Anda di halaman 1dari 32

ACHIKA DWI AROFAH

XII MIPA 1
REMEDIAL PENJAS
PERMAINAN SOFTBALL

Softball adalah olahraga bola beregu yang terdiri atas dua tim.
Permainan softball lahir di Amerika Serikat, diciptakan oleh
George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Softball
merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol
(baseball) atau hardball. 

Bola softball saat ini berdiameter 28-30,5 cm; bola tersebut


dilempar oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi
sasaran pemain lawan yang memukul (batter) dengan
menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah regu
yang berjaga (defense) dan tim yang memukul (offense). Tiap
tim berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara
memutari tiga seri marka (base) pelari hingga
menyentuh marka akhir yaitu home plate.

1.   Teknik Permainan

Softball merupakan permainan yang dimainkan oleh dua tim.


Setiap tim terdiri atas 9 orang. Ketika tim pemukul mendapat
giliran memukul, pelempar bola (pitcher) dari tim yang
bertahan harus menggunakan teknik melemparkan bola ke
arah pemukul sekeras-kerasnya, agar bola tidak dapat dipukul,
sehingga dapat ditangkap oleh catcher.

Tim penyerang mendapat giliran memukul secara bergantian.


Tim bertahan berusaha mematikan anggota tim yang
mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat giliran
memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum
giliran memukul digantikan tim yang bertahan.
Skor atau run dihasilkan dari seorang runner yang berlari
menginjak semua base secara berurutan dan kembali
menginjak home plate. Pelari yang berhasil mengelilingi dan
menginjak home plate mendapat satu angka. Dalam setiap
pertandingan softball durasi permainan adalah 7 inning atau
lama waktu 2 jam. Pemenang permainan softball adalah tim
yang mencetak angka (run) terbanyak dalam inning yang telah
ditentukan.

Jika dalam inning yang ditentukan kedua tim seri atau tie


break, maka terjadi inning tambahan yang dimainkan sampai
salah satu tim keluar sebagai pemenang. Pada permulaan
permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team)
mendapat giliran melempar, sedangkan tim tamu (visitor)
mendapat giliran memukul.

a. Pelambung Bola (Pitcher)

Pelambung bola dalam permainan softball disebut pitcher.


Permainan dimulai saat umpire meneriakkan kata “Play Ball”.
Setelah pemain bertahan memasuki daerah jaga, pertandingan
pun dimulai. Seorang pitcher berdiri di atas plate, menghadap
ke arah catcher. Pitcher akan berusaha melempar bola sekuat
tenaga ke arah mitts catcher.

Posisi bola lempar mempunyai wilayah khusus yang disebut


zona strike (strike zone), yaitu di atas home plate. Strike
zone adalah posisi bola dalam wilayah pukul batter,
ketinggian bola antara bahu dan lutut batter. Pada saat
melempar, pitcher akan berusaha membuat
bola strike, supaya batter kesulitan memukul bola, walaupun
bola berada di zona pukulnya. Tantangan
seorang pitcher adalah melempar dengan kecepatan tinggi dan
dengan sasaran yang tepat.

Jika bola berada pada zona strike tetapi tidak terpukul


oleh batter, maka umpire akan berteriak “strike”. Namun, bila
bola keluar dari zona strike, namun batter tidak mencoba
memukul bola maka umpire akan berteriak “ball”.

b. Penangkap Bola (Catcher)

Pemain bertahan yang bertugas menangkap bola di


belakang batter disebut catcher. Posisi catcher berjongkok di
depan wasit kepala dan di belakang pemain yang mendapat
giliran memukul (batter). Catcher dilengkapi dengan
perlengkapan pengaman dan bertugas menangkap
lemparan pitcher.

Peralatan yang digunakan oleh catcher, antara lain


helm, catcher mask untuk melindungi kepala dan muka, body
protector untuk melindungi daerah badan,
serta legguard untuk melindungi daerah lutut ke bawah.
Seorang catcher adalah pengatur strategi yang baik, karena
posisi catcher dalam pertandingan dapat memantau seluruh
situasi yang terjadi di lapangan.

c. Pemain Penjaga
Pemain bertahan di lapangan bertugas untuk menjaga base
dan mematikan pelari sebelum sampai kepada base yang
dituju. Pemain ini disebut fielder. Selain pitcher dan catcher,
tim bertahan memiliki 7 orang fielder, yang terbagi menjadi 4
penjaga daerah dalam (infielder) dan 3 orang penjaga daerah
luar (outfielder). Berikut posisi pemain softball.

1)   Penjaga base satu (first base)
2)   Penjaga base dua (second base)
3)   Penjaga antara base dua dan tiga (short stop)
4)   Penjaga base tiga (third base)
5)   Penjaga lapangan kiri (left fielder)
6)   Penjaga lapangan tengah (center fielder)
7)   Penjaga lapangan kanan (right fielder)

Setiap pemain yang mendapat giliran memukul (batter)


mempunyai kesempatan 3 kali strike dan 4 kali ball. Jika
kesempatan tersebut tidak diambil atau pukulan tidak
mengenai bola, maka batter mati “strike out”. Namun, jika
terjadi 4 kali ball, maka batter diperbolehkan jalan bebas ke
arah base satu (free walk).

Apabila batter berhasil memukul bola, batter harus berlari


sekuat tenaga mencapai base satu sebelum bola yang
dipukulnya dikembalikan atau ditangkap oleh penjaga base
satu atau base yang dituju. Jika batter selamat sampai di base
sebelum penjaga base menangkap bola, maka batter “safe”.
Namun, jika penjaga base lebih cepat menangkap bola,
maka batter “out”.

2.   Taktik Permainan Softball

Untuk memenangi suatu pertandingan, diperlukan strategi dan


taktik softball. Strategi dan taktik tersebut harus dikuasai
dengan benar oleh seluruh pemain sehingga dapat
menghasilkan permainan yang optimal.

Adapun ruang lingkup taktik dalam cabang olahraga softball,


antara lain sebagai berikut:
1)   Siasat yang dikerjakan pada saat bertanding, seperti
menangkap, memukul, dan men”tik”.
2)   Akal mencari senjata yang tepat untuk melihat kelemahan
dan kekurangan lawan secara efisien dan efektif.
3)   Menentukan sikap dan tindakan yang cepat, tepat, dan
cermat untuk mengalahkan tim lawan.
4)   Atlet lebih berperan daripada pelatih dalam tindakan taktik
karena atlet langsung menghadapi masalah di dalam lapangan
pertandingan.
5)   Taktik belum tentu selaras dengan strategi dalam
penerapannya.

Dalam permainan olahraga softball, pada dasarnya ada


beberapa tahapan taktik yang harus dikuasai dengan baik,
antara lain sebagai berikut:

a. Taktik Perorangan

Taktik perorangan ialah siasat yang dilakukan oleh


perorangan untuk mencari kemenangan dalam pertandingan
secara sportif. Taktik perorangan dalam olahraga softball
menyangkut beberapa teknik secara individu (individual skill)
yang dilakukan guna menipu atau mengelabui lawan. Taktik
perorangan dapat diterapkan, baik saat menguasai bola
(bermain) maupun saat tidak menguasai bola (bertahan atau
menjaga).

b. Taktik Kelompok

Taktik kelompok ialah suatu siasat yang dilakukan oleh dua


orang atau lebih. Namun, pelaku-pelaku grup taktik kurang
dari jumlah seluruh tim (regu). Misalnya, grup taktik yang
dijalankan oleh pitcherdan cathcer atau antar-base.

c. Taktik Beregu

Taktik beregu merupakan taktik yang dilakukan oleh semua


anggota tim (regu), baik saat bermain maupun saat menjaga
untuk mencari kemenangan bertanding secara sportif. Taktik
beregu pada dasarnya upaya penerapan gabungan taktik
individu dan grup menjadi satu kesatuan.

PERMAINAN BASKET
Permainan bola basket adalah olahraga berkelompok yang
terdiri dari dua tim berlawanan dengan anggota masing-
masing 5 orang, dimana tujuan permainan bola basket adalah
memperoleh poin sebanyak-banyaknya dengan cara
memasukkan bola ke dalam ring lawan.
Pertandingan bola basket diselenggarakan di ruangan yang
memiliki ukuran lapangan bola basket dengan panjang 28,5
meter dan lebar 15 meter.
Posisi utama dalam permainan bola basket, yakni Forward,
yang bertugas mencetak poin dan memasukkan bola ke dalam
ring lawan, Defense, pemain yang bertugas menghadang
lawan, serta Playmaker, pemain yang memegang peran
mengatur alur bola dan merancang strategi permainan.

Sejarah Permainan Bola Basket


Permainan bola basket mungkin merupakan olahraga yang
unik. Penciptanya, seorang guru olahraga bernama James
Naismith, menciptakan permainan tersebut secara tidak
sengaja pada tahun 1891.
Guru olahraga asal Kanada tersebut dituntut untuk dapat
mencipatakan sebuah permainan di ruang tertutup, agar para
siswa dapat mengisi waktunya saat liburan musim dingin.
Pada 15 Desember 1891, Naismith akhirnya menciptakan
sebuah permainan yang dahulu gemar ia mainkan ketika kecil.
Permainan itulah yang kini dikenal sebagai basketball atau
bola basket.
Pada awal perkembangannya, banyak kalangan yang
menentang permainan bola basket karena dianggap terlalu
keras dan tidak cocok untuk dimainkan di ruangan tertutup.
Menanggapi penolakan tersebut, Naismith memutuskan untuk
menyusun beberapa peraturan dasar yang salah satunya adalah
menempatkan keranjang di dinding ruang olahraga.
Peraturan awal permainan bola basket juga menyatakan
bahwa setiap tim yang bermain terdiri dari sembilan anggota,
dan tidak menggunakan teknik dribble untuk mengumpan
bola. Teknik permainan yang berlaku pada saat itu hanya
memindahkan bola dengan lemparan. Setelah ditetapkan
beberapa peraturan dasar, para siswa pun diminta untuk
memainkan permainan tersebut.
Pertandingan bola basket pertama diselenggarakan pada 20
Januari 1892. Salah seorang murid Naismith menyebut
permainan tersebut dengan nama basketball, hingga akhirnya
semua orang pada waktu itu pun mulai mengenal permainan
tersebut dengan nama basketball.
Dalam waktu singkat, olahraga ini pun mulai menyebar ke
seantero Amerika Serikat. Orang-orang di berbagai pelosok
negeri mulai memainkan bola basket dan menggelar
kompetisinya. Berbagai pertandingan bola basket pun lambat
laun dapat ditemui dengan mudah di seluruh kota di negara
bagian Amerika Serikat.
Teknik Dasar Permainan Bola Basket
Teknik dasar permainan bola basket semakin berkembang dari
awal penciptaannya yang hanya menggunakan teknik
lemparan. Berikut teknik dasar permainan bola basket yang
yang perlu Anda ketahui:
1. Teknik Menggiring (Dribble)
Dalam permainan bola basket, teknik menggiring bola disebut
dengan dribble.
Teknik yang satu ini bertujuan untuk membawa bola
menghindari lawan atau mengumpannya pada kawan satu tim
yang dekat dengan ring lawan. Perbedaan teknik menggiring
dalam permainan bola basket dan sepak bola terletak pada
cara pemain menggiring bolanya.
Dribble pada bola basket dilakukan dengan cara memantulkan
bola pada permukaan lantai dengan menggunakan tangan,
sementara pada sepat bola, dribble dilakukan dengan
menggiring bola menggunakan kaki.
Ada dua jenis dribble pada permainan bola basket:
1. Dribble Tinggi: Teknik menggiring bola yang dilakukan
secara cepat untuk memasuki wilayah pertahanan
lawan. Dribble tinggi dilakukan dengan berlari atau
berjalan cepat ketika pemain yang memegang bola berada
jauh dari pemain lawan.
2. Dribble Rendah: Teknik dribble rendah diterapkan untuk
mempertahankan bola dari serangan lawan. Teknik ini
digunakan ketika pemain berhadapan langsung dengan
lawan dan ingin mencari celah ketika lawan tengah
lengah.
2. Teknik Mengumpan (Passing)
Teknik mengumpan pada prinsipnya dilakukan untuk
mengarahkan bola kepada rekan satu tim. Teknik ini dapat
dilakukan dengan cara melempar bola kepada rekan satu tim
setelah menggiring bola dengan satu atau dua tangan.
Terdapat enam jenis passing yang sering ditemukan dalam
permainan bola basket:
1. Overhead Passing: Teknik ini dilakukan dengan
melempar bola dari atas kepala. Overhead passing biasa
digunakan ketika pemain dikepung oleh lawan.
2. Chest Pass: Teknik mengumpan dengan cara melempar
bola di depan dada menggunakan dua tangan. Chess past
biasa diterapkan ketika mengumpan bola pada rekan yang
berada dekat dari kita. Agar tidak mudah terbaca lawan,
pemain biasanya menggunakan gerakan tipuan ke arah
lain.
3. Baseball Pass: Teknik melempar yang mirip dengan
gerakan melempar bola pada permainan baseball. Teknik
ini sering digunakan untuk mengejutkan lawan dengan
lemparan tidak terduga.
4. Bounce Pass: Teknik memantulkan bola ke bawah agar
diterima oleh rekan satu tim yang digunakan untuk
menghindari hadangan lawan.
5. Hook Pass: Teknik yang dilakukan dengan satu tangan
dengan posisi melipat di atas bahu. Teknik ini digunakan
untuk merusak pertahanan lawan.
6. Under Pass: Teknik mengumpan yang dilakukan dari
arah pinggang.
3. Teknik Pivot
Teknik pivot digunakan untuk melakukan gerakan tipuan pada
lawan. Caranya, pemain menggerakkan badan dengan
bertumpu pada salah satu kaki dan kedua tangan menjaga bola
dari serbuan lawan.
4. Teknik Menembak (Shooting)
Teknik shooting merupakan teknik dasar yang wajib dikuasai
pemain untuk mendapatkan poin.
Teknik ini dilakukan dengan cara memasukkan bola ke dalam
ring lawan menggunakan teknik set shoot(diam di tempat dan
memasukkan bola dengan satu atau dua tangan), jump
shoot (memasukkan bola dengan melompat), dan lay
up (memasukkan bola dengan berlari lalu melompat).
5. Teknik Rebound
Rebound merupakan teknik untuk mengambil bola yang gagal
masuk ke dalam ring.
Ada dua jenis rebound, yakni rebound ofensif dan defensif.
Rebound ofensif merupakan lemparan yang gagal masuk
kemudian dimasukkan lagi ke dalam ring oleh rekan tim dan
jika berhasil masuk, tim mendapatkan dua poin. Sementara
rebound defensif adalah teknik merebut bola yang gagal
dimasukkan oleh lawan agar tidak ada lagi usaha untuk
memasukkan bola ke ring.
Peraturan Permainan Bola Basket
Peraturan dasar permainan bola basket adalah sebagai berikut:
1. Pemain dapat melemparkan bola dari segala arah
menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Pemain dapat memukul bola ke segala arah namun tidak
boleh menggunakan kepalan tangan.
3. Pemain tidak bola berlari sambil memegang bola. Bola
harus dilemparkan di titik pemain menerima bola.
4. Bola harus dipegang baik di dalam maupun di antara
telapak tangan.
5. Pemain tidak diperbolehkan menjegal pemain lawan
dengan cara apapun. Tindakan menjegal lawan dapat
dikenai sanksi pelanggaran.
6. Jika salah satu pemain melakukan kesalahan tiga kali
berturut-turut, maka kesalahan tersebut akan dihitung
poin untuk lawan.
7. Poin diperoleh jika bola yang dilemparkan masuk ke
dalam keranjang.
8. Jika bola terlempar keluar dari arena pertandingan, maka
yang berhak memainkannya pertama kali adalah pemain
pertama yang menyentuhnya.
9. Waktu pertandingan adalah empat kuarter yang masing-
masing berdurasi sepuluh menit.
10.Tim yang berhasil memasukkan bola ke dalam ring
dengan jumlah poin terbanyak dinyatakan sebagai
pemenang.

PERMAINAN FUTSAL
Pengertian Futsal- Futsal adalah Olahraga bola yang
dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan
5 orang pemain. Tujuan Olahraga Futsal adalah mamasukkan
bola ke gawang lawan. Dengan menggunakan kaki, kepala,
dan semua bagian tubuh kecuali tangan.
Tidak seperti Sepak Bola Olahraga Futsal dimainkan di ruang
tertutup dan di tempat yang rata. Dengan ukuran lapangan
yang lebih kecil dan jumlah pemain yang lebih sedikit dari
Sepak Bola. Juga lapangan Futsal dibatasi oleh garis bukan
dengan net atau dengan sebuah papan.

Pengertian Futsal dan Sejarahnya


Futsal berasal dari Bahasa Spanyol dari kata Futbol (sepak
bola) dan Sala (ruangan). Apabila dua kata tersebut
digabungkan maka menjadi Sepak Bola dalam ruangan
(Futsal). Olahraga Futsal pertama dipopulerkan di
Montevideo, Uruguay tahun 1930.

Oleh salah satu pelatih sepak bola asal Argentina yang


bernama Juan Carlos Ceriani. Olahraga ini mendapatkan
banyak perhatian dari Amerika Selatan, terutama Brasil.
Keindahan permainan ini dapat dilihat seperti yang
diperlihatkan pemain Brasil di luar lapangan. (Bermain Sepak
bola)

Sebagai contohnya adalah Edison Arantes do Nascimento atau


yang lebih dikenal denganPele . Pemain bintang asal Brasil
yang mengembangkan bakatnya dari Olahraga Futsal. Negara
brasil terus menjadi kiblat atau pusat Olahraga Futsal hingga
hari ini.
Olahraga ini sekarang dimainkan dalam
perlinduingan Fédération Internationale de Football
Association di seluruh dunia. Sejarah Olahraga Futsal
versi FIFA tidak bisa di terima begitu saja oleh dunia. Ada
beberapa Negara yang mengklaim bahwa Olahraga Futsal
berasal dari Negara mereka yaitu dari Kanada dan Brasil.
Futsal berkembang pesat di Negara Brasil, maka pada tahun
1936 dibuatlah kesepakatan dan aturan Olahraga Futsal.
Peraturan saat itu tidak jauh berbeda dengan peraturan saat
ini. Dengan adanya peraturan dan kesepakatan ini, Futsal
semakin dikenal bahkan digemati di Amerika Latin.

Lapangan Futsal dan Tanda Lapangan


1. Lapangan Futsal harus berbentuk segi empat yang
ditandai dengan garis untuk pembatas. Warna garis harus
berbeda dengan warna lapangan agar bisa dibedakan oleh
setiap pemain.
2. Ukuran Lapangan Futsal berstandar Nasional memiliki
panjang 25-42 meter dan lebar 15-15 meter.
3. Ukuran Lapangan Futsal berstandar Internasional
memiliki panjang 38-42 meter dan lebar 18-25 meter.
4. Permukaan Lapangan Futsal harus halus, rata dan
tidak abrasif.
5. Disarankan permukaan lapangan terbuat dari kayu atau
lantai parkit atau bahan semisalnya. Tetapi harus
menghindari penggunaan bahan beton atau korn blok.
6. Lapangan Futsal dibagi menjadi dua bagian, yang
pisahkan oleh garis yang disebut dengan garis tengah
lapangan.
7. Titik pusat ditandai dengan titik yang berada di tengah-
tengah garis tengah lapangan. Yang dikelilingi lingkaran
tengah dengan panjang jari-jari 3 meter.
8. Garis batas lapangan selebar 8 cm meliputi garis
samping, garis gawang,dan garis melintang tengah
lapangan.
Gawang, Titik Pinalti dan Tendangan Sudut

1. Setengah lingkaran dengan jari-jari 6 meter ditarik


sebagai pusat dari masing-masing tiang gawang.
2. Jarak titik pinalti utama adalah 6 meter dari titik tengah
gawang.
3. Jarak titik pinalti kedua adalah 10 meter dari titik tengah
garis gawang.
4. Gawang harus berada di tengah-tengah garis gawang.
Ukuran gawang Olahraga Futsal adalah lebar gawang 3
meter dan tinggi gawang 2 meter.
5. Tiang gawang terbuat dari kayu, logam atau bahan
lainnya yang telah menjadi kesepakatan.
6. Warna tiang gawang dan mistar gawang harus berbeda
dengan warna lapangan permainan.
7. Kedua tiang gawang dan mistar gawang memiliki lebar
dan dalam yang sama yaitu 8 cm.
8. Jaring terbuat dari tali rami atau nilon dan dikaitkan pada
tiang dan mistar gawang.
9. Busur tendangan sudut dengan radius 25 cm di setiap
sudut Lapangan Olahraga Futsal.
Bola Futsal
1. Bola berbentuk bulat dengan ukuran 4.
2. Minimum keliling bola 62 cm dan maximum 64 cm.
3. Terbuat dari kulit atau bahan yang cocok lainnya (tidak
membahayakan pemain).
4. Lambungan bola 55-65 cm pada pantulan pertama.
5. Mempunyai berat antara 400 gram sampai 440 gram.
6. Tekanannya sama dengan 0,4 -0,6 atmosfir (400-600
g/cm3).
7. Bola dari kulit laken atau bulu (felt ball) tidak
diperbolehkan.
Pemain Futsal
1. Jumlah pemain utama untuk memulai petandingan adalah
5 orang pemain. Dan salah satu pemain menjadi penjaga
gawang.
2. Jumlah pemain cadangan dari masing-masing
tim maximun adalah 7 orang pemain.
3. Batas jumlah pergantian pemain dalam Olahraga Futsal
tidak dibatasi. Dan pemain yang sudah digantikan
sebelumnya boleh bermain kembali.
4. Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu
selama pertandingan masih berlangsung, ketika bola
keluar lapangan.
5. Pergantian dianggap sah apabila proses pergantian
pemain dilakukan pada daerah pergantiannya sendiri.
Tetapi dilakukan setelah pemain yang digantikan keluar
dari lapangan permainan
6. Pergantian pemain sangat bergantung pada kewenangan
wasit, apakah dipanggil wasit atau tidak.
7. Proses pergantian batal apabila pemain yang akan
digantikan mendapatkan kartu merah sebelum pemain
keluar dari lapangan permainan.
8. Metode pergantian melayang yaitu semua pemain kecuali
penjaga gawang memasuki dan meninggalkan lapangan
permainan.
9. Penjaga gawang boleh bertukar posisi dengan pemain
yang lainnya.
Perlengkapan Pemain Futsal

1. Pemain tidak boleh menggunakan peralatan apapun yang


dapat melukai dirinya sendiri atau pemain lain.
2. Pemain memakai seragam atau kostum,(celana pendek,
kaos seragam, kaos kaki, sepatu dan pengaman kaki).
3. Seragam pemain diberi nomor 1-15 di bagian belakang
seragam pemain. Dan warna angka dengan warna
seragam harus berbeda.
4. Penjaga gawang diperkenankan memakai celana panjang,
di bagian luarnya harus ditutup dengan kaos kaki.
5. Seragam penjaga gawang harus berbeda dengan seragam
pemain yang lainnya.
6. Apabila pemain melakukan kesalahan maka wasit akan
menegur dan memerintahkan untuk membenahi
perlengkapannya.
Periode pertandingan
1. Lama pertandingan Futsal adalah selama 2 kali 20 menit.
Apabila hasil masih imbang maka ditambah dengan
perpanjangan waktu selama 2 kali 5 menit.
2. Pelatih diberikan wewenang untuk meminta waktu time-
out kepada pencatat waktu, selama 1 menit disetiap
babak.
3. Time-out dapat diminta setiap saat, tetapi pada saat tim
tersebut tengah menguasai bola.
4. Pencatat waktu dapat memberikan izin time-out ketika
bola keluar dari lapangan permainan, dengan
menggunakan peluit.
5. Ketika time-out diberikan, semua pemain harus tetap
berada di dalam lapangan permainan.
6. Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama,
pada babak kedua hanya mendapat 1 kali time-out.
7. Jarak waktu istirahat antar babak adalah 10 menit atau
tidak boleh lebih dari 15 menit.
Tendangan Permulaan (Kick Off)
sumber:tgyfl.co.uk
1. Seluruh pemain berada dalam wilayahnya sendiri, dan
para pemain tidak boleh berada dalam lingkaran tengah.
Atau sekurang-kurangnya pemain harus berada 3 meter
dari bola.
2. Bola ditempatkan dititik tengah lapangan, dan wasit
memberi isyarat untuk memulai kick off.
3. Penendang kick off tidak boleh menyentuh bola untuk
kedua kalinya sebelum bola disentuh oleh pemain lain.
4. Pada saat bola telah ditendang oleh salah satu pemain
maka pertandingan telah sah dimulai.
5. Setelah salah satu tim berhasil mencetak gol maka
permainan dimulai dengan tendangan permulaan(kick
off).
Tendangan bebas
sumber:cdn.tmpo.co
Tendangan bebas dalam Olahraga Futsal dibagi menjadi dua.
Yaitu: tendangan bebas langsung dan tidak langsung. Untuk
tendangan bebas pemain tidak boleh menyentuh bola kedua
kalinya sebelum di sentuh oleh pemain yang lain.

1. Tendangan bebas langsung


Metode tendangan yang disertai persiapan dalam Olahraga
Sepak Bola dan Futsal disebabkan suatu pelanggaran. Apabila
bola yang ditendang langsung mengarah kearah gawang
lawan dan berbuah gol tanpa sentuhan dari pemain lain. Maka
gol tersebut dinyatakan sah oleh wasit yang memimpin
pertandingan.

Tendangan bebas langsung diberikan kepada pihak lawan,


apabila pemain melalukan kesalahan-kesalahan dibawah ini.
Dengan pengamatan dari wasit yang memimpin pertandingan,
dianggap tindakan kasar atau usaha untuk melukai lawan
atau .

1. Menendang atau mencoba untuk menendang lawan.


2. Menjagal atau mencoba untuk menjagal lawan.
3. Menerjang lawan.
4. Mendorong lawan hingga jatuh, meskipun dengan
bahunya.
5. Memukul atau mencoba memukul lawan.
6. Meludah pada tubuh atau menghina lawan.
7. Melakukan sliding tackle untuk merebut bola saat
dikuasai oleh lawan. Kecuali untuk penjaga gawang di
daerah pinaltinya sendiri dengan syarat berhati-hati.
8. Memegang bola dengan sengaja, kecuali penjaga gawang
di daerah pinalti.
9. Apabila pemain melakukan pelanggaran di kotak pinalti,
maka wasit akan memberikan tendangan pinalti pada
lawan.
10. Hand ball atau bola mengenai tangan.
2. Tendangan bebas tidak langsung
Adalah metode tendangan yang bebas dilakukan oleh pemain
yang disebabkan oleh pelanggaran tertentu. Metode ini tidak
bisa digunakan untuk mencetak gol secara langsung. Akan
tetapi bola harus menyentuh pemain untuk kedua kalinya
entah rekan ataupun lawan.

Tendangan bebas tidak langsung akan diberikan kepada lawan


apabila seorang pemain melakukan pelanggaran-pelanggaran
dibawah ini.

1. setelah melemparkan bola, dia kembali menerima bola


(dengan kaki /tangan)sebelum bola melewati daerahnya.
atau belum disentuh atau dikuasai oleh lawan.
2. memegang bola dengan tangannya setelah menerima
bola dari tendangan kedalan rekannya.
3. memegang bola dengan tangannya dengan sengaja
setelah mendapatkan bola dari rekannya.
4. menguasai bola dengan tangan maupun kaki lebih dari
empat detik.
5. bermain dengan cara membahayakan.
6. sengaja menghalangi pergerakan lawan saat tidak
menguasai bola.
3. Posisi pemain saat tendangan bebas
1. Setiap pemain lawan harus berada minimal 5 meter dari
bola atau dari tempat tendangan bebas.
2. Bola kembali dalam permainan setelah bola ditendang
atau disentuh oleh seorang pemain.
3. Apabila tendangan bebas terjadi di dalam area pinalti
maka seluruh pemain lawan harus berada di luar area
pinalti.
Tendangan Pinalti
sumber:i.ytimg.com
1. Bola diletakkan di titik yang telah ditentukan.
2. Penjaga gawang berada di belakang garis gawang sampai
wasit meniup peluit atau saat wasit memberikan isyarat.
3. Penjaga gawang menghadap kearah penendang dan
berada diantara tiang gawang hingga bola ditendang.
4. Para pemain harus tetap berada di dalam lapangan
permainan.
5. Semua pemain harus berada di luar area pinalti kecuali
penendang dan penjaga gawang.
6. Minimal pemain berjarak 5 meter dari titik pinalti.
Tendangan ke dalam
Tendangan ke dalam adalah cara untuk memulai kembali
permainan setelah bola keluar dari garis samping. Pemain
terlebih dahulu mengoper bola kepada rekannya. Apabila
pemain langsung menendang kearah gawang dan berbuah gol
maka gol tersebut tidak akan dianggap.

Aturan tendangan ke dalam


sumber:kabarsport.com
1. Harus diletakkan pada garis samping lapangan.
2. Ditendang ke dalam lapangan atau kearah manapun.
3. Pemain yang mengambil tendangan kakinya tidak boleh
menyentuh garis atau pemain harus berada di luar
lapangan.
4. Lawan boleh mengahalangi tendangan terrsebut,
denganjarak minimum 5 meter dari bola.
5. Pemain yang mengambil tendangan ini hanya
mempunyai waktu 4 detik dari pertama menempatkan
bola. Apabila melanggar maka tendangan ke dalam akan
diberikan kepada pihak lawan.
6. Bola berada dalam lapangan permainan setelah ditendang
atau disentuh oleh pemain.
Pelanggaran yang diperingatkan
1. Bersalah karena melakukan tindakan yang kurang
sportif.
2. Melakukan tindakan yang kurang baik atau
mengucapkan kata-kata yang tidak baik
3. Berusaha melanggar peraturan yang telah ditetapkan.
4. Mencoba memperlambat atau mengulur-ulur waktu saat
pertandingan berjalan.
5. Masuk kedalam lapangan permainan dengan seenaknya
tanpa mendapatkan izin dari wasit yang memimpin.
6. Sengaja meninggalkan lapangan permainan tanpa ada
intruksi dari wasit maupun pelatih.
Pelanggaran yang menyebabkan pemain dikeluarkan
sumber:metrotvnews.com
1. Bermain dengan ngawur atau mencoba melukai lawan.
2. Meludah atau melecehkan pemain lawan atau wasit.
3. Menghalangi lawan mencetak gol dengan cara yang tidak
diperbolehkan.
4. Mendapatkan kartu kuning sebanyak 2 kali dalam satu
pertandingan.
5. Berkata-kata dengan tujuan untuk menghina pemain
lawan atau wasit.
6. Melakukan selebrasi yang tidak semestinya dilakukan.
PERMAINAN VOLLY
A.    Sejarah Permainan Bola Voli 

Permainan bola voli  diciptakan oleh William B Morgan pada


tahun 1895 di Holyoke (Amerika bagian timur). William B
Morgan adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada
Young Men Christain Association (MCA).

Permainan bola voli di Amerika sangat cepat


perkembangannya, sehingga tahun 1933 YMCA mengadakan
kejuaraan bola voli  nsional.

Kemudian permainan bola voli  ini menyebar ke seluruh


dunia. Pada tahun 1974 pertama kali bola voli 
dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup
banyak. Maka pada tahun 1984 didirikan Federasi Bola Voli 
Internasional atau Internationnal Voli  Ball Federation (IVBF)
yang waktu itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di
Paris.
Permainan bola voli  sangat cepat perkembangannya, antar
lain disebabkan oleh :
1.    tidak memerlukan lapangan yang luas.
2.    Mudah dimainkan.
3.    Alat-alat yang digunakan untuk bermain sangat
sederhana.
4.    Permainan ini sangat menyenangkan.
5.    Kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil.
6.    Dapat dimainkan di alam bebas maupun di ruang tertutup.
7.    Dapat di mainkan banyak orang
Permainan bola voli  masuk ke Indonesia pada waktu
penjajahan Belanda (sesudah tahun 1928). Perkembangan
permainan bola voli  di Indodesia sangat cepat. Hal ini
terbukti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun
1952 di jakarta. Sampai sekarang  permainanbola voli 
termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi
dipertandingkan.

Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan


Organisasi Bola Voli  Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan
ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi
bola voli  ini, maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955
diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang pertama di
Jakarta.

Dengan melihat perkembangan permainan bola voli  yang


begitu pesat sangatlah tepat bila pemerintah memilih
permainan bola voli  sebagai olahraga pendidikan di sekolah-
sekolah. Hanya pada umumnya permainan bola voli sedikit
mengalami kesulitan di dalam memperkenalkan pada anak-
anak didik. Kesulitan ini terletak pada gerakan dasar
permainan bola voli .

B.    Teknik Dasar Permainan Bola Voli 

1.    Pengertian Teknik

Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan


pembuktian suatu peraktek dengan sebaik mungkin untuk
menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga
(khususnya cabang permainan bola voli ).

Teknik dikatakan baik apabila dari segi anatomis/fisiologis


mekanik dan mental terpenuhi secara benar persyaratannya.
Apabila diterapkan pencapaian prestasi maksimal untuk
menganalisa gerakan teknik, umumnya para guru atau pelatih
akan dapat mengoreksi dan memperbaiki (Suharno, HP,
1983 : 3).

2.    Kegunaan Teknik Pada Cabang Olahraga


·         Efisien dan Efektif untuk mencapai prestasi maksimal.
·         Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya cidera
·         Untuk menambah macam-macam teknik atlet ada saat
pertandingan. (Suharno, HP. 1982 : 30).
·         Atlet akan lebih mantap dan optimis dalam memasuki
arena pertandingan (Engkos Kosasih, 1984 : 109).
3.    Teknik Penguasaan Bola

Untuk dapat menguasai bola secara maksimal dan sempurna


seorang pemain setidaknya harus memiliki kemampuan-
kemampuan seperti mampu melakukan passing atas secara
baik dan benar dari teknik dasar ini tidak diabaikan dan harus
dilatih dengn baik, seseorang harus mengerti dan benar-benar
dapat menguasai teknik penguasaan bola  dengan baik dan
terus menerus, (Dleter Beullteshtahl. 1986 : 9).

Agar dapat bermain bola voli  dengan baik, seseorang harus


mengerti dan benar-berar dapat menguasai teknik penguasaan
bola dengan baik. Dengan menguasai teknik penguasaan bola
dan latihan yang continue diharapkan nantinya dapat bermain
bola voli secara baik dan benar.

4.    Passing Bawah

Passing bawah biasanya dipergunakan oleh para pemain jika


bola datangnya rendah, baik untuk dioperkan kepada teman
seregunya maupun untuk dikembalikan ke lapangan lawan
melewati atas jaring atau net.

5.    Passing Atas

Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengambilan


bola atau mengoper dari atas kepala dengan jari-jari tangan.
Bola yang datang dari atas diambil dengan jari-jari tangan di
atas, agak di depan kepala (Aip Syarifuddin, 1997 : 69).

Gerakan passing bawah dan passing atas yang menunjukkan


bahwa digunakan passing bawah pada saat bola yang
datangnya rendah atau berada di depan dada, sedangkan
passing atas digunakan apabila bola datangnya di atas atau
melambung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
untuk menerima bola service lebih baik dan tepat
menggunakan passing bawah dibandingkan dengan passing
atas, karena kebanyakan bola sevice datangnya rendah dan
berada di depan dada.

6.    Service Bawah

Service bawah adalah cara melakukan pukulan permukaan


dari petak service dengan memukul bola dengan tangan dari
bawah sebagai usaha menghidupkan bola dalam permainan
(Aip Syarifuddin, 1997 : 70).
Service bawah merupakan service yang dilakukan dengan
tangan bawah, siku diluruskan dan ayunan tangan dari
belakang ke depan melalui samping badan, salah satunya
tangan memegang bola dan bola tersebut dilambungkan baru
dipukul. Service ini sangat populer dan sering dilakukan oleh
pemain pemula.
7.    Service Atas

Service atas adalah cara melakukan pukulan permulaan dari


bawah service dengan memukul bola dari atas kepala sebagai
usaha menghidupkan bola ke dalam permainan (Aip
Syarifuddin, 1997 : 53).
Servise atas banyak variasinya, bola dapat dilambungkan
dengan satu tangan atau dua tangan, tinggi lambungan bola
tergantung dari maksud pukulan dan kesenangan pribadi
pemain. Namun pada prinsipnya harus diusahakan agar bola
dilambungkan sedemikian rupa tingginya, sehingga seluruh
rangkaian gerakan memukul menjadi satu gerakan yang tidak
terputus-putus.

8.    Service Samping

Service samping adalah melakukan pukulan permulaan dari


daerah service dengan sikap berdiri menyamping dan berat
badan berada di kaki kanan (bagi yang tidak kidal), telapak
tangan menghadap ke atas (Mariyanto, 1995 : 119). Adapun
pelaksanaan service samping adalah service berdiri
menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat dengan
jaring (bagi yang tidak kidal) kedua tanga bersama-sama
memegang bola. Pada saat bola akan dilambungkan, maka
badan diliukkan ke belakang dan lutut ditekuk. Kedua tangan
dijulurkan ke samping kanan, begitu bola lepas dari tangan,
maka tangan ditarik kesamping kanan bawah, berat badan
berada di kaki kanan, telapak tangan menghadap ke atas,
pukulan tangan pada bola dibantu dengan liukan badan,
lecutan lengan dan gerakan pergelangn tangan sehingga bola
setelah dipukul melambung dengan keras dan topspin.
9.    Service Lompat

Service lompat adalah cara melakukan pukulan permulaan di


daerah service dengan melompat setelah bola dilambungkan
dengan satu tangan atau dua tangan (Aip Syarifuddin, 1997 :
59). Service lompat dilakukan dengan bola dilambungkan
dengan satu atau dua tangan. Begitu bola dilambungkan
diikuti dengan melompat dan diusahakan bola berada di atas
depan kepala. Bila bola telah berada di atas depan kepala
maka segeralah tangan kanan dipukulkan pada bola
secepatnya.

10.    Smash (Spike)

Smesh atau spike adalah gerakan memukul bola yang


dilakukan dengan kuat dan keras serta jalannya bola cepat,
tajam dan menukik serta sulit diterima lawan apabila pukulan
itu dilakukan dengan cepat dan tepat (Aip Syarifuddin, 1997 :
58). Pada teknik smash inilah letak seninya permainan bola
voli , apabila pemain hendak memenangkan pertandingan
maka mau tidak mau mereka harus menguasai teknik smash.
Pemain yang pandai melakukan smash atau dengan istilah
smasher harus memiliki kelincahan, daya ledak, timing yang
tepat dan mempunyai kemampuan memukul bola yang
sempurna. Pemain bola voli  akan dapat melakukan berbagai
variasi smash apabila pemain tersebut menguasai teknik dasar
smash secara baik dan benar.

11.    Membendung

Membendung (Bloking) adalah bentuk gerakan seseorang atau


beberapa orang pemain yang berada didekat net/pemain depan
(Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Tujuan untuk menutupi atau
membendung datangnya bola dari lapangan lawan, caranya
dengan menjulurkan kedua tangan ke atas dengan ketinggian
yang kanan lebih tinggi dari tepian atau bibir net.

Selama melakukan blocking perhatian harus terus menerus


kepada bola, posisi smasher terhadap bola dan pendangan
mata dari pada smasher. Untuk menyesuaikan terhadap arah
datangnya smash, maka perlu mengadakan langkah atau step
ke samping kiri atau ke kanan dengan maksud agar setiap saat
dapat melompat ke atas untuk melakukan blocking.

C.    Passing Atas

1.    Pengertian passing Atas

Passing atas merupakan teknik penguasaan bola yang penting


untuk dipelajari. Passing atas adalah dapat diartikan
menyajikan bola atau mengoper bola dengan menggunakan
jari tangan kepada lawan atau langsung ke lapangan lawan, di
samping itu passing atas yang baik akan mempengaruhi di
dalam pertandingan tetapi hal ini lebih menonjol dalam
pertandingan tingkat tinggi dibandingkan pada pertandingan
yang lebih rendah.
Waktu melakukan passing atas harus diperhatikan beberapa
hal, seperti yang dikembangkan oleh Engkos Kosasih sebagai
berikut :
·         Konsentrasi untuk melakukan passing atas.
·         Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.
·         Lihat dan pelajari dimana tempat menempatkan bola
yang tepat.
·         Ketahui posisi lemah regu lawan (Engkos Kosasih,
1985 : 109).
Beberapa cara di dalam melakukan passing atas dalam
parmainan bola voli , antara lain :
1.1.    Passing Atas Individu
·         Tempatkan badan di bawah bola.
·         Kedua kaki dibuka, lutut ditekuk, sehingga posisi tubuh
berada dalam keadaan setengah jongkok.
·         Siku dibengkokkan, jari-jari tengah direnggangkan dan
letak di depan atas dahi.
·         Sikap tangan seperti mangkok.
·         Pandangan ke arah datangnya bola.
·         Pada waktu bola datang, bola didorong dengan jari-jari
tangan, perkenaan tangan pada bola yaitu ruas pertama dan
kedua jari telunjuk sampai kelingking, sedangkan ibu jari
hanya pada ruas pertama.
·         Untuk membantu gerakan jari-jari tangan, pergelangan
tangan digerakkan kearah depan atas.
·         Setelah bola lepas dari tangan, diikuti dengan gerakan
anggota badan dan langkah kaki ke depan untuk menjaga
keseimbangan (Edi Suparman, 1994 : 91).

1.2.    Passing Atas Ke Dinding


Ada beberapa pendapat ahli mengenai passing atas ke dinding
antara lain :

1.    Theo Khelmen dan Dleler Kruber (1990 :40)


menyatakan : dengan melakukan passing atas ke dinding
berturut-turut maka akan dapat menyempurnakan kemampuan
mengarahkan bola.
2.    Bonnie Robisson (1991 : 44 - 46 ) mengatakan seseorang
pemain harus memperdalam kekuatan tangan untuk
mendorong bola ke dinding dengan jarak antara 90 – 12 cm
dari dinding atau tembok. Dalam penelitian ini ditetapkan
jarak seseorang yang akan melakukan passing atas ke dinding
sebagai tempat pelaksanaan kegiatan adalah 120 cm, hal ini
didasarkan atas uji coba.

D.    Perasarana Permainan Bola Voli 

1.    Lapangan dan Ukurannya


Lapangan permainan bola voli  berbentuk persegi panjang
dengan ukuran panjang 18 m dan lebar 9 m, semua garis batas
lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m
(daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan
menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak
lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli  terbagi
menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya
9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang
membagi lapangan menjadi dua bagian sama besar. Masing-
masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah
pertahanan.

Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah


lapangan dengan garis serang yang luasnya 9 x 3 meter.

2.    Daerah Servise


Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang
setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi oleh dua garis pendek
sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir,
sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek
tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service,
perpanjangan daerah service adalah kebelakang sampai batas
akhir daerah bebas.

3.    Jaring (Net)


Jaring untuk permainan bola voli  berukuran tidak lebih dari
9,50 meter dan lebar tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-
petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk
putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas
terdapat pita putih selebar 5 cm.

4.    Antene Rod


Di dalam pertandingan permainan bola voli  yang sifatnya
nasional maupun internasional, di atas batas samping jaring
dipasang  tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80
cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari
bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan
diberi warna kontras.

5.    Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari
kulit sintetis yang bagian dalamnya dari karet atau bahan yang
sejenis. Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari
beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna
pada bola dipergunakan pada pertandingan resmi internasional
harus sesuai dengan standar FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm,
tekanan didalam bola harus 0, 39 – 0, 325 kg/cm2  (4,26 –
4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa).

6.    Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang
setiap regu dan ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan
dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari
12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan
satu dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah
kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.

Anda mungkin juga menyukai