Anda di halaman 1dari 1

Aksi perlawanan kaum buruh Perancis yang mulai berlangsung sejak 9 Maret 2016 melawan

Rancangan UU Perburuhan Anti Buruh terys berlangsung. Puluhan ribu demonstran turun ke
jalan-jalan Perancis, Kamis (26/5) melancarkan mogok nasional untuk memprotes usulan
reformasi ketenagakerjaan oleh pemerintah, yang akan mempermudah pengusaha merekrut dan
memecat pegawai dan melemahkan serikat-serikat pekerja. Rancangan UU Perburuhan Anti
Buruh ini berasal dari tekanan IMF dan Bank Dunia (sebagai agen imperialism internasional) ke
pemerintah Perancis.
Ribuan orang menyerukan slogan-slogan anti-pemerintah sambil berpawai, yang sebagian besar
berlangsung damai, melalui Paris, meminta pemerintah agar mengubah rancangan undangundang tenaga kerja tersebut.
Situasi tegang di kota pelabuhan Le Havre, di mana para pekerja memblokir salah satu terminal
minyak utama Perancis. Ribuan pekerja dermaga memenuhi alun-alun di depan balai kota itu
hari Kamis (26/5), menyulut bom asap di daerah tersebut.
Sementara itu, sedikitnya 11 dari 58 pembangkit listrik tenaga nuklir Perancis dilanda
pemadaman yang tidak direncanakan sewaktu para pekerja bergabung dalam pemogokan.
Para anggota Serikat pekerja terlihat memperlambat arus lalu lintas di PLTN Gravelines, karena
mereka membagi-bagikan selebaran dan mendorong pengemudi untuk mengikuti aksi mogok.
Serikat Buruh Perancis (CGT) terutama sector kimia dan minyak (FNIC) yang tergabung dalam
WFTU akan terus melancarkan aksi perlawanan hingga rencana perubahan UU Perburuhan
dibatalkan. Seluruh serikat buruh anggota WFTU juga melancarkan serangkaian aksi
mendukung pemogokan buruh Perancis melawaan serangan imperialism yang dilancarkan oleh
IMF dan Bank Dunia.

Anda mungkin juga menyukai