Anda di halaman 1dari 14

SOFTBALL DAN LOMPAT TINGGI

DISUSUN OLEH :
M. ANGGI ALFHARABI NASUTION
X-BAHASA

SMA NEGERI 1 BINJAI


T.A. 2014/2015

A. SOFTBALL
Sofbol atau dikenal dengan softball adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari dua
tim. Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di
kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol merupakan perkembangan dari olahraga sejenis
yaitu bisbol atau hardball. Bola sofbol saat ini berdiameter 28-30,5 sentimeter; bola tersebut
dilempar oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi sasaran pemain lawan,
yaitu pemukul bola dengan menggunakantongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah regu yang
berjaga (defensif) dan tim yang memukul (ofensif). Tiap tim berlomba mengumpulkan angka
(run) dengan cara memutari tiga seri marka (base) pelari hingga menyentuh marka akhir
yaituhome plate.
Terdapat tiga tipe permainan sofbol:

Fast pitch softball merupakan permainan ditentukan oleh pelempar bola. Pelempar
melempar bola dengan kecepatan maksimum, serupa denganbisbol. Perbedaan terdapat
pada gaya lempar pelempar bola dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di
bawah atau sama dari posisi glove.

Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball. Tujuan utamanya
adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast-pitch sehingga
pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang
"ketat" di sofbol seperti strike zone, jarak antara marka, lamanya permainan dan lain-lain.
Kecepatan lemparan pelempar bola dalam modball berada di antara fast dan slow pitch.
Kecepatan bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu.

Slow pitch softball memberikan kemudahan bagi pemukul untuk memukul bola.
Pemukul bola diberi bola terus-menerus oleh pelempar bola sampai bisa memukul
bolanya. Lemparan pelempar bola pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan
dalam komunitas sosial sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.

Lapangan

Diagram lapangan sofbol.

Lapangan sofbol berbentuk bujur sangkar. Dibagi menjadi daerah fair (fair
territory) dan daerah foul (foul territory). Lebih jauh dalam daerah fair terbagi menjadi dua
bagian, bagian dalam (Infield), dan bagian luar (outfield).
Di dalam daerah dalam terdapat 4 marka (base). Setiap marka diberi nomor
berlawanan dengan arah jarum jam, dimulai dari marka awal yang disebut home plate,
diteruskan dengan marka pertama, marka kedua dan marka ketiga. Marka berbentuk bujur
sangkar dengan sisi 38 cm (15 inci) yang dibuat sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah.
Sudut dari keempat marka membentuk bentuk empat persegi yang disebut berlian (diamond).
Di belakang home plate terdapat batasan yang disebut backstop sejauh 7,62 dan 9,14
meter di belakang home plate.
Jarak lintasan antar marka yang ditentukan
Lintasan Fast Pitch

Lintasan Slow Pitch

60 kaki (18,29 m)

60 kaki atau 65 kaki (19,81 m)

Jarak melempar (pitching) fast pitch yang ditentukan


Dewasa
Puteri

Putera

Di bawah 18 tahun

Di bawah 15 tahun

Puteri

Puteri

Putera

Putera

43
kaki 46
kaki 40 kaki (12,19 m) 46
kaki 40 kaki (12,19 m) 46
kaki
(13,11 m) (14,02 m)
atau 35 kaki
(14,02 m)
atau 35 kaki
(14,02 m)
Jarak melempar (pitching) slow pitch yang ditentukan
Dewasa
Puteri

Putera

Puteri
(univ)

Di bawah 18 tahun

Di bawah 15 tahun

Puteri

Puteri

Putera

Putera

50
kaki 50
kaki 50
kaki 50
kaki 46
kaki 50
kaki 46
kaki
(14,02 m) (15,24 m)
(15,24 m) (14,02 m) (14,02 m) (14,02 m) (14,02 m)

Peralatan

Bola sofbol.
Minimal peralatan yang dibutuhkan dalam sebuah pertandingan sofbol termasuk
sebuah
bola.
Sofbol
menggunakan
bola
berwarna
kuning
dengan benang gripberwarna merah,
yang
sebelumnya
berwarna putih dengan grip putih. Sarung tangan(glove) dikenakan oleh seluruh pemain
bertahan untuk menangkap bola, sementarafirst baseman dan penangkap bola
mengenakan mitt (glove mempunyai jari, sedangkan mitt tidak). Tongkat pemukul (bat) yang
digunakan dalam pertandingan resmi adalah bat khusus yang diperuntukkan untuk sofbol.
Ketentuan pemakaian dan kharakteristik bat yang boleh digunakan tertuang dalam peraturan
Federasi Sofbol Internasional. Helm pemukul bola dipakai untuk melindungi kepala seorang
pemukul bola dari terjangan bola dan cedera, sementara pakaian pelindung (protective gear)
untuk
seorang
penangkap
bola,
dan sepatu pool
(cleats).
Yang
terakhir
adalahuniform atau seragam. Tiap pemain menggunakan baju, celana, dan topi yang seragam
atau berwarna dasar sama. Semakin tinggi tingkat pertandingannya, semakin ketat dalam
peraturan seragamnya. Semua peralatan dan perlengkapan itu adalah wajib bagi setiap tim
dalam melaksanakan pertandingan resmi.
Wasit pertandingan
Dalam pertandingan sofbol terdapat minimal satu orang hingga tujuh
orang hakim atau wasit (umpire). Terdapat satu orangplate umpire dan tiga wasit marka yang
menjaga pertandingan. Selebihnya wasit memantau daerah luar. Dalam pertandinganfast
pitch dihakimi oleh empat wasit (satu plate umpire, tiga wasit marka).
Istilah untuk seorang wasit adalah blue, disebabkan seragam mereka selalu
berwarna biru. Posisi seorang wasit adalah berdiri di belakang penangkap bola dan pemukul
bola . Berfungsi untuk melihat arah datangnya bola yang dilempar pelempar bola ke
penangkap bola apakah itu strike atau ball. Wasit juga mengawasi jalannya permainan dengan
cermat untuk menentukan peristiwa yang sebenarnya terjadi dan menjaga agar pemain
mematuhi peraturan. Sebagai pemimpin pertandingan adalah Umpire plate. Karena sifatnya
sebagai pemimpin pertandingan, kekuasaan umpire plate dalam sebuah pertandingan sofbol
adalah mutlak, Walaupun dapat diprotes (appealed) keputusannya tidak dapat

diganggu gugat apabila protes yang dilakukan pemain atau pelatih atau manager team
menyangkut ajustment, tapi protes dapat dilakukan dan dapat diterima apabila protes dilaukan
terhadap salah penerapan rules. Jadi ada permainan yang dapat dilanjutkan dengan protes
(game under protes, selengkapnya dapat dibaca pada Rules Permainan Softball yang
dikeluarkan oleh ISF). seorang wasit dapat mengeluarkan siapa saja baik pemain atau bahkan
seorang pelatih keluar lapangan, jika menurut wasit mengganggu jalannya pertandingan.
Permainan
Sofbol dimainkan oleh dua tim di lapangan sofbol. Setiap tim minimal memiliki 9
pemain dan selebihnya merupakan cadangan. Permainan terdiri dari 9 babak yang
disebut inning. Di dalam satu inning, tim yang bertanding masing-masing mempunyai
kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka (run). Ketika tim yang menyerang
mendapat giliran memukul, seorang pelempar bola tim bertahan melemparkan bola ke arah
penangkap bola sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat dipukul.Tim yang mendapat
giliran memukul bergantian seorang demi seorang untuk memukul bola. Tim yang berjaga
berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat
giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran memukul digantikan
tim yang bertahan.
Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari menginjak semua marka secara
berurutan dan kembali menginjak home plate. Setiap pelari yang berhasil mengelilingi dan
menginjak home plate mendapat satu angka. Waktu permainan ditentukan oleh inning. Setiap
tim mendapat giliran memukul sampai 3 kali out dan mematikan tim lawan 3 kali out, disebut
1 inning. Dalam tiap pertandingan sofbol durasi permainan setidaknya 7 inning tergantung
situasi, atau lama waktu 2 jam. Setelah menghabiskan inning, tim yang mencetak angka (run)
terbanyak menjadi pemenang.
Jika dalam inning yang ditentukan waktu sudah habis dan kedua belah tim dalam
keadaan seri, inning tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang.
Kondisi itu disebut tie break atau seri. Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan
rumah (home team) mendapat giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor) mendapat
giliran memukul.
Pelempar bola
Permainan dimulai pada saat wasit memulai pertandingan dan meneriakkan
kata Play Ball. Setelah pemain bertahan memasuki daerah jaganya masing-masing,
pertarungan antara pelempar bola di tim bertahan dan pemukul bola di tim yang mendapat
giliran memukul dapat dimulai. Seorang pelempar bola berdiri di atas plate dan menghadap
ke arah penangkap bola. Pelempar bola akan berusaha melempar bola sekuat tenaga
ke mitt penangkap bola. Posisi bola lempar mempunyai wilayah khusus yang
disebut zona strike (strike zone), dimana hasil akhir lemparan terdapat di atas home plate dan
tingginya tidak lebih dari dada dan tidak kurang dari lutut pemukul bola. Jika bola

dalam zona strike tidak terpukul oleh pemukul bola, maka wasit akan berteriak strike. Dan
apabila bola keluar dari zona strike, namun pemukul bola tidak mencoba memukul bola maka
wasit akan berteriak ball. Zona strike adalah zona dimana bola dalam wilayah pukul
pemukul bola. Pada saat melempar, pelempar bola akan berusaha membuat bola strike
dengan sekuat tenaga agar pemukul bola kesusahan memukul bola walaupun bola berada di
zona pukulnya. Sehingga tantangan seorang pelempar bola adalah melempar dengan
kecepatan tinggi dan dengan sasaran yang tepat.
Penangkap bola
Dalam satu regu setidaknya memiliki satu orang penangkap bola. Penangkap bola
dilengkapi dengan perlengkapan pengaman dan bertugas menangkap lemparan pelempar
bola.
Catcher
menggunakan helm (topeng
penangkap
bola)
untuk
melindungi kepala dan muka, pelindung tubuh untuk melindungi daerah badan dan pelindung
kaki untuk melindungi daerahlutut ke bawah. Posisi penangkap bola adalah jongkok di
belakang pemukul bola. Seorang pelempar bola dan penangkap bola diharuskan
memiliki komunikasi yang baik dengan isyarat-isyarat untuk bekerjasama mematikan seorang
pemukul bola. Seorang penangkap bola kadang adalah pengatur strategi yang baik, karena
dalam pertandingan penangkap bola dapat melihat seluruh situasi yang terjadi di depannya.
Penjaga
Selain pelempar bola dan penangkap bola , tim bertahan memiliki 7 orang penjaga
(fielder) yang terbagi dalam 4 penjaga daerah dalam (infielder) dan 3 orang penjaga daerah
luar (outfielder). Bagian dalam yaitu penjaga marka satu (pertama), penjaga marka dua
(kedua), Penjaga antara marka dua dan tiga (shortstop), dan penjaga marka tiga (ketiga).
Sedangkan penjaga luar terdapat di sebelah kiri (penjaga kiri), tengah (penjaga tengah),
dan kanan (penjaga kanan). Semua penjaga (termasuk pelempar bola dan penangkap bola)
berusaha mematikan 3 orang tim lawan agar mendapat giliran memukul. Karena run hanya
bisa didapatkan dalam posisi menyerang.
Pemukul bola
Tiap pemukul bola mempunyai kesempatan 3 kali strike dan 4 kali ball. 3
kali strike akan membuat pemukul bola mati Strike Out. Dan apabila 4 kali ball maka
pemukul bola diperbolehkan jalan bebas ke arah marka satu (free walk). Apabila pemukul
berhasil memukul bola, pemukul bola akan berlari sekuat tenaga mencapai marka satu
sebelum bola pukulannya dikembalikan atau di tangkap oleh penjaga marka satu. Jika
pemukul bola berhasil sampai di marka satu sebelum penjaga marka satu menangkap bola
maka pemukul bola safe'. Namun bila penjaga marka satu lebih cepat menangkap bola,
maka pemukul bola out.

Terdapat berbagai macam jenis memukul. Hit, Bunt, hit and run, Steal dan lain-lain.
Tergantung situasi yang terjadi saat itu. Berbagai macam jenis hit digunakan
sesuai strategi yang akan ditempuh tim penyerang.

Sejarah
Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga
Farragut Boat Club Chicago, Illinois pada 16 September 1887 secara tidak sengaja
oleh George Hancock.
Awalnya
terdapat
beberapa
alumni Universitas
Yale dan Harvard sedang
mendengarkan hasil akhir pertandingan sepak bola Amerika antar Yale dan Harvard di klub
Farragut Boat. Setelah skor akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale, seorang alumnus Yale
dengan antusias melempar sebuah sarung tinju ke pendukung Harvard. Seorang dengan reflek
mengambil sebuah tongkat dan memukul ke arah sarung tinju itu. Melihat hal itu memberikan
sebuah ide seorang reporter Chicago Board of Trade, George Hancock. Dia menyarankan
untuk membuat sebuah permainan di dalam ruangan dengan bola yang dibuat dari sarung
tinju yang dilempar tadi. Dia mengambil sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat
memakai sebuah tali, supaya menyerupai bola. Kemudian dengan beberapa buah kapur,
Hancock menandai lantai Farragut Boat menyerupai lapangan bisbol.
Sebagai pemukul digunakanlah sebuah sapu. Tim dibagi menjadi dua dan Hancock
meneriakkan kata-kata Play ball, maka dimulailah permainan itu dengan skor akhir 44-40.
Semenjak itu permainan bisbol versi dalam ruangan dikenal. Dinamakanindoor baseball.
Karena
bentuk
bola
yang
berubah-ubah.
Nama
sofbol
sebelumnya
menyesuaikan material yang digunakan untuk membuat bolanya, jadilah nama-nama yang
digunakan waktu itu yaitu kitten ball, army ball, mush ball, dan juga indoor-outdoor,
recreation ball, dan playground ball.
Di awal abad ke-20 sofbol mulai dimainkan di luar ruangan sebagaimana dilakukan di
dalam ruangan. Tahun 1908 organisasi amatir untuk permainan baru ini (National Amateur
Playground Ball Association of the United States) mengatur olah raga ini untuk dimainkan di
luar ruangan menggunakan bola yang lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional
(the National Recreation Congress) meminta komisi untuk menstandardisasi olah raga ini,
dan tahun 1926 nama "softball" digunakan walaupun belum diresmikan.
Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam lindungan Asosiasi Sofbol
Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America) dimana telah digunakan sebagai
peraturan pokok di Amerika. Juara untuk sofbol kelas pria pada saat itu adalah J. L. Gills
dari Chicago, dan juara kelas wanita yaitu Great Northerns dari kota yang sama. Walaupun
kejuaraan yang dipertandingkan adalah amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi
industri di wilayahnya.

Sejak tahun 1933 softball telah menjadi sebuah nama resmi. Dan pada tahun 1934,
pembentukan peraturan bersama untuk lebih jauh memberikan standardisasi peraturan sofbol.
Sudah banyak perubahan peraturan sejak saat itu, khususnya pada tahun 1946, dimana
terdapat perubahan jumlah pemain dalam satu tim dari 10 ke 9 orang. Pemain ke sepuluh
dinamakanshortfielder pada saat itu bertugas sebagai penjaga daerah dangkal bagian luar
yang menjelalajah di belakang dalam. Tahun 1950 jarak antara pitchers plate dan home
plate ditambah untuk putera dari 43 kaki ke 46 kaki (13.114 meter).
Dilihat dari segi partisipan, sofbol telah berkembang menjadi olahraga tim yang besar
dan digemari. Lapangan yang lebih kecil tersedia. Baik wanita maupun pria , dapat
memainkannya. Lebih jauh pria di luar usia atlet dapat memainkan sebagai kegiatan di luar
permainan resmi seperti piknik atau dalam komunitas sosial tanpa melalui pemanasan dan
latihan rutin yang diperlukan, sejenis dalam bisbol.
Pada tahun 1960an, sebagian dari 125,000 tim telah terdaftar di Asosiasi Sofbol
Amatir Amerika. Dan mengadakan enam kejuaraan nasional tiap tahun. Ini tidak termasuk
anggota pria maupun wanita yang bertanding dalam kompetisi tidak resmi. Di Negara lain
sofbol juga menjadi olahraga yang digemari baik pria wanita tua maupun muda.
Pada tahun 1949, tim Kanada, Toronto's Tip Top Tailors, memenangi kejuaraan
internasional yang dilakukan secara berkala oleh Asosiasi Sofbol Amatir dan merupakan
kompetisi pertama yang benar-benar merupakan kejuaraan tingkat dunia untuk putera.
Diadakan tahun 1966 dibawah sponsor dari Federasi Sofbol Internasional (International
Softball Federation). Australiamemenangkan kejuaraan pertama untuk wanita tahun 1965.
Federasi Sofbol Internasional (International Softball Federation)

Anggota-anggota Federasi Sofbol Internasional


Badan inilah yang akhirnya membuat peraturan-peraturan yang menyangkut
permainan olahraga sofbol yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesiapada saat ini.
Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, dan diterjemahkan oleh negara-negara
anggotanya.
Terbentuknya Federasi Sofbol Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya
pertandingan antar negara yang bersifat internasional. Kemudian diselenggarakan kejuaraankejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Kejuaraan Internasional Sofbol paling bergengsi saat ini adalah Kejuaraan Sofbol
Dunia (World Cup of Softball) yang diselenggarakan oleh Amateur Softball
Association dibawah naungan International Softball Federation. Negara-negara anggota ISF

yang memasuki babak kualifikasi tiap tahun mengirimkan kontingennya untuk bertanding.
Setalah lolos kualifikasi, sejumalah 6 negara akan bertanding satu sama lain (5 pertandingan).
Dan 2 tim terbaik akan bertanding untuk memperebutkan posisi juara one-game-winner-takeall championship.
Juara terdahulu:

2005- Jepang 3 Amerika Serikat 1

2006- Amerika Serikat 5 Jepang 2

2007- Amerika Serikat 3 Jepang 0

Pada tahun 2007, Indonesia berhasil menorehkan sejarah lolos ke World Cup of
Softball pertama kalinya. Indonesiabertanding dengan negara-negara lainnya di Oklahoma
City dalam World Cup of Softball setelah berhasil memasuki peringkat 3 dalam kualifikasi
antar negara Asia.
Sofbol di Indonesia
Sebelum perang kemerdekaan sofbol sudah ada yang memainkan di Indonesia, namun
sifatnya masih sangat terbatas. Yaitu hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada
mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga sofbol hanya pantas dimainkan oleh
golongan wanita saja. Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karenanya sampai
tahun itu, sofbol hanya dimainkan oleh puteri. Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah
mata kita bahwa sebenarnya olahraga sofbol itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun
putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangi olahraga bisbol.
Melihat perkembangan sofbol sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara
negara setiap tahunnya. Timbul perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius.
Mulanya sofbol hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Palembang,Semarang dan Surabaya.
Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat,
terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan sofbol di
Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk
dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Sofbol Amatir Seluruh Indonesia).
Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi sofbol tingkat
nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu
sejak PON VII di Surabaya, sofbol menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
Liga Sofbol Indonesia (LSI)
Dalam upaya lebih memperkenalkan olahraga sofbol di kalangan masyarakat,
PB Perbasasi membentuk Liga SofbolIndonesia.
LSI diselenggarakan pertama kali pada tahun 2004. Putaran pertama diadakan di Jakarta pada
bulan Mei 2004, sedangkan putaran kedua berlangsung di Bandung, Juli 2004. Putaran ketiga
liga yang diikuti enam klub berlangsung di Surabaya, tanggal 26-27 November 2004. Seluruh

klub peserta liga saat ini masih terbatas beberapa klub. Mereka adalah Citra Muda, Prambors,
Garuda, Rebels (Jakarta), Gorgeous, NISP, Bumi Asri (Bandung), Sriti (Surabaya), Smanda
(Lampung), dan Pirates (Kaltim)
Bagi kalangan sofbol, Liga Sofbol Indonesia atau LSI merupakan pertandingan
bergengsi menuju semipro. Selain pemainIndonesia, klub-klub peserta LSI dapat
menggunakan pemain asing dalam timnya. Saat ini peraturan mengenai pemain asing
membolehkan Jumlah maksimal pemain asing yang dapat memperkuat sebuah klub ialah
lima atlet. Namun hanya tiga pemain yang dapat menjadi pemain inti, sedangkan dua pemain
lain yang menjadi cadangan hanya bisa menggantikan pemain asing.
B. LOMPAT TINGGI
Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji ketrampilan meompat dengan
melewat tiang mistar. Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini
untuk memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan
ketinggian tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter,
sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan
atletik. Lompat tinggi dilakukan tanpa bantun alat.
Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah peserta berhasil melewati
ketinggian mistar. Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki Peserta boleh mulai
melompat di mana-mana ketinggian permulaan yang disukainya Sesuatu lompatan akan
dikira batal jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa
membuat lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat
Peserta yang gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa di
ambil kira di aras mana kegagalan itu berlaku) akan terkeluar daripada pertandinga Seseorang
peserta berhak meneruskan lompatan (walaupun semua peserta lain gagal) sehingga dia tidak
dapat menuruskannya lagi mengikut peraturan Ketinggian lompatan di ukur secara menegak
dari aras tanah hingga bahagian tengah disebelah atas padang.Setiap peserta akan diberi
peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan lompatan. Jika peserta tidak berhasil melewati
mistar sebanyak tiga kali berturut-turut, dia dinyatakan gagal. Untuk menentukan
kemenangan, para peserta harus berusaha melompat setinggi mungkin yang dapat dilakukan.
Pemenang ditentukan dengan lompatan tertinggi yang dilewati.

Sejarah LompatTinggi
Meskipun event lompat tinggi diikut sertakan dalam kompetisi pada ollmpiade kuno,
kompetisi lompat tinggi tercatat berlangsung pada awal abad ke-19 tepatnya di Skotlandia
dengan ketinggian 1,68 meter. Pada masa itu peserta menggunakan metode pendekatan
langsung atau teknik gunting.Lompat tinggi tidak dilakukan secara sembarangan. Ada gayagaya tertentu yang harus dikuasai agar peserta terhindar dari kecelakaan.
Pada abad ke -19 peserta lompat tinggi mendarat dan jatuh diatas tanah yang berumput
dengan gaya gunting, yaitu dengan cara membelakangi . Gaya ini ternyata banyak
mengakibatkan cedera bagi para peserta.Sementara kini, lompat tinggi dilakukan dengan

mendarat di atas matras sehingga kecelakaan dapat di minimalisir. Atlet lompat tinggi
sekarang banyak menggunakan teknik fosbury flop.
Sarana dan Prasarana
1. Untuk Awalan
a) Daerah awalan panjangnya tidak terbatas minimum 15 m
b) Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100
2. Tiang Lompat
Tiang lompat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja asal kuat
dan kukuh.jarakkedua tiang tersebut adalah 3,98 4,02 m.
3. Bilah Lompat
Terbuat dari kayu,metal atau bahan lain yang sesuai dengan :
a)
Panjang mistar lompat 3,98 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg
b) Garis tengah mistar antara 2,50 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan
permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm
c)
Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm
4. Tempat Pendaratan
Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan ketinggian
60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 20 cm.

Peraturan dan Tatacara Perlombaan Lompat Tinggi


Sebelum perlombaan dimulai, ketua Judge/ Juri harus mengumumkan kepada segenap
peserta lomba tentang tinggi mistar permulaan dan tinggi berikutnya, berapa mistar lompat
akan dinaikkan pada akhir tiap babak/ ronde, sampai tinggal hanya ada satu orang atlet
peserta lomba yang tersisa yang tersisa yang memenangkan perlombaan, atau terjadi hasil
sama untuk kedudukan pertama.
Latihan pemanasan pada Arena Perlombaan
1. Pada arena perlombaan dan sebelum dimulai event lomba, tiap peserta lomba boleh
melakukan latihan praktik lomba ( practice trials )
2. Sekali perlombaan telah dimulai, peserta lomba tidak diizinkan untuk menggunakan
sarana dan prasarana untuk maksud-maksud latihan, meliputi:
a.
Jalur ancang-ancang/awalanatau area bertolak atau bertumpu,
i.
Perlatan lomba

Tanda-tanda/marka-marka
Dalam semua event lapangan apabila suatu jalur ancang-ancang digunakan, tandatanda/marka-marka harus di tetapkan di sepanjang jalur awalan itu, kecualai untuk lompat
tinggi dimana marka itu dapat di pasang pada jalur awalan. Seorang peserta lomba boleh

menggunakan satu atau dua marka (di sediakan dan di sahkan oleh panitia penyelenggara)
guna membantu dia dalam melakukan lari ancang-ancang dan bertolak. Bila marka demikian
tidak tersediakan, dia boleh menggunakan pita perekat namun bukan kapur atau zat yang
mirip, yang meninggalkan bekas yang sukar di hapus.
Urutan lomba
Para peserta lomba harus berlomba dalam suatu urutan hasil dari suatu undian. Apabila ada
babak kualifikasi, ini harus diadakan undian baru lagi untuk babak final.
Giliran lomba (Trials)
Dalam semua lomba nomor lapangan, kecuali lomba lompat tinggi dan lompat tinggi galah,
dan pesertanya lebih dari 8 orang atlet, tiap peserta lomba berhak melakukan 3 kali giliran
lomba dan 8 peserta lomba dengan prestasi sah terbaik berhak mengikuti 3 kali giliran lomba
tambahan. Dalam event dengan hasil sama untuk kedudukan kualifikasi terakhir, ini harus
dipecahkan seperti dijelaskan pada butir 20 dibawah ini.Apabila peserta itu hanya 8 atau lebih
sedikit, tiap peserta berhak mendapatkan 6 x giliran lomba. Dalam kedua kasus urutan
berlomba untuk 3 babak terakhir akan diatur dengan urutan kebalikan kepada ranking yang
dicatat setelah 3 x giliran lomba yang pertama.
Catatan: kecuali untuk lompat tinggi dan lompat tinggi galah, tidak ada peserta lomba yang
diijinkan melakukan giliran lomba melebihi 1 x giliran lomba yang dicatat didalam salah satu
babak dari perlombaan.
Dalam semua perlombaan atletik internasional, kecuali kejuaraan dunia (out door, junior,
indoor dan pemuda) dan olimpiade, jumlah giliran lomba dalam event lapangan horizontal
boleh dikurangi. Hal ini harus diputuskan oleh badan nasional atau internasional yang
mengatur atau mengontrol perlombaan dimaksud.Panjang keseluruhan mistar lompat harus
4,00 meter pada lompat tinggi dan 4,50 meter pada lompat galah. Berat max mistar lompat
harus 2 kg pada lompat tinggi dan 2,25 kg pada lompat galah. Diameter atau garis tengah
pada bagian mistar yang bulat haruslah 30 mm. Mistar lompat harus terdiri dari 3 bagian
batang silinder dan 2 buah ujung mistar yang masing-masing 30-35 mm lebar dan 15-20 cm
panjang untuk maksud meletakkanya pada tiang lompat.
Bila hasil sama
1. Bila terjadi hasil sama pemecahanya sebagai berikut:
v Peserta dengan jumlah lompatan yang terkecil pada ketinggian dimana hasil sama
terjadi, harus diberikan kedududkan yang lebih tinggi.
v Bila hasil sama itu masih tetap, peserta lomba dengan jumlah kegagalan terkecil selama
perlombaan sampai dengan ketinggian yang terakhir yang dilewatinya, harus diberikan
kedudukan yang lebih tinggi.
v Bila hasil sama itu masih tetap :
1. Kalau ini menyangkut kedudukan pemenang atau juara 1, peserta yang membuat hasil
sama harus melakukan lompatan sekali lagi pada ketinggian terendah dimana mereka

yang terlibat pada hasil sama telah kehilangan haknya untuk meneruskan lomba, dan
bila tidak ada keputusan yang dapat dicapai, maka mistar lompat akan dinaikkan bila
atlit-atlit yang membuat hasil sama adalah berhasil, atau diturunkan apabila tidak
berhasil, yaitu 2 cm untuk lompat tinggi dan 5 cm untuk lompat galah. Mereka
kemudian mencoba 1 x lompatan pada setiap ketinggian sampai hasil sama
terpecahkan. Para peserta lomba yang membuat hasil sama harus melompat pada
setiap kesempatan ketika memecahkan masalah hasil sama ini.
2. Apabila ini menyangkut kedudukan yang lain, maka peserta lomba yang hasilnya
sama harus diberikan posisis yang sama dalam perlombaan itu.
Peserta harus bertolak pada satu kaki
Seorang peserta gagal apabila:
1. Setelah melompat mistar lompat tidak tetap berada pada penopangnya dikarenakan
gerakan si atlit waktu sedang melompat.
2. Dia menyentuh tanah termasuk daerah pendaratan di balik bidang tegak dari sisi
dengan lebih dekat tiang lompat,baik itu daintara atau di luar tiang lompat dengan
salah satu bagian dari tubuhnta, tanpa pertama kali melewati mistar lompat. Namun,
bila dia melompat seorang peserta lomba menyentuh tempat pendaratan dengan
kakinya dan menurut pendapat Judge/juri tidak memperoleh keuntungan, maka
lompatan dengan alasa itu harus tidak dinilai sebagai suatu kegagalan.
Catatan : Untuk membantu meng-implementasikan peraturan, suatu garis putih lebar 50mm
harus diletakkan dengan titik 3m di luar tiap-tiap tiang, sisi yang lebih dekat ke garis
diletakkan sepanjang bidang yang lebih dekat dengan sisi tiang lompat.Jalurancang-ancang
dan area atau tempat bertolak.
Panjang minimum jalur ancang-ancang haruslah 15 meter kecuali dalam perlombaan berdasar
pasal 1.1 a), b), dan c) dimana panjang minimumnya adalah 20 meter, bila kondisinya
mengijinkan panjang minimum adalah 20 meter. Kemiringan keseluruhan maksimum jalur
ancang-ancang dan tempat bertolak atau bertumpu harus tidak melebihi 1:250 dalam arah ke
pusat mistar lompat. Daerah tempat bertolak atau bertumpu harus datar.
Peralatan
Tiang lompat. Semua bentuk dan model tiang lompat dapat digunakan, asalkan mereka itu
kaku dan kekar. Tiang itu mempunyai penopang yang kokoh untuk mistar lompat. Tiang
lompat ini haruslah cukup tinggi untuk melebihi tinggi sebenarnya terhadap mana kistar
lompat dinaikkan dengan minimum 10 cm. Jarak antara tiang lompat harus tidak kurang dari
4 meter juga tidak melebihi dari 4,04 meter.
Tiang lompat atau tiang harus tidak dipindah atau tidak dirubah selama perlombaan
berlangsung kecuali jika wasit memfikirkan bahwa apakah tempat bertumpu atau bertolak
ataukah tempat pendaratan tidak sesuai lagi. Dalam hal ini perubahan harus dilakukan hanya
setelah satu ronde atau babak setelah lengkap selesai dilakukan.Penopang dan mistar.
Penopang ini harus datar dan segi empat, 4 cm lebar x 6 cm panjang. Ini harus terpasang
kokoh pada tiang lompat dan diletakkan saling berhadapan. Ujung mistar lompat harus duduk
atau terletak diatas penopang sedemikian rupa, sehingga bila mistar disentuh oleh pelompat
ini dengan mudah akan jatuh ketanah baik kedepan maupun kebelakang.Penopang tidak

boleh dibungkus dengan karet atau dengan bahan lain yang memiliki efek menambah friksi
atau geseran antara mereka dengan permukaan mistar lompat, juga tidak dibenarkan memakai
per atau pegas apapun.

Anda mungkin juga menyukai