Bab Iv
Bab Iv
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan Transformator Sisipan
Pada tahapan perencanaan ini, akan dibahas tentang prosedur dan tata cara
dalam proses perencanaan pemasangan transformator sisipan pada gardu distribusi
M.235 itu sendiri. Adapaun prosedur dan tata caranya adalah sebagai berikut:
(1) Menghitung persentase pembebanan dan menghitung jumlah daya (kVA) yang
dilayani oleh gardu distribusi M.235; (2) Menentukan perencanaan pemindahan
beban; (3) Menentukan lokasi pemasangan transformator sisipan dan pemindahan
JTR; (4) Menggitung asumsi daya dan arus yang dipindahkan ke transformator
sisipan dan menganlisa apakah pembebanan tersebut ideal.
4.1.1
Februari 2015 (tabel 3.1 dan 3.2) pada gardu distribusi M.235, kita dapat
menghitung daya (kVA) pembebanan serta persentase pembebanan terhadap
beban maksimum yang mampu di tanggung oleh transformator tersebut.
Perhitungan pembebanan setiap jurusan dapat dihitung sesuai dengan persamaan
2.2 sebagai berikut:
Jurusan A
beban phasa R
beban phasa S
beban phasa T
total beban jurusan A
=
=
=
40 x 227
45 x 225
70 x 224
=
=
=
=
9,08
10,12
15,68
34,88
kVA
kVA
kVA
kVA
32,23
29,25
34,04
95,52
kVA
kVA
kVA
kVA
9,30
16,20
3,36
28,86
kVA
kVA
kVA
kVA
Jurusan C
beban phasa R
=
beban phasa S
=
beban phasa T
=
total Beban Jurusan C
142 x 227
130 x 225
152 x 224
=
=
=
=
Jurusan D
beban phasa R
=
beban phasa S
=
beban phasa T
=
total Beban Jurusan D
41 x 227
72 x 225
15 x 224
=
=
=
=
42
4.1.2
43
Jurusan C
Panjang penghantar
1154 m
Daya terpasanag
145 kVA
Daya terpakai
77 %
Jurusan D
Panjang penghantar
50 m
Daya terpasanag
35 kVA
Daya terpakai
86 %
Setelah data-data tersebut diinput ke dalam aplikasi Etap, kita dapat melihat
simulasi rangkaian pada gardu distribusi M.235 seperti gambar 4.1 sebagai
berikut:
44
Gambar 4.2 hasil Plosses dan drop tegangan gardu distribusi M.235
Berdasarkan gambar 4.2, dapat dilihat bahwa gardu distribusi M.235
mengalami rugi daya total sebesar 15,7 kW serta persentase drop tegangan pada
penghantar A,C dan D secara berturut-turut adalah sebesar 3,98%; 10,83%; dan
0,52%.
4.1.3
Jurusan D tidak mungkin dilakukan pemindahan beban karena jurusan ini hanya
melayani sebuah pabrik, yaitu PT. Mariana bahagia, selain itu beban jurusan ini
juga sangat kecil yaitu sebesar 28,86 kVA. Begitu juga pada jurusan A yang hanya
melayani pelanggan dengan beban 34,49 kVA.
Jurusan C mempunyai beban yang paling besar yaitu sebesar 95,44 kVA
dengan panjang pengahantar 1154 m, hal ini dikrenakan konsumen gardu
distribusi M.235 terpusat pada jurusan ini, yaitu sebanyak 187 pelanggan. Selain
itu, pertumbuhan pelanggan di jurusan ini cukup tinggi, hal itu dapat dilihat
dengan semakin banyaknya pembangunan rumah-rumah baru. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, maka perencanaan pemasangan transformator sisipan akan
dipasang pada jurusan C.
45
4.1.4
gambar berikut:
46
4.1.5
47
142
x
187
100 %
= 76 %
Setelah mendapatkan persentase beban yang dipindahkan, kita dapat
menghitung asumsi besarnya arus beban dan daya yang dipindahkan ke
transformator sisipan. Besarnya arus beban dan daya yang dipindahkan dapat kita
hitung sebagai berikut:
I (besar arus yang dipindahkan)
76
x I
100
76
x
100
jurusan C
424 A
= 322,24 A
P (besar beban kVA yang dipindahkan)
76
x P
100
72
x
100
jurusan C
95,52 kVA
= 72,59 kVA
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat kita lihat bahwa transformator
sisipan nantinya diasumsikan akan mempunyai arus total rell sebesar 322,24 A
dan pembebanan (daya terpakai) sebesar 72,59 kVA.
4.1.6
48
100000
3.400
= 144 A.
Jika kita bandingkan antara besarnya pemakaian daya dan daya maksimum
yang mampu dilayani oleh transformator 100 kVA, maka transformator tersebut
akan memiliki cadangan (spare) sebesar 20 kVA untuk penambahan pelanggan
72,59
100
x 100% = 72,59 %.
Pelaksana
Jenis Gardu
: 100 kVA
49
Selain itu juga dilakukan simulasi ETAP untuk melihat rugi daya (losses) dari
kedua transformator tersebut. Hal ini bertujuan untuk melihat perbaikan losses
yang terjadi, sehingga nantinya dapat dibandingkan dengan simulasi sebelum
tranformator sisipan dipasang.
4.2.1
2015 (tabel 3.5 dan 3.6) pada gardu distribusi PH.0731, kita dapat menghitung
daya (kVA) terpakai serta persentase pembebanan terhadap beban maksimum
yang mampu di tanggung oleh transformator tersebut. Perhitungan pembebanan
setiap jurusan dapat dihitung sesuai dengan persamaan 2.2 sebagai berikut:
Jurusan A
beban phasa R
=
beban phasa S
=
beban phasa T
=
total beban jurusan A
7,8 x 223
34,2 x 225
21,3 x 226
=
=
=
=
1,73
7,69
4,81
14,23
kVA
kVA
kVA
kVA
30,9 x 223
19,5 x 225
17,2 x 226
=
=
=
=
6,89
4,38
3,88
15,15
kVA
kVA
kVA
kVA
82,9 x 223
47,4 x 225
35,1 x 226
=
=
=
=
18,48
10,66
7,93
37,07
kVA
kVA
kVA
kVA
Jurusan B
beban phasa R
=
beban phasa S
=
beban phasa T
=
total Beban Jurusan B
Jurusan C
beban phasa R
=
beban phasa S
=
beban phasa T
=
total Beban Jurusan C
50
distribusi PH.0731 (tranformator sisipan) dengan simulasi Etap, diperlukan datadata sebagai berikut:
SUTM
20 kV
Bus primer trafo
20 kV
Trafo M.235
160 kVA
Bus sekunder trafo
390 V
Jurusan A
Panjang penghantar
309 m
Daya terpasanag
23,3 kVA
Daya terpakai
69 %
Jurusan B
Panjang penghantar
202 m
Daya terpasanag
24,3 kVA
Daya terpakai
70 %
Jurusan C
Panjang penghantar
412 m
Daya terpasanag
61,1 kVA
Daya terpakai
68 %
Setelah data-data tersebut diinput ke dalam aplikasi Etap, kita dapat melihat
simulasi rangkaian pada gardu distribusi M.235 seperti gambar 4.5 sebagai
berikut:
51
Gambar 4.2 hasil Plosses dan drop tegangan gardu distribusi PH.0731
Berdasarkan gambar 4.2, dapat dilihat bahwa gardu distribusi M.235
mengalami rugi daya total sebesar 15,7 kW serta persentase drop tegangan pada
penghantar A,C dan D secara berturut-turut adalah sebesar 3,98%; 10,83%; dan
0,52%.
52
Perencanaan
Pengukuran
322,24
297,6
101,76
107,1
53
Hasil temuan analisa dari pengukuran gardu distribusi M.235 dan PH.0731
setelah pelaksanaan pemasangan transformator sisipan menunjukan beban dari
kedua transformator tersebut tidak seimbang. Hal ini disebabkan karena
pemindahan beban jurusan C gardu distribusi M.235 ke gardu distribusi PH.0731
tanpa memperhatikan phasa R,S, dan T. Tentu saja hal ini akan membuat beban
dari kedua transformator tersebut tidak seimbang.
Sebelum dilakukannya pemindahan beban, arus rell (pembebanan) dari
transformator M.235 cukup seimbang, walaupun masih terdapat arus netal sekitar
20 A. Hal ini tentu wajar, mengingat hampir tidak mungkin arus netral
transformator distribusi 3 phasa sama dengan nol. Hal itu disebabkan karena
pembebanan yang selalu berubah-ubah dan setiap pelanggan memakai daya listrik
yang tidak sama.
4.4.1
rata-rata rel. Adapaun arus rata-rata rel gardu distribusi M.235 adalah sebesar
390
3 = 130,1 A. Jadi, diharapkan nantinya arus rell gardu distribusi M.235 akan
mendekati 130 A. Untuk lebih jelasnya, rencana penyeimbangan dapat kita lihat
seperti tabel 4. Sebagai berikut:
Tabel 4. Rencana penyeimbangan beban gardu distribusi M.235
GARDU
NOMOR
GARDU
M.235
DAYA
(kVA)
160
PHASA
ARUS REL
(Amp)
96,4
154,5
139,4
RATA
RATA
(Amp)
RENCANA
PENYEIMBANGAN
(Amp)
+33,7
130,1
-24,4
-9,3
Untuk menentukan jumlah pelanggan yang dipindahkan pada masingmasing phasa, dapat kita hitung sebagai perbandingan besar arus pemindahan dan
54
total arus rel phasa R,S,T dikalikan dengan total jumlah pelanggan pada gardu
distribusi M.235. Total arus rel dan total pelanggan yang dimaksud, hanya pada
jurusan A dan C. Hal ini dikarenakan jurusan D hanya melayani sebuah pabrik,
dimana pada aplikasi mapsource, jurusan tersebut hanya dihitung 1 pelanggan.
Phasa
33,7
x
255,1
116
= 15 (ditambah 15 pelanggan)
Phasa
24,4
x
255,1 116
= 11 (dikurang 11 pelanggan)
Phasa
9,3
x
255,1 116
= 4 (dikurang 4 pelanggan)
Berdasarkan perhitungan di atas dapat kita lihat, untuk phasa R ditambah 15
pelanggan yang diambil dari pelanggan pada phasa S sebanyak 11 pelanggan dan
phasa T sebanyak 4 pelanggan. Rencana penyeimbangan ini dapat diaplikasikan
pada jurusan A atau jurusan C. Sedangkan untuk nama-nama pelanggan yang
55
dipindahkan tidak dapat ditentukan. Hal ini dikarenakan PLN Rayon Mariana
tidak mempunyai data pelanggan yang memakai phasa R, S, atau T. Oleh karena
itu pelanggan yang dipindahkan dapat ditentukan dengan melakukan survei
langsung ke lokasi pada saat pelaksananan.
4.4.2
beban, maka kita menghitung terlebih dahulu arus rata-rata rel. Adapaun arus rata-
297,6
= 99,2 A. sehinggai,
3
diharapkan nantinya arus rell gardu distribusi PH.0731 akan mendekati 99,2 A.
Untuk lebih jelasnya, rencana penyeimbangan dapat kita lihat seperti tabel 4.
Sebagai berikut:
Tabel 4. Rencana penyeimbangan beban gardu distribusi PH.0731
GARDU
NOMOR
GARDU
PH.0731
DAYA
(kVA)
100
PHASA
ARUS REL
(Amp)
123,2
101,8
72,6
RATA
RATA
(Amp)
RENCANA
PENYEIMBANGAN
(Amp)
-24
99,2
-2,6
+26,6
Untuk menentukan jumlah pelanggan yang dipindahkan pada masingmasing phasa, dapat kita hitung sebagai perbandingan besar arus pemindahan dan
total arus rel phasa R,S,T dikalikan dengan total jumlah pelanggan pada gardu
distribusi PH.0731.
56
Phasa
24
x
297,6
142
2,6
x
142
297,6
26,6
x
142
297,6
57
58