibuat
menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran V Peraturan
Bersama ini.
(2) Penetapan angka kredit (PAK) asli disampaikan kepada Kepala Badan
Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara,
dan tembusannya disampaikan kepada:
a. Guru yang bersangkutan;
b. Sekretaris Tim Penilai Guru yang bersangkutan;
c. Kepala Biro/Badan Kepegawaian Daerah/Bagian Kepegawaian instansi
yang bersangkutan;
d. Pejabat pengusul angka kredit; dan
e. Pejabat lain yang dipandang perlu.
Pasal 6
(1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap Guru wajib
mencatat dan menginventarisasi semua kegiatan yang dilakukan.
(2) Hasil inventarisasi kegiatan dalam bentuk daftar usul penetapan angka kredit
wajib diusulkan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.
(3) Penilaian dan penetapan angka kredit Guru dilakukan paling sedikit 1 (satu)
kali dalam setahun.
(4) Penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat Guru dilakukan
2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode
kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagai berikut:
a. untuk kenaikan pangkat periode April, angka kredit ditetapkan paling
lambat bulan Januari tahun yang bersangkutan;
b. untuk kenaikan pangkat periode Oktober, angka kredit ditetapkan paling
lambat bulan Juli tahun yang bersangkutan.
102
Pasal 7
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit adalah:
a. Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat lain yang ditunjuk setingkat eselon I
bagi Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b sampai
dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e di
lingkungan instansi pusat dan daerah serta Guru Pertama, pangkat Penata
Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina
Utama, golongan ruang IV/e yang diperbantukan pada sekolah Indonesia di
luar negeri.
b. Direktur Jenderal pada Kementerian Agama yang membidangi pendidikan
terkait bagi Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di
lingkungan Kementerian Agama.
c. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi bagi Guru Muda,
pangkat Penata, golongan ruang III/c dan pangkat Penata Tingkat I, golongan
ruang III/d di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
d. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi Guru Pertama,
pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a dan pangkat Penata Muda Tingkat
I, golongan ruang III/b di lingkungan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.
e. Gubernur atau Kepala Dinas yang membidangi pendidikan bagi Guru
Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru
Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Provinsi.
f. Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang membidangi pendidikan bagi Guru
Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru
Madya,
pangkat
Pembina,
golongan
ruang
IV/a
di
lingkungan
Kabupaten/Kota.
g. Pimpinan instansi pusat atau pejabat lain yang ditunjuk bagi Guru Pertama,
pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan instansi pusat di luar
Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama.
103
Pasal 8
(1) Dalam rangka tertib administrasi dan pengendalian, pejabat yang berwenang
dalam menetapkan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 harus
membuat spesimen tanda tangan dan disampaikan kepada Kepala Badan
Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara
yang bersangkutan.
(2) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 dapat mendelegasikan atau memberikan kuasa kepada pejabat
lain.
(3) Apabila terdapat pergantian pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit, spesimen tanda tangan pejabat yang menggantikan tetap harus dibuat
dan disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional
Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan.
Pasal 9
Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 berhalangan sehingga tidak dapat menetapkan angka kredit sampai
batas waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) dan
ayat (4), maka angka kredit dapat ditetapkan oleh pejabat lain satu tingkat di
bawahnya, yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang pendidikan
setelah mendapatkan delegasi atau kuasa dari pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit atau atasan pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit.
BAB III
TIM PENILAI
Pasal 10
(1) Syarat untuk menjadi anggota tim penilai, adalah:
a. menduduki jabatan dan pangkat paling rendah sama dengan jabatan dan
pangkat Guru yang dinilai;
b. memiliki keahlian serta mampu untuk menilai kinerja Guru; dan
c. dapat aktif melakukan penilaian.
104
(2) Anggota tim penilai jabatan fungsional Guru harus lulus pendidikan dan
pelatihan calon tim penilai dan mendapat sertifikat dari Menteri Pendidikan
Nasional.
(3) Masa jabatan anggota tim penilai adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat
kembali untuk masa jabatan berikutnya.
(4) Anggota tim penilai yang telah menjabat 2 (dua) kali masa jabatan secara
berturut-turut dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang
waktu 1 (satu) masa jabatan.
(5) Dalam hal terdapat anggota tim penilai yang berhalangan tetap atau tidak
menunjukkan kinerja yang baik, maka Ketua tim penilai mengusulkan
pengganti antar waktu untuk meneruskan sisa masa tugas, kepada pejabat
yang berwenang menetapkan tim penilai.
(6) Dalam hal terdapat tim penilai yang turut dinilai, Ketua tim penilai dapat
mengangkat anggota tim penilai Pengganti.
(7) Susunan anggota tim penilai paling sedikit 7 (tujuh) orang terdiri dari unsur
teknis, unsur kepegawaian, dan pejabat fungsional Guru, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. seorang Ketua merangkap anggota dari unsur teknis;
b. seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
c. seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur kepegawaian; dan
d. paling kurang 4 (empat) orang anggota.
(8) Anggota tim penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf d, paling
kurang 2 (dua) orang dari pejabat fungsional Guru.
(9) Dalam hal komposisi jumlah anggota tim penilai sebagaimana dimaksud pada
ayat (7) tidak dapat dipenuhi, maka anggota tim penilai dapat diangkat dari
pejabat lain yang mempunyai kompetensi dalam penilaian kinerja Guru.
(10)
Tata kerja tim penilai dan tata cara penilaian angka kredit ditetapkan oleh
105
Pasal 11
(1) Tugas Tim Penilai Pusat:
a. membantu Menteri Pendidikan Nasional dalam menetapkan angka kredit
Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b sampai
dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e di
lingkungan instansi daerah dan pusat serta Guru Pertama, pangkat Penata
Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina
Utama, golongan ruang IV/e yang diperbantukan pada sekolah Indonesia
di luar negeri;
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Menteri Pendidikan
Nasional, yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana
dimaksud pada huruf a.
(2) Tugas Tim Penilai Kementerian Agama:
a. membantu Direktur Jenderal yang membidangi pendidikan terkait pada
Kementerian Agama dalam menetapkan angka kredit Guru Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Kementerian
Agama;
b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal yang
membidangi
pendidikan
terkait
pada
Kementerian Agama,
yang
Kepala
Kantor
Wilayah
Kementerian
Agama
dalam
106
107
(9) Dalam hal tim penilai Kabupaten/Kota belum terbentuk, penilaian angka
kredit Guru dapat dimintakan kepada tim penilai Kabupaten/Kota lain terdekat
atau tim penilai Provinsi yang bersangkutan atau tim penilai pusat.
(10) Dalam hal tim penilai Provinsi belum terbentuk, penilaian angka kredit
Guru dapat dimintakan kepada tim penilai Provinsi lain terdekat atau tim
penilai pusat.
(11) Dalam hal tim penilai Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota belum
terbentuk, penilaian angka kredit Guru dapat dimintakan kepada tim penilai
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota lain terdekat, atau tim penilai
Kantor Wilayah Kementerian Agama yang bersangkutan, atau tim penilai
Kementerian Agama.
(12) Dalam hal tim penilai Kantor Wilayah Kementerian Agama belum
terbentuk, penilaian angka kredit Guru dapat dimintakan kepada tim penilai
Kantor Wilayah Kementerian Agama lain terdekat atau tim penilai
Kementerian Agama.
Pasal 12
(1) Untuk membantu tim penilai dalam melaksanakan tugasnya, dibentuk
Sekretariat tim penilai yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang secara
fungsional bertanggung jawab di bidang kepegawaian.
(2) Sekretariat tim penilai dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit.
Pasal 13
(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat membentuk tim
teknis yang anggotanya terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai
Pegawai Negeri Sipil atau bukan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai
kemampuan teknis yang diperlukan.
(2) Tugas tim teknis adalah memberikan saran dan pendapat kepada Ketua tim
penilai dalam hal memberikan penilaian atas kegiatan yang bersifat khusus
atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu.
108
(3) Tim teknis dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua
tim penilai.
BAB IV
KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
Pasal 14
Angka kredit yang ditetapkan digunakan sebagai dasar pertimbangan penetapan
kenaikan jabatan dan/atau kenaikan pangkat Guru sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 15
(1) Penetapan kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, dapat
dipertimbangkan apabila:
a. paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir;
b. memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan; dan
c. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir.
(2) Kenaikan jabatan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
Pasal 16
(1) Kenaikan
pangkat
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
14,
dapat
dipertimbangkan apabila:
a. paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
b. memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan; dan
c. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua)
tahun terakhir.
(2) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Pusat/Daerah yang menduduki
jabatan Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b untuk
menjadi pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c sampai dengan
Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e ditetapkan oleh
109
110
Pasal 17
(1) Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap
Pegawai Negeri Sipil untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Guru
adalah sebagaimana tersebut pada Lampiran II Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 dengan ketentuan:
a. paling kurang 90% (sembilan puluh persen) angka kredit berasal dari
unsur utama; dan
b. paling banyak 10% (sepuluh persen) angka kredit berasal dari unsur
penunjang.
(2) Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dari Guru Pertama,
pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama,
pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e wajib melakukan kegiatan
pengembangan
keprofesian
berkelanjutan
yang
meliputi
sub
unsur
111
(4) Guru Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d yang akan naik
jabatan/pangkat menjadi Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a
angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat, paling
sedikit 8 (delapan) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya
inovatif, dan paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri.
(5) Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang akan naik pangkat
menjadi Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 12 (dua
belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif,
dan paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri.
(6) Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b yang akan naik
pangkat menjadi Guru Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan
ruang IV/c angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling
sedikit 12 (dua belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau
karya inovatif, dan paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri.
(7) Guru Madya, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/c yang akan
naik jabatan/pangkat menjadi Guru Utama, pangkat Pembina Utama Madya,
golongan ruang IV/d, angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat, paling sedikit 14 (empat belas) angka kredit dari sub unsur
publiksi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan paling sedikit 5 (lima) angka
kredit dari sub unsur pengembangan diri.
(8) Guru Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d yang akan
naik pangkat menjadi Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang
IV/e angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit
20 (dua puluh) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya
inovatif, dan paling sedikit 5 (lima) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri.
(9) Guru Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c yang akan
naik jabatan/pangkat menjadi Guru Utama, pangkat Pembina Utama Madya,
golongan ruang IV/d wajib melaksanakan presentasi ilmiah.
112
Pasal 19
(1) Guru yang bertugas di daerah khusus, dapat diberikan tambahan angka kredit
setara untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 1 (satu) kali selama masa
kariernya sebagai Guru. (2) Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
singkat telah bertugas selama 2 (dua) tahun secara terus menerus di daerah
khusus.
Pasal 20
(1) Kenaikan pangkat bagi Guru dalam jenjang jabatan yang lebih tinggi dapat
dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan terlebih dahulu
oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Guru yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit
tersebut secara kumulatif diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/ pangkat
berikutnya.
BAB V PENILAIAN KINERJA
Pasal 21
(1) Penilaian kinerja Guru dilakukan dalam bentuk paket kerja.
(2) Paket
kerja
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
meliputi
mencakup
aspek
perencanaan
dan
pelaksanaan
mencakup
aspek
perencanaan
dan
pelaksanaan
113
114
(2) Penilaian kinerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan
nilai dan sebutan sebagai berikut:
a. nilai 91 sampai dengan 100 disebut amat baik;
b. nilai 76 sampai dengan 90 disebut baik;
c. nilai 61 sampai dengan 75 disebut cukup;
d. nilai 51 sampai dengan 60 disebut sedang; dan
e. nilai sampai dengan 50 disebut kurang.
(3) Nilai kinerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikonversikan ke
dalam angka kredit yang harus dicapai, sebagai berikut:
a. sebutan amat baik diberikan angka kredit sebesar 125% dari jumlah angka
kredit yang harus dicapai setiap tahun;
b. sebutan baik diberikan angka kredit sebesar 100% dari jumlah angka
kredit yang harus dicapai setiap tahun;
c. sebutan cukup diberikan angka kredit sebesar 75% dari jumlah angka
kredit yang harus dicapai setiap tahun;
d. sebutan sedang diberikan angka kredit sebesar 50% dari jumlah angka
kredit yang harus dicapai setiap tahun;
e. sebutan kurang diberikan angka kredit sebesar 25% dari jumlah angka
kredit yang harus dicapai setiap tahun.
(4) Jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) adalah jumlah angka kredit kumulatif minimal sebagaimana
tersebut pada Lampiran II, III, IV, VI, VII, dan VIII Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 dikurangi jumlah angka kredit pengembangan keprofesian berkelanjutan
dan unsur penunjang yang dipersyaratkan untuk setiap jenjang jabatan/pangkat
dan dibagi 4 (empat). (5) Penilaian kinerja Guru diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. 28
115
BAB VI
PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN
KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN
Bagian Pertama Pengangkatan Dalam Jabatan
Pasal 24
(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Guru
harus memenuhi syarat:
a. berijazah paling rendah Sarjana (S1) atau Diploma IV (D-IV) dan
bersertifikat pendidik;
b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;
c. memiliki kinerja yang baik yang dinilai dalam masa program induksi; dan
d. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir.
(2) Pengangkatan pertama kali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi jabatan fungsional Guru
melalui pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil.
(3) Surat keputusan pengangkatan pertama kali dalam jabatan Guru dibuat
menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VI Peraturan
Bersama ini.
Pasal 25
(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan Guru
dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1)
Peraturan Bersama ini.
b. memiliki pengalaman sebagai Guru paling singkat 2 (dua) tahun; dan
c. usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun.
(2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, sedangkan
jenjang jabatannya ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang
116
diperoleh setelah melalui penilaian dan penetapan angka kredit dari pejabat
yang berwenang yang berasal dari unsur utama dan unsur penunjang.
(3) Surat keputusan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam
jabatan Guru dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada
Lampiran VII Peraturan Bersama ini.
Pasal 26
Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) dan Pasal
25 ayat (1), pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional Guru
dilaksanakan sesuai formasi jabatan fungsional Guru, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan fungsional Guru
dilaksanakan sesuai formasi jabatan fungsional Guru yang ditetapkan oleh
Menteri yang bertanggung jawab dibidang pendayagunaan aparatur negara
setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
b. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan fungsional Guru
dilaksanakan sesuai formasi jabatan fungsional Guru yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis Menteri
yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan setelah
mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
Bagian Kedua Pembebasan Sementara
Pasal 27
(1) Guru dibebaskan sementara dari jabatannya apabila:
a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa
penurunan pangkat;
b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Guru;
d. menjalani cuti di luar tanggungan negara kecuali untuk persalinan ke
empat dan seterusnya; atau
e. melaksanakan tugas belajar selama 6 (enam) bulan atau lebih.
117
(2) Surat keputusan pembebasan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VIII
Peraturan Bersama ini. 31
Bagian Ketiga Pengangkatan Kembali
Pasal 28
(1) Guru yang dibebaskan sementara karena dijatuhi hukuman disiplin tingkat
sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 ayat (1) huruf a, diangkat kembali dalam jabatan Guru apabila
masa berlakunya hukuman disiplin tersebut telah berakhir.
(2) Guru yang dibebaskan sementara karena diberhentikan sementara sebagai
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf b,
dapat diangkat kembali dalam jabatan Guru apabila berdasarkan keputusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dinyatakan tidak
bersalah atau dijatuhi hukuman percobaan.
(3) Guru yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh di luar
jabatan Guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf c, dapat
diangkat kembali dalam jabatan Guru apabila telah selesai melaksanakan tugas
di luar jabatan Guru dengan ketentuan usia paling tinggi 51 (lima puluh satu)
tahun.
(4) Guru yang selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf d dan telah diangkat kembali pada
instansi semula, dapat diangkat kembali dalam jabatan Guru.
(5) Guru yang selesai menjalani tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
27 ayat (1) huruf e, dapat diangkat kembali dalam jabatan Guru apabila telah
selesai menjalani tugas belajar.
(6) Surat keputusan pengangkatan kembali dalam jabatan Guru dibuat menurut
contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran IX Peraturan Bersama
ini.
118
Pasal 29
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat kembali dalam jabatan Guru sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28, jabatannya ditetapkan berdasarkan angka kredit
terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah angka kredit yang diperoleh selama
tidak menduduki jabatan fungsional Guru.
119
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 32
(1) Dengan berlakunya Peraturan Bersama ini, jenjang jabatan setiap Guru
disesuaikan dengan jenjang jabatan/pangkat fungsional Guru, yaitu:
a. Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a dan pangkat
Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
b. Guru Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c dan pangkat Penata
Tingkat I, golongan ruang III/d.
c. Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a, pangkat Pembina
Tingkat I, golongan ruang IV/b, dan pangkat Pembina Utama Muda,
golongan ruang IV/c.
d. Guru Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d dan
pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e.
(2) Jumlah angka kredit yang dicantumkan dalam surat keputusan penyesuaian
jenjang jabatan/pangkat Guru adalah sama dengan jumlah angka kredit
terakhir yang dimiliki.
(3) Penyesuaian jenjang jabatan/pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
(4) Prestasi kerja yang telah dilakukan Guru sampai dengan ditetapkannya
Peraturan Bersama ini, dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84 Tahun 1993.
(5) Penyesuaian jenjang jabatan/pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
penilaian prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan paling
lambat tanggal 31 Desember 2012.
Pasal 33
(1) Pada saat Peraturan Bersama ini ditetapkan, Guru yang masih memiliki
pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a sampai dengan pangkat Pengatur
Tingkat I, golongan ruang II/d melaksanakan tugas sebagai Guru Pertama dan
penilaian prestasi kerjanya sebagaimana tersebut pada Lampiran V Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
120
121
Pasal 34
(1) Pada saat Peraturan Bersama ini ditetapkan, Guru yang memiliki pangkat
paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a dan belum memiliki ijazah
Sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai dengan bidang tugas yang diampu,
disesuaikan dengan jenjang jabatan/pangkat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 32 ayat (1) Peraturan Bersama ini.
(2) Guru yang akan naik pangkat menjadi pangkat Penata Muda, golongan ruang
III/a dan Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan akhir
tahun 2015, apabila tidak memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang
sesuai dengan bidang tugas yang diampu, kenaikan pangkat paling tinggi
adalah pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d atau pangkat terakhir
yang dimiliki.
(3) Pada saat Peraturan Bersama ini ditetapkan, Guru yang telah memiliki pangkat
Pembina, golongan ruang IV/a ke atas dan belum memiliki ijazah Sarjana
(S1)/Diploma IV, tidak dapat dipertimbangkan untuk naik pangkat.
Pasal 35
(1) Guru yang memiliki pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a sampai
dengan pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d sampai dengan akhir
tahun 2015 belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV tetap
melaksanakan tugas utama Guru sebagai Guru Pertama dengan sistem
kenaikan pangkat menggunakan angka kredit sebagaimana tersebut pada
Lampiran V Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009.
(2) Guru yang belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), apabila memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV
yang sesuai dengan bidang tugas yang diampu, diberikan angka kredit sebesar
65% (enam puluh lima persen) angka kredit kumulatif diklat, tugas utama, dan
kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan ditambah angka kredit
ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai dengan bidang tugas yang diampu
dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari kegiatan penunjang.
122
(3) Guru yang belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang sudah
memiliki pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a ke atas, apabila
memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai dengan bidang tugas
yang diampu diberikan angka kredit sebesar 100% (seratus persen) dari tugas
utama dan pengembangan keprofesian berkelanjutan ditambah angka kredit
ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai dengan bidang tugas yang
diampu, dengan memperhitungkan angka kredit unsur penunjang sebagaimana
tersebut pada Lampiran VIII Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009.
(4) Guru yang memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang tidak sesuai
dengan bidang tugas yang diampu, diberikan angka kredit sebagaimana
tersebut pada Lampiran I Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009.
Pasal 36
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Guru golongan II adalah
sebagai berikut:
a. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi Guru mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Guru pada madrasah.
b. Kepala Dinas yang membidangi pendidikan bagi Guru di lingkungan Provinsi.
c. Kepala Dinas yang membidangi pendidikan bagi Guru di lingkungan
Kabupaten/Kota.
d. Pimpinan unit kerja yang membidangi pendidikan setingkat eselon II bagi
Guru di luar Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama.
Pasal 37
Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat berwenang menetapkan angka kredit
Guru golongan II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dibantu oleh:
a. Tim penilai Kantor Kementerian Agama yang selanjutnya disebut tim penilai
Kantor Kementerian Agama;
b. Tim penilai Tingkat Provinsi bagi Gubernur yang selanjutnya disebut tim
penilai Provinsi;
123
124
Ditetapkan
: di Jakarta
MOHMMAD NUH
CONTOH
DAFTAR USUL
Lampiran I :
125
PERATURAN BERSAMA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN
Nama
NIP
NUPTK
Nomor Seri Kartu Pegawai
Tempat dan Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Pendidikan yang Diperhitungkan
Angka Kreditnya
Pangkat/Golongan Ruang/TMT
Jabatan
Lama
Masa Kerja Golongan
Baru
Jenis Guru
Unit Kerja
UNSUR YANG DINILAI
NO
1
I
2
UNSUR UTAMA
1. PENDIDIKAN
A. Mengikuti pendidikan dan memperoleh
gelar/ijazah/akta
1. Doktor (S3)
2. Magister (S2)
3. Sarjana (S1)/Diploma IV
B. Mengikuti Pelatihan Prajabatan
1. Pelatihan prajabatan fungsional
bagi guru calon pegawai negeri
sipil/program induksi
2. PEMBELAJARAN
A. Melaksanakan proses pembelajaran
1. Merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran,
mengevaluasi dan mengolah
hasil pembelajaran, menganalisis
hasil pembelajaran,
melaksanakan tindak lanjut hasil
penilaian
B. Melaksanakan proses bimbingan
1. Merencanakan dan
melaksanakan pembimbingan,
mengevaluasi dan meilai hasil
126
3.
127
128
129
pendidikannya dan
dimuat di jurnal tingkat
lokal (kabuaten/kota/
sekolah/madrasah, dst)
3. Melaksanakan publikasi buku
teks pelajaran, buku pengayaan,
dan pedoman guru
a. Membuat buku pelajaran per
tingkat/buku pendidikan per
judul
1) Buku pelajaran yang
lolos penilaian oleh
BSNP
2) Buku pelajaran yang
dicetak oleh penerbit dan
ber ISBN
3) Buku pelajaran dicetak
oleh penerbit dan belum
ber ISBN
b. Membuat modul/diktat
pembelajaran per semester
1) Digunakan di tingkat
provinsi dengan
pengesahan Dinas
Pendidikan Provinsi
2) Digunakan di tingkat
kota/kabupaten dengan
pengesahan dari Dinas
Pendidikan Kota/
Kabupaten
3) Digunakan di tingkat
sekolah/madrasah
setempat
c. Membuat buku dalam bidang
pendidikan
1) Buku dalam pendidikan
dicetak oleh penerbit dan
ber ISBN
2) Buku dalam pendidikan
dicetak oleh penerbit
tetapi belum ber ISBN
d. Membuat karya hasil
terjemahan yang dinyatakan
oleh Kepala Sekolah/
Madrasah tiap karya
e. Membuat buku pedoman
guru
JUMLAH
C. Melaksanakan Karya Inovatif
1. Menemukan teknologi tepat guna
a. Kategori kompleks
b. Kategori sederhana
2. Menemukan/menciptakan karya
seni
a. Kategori kompleks
b. Kategori sederhana
3. Membuat/memodifikasi alat
130
II
pelajaran/peraga/praktikum
a. Membuat alat pelajaran
1) Kategori kompleks
2) Kategori sederhana
b. Membuat alat peraga
1) Kategori kompleks
2) Kategori sederhana
c. Membuat alat praktikum
1) Kategori kompleks
2) Kategori sederhana
4. Mengikuti pengembangan/
penyusunan standar, pedoman,
soal dan sejenisnya
a. Mengikuti kegiatan
penyusunan standar/
pedoman/soal dan
sejenisnya pada tingkat
Nasional
b. Mengikuti kegiatan
penyusunan standar/
pedoman/soal dan
sejenisnya pada tingkat
Provinsi
JUMLAH
JUMLAH UNSUR UTAMA
UNSUR PENUNJANG
1. PENUNJANG TUGAS GURU
A. Memperoleh gelar atau ijazah yang
tidak sesuai dengan bidang yang
diampunya
1. Memperoleh gelar/ijazah yang
tidak sesuai dengan bidang yang
diampunya
a. Doktor (S3)
b. Pascasarjana (S2)
c. Sarjana (S1)/Diploma IV
B. Melaksanakan kegiatan yang
mendukung tugas guru
1. Melaksanakan kegiatan yang
mendukung tugas guru
a. Membimbing siswa dalam
praktik kerja nyata/praktik
individu/ekstrakurikuler dan
yang sejenisnya
b. Sebagai pengawas ujian
penilaian dan evaluasi
terhadap proses dan hasil
belajar, tingkat
1) Sekolah
2) Nasional
c. Menjadi anggota organisasi
profesi, sebagai
1) Pengurus aktif
2) Anggota aktif
d. Menjadi anggota kegiatan
Kepramukaan, sebagai
131
1) Pengurus aktif
2) Anggota aktif
e. Menjadi tim penilai Angka
Kredit
f. Menjadi Tutor/Pelatih/
Instruktur
C. Perolehan penghargaan/tanda jasa
1.
Perolehan penghargaan/tanda
jasa Satya Lencana Karya Satya
a. 30 (tigapuluh) tahun
b. 20 (duapuluh) tahun
c. 10 (sepuluh) tahun
2. Memperolah penghargaan tanda
jasa
JUMLAH UNSUR PENUNJANG
JUMLAH UNSUR UTAMA DAN PENUNJANG
Jabatan
NAMA PEJABAT PENGUSUL
NIP. .....................................
NAMA PENILAI II
NIP. .....................................
VI. CATATAN KETUA TIM PENILAI
1. ........................................
2. ........................................
3. ........................................
4. dst
132
NIP. .....................................
CONTOH
Lampiran II :
SURAT PERNYATAAN
MELAKSANAKAN TUGAS PEMBELAJARAN
BIMBINGAN DAN TUGAS TERTENTU
PERATURAN BERSAMA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Nomor
: 03/V/PB/2010
Nomor
: 14 Tahun 2010
Tanggal : 6 Mei 2010
SURAT PERNYATAAN
MELAKSANAKAN TUGAS PEMBELAJARAN/BIMBINGAN DAN TUGAS TERTENTU
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
NIP
NUPTK
Pangkat/Golongan Ruang/TMT
Jabatan
Unit Kerja
Menyatakan bahwa,
Nama
NIP
NUPTK
Pangkat/Golongan Ruang/TMT
Jabatan
Unit Kerja
:
:
:
:
:
:
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
:
:
:
:
:
:
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
133
Nama Jelas
NIP.
*) Dipilih dari kegiatan berikut:
1. Menjadi Kepala Sekolah/Madrasah
2. Menjadi Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
3. Menjadi Ketua Program Keahlian/Program Studi atau yang sejenisnya
4. Menjadi Kepala Perpustakaan
5. Menjadi Kepala Laboratorium, Bengkel, Unit Produksi atau yang sejenisnya
6. Menjadi pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang menyelenggarkan pendidikan inklusi,
pendidikan terpadu atau yang sejenisnya
7. Menjadi wali kelas
8. Menyusun kurikulum pada satuan pendidikannya
9. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
10. Membimbing guru pemula dalam program induksi
11. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
12. Menjadi pembimbing dalam penyusunan publikasi ilmiah dan karya inovatif
13. Melaksanakan pembimbingan pada kelas yang menjadi tanggung jawabnya (khusus guru kelas)
134
CONTOH
Lampiran III:
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN
KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
PERATURAN BERSAMA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Nomor
: 03/V/PB/2010
Nomor
: 14 Tahun 2010
Tanggal : 6 Mei 2010
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
NIP
NUPTK
Pangkat/Golongan Ruang/TMT
Jabatan
Unit Kerja
Menyatakan bahwa,
Nama
NIP
NUPTK
Pangkat/Golongan Ruang/TMT
Jabatan
Unit Kerja
:
:
:
:
:
:
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
:
:
:
:
:
:
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
135
Nama Jelas
NIP.
Lampiran IV: PERATURAN BERSAMA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Nomor
: 03/V/PB/2010
Nomor
: 14 Tahun 2010
Tanggal : 6 Mei 2010
CONTOH
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN
KEGIATAN PENUNJANG TUGAS GURU
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG TUGAS GURU
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
NIP
NUPTK
Pangkat/Golongan Ruang/TMT
Jabatan
Unit Kerja
Menyatakan bahwa,
Nama
NIP
NUPTK
Pangkat/Golongan Ruang/TMT
Jabatan
Unit Kerja
:
:
:
:
:
:
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
:
:
:
:
:
:
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
2.
3.
Jumlah
Demikian pernyataan ini dibuat dengan melampirkan bukti fisik untuk dapat dipergunakan dimana
mestinya.
......................................................
Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah
136
Nama Jelas
NIP.
CONTOH
PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU
Lampiran V:
PERATURAN BERSAMA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Nomor
: 03/V/PB/2010
Nomor
: 14 Tahun 2010
Tanggal : 6 Mei 2010
137
...........................
...........................
Mengingat
Menetapkan
Pertama
:
:
Kedua
Ketiga
Keempat
:
:
:
138
Ditetapkan di
Pada tanggal
Nama Jelas
NIP.
Tembusan
1. Menteri Pendidikan Nasional;
2. Kepala BKN/Kantor Regional BKN, *);
3. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD);
4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
5. Kepala Biro/Bagian Keuangan yang bersangkutan; *)
6. Pejabat instansi lain yang berkepentingan
*) Coret yang tidak perlu
**) Diisi apabila ada penambahan Diktum yang dianggap perlu
139
:
:
.......................
.......................
CONTOH:
KEPUTUSAN PENGANGKATAN
PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN
KE DALAM JABATAN GURU
KEPUTUSAN
MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALI KOTA *)
NOMOR: ..............................................................
TENTANG
PENGANGKATAN MELALUI PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN
KE DALAM JABATAN GURU
MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALI KOTA *)
Menimbang
Mengingat
Menetapkan
Pertama
:
:
Kedua
Ketiga
Keempat
:
:
:
140
Ditetapkan di
Pada tanggal
Nama Jelas
NIP.
Tembusan:
1. Menteri Pendidikan Nasional;
2. Kepala BKN/Kantor Regional BKN, *);
3. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD);
4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
5. Kepala Biro/Bagian Keuangan yang bersangkutan; *)
6. Pejabat instansi lain yang berkepentingan
*) Coret yang tidak perlu
**) Diisi apabila ada penambahan Diktum yang dianggap perlu
141
:
:
.......................
.......................
CONTOH:
KEPUTUSAN PEMBEBASAN
SEMENTARA DARI JABATAN GURU
KEPUTUSAN
MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALI KOTA *)
NOMOR: ..............................................................
TENTANG
PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN GURU
MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALI KOTA *)
Menimbang
Mengingat
Menetapkan
Pertama
:
:
Kedua
Ketiga
Keempat
:
:
:
142
Ditetapkan di
Pada tanggal
:
:
.......................
.......................
Nama Jelas
NIP.
Tembusan:
1. Menteri Pendidikan Nasional;
2. Kepala BKN/Kantor Regional BKN, *);
3. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD);
4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
5. Kepala Biro/Bagian Keuangan yang bersangkutan; *)
6. Pejabat instansi lain yang berkepentingan
*) Coret yang tidak perlu
**) Diisi apabila ada penambahan Diktum yang dianggap perlu
143
CONTOH:
KEPUTUSAN PENGANGKATAN KEMBALI
DALAM JABATAN GURU
Lampiran IX:
PERATURAN BERSAMA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Nomor
: 03/V/PB/2010
Nomor
: 14 Tahun 2010
Tanggal : 6 Mei 2010
KEPUTUSAN
MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALI KOTA *)
NOMOR: ..............................................................
TENTANG
PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN GURU
MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALI KOTA *)
Menimbang
Mengingat
Menetapkan
Pertama
:
:
Kedua
Ketiga
Keempat
:
:
:
144
Ditetapkan di
Pada tanggal
:
:
.......................
.......................
Nama Jelas
NIP.
Tembusan:
1. Menteri Pendidikan Nasional;
2. Kepala BKN/Kantor Regional BKN, *);
3. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD);
4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
5. Kepala Biro/Bagian Keuangan yang bersangkutan; *)
6. Pejabat instansi lain yang berkepentingan
*) Coret yang tidak perlu
**) Diisi apabila ada penambahan Diktum yang dianggap perlu
145
CONTOH:
KEPUTUSAN PEMBERHENTIAN
DARI JABATAN GURU
Lampiran X:
PERATURAN BERSAMA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Nomor
: 03/V/PB/2010
Nomor
: 14 Tahun 2010
Tanggal : 6 Mei 2010
KEPUTUSAN
MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALI KOTA *)
NOMOR: ..............................................................
TENTANG
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN GURU KARENA DIJATUHI HUKUMAN TINGKAT BERAT
DAN TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP,
KECUALI HUKUMAN DISIPLIN BERAT BERUPA PENURUNAN PANGKAT
MENTERI/PIMPINAN LPNK/GUBERNUR/BUPATI/WALI KOTA *)
Menimbang
Mengingat
Menetapkan
Pertama
:
:
146
Kedua
Ketiga
:
:
Keempat
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
Pada tanggal
:
:
.......................
.......................
Nama Jelas
NIP.
Tembusan:
1. Menteri Pendidikan Nasional;
2. Kepala BKN/Kantor Regional BKN, *);
3. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD);
4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
5. Kepala Biro/Bagian Keuangan yang bersangkutan; *)
6. Pejabat instansi lain yang berkepentingan
*) Coret yang tidak perlu
**) Diisi apabila ada penambahan Diktum yang dianggap perlu
KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
MOHAMMAD NUH
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
Contoh:
Drs. Sumarto guru SMKN 1 Cimahi Jawa Barat pada tahun ke 4
(empat) sejak kenaikan pangkat terakhir telah memiliki angka
kredit kumulatif yang memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi. Apabila yang bersangkutan akan naik
pangkat dari golongan ruang IV/a ke golongan ruang IV/b, maka
yang bersangkutan dalam pengusulan tersebut selain
melampirkan kelengkapan daftar usulan penetapan angka
kredit (DUPAK) juga harus melampirkan keputusan penetapan
angka kredit (PAK) terakhir yang dimiliki.
3. Guru wajib mengusulkan penetapan angka kredit untuk
penilaian setiap tahun dan apabila yang bersangkutan tidak
mengusulkan sesuai dengan ketentuan, maka hasil kinerja yang
bersangkutan hanya dinilai 3 (tiga) tahun terakhir yang dihitung
dari saat mengusulkan penilaian kinerja.
Contoh:
Dra. Rosiana guru SMKN 2 Ambon mengusulkan penetapan
angka kredit untuk penilaian pada bulan Desember 2012, PAK
terakhir yang dimiliki yang bersangkutan TMT 1 Januari 2008.
Jika yang bersangkutan tidak mengusulkan penilaian kinerja
pada tahun 2009, 2010, 2011, 2012, maka kinerja yang dapat
dinilai hanya kinerja pada tahun 2010, tahun 2011, dan tahun
2012 (3 tahun terakhir).
VIII.
234
Contoh:
Mulyanto, S.Pd. adalah calon pegawai negeri (CPNS) guru di
SMP Negeri 1 Surakarta yang berijazah S-1 dan memperoleh
sertifikat pendidik mata pelajaran Biologi. Yang bersangkutan
mulai melaksanakan tugas mengajar biologi sejak tanggal 1
Oktober 2009 dengan 24 jam tatap muka. Mulyanto, S.Pd
diangkat menjadi PNS setelah lulus latihan pra jabatan,
kesehatannya dinyatakan memenuhi persyaratan, semua unsur
DP3-nya baik, dan nilai kinerja program induksinya baik. Dalam
proses pembelajaran Mulyanto, S.Pd. telah melaksanakan
penyusunan rencana pembelajaran sampai dengan analisis
dan perbaikan hasil pembelajaran, tetapi kegiatan
keprofesionalannya belum dilaksanakan, maka dalam
pengangkatan Mulyanto, S.Pd. sebagai PNS dan penetapan
jenjang jabatan berikut angka kreditnya dihitung sebagai
berikut.
Ijazah yang diperoleh adalah S-1 angka kreditnya = 100
Pelatihan prajabatan/program induksi
=
3 +
Jumlah:
= 103
Dengan demikian Mulyanto, S.Pd terhitung 1 Oktober 2010
diangkat sebagai guru PNS dengan :
Pangkat/golongan ruang : Penata Muda, III/a
Jenjang jabatan
: Guru Pertama
Angka Kredit
: 103
B. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG PINDAH DARI JABATAN LAIN
KE JABATAN GURU DAN BELUM PERNAH MENJADI GURU
Pegawai negeri sipil yang pindah dari jabatan lain ke jabatan guru
dan belum pernah menjadi guru harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut.
1. Berijazah S-1 sesuai dengan bidang yang diampu.
2. Memiliki sertifikat pendidik/keahlian sesuai dengan bidang yang
diampu.
3. Ada formasi untuk pengangkatan jabatan guru.
4. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam daftar
penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) tahun terakhir
sekurang-kurangnya bernilai baik.
5. Mempunyai nilai kinerja baik dalam program induksi sekurangkurangnya 1 (satu) tahun.
6. Usia maksimum 50 tahun.
Pengangkatan ke dalam jabatan guru ditetapkan sesuai dengan
angka kredit yang dimilikinya berdasarkan hasil penilaian tim penilai
yang telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan
pangkatnya sama dengan pangkat terakhir yang dimiliki.
Contoh :
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
LAIN-LAIN
A. Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru Dan
Angka Kreditnya beserta perangkat dan petunjuk
pelaksanaannya, terjadi beberapa perubahan antara lain:
1. Jenjang jabatan guru yang semula 13 (tiga belas) berubah
menjadi 4 (empat), yaitu: Guru Pertama, Guru Muda, Guru
Madya, dan Guru Utama.
2. Penilaian dalam subunsur proses pembelajaran/pembimbingan
yang semula menggunakan besaran angka kredit pada setiap
rincian tugas pokok berubah menjadi penilaian kinerja sistem
paket dengan menggunakan sebutan amat baik, baik, sedang,
cukup, dan kurang yang dikonversikan ke dalam angka kredit.
3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan diwajibkan mulai
Guru Pertama golongan ruang III/a.
247
KETENTUAN PERALIHAN
Masa penilaian kinerja guru sampai dengan diberlakukan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya secara efektif pada tanggal 1 Januari 2013, diatur
sebagai berikut.
1. Guru yang masih memiliki pangkat Pengatur Muda, golongan
ruang II/a sampai dengan pangkat Pengatur Tingkat I, golongan
ruang II/d melaksanakan tugas sebagai Guru Pertama dan
penilaian prestasi kerjanya sebagaimana tersebut pada Lampiran
V Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
2. Guru yang sudah ditetapkan penyesuaian jabatannya sesuai
dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, maka usulan
kenaikan pangkat dan jabatannya harus menggunakan peraturan
yang baru.
3. Guru sebagaimana dimaksud pada angka 1, apabila
melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
dan kegiatan penunjang tugas Guru, diberikan angka kredit
sebagaimana tersebut pada Lampiran V Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
4. Guru sebagaimana dimaksud pada angka 1, apabila:
248
249
TTD
250
MOHAMMAD NUH
251