kontrak
yang terpasang). Besar biaya ini tetap untuk suatu periode selama tidak ada perubahan
Tarif Dasar Listrik
(TDL).
Contoh Biaya Beban berdasarkan TDL 2004 :
- Golongan Tarif R1 450 VA(Rumah Tangga)
Biaya Beban Rp 11.000,- Golongan Tarif R1 1300 VA(Rumah Tangga)
Biaya Beban Rp 30.100,Rumus hitung Biaya Beban Abonemen :
ABONEMEN PLN = ( Daya / 1000 ) X ( Rp. / kVA )
2. Biaya Pemakaian (kWh), merupakan biaya pemakaian energi listrik yang dihitung
berdasarkan pemakaian selama periode tertentu dan dicatat melalui kWh meter. Besar
biaya pemakaian ini bervariasi untuk setiap golongan tarif.
3. Biaya Kelebihan Pemakaian KVArh (biasanya dikonsumsi oleh non rumah tangga),
merupakan biaya yang dikenakan kepada pelanggan dengan golongan tarif S-3, B-3,
I2-, I-3, I-4, P-2 T dan C. Biaya ini dikenakan jika pemakaian KVArh dalam 1 bulan
melebihi 62% dari jumlah kWh yang dikonsumsi sehingga faktor daya (Cos F Cossinus
Phi)
)
rata-rata
kurang
dari
0,85.
Tabel
Biaya
Kelebihan
Pemakaian
:
- Golongan Tarif S-3 (Sosial)
Rp 529 / KVArh
- Golongan Tarif B-3 (Bisnis)
Rp 616 / KVArh
4. Biaya Pemakaian Trafo (biasanya dikonsumsi oleh non rumah tangga), merupakan
biaya yang dikenakan kepada pelanggan yang mendapat pasokan listrik dengan
menggunakan trafo milik PLN.
5. Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU), merupakan biaya untuk penerangan jalan
umum. Biaya ini dipungut oleh Pemerintah Daerah (melalui PLN) dan masuk ke kas
Pemda. Pajak PJU bervariasi pada setiap provinsi antara 3% sampai 10%.
Rumus hitung Biaya PJU :
PJU = 3% X Total tagihan termasuk abonemen