BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu percobaan dalam praktikum kimia organik sintesis
adalah mengenai pembuatan aspirin. Sintesis aspirin merupakan
suatu proses dari esterifikasi.
Esterifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat dengan
suatu alkohol membentuk suatu ester. Aspirin merupakan salisilat
ester yang dapat disintesis dengan menggunakan asam asetat dan
asam salisilat.
Asam salisilat
dicampur
dengan
asam
asetat
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
diambil
oleh
praktikan
adalah
dapat
bermanfaat
yaitu bersifat
analgesic,
antiinflamasi
dan
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
Sejak zaman dahulu, efek dari kortex salicis telah dikenal
penggunaannya sebagai obat sudah cukup luas. Zat berkhasiat disini
adalah asam salisilat, yang terjadi dengan ohidroksibenzilalkohol,
setelah reaksi metabolisme oksidasi. Asam salisilat bebas hanya
mempunyai efek antipiretik yang kecil. Karena timbulnya rangsangan
pada glukosa lambung akibat diperlakukannya dosis yang ringan.
(Wilkinson, 2007).
Asetosal adalah obat anti nyeri tertua yang sampai kini paling
banyak digunakan diseluruh dunia. Zat ini juga berkhasiat anti
demam kuat dan pada dosis rendah sekali (40mg) berdaya
menghambat agregasi trombosit. Asam salisilat dan garam natrium
hampir tak lagi digunakan untuk pemakaian karena pemberian obat
secara oral buruk, senyawa yang termasuk golongan ini yaitu Asam
asetilsalisilat, Salisilamid, Etenzamid, Salasetamid, Benorilat, dan
Difunisa (Tjay, 2002).
Asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau
aspirin adalah analgesik antipiretik dan anti-inflamasi yang sangat
luas digunakan dan digolongkan untuk obat bebas. Selain sebagai
prototip, obat ini merupakan standar dalam menilai efek obat sejenis.
Asam salisilat sangat iritatif, sehingga hanya digunakan sebagai obat
luar. Derivatnya yang dapat dipakai secara sistemik, adalah ester
salisilat dari asam organik dengan substitusi pada gugus hidroksil,
misalnya asetosal. Salisilat merupakan obat yang paling banyak
digunakan sebagai analgesik, antipiretik dan anti-inflamasi. Aspirin
dosis terapi bekerja cepat dan efektif sebagai antipiretik. (Ganiswara,
2007).
Aspirin adalah asam organik lemah yang unik diantara obatobat AINS dalam asetilasi (dan juga inaktivasi) siklo-oksigenase
irreversible. Aspirin cepat dideasetilasi oleh esterase dalam tubuh,
menghasilkan salisilat yang mempunyai efek anti-inflamasi, antipiretik
dan atau analgesik. Efek antipiretik dan anti-inflamasi salisilat terjadi
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
karena penghambatan sintesis prostaglandin di pusat pengaturan
panas dalam hipotalmus dan perifer di daerah target (Mycek, 2002).
Aspirin bersifat analgesik yang efektif sebagai penghilang rasa
sakit. Selain itu, aspirin juga merupakan zat anti-inflammatory, untuk
mengurangi sakit pada cedera ringan seperti bengkak dan luka yang
memerah. Aspirin juga merupakan zat antipiretik yang berfungsi
untuk mengurangi demam. Tiap tahunnya, lebih dari 40 juta pound
aspirin diproduksi di Amerika Serikat, sehingga rata-rata penggunaan
aspirin mencapai 300 tablet untuk setiap pria, wanita serta anak-anak
setiap tahunnya. Penggunaan aspirin secara berulang-ulang dapat
mengakibatkan pendarahan pada lambung dan pada dosis yang
cukup besar dapat mengakibatkan reaksi seperti mual atau
kembung, diare, pusing dan bahkan berhalusinasi. Dosis rata-rata
adalah 0.3-1 gram, dosis yang mencapai 10-30 gram dapat
mengakibatkan kematian (Austin, 2004).
Pada pembuatan aspirin, reaksi yang terjadi adalah reaksi
esterifikasi.Ester
merupakan
turunan
asam
karboksilat
yang
mempelajari
aspirin
yaitu
(1)aspirin
biasanya
sebagai
anti
inflamasi
dan
efek
analgetik
untuk
Rini Andriani
15020130032
direkomendasikan
oleh
the
american
Rizky Rahmawati A
academy
of
SINTESA ASPIRIN
pedlastrias (AAP) untuk konjugasi dengan imunoglubulin IV (ICIV)
untuk pengobatan penyakit lawasaki ( AHFS ,2014).
2.2 Uraian Bahan
1. Acidum salycilicum (DITJEN POM, 1979)
Nama IUPAC
Sinonim
Rumus molekul
: C7H6O3
Unsur penyusun : Tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari
101,0 % C7H6O3 dihitung terdiri zat yang telah
dikeringkan
Titik lebur
Berat molekul
: 138,12
Bobot jenis
: 1,44
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
Umum
Sinonim
Unsur
RM
: (CH3CO)2O
Berat Molekul
: 102,09
Kelarutan
Pennyimpanan
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
Kegunaan
: Sebagai pelarut
: ACIDUM ACETYLSALICYLIUM
Sinonim
: Asam asetilsalisilat
Berat molekul
: 180,16
Pemerian
: Hablur
tidak
berwarna,
atau
serbuk
Kegunaan umum
: Analgetikum, antipiretikum
: AQUADESTILLATA
Sinonim
Berat molekul
: 18,02
Berat Jenis
: 1 gr/ml
Pemerian
unsur penyusun
Penyimpanan
Kegunaan
: ACIDUM SULFARICUM
Sinonim
: Asam sulfat
Rumus molekul
: H2SO4
Berat molekul
: 98,07
Berat Jenis
: 1,84 gr/vol
Unsur penyusun
Penyimpanan
Kegunaan
: Sebagai katalisator
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
6. Besi (III) (DITJEN POM, 1995)
Nama resmi
: FERRI KLORIDA
Sinonim
Rumus molekul
: FeCl3
Berat molekul
: 162,,2
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
2-3
jam.
Dinginkan
larutan
dalam
reaksi
denngan
lapisan.
Hati-hati
memisahkan
campuran
yang
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
kalsium klorida anhidrat selama semalam. Hasil ester kasar yang
diperoleh kira-kira 7,0 gr.
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
3.1 Alat praktikum
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu erlenmeyer
250 ml, gelas piala 250 ml dan gelas ukur 10 ml.
3.2 Bahan praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu asam
salisilat, asam asetat anhidrat, asam sulfat pekat, air suling dan FeCl3
3.3 Cara kerja
Ditimbang 2 gram asam salisilat, ditambahkan 5 ml anhidrat
asetat dan 5 tetes asam sulfat pekat di dalam ruang asam, setelah itu
panaskan selama 5 10 menit, lalu dimasukkan kedalam wadah
yang diberi air es, ditambahkan H2O apabila telah terbentuk kristal,
kemudian disaring, dari hasil saringan ditambahkan pelarut FeCl3
untuk mengetahui perubahan warna. Hasil residunya dikeringkan.
Berat aspirin
Prektek
2808,4 mg
Teori
2000,6 mg
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
B. Perhitungan
% rendamen =
2808,4
2000,6
X100%
= 140,38 %
C. Reaksi
H2SO
4
4.2 Pembahasan
Aspirin adalah Aspirin merupakan salah satu bentuk aromatik
asetat yang paling dikenal dapat disintesa dengan reaksi esterifikasi.
Sintesa asam asetil salisilat berdasarkan reaksi asetilasi antara asam
salisilat dengan anhidrida asetat dengan menggunakan asam sulfat
pekat sebagai katalisator. Tujuan percobaan ini adalah untuk
mengetahui sintesi aspirin melalui reaksi asetilasi.
Dalam sintesis protein pertama tama ditimbang 2 garam asam
salisilat, kemudian ditambahkan 5 ml beserta tambahkan 5 tetes ,
setelah itu panaskan selama 5 10 menit, setelah itu dimasukkan
kedalam wadah yang beri aie es. Kemudian tambahkan H 2O apabila
sudah ada kristalnya,, setelah itu saring, dari hasil saringan
ditambahkan pelarut FeCl3 untuk mengetahui perubahan warna. Hasil
residunya di keringkan. Apa bila terdapat warna merah pada sampel,
maka dia masih mengandung phenol.
Adapun alasan penambahan pereaksi adalah asam asetat anhidrat
digunakan pada praktikum ini karena asam asetat anhidrat tidak
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
mengandung air dan dengan mudah menyerap air sehingga dapat
mencegah atau menghindari terjadinya hidrolisis aspirin menjadi
salisilat dan asetat oleh air. Asam sulfat pekat yang berfungsi sebagai
katalisator ditambahkan pada larutan campuran asam salisilat dengan
asam asetat anhidrat. Dengan kata lain, asam sulfat berfungsi untuk
mempercepat terjadinya sintesa dengan cara menurunkan energi
aktivasi sehingga reaksi berjalan lebih cepat dan energi yang
diperlukan semakin sedikit. Larutan asam salisilat yang telah
tercampur
sempurna
kemudian
dipanaskan
dengan
bunsen.
mempengaruhi
laju
reaksi
yang
semakin
cepat
karena
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
Aplikasi aspirin dalam bidang farmasi adalah sebagai analgetik dan
antipiretik. Perbedaan antara asam asetil salisilat dan asam salisilat
adalah asam asetil salisilat merupakan bentuk dari asam salisilat
sedangkan asam salisilat merupakan bentuk dari asam karboksilat.
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
DAFTAR PUSTAKA
Austin, George T. 2004. Shreves Chemical Process Industries 5th ed.
McGraw-Hill Book Co : Singapura.
Cotton, Wilkinson. 2007. Kimia Organik Dasar. UI Press; Jakarta.
Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi III. Depkes RI : Jakarta.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Depkes RI : Jakarta.
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
Fessenden & fessenden. 2009. Kimia organik. jilid 2. edisi 3. Penerbit
erlangga : jakarta
Ganiswarna, S.G, Stiabudi, R, Suyatna, F.D, dan Nafrialdi (eds), 2007,
Farmakologi Terapi, FK-UI, Jakarta.
Mc, Erog,seralg, 2004. AHFS drug informatoin. Amersot of healt system
Mycek, M.J., Harvey, R.A., dan Champe, P.C., Huriawati Hartanto (eds),
2002, Farmakologi Ulasan Bergambar, Terjemahan dari
Lippincotts Illustrated Reviews : Pharmacology
Tjay, T.H., Rahardja, K. 2002. Obat-obat Penting : Khasiat, Penggunaan,
dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi VI. Penerbit PT. Elex Media
Komputindo;Jakarta
LAMPIRAN
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
Didiamkan
SKEMA KERJA
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
2 g Asam salisilat + 5 ml anhidrat
asetat
250 ml
Dipanaskan 5 10 menit
Dikeringkan
Dihitung % rendamennya
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A
SINTESA ASPIRIN
Rini Andriani
15020130032
Rizky Rahmawati A