Anda di halaman 1dari 9

Absorpsi gas atau penyerapan gas merupakan proses perpindahan massa.

Pada absorpsi gas,


uap yang diserap dan campurannya dengan gas tidak aktif atau lembab (inert gas) dengan
bantuan zat cair dimana gas yang larut atau terlarut (solute gas) dapat larut banyak atau sedikit.
Alat yang digunakan dalam absoprsi gas beberapa menara isian. Piranti ini terdiri dari
sebuah kolom berbentuk silinder atau menara yang dilengkapi dengan pemasukan gas dan ruang
distribusi pada bagian bawah. Pemasukan zat cair dan distribusinya di atas, sedangkan
pengeluaran gas dan zat cair masing-masing di atas dan dibawah, serta suatu proses massa
bentuknya zat padat (tak aktif/innert) diatas penyannganya. Bentuk ini disebut isisan menara atau
packing tower. Jenis-jenis menara isian adalah :

Rashing Ring

Lessing Ring

Intalox Saddle

Ben Saddle

Persyaratan pokok yang diperlukan menara isisan :

Harus bereaksi tidak dengan fluida dalam menara

Tidak terlalau berat

Hanya banyak mengandung cukup banyak larutan untuk arus banyak zat cair yang

terperangkap atau meyebabkan penurunan tekanan.

Harus memungkinkan terjadinya kontak yang memuaskan antara zat cair dan gas.

Tidak terlalu mahal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses absorber yaitu :

Perbedaan konsentrasi

Luas permukaan absorber

Suhu

Tekanan

Viskositas

Absorbsi merupakan salah satu proses separasi dalam industri kimia dimana suatu campuran
gas dikontakkan dengan suatu cairan penyerap tertentu sehingga satu atau lebih komponen gas
tersebut larut dalam cairannya. Pada awal absorbsi sendiri ada 2 proses, yaitu :

1. Absorbsi fisik
Absorbsi fisik merupakan absorbsi dimana gas terlarut dalam larutan penyerap tidak disertai
dengan reaksi kimia. Contoh reaksi ini adalah absorbsi gas H 2S dengan air, methanol, propilen
karbonase. Penyerapan terjadi karena adanya interaksi fisik.
Dari absorbsi fisik ini ada beberapa teori untuk menyatakan model mekanismenya yaitu :
a. Teori model film
b. Teori penetrasi
c. Teori permukaan yang diperbaharui
2. Absorbsi Kimia
Absorbsi kimia merupakan absorbsi dimana gas terlarut dalam larutan penyerap disertai
dengan adanya reaksi kimia. Contoh absorbsi ini adalah absorbsi gas CO 2 dengan larutan MEA,
NaOH, K2CO3 dan sebagainya.Aplikasi dari absorbsi kimia dapat dijumpai pada proses
penyerapan gas CO2 pada pabrik Amonia.
Penggunaan absorbsi kimia dalam fase cair sering digunakan untuk mengeluarkan zat
pelarut secara lebih sempurna dalam campuran gasnya.
Suatu keuntungan dalam absorbsi kimia adalah meningkatkan harga koefisien perpindahan
massa(kga). Sebagian dari perubahan ini disebabkan makin besarnya luas efektif antar muka
karena absorbsi kimia dapat juga berlangsung di daerah hamper stagnan di samping perangkapan
dinamik. Untuk memperluas permukaan kontak digunakan kolom berisi packing (packed
coloum) dengan criteria pemilihan packing sebagai berikut :

Memiliki luas permukaan terbasahi tiap unit volume yang besar


Memiliki ruang kosong yang cukup besar sehingga kehilangan tekanan kecil
Karakteristik pembasahan baik
Densitas kecil agar berat kolom keseluruhan kecil
Tahan korosi dan ekonomis

Beberapa jenis packing yang sering digunakan antara lain raching ring, intolox sadle, poll
ring.
Di dalam merancang suatu menara absorbsi harga koefisien perpindahan massa merupakan
besaran yang sangat penting. Penurunan korelasi harga Kga didasarkan pada absorbsi fisik.
Dengan tersedianya harga Kga dapat ditentukan besaran-besaran lain, seperti :
a. Kecepatan perpindahan massa

Kecepatan perpindahan massa dapat dihitung setelah konsentrasi gas yang berkeseimbangan
dengan fase cairnya diketahui. Dalam hal ini gas harus mendifusi ke aliran cairan tiap satuan
waktu.
b. Waktu operasi
Jika harga Kga diketahui maka kecepatan perpindahan massanya juga dapat diketahui
sehingga waktu operasi absorbsi dapat diketahui juga.
Alat-alat absorbsi

Packing Tower
Salah satu contoh packing tower adalah Packed Bed Absorber. Packed Bed Absorber

berupa tube atau pipa yang diisi dengan beberapa packing. Cairan masuk dari bagian atas,
sedangkan gas masuk dari bagian bawah.
Di dalam packed bed absorber terdapat Packing yang memberikan kontak yang bagus antar
kedua fasa sehingga luas permukaan menjadi maksimum.
Ada 3 jenis packing :
1. Raschig ring: potongan pipa
L D 0,5-1 in
2. Berl saddle
3. Pall ring

Macam-macam packing
Kolom Absorpsi

Adalah
suatu
kolom
atau
tabung
tempat
terjadinya
proses
pengabsorbsi
(penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di kolom/tabung tersebut. Proses ini
dilakukan dengan melewatkan zat yang terkontaminasi oleh komponen lain dan zat tersebut
dilewatkan ke kolom ini dimana terdapat fase cair dari komponen tersebut.

Struktur dalam absorber


1. Bagian atas: Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair.
2. Bagian tengah: Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah
untuk diabsorbsi
3. Bagian bawah: Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.

Prinsip Kerja Kolom Absorbsi


1. Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase mengalir
berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase
cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat berupa
absorpsi gas, destilasi,pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.
2. Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah menara
absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair
mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke
dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi
ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat.
Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi.

Proses Pengolahan Kembali Pelarut Dalam Proses Kolom Absorber


1. Konfigurasi reaktor akan berbeda dan disesuaikan dengan sifat alami dari pelarut yang
digunakan
2. Aspek Thermodynamic (suhu dekomposisi dari pelarut),Volalitas pelarut,dan aspek
kimia/fisika seperti korosivitas, viskositas,toxisitas, juga termasuk biaya, semuanya akan

diperhitungkan ketika memilih pelarut untuk spesifik sesuai dengan proses yang akan
dilakukan.
3. Ketika volalitas pelarut sangat rendah, contohnya pelarut tidak muncul pada aliran gas,
proses untuk meregenerasinya cukup sederhana yakni dengan memanaskannya.

Diantara jenis-jenis absorben ini antara lain, arang aktif, bentonit, dan zeolit.
1.

Arang aktif
Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95%karbon, dihasilkan

dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasanpada suhu tinggi. Ketika
pemanasan berlangsung, diusahakan agar tidak terjadikebocoranudara didalam ruangan pemanasan
sehingga bahan yang mengandung karbon tersebuthanya terkarbonisasi dan tidak teroksidasi. Arang
selain digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan sebagai adsorben (penyerap). Daya
serap ditentukan oleh luaspermukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika
terhadap arangtersebut dilakukan aktifasi dengan aktif faktor bahan-bahan kimia ataupun
denganpemanasan pada temperatur tinggi. Dengan demikian, arang akan mengalami
perubahansifat-sifat fisika dan kimia. Arang yang demikian disebut sebagai arang aktif. Arang
aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa.
Kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atauvolume poripori dan luas permukaan. Daya serap arang aktif sangat besar, yaitu 25-1000% terhadap berat
arang aktif. Arang aktif dibagi atas 2 tipe, yaitu arang aktif sebagai pemucat dan sebagai
penyerap uap. Arang aktif sebgai pemucat, biasanya berbentuk powder yang sangat halus, diameter
pori mencapai 1000 A0, digunakan dalam fasecair,berfungsi untuk memindahkan zat-zat penganggu yang
menyebabkan warna dan bauyang tidak diharapkan, membebaskan pelarut dari zat-zat penganggu

dan kegunaan lainyaitu pada industri kimia dan industri baru. Diperoleh dari serbukserbuk
gergaji, ampaspembuatan kertas atau dari bahan baku yang mempunyai densitas kecil dan mempunyaistruktur
yang lemah.
Arang aktif sebagai penyerap uap, biasanya berbentuk granular atau pelletyang
sangat keras diameter pori berkisar antara 10-200 A0, tipe pori lebihhalus, digunakan dalam rase
gas, berfungsi untuk memperoleh kembali pelarut,katalis,pemisahan dan pemurnian gas.
Diperoleh dari tempurung kelapa, tulang, batu bataatau bahan baku yang mempunyaibahan baku yang
mempunyai struktur keras.
2. Zeolit Mineral
zeolit bukan merupakan mineral tunggal, melainkan sekelompok mineralyang terdiri
dari beberapa jenis unsur. Secara umum mineral zeolit adalah senyawa alumino silikat hidrat
dengan logam alkali tanah. serta mempunyai rumus kimia sebagai berikut :
M2x/nSi1-xAlxO2.yH2O
Dengan M = e.g Na, K, Li, Ag, NH, H, Ca, Ba
Ikatan ion Al-Si-O adalah pembentuk struktur kristal, sedangkan logam alkaliadalah kation
yang mudah tertukar. Jumlah molekul air menunjukkan jumlah pori-poriatau volume ruang
hampa yang akan terbentuk bila unit sel kristal zeolit tersebutdipanaskan. Penggunaan zeolit
cukup banyak, misalnya untuk industri kertas, karet,plastik, agregat ringan, semen puzolan,
pupuk, pencegah polusi, pembuatan gas asam,tapal gigi, mineral penunjuk eksplorasi, pembuatan
batubara, pemurnian gas alam,industri oksigen, industri petrokimia.
Dalam keadaan normal maka ruang hampa dalam kristal zeolit terisi oleh molekulair
bebas yang membentuk bulatan di sekitas kation. Bila kristal tersebut dipanaskanselama
beberapa jam, biasanya pada temperatur 250-900oC, maka kristal zeolit yangbersnagkutan
berfungsi menyerap gas atau cairan. Daya serap (absorbansi) zeolittergantung dari jumlah ruang
hampa dan luas permukaan. Biasanya mineral zeolitmempunyai luas permukaan beberapa ratus
meter persegi untuk setiap gram berat.Beberapa jenis mineral zeolit mampu menyerap gas
sebanyak 30% dari beratnya dalam keadaan kering. Pengeringan zeolit biasanya dilakukan dalam
ruang hampa denganmenggunakan gas atau udara kering nitrogen atau methana dengan maksud
mengurangitekanan uap ari terhadap zeolit itu sendiri.
3. Bentonit
Bentonit adalah istilah pada lempung yang mengandung monmorillonit dalamdunia
perdagangan dan termasuk kelompok dioktohedral. Penamaan jenis lempungtergantung dari
penemu atau peneliti, misal ahli geologi, mineralogi, mineral industri danlain-lain. Bentonit

dapat dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan kandungan alu-muniumsilikat hydrous, yaitu


activated clay dan fuller's Earth. Activated clay adalah lempungyang kurang memiliki daya
pemucat, tetapi daya pemucatnya dapat ditingkatkan melaluipengolahan tertentu. Sementara itu,
fuller's earth digunakan di dalam fulling ataupembersih bahan wool dari lemak. Sifat bentonit
sebagai adsorben adalah :
mempunyai surface area yang besar (fisika)
bersifat asam yang padat (kimia)
bersifat penukar-ion (kimia)
bersifat katalis (kimia)

Aplikasi Absorbsi
Absorbsi dalam dunia industri digunakan untuk meningkatkan nilai guna dari suatuzat
dengan cara merubah fasenya.
1. Proses Pembuatan Formalin
Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat
dihasilkanmelalui proses absorbsi.Teknologi proses pembuatan formalin Formaldehid sebagai
gasinput dimasukkan ke dalam reaktor. Output dari reaktor yang berupa gas yang
mempunyaisuhu 1820C didinginkan pada kondensor hingga suhu 550C,dimasukkan ke
dalamabsorber.Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan formalin dengan
kadarformaldehid

sekitar

37 40%.

Bagian

terbesar

dari

metanol,

air,dan

formaldehiddikondensasi di bawah air pendingin bagian dari menara, dan hampir semua removal
darisisa metanol dan formaldehid dari gas terjadi dibagian atas absorber dengan countercurrent
contact dengan air proses
2. Proses Pembuatan Asam Nitrat
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2). Proses pembuatan asam nitrat
Tahap akhirdari proses pembuatan asam nitrat berlangsung dalam kolom absorpsi. Pada setiap
tingkatkolom terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO 2 dan reaksi absorpsi NO2 oleh air
menjadiasam nitrat. Kolom absorpsi mempunyai empat fluks masuk dan dua fluks keluar. Empat
fluks masuk yaitu air umpan absorber, udara pemutih, gas proses, dan asam lemah. Duafluks
keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang. Kolom absorpsi dirancang untuk menghasilkan

asam nitrat dengan konsentrasi 60 % berat dan kandungan NOx gas buangtidak lebih dari 200
ppm.
Aplikasi absorbsi lainnya seperti proses pembuatan urea,produksi ethanol,
minumanberkarbonasi, fire extinguisher,dry ice,supercritical carbon dioxide dan masih banyak
lagi aplikasi absorbsi dalam industri.
Selain itu absorbsi ini juga digunakan untuk memurnikan gas yang dihasilkan dari
fermentasi kotoran sapi. Gas CO2 langsung bereaksi dengan larutan NaOH sedangkan CH4
tidak.

Dengan

berkurangmya

konsentrasi

CO2sebagai akibat reaksi dengan NaOH,

makaperbandingan konsentrasi CH4 dengan CO2 menjadi lebih besar untuk konsentrasi CH4.
Absorbsi CO2 dari campuran biogas ke dalam larutan NaOH dapat dilukiskan sebagaiberikut:
CO2(g)+ NaOH(aq) NaHCO3(aq)
NaOH(aq)+ NaHCO3Na2CO3(s)+ HO(l)+
CO2(g)+ 2NaOH(aq)Na2CO3(s)+ H2O(l)
Dalam kondisi alkali atau basa, pembentukan bikarbonat dapat diabaikan karena bikarbonat
bereaksi dengan OH-membentuk CO32-.

Anda mungkin juga menyukai