Anda di halaman 1dari 14

Diagram Kesetimbangan Fe Fe3C.

Diagram fasa Fe-Fe3C menampilkan hubungan antara temperatur dan kandungan


karbon (%C) selama pemanasan lambat. Dari diagram fasa tersebut dapat diperoleh
informasi-informasi penting yaitu antara lain:
1. Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperatur yang berbeda dengan kondisi
pendinginan lambat.
2. Temperatur pembekuan dan daerah-daerah pembekuan paduan Fe-C bila dilakukan
pendinginan lambat.
3. Temperatur cair dari masing-masing paduan.
4. Batas-batas kelarutan atau batas kesetimbangan dari unsur karbon pada fasa
tertentu.
5. Reaksi-reaksi metalurgis yang terjadi, yaitu reaksi eutektik, peritektik dan eutektoid.
Beberapa istilah dalam diagram kesetimbangan Fe-Fe3C dan fasa-fasa yang terdapat
didalamnya akan dijelaskan dibawah ini. Berikut adalah batas-batas temperatur kritis
pada diagram Fe-Fe3C:
- A1, adalah temperatur reaksi eutektoid yaitu perubahan fasa menjadi +Fe3C (perlit)
untuk baja hypo eutektoid.
- A2, adalah titik Currie (pada temperatur 769 OC), dimana sifat magnetik besi berubah
dari feromagnetik menjadi paramagnetik.
- A3, adalah temperatur transformasi dari fasa menjadi (ferit) yang ditandai pula
dengan naiknya batas kelarutan karbon seiring dengan turunnya temperatur.
- Acm, adalah temperatur transformasi dari fasa menjadi Fe3C (sementit) yang
ditandai pula dengan penurunan batas kelarutan karbon seiring dengan turunnya
temperatur.
- A13, adalah temperatur transformasi menjadi +Fe3C (perlit) untuk baja hiper
etektoid.

Fasa-fasa yang terjadi dalam diagram kesetimbangan Fe-C selama pemanasan yang
lambat:
- Ferit (), yaitu paduan Fe dan C dengan kelarutan C maksimum 0,025% pada
temperatur 723OC, struktur kristalnya BCC (Body Centered Cubic).
- Austenit (), adalah paduan Fe dan C dengan kelarutan C maksimum 2% pada
temperatur 1148OC, struktur kristalnya FCC (Face Centered Cubic).
- Delta (), adalah paduan Fe dan C dengan kelarutan C maksimum 0,1% pada
temperatur 1493OC, struktur kristal BCC (Body Centered Cubic).
- Senyawa Fe3C atau biasa disebut sementit dengan kandungan C maksimum 6,67%,
bersifat keras dan getas dan memiliki struktur kristal Orthorombic.
- Liquid atau fasa cair, adalah daerah paling luas dimana kelarutan C sebagai paduan
utama dalam Fe tidak terbatas pada temperatur yang bervariasi.
Adapun reaksi-reaksi metalurgis yang biasa terjadi berdasarkan pada diagram Fe-Fe3C
yaitu :
- Reaksi peritektik, terjadi pada temperatur 1495 OC dimana logam cair (liquid) dengan
kandungan 0,53%C bergabung dengan delta () kandungan 0,09%C bertransformasi
menjadi austenit () dengan kandungan 0,17%C. Delta () adalah fasa padat pada
temperatur tinggi dan kurang berarti untuk proses perlakuan panas yang berlangsung
pada temperatur yang lebih rendah.
- Liquid (C=0,53%) + Delta ()(C=0,09%) ----- Austenit ()(C=0,17%).
- Reaksi eutektik, reaksi ini terjadi pada temperatur 1148 OC, dalam hal ini logam cair
dengan kandungan 4,3%C membentuk austenit () dengan 2%C dan senyawa semenit
(Fe3C) yang mengandung 6,67%C.
- Liquid (C=4,3%)------Austenit ()(C=2,11%) + Fe3C(C=6,67%)
- Reaksi eutectoid, reaksi ini berlangsung pada temperature 723 OC, austenit () padat
dengan kandungan 0,8 %C menghasilkan ferit () dengan kandungan 0,025%C dan
semenit (Fe3C) yang mengandung 6,67%C.
- Austenit ()(C=0,8%)-----ferit () (C=0,025%) + Fe3C(C=6,67%).
- Reaksi ini merupakan reaksi fasa padat yang mempunyai peran cukup penting pada
proses perlakuan panas baja karbon.

Toko Bahan Bangunan dan Listrik online Yogyakarta


Sabtu, 09 Maret 2013
Pengertian Las SMAW dan GMAW

Pengelasan adalah suatu proses penyambungan dua logam atau


lebih menjadi satu sambungan yang tetap dengan menggunakan
sumber panas listrik dan bahan tambah.
Prinsip kerja
Pengelasan suatu proses penyambungan logam, di mana logam
menjadi

satu

dengan

atau

tanpa

defenisikan sebagai ikatan metalurgi

tekanan.

dan

dapat

yang di timbulkan

di

oleh

gaya tarik-menarikantara atom. sebelum ato-atom tersebut


membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu
bebas dari gas yang terserap atau oksida-oksida.
Untuk arus AC (arus bolak-balik) apabila kabel + dan terbalik
tidak masalah tetapi untuk arus DC (arus searah) harus hati-hati
tidak boleh terbalik dan ada perbedaan.
Proses las
Pengelasan
antara

dengan

elektroda

memanfaatkanbusur

dengan

benda

listrik

yang

kerja.Elektroda

terjadi

dipanaskan

sampai cair dan diendapkan pada logam yang akan disambung


sehingga

terbentuk

sambungan

las.

Mula-mula

elektroda

kontak/bersinggungan dengan logam yang dilas sehingga terjadi


aliran arus listrik, kemudian elektroda diangkat sedikit sehingga

timbullah busur. Panas pada busur bisa mencapai 5.5000C. Las


busur bisa menggunakan arus searah maupun arus bolak-balik.
Mesin arus searah dapat mencapai kemampuan arus 1000 amper
pada tegangan terbuka antara 40 sampai 95 Volt. Pada waktu
pengelasan tegangan menjadi 18 sampai 40 Volt. Ada 2 jenis
polaritas yang digunakan yaitu polaritas langsung dan polaritas
terbalik. Pada polaritas langsung elektroda berhubungan dengan
terminal negatif sedangkan pada polaritas terbalik elektroda
berhubungan dengan terminal positif.

Bagian-bagian mesin las SMAW


1.

Lampu

sinyal

sebagai

indilator

apakah

mesin

sudah

berfungsi atau tidak.


2.

Tombol pemutar berfungsi untuk menghidupkan mesin las


(transformator)

3.

Pengatur arus berfungsi mengatur besarnya kuat arus yang


diijinkan.

4.

Kutub + sebagai sumber arus positif atau setrum.

5.

Kutub sebagai sumber arus negatif atau masa.

6.

Penjepit benda kerja berfungsi untuk menjepit benda kerja


yang akan dilas.

7.

Penjepit

elektroda

berfungsi

menjepit

elektroda

yang

digunakan sebagai logam pengisi.


8.

Klem tiga fase berfungsi untuk pengaturan arus jauh dari


mesin las.

Keuntungan SMAW
1. Dapat di pakai dimana saja
2. Dapat mengelas berbagai macam tipe dari meterial
3. Set-up yang cepat dan sangat mudah untuk diatur
4. Dapat dipakai mengelas semua posisi
5. Elektroda mudah di dapat dalam banyak ukuran dan diameter.
Kerugian SMAW
1. Pengelasan terbatas hanya sampai sepanjang elektroda dan harus
melakukan penyambungan
2. Setiap akan melakukan pengelasan berikutnya slag harus
dibersihkan
3. Tidak dapat digunakan untuk mengelas bahan baja non-ferrous
4. Mudah terjadi oksidasi akibat perlindungan logam lair hanya
busur las dari fluks
5. Diameter elektroda tergantung dari plat dan posisi pengelasan
Mesin las SMAW
Mesin las yang kita miliki di bengkel fabikasi yaitu namanya mesin
las KRJ-180 AC ARC WELDER, dengan nomor spesifikasi No
P4972YM16760237. Mesin las tersebut berarus DC (searah)
karena pada ujung kabel las terdapat simbol atau tanda kabel,
seperti huruf U(arus positif) dan huruf u(arus negatif). Mesin las
SMAW yang kita miliki menggunakan elektroda berlapis tebal.

Elektroda berfungsi sebagai logam pengisi pada logam yang dilas


sehingga jenis bahan elektroda harus disesuaikan dengan jenis
logam yang dilas.

Jenis Elektroda
Elektroda yang digunakan pada pengelasan jenis ini ada 3 macam
yaitu : elektroda polos, elektroda fluks dan elektroda berlapis
tebal.
1.

Elektroda polos adalah elektroda tanpa diberi lapisan dan


penggunaan elektroda jenis ini terbatas antara lain untuk besi
tempa dan baja lunak.

2. Elektroda fluks adalah elektroda yang mempunyai lapisan tipis


fluks, dimana fluks ini berguna melarutkan dan mencegah
terbentuknya oksida-oksida pada saat pengelasan.
3. Kawat las berlapis tebal paling banyak digunakan terutama
pada proses pengelasan komersil.
Lapisan pada elektroda berlapis tebal mempunyai fungsi :
1. Membentuk lingkungan pelindung.
2.

Membentuk terak dengan sifat-sifat tertentu untuk melindungi


logam cair.

3. Memungkinkan pengelasan pada posisi diatas kepala dan tegak


lurus.

4. Menstabilisasi busur.
5. Menambah unsur logam paduan pada logam induk.
6. Memurnikan logam secara metalurgi.
7. Mengurangi cipratan logam pengisi.
8. Meningkatkan efisiensi pengendapan.
9. Menghilangkan oksida dan ketidakmurnia.
10.

Mempengaruhi kedalaman penetrasi busur.

11.

Mempengaruhi bentuk manik.

12.

Memperlambat kecepatan pendinginan sambungan las.

13.
Menambah logam las yang berasal dari serbuk logam
dalam lapisan pelindung.
14.
Mesin las yang dimiliki di bengkel berjenis transpormator
yang menggunakan arus bolak-balik dengan voltase(tegangan)
yang lebih rendah.

Keuntungan dan kerugian Transfomator


Keuntunan
1. Sangan kokoh
2. Design sederhana
3. Murah
Kerugian
1. Beban berat
2. Ukuran besar

3. Hanya untuk AC
4. Penyetelan yang jauh dengan perlengkapan mekanik yang rumit.
Keuntungan mesin AC - DC
Mesin las AC

mesin las DC

1. Perlengkapan dan perawatan1. Busur nyala listrik yang


lebih murah
2. Kabel masa danelektrida

dihasilkan stabil
2. Dapat menggunakan semua

dapar ditukar
3. Busur nyala kecil sehingga

jenis elektroda
3. Dapat digunakan untuk

mengurangi timbulnya

mengelas las tipis

keropos pada rigi-rigi las

Proses SMAW (Shieled Metal Arc Welding) atau pengelasan busur


listrik

elektroda

terbungkus.

Proses SMAW juga dikenal dengan istilah proses MMAW (Manual


Metal

Arc

Welding).

Dalam

pengelasan

ini,

logam

induk

mengalami pencairan akibat pemanasan dari busur listrik yang


timbul antara ujung elektroda dan permukaan benda kerja. Busur
listrik yang ada dibangkitkan dari suatu mesin las. Elektroda yang
dipakai berupa kawat yang dibungkus oleh pelindung berupa fluks
dan karena itu elektroda las kadang-kadang disebut kawat las.
Elektroda

selama

pengelasan

akan

mengalami

pencairan

bersama-sama dengan logam induk yang menjadi bagian kampuh


las. Dengan adanya pencairan ini maka kampuh las akan terisi
oleh logam cair yang berasal dari elektroda dan logam induk.

Untuk dapat mengelas dengan proses SMAW diperlukan baberapa


peralatan, seperti mesin las, kabel elektroda dan pemegang
elektroda, kabel logam induk dan penjempit logam induk serta
elektroda. Peralatan lain yang juga perlu disediakan adalah
topeng las (welding mask), sarung tangan dan jas pelindung.

Las GMAW (MIG DAN TIG)


Definisi
Proses penyambungan dua material logam atau lebih menjadi
satu melalui proses pencairan setempat,dengan menggunakan
elektroda gulungan (filler metal) yang sama dengan logam
dasarnya (base metal) dan menggunakan gas pelindung (inert
dan active gas).
Proses GMAW (Gas Metal Arc welding)
Proses pengelasan ini disebut juga dengan MIG (Metal Inert Gas).
Proses lain yang serupa dengan MIG adalah MAG (Metal Active
Gas). Perbedaannya terletak pada gas pelindung yang digunakan.
Pada MIG digunakan gas pelindung berupa gas Inert seperti Argon
(Ar) dan Helium (He), sedangkan pada MAG digunakan gas-gas
seperti Ar + CO2, Ar + O2 atau CO2. Prinsip dasar dari proses
GMAW ini tidak jauh berbeda dengan SMAW, yaitu penyambungan
yang diperoleh dari proses pencairan sambungan logam induk
dan elektroda yang nantinya membeku membentuk logam las.
Perbedaan lain yang cukup terlihat antara GMAW dan SMAW

adalah pada pemakian jenis pelindung logam gas. Pada SMAW


pelindung logam las berupa fluks, sedangkan pada GMAW
pelindung ini berupa gas. Gas yang dimaksud bisa Inert atau
Active. Dengan demikian karena tidak menggunakan fluks, maka
hasil pengelasannya tidak terdapat terak.
Proses GMAW ini selain dipakai untuk mengelas baja karbon juga
sangat baik dipakai untuk mengelas baja tahan karat atau
Stinless

Steel

serta

mengelas

logam-logam lain yang afinitas terhadap Oksigen sangat besar


seperti Alumunium (Al) dan Titanium (Ti).

Peralatan GMAW
Secara umumpelalatan yang dibutuhkan untuk proses
pengelasan GMAW adalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mesin las (power source)


Elektroda (wirefeeder)
Welding gun/torch
Tabung gas pelindung
Regulator
Gas mixturer.
Kelebihan GMAW

1.
2.
3.
4.

Sangan efisien dan proses pengerjaan yang cepat


Dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan
Tidak menghasilkan sleg atau terak
Membutuhkan kemampuan operator yang baik
Kelemahan GMAW

1.
2.
3.
4.

Sewaktu waktu dapat terjadi burnback


Cacat las porositi sering terjadi
Buser yang tidak setabil
Pada awalannya set-up yang sulit.
LAS GMAW yang kita miliki ada 2 yaitu las mig dengan nama
mesin Migmatic 221 dengan nomor mesin 228802 dengan
elektroda berbentuk kawat. Pada MIG digunakan gas pelindung
berupa gas Inert seperti Argon (Ar) dan Helium (He), dan mesin
las TIG dengan jenis elektroda Backum. MAG digunakan gas-gas
seperti Ar + CO2, Ar + O2 atau CO2 .Las di bengkel fabikasi las
Mig dan Tig

menggunakan sumber arus DC(direct current)

dengan reverse polarity untuk menaikkan penetrasi lasan. Metode


ini juga digunakan untuk mengelas logam yang reaktif terhadap
oksigen. GMAW digunakan untuk mengelas bagian yang tebal,
karena slag yang terjadi ketika pengelasan multipass tidak akan
terjadi.

LAS TAHANAN ( resistance welding)


Las tahanan biasa di gunakan pada pengelas pelat-pelat
logam yang tipis yang banyak dilakikan di indrusti otomotif. Panas
yang digunakan untuk mencairkan logam dibangkitkan oleh
tahanan listrik yang terjadi pada elektoda las.

Las tahanan ada 3 macam:


1. Spot welding

2. Las kelim(seam welding)


3. Las energi panas
1.

Las tahanan yang kita miliki dibengkel Fabikasi adalah mesin


berjenis SPOT WELDING, dimana mesin las tersebut hanya bisa
menyambungketebalan

plat

dibawah

3mm.

Bahan

dasar

sebaiknya memiliki ketebalan sama atau dengan perbandingan


3:1. Pambangkitan panas las titik berkerja atas dasar hambatan
listrik bahan dasar yang dilas. Bahan harus memiliki tahanan
listrik yang lebih besar dari bahan elektroda yang terbuat dari
elemen dasar tembaga. Pengelasan dilakukan dengan mengaliri
benda kerja dengan arus listrik melalui elektroda, karena terjadi
hambatan

diantara

kedua

bahan

yang

disambung,

maka

timbulpanas yang dapat melelehkan permukaan bahan dan


dengan tekanan akan terjadi sambungan.
2. Las kelim (seam welding)
Ditinjau dari prinsif kerjanya, las rol rama dengan las titik, yang
berbeda adalah bentuk elektrodanya. Elektroda las rol berbentuk
silinder. Las jenis ini banyak digunakan menyambung untuk
benda kerja yang membutuhkan kerapatan, seperti pembuatan
tengki bahan bakar, pengeleman makanan, dan lain-lain.
3. Las energi panas(termal welding)
Energi panas yang digunakan dalam proses las jenis ini adalah
proses konveksi dan pembakaran gas atau dari sebab lain. Proses
las yang bekerja atas darsar prinsif tersebut adalah las Oxyacetiline. Las laser, dan las sinar elektron. Las yang paling banya
digunakanari jenis ini adalah las gas.
Diposkan oleh takeshio kuyuki di 09.09
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

2013 (34)
o

Mei (3)

Maret (31)

memperbaiki sendiri kipas angin rusak

Pengelasan

MENGATASI TEMBOK RUMAH YANG RETAK

Cara Membuat Kanopi

MENGHITUNG PLAT BETON

Masalah Hak WNI Keturunan Tionghoa untuk Memiliki ...

Tower Crane

Memasang dan Membongkar Tower Crane

Tips Pelaksanaan Pemancangan

Alat Pancang

Cara Membuat dan Manfaat Sumur Resapan Air

ALAT BERAT PADA MACAM-MACAM PROYEK KONSTRUKSI

Tips Sebelum Membangun Rumah

Lubang Resapan Biopori

Teknik Pemasangan Keramik yang Benar

Penyebab Atap Bocor dan Solusinya

MENGATASI DINDING RUMAH YANG REMBES AIR

Panduan Menghitung Biaya bangun dan renovasi rumah...

Jenis Kayu Untuk Bangunan

MACAM - MACAM PONDASI

Cara Memasang Instalasi Listrik Rumah

Cara Pemasangan Dinding Bata

Pengertian Las SMAW dan GMAW

Cara Membaca Kode Kawat las (SMAW)

Perbedaan Baja Ringan Galvanis & Galvalum

Contoh Menghitung Struktur Jembatan Baja dengan SA...

Menghitung Volume Bangunan dengan Google SketchUp

Contoh bagaimana membikin Rencana Anggaran Biaya P...

Perbandingan Cor Dak Beton ,Hebel Panel Lantai , D...

Pondasi Tiang Pancang

Toko Bahan Bangunan dan alat listrik DM

Mengenai Saya

takeshio kuyuki
Lihat profil lengkapku

Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai