Anda di halaman 1dari 12

DESAIN LABEL KEMASAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DENGAN

METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN METODE TAGUCHI


Agus Setiawan
Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia
ABSTRAK
Salah satu usaha yang dapat ditempuh dalam menghadapi persaingan perdagangan yang
semakin tajam adalah kualitas desain label kemasan. Berdasarkan urutan prioritas
persyaratan teknis dengan metode Quality Function Deployment (QFD) diperoleh secara
berurutan faktor-faktor pembangun desain label kemasan yaitu pemilihan citra sesuai
produk (17,05%), pemilihan ukuran huruf (16,01%), pemilihan warna latar belakang
(15,546%), pemilihan warna huruf (15,507%), pemilihan jenis huruf (13,992%),
penampilan yang artistik dan unik (10,999%), dan pemilihan warna citra (10,895%).
Kualitas desain label kemasan dapat diukur melalui daya tarik visual dan hirarki
informasi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi daya tarik visual adalah warna latar
belakang desain label (faktor A), warna gambar gunung (faktor C), jenis huruf teks (E),
ukuran huruf teks (faktor F), dan ilustrasi/gambar (faktor G), sedangkan untuk hirarki
informasi adalah pemilihan warna latar belakang desain (faktor A), warna gambar
gunung (faktor C), jenis huruf teks (faktor E), dan ukuran huruf teks (faktor F). metode
Taguchi diperoleh kombinasi level faktor yang dapat meningkatkan respon daya tarik
visual dan hirarki informasi adalah kombinasi level faktor A1B2C1D2E2F1G1H1 (latar
belakang label warna putih gradasi biru, huruf merek warna biru, gambar gunung warna
biru, jenis huruf merek Cooper BlkItHd BT, jenis huruf teks Verdana, ukuran huruf teks 4,5
point, ilustrasi/gambar stupa dan gunung, dan logo perusahaan tidak diberi bingkai).
Kata kunci: daya tarik visual, hirarki informasi, Quality Function Deployment, Taguchi,
level faktor

PENDAHULUAN

usaha

Pasar produk air mineral semakin

menghadapi persaingan perdagangan yang

ketat dengan munculnya pemain-pemain

semakin tajam adalah melalui desain label

baru dalam bisnis ini dan memberikan

kemasan. Hal itu jelas harus menjadi

dampak elastisitas produk menjadi rendah

fokus perhatian, khususnya bagi para

dengan

yang

produsen kemasan untuk menampilkan

masuk ke pasar. Namun tidak sedikit

desain-desain yang menarik dan menjual

pemain-pemain baru dalam bisnis air

untuk produk usaha kecil dan menengah

minum dalam kemasan yang sukses dalam

(UKM) [5]. Kualitas suatu desain label

pemasarannya. Kecenderungan konsumen

kemasan ditentukan oleh kekuatan daya

saat ini adalah melihat dulu kemasannya,

tarik visual dan hirarki informasi yang

kemudian rasa dan bentuknya. Salah satu

disampaikan pada label kemasan produk.

1.

banyaknya

kompetitor

yang

dapat

ditempuh

untuk

Dalam upaya meningkatkan daya

yang membutuhkan penerjemahan bahasa

saing tersebut, produsen air minum dalam

verbal menjadi perancangan secara visual

kemasan perlu memperhatikan desain

terhadap teks dan gambar pada berbagai

label kemasan yang dapat meningkatkan

media publikasi guna menyampaikan

daya tarik visual dan hirarki informasi atas

pesan-pesan kepada komunikan seefektif

produknya. Untuk itu, produsen harus

mungkin. Unsur dalam desain grafis sama

dapat meningkatkan kualitas desain label

seperti unsur dasar dalam disiplin desain

kemasan produknya melalui atribut-atribut

lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk

desain label kemasan sesuai keinginan

shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang,

pasar dan hemat biaya serta waktu dalam

dan warna) membentuk prinsip-prinsip

pengembangannya.

dasar

Metode

yang

digunakan

untuk

desain

visual.

Prinsip-prinsip

tersebut, seperti keseimbangan (balance),

menyelesaikan masalah ini adalah metode

ritme

Quality Function Deployment dan desain

proporsi

eksperimen Taguchi. Metode Quality

(unity),

Function Deployment (QFD) fase pertama

struktural komposisi yang lebih luas.

digunakan

2.2 Desain Kemasan

untuk

mendefinisikan

(rhythm),

tekanan

(proportion)
kemudian

(emphasis),

dan

kesatuan

membentuk

aspek

hubungan atribut desain label kemasan

Kemasan adalah salah satu bidang

produk sesuai keinginan konsumen ke

dalam desain komunikasi visual yang

dalam karakteristik teknis yang menjadi

mempunyai

sasaran

karena

desain.

Desain

eksperimen

banyak

fungsinya

tuntutan
yang

khusus
langsung

Taguchi digunakan untuk mendapatkan

berhadapan dengan konsumen, antara lain

kombinasi

label

tuntutan teknis, kreatif, komunikatif dan

keinginan

pemasaran yang harus diwujudkan ke

konsumen yang dapat meningkatkan daya

dalam bahasa visual. Hal ini merupakan

tarik visual dan hirarki informasi.

suatu tantangan karena selain dituntut

kemasan

level

faktor

desain

berdasarkan

untuk dapat menyajikan sebuah (desain)


2.

TINJAUAN PUSTAKA

kemasan yang estetis, produsen juga

2.1 Desain grafis

dituntut untuk memaksimalkan daya tarik

Desain grafis adalah suatu bentuk


komunikasi visual yang menggunakan
teks

dan

atau

gambar

menyampaikan informasi

untuk

atau pesan.

Desain grafis melingkupi segala bidang

kemasan untuk dapat menang dalam


pertarungan menghadapi produk-produk
pesaing. Tantangan yang lain adalah klien
tidak hanya mengharapkan peningkatan

penjualan tetapi juga agar konsumennya

diharapkan

tetap setia menggunakan produknya [6].

menarik perhatian konsumen.

Desain kemasan adalah bisnis kreatif


yang

mengkaitkan

bentuk,

dapat

memikat

dan

2.3 Aspek-aspek Daya Tarik Desain

struktur,

Kemasan

material, warna, citra, tipografi, dan

Beberapa

penelitian

menyebutkan

elemen-elemen desain dengan informasi

bahwa dari seluruh kegiatan penginderaan

produk agar produk dapat dipasarkan.

manusia,

Desain

untuk

melalui penglihatan atau kasat mata

mengirim,

(visual). Karena itulah, unsur-unsur grafis

menyimpan,

dari kemasan seperti warna, bentuk,

membedakan

merek, ilustrasi, huruf dan tata letak

sebuah produk di pasar. Pada akhirnya

merupakan unsur visual yang mempunyai

desain

sebagai

peran terbesar dalam proses penyampaian

dengan

pesan

kemasan

membungkus,

berlaku

melindungi,

mengeluarkan,
mengidentifikasi,

dan

kemasan

pemasaran

berlaku
produk

mengkomunikasikan

kepribadian

atau

80%

secara

adalah

kasat

penginderaan

mata

(visual

communication).

fungsi produk konsumsi secara unik [2].

Agar

berhasil,

maka

penampilan

Kemasan meliputi tiga hal, yaitu

sebuah kemasan harus mempunyai daya

merek, kemasan itu sendiri, dan label. Ada

tarik. Daya tarik pada kemasan dapat

tiga

digolongkan menjadi dua, yaitu [8]:

alasan

utama

untuk

melakukan

pembungkusan, yaitu:
a.

b.

c.

Kemasan

a.

dapat

Daya tarik visual (estetika)

melaksanakan

Daya tarik visual mengacu pada

program pemasaran yang merupakan

penampilan kemasan yang mencakup

satu-satunya

unsur-unsur

cara

perusahaan

grafis

yang

telah

membedakan produknya.

disebutkan sebelumnya. Semua unsur

Kemasan memenuhi syarat keamanan

grafis tersebut dikombinasikan untuk

dan

menciptakan

kemanfaatan.

Produk-produk

suatu

kesan

untuk

yang dikemas biasanya lebih bersih,

memberikan daya tarik visual secara

menarik

dan

tahan

optimal.

kerusakan

yang

disebabkan

terhadap
oleh

b.

Daya tarik praktis (fungsional)

cuaca.

Daya

Kemasan merupakan suatu cara untuk

efektivitas

meningkatkan

kemasan

Kemasan

yang

laba

perusahaan.

sangat

menarik

tarik

praktis
dan

yang

merupakan

efisiensi
ditujukan

suatu
kepada

konsumen

maupun

distributor.

Misalnya,

untuk

kemudahan

penyimpanan

atau

pemajangan

produk.

menggambarkan rantaian antar faktor


pendukung pengambilan keputusan dalam

2.4 Metode

Quality

Function

Deployment (QFD)
Berdasarkan

pencapaian kontrol disain kualitas.


2.5 Desain Eksperimen Taguchi

definisinya

QFD

Metode Taguchi diperlakukan sebagai

merupakan praktik untuk merancang suatu

bagian integral dari hasil QFD dan

proses

terhadap

menyediakan sarana kekuatan desain label

berusaha

kemasan yang dipelajari dari perspektif

sebagai

kebutuhan

tanggapan

pelanggan.

QFD

menerjemahkan apa yang dibutuhkan

daya tarik visual.

pelanggan menjadi apa yang dihasilkan

Menurut Taguchi, ada dua segi umum

organisasi.

QFD

memungkinkan

kualitas yaitu kualitas rancangan dan

organisasi

untuk

memprioritaskan

kualitas kecocokan. Kualitas rancangan

kebutuhan

pelanggan,

menemukan

adalah variasi tingkat kualitas yang ada

tanggapan inovatif terhadap kebutuhan

pada

tersebut, dan memperbaiki proses yang

disengaja, sedangkan kualitas kecocokan

dapat memungkinkan organisasi untuk

adalah seberapa baik produk itu sesuai

mencapai harapan pelanggannya. QFD

dengan spesifikasi dan kelonggaran yang

sendiri terdiri atas beberapa aktivitas yaitu

disyaratkan

penjabaran

persyaratan

Taguchi

penjabaran

karakteristik

penyatuan karakteristik

pelanggan,

suatu

produk

oleh

yang

rancangan.

menggunakan

memang

Metode

seperangkat

kualitas,

matriks khusus yang disebut Orthogonal

kualitas yang

Array. Matriks standar ini merupakan

dapat diukur, penentuan hubungan antara

langkah

kualitas dan karakteristik, penetapan nilai-

percobaan

nilai berdasarkan angka tertentu terhadap

memberikan informasi sebanyak mungkin

masing-masing

semua

karakteristik

kualitas,

untuk

menentukan

minimal

faktor

yang

yang

dapat

mempengaruhi

penyatuan karakteristik kualitas ke dalam

parameter.

produk,

orthogonal array terletak pada pemilihan

perancangan,

produksi,

dan

pengendalian kualitas produk.


Alat

yang

Bagian

jumlah

terpenting

kombinasi level dari variabel-variabel

digunakan

untuk

menggambarkan struktur QFD adalah

input untuk masing-masing eksperimen


[4].

suatu matriks berbentuk rumah. Istilah

Filosofi Taguchi terhadap kualitas

yang sering digunakan yaitu House of

terdiri dari tiga buah konsep, yaitu [3]:

Quality

1.

(HoQ).

seperangkat

HoQ
matriks

dari

merupakan
yang

Kualitas harus didisain ke dalam


produk

dan

bukan

sekedar

memeriksanya.
dicapai

Kualitas

dengan

terbaik

meminimumkan

deviasi dari target.


2.

Produk harus didisain sehingga robust


terhadap faktor lingkungan yang tidak
dapat dikontrol.
Biaya kualitas harus diukur sebagai

fungsi deviasi dari standar tertentu dan


kerugian harus diukur pada seluruh
sistem.
SNR adalah logaritma dari suatu
fungsi kerugian kuadratik dan digunakan
untuk mengevaluasi kualitas suatu produk.
Ada beberapa jenis SNR, yaitu:

semakin

kualitas

rendah

nilainya,

dimana
maka

kualitas semakin baik. Meskipun


demikian, dalam penentuan level
faktor optimal tetap dipilih nilai SNR
yang terbesar [1]. Persamaan S/N
Ratio dengan karakteristik kualitas
Smaller-the-Better adalah

Larger-the-Better (LTB)
kualitas

dimana

semakin besar nilainya, maka kualitas


semakin baik. Persamaan S/N Ratio
dengan
adalah

karakteristik

ditetapkan
tertentu,
mendekati

kualitas
suatu

jika
nilai

dimana

nilai

nominal

nilainya

semakin

nominal

tertentu

tersebut maka kualitasnya semakin


baik. Persamaan S/N Ratio dengan
karakteristik ini adalah

dengan

2 =

- )
-

2.7 Taguchi Multi Respon


dua tipe, yaitu respon tunggal dan multi
respon. Metode Taguchi dengan respon
tunggal hanya memiliki satu variabel
respon, sehingga kombinasi level faktor
optimum

langsung

bisa

diperoleh.

Taguchi multi respon melibatkan lebih


dari satu variabel respon dan masingmasing variabel respon bisa memberikan
Dua metode yang dapat digunakan untuk

n = jumlah eksperimen
yi = nilai respon sampel ke-i
Karakteristik

Karakteristik

hasil kombinasi level faktor yang berbeda.

S/N Ratio STB = 10 log

2.

Nominal-the-Best (NTB)

Metode Taguchi dibedakan menjadi

Smaller-the-Better (STB)
Karakteristik

3.

= 10 log[ ]

2.6 Signal-to-Noise Ratio (S/N Ratio)

1.

S/N Ratio LTB = 10 log

kualitas

ini

memecahkan permasalahan Taguchi multi


respon adalah metode Multi Respon
Signal to Noise (MRSN) dan Technique
for Order Preference by Similarity to
Ideal

Solution

(TOPSIS)

untuk

menentukan kondisi optimal pada tahapan


desain parameter [7].

2.8 Multi

Response

3. menghitung

Signal-to-Noise

Ratio (MRSN)

Quality

Langkah-langkah dalam melakukan

eksperimen

adalah:

(TNQL)

setiap

dengan w = bobot normalisasi

menghitung

quality

loss

setiap

respon ke-i

eksperimen berdasarkan karakteristik

4. menghitung MRSN Ratio setiap

kualitas yang digunakan.

respon

Smaller the Better

MRSNj = 10 log (TNQLj)


c.

Lij = k

1. membuat tabel dan grafik MRSN

Lij = k

variabel respon

Nominal the Best

Lij = k

Menentukan kombinasi level faktor


optimum dengan cara:

Larger the Better

2. menentukan faktor terkendali yang


(

secara signifikan mempengaruhi

MRSN

keterangan:

b.

Loss

Normalized

TNQLi =

eksperimen multi respon dengan MRSN


a.

Total

3. menentukan kombinasi level faktor

Lij = quality loss untuk respon ke-i,


eksperimen ke-j
yijk = data untuk respon ke-i,
eksperimen ke-j, replikasi ke-k
ni = respon replikasi ke-i
k = koefisien quality loss
m = nilai target

3.

menentukan MRSN Ratio

3.1 Penentuan faktor-faktor berdasar-

1. menentukan
quality

nilai

loss

optimal berdasarkan nilai MRSN


terbesar
4. melakukan eksperimen konfirmasi

maksimum

kan keinginan konsumen

masing-masing

variabel respon
2. normalisasi

Desain Eksperimen

Metode

dengan
Cij = normalisasi quality loss
untuk
respon
ke-i,
eksperimen ke-j
Lij = maks. {Li1, Li2, , ij}

digunakan

untuk

mendapatkan faktor-faktor desain label


kemasan

Cij =

QFD

berdasarkan

keinginan

konsumen (voice of customer). Analisis


QFD meliputi kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1.

Pengumpulan Data Voice of Customer


a.

Membuat

kuisioner

untuk

memperoleh voice of customer


b.

Uji validitas kuisioner

c.

Uji reliabilitas kuisioner

d.

Penyebaran

c.

kuisioner

ke

responden
2.

prioritas

dan

spesifikasi target
d.

Pembuatan House of Quality (HoQ)

Penentuan

Penyusunan matriks interaksi

Faktor-faktor dimensi kualitas desain

a.

Penentuan atribut produk

label kemasan yang diinginkan konsumen

b.

Penentuan respon teknis

berdasarkan prioritas atau rangking atribut


disajikan

dalam

Tabel

1.

Tabel 1 Prioritas atau Rangking Persyaratan Teknis Desain Label Kemasan


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Persyaratan Teknis
Pemilihan citra sesuai produk
Penentuan ukuran huruf
Pemilihan warna latar belakang
Pemilihan warna huruf
Pemilihan jenis huruf
Penampilan artistik dan unik
Pemilihan warna citra

Kepentingan Relatif (%)


17,050
16,010
15,546
15,507
13,992
10,999
10,895
b. identifikasi dan pemilihan faktor-

3.2 Perencanaan eksperimen


Perencanaan eksperimen merupakan

faktor

informasi penetapan tahapan dalam

karakteristik kualitas desain label

melakukan

kemasan.

eksperimen.

Tahapan

yang

mempengaruhi

Delapan

faktor

eksperimen yang dilakukan adalah:

terkendali dan dua faktor tak

a. pemilihan

terkendali yang memiliki pengaruh

karakteristik

kualitas

desain label kemasan

desain label kemasan berdasarkan

Karakteristik kualitas desain label

pengolahan data QFD disajikan

kemasan

dalam Tabel 2 dan Tabel 3.

dikatakan

baik

jika

memiliki daya tarik visual dan


hirarki informasi yang tinggi.

Tabel 2: Faktor dan Level Terkendali


Faktor Terkendali (x)
Kode
Penjelasan
A
Warna latar belakang
B
Warna huruf merek
C
Warna gambar gunung
D
Jenis huruf merek
E
Jenis huruf teks
F
Ukuran huruf teks
G
Ilustrasi/gambar
H
Bingkai logo perusahaan

Level
1
Gradasi putih biru
Biru
Putih
BlendedWhiskey
Arial
4,5 pt
Stupa dan gunung
Tidak ada

2
Gradasi biru putih
Putih
Biru
Cooper BlkItHd BT
Verdana
5 pt
Air dan gunung
Ada

Tabel 3: Faktor dan Level Tak Terkendali


Faktor Tak Terkendali
Kode
Penjelasan
I
Komunikasi kepribadian
J
Unik

Level
1
Berbeda
Ya

pengumpulan data respon daya tarik

3.3 Pelaksanaan eksperimen


Pengumpulan

data

2
Tidak berbeda
Tidak

eksperimen

visual dapat dilihat pada Tabel 4 dan data

dilakukan dua kali, yaitu data respon daya

respon hirarki informasi pada Tabel 5.

tarik visual dan hirarki informasi. Hasil


Tabel 4: Data Respon Daya Tarik Visual
L4 OA (Outer Array)
J
I

1
1

L12 OA (Orthogonal Array)

2
1
1
2
Data Eksperimen

2
2

Eks

Y1

Y2

Y3

Y4

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2

1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2

1
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
1

1
1
2
2
1
2
2
1
2
1
2
1

1
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
2

1
2
1
1
2
2
1
2
2
1
2
1

1
2
1
2
1
2
2
2
1
1
1
2

1
2
1
2
2
1
2
1
2
2
1
1

400
325
420
420
280
225
220
200
380
280
380
350

370
310
440
405
260
235
217
206
370
270
370
365

380
330
430
430
270
240
215
204
350
305
390
370

390
320
425
410
305
225
215
210
365
280
390
380

Tabel 5: Data Respon Hirarki Informasi


L4 OA (Outer Array)
J
I

1
1

2
1

L12 OA (Orthogonal Array)

1
2

2
2

Data Eksperimen

Eks

Y1

Y2

Y3

Y4

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2

1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2

1
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
1

1
1
2
2
1
2
2
1
2
1
2
1

1
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
2

1
2
1
1
2
2
1
2
2
1
2
1

1
2
1
2
1
2
2
2
1
1
1
2

1
2
1
2
2
1
2
1
2
2
1
1

380
280
410
350
300
195
165
137
195
140
225
280

370
270
400
365
280
200
160
130
225
135
235
260

350
305
420
370
260
190
140
135
200
145
240
270

365
280
430
380
280
195
145
130
205
139
225
305

4.

Pembahasan
4.3 Analisis Varian (ANOVA)

4.1 Uji normalitas


Data

respon

daya

tarik

berdistribusi normal, karena 2hit = 10,111


20,01(3) = 11,345. Demikian pula untuk
data respon hirarki informasi dengan 2hit
= 7,208 20,01(3) = 11,345.
Kedua data respon homogen. Data
respon daya tarik visual homogen karena

hit

= 14,995

20,05(11)

yang

berpengaruh

secara signifikan untuk respon daya tarik


visual adalah faktor A, C, E , F dan G,
sedangkan untuk respon hirarki informasi
adalah A, C, E, dan F. Semua faktor
tersebut memiliki nilai F-hit > F(0,25;1;3).

4.2 Uji homogenitas

Faktor-faktor

visual

= 19,675 dan

data respon hirarki informasi memiliki


nilai 2 hit = 12,861 20,05(11) = 19,675.

4.4 Analisis S/N Ratio


S/N

Ratio

untuk

kedua

respon

disajikan dalam Tabel 6, sedangkan efek


tiap

faktor

masing-masing

respon

disajikan dalam Tabel 7 dan Tabel 8.

Tabel 6: Mean dan SNR untuk Daya Tarik Visual dan Hirarki Informasi
Daya Tarik Visual
Mean
SNR
385,00
51,698
321,25
50,130
428,75
52,640
416,25
52,380
278,75
48,859
231,25
47,271
216,75
46,718
205,00
46,231
366,25
51,264
283,75
49,033
382,50
51,646
366,25
51,264

Eksp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Hirarki Informasi
Mean
SNR
366,25
51,264
283,75
49,033
415,00
52,351
366,25
51,264
280,00
48,910
195,00
45,796
152,50
43,606
133,00
42,470
206,25
46,250
139,75
42,899
231,25
47,271
278,75
48,859

Tabel 7: Factor Effect untuk SNR Daya Tarik Visual


Level
1
2
Delta
Rank

A
50,50
49,36
1,14
4

B
49,78
50,08
0,30
8

C
51,40
48,46
2,94
1

D
49,54
50,32
0,78
6

E
49,42
50,44
1,02
5

F
50,62
49,23
1,39
3

G
50,86
49,00
1,86
2

H
50,13
49,73
0,39
7

Tabel 8: Factor Effect untuk SNR Hirarki Informasi


Level
1
2
Delta
Rank

Analisis

A
49,770
45,226
4,544
1

MRSN

B
47,496
47,500
0,004
8

tidak

C
48,990
46,005
2,985
2

D
47,239
47,757
0,517
7

E
46,645
48,351
1,706
4

F
48,374
46,622
1,752
3

G
48,158
46,838
1,320
5

H
48,002
46,994
1,009
6

dilakukan

faktor tersebut. Prediksi dilakukan dengan

karena kombinasi optimal respon daya

persamaan regresi. Nilai respon daya tarik

tarik visual dan hirarki informasi sama.

visual prediksi adalah (497, 495, 502,

Simpulan: kombinasi level faktor terbaik

503) dan hasil uji konfirmasi diperoleh

adalah A1 B2 C1 D2 E2 F1 G1 H1.

nilai (490, 498, 495, 500). Nilai S/N Ratio

4.5 Uji prediksi dan uji t

yang didapatkan adalah 53,90. Nilai ini

Kondisi optimum berdasarkan dari

berada dalam confidence interval 53,52 <

efek faktor daya tarik visual dan hirarki

SNR < 56,16. Ini menunjukkan bahwa

informasi tersebut merupakan kombinasi

S/N

faktor

konfirmasi tidak berbeda secara signifikan

yang

belum

pernah

dieksperimenkan sebelumnya, sehingga


diperlukan

prediksi

untuk

kombinasi

Ratio

dari

hasil

eksperimen

dengan hasil eksperimen prediksi.

Nilai

respon

hirarki

informasi

(faktor A), warna gambar gunung

prediksi adalah (438, 443, 441, 495) dan

(faktor C), ukuran huruf teks (faktor

hasil uji konfirmasi diperoleh nilai (430,

F), dan ilustrasi/gambar (faktor G),

447, 438, 489). Nilai S/N Ratio yang

sedangkan

didapatkan adalah 53,05. Nilai ini berada

hirarki informasi adalah pemilihan

dalam confidence interval 52,59 < SNR <

warna latar belakang desain (faktor

56,25. Ini menunjukkan bahwa S/N Ratio

A), warna gambar gunung (faktor C),

dari hasil eksperimen konfirmasi tidak

jenis huruf teks (faktor E), dan ukuran

berbeda secara signifikan dengan hasil

huruf teks (faktor F).

eksperimen prediksi.

c.

untuk

Kombinasi

level

meningkatkan

faktor

optimal

Berdasarkan uji beda t, kedua variabel

berdasarkan nilai S/N Ratio untuk

respon tidak menunjukkan perbedaan

respon daya tarik visual dan hirarki

secara signifikan antara hasil eksperimen

informasi adalah A1 B2 C1 D2 E2 F1

prediksi dan konfirmasi. Nilai t-hit respon

G1

daya tarik visual adalah 1,1354

dan

belakang label warna putih gradasi

berada pada interval 2,4469 thit

biru, huruf merek warna biru, gambar

+2,4469.

hirarki

gunung warna biru, jenis huruf merek

informasi adalah 0,1124 dan berada pada

Cooper BlkItHd BT, jenis huruf teks

interval 2,4469 thit +2,4469.

Verdana, ukuran huruf teks 4,5 point,

Nilai

t-hit

respon

H1

dengan

komposisi

latar

ilustrasi/gambar stupa dan gunung,


5.

SIMPULAN

a.

Prioritas persyaratan teknis faktorfaktor

dan logo perusahaan tidak diberi

pembangun

desain

label

kemasan secara berurutan adalah


pemilihan

citra

sesuai

Level

faktor

ini

dapat

memberikan kualitas desain label


kemasan yang lebih baik.

produk,

pemilihan ukuran huruf, pemilihan

PUSTAKA

warna

[1] Belavendram, N 1995, Quality By

latar

belakang,

pemilihan

warna huruf, pemilihan jenis huruf,


penampilan yang artistik dan unik,
b.

bingkai.

Design, Prentice Hall Internasional.


[2] Klimchuck, M.R dan Krasovec, S.A

dan pemilihan warna citra.

2007, Desain Kemasan: Perencanaan

Faktor-faktor

berpengaruh

Merek Produk yang Berhasil Mulai

secara statistik untuk meningkatkan

dari Konsep sampai Penjualan, Alih

daya tarik visual adalah pemilihan

bahasa:

warna latar belakang desain label

Erlangga, Jakarta.

yang

Bob

Sabran,

Penerbit

[3] Montgomery

1998,

Pengantar

[7] Tong,

L.

&

Chao,

T.S

1997,

Pengendalian Kualitas, UGM Press,

Optimizing Multi Response Problems

Yogyakarta.

in The Taguchi Methods by Fuzzy

[4] Peace, G.S 1993, Taguchi Methods,


Addison

Wesley

Publishing

Company.
[5] Suryanto

Multiple Attribute Decision Making.


Quality and Reliability Engineering
International, Vol. 13, 25-34.

2010,

Desain

Kemasan

[8] Wirya,

Produk Lokal Masih Lemah, dilihat 2

Menjual,

Maret 2011, http://hileud.com/

Utama,

[6] Swann, A 1997, The New Graphic


Design

School,

Books, London.

New

Burlington

I.

1999,
PT

Kemasan

Gramedia

yang

Pustaka
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai