Anda di halaman 1dari 20

BORANG PORTOFOLIO KASUS MEDIK

Topik :
Pneumoni pada anak
Tanggal MRS :
20 Februari 2015
Tanggal Periksa :
2 Maret 2015
Tanggal Presentasi :

13 Maret 2015

Presenter :
Pendamping :

dr. Resa Putra Adipurna


dr. Erika Widayanti Lestari

MMR.
Ruang Komite Medik RSM Ahmad Dahlan Kediri

Tempat Presentasi :
Objektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi :
Perempuan, usia 3 bulan, dengan keluhan: sesak, batuk, dan panas
Tujuan :
Penegakkandiagnosadanpengobatan yang tepatdantuntas.
Bahan
Tinjauan Pustaka Riset
Kasus
Audit
Bahasan :
Cara
Diskusi
Presentasi dan Diskusi
E-mail
Pos
Membahas :
Nama :An. ND, perempuan, 3
Data Pasien :
No. Registrasi : 0452xx
bulan, BB : 4,1 kg,PB : 55 cm
Nama RS : RSM Ahmad Dahlan Kediri
Telp :
Terdaftar sejak :
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :Pasien perempuan dengan usia 3 bulan datang dengan keluhan
utama sesak. Sesak dirasakan kurang lebih 1 minggu sebelum masuk rumah sakit memberat
dalam 24 jam sebelum masuk rumah sakit. Keluhan penyerta pasien berupa panas, batuk
berdahak, dan pasien tidak dapat makan serta minum. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
suhu yang meningkat yaitu 38 oC, Respiratory Rate pasien juga meningkat yaitu 58x/menit
disertai dengan adanya retraksi subcostae dan suara pernapasan ronchi pada kedua
hemithorax.
2. Riwayat Pengobatan :Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit. Ketika sakit pasien hanya
berobat ke bidan setempat.
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit:Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.
Pasien tidak memiliki riwayat alergi sebelumnya. Pasien juga tidak memiliki riwayat kejang
demam.
4. Riwayat Keluarga :Tidakadakeluargapasien yang mengalamikeluhansepertipasien. Keluarga
pasien baik ibu maupun bapak menyangkal memiliki riwayat alergi. Nenek pasien menderita
URI dan sering berdekatan dengan pasien tanpa menggunakan masker.
5. Riwayat Pekerjaan : Pasienbelum berkerja.
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Tidak ada kondisi yang berhubungan dengan penyakit
7. Riwayat Imunisasi :Ibu pasien menyatakan bahwa telah membawa anaknya untuk di
1

imunisasi sesuai dengan buku KIA.


8. Lain-lain :Hasil X-ray thorax didapatkan konsolidasi dengan airbronchogram di suprahiler,
parahiler dan paracardial paru kanan dan kiri.
Daftar Pustaka :
1. Hegar, B. Dkk., Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia, IDAI, 2009
2. Revised WHO Classification and Treatment of Childhood Pneumonia at Health facilities :
Evidence Summary, Geneva: World Health Organization, 2014
3. Levels and Trends in Child Mortality: Report 2014. United Nations Inter Agency
Group for Child Mortality Estimation. UNICEF, WHO, The World Bank, United
Nations Population Division. New York, 2014.
4. Pocket book of hospital care for children: Guidelines for the management of
common illnesses. Second edition. Geneva: World Health Organization; 2013
Hasil Pembelajaran :
1. Pneumoni pada anak
2. Penegakandiagnosis pneumoni pada anak
3. Tatalaksana pneumoni pada anak

1. LAPORAN KASUS
Identitas pasien:

Nama pasien
Usia
Jenis Kelamin
No. RM
Alamat
Agama
Suku

: An. ND
: 3 bulan
: Perempuan
: 0452xx
: Ds. Sukorame, Kec. Mojoroto, Kab. Kediri
: Islam
: Jawa
2

Warga Negara
Bahasa Ibu
Pekerjaan
Status pernikahan

: Warga Negara Indonesia (WNI)


: Jawa, Indonesia
: Belum Bekerja
: Belum Menikah

Subjective:

Keluhan Utama: Sesak


RPS: Pasien anak perempuan dengan usia 3 bulan datang dengan keluhan utama
sesak. Menurut keterang ibu pasien, pasien sesak sejak + 7 hari sebelum masuk
rumah sakit. Sesak pasien terutama pada saat bersamaan dengan batuk. Awalnya
sesak tidak terlalu menggangu, sampai kemudian pada 1 hari sebelum masuk
rumah sakit nampak pasien sesak berat hingga pasien rewel tidak dapat tidur dan
susah minum susu. Selain keluhan berupa sesak pasien juga datang dengan
keluhan penyerta lain yaitu batuk. Batuk yang dirasakan pasien adalah batuk
berdahak. Batuk berdahak dirasakan sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit.
Dahaknya sangat susah untuk keluar dan hanya dapat keluar sesekali bersamaan
dengan muntahan berwarna putih kental. Pasien juga panas sejak kurang lebih 7
hari sebelum masuk rumah sakit. Panas dilaporkan naik turun dan semakin tinggi
ketika 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Selama 7 hari pasien hanya berobat ke
bidan dan diberikan obat batuk serta penurun panas saja, selain itu intake oral atau
makan minum pasien sangat berkurang bahkan dalam 8 jam sebelum masuk
rumah sakit pasien tidak mau minum susu dan semakin rewel. BAK dan BAB
pasien menurut keterangan ibu pasien tidak ada kelainan. Menurut keterangan ibu
pasien selama perawatan di HCU pasien batuk batuk dan sempat tidak dapat

bernapas atau henti napas sebanyak 1 kali.


RPD: riwayat sakit seperti ini (-), riwayat kejang demam (-), riwayat asma (-)
Riwayat alergi :
o Bahan injektan : disangkal
o Bahan kontaktan : disangkal
3

o Bahan ingestan : disangkal


o Bahan inhalan
: disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga: riwayat sakit seperti ini (-), riwayat TBC (-), riwayat
asma (-), riwayat alergi ; ibu(-), bapak(-), kakak(-), keluarga lain(-),Nenek pasien

menderita URI dan sering berdekatan dengan pasien tanpa menggunakan masker.
Riwayat Imunisasi: Hep B 1x, polio 2x, BCG 1x
Riwayat Pemberian Nutrisi:
o Pasien mendapatkan Susu Formula dari usia 0 sampai sekarang. Ibu
beralasan tidak memberikan ASI karena pada hari pertama ASI tidak
keluar dan anak tidak mau.

Riwayat Kelahiran Pasien :


o Anak ke-I : Perempuan, 3 bulan, lahir spontan bidan, 2600 gram (pasien)
Riwayat Tumbuh Kembang :
o Belum dapat mempertahankan posisi leher
o Belum dapat tengkurap

Objective:
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum: lemah

BB: 4,1 kg
PB: 55 cm
Status gizi BB/PB : -1 SD ; gizi cukup
Vital sign
o Nadi: 110x/menit
o RR: 58x/menit
o Temp: 38 C
Kepala leher:
o AICD -/-/-/+
o NCH (-)
o pembesaran KGB (-)
Thorax:
o Pulmo:
Inspeksi : simetris, retraksi subcostae +
Palpasi : ekspansi dinding dada simetris, fremitus TDE
Perkusi : son/son
Auskultasi: ves +/+, rh +/+, wh-/o Cor:
4

Inspeksi: hemithorax bulging


Palpasi: fremisment
Perkusi: ukuran jantung normal
Auskultasi: s1 s2 tunggal m- g-

Abdomen:
o Inspeksi: flat
o Auskultasi: Bu + normal
o Palpasi: soefl, H/L/R ttb, Turgor normal
o Perkusi: tympani, shifting dullness
Ekstrimitas : hangat kering merah, CRT<2 detik

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium
o Darah lengkap
Hb 11,6
Leukosit 65000
PCV 34,7
Trombosit 202.000
MCV 84,8
MCH 28,4
MCHC 33,4
Eosinofil 1
Basofil 0
Neutrofil 48
Limfosit 37
Monosit 14
Pemeriksaan Radiologis

Foto thorax AP:


o Cor kesan normal
o Pulmo tampak konsolidasi dengan airbronchogram di suprahiler,
parahiler, dan paracardial dekstra sinistra
o Sinus phrenicocostalis kanan kiri lancip
o Tulang dan soft tissue tampak normal
o KESIMPULAN : Pneumonia
Assesment:Sepsis +Severe Pneumonia

Planning:

Planning therapy:
o MRS HCU
o O2 via nasal canule 3 lpm
o IVFD D5 1/4NS 700cc/ 24 jam
o Inj intravena Ampicillin 4x50 mg selama minimal 5 hari
o Inj intravena Gentamicin 1x30 mg selama minimal 5 hari
o Injeksi intravena metamizole 3x50 mg
o Nebulisasi dengan menggunakan salbutamol nebules solution 1 mg + 5 cc NS
o Intake oral : Susu Formula per 2 jam, apabila tidak dapat minum, retraksi
semakin berat serta sesak semakin berat dipertimbangkan untuk pemasangan

OGT.
Planning monitoring:
6

o
o
o
o
o

Keluhan subyektif
Tanda vital
Retraksi dinding dada dan tanda tanda distres nafas lainnya
Saturasi oksigen (96) pasang monitor
Blood Gas Analysis

Edukasi: mengenai kondisi terkini pasien, tatalaksana apa yang akan dilakukan, komplikasi
yang mungkin terjadi, dan pencegahan pneumonia pada anak.

2. PEMBAHASAN
Pneumonia adalah infeksi akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan
jaringan interstitial. Walaupun banyak pihak yang sependapat bahwa pneumonia
merupakan suatu keadaan inflamasi, namun sangat sulit untuk membuat definisi
tunggal yang universal.
Pneumonia merupakan penyakit yang menjadi masalah di berbagai negara
terutama di negara berkembang termasuk indonesia. Insidens pneumonia pada anak
kurang dari 5 tahun di negara maju adalah 2-4 kasus/100 anak per tahun, sedangkan di
negara berkembang 10-20 kasus/100 anak per tahun. Pneumonia juga menyebabkan
lebih dari 5 juta kematian pertahun pada anak balita di negara berkembang. Pasien
merupakan anak berkewarganegaraan indonesia yang merupakan negara berkembang
dimana pneumonia pada bayi dan anak masih menjadi masalah yang cukup serius.
Pasien merupakan warga kota kediri dimana menurut hasil pencatatan dan
pelaporan tahun 2012 menunjukkan bahwa cakupan penemuan penderita pneumonia
masih jauh dibawah target. Target cakupan pneumoni balita tahun 2012 adalah 80%,
sedangkan cakupan penemuan pneumoni balita kota kediri tahun 2012 yaitu 39,55%.
Jadi bila mengacu dari target yang ada maka masih banyak penderita-penderita
7

pneumoni balita yang tidak terdeteksi dan tidak tertangani sehingga dapat menjadi
agen penyebar penyakit. Oleh karena itu diperlukan langkah langkah pencegahan
dengan lebih efektif agar dapat mengurangi angka kejadian pneumoni pada balita.

Pneumoni dapat berhubungan dengan interaksi dari beberapa faktor resiko


yang meliputi defek anatomi bawaan, defisit imunologi, polusi, GER, aspirasi, gizi
buruk, berat badan lahir rendah, tidak mendapatkan ASI, imunisasi tidak lengkap,
adanya saudara serumah yang menderita batuk dan kamar tidur yang selalu padat
penghuninya. Dari beberapa faktor resiko diatas terdapat 2 faktor resiko yang terdapat
pada pasien yaitu tidak mendapat ASI dan ada saudara serumah yang menderita
batuk.Menyusui selain dapat memberikan perlindungan pasif terhadap infeksi juga
memiliki kinerja yang unik untuk merangsang sistem kekebalan tubuh dalam jangka
waktu cukup panjang. Selain itu menurut Laura M Lamberti et al dalam jurnal yang
terbit tahun 2013 berjudul Breastfeeding for reducing the risk of pneumonia
morbidity and mortality in children under two: a systematic literature review and

meta-analysis mengemukakan pentingnya ASI selama 23 bulan pertama kehidupan


sebagai kunci dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas pneumonia.

World Health Organization mengemukakan diagnosis pneumonia hanya


berdasarkan penemuan klinis yang didapat pada pemeriksaan inspeksi dan frekuensi
pernapasan. Berikut adalah kriteria diagnosis pneumonia WHO.

Untuk memastikan penegakan diagnosis dan membantu dalam menentukan


tatalaksana lebih lanjut diperlukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan
radiologis dan laboratorium. Pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan adalah
pemeriksaan foto rontgen dada. Sementara pemeriksaan laboratorium yaitu darah
lengkap, pemeriksaan kultur, pewarnaan gram sputum, CRP, LED, pulse oxymetri,
dan uji tuberkulin (bila didapatkan kecurigaan ke arah TBC atau ada kontak dengan
penderita TBC).
Apabila diagnosis pneumoni sudah tegak maka diperlukan penanganan yang
tepat guna menanggulangi komplikasi yang dapat muncul. Tidak semua pasien dengan
pneumonia dirawat di rumah sakit. Berikut adalah kriteria rawat inap pneumonia pada
anak dan bayi.

Kriteria rawat inap pneumonia pada bayi (< 2 Kriteria rawat inap pneumonia pada anak ( 2
bulan)
Saturasi oksigen < 92 % , sianosis

bulan 59 bulan)
Saturasi oksigen < 92 %, sianosis

RR > 60x/menit

Frekuensi napas > 50x/ menit

Distres napas, apnea intermiten atau

Distres pernapasan

grunting

Grunting

Tidak mau minum/ menetek

Tidak dapat makan/minum

Keluarga tidak bisa merawat di rumah

Keluarga tidak bisa merawat dirumah

Tatalaksana pneumoni meliputi tatalaksana umum, pemberian antibiotik, dan


pemberian nutrisi. Berikut beberapa gambar yang dapat menjelaskan apa saja yang
dilakukan dalam tatalaksana pneumonia.

Tatalaksana umum pasien pneumonia

10

Tatalaksana pemberian nutrisi pasien pneumonia

WHO pada 2014 telah merevisi tatacara pemberian antibiotik dalam


tatalaksana pneumonia pada anak (2-59 bulan). Pada pneumonia dengan laju napas
meningkat dengan atau tanpa retraksi dapat diberikan amoxicilllin orat dengan dosis
40 mg/kg/ kali, 2 kali sehari selama 5 hari. Namun pada daerah dengan prevalensi
HIV rendah dapat diberikan selama 3 hari saja. Untuk pneumonia sangat berat atau
severe pneumonia WHO merekomendasikan kombinasi ampicillin dan gentamicin
sebagai lini pertama. Dosis yang dapat diberikan untuk ampicillin adalah 50mg/kg
terbagi dalam 4 dosis selama 5 hari. Sedangkan dosis gentamicin yang
direkomendasikan adalah 7,5 mg/kg dalam 1 dosis per 24 jam selama 5 hari. Terapi
lini kedua dapat menggunakan ceftriaxone.
Apabila tidak dilakukan penanganan dengan tidak tepat maka dapat
menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang dapat timbul meliputi efusi pleura,
empiema, abses paru, pneumotoraks, respiratory distress, dan sepsis.
Mengingat tingginya angka kejadian pneumonia di indonesia dan di kediri
pada khususnya, maka diperlukan langkah langkah pencegahan yaitu dengan
pemberian suplementasi zink dan imunisasi pneumococcus. Menurut Audrey dalam
penelitiannya pada tahun 2012 menyebutkan bahwa suplementasi zink dapat
mempercepat pemulihan gejala pneumoni serta secara signifikan mengurangi kejadian
infeksi saluran nafas bawah akut. Selain itu, studi klinis di California Utara, AS,
11

menunjukkan, vaksin pneumococus memiliki tingkat keampuhan 99% efektif


mencegah IPD(Invasive Pneumococcal Desease) pada bayi yang telah diimunisasi
penuh (4 dosis), dan 89% efektif mencegah semua kasus IPD pada anak yang telah
mendapat satu kali atau lebih dosis vaksinasi. Studi yang sama menunjukkan
jumlah bayipenderita IPD berkurang 78% setelah diberi vaksinasi pneumokokus
saat bayi berusia di bawah 2 tahun.

3. FOLLOW UP
tangg
al
20Feb

Subyektif
batuk +,
sesak +

Obyektif
Temp 36,5 RR 56 HR
110
KU lemah
K/L: AICD -/-/-/+
pKGB
Tho: (P) sim, ret
subcostae +/+,
ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mg-

Assesmen Planning (Tx


t
DPJP)
Sepsis + O2 via nasal
Severe
canule
Pneumoni
2lpm
a
Ivfd d5 ns
8 tpm
mikro
Inj cloxacillin
3x 75 mg
Inj
dexametha
sone 3x
amp
Po : amox syr
3x150 mg

Abd : pot belly, soefl,


timpani, BU +
12

normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
SaO2: 92
Temp 37 RR 58 HR
105
KU lemah
K/L: AICD -/-/-/+
pKGB
Tho: (P) sim, ret
subcostae +/+,
ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
21Feb

batuk +,
sesak +

SaO2: 90
Temp 36,8 RR 52 HR
120
KU lemah

Sepsis +
Severe
Pneumoni
a

Tx tetap
Tambahan :
nebuliser
ventolin 1/3
amp :
bisolvon 5 tts
2x sehari

Sepsis +
Severe
Pneumoni
a
Sepsis +
Severe

Tx tetap
Tx tetap
Tambahan

K/L: AICD -/-/-/+


pKGB
Tho: (P) sim, ret
subcostae +/+,
ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
22Feb
23Feb

batuk <,
sesak +
batuk <,
sesak +

SaO2: 90
Temp 36 RR 50 HR
120

13

KU lemah
K/L: AICD -/-/-/+
pKGB
Tho: (P) sim, ret
subcostae +/+,
ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
SaO2: 94
Temp 36 RR 48 HR
100
KU lemah

Pneumoni
a

Amoxicillin
syr STOP,
injeksi
gentamisin
2x 7,5 mg,
Injeksi
diazepam 1
mg k/p

K/L: AICD -/-/-/- pKGB

Tho: (P) sim, ret


subcostae +/+,
ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
24Feb
25Feb

Batuk <,
sesak <
Batuk <,
sesak <

SaO2: 94
Temp 36,7 RR 46 HR
105
KU lemah
K/L: AICD -/-/-/- pKGB

Tho: (P) sim, ret


subcostae minimal
+/+, ves/ves, wh-/-,

Sepsis +
Severe
Pneumoni
a
Sepsis +
Severe
Pneumoni
a

Tx tetap
Tambahan
ambroxol
drop 2x 0,3
cc, PASI 5x
5cc (pasang
OGT)
Tx tetap
Tambahan :
turunkan o2
nasal jadi
1lpm,
paracetamol
drop 3 x 0,5
cc jika panas

14

ronchi basah kasar


+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
SaO2: 98
Temp 37 RR 40 HR
120
KU lemah
K/L: AICD -/-/-/- pKGB

Tho: (P) sim, ret


subcostae minimal
+/+, ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
26Feb
27Feb

Batuk <,
sesak Batuk <,
sesak +

SaO2: 98
Temp 36,8 RR 58 HR
120
KU lemah
K/L: AICD -/-/-/+
pKGB
Tho: (P) sim, ret
subcostae minimal
+/+, ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal

Sepsis +
Severe
Pneumoni
a
Sepsis +
Severe
Pneumoni
a

Tx tetap
Coba aff O2
dan OGT
besok
O2 pasang
lagi, ogt
pasang lagi,
inj
dexamethaso
ne mulai
tappering off,
inj
gentamisin
STOP,
tambahan
inj penicillin
+ sulbactam
3x125 mg
Pro CXR hari
ke 10

15

Ext : HKM, CRT< 2


detik
SaO2: 94
Temp 37,2 RR 48 HR
100
KU lemah
K/L: AICD -/-/-/- pKGB

Tho: (P) sim, ret


subcostae minimal
+/+, ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
28Feb

Batuk <,
sesak <

SaO2: 99
Temp 36 RR 40 HR
110
KU lemah

Sepsis +
Severe
Pneumoni
a

Tx tetap

Sepsis +
Severe
Pneumoni
a
Sepsis +
Severe
Pneumoni

Tx tetap
Tx tetap
Antibiotik
lain stop :

K/L: AICD -/-/-/- pKGB

Tho: (P) sim, ret


subcostae minimal
+/+, ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
01Mar
02Mar

Batuk <,
sesak Batuk <,
sesak +
Panas +

SaO2: 98
Temp 38 RR 58 HR
110
KU lemah

16

K/L: AICD -/-/-/- pKGB

Tho: (P) sim, ret


subcostae +/+,
ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
SaO2: 96
Temp 37 RR 32 HR
100
KU lemah

ganti
meropenem
inj 3 x75 mg
+ netilmisin
sulfat 2x7,5
mg

K/L: AICD -/-/-/- pKGB

Tho: (P) sim, ret


subcostae -/-,
ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal

03Mar
04Mar

Batuk <,
sesak - ,
panas Batuk <,
sesak -

Ext : HKM, CRT< 2


detik
SaO2: 98
Temp 36,9 RR 30 HR
100
KU lemah

Sepsis +
Severe
Pneumoni
a
Sepsis +
Severe
Pneumoni
a

Tx tetap,
tambahan
chest
physiotherap
y 1x sehari,
masuk
ruangan
biasa
Tx tetap

K/L: AICD -/-/-/- pKGB

Tho: (P) sim, ret


subcostae -/-,
ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
17

+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
SaO2: 100
Temp 37,2 RR 32 HR
110
KU lemah
K/L: AICD -/-/-/- pKGB

Tho: (P) sim, ret


subcostae -/-,
ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
05Mar
06Mar

Batuk <,
sesak Batuk <,
sesak -

SaO2: 100
Temp 36 RR 30 HR
105
KU lemah

Sepsis +
Severe
Pneumoni
a
Sepsis +
Severe
Pneumoni
a

Tx tetap
Tx tetap

K/L: AICD -/-/-/- pKGB

Tho: (P) sim, ret


subcostae -/-,
ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal

18

Ext : HKM, CRT< 2


detik
SaO2: 100
Temp 36,5 RR 30 HR
110
KU lemah
K/L: AICD -/-/-/- pKGB

Tho: (P) sim, ret


subcostae -/-,
ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
07Mar

Batuk <,
sesak -

SaO2: 100
Temp 37,5 RR 52 HR
120
KU lemah

Sepsis +
Severe
Pneumoni
a

Tx tetap

Sepsis +
Severe
Pneumoni
a
Sepsis +
Severe
Pneumoni
a

Tx tetap,
besok KRS
Cancel KRS
Tx tetap +
paracetamol
drop 3x 0,5

K/L: AICD -/-/-/+


pKGB
Tho: (P) sim, ret
subcostae minimal
+/+, ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
08Mar
09Mar

Batuk >,
sesak +
Panas +,
batuk >,
sesak >

SaO2: 94
Temp 38,5 RR 56 HR
110
KU lemah

19

K/L: AICD -/-/-/+


pKGB
Tho: (P) sim, ret
subcostae +/+,
ves/ves, wh-/-,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
SaO2: 90
Temp 37,5 RR 60 HR
120
KU lemah

cc

K/L: AICD -/-/-/+


pKGB

10Mar

Panas <,
batuk >,
sesak >,
Kejang 5x
( separuh
badan dan
bergantian
antara
kanan dan
kiri: lama
kurang
lebih 2
menit)

Tho: (P) sim, ret


subcostae +/+
intercostae +/+,
ves/ves, wh+/+,
ronchi basah kasar
+/+
(C) S1S2 tunggal mgAbd : pot belly, soefl,
timpani, BU +
normal
Ext : HKM, CRT< 2
detik
SaO2: 88

Sepsis +
Severe
Pneumoni
a

Tx tetap + inj
diazepam 1,5
mg/x + inj
phenitoin 15
mg + inj
dexamethaso
n amp
(extra)
Masuk HCU

20

Anda mungkin juga menyukai

  • Don Geng
    Don Geng
    Dokumen2 halaman
    Don Geng
    zuhirda
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen10 halaman
    Bab I
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Katak Dan Permata
    Katak Dan Permata
    Dokumen2 halaman
    Katak Dan Permata
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Radiology of Normal Thorax
    Radiology of Normal Thorax
    Dokumen6 halaman
    Radiology of Normal Thorax
    Rio Endranatha
    Belum ada peringkat
  • Katak Dan Tikus
    Katak Dan Tikus
    Dokumen1 halaman
    Katak Dan Tikus
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Rang Kuman
    Rang Kuman
    Dokumen3 halaman
    Rang Kuman
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Tiga Serdadu
    Tiga Serdadu
    Dokumen3 halaman
    Tiga Serdadu
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Dongeng Kisah
    Dongeng Kisah
    Dokumen1 halaman
    Dongeng Kisah
    zuhirda
    Belum ada peringkat
  • Don Geng
    Don Geng
    Dokumen2 halaman
    Don Geng
    zuhirda
    Belum ada peringkat
  • Ahli Bintang
    Ahli Bintang
    Dokumen1 halaman
    Ahli Bintang
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Anjing Yang Nakal
    Anjing Yang Nakal
    Dokumen1 halaman
    Anjing Yang Nakal
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Profilaksis Tetanus
    Profilaksis Tetanus
    Dokumen9 halaman
    Profilaksis Tetanus
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Enam Serdadu
    Enam Serdadu
    Dokumen3 halaman
    Enam Serdadu
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Tiga Serdadu
    Tiga Serdadu
    Dokumen3 halaman
    Tiga Serdadu
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • 1 Free Sex
    1 Free Sex
    Dokumen66 halaman
    1 Free Sex
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Orang Tua Dan Setan
    Orang Tua Dan Setan
    Dokumen1 halaman
    Orang Tua Dan Setan
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Don Gene
    Don Gene
    Dokumen3 halaman
    Don Gene
    zuhirda
    Belum ada peringkat
  • Kakek Dan Cucunya
    Kakek Dan Cucunya
    Dokumen1 halaman
    Kakek Dan Cucunya
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Jack Si Pemalas
    Jack Si Pemalas
    Dokumen1 halaman
    Jack Si Pemalas
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Nenek Dan Lalat
    Nenek Dan Lalat
    Dokumen1 halaman
    Nenek Dan Lalat
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen26 halaman
    Vertigo
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen9 halaman
    Vertigo
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Profilaksis Tetanus
    Profilaksis Tetanus
    Dokumen18 halaman
    Profilaksis Tetanus
    Gde Ganjar Oka Narasara
    Belum ada peringkat
  • Nenek Huda
    Nenek Huda
    Dokumen2 halaman
    Nenek Huda
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Gembala Dan Janinya
    Gembala Dan Janinya
    Dokumen1 halaman
    Gembala Dan Janinya
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Faktor HB0
    Faktor HB0
    Dokumen86 halaman
    Faktor HB0
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Renny Minpro
    Renny Minpro
    Dokumen61 halaman
    Renny Minpro
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Rifat Case 1
    Rifat Case 1
    Dokumen3 halaman
    Rifat Case 1
    Afri Yati
    Belum ada peringkat
  • Kuisioner Imunisasi Print
    Kuisioner Imunisasi Print
    Dokumen4 halaman
    Kuisioner Imunisasi Print
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman Case1 Rifat
    Rangkuman Case1 Rifat
    Dokumen3 halaman
    Rangkuman Case1 Rifat
    Gesti Ratna Indradiwati
    Belum ada peringkat