Anda di halaman 1dari 26

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

I. KOMPETENSI UMUM
Praktikan

dapat mengetahui

dan

memahami

faktor-faktor

lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba


II. KOMPETENSI KHUSUS
Praktikan dapat menentukan pengaruh suhu, pengaruh zat kimia,
pengaruh cahaya, pengaruh logam dan pengaruh pH terhadap
pertumbuhan bakteri

Vibrio

cholerae,

Streptococcus

mutan,

Salmonella thyposa, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa.


III. PRINSIP
Penentuan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroba dengan
menginkubasi bakteri

uji

dengan

menggunakan

medium

GNB

(Glukosa Nutrient Broth) pada suhu 5C di kulkas, 27C di enkas dan


37C di inkubator. Dibiarkan selama 1 x 24 jam.
Penentuan pengaruh pH terhadap pertumbuhan bakteri uji dengan
variasi pH yaitu pH 3, pH 7, dan pH 9 lalu di inkubasi pada suhu 37 oC
selama 1 x 24 jam.
Penentuan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan mikroba
dengan memberikan perlakuan berbeda yaitu (1)dibungkus karbon dan
dijemur, (2) tidak dibungkus tetapi dijemur dan (3) tidak dibungkus dan
tidak dijemur kemudian diinkubasi pada suhu 37 oC selama 1 x 24 jam.
Penentuan pengaruh bahan kimia terhadap pertumbuhan mikroba
berdasarkan zona hambatan yang dihasilkan dengan pemberian paper

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

disk yang telah direndam dalam cairan antiseptic, desinfektan,


antibiotic dan pengawet diinkubasi pada suhu 37 oC selama 1 x 24 jam.
Penentuan pengaruh logam berat terhadap pertumbuhan mikroba
berdasarkan diameter zona oligodinamik yang dihasilkan oleh logam.
diinkubasi pada suhu 37oC selama 1 x 24 jam.
IV. KAJIAN TEORI
Secara umum

ada

faktor

yang

dapat

mempengaruhi

pertumbuhan bakteri yaitu factor lingkungan dan zat hara. Termasuk


dalam factor lingkungan adalah suhu, pH, oksigen dan tekanan
osmotic (Hastowo, 1992).
Aktivitas mikroba dipengaruhi oleh factor-faktor lingkungannya.
Perubahan lingkungan dapat mengakibatkan perubahan sifat morfologi
dan fisiologi mikroba. Beberpa kelompok mikroba sangat resisten
terhadap perubahan factor lingkungan. Mikroba tersebut dapat dengan
cepat menyesuaikan diri dengan kondisi baru tersebut. Factor
lingkungan meliputi factor abiotic (fisika dan kimia) dan factor abiotic
(Sumarsih, 2003).
Pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba (entjang, 2003) :
1) Mengubah permeabilitas membrane cytoplasma sehingga lalu
2)
3)
4)
5)
6)

lintas zat-zat yang keluar masuk sel mikroba menjadi kacau.


Oksidasi
Terjadi ikatan kimia
Memblokir beberapa reaksi kimia
Hydrolisa
Mengubah sifat colloidal protoplasma sehingga menggumpal dan
selnya mati.

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

Antiseptik adalah zat-zat yang

membunuh atau mencegah

pertumbuhan mikroorganisme. Istilah ini terutama digunakan untuk


sediaan yang dipakai pada jaringan hidup (Anonim, 2008).
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba terutama
fungi yang dapat menghambat dan membasmi mikroba jenis lain
(Gunawan, 2012).
Desinfektan adalah zat kimia yang digunakan untuk membunuh
mikroba pathogen pada benda-benda. Tindakannya disebut desinfeksi
(Entjang, 2003).
Bakteri dibagi dalam beberapa kelompok menurut suhu optimum
pertumbuhann yaitu (Hastowo,1992) :
1. Psikrofil :5-30oC
Kelompok bakteri ini dapat menimbulkan kesulitan untuk makanan
yang disimpan dalam lemari es, oleh karena itu kelompok ini masih
dapat tumbuh pada suhu 4oC.
2. Mesofil : 15-50oC
Bakteri pada umumnya termasuk dalam kelompok ini. Bakteri
pathogen mempunyai suhu optimum sekitar 35-40 oC, sedangkan
bakteri tanah memiliki suhu optimum sekitar 30oC.
3. Termofil :50-60oC
Dalam kelompok ini sebenarnya termasuk juga bakteri dalam
sumber air panas yang dapat tumbuh pada suhu 90 oC.
Cahaya, sebagian besar bakteri adalah chemotrophee, karena itu
pertumbuhan tidak bergantung pada adanya cahaya matahari. pada
bebeberapa spesies, cahaya matahari dapat membunuhnya karena
pengaruh sinar UV (Entjang, 2003).

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

Berdasarkan sumber energy, bila energy berasal dari bahan kimia


makan organisme bersifat kemotrofik dan bila energy berasal dari
cahaya disebut fototrofik (Hastowo, 1992).
Logam berat seperti Hg,Ag,Cu, Au dan Pb pada kadar rendah
dapat bersifat meracun (toksis). Logam berat mempunyai daya
oligodinamik, yaitu daya bunuh logam berat pada kadar rendah, selain
logam berat ada ion-ion lain yang dapat mempengaruhi kegiatan
fisiologi

mikroba

yaitu

sulfat,

tartrat,

klorida,

nitrat

dan

benzoate(Sumarsih, 2003).
Mikroba umumnya menyukai pH netral. Berdasarkan pH-nya
mikroba dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu (a) mikroba asidofil
adalah kelompok mikroba yang dapat hidup pada pH 2,0-5,0, (b)
mikroba mesofil (neutofil) adalah kelompok mikroba yang dapat hidup
pada pH 5,5-8,0 dan (c) mikroba alkalifil adalah kelompok mikroba
yang dapat hidup pada pH 8,4-9,5 (Sumarsih, 2003).
Beberapa bakteri dapat hidup pada suasana asam, misalnya
bakteri yang hidup pada gusi manusia, yaitu Streptococcus mutans,
ada pula bakteri yang tumbuh baik pada suasana basa, misalnya
Vibrio cholera (Entjang, 2003).
V. METODE KERJA
a. Alat
Adapun

alat-alat

yang

dipakai pada

percobaan

kali

ini

adalah autoklaf, cawan petri, enkas, erlenmeyer 250 ml, incubator,


lampu spiritus, lemari es, pipet tetes, pinset, penggaris, oven, ose
bulat, ose lurus, rak tabung reaksi, spoit 10 ml, spidol F, tabung
reaksi, vial dan waterbath.
RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

b. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah antiseptic, bakteri uji (Vibrio cholera, Streptococcus mutan,
Salmonella

thyposa,

Escherichia

coli

dan

Pseudomonas

aeruginosa),CH3COOH, desinfektan, disk antibiotic, GNA (Glukosa


Nutrient Agar), GNB (Glukosa Nutrient Broth), kertas karbon, kertas
pH universal, kapas, uang logam, NH4OH, pengawet dan tisu.
c. Cara Kerja
1. Pengaruh suhu
a. Dimasukkan sebanyak 10 ml medium GNB ke dalam
masing-masing tabung sebanyak 3 buah.
b. Diinokulasi 1 ose suspensi biakan bakteri uji ke dalam
masing-masing tabung.
c. Di inkubasi Tabung I pada suhu 5C di lemari es, Tabung II di
inkubasi pada suhu 27C di enkas dan Tabung III di inkubasi
pada suhu 37C di Incubator
d. Dilakukan pengamatan setelah 1 x 24 jam dan diamati
perubahan yang terjadi.
e. Dilakukan uji control.
2. Pengaruh cahaya
a. Disiapkan 3 buah cawan petri.
b. Dimasukkan sebanyak 1 ose suspensi biakan bakteri uji dan
masing-masing dimasukkan ke dalam 3 cawan petri
tersebut.
c. Ditambahkan 10 ml medium GNA pada masing-masing
cawan petri tersebut.
d. Dilakukan pada cawan Petri I, Dibungkus dengan kertas
karbon lalu dipaparkan di bawah sinar matahari selama 15
menit setelah itu. Pada cawan petri II, dipaparkan di bawah
RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

sinar matahari selama 15 menit tanpa dibungkus kertas


karbon. Pada cawan petri III, tidak dipaparkan dan juga tidak
dibungkus.
e. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 1 x 24 jam.
f. Diamati perubahan yang terjadi
g. Dilakukan uji control.
3. Pengaruh pH
a. Dimasukkan sebanyak 10 ml medium GNB ke dalam
masing-masing tabung sebanyak 3 buah.
b. Diinokulasi 1 ose suspensi biakan bakteri uji ke dalam
masing-masing tabung.
c. Diukur pH masing-masing tabung dengan kertas pH
universal.
d. Dilakukan perlakuan pada tabung reaksi I, ditambahkan
Asam asetat untuk memberikan suasana asam (pH 3). Pada
tabung reaksi II, pada pH netral (pH 7). Pada tabung reaksi
III, ditambahkan Amonium

Hidroksida

untuk memberi

suasana basa (pH 9)


e. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 1 x 24 jam.
f. Diamati perubahan yang terjadi
g. Dilakukan uji control
4. Pengaruh zat kimia
a. Disiapkan 1 buah cawan petri.
b. Dimasukkan sebanyak 1 ose suspensi biakan bakteri uji dan
dimasukkan ke dalam cawan petri tersebut.
c. Ditambahkan 10 ml medium GNA pada cawan petri tersebut.
d. Dibagi cawan petri menjadi 4 bagian dengan menggunakan
spidol F pada bawah luar cawan petri.
e. Dipijarkan pinset lalu diambil 3 paper disk dan 1 disk
antibiotik. Paper disk I, dicelupkan pada antiseptik (betadine)
lalu dimasukkan kedalam bagian 1. Paper disk II, dicelupkan
pada desinfektan (domestos) setelah itu dimasukkan ke
RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

dalam bagian 2. Paper disk III, dicelupkan pada pengawet


(Na. Benzoat) setelah itu dimasukkan ke dalam bagian 3.
Pada Disk antibiotic (Cefadroxil) dimasukkan ke dalam
bagian yang lain lagi dari cawan petri (bagian 4).
f. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 1 x 24 jam.
g. Diukur diameter zona hambat (area bening)

yang

ditimbulkan oleh zat kimia


h. Dilakukan uji control.
5. Pengaruh logam
a. Disiapkan 1 buah cawan petri
b. Dimasukkan sebanyak 1 ose suspensi biakan bakteri uji dan
dimasukkan ke dalam cawan petri tersebut.
c. Ditambahkan 10 ml medium GNA pada cawan petri tersebut.
d. Direndam uang logam pada larutan asam asetat pekat, lalu
dibilas dengan aquadest.
e. Dimasukkan uang logam ke dalam tengah cawan petri
tersebut.
f. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 1 x 24 jam.
g. Diukur diameter zona oligodinamik (area bening) yang
ditimbulkan uang logam tersebut
h. Dilakukan uji control.
VI. HASIL PRAKTIKUM
a. Data Pengamatan
1) Pengaruh suhu
klp

bakteri

Vibrio cholera

Streptococcus
mutan
Salmonella thyposa
Escherichia coli
Pseudomonas
aeruginosa.

3
4
5

5 oC
-

suhu
27oC

37oC

+
+
+

++
+
+

2) Pengaruh pH
RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

klp

Bakteri

Vibrio cholera

Perlakuan
pH 7
+

Streptococcus
mutan
Salmonella thyposa
Escherichia coli
Pseudomonas
aeruginosa.

+
+
+

++
+
+

pH 3

3
4
5

pH 9
+

3) Pengaruh cahaya
klp

bakteri

Vibrio
cholera
Streptococcus
mutan
Salmonella
thyposa
Escherichia
coli
Pseudomonas
aeruginosa.

2
3
4
5

bungkus

tidak dibungkus

dipaparkan
500

dipaparkan
TBUD

dipaparkan
TBUD

348

256

1004

118

13

36

TBUD

TBUD

TBUD

4) Pengaruh logam
klp
1
2
3
4
5

bakteri
Vibrio
cholera
Streptococcus
mutan
Salmonella
thyposa
Escherichia
coli
Pseudomonas
aeruginosa.

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

sampel

zona oligodinamik (mm)

100 (1996)

I
35

II
35

III
35

rata-rata
35

100 (2003)

27

28

28,3

500 (1999)

1000 (2010)

33

35

34

34

200 (2003)

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

5) Pengaruh zat kimia


klp

bakteri

Vibrio
cholera

Streptococcus
mutan

Salmonella
thyposa

Pseudomonas
aeruginosa.

sampel

zona hambat (mm)

Betadin

I
27

II
29

III
28

Rata
28

Cefadroxil
Domestos
Na.Benzoat

27
45
0

28
48
0

27
40
0

27,3
44,3
0

Harpic

10

10

9,6

Lifebuoy
Tetracyclin
Benzil

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

konidium
Ampicillin
Listerin
Clink
Benzil

0
0
0
33

0
0
0
30

0
0
0
30

0
0
0
31

konidium
Na.Benzoat
Detol

11
10

13
11

11
11

11,7
10,6

13

13

13

13

11

12

14

12,3

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
Antibiotik
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Desinfektan

b.

Foto Pengamatan
1. Pengaruh suhu

Ket :
1. Medium
AMIRULLAH,
S.Farm
GNB
2. keruh
3. Jernih

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

5oC, 27oC, 37oC

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2. Pengaruh pH

Ket :
1.
2.
3.
4.

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

pH 3, pH 7, pH 9

Keruh
Endapan
Jernih
Medium GNB

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

3. Pengaruh zat kimia


LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Ket :
1. Koloni
2. Zona oligodinamik
antibiotik
3. Zona oligodinamik
antiseptik
4. Zona oligodinamik
desinfektan
5. Zona oligodinamik
pengawet
RINI ANDRIANI
150 2013 0032

Pengaruh zat kimia

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

4. Pengaruh logam
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Ket :
1.
2.
3.
4.

Uang logam
Medium GNA
Koloni
Zona oligodinamik

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

Pengaruh logam

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

5. Pengaruh cahaya
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Ket :
5. koloni
6. dijemur,
dibungkus
7. dibungkus, dijemur
8. dibungkus, dijemur

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

Pengaruh cahaya

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

VII.

PEMBAHASAN
Pertumbuhan mikroba pada umumnya sangat tergantung dan
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perubahan faktor lingkungan
dapat mengakibatkan perubahan sifat morfologi dan fisiologi. Hal ini
dikarenakan, mikroba selain menyediakan nutrient yang sesuai untuk
kultivasinya, juga diperlukan faktor lingkungan yang memungkinkan
pertumbuhan mikroba secara optimum.
Faktor lingkungan itu meliputi faktor abiotik dan faktor biotik.
Faktor abiotik adalah faktor luar seperti suhu, pH, tekanan osmose
dan lain-lain. Sedangkan faktor biotik adalah dari mikroorganisme itu
sendiri.
Faktor- faktor tersebut meliputi :
a. Faktor fisik, misalnya suhu, tekanan osmose, kandungan oksigen,
pH, dan lain-lain.
b. Faktor kimia, misalnya senyawa racun dan lain-lain.
c. Faktor biologi, misalnya interaksi dengan mikroorganisme lain.

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

Pada percobaan ini dilakukan pengamatan terhadap mikroba


akibat pengaruh faktor lingkungan yang meliputi faktor abiotik. Faktor
abiotik adalah faktor luar yang dapat berupa faktor kimia dan faktor
fisika. Dalam percobaan ini dilihat faktor fisika meliputi pengaruh
suhu, pengaruh pH dan pengaruh cahaya (sinar matahari). Adapun
faktor kimia digunakan zat-zat kimia untuk melihat bagaimana
penghambatan pertumbuhan mikroba yang bersangkutan.
1. Pengaruh suhu
Pada suhu yang terlalu rendah (suhu minimum) dan terlalu tinggi
(suhu maksimum) pertumbuhan mikroorganisme akan terhambat
bahkan mati, oleh sebab itu ada suhu yang optimal bagi
mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang biak. Atas dasar
suhu pertumbuhannya,mikroba dapat dibedakan menjadi 3 golongan
yaitu :
-

Mikroorganisme psikrofil yaitu mikroorganisme yang suka hidup


pada suhu yang dingin, dapat tumbuh paling baik pada suhu

optimum dibawah 20oC.


Mikroorganisme mesofil, yaitu mikroorganisme yang dapat hidup
secara maksimal pada suhu yang sedang, mempunyai suhu

optimum di antara 20oC sampai 50oC


Mikroorganisme termofil, yaitu mikroorganisme yang tumbuh
optimal atau suka pada suhu yang tinggi, mikroorganisme ini
sering tumbuh pada suhu diatas 40oC.
Pada pengaruh suhu, biakan Vibrio cholera sebanyak 1 ose lalu

dimasukkan dalam 3 buah tabung reaksi yang berbeda yang telah


RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

berisi masing-masing sebanyak 10 ml medium GNB, pada tabung I


pada suhu 5C, tabung II pada suhu 27C, tabung III pada suhu 37C
pada suhu 5C di simpan pada lemari es, tabung II pada suhu 25C
disimpan pada incubator suhu kamar, tabung III pada suhu 37C di
simpan pada incubator, dibiarkan selam 1x24 jam, lalu diamati
Pada tabung I (suhu 5oC) biakan bakteri Vibrio cholera tidak
tumbuh, sedangkan tabung II (suhu 27 oC) dan tabung III (suhu 37oC)
tumbuh yaitu ditandai dengan adanya kekeruhan dan termasuk
dalam bakteri mesofil.
2. Pengaruh pH
Pada pH yang terlalu asam ataupun basa, dapat menyebabkan
pertumbuhan pada mikroorganisme akan terhambat bahkan mati.
Berdasarkan pH yang ada, jasad dikenal :
-

Mikroorganisme yang asidofilik, yaitu jasad yang dapat tumbuh

pada pH antara 2,0-5,0.


Mikroorganisme yang neutrofilik, yaitu jasad yang dapat tumbuh

pada pH antara 5,5-8,0


Mikroorganisme yang alkalifilik, yaitu jasad yang dapat tumbuh
pada pH antara 8,4-9,5
Pada pengaruh pH, suspense biakan Vibrio cholera masing-

masing 1 ose lalu dimasukkan dalam tabung reaksi yang telah berisi
medium GNB sebanyak 3 buah, dimana pada tabung I pada pH 3
(dengan penambahan Asam asetat), pada tabung II pada pH 7
(netral), pada tabung III pada pH 9 (dengan penambahan NH 4OH).
RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

Setelah itu di inkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu 37 oC. Setelah


itu diamati perubahan yang terjadi.
Pada hasil percobaan, Vibrio cholera tumbuh baik pada pH 7 dan
9. Hal ini ditandai dengan terbentuknya endapan pada adasar tabung
dan terjadi kekeruhan.
3. Pengaruh zat kimia
Zat kimia yang mengandung logam berat biasanya mempunyai
daya hambat yang lebih baik terhadap pertumbuhan mikroorganime.
Pada pengaruh zat kimia, biakan Vibrio cholera sebanyak 1 ose lalu
dimasukkan ke dalam cawan petri setelah itu dimasukkan medium
GNA sebanyak 10 ml. dalam cawan petri ini akan dimasukkan 3
paper disk yang telah dicelupkan pada zat kimia dan 1 disk antibiotik.
Paper disk I dicelupkan dalam Betadine (antiseptis), II dicelupkan
dalam Domestos (desinfektan), III dicelupkan dalam pengawet
(Na.Benzoat), IV disk antibiotic (cefadroxil). Setelah itu di inkubasi
selama 1 x 24 jam pada suhu 37oC Setelah itu dilakukan
pengamatan pada daya ambat dari sampel tersebut.
Dari hasil dapat dilihat bahwa sampel yang memiliki daya hambat
terbesar adalah desinfektan. Desifektansia yaitu zat-zat yang
digunakan

untuk mendesinfeksi

bermacam-macam

permukaan

dengan zat kimiawi, yaitu dengan mematikan atau menghentikan


pertumbuhan hama patogen yang terdapat padanya. Perbedaannya
dengan antiseptic yaitu antiseptika (Yun : sepsis = busuk) yaitu istilah
RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

yang diberikan kepada desinfektansia yang terutama digunakan pada


jaringan hidup. Zat-zat ini khususnya digunakan dalam dermatologi
untuk infeksi kulit dan selaput lendir (mulut, tenggorok dan
sebagainya).
Mekanisme kerja desinfektansia dan antiseptika berdasarkan prosesprosesnya adalah:
-

Denaturasi protein mikroorganisme, yakni perubahan strukturnya

sehingga sifat-sifat khasnya hilang.


Pengendapan protein dalam protoplasma (Zat-zat halogen, fenol,

alkohol dan garam logam).


Oksidasi protein (oksidansia).
Mengganggu sistem dan proses enzim (za-zat halogen, alkohol

dan garam-garam logam)


Modifikasi dinding sel dan / atau membrane sitoplasma

(desinfektansia dengan aktivitas permukaan).


4. Pengaruh cahaya
Pada daerah atau tempat yang kurang mendapat cahaya (sinar
matahari), biasanya pertumbuhan mikroorganismenya lebih baik
dibandingkan dengan daerah yang terkena sinar matahari langsung.
Hal ini terjadi karena banyak mikroorganisme yang tidak tahan
dengan cahaya walaupun ada juga mikroorganisme yang tahan.
Umumnya cahaya mempunyai daya merusak kepada sel-sel mikroba
yang tidak mempunyai pigmen fotositesis.
Pada pengaruh cahaya, biakan Vibrio cholera sebanyak 1 ose
lalu dimasukkan ke dalam masing-masing kedalam cawan petri dan
ditambahkan 10 ml medium GNA dan dibiarkan hingga memadat.
RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

Kemudian diberi perlakuan, pada cawan petri I dibungkus dengan


kertas karbon lalu dipaparkan dibawah sinar matahari selama 15
menit, cawan II tidak dibungkus dengan kertas karbon tetapi
dipaparkan dibawah matahari selama 15 menit, cawan III tidak
dibungkus kertas karbon tanpa dipaparkan dengan sinar matahari
langsung. Setelah itu di inkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu 37 oC
Setelah itu dilakukan pengamatan..
Berdasarkan hasil percobaan, semua media pertumbuhan yang
dipisahkan berdasarkan pengaruh cahaya mengalami pertumbuhan.
Digunakan kertas karbon karena tidak dapat menyerap sinar
matahari sehingga mikroba dalam cawan petri dapat terlindungi dari
sinar matahari langsung dan menjaga agar hasil metabolisme tidak
keluar dari dalam cawan petri.
5. Pengaruh logam berat
Ion-ion logam berat seperti Hg, Ag, Cu, Au dan Pb pada kadar
yang sangat rendah dapat bersifat toksik. Daya bunuh logam berat
pada kadar rendah disebut daya oligodinamik.
Pada pengaruh logam berat, biakan Vibrio cholera sebanyak 1
ose lalu dimasukkan ke dalam cawan petri setelah itu dimasukkan
medium GNA sebanyak 10 ml. Dalam cawan petri ini akan
dimasukkan uang logam yang telah dicelupkan dalam asam asetat
pekat dan dibilas dengan air. Setelah itu di inkubasi selama 1 x 24

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

jam pada suhu 37oC Setelah itu dilakukan pengukuran pada zona
oligodinamik dari uang logam tersebut
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa logam dapat
menghambat pertumbuhan bakteri, hal ini dapat dilihat dari
tebentuknya zona oligodinamik pada sekeliling uang logam.
VII. KESIMPULAN
1. Pada pengaruh suhu, bakteri uji Vibrio cholera tidak mampu hidup
pada suhu 5oC, tetapi mampu hidup pada suhu 27 o dan 37oC,
sehingga termasuk dalam bakteri mesofil.
2. Pada pengaruh pH, bakteri uji Vibrio cholera tidak mampu hidup
pada pH 3, tetapi mampu hidup pada pH 7 dan 9, sehingga
termasuk dalam bakteri alkalifilik.
3. Pada pengaruh cahaya, bakteri uji Vibrio cholera tahan terhadap
cahaya dan termasuk dalam bakteri fototrof.
4. Pada pengaruh zat kimia, domestos (desinfektan) paling baik
dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji Vibrio cholera.
5. Pada pengaruh logam, uang logam 100 (1996) mengandung
unsur logam (Cu dan Zn) dapat mengambat pertumbuhan bakteri
uji Vibrio cholera.

VIII.

DAFTAR PUSTAKA
Entjang, I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi. PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

Gunawan, Ganiswara. 2012. Farmakologi dan Terapi Edisi 5.


Departemen Farmakologi
dan
Terapeutik
Fakultas
Kedokteran. Universitas
Indonesia; Jakarta.
Hastowo, sugyo. 1992. Mikrobiologi. CV Rajawali; Jakarta.
Staf Pengajar Departemen Farmakologi. 2008. Kumpulan Kuliah
Farmakologi. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Edisi
2. Jakarta.
Sumarsih, Sri, 2003. Mikrobiologi Dasar, UPN Press;Yogyakarta

IX. LAMPIRAN
a. Skema Kerja
1. Pengaruh suhu
10 ml medium GNB
3 tabung reaksi

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

Dimasukkan 1 ose bakteri uji


Kedalam tabung
Tabung I suhu 5oC (kulkas)
Tabung II suhu 27oC (enkas)
Tabung III suhu 37oC (incubator)
Diinkubasi 1x24 jam

Diamati perubahan yang terjadi


Dilakukan uji kontrol
2. Pengaruh pH
10 ml medium GNB
3 tabung reaksi
Dimasukkan 1 ose bakteri uji
Kedalam tabung
Tabung I pH 3 (asam)
Tabung II pH 7 (netral)
Tabung III pH 9 (basa)

Diinkubasi 1x24 jam

Diamati perubahan yang terjadi


Dilakukan uji kontrol
RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

3. Pengaruh zat kimia


Dimasukkan 1 ose bakteri uji
Kedalam pertidish
10 ml medium GNA
Cawan petri
Dibagi 4 bagian
(I) Desinfektan
(II) Antiseptik
(III) Pengawet
(IV) Antibiotik
Diinkubasi 1x24 jam

Diukur diameter zona hambat


Dilakukan uji kontrol

4. Pengaruh logam
Dimasukkan 1 ose bakteri uji
Kedalam cawan petri
10 ml medium GNA
Cawan petri

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

Uang logam bersih

Diinkubasi 1x24 jam

Diukur diameter zona oligodinamik


Dilakukan uji kontrol
5. Pengaruh cahaya
Dimasukkan 1 ose bakteri uji
Kedalam 3 cawan petri
+ 10 ml medium GNA
Cawan petri
Petridish I = dibungkus, dijemur
Petridish II = bungkus, dijemur
Petridish III = bungkus, dijemur
Diinkubasi 1x24 jam
Diamati perubahan yang terjadi
b. Perhitungan
Untuk GNA (Glukosa Nutrient Agar) 250 ml
250
5=1,25 gram
- Ekstrak ragi= 1000
-

Pepton

250
10=2,5 gram
= 1000

Agar

250
20=5 gram
= 1000

Glukosa

250
10=2,5 gram
= 1000

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

250
12,5=3,125 gram
= 1000

NaCl

- Aquadest diadkan hingga 250 ml


c. Pembuatan Bahan
1. Glukosa Nutrient Agar (GNA)
- Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan
- Dilarutkan dengan air suling 250 ml ke dalam erlenmeyer
- Dipanaskan larutan hingga larut
- Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas
- Disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 oC
- Direndam dengan air hingga memadat
- Lalu medium disimpan di kulkas
2. Glukosa Nutrient Broth (GNB)
- Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan
- Dilarutkan dengan air suling 250 ml ke dalam erlenmeyer
- Dipanaskan larutan hingga larut
- Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas
- Disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 oC
- Direndam dengan air hingga memadat
- Lalu medium disimpan di kulkas
d. Uraian Sampel
1. Domestos
Komposisi
:
3% Sodium hypochlorite
Kegunaan
:
Pembersih toilet dan Poreselen dengan
Peringatan
Produksi

:
:

kandungan Sodium Hypochlorite


Jangan ditelan
UNILEVER VIETNAM INTERNATIONAL
COMPANY LIMITED

2. Betadine
Indikasi

Pertolongan

pertama

pada

luka

dan

mencegah infeksi.
KontraIndikasi :

N/A

Komposisi

Povidone Iodine 10% setara dengan

Iodine1%
Pemakaian

Dapat digunakan beberapa kali sehari.


Pada luka dalam, kompreslah dengan

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

Betadine Antisetic Solution dan segeralah


ke dokter.
Perhatian

Hati-hati
yang

penggunaan

hipersensitif

pada

terhadap

penderita
Iodium.

Hanya untuk bagian luar dari badan.


Produksi

PT. MAHAKAM BETA FARMA

e. Uraian mikroorganisme
Vibrio cholerae
1. Klasifikasi
Kongdom

: Bacteria

Filum

: Proteobacteria

Kelas

: Gamma Proteobacteria

Ordo

: Vibrionales

Famili

: Vibrionaceae

Genus

: Vibrio

Spesies

: V. cholerae

Nama binomial

: Vibrio cholerae

2. Morfologi bakteri (Entjang, 2003)


Sifat bakteri bentuk vibrio, gram negative, dapat bergerak
dengan 1 (satu) flagel kutub, aerob, tidak berbentuk spora.
Vibrio cholera tumbuh dengan baik pada agar tiosulfat-sitratempedu-sukrosa.
- pH optimum 7,8-8,2 (alkalis)
- bakteri ini cepat mati karena asam

RINI ANDRIANI
150 2013 0032

AMIRULLAH, S.Farm

Anda mungkin juga menyukai