Traffic Light Webster
Traffic Light Webster
( SAP )
Mata Kuliah
Kode
Semester
Waktu
Pertemuan
:
:
:
:
:
Rekayasa Lalulintas
CES 5353
V
1 x 2 x 50 menit
9 (Sembilan)
A. Tujuan Instruksional
1. Umum
Mahasiswa dapat memahami tentang tujuan ilmu rekayasa lalu lintas dan cakupannya
secara umum, serta dapat memberikan solusi bagi penyelesaian permasalahan lalu lintas
terutama yang berkaitan dengan kinerja/tingkat pelayanan ruas jalan, persimpangan,
perparkiran, terminal, rambu dan marka jalan, serta hirarki dan fungsi jalan.
2. Khusus
Dapat merancang lampu pengatur lalu lintas pada persimpangan menggunakan metode
Webster.
B. Pokok Bahasan
Penjelasan terhadap defenisi, pengertian phase, arus jenuh dan arus nyata, waktu hilang
(lost time), waktu siklus optimum, waktu hijau, waktu merah dan kuning, serta bentuk
diagram lampu.
C. Sub Pokok Bahasan
Penjelasan terhadap defenisi, pengertian phase, arus jenuh, arus nyata, waktu hilang
(lost time), waktu siklus optimum, waktu hijau, waktu merah dan kuning, serta bentuk
diagram lampu;
Penjelasan terhadap rumus untuk menghitung waktu hilang, waktu siklus optimum,
waktu hijau, serta cara penggambaran diagram lampu;
Penjelasan dan pembahasan contoh soal;
Penyajian
Kegiatan Pengajaran
1. Memberikan penyegaran sekilas
tentang topik minggu yang lalu.
2. Menjelaskan cakupan materi kuliah
untuk topik minggu ke sembilan.
1. Menjelaskan defenisi, pengertian
phase, arus jenuh, arus nyata, waktu
hilang (lost time), waktu siklus
optimum, waktu hijau, waktu merah
dan kuning, serta bentuk diagram
lampu.
Kegiatan
Mahasiswa
Mendengarkan dan
memberikan
komentar
Media &
Alat Peraga
Notebook,
LCD,
White board.
Memperhatikan,
mencatat dan
memberikan
komentar.
Mengajukan
pertanyaan.
Notebook,
LCD,
White board.
160
Penutup
Memberikan
komentar.
Mengajukan dan
menjawab
pertanyaan.
White board.
E. Evaluasi
1. Pertanyaan tidak langsung
Meminta kepada mahasiswa untuk memberikan komentar tentang defenisi, pengertian
phase, arus jenuh, arus nyata, waktu hilang (lost time), waktu siklus optimum, waktu
hijau, waktu merah dan kuning, serta bentuk diagram lampu.
2. Pertanyaan langsung
Jelaskan tahapan yang dilakukan untuk mendapatkan waktu hijau.
3. Kunci jawaban
Tahap pertama : mengumpulkan data di lapangan berupa data volume lalulintas di
masing-masing lengan simpang, dan lebar lengan simpang.
Tahap kedua : menghitung volume lalu lintas dan diekivalenkan ke dalam satuan mobil
penumpang.
Tahap ketiga : hitung rasio arus dengan membagi volume lalu lintas dengan arus jenuh
(tabel), dan tentukan jumlah phase.
Tahap keempat : hitung waktu hilang (lost time), waktu siklus optimum, dan tentukan
waktu kuning dan waktu merah semua.
Tahap kelima : hitung waktu hijau, dan merah.
Tahap keenam : gambarkan diagram lampu.
161
Mata Kuliah
Kode
Semester
Waktu
Pertemuan
:
:
:
:
:
Rekayasa Lalulintas
CES 5353
V
1 x 2 x 50 menit
9 (Sembilan)
Minggu
Ke-
Metode
Pembelajaran
Estimasi
Waktu
(menit)
Media
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
100
Notebook,
LCD,
Whiteboard
Ceramah,
Diskusi Kelas
162
PERTEMUAN KE - 9
RANCANGAN LAMPU PENGATUR LALULINTAS DI PERSIMPANGAN
Tujuan :
-
Untuk menghindari kemacetan simpang akibat adanya konflik arus lalu lintas, sehingga
terjamin bahwa suatu kapasitas tertentu dapat dipertahankan.
Untuk memberikan kesempatan kepada kendaraan dan atau pejalan kaki dari jalan
simpang.
Untuk mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas akibat tabrakan antara kendaraan dari
arah bertentangan.
R
G
G
R
R
R
163
Metode Perhitungan :
1. Metode Webster
2. Metode MKJI 1997
1. Metode Webster
Arus jenuh di persimpangan (metode Webster)
Lebar Jalan (m)
Arus Jenuh (smp/j)
3,05
3,35
3,65
3,95
4,25
4,60
4,90
5,20
1850
1875
1900
1950
2075
2250
2475
2700
Faktor yang diperlukan untuk menghitung siklus waktu maksimum (the optimum cycle
time setting) adalah waktu hilang (L), yaitu lama waktu satu siklus penuh pada saat
tidak ada kendaraan. Hal ini dilakukan tidak hanya waktu merah semua dan waktu
merah/merah/kuning tetapi juga sebagian waktu persiapan jalan (startingup) dan
persiapan berhenti (tailingoff) yang terjadi pada saat perubahan warna lampu.
Waktu yang terbuang dihitung dengan rumus :
Lt = 2n + R
n = Banyaknya fase (misal pada simpang empat sederhana (US, BT = 2 fase)
R = Waktu semua merah dan waktu merah/merah/kuning (2+3 = 5 detik)
Lt = Dapat juga didefenisikan sebagai jumlah kurun waktu hijau dikurangi satu detik setiap
hijau.
Oleh laboratorium penelitian jalan di Inggris, memberikan waktu siklus optimum (Co)
adalah :
1,5.Lt + 5
Co =
1 FR
Waktu hilang yang diperkenankan terhadap nilai y pada setiap arah :
FR1 q1 + 1
=
, sehingga ;
FR 2 q 2 + 1
g1 =
y1 (Co Lt )
1 detik
FR
g2 =
y 2 (Co Lt )
1 detik
FR
164
Tundaan :
S(Co g )
1800 . q.Co 2
d = 0,9
dimana :
d
Co
g
q
S
=
=
=
=
=
Tundaan (delay)
Waktu siklus
Kurun waktu hijau
Arus kendaraan
Arus jenuh
(detik/smp)
(detik)
(detik)
(kend/jam)
(kend/jam)
Cp = 0,9
(1 Lt )
CO
165
Contoh :
Dari hasil survey pada persimpangan dengan lampu pengatur lalu lintas, didapat data sebagai
berikut :
UTARA (q = 650 smp/j)
3,05
q = 1500
3,05
7,3
TIMUR
BARAT
3,65 3,65
7,3
q = 1400
600
SELATAN
Lampu lalu lintas diatur dalam 5 detik kuning pada satu fase dan 6 detik kuning pada
fase yang lain, maka 2 detik plus 3 detik waktu hilang pada merah / merah / kuning.
Penyelesaian :
Lengan
Simpang
q (smp/j)
S (smp/j)
650
1850
600
1900
1400
7,3 x 525 = 3850
1500
3850
q/s = y
0,35
0,315
0,365
0,39
Maksimum y
0,35
0,39
CO =
g1
g2
y1 (Co Lt )
0,35 (70 9)
1 =
1 = 28 detik (US)
FR
0,74
y (Co Lt )
0,39 (70 9)
= 2
1 =
1 = 31 detik (BT)
FR
0,74
=
166
Diagram Sinyal :
Siklus Penuh 70 detik
Hijau 28 dt
Kuning 3 dt
Merah 37 dt
M/K 2 dt
UTARA SELATAN
5 dt
Merah 31 dt
M/K 2 dt
Hijau 31 dt
K 3 dt, M 3 dt
BARAT TIMUR
Merah
Kuning
Hijau
Dari hasil survey lalu lintas di persimpangan diperoleh data-data sebagai berikut :
7,3
7,3
7,3
7,3
Arus lalu lintas :
1. Dari Utara,
Belok kiri)
Lurus
Kanan
2. Dari Selatan, Belok kiri
Lurus
Belok kanan
= 295 smp/j
= 429 smp/j
= 304 smp/j
= 193 smp/j
= 354 smp/j
= 269 smp/j
jalan terus
Phase 1
Jalan terus
Phase 1
167
= 238 smp/j
3. Dari Timur, Belok kiri
Lurus
= 521 smp/j
Belok kanan = 432 smp/j
Jalan terus
Phase 2
4. Dari Barat,
Jalan terus
Phase 3
Belok kiri
= 214 smp/j
Lurus
= 616 smp/j
Belok kanan = 398 smp/j
= 2n + (2 + 3)
= 2 x 3 + (2 + 3) = 11 detik
1,5.Lt + 5 1,5.11 + 5
=
= 72 detik
1 FR
1 0,7013
Jumlah siklus waktu hijau maksimum adalah :
CO =
= CO Lt = 72 11 = 61 detik
Waktu hijau
0,1904 72
= 16,5 detik
0,7013
2,2475 61
Phase 2 =
= 21,5 detik
0,7013
0,2634 61
Phase 3 =
= 23 detik
0,7013
Phase 1 =
168
Merah 50,5 dt
M/K 2 dt
Phase 1
UTARA SELATAN
Merah 19,5 dt
Phase 2
TIMUR
Merah 42 dt
Phase 3
BARAT
Merah 2 dt
Merah
Kuning
Hijau
169