Keadaan menjadi semakin buruk lagi, ketika tubuh perempuan semakin masif dijadikan obyek
pemanis dari barang dagangan: sebagai iklan, pajangan di pameran-pameran sebagai sales
promotion girl dan budaya pop yang cenderung menjadikan perempuan sebagai obyek seksual.
Akibatnya semakin marak terjadi kekerasan dan pelecehan seksual terhadap kaum perempuan.
Penggabungan penjajahan modal dan budaya patriarki mengakibatkan kaum perempuan semakin
sengsara dan menderita.
Pemerintah Jokowi-JK yang mencitrakan dirinya pemerintahan populis juga pasti tidak akan
sanggup mengatasi persoalan ini. Dikarenakan Pemerintahan Jokowi-JK masihlah pemerintahan
yang menghamba pada Sistem Neo-Liberalisme (PENJAJAHAN GAYA BARU). Mereka pasti tidak
akan sanggup membebaskan kaum perempuan dari penghisapan dan penindasan. Demikian pula
elite-elite dan partai-partai politik yang duduk di parlemen.
Hanya dengan kesadaran dan keterlibatan politik dari kaum buruh perempuan (bersama dengan
seluruh rakyat tertindas lainnya) yang berjuang untuk membebaskan kaum perempuan
dan kaum buruh-lah, maka penindasan, penghisapan terhadap kaum perempuan dan kaum buruh
dapat dihilangkan, serta dapat mewujudkan kesejahteraan, keadilan dan kesetaraan bagi seluruh
rakyat.
Kita haruslah berupaya sekuat tenaganya dalam membangun kesadaran kaum buruh (baik
perempuan maupun laki-laki) untuk pembebasan kaum perempuan. Tanpa upaya ini maka
penghisapan dan penindasan akan tetap terjadi meskipun buruh berkuasa. Karena pembebasan
yang sejati hanya terwujud jika semua bentuk penghisapan dan penindasan sudah terhapuskan.
Pada momentum Hari Perempuan Internasional 2015 ini, Konfederasi KASBI menyerukan kepada
kaum buruh perempuan dan semua buruh untuk bersama-sama menuntut:
1. Perlindungan terhadap Hak Kesehatan Reproduksi Perempuan: cuti haid, melahirkan dan
menyusui serta hak pemeliharaan kandungan;
2. Stop PHK terhadap Buruh Perempuan Hamil;
3. Stop Pelecehan Terhadap Buruh Perempuan;
4. Stop Diskriminasi Terhadap Buruh Perempuan;
5. Berikan Jaminan Keamanan Terhadap Buruh Perempuan di Tempat Kerja maupun di
Tempat Umum;
6. Hapus Sistem Kerja Kontrak dan Outsourcing;
7. Stop Politik Upah Murah: Upah Layak Nasional Sekarang Juga;
8. Seret, Adili dan Penjarakan Pengusaha Nakal.
Konfederasi KASBI juga menyerukan kepada kaum buruh perempuan dan seluruh kaum
buruh, mari kita bergerak bersama dengan seluruh rakyat yang terhisap oleh penjajahan gaya baru
untuk melawan SEGALA BENTUK KEBIJAKAN YANG MENYENGSARAKAN RAKYAT.