Anda di halaman 1dari 8

BORDER DEVELOPMENT

CENTER (BDC) E N T I K O N G

LUAS WILAYAH
LOKASI

:
:

JARAK DARI IBU KOTA KAB :


JUMLAH PENDUDUK
:

5.000 Ha
Kec. Entikong dan Sekayam
(Kab. Sanggau)
147 Km
39.510 Jiwa (jumlah
penduduk di dua kecamatan)

LATAR BELAKANG

1. Aksesibilitas yang tinggi terhadap prasarana transportasi di Sarawak


Malaysia dan Brunei Darussalam dengan keberadaan PPLB Entikong
2. Perkembangan volume dan nilai barang yang keluar masuk melalui
PPLB Entikong
3. Perkembangan jumlah orang yang keluar masuk melalui PPLB
Entikong
4. Kesenjangan kesejahteraan masyarakat di kedua sisi perbatasan
5. Adanya kegiatan illegal yang berpotensi merugikan negara (illegal
logging, illegal trading, traficking, dll)
6. Tersedianya potensi sumber daya alam

ASPEK LEGAL
1. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
2. KEPPRES No. 150 Tahun 2000 tentang Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu
(KAPET)
3. KEPPRES No. 13 Tahun 1998 tentang Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu
(KAPET) Sanggau
4. PP No. 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
5. PP No. 147 Tahun 2000 tentang Perlakuan Perpajakan di KAPET
6. INPRES No. 7 Tahun 2002 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Percepatan
Pembangunan Kawasan Timur Indonesia
7. KEPMENKEU RI No. 130/KMK.05/2000 tentang Perubahan semua Keputusan Menteri
Keuangan tentang KAPET
8. PERDA No. 5 Tahun 2004 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Kalimantan
Barat
9. Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Tata Ruang Kawasan Perbatasan
Kalimantan Sarawak Sabah (KASABA)
10. SK Gubernur Kalimantan Barat No. 188 Tahun 2002 tentang Perluasan Wilayah KAPET
Sanggau dan perubahan nama KAPET Sanggau menjadi KAPET Khatulistiwa
11. Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sanggau

RENCANA KEGIATAN

1. KAWASAN INDUSTRI / BERIKAT


2. KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS
3. PENGALIHAN POS PEMERIKSAAN LINTAS BATAS ANTAR NEGARA
4. TERMINAL BARANG (PERSIAPAN DRY PORT)
5. PUSAT PELATIHAN DAN PELAYANAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI)
6. KAWASAN PERMUKIMAN (RUSUNAWA DAN PERUMAHAN RAKYAT)
7. KAWASAN PARIWISATA

MANFAAT PEMBANGUNAN KAWASAN

1. Meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat kedua negara secara


menyeluruh baik secara kualitas maupun kuantitas melalui
percepatan kegiatan ekspor impor
2. Memperbesar peluang ekonomi bagi masing-masing kawasan di
kedua sisi perbatasan dengan meningkatkan peran swasta dan
masyarakat yang pada gilirannya memberikan dampak positif bagi
kemandirian ekonomi kedua kawasan
3. Meningkatkan volume jalinan kerjasama program-program strategis
antar kedua negara baik dalam bidang pertahanan dan keamanan
maupun dalam menunjang kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
sumber daya alam
4. Memperkecil terjadinya kegiatan illegal yang berpotensi merugikan
negara

REALISASI KEGIATAN
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri
Pengolahan Entikong ( 5.000 Ha)
Pembebasan lahan seluas 33 Ha (Pemkab. Sanggau 21,84 Ha dan BP KAPET 11,7 Ha)
Penyusunan Rencana Tindak Pembangunan Border Development Center (BDC) Entikong
Studi Kelayakan Pembangunan Terminal Barang Entikong
Studi Sektor Strategis dalam rangka pengembangan Entikong
Kesepakatan bersama (MoU) antara BP KAPET Khatulistiwa dengan PemKab. Sanggau dalam
rangka pembangunan terminal barang/ pelabuhan darat di kawasan BDC Entikong
Penyusunan studi pendukung pembangunan Terminal Barang Entikong meliputi Site Plan,
Business Plan dan AMDAL
Penyusunan Master Plan Kawasan Perkampungan Transmigrasi Industri Menengah dan Kecil
Entikong oleh Kementerian Negara PPKTI (Kementrian Negara Percepatan Pembangunan
Daerah Tertinggal)
Penyusunan Rencana Rinci Penataan Kawasan Perumahan Entikong seluas 60 Ha oleh
Kementerian Negara Perumahan Rakyat
Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK)
Dukungan pembangunan perumahan kawasan khusus Entikong oleh Kementerian Negara
Perumahan Rakyat

KOMITMEN/ DUKUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

1. Ditetapkannya pembangunan kawasan perbatasan sebagai salah satu program


prioritas dalam JAKSTRANAS Percepatan Pembangunan KTI
2. Pembangunan pasar rakyat Entikong
3. Pembangunan PPLB Entikong yang baru (mundur 200 500 m dari lokasi yang
lama)
4. Pembentukan Badan Persiapan Pembangunan Kawasan Perbatasan (BP2KP)
oleh Gubernur Kalimantan Barat
5. Kesepakatan bersama (MoU) antara PemKab. Sanggau dan Pemerintah
Kabupaten Cirebon dalam rangka program transmigrasi industri
6. Dijadikannya Entikong sebagai pusat pelatihan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
7. Upaya menciptakan kondisi iklim investasi yang dapat mendukung masuknya
investor di berbagai bidang usaha melalui kemudahan perizinan, jaminan
keamanan, penyediaan infrastruktur serta penyediaan fasilitas pendukung
lainnya
8. Kerjasama pemerintah dengan LSM dalam rangka penyaluran Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) terlatih oleh LSM

Anda mungkin juga menyukai