BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penanganan masalah jumlah penduduk yang makin bertambah
sangatlah penting, salah satunya dengan mencegah kehamilan.
Fertilitas adalah suatu keadaan dimana organ-organ reproduksi
berfungsi baik dan terjadinya masa kesuburan. Sedangkan antifertilitas
adalah suatu obat atau bahan yang dapat menurunkan kesuburan
pada alat reproduksi.
Pengobatan fertilitas dan berbagai penyakit lainnya yang
berhubungan dengan alat reproduksi dapat dilakukan dengan cara
seperti menunda perkawinan, system berkala, mengalami sterilisasi
wanita
atau
pria,
menggunakan
kondom,
menjalani
abortus,
ANTI FERTILITAS
pencegahan
kehamilan.Pengujian
efek
farmakologi
dari
obat
efek
obat
antifertilitas
dengan
menggunakan
obat
hewan
Rini Andriani
150 2013 0032
ANTI FERTILITAS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Fertilsasi (pembuahan), penyatuan gamet pria dan wanita,
dalam keadaan normal terjadi diampula, sepertiga atas tuba uterina ,
karena itu baik ovum maupun sperma harus diangkut dari tempat
produksi mereka di gonad ke ampula (Sherwood, 2011).
Fertilisasi adalah penyatuan spermatozoa dan oosit sekunder
untuk membentuk sel diploid-zigot yang mengandung kromosom
maternal dan paternal (Sloane, 2003).
Kontrasepsi adalah pencegahan konsepsi atau pencegahan
kehamilan, bersifat sementara ataupun menetap. Kontrasepsi dapat
dilakukan tanpa alat, secara mekanis, menggunakan obat atau alat,
atau dengan operasi (Mansjoer, 2009).
Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah kehamilan,
antara lain penggunaan obat per oral, suntikan, atau intravaginal;
penggunaan alat dalam saluran reproduksi (kondom, alat kontrasepsi
dalam rahim/AKDR); operasi (tubektomi, vasektomi); atau dengan obat
topikal intravaginal yang bersifat spermisid. Dari sekian banyak cara
tersebut, penggunaan obat hormonal oral atau suntikan dan AKDR,
merupakan cara yang paling banyak digunakan karena sudah lama
dikenal
dan
efektifitasnya
sebagai
kontrasepsi
(Ganiswarna, 2012).
Rini Andriani
150 2013 0032
cukup
tinggi
ANTI FERTILITAS
Mekanisme kerja kontrasepsi ini tidak diketahui dengan
lengkap. Kemungkinan dengan kombinasi estrogen dan progestin yang
diberukan kira-kira selama periode 3 minggu menghambat ovulasi.
Penebalan mukus serviks mencegah masuknya sperma (Harvey,
2014).
Penggolongan Obat dan Mekanisme kerjanya (Mansjour,2009) :
1. Kontrasepsi Alamiah
a) Pantang berkala : prinsip sistem ini ialah tidak melakukan
sanggama pada masa subur. Ovulasi terjadi 142 hari sebelum
hari pertama haid yang akan datang. Ovum mempunyai
kemampuan untuk dibuahi dalam 24 jam setelah ovulasi. Yang
disebut masa subur atau fase ovulasi terjadi mulai 48 jam
sebelum ovulasi hingga 24 jam setelah ovulasi, karena itu jika
konsepsi ingin dicegah, sanggama harus dihndarkan sekurangkurangnya 3 hari (72 jam) yaitu 48 jam setelah ovulasi terjadi.
b) Metode Lendir Serviks : dalam metode ini dilakukan penilaian
lendir serviks. Sifat cairan vagina bervariasi selama siklus haid.
Lendir vagina diperiksa dengan cara dimasukkan jari tangan
klien sendiri ke dalam vagina dan mencatat bagaimana lendir itu
dirasakan tiap hari.
c) Metode Suhu Tubuh Basal : hormon progesteron yang disekresi
korpus iuteum
setelah
ovulasi
bersifat
termogenik
atau
ANTI FERTILITAS
tubuh ini disebut sebagai peningkatan ternal dan ini merupakan
dasar dari metode suhu tubuh basal (STB).
2. Kontrasepsi Barier
a) Kondom : kondom digunakan pada penis yang ereksi sebelum
penis masuk ke vagina, jika kondom tak ada penampung
diujungnya, sisakan 1-2 cm diujung kondom untuk menampung
ejakulat. Lepaskan kondom sebelum selesai ereksi, pegang
kondom pada pangkalnya dengan jari untuk mencegah sperma
tumpah atau merembers.
b) Diafragma : diafragma harus tetap tinggal didalam vagina
selama 6 jam setelah melakukan hubungan seksual. untuk
menggunakan
diafragma
perlu
diperiksa
dahulu
ukuran
alkali,
memblok
bersatunya
sperma
dan
ovum,
lendir
serviks
sperma.
4. Kontrasepsi Hormonal
Estrogen sebagai
hingga
kontrasepsi
menghalangi
bekerja
pergerakan
dengan
jalan
ANTI FERTILITAS
menghambat
perjalanan
ovum
atau
implantasi.
Sedangkan
:
:
:
:
Estradiol
Tablet
Planotab
Mengandung
Kegunaan
Kemasan
Farmakodinamik
21
tablet
Levonorgastrel
Rini Andriani
150 2013 0032
ANTI FERTILITAS
hanya 40 %. PP-nya ca 98 %, plasma t1/2
nya
6-20
jam.
Mengalami
siklus
menerus
sebelumnya,
sindroma
selama
sindrom
rotor,
kehamilan
Dubin-Johnson,
pernah
atau
sedang
mengalami proses tromboembolik diarteriarteri atau vena- vena dan keadaan- keadaan
dimana ada kecenderungan kearah penyakitDosis
penyakit tersebut.
: Pada defisiensi oral 10-30 mcg selama 2
minggu per siklus haid, prevensi osteoporosis
15 mcg sehari p.c. secara siklis, selalu
bersama progestagen. Sebagai morningafter- pill 1 dd 1 mg p.c. selama 5 hari,
dimulai dalam 12 jam (maksimum 72 jam )
setelah senggama, tetapi MAP yang paling
efektif adalah pil KB 2 x 2 dengan jarak waktu
Efek samping
Rini Andriani
150 2013 0032
lambung
rasa
sakit
kepala,
mual,
rasa
ANTI FERTILITAS
kencang pada payudara, perubahan
Penyimpanan
berat
2. Mikrodiol
Etinil Estradiol (Ditjen POM, 1995)
Golongan
: Kontrasepsi oral
Indikasi
: Kontrasepsi,monopause,osteoporosis, senilis
atau atrofi, karsinoma prostat, vaginitis dan
KontraIndikasi
mammae
: Penderita
denga
kelainan
seperti
tromboemboli,
hipertensi
berat,
kardiovaskuler
tromboflebitis,
apoleksia
serebri,
vagina
yang
tidak diketahui
edema,
kulit
kemerahan,
sakit
nyeri
hipoglikemia
protein
spesifik
lain
sehingga
ANTI FERTILITAS
dengan
menghambat
pelepasan
hormon
efek
sitotoksik
sel
tumor
akibat
Dosis
gangguan
metabolism
lemak,
Penyimpanan
ANTI FERTILITAS
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Sub phylum
: Vertebrata
Class
: Mamalia
Ordo
: Rodentia
Family
: Muridae
Genus
: Mus
Species
: Mus musculus
Mulai dikawinkan
- jantan :
20-40 g
- betina :
25-40 g
- jantan :
50 hari
- betina :
50-60 hari
Siklus birahi
4-5 hari
Produksi anak
8/bulan
Lama kehamilan
19-21 hari
Jumlah pernapasan
94-163/menit
Tidal volume
0,09-0,23
Detak jantung
325-780/menit
Volume darah
76-80 mg/kg
Tekanan darah
113-147/81-106 mmHg
62-175 mg/dL
Cholesterol
26-82 mg/dL
Rini Andriani
150 2013 0032
ANTI FERTILITAS
Kalsium dalam serum
3,2-9,2 mg/IL
2,3-9,2 mg/IL
Hemoglobin
10,2-16,6 mg/dL
Masa pubertas
35 hari
Masa beranak
Sepanjang tahun
4-12 ekor
Lama hidup
2-3 tahun
Masa tumbuh
6 bulan
Masa menyusui
21 hari
Frekuensi kelahiran
4 tiap tahun
Suhu tubuh
37,90 C 39,20 C
Kecepatan respirasi
Tekanan darah
146-106 mmHg
Volume darah
7,3% BB
Rini Andriani
150 2013 0032
ANTI FERTILITAS
BAB III
METODE KERJA
A. Alat Yang digunakan
Adapun alat-alat yang digunakan antara lain, Gelas kimia 1
L, Gunting bedah, Jarum pentul, Kanula, Lap kasar, Labu ukur 5 ml,
Sterofoam, Pinset, Pisau bedah, Sendok tanduk, Spoit 1 ml dan
Timbangan.
B. Bahan Yang digunakan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah Air suling, Kapas, Kertas timbang, Kloroform, Label,
Mikrodiol ,Na CMC, Planotab dan Tissue.
C. Hewan coba
Hewan coba yang digunakan pada percobaan ini adalah
hewan coba Mencit (Mus musculus) sebanyak 10 ekor.
D. Cara Kerja
a) Pemilihan dan Pemeliharaan Hewan Coba
1. Dipilih hewan coba yang sehat (tidak catat dan sakit)
2. Ditimbang hewan coba yang akan digunakan
3. Dihitung dosis dan volume pemberian
4. Dilakukan praperlakuan selama 7 hari dengan memberikan
obat kontrasepsi.
b) Penyiapan Bahan
1. Pembuatan Na-CMC
a. Disiapkan Alat dan bahan
b. Ditimbang Na-CMC sebanyak 1 gram
Rini Andriani
150 2013 0032
ANTI FERTILITAS
c. Dilarutkan Na-CMC dengan air hangat sedikit demi
sedikit sambil diaduk dengan menggunakan batang
pengaduk hingga jernih dan tambahkan lagi dengan air
d. Disimpan Na-CMC tersebut pada wadah dan siap untuk
digunakan.
2. Suspensi Planotab
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Ditimbang Planotab sebanyak 3,552 mg
c. Dilarutkan dengan Na-CMC
d. Dimasukkan dalam labu ukur 5 ml
e. Dicukupkan volumenya hingga tanda batas.
f. Dihomogenkan
3.
Suspensi Mikrodiol
a. Ditimbang Mikrodiol sebanyak 4,056 mg
b. Dilarutkan dengan Na-CMC
c. Dimasukkan ke dalam labu ukur 5 ml
d. Dicukupkan volumenya hingga tanda batas.
e. Dihomogenkan
ANTI FERTILITAS
6. Dibedah mencit dengan menggunakan pisau bedah
7. Diamati ada tidaknya janin pada mencit
8. Dimasukkan data kedalam tabel pengamatan
Rini Andriani
150 2013 0032
ANTI FERTILITAS
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Data Pengamatan
Nama Obat
BB Mencit
(gram)
Kontrol
Na.CMC
18 g
Mikrodiol
23 g
Ada janin
Planotab
23 g
Ada janin
Rini Andriani
150 2013 0032
Pertumbuhan
janin
ANTI FERTILITAS
BAB V
PEMBAHASAN
adalah
pencegahan
konsepsi
atau
pencegahan
ANTI FERTILITAS
diberikan secara oral obat mikrodiol dan obat planotab tablet sebagai
obat kontrasepsi oral dan diberikan Na.CMC sebagai kontrol. Pemberian
obat dilakukan tiap hari selama seminggu.
Untuk perlakuan, mencit sebelumnya
dianestesi
dengan
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasi percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa obat Mikrodiol dan obat Planotab pil kurang dapat merusak
Rini Andriani
150 2013 0032
ANTI FERTILITAS
dan menghambat pertumbuhan janin sehingga tidak efektif digunakan
sebagai antifertilitas.
B. Saran
Diharapkan agar setiap asisten kelompok mendampingi praktikan
ketika praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Gan. 2012. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Departemen
Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran. Universitas
Indonesia. Jakarta.
Harvey, A. Richard. 2014. Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi 4. EGC.
Jakarta
Malole, 1989. Penanganan Hewan Coba. Depkes RI. Jakarta.
Mansjoer, Arif dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 5, Medica
Aesculpalus, FKUI, Jakarta
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Sherwood, L. 2011. Fisiologi Manusia;dari Sel ke Sistem Edisi 2.
Jakarta;EGC
Tjay, Hoan Tan. 2010. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan EfekEfek Sampingnya. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Rini Andriani
150 2013 0032
ANTI FERTILITAS
Rini Andriani
150 2013 0032
ANTI FERTILITAS
LAMPIRAN
A. SKEMA KERJA
praperlakuan
Na CMC
Planotab
Mikrodiol
Selama 7 hari
Perlakuan hari ke-8
Mencit dibedah
Rini Andriani
150 2013 0032
ANTI FERTILITAS
B. PERHITUNGAN DOSIS
Dik:
Dosis
: Levonorgestrel : 0,15 mg
Ethinylestradiol : 0,03 mg
Berat Etiket
: 0,18 mg
Berat rata-rata (microdiol)
: 67,7 mg
Berat rata-rata planotab
: 59,2 mg
Peny:
a. Dosis Levonorgestrel
0,150
DB
60
DA
= 0,0025 mg/kgBB
37
0,0025 x
3
= 0,030 mg/kgBB
Dosis untuk 30 g mencit
0,030
= 1000 x 30
= 0,0009 mg
b. Dosis Etinil estradiol
0,030
DB
60
DA
= 0,0005 mg/kgBB
37
0,0005 x
3
= 0,00616 mg/kgBB
Dosis untuk 30 g mencit
0,0061
= 1000 x 30
= 0,00018 mg
c. Larutan stok
5
Larutan stok = 0,5 x (0,00018+0,0009)
=
5
x 0,00108
0,5
= 0,0108 mg/5ml
Rini Andriani
150 2013 0032
ANTI FERTILITAS
d. Berat yang ditimbang (microdiol)
0,0108
x 67,7 mg
BYD
=
0,18
= 4,056 mg
e. Berat yang ditimbang (Planotab)
0,0108
x 59,2 mg
BYD
=
0,18
= 3,552 mg
C. GAMBAR PENGAMATAN
Nama obat
Na.CMC
Sebelum dibedah
Sesudah dibedah
(control)
Rini Andriani
150 2013 0032
ANTI FERTILITAS
Planotab
Mikrodiol
Rini Andriani
150 2013 0032
ANTI FERTILITAS
Rini Andriani
150 2013 0032