Anda di halaman 1dari 9

Saatnya COSATU untuk Kembali Pulang

Kongres Nasional ke 11 COSATU


George Mavrikos
Sekretaris Jenderal Gabungan Serikat Buruh Sedunia
Kawan-kawan sekalian,
Sekali lagi dari podium ini kami ingin menyampaikan solidaritas kami pada
perjuangan para pekerja tambang di Afrika Selatan. Kami ingin menyampaikan
belasungkawa kami kepada kelas buruh Afrika Selatan. Atas nama WFTU,
sebagai sebuah organisasi proletariat internasional, kami berdiri teguh dengan
segenap kaum buruh dalam perjuangannya. WFTU berjuang melawan
kebrutatalan kaum modal dan penghapusan penghisapan atas manusia oleh
manusia.
Kawan-kawan sekalian,
Tiga tahun telah berlalu semenjak kongres COSATU terakhir. Sepanjang tiga
tahun ini, hubungan antara Gabungan Serikat Buruh Seluruh Dunia (WFTU)
dan COSATU telah menjadi demikian kuat. Bersama-sama dengan NEWAHU,
tiga serikat buruh anggota COSATU telah bergabung dengan WFTU, yaitu
NUMSA, POPCRU dan CEPPWAWU. Saat ini kami telah memulai prosedur
untuk pengafiliasian NUM ke dalam WFTU.

Kita Bertemu dalam Perjuangan yang Sama


Kita bertemu dalam perjuangan yang sama. Kita mengorganisir perjuangan
bersama dalam solidaritas untuk rakyat Swaziland, Palestina, Kuba. Para
penggiat serikat buruh dari Afrika Selatan menjelajahi banyak Negara untuk
kegiatan-kegiatan WFTU dan berbagi pengalaman dengan kawan-kawan lain di
seluruh dunia tentang kesulitan-kesulitan dan masa depan perjuangan. Sebagai
contohnya kami mengorganisir sebuah konferensi internasional di parlemen Uni
Eropa untuk solidaritas Swaziland. Kita menjadi semakin kaya pengalaman dan
menjadi lebih efektif dalam perjuangan serikat buruh kita melalui perdebatanperdebatan tersebut.
Dalam Kongres ke-16 Serikat Buruh Sedunia, Kongres WFTU di Athena
dengan keikutsertaan 828 perwakilan dari 101 negara, kawan Mike Makwayiba,
Presiden NEWAHU telah terpilih sebagai anggota Dewan Presidensial WFTU.

Kongres bersejarah tersebut menjadi landasan dalam diskusi-diskusi dan


resolusi-resolusi bagi kekuatan-kekuatan berorientasi kelas di seluruh dunia.
Mereka mendiskusikan permasalahan-permasalahan akut terkini dari kelas
buruh dan jalan baru yang gilang-gemilang yang harus diikuti oleh gerakan
buruh sedunia untuk melawan penghisapan dan kebrutalan kaum modal.
Kawan muda kita Lulamile Sibanda terpilih dalam Konferensi Pemuda di Kuba
yang dilaksanakan baru-baru ini sebagai anggota dari Sekretariat Pemuda
WFTU.
Pada bulan Februari 2012 sidang Dewan Presidensial WFTU berlangsung di
Johannesburg Afrika Selatan. Hal ini menjadi untuk pertama kalinya Pertemuan
Dewan Presidensial diadakan di tanah Afrika Selatan semenjak pendirian
WFTU pada tahun 1945.
Aksi bersama kita dan peran internasionalis yang besar dari serikat-serikat
buruh Afrika Selatan semakin ditingkatkan dengan pembukaan Kantor Regional
Afrika WFTU di Afrika Selatan di bawah koordinasi kawan Lulamile Sotaka.
Kantor ini beroperasi dibawah bimbingan dan dukungan dari semua afiliasi
WFTU di Afrika Selatan. Kantor ini beroperasi tidak hanya untuk Afrika
Selatan. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat hubungan antara serikatserikat buruh di Afrika, aksi bersama dan saling dukung antara sesama mereka.
Kantor ini bekerja untuk memperkuat perjuangan melawan penggarongan
kekayaan negeri Afrika oleh monopoli asing dan lokal.
Kawan-kawan,
Semenjak Kongres ke-10 COSATU hingga hari ini, kehadiran WFTU di Afrika
Selatan dan peran serikat-serikat buruh Afrika Selatan dalam gerakan yang
berorientasi kelas telah semakin maju.
Dalam Kongres COSATU ke-11 yang bersejarah ini, para anggota WFTU
mengundang badan induknya, COSATU untuk secara bersama-bersama
mengikuti sebuah jalan yang telah teruji. Jalan ini telah mereka muluskan
sehingga COSATU bisa menemukan jalan pulangnya. Untuk mengambil
keputusan bersejarah dan menentukan bagi gerakan serikat buruh seluruh dunia
dan bergabung ke Gabungan Serikat Buruh Seluruh Dunia (WFTU).
Hasil Dari Satu Perdebatan Matang
Kawan-kawan,
Diskusi ini bukanlah sebuah diskusi yang baru. Perdebatan ini telah
dimatangkan. Resolusi ini keluar setelah melalui perdebatan yang matang dan
kaya. Sebuah dialog di mana setiap hal telah dibicarakan. Konferensi Kebijakan
Internasional COSATU yang berlangsung pada bulan Mei tahun ini, kawan-

kawan mendiskusikan isu ini secara bertanggungjawab dan penuh kesadaran.


Melalui komisi-komisi dan melalui pleno kawan-kawan mengusulkan COSATU
harus menjadi anggota WFTU. Hari ini, dengan dilatarbelakangi perdebatan
yang panjang, dengan resolusi dari Kongres ke-10 COSATU dan dengan saran
dari Konferensi Kebijakan Internasional COSATU kawan-kawan sampai pada
saatnya untuk secara bersama-sama dan demokratis mengambil keputusan akhir.
Sebuah peristiwa penting bagi kelas buruh di seluruh dunia. Saat ini ketika
perdebatan terjadi bukanlah suatu kebetulan. Kondisi gerakan serikat buruh
internasional dan kondisi kelas buruh di seluruh dunia saat ini semakin
menambah bobot keputusan ini.
Hari ini, lebih dari sebelum-sebelumnya, kapitalisme yang mengglobal dengan
labanya yang melimpah, dengan jumlah laba yang menggunung, tidak memiliki
kemampuan untuk menyediakan kebutuhan kelas buruh. Ia tidak memiliki
kemampuan untuk menyediakan lapangan pekerjaan, pangan, perumahan, air
bersih, sandang dan buku-buku.
Namun demikian, kaum kapitalis memiliki kemampuan untuk mengorganisir
perang melawan proletariat internasional. Kaum kapitalis mengambil kembali
hak-hak kaum buruh yang telah direbut oleh pergerakan serikat buruh yang
berorientasi kelas selama beberapa dekade. Ia memukul kaum buruh dengan
belasan kebijakan yang tidak berpihak pada kaum buruh, atas nama krisis
kapitalis. Ia mengorganisir peperangan imperialis, menyerang rakyat demi
kendali atas sumber-sumber energi, demi minyak. Sekali lagi kaum pemodal
dan pemerintahan merancang kembali batas-batas negara dan peta bumi. Sekali
lagi mereka menumpahkan darah kaum buruh demi kepentingan perusahaan
multinasional.
Perbedaan utama pada hari ini adalah bahwa gerakan kaum buruh internasional
sedang dalam keadaan lengah. Ia dilucuti. Kelas pemodal dengan agenagennya di kelompok sosialis-demokratik dan serikat buruh telah berhasil
memecah-belah kaum buruh, memperlemah serikat-serikat buruh di seluruh
dunia. Ia telah berhasil menerapkan kepemimpinan yang reformis,
menempatkan barisan oportunis dan melakukan kompromi dengan kelas musuh
dan pemerintahannya.
Tingkat kebusukan dari beberapa serikat buruh di Eropa dan Amerika Serikat
telah sedemikian parahnya, sehingga kaum buruh melihat tidak adanya
perbedaan antara serikat buruh dengan perusahaan konsultan hukum. Mereka
hadir untuk menggantikan serikat buruh dengan pembayaran iuran bulanan yang
mudah. Bahkan lebih murah dari yang diminta oleh serikat buruh. Kaum buruh
di Eropa dan di Amerika Serikat tidak memandang serikat buruh sebagai
persatuan kaum buruh revolusioner yang militan yang akan berjuang dengan
segala cara untuk merebut hak-hak mereka, demi solidaritas dan kolektifitas di

antara kaum buruh. Kaum buruh tidak memandang serikat buruh sebagai
sekolah perjuangan revolusioner. Sebaliknya mereka memandang serikat-serikat
buruh ini sebagai mekanisme birokratik yang bekerjasama dengan kaum
majikan. Sebagai mediator antara pemerintah dan kaum buruh. Sebagai
perusahaan atau sebagai departemen dari Kementerian Tenaga kerja.
Dan semua ini terjadi secara bersamaan dengan buruknya keadaan di dalam
organisasi-organisasi internasional (seperti ILO, PBB), kondisi negatif yang
membuat perjuangan kita semakin sulit, semakin rumit.

Mengapa Kita Butuh Serikat Buruh Internasionalis Yang Kuat


Namun hari ini, lebih dari sebelum-sebelumnya, kelas buruh perlu untuk
membangun serikat buruh yang kuat. Serikat buruh yang akan menyatukan
semua buruh , di setiap tempat kerja tanpa memandang posisi mereka dalam
produksi . Hari ini kita membutiuhkan serikat buruh yang akan mengorganisir
perjuangan dalam segala bentuknya dengan keteguhan dan kegigihan demi
merebut hak-hak kaum buruh. Kita membutuhkan barisan terdepan yang
konsisten dan terus-menerus melawan reformisme, melawan oportunisme,
melawan korupsi. Kita membutuhkan dalam tingkatan internasional sebuah
barisan proletariat yang militan untuk melawan majikan bersama kita.
Hari ini gerakan serikat buruh harus merespon isu-isu yang lebih kompleks.
Perjuangan sederhana serikat buruh untuk kenaikan upah di satu pabrik saja
harus menghadapi serangkaian argumen-argumen keras melawan kaum buruh:
Para majikan mengancam kaum buruh jika mereka tidak mau diupah murah
maka mereka akan menutup pabriknya dan investasi mereka dan pindah ke
Negara lain. Argumen yang sama dipakai di setiap negara untuk membuat
kelas buruh tetap terbelenggu. Argument yang sama dipakai oleh para
majikan di negara-negara seperti Nepal di Asia dimana upah perbulannya
sekitar 700 Rand! (sekitar 900 ribu rupiah).
Perang imperialis, kelaparan, bencana alam, pengangguran. Semua itu,
memaksa massa buruh untuk melakukan migrasi kerja. Bahkan di Afrika
Selatan, ada banyak imigran dari Negara-negara Asia datang untuk mencari
pekerjaan meskipun angka pengangguran sangat tinggi. Para buruh migran
adalah buruh yang paling dicekam rasa takut, mereka adalah buruh yang
paling terhisap.
Hari ini, kita sedang dalam kondisi di mana kaum pemodal mengalami krisis
yang mendalam. Di Yunani, di keseluruhan Eropa, di seluruh dunia.

Lalu bisakah perjuangan sederhana serikat buruh dipisahkan dari perjuangan


internasional?
Bisakah perjuangan di satu negara dipisahkan dari solidaritas di antara kaum
buruh sedunia dan perjuangannya?
Bisakah perjuangan melawan perusahaan multinasional berhasil tanpa
koordinasi di antara kaum buruh di berbagai negara yang bekerja untuk majikan
yang sama?
Bisakah perjuangan serikat-serikat buruh berhasil apabila mereka tidak
mengkoordinasikan aksinya dalam satu tujuan bersama?
Hari ini perjuangan proletariat internasional memiliki peran lebih. Kerjasama
antara organisasi-organisasi serikat buruh nasional dan sektoral di seluruh dunia
untuk koordinasi dan orientasi kelas perjuangan mereka sangatlah vital.
Bisakah para pelacur itu, para pemimpin serikat buruh Eropa, para agen
borjuasi tak tahu malu di gerakan serikat buruh dan para antek-antek dari
kementerian memikul tugas seberat itu di bahu mereka?
Tidak mungkin!
Bisakah sebuah organisasi yang bekerjasama dengan IMF, yang bekerja demi
keselamatan kapitalisme dan modernisasi sistem kapitalisme memperjuangkan
kepentingan kaum buruh?
Tidak mungkin! Tidak akan pernah!
Kawan-kawan,
Diskusi yang berlangsung di Afrika Selatan bukanlah sebuah diskusi yang baru.
Argumentasi-argumentasi yang digunakan oleh lawan WFTU bukanlah
argumentasi-argumentasi baru. Sebenarnya, argumentasi-argumentasi ini
sangatlah usang yang telah dijawab sejak tahun 1920(!) ketika gerakan serikat
buruh mengambil langkah awalnya. Lenin sendiri pada tahun 1920 yang
memberikan jawaban pada argumentasi-argumentasi yang sama.
Mari kita mengingat beberapa dari argumentasi-argumentasi tersebut;
Beberapa kawan mempergunakan argumentasi bahwa serikat-serikat buruh
reaksioner bisa berubah. Walaupun sebagai contoh ICFTU sebagai sebuah
organisasi yang telah ada sejak 1949 hingga 2005 samasekali tidak berubah
selama 60 tahun. Kaum oportunis di seluruh dunia selalu menggunakan
argumentasi ini bahwa mereka bisa mengubah sebuah organisasi reaksioner
menjadi sebuah organisasi kiri. Pada akhirnya, organisasi-organisasi yang
percaya pada argumentasi ini tidak bisa berubah sedikitpun dari kebijakan

pusat serikat-serikat buruh reaksioner, sebaliknya mereka malah menjadi


bagian tak terpisahkan darinya.
Mempercayai bahwa kalian bisa mengubah sebuah organisasi internasional
yang tercipta dari material yang berbeda menjadi sesuatu yang lain, adalah
seperti mencoba menanam pohon di lautan. Atau sebagai contoh yang lebih
bagus lagi, seperti menyorongkan kepalamu ke mulut seekor hiu dan percaya
bahwa kau bisa mengalahkannya dari dalam perutnya.
Kawan-kawan,
Aku telah mengikuti diskusi-diskusi kalian selama periode ini. Ijinkan aku
untuk mencoba untuk ikut dalam perdebatan kalian.
Bahwa ada beberapa kawan yang mempergunakan Lenin untuk
menyembunyikan maksud mereka yang sebenarnya. Mereka melencengkan
dan menggunakan beberapa bagian dari tulisan-tulisannya sembari
menyembunyikan selebihnya. Ada sebuah argumen berdasarkan apa yang
ditulis oleh Lenin pada tahun 1920 dalam sebuah artikel yang oleh komunis
Jerman dikenal tentang paham kiri. Argument mereka adalah bahwa kaum
komunis harus berjuang di dalam serikat-serikat buruh reaksioner.
Pertama-tama: Lenin bicara tentang masa-masa awal, untuk tahun 1920
menurut keadaan jamannya sendiri. Mereka yang secara mekanis
mentransfer begitu saja sebuah kondisi di satu negara pada kurun waktu
tertentu ke negara lain dan pada kurun waktu yang berbeda untuk suatu suatu
gerakan adalah murni dogmatis. Ini adalah kesalahan dogmatis.
Kedua: Lenin juga mengatakan,sekarang kita memiliki tugas mendesak
untuk mengarahkan massa kaum buruh dalam sebuah posisi baru yang
mengamankan jalannya revolusi.
Apakah serikat-serikat buruh reaksioner berjuang untuk revolusi? Apakah
mereka mereka melakukan sesuatu dengan sosialisme? Tidak ada sama
sekali!
Yang ketiga dan yang terpenting: Adalah Lenin sendiri yang mengajak
semua serikat-serikat buruh dari seluruh dunia untuk meninggalkan
organisasi kuning internasional pada masa itu, organisasi internasioanal
Amsterdam dan bergabung dengan Serikat Buruh Merah Internasional
(RILU), yang mana Lenin sendiri memainkan peran pelopor dalam
pendiriannya.
Hari ini, di tahun 2012 kita harus belajar dari sejarah kita untuk mengambil
langkah menentukan ke masa depan yang harus kita bangun bagi kelas buruh
saat ini. Untuk belajar dari sejarah kita yang sejati dan bukan dari pelencengan
sejarah.
Sumbangsih WFTU Bagi Perjuangan Kemerdekaan

Dengan rasa hormat yang sama, kita mengkaji dan belajar dari sejarah besar dan
perjuangan besar yang secara bersama diorganisir oleh SACTU dan semua
afiliasi WFTU lainnya dengan penuh kepahlawanan.
Perjuangan melawan apartheid, perjuangan untuk merebut hak-hak buruh kulit
hitam, perjuangan untuk pengakuan atas serikat buruh non-rasial pertama,
perjuangan untuk pengakuan atas SACTU, perjuangan untuk pembebasan
kawan-kawan yang dipenjarakan, perjuangan pemboikotan kapal-kapal, sarana
komunikasi dan transaksi tidak manusiawi rejim apartheid. WFTU pada waktu
itu kuat dan selalu hadir dalam perjuangan yang panjang ini. Anggota serikatserikat buruh di seluruh dunia dan jutaan buruh merespon setiap ajakan dari
WFTU untuk bersolidaritas bagi kaum buruh Afrika Selatan.
Pemimpin kami Moses Mabidha, Wakil Presiden WFTU Mark Shope, John
Gaitsiwe, Moses Kotane, Leslie Massina, J.B. Marks, dan sang legenda hidup
Eric Mitshali dengan persekutuan mereka dengan WFTU mereka memainkan
peran besar dalam gerakan serikat buruh Afrika, dalam pembentukan serikat
buruh pertama di Afrika dan pendirian dari Gabungan Serikat Buruh Seluruh
Afrika yang pertama (AATUF).

Gerakan Serikat Buruh Macam Apa Yang Kita Butuhkan Hari Ini?
Dengan sejarah besar ini dan pengalaman di bahu kita, kawan-kawan, kita harus
menjawab pertanyaan kunci di masa kita. Gerakan serikat buruh apa yang kita
butuhkan pada tingkat nasional dan internasional untuk bertarung secara efektif
demi kepentingan kelas buruh melawan monopoli, melawan perusahaan
multinasional? Untuk memenangkan pertempuran dan meningkatkan kondisi
kehidupan kaum buruh dan rakyat miskin. Untuk memuluskan jalan baru di
mana kekayaan menjadi milik mereka yang menghasilkannya.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kami sebagai WFTU mempelajari kondisikondisi baru dari perkembangan kaum modal dan krisis kaum modal dan
sebagai WFTU kami berjuang untuk mendidik anggota kami dan kawan-kawan
kami untuk membentuk srikat buruh dengan karakteristik yang spesifik yang
mampu menjalankan tugas-tugas perjuangan masa kini.
Kita membutuhkan serikat buruh yang nantinya menjadi:
Organisasi kaum buruh yang berorientasi kelas dan revolusioner yang
berjuang melawan modal dan imperialisme.
Demokratis dan dikendalikan oleh kaum buruh.
Serikat buruh yang nantinya memiliki kepemimpinan dari kelas pekerja.
Kepemimpinan yang menghargai kritik dan otokritik. Kepemimpinan dengan

disiplin proletarian yang akan mengabdi pada perjuangan melawan birokrasi


dan korupsi.
Kita membutuhkan serikat buruh yang akan berjuang dengan keteguhan
melawan diskriminasi kaum buruh menurut ras, jender, agama dan lain-lain.
Serikat buruh yang akan menganjurkan persatuan di antara kaum buruh,
petani, kaum muda buruh dan buruh perempuan.
Serikat buruh yang akan menunaikan tugas-tugas internasionalis solidaritas
proletarian dengan rakyat yang berjuang di seluruh dunia.
Serikat buruh yang akan mendidik generasi kaum buruh dengan sejarah dan
pelajaran gerakan serikat buruh internasional dan nasional dan perjuangan
kelas buruh.
Serikat buruh yang akan turut angkat bicara dalam Organisasi Internasional,
yang akan menuntut solusi bagi kepentingan kaum buruh, yang akan
menuntut demokrasi dan kebebasan serikat buruh dan akan mempertahankan
kesepakatan kolektif internasional positif yang masih tersisa.
Serikat buruh yang tidak akan netral atau berpihak pada semuanya. Sebagai
contoh, di Timur Tengah kami tidak berpihak pada Israel. Kami berpihak
pada Palestina. Kami mendukung sepenuhnya perjuangan rakyat Palestina
tidak hanya dengan kata-kata tapi dengan aksi nyata, hari demi hari. Di
Suriah, kami tidak berpihak pada Raja-raja, pada Emir-emir, pada sultansultan, pada penjajah. Mereka tidak peduli dengan demokrasi di Suriah. Yang
mereka pedulikan adalah sumberdaya alam. Mereka mengincar sumur-sumur
minyak. Sebagai WFTU kami dengan tegas mengatakan, rakyat Suriah
adalah satu-satunya yang harus menentukan masa kini mereka dan masa
depan mereka. Rakyat Suriah adalah satu-satunya yang bdertanggungjawab
untuk membentuk demokrasi mereka dan kemerdekaan mereka.

Dengan serikat buruh semacam itulah kita bisa semakin dekat pada cita-cita
strategis masyarakat sosialis. Serikat buruh macam inilah yang diperjuangkan
oleh WFTU untuk dibangun. Bukan serikat buruh yang berkompromi, bukan
serikat buruh yang hanya sebagai konsuktan hukum, bukan departemen serikat
buruh kementerian tenaga kerja, bukan serikat buruh anggota dewan perusahaan
multinasional.
Peran COSATU Di Kancah Internasional
Di kancah internasional, sebagai WFTU, sebagai organisasi berorientasi kelas
internasional dengan 82 juta anggota di 120 negara, kami tidak menginginkan
COSATU hanya menjadi penonton. Kami menginginkan COSATU sebagai
pelopor dalam pembangunan gerakan serikat buruh berorientasi kelas masa
kini. Kami menginginkan COSATU sebagai pelopor dalam pembangkitan
kembali gerakan serikat buruh Afrika. Kami membutuhkan COSATU dalam

kepemimpinan gerakan serikat buruh internasional di sisi kekuatan sehat di


seluruh dunia.
Kita semua percaya bahwa kapitalisme tidak bisa memecahkan permasalahanpermasalahan kelas buruh. Kapitalisme menciptakan kemiskinan, privatisasi,
kekerasan oleh Negara, peperangan, penyakit, bencana alam. Kapitalisme
menghasilkan keuntungan bagi segelintir orang dan kesengsaraan bagi banyak
orang.
Hanya sosialisme bisa membebaskan kita. Mari kita membangunnya sekarang!
Kelas buruh bisa menjadi raksasa yang akan menyingkirkan para penghisap.
Inilah tugas kita. Kita harus memimpin perjuangan kelas buruh untuk merebut
kekayaan demi kemaslahatan seluruh masyarakat!
Perjuangan kita akan gilang-gemilang!
Sebuah dunia tanpa kaum buruh adalah tidak mungkin.
Sebuah dunia tanpa kaum modal adalah keniscayaan (sesuatu yang pasti
terjadi)!

Anda mungkin juga menyukai