Anda di halaman 1dari 7

DOA-DOA KETIKA KHOTBAH

1. Berdoa untuk kaum muslimin ketika khotbah kedua


Ulama berselisih pendapat tentang hukum berdoa bagi kaum muslimin ketika khotbah kedua.
Pendapat pertama, hukum berdoa ketika khotbah adalah sunah. Ini adalah pendapat
Hanafiyah, Syafi'iyah --dalam salah satu pendapat mereka--, dan pendapat Hanabilah.
Pendapat kedua, berdoa ketika khotbah merupakan rukun khotbah kedua. Karena itu,
wajib untuk berdoa pada khotbah kedua. Ini adalah pendapat yang dijadikan acuan
dalam Mazhab Syafi'iyah.
Insya Allah, pendapat yang lebih kuat dalam hal ini adalah pendapat pertama, yang
menyatakan bahwa berdoa saat khotbah kedua itu hukumnya dianjurkan, bukan termasuk
rukun. Semua ulama sepakat bahwa mendoakan kebaikan kepada kaum muslimin termasuk
sesuatu yang disyariatkan.
Syekh Muhammad bin Ibrahim mengatakan, Hendaknya doa ketika khotbah adalah doa
yang penting bagi kaum muslimim, seperti: kemenangan untuk Islam dan kaum muslimin,
serta kekalahan bagi orang kafir. (Fatawa wa Rasail Syaikh Muhammad bin Ibrahim, 3:21)
Di antara dalil bahwa berdoa pada kesempatan ini hukumnya dianjurkan adalah:
Hadis dari Samurah bin Jundab radhiallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam meminta ampunan untuk kaum mukminin-mukminat dan musliminmuslimat setiap hari Jumat. (H.r. Al-Bazzar dan Thabrani. Ibnu Hajar berkata,
Sanadnya layyin karena dalam sanadnya ada Yusuf bin Khalid As-Samti, dan dia
termasuk perawi dhaif)
Waktu berkhotbah termasuk waktu yang mustajab, sehingga dianjurkan untuk
memanfaatkan waktu ini untuk berdoa.
Teks doa
Doa pertama:

Ya Allah, ampunilah kaum mukminin laki-laki dan wanita, kaum muslimin laki-laki dan
wanita, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Sesungguhnya, Engkau
adalah Dzat yang Maha Mendengar, Mahadekat, Dzat yang mengabulkan doa.
Keterangan:
Disalin dari www.KhotbahJumat.com

Page 1

Teks doa ini tidak ada dalilnya dalam Alquran maupun hadis, sehingga boleh divariasikan.
Yang penting, mengandung doa permohonan ampunan untuk kaum mukminin laki-laki dan
wanita.
Doa kedua:

"Ya Rabb kami, berilah ampunan kepada kami dan saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dahulu sebelum kami, dan janganlah Engkau membiarkan ada kedengkian
dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau
Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.
Keterangan:
Teks doa ini merupakan firman Allah di surat Al-Hasyr, ayat 10.
2. Mendoakan kebaikan untuk pemimpin secara umum
Mendoakan kebaikan bagi penguasa kaum muslimin secara umum dalam khotbah Jumat
termasuk amalan yang dianjurkan. Imam An-Nawawi mengatakan, Mendoakan kebaikan
untuk penguasa kaum muslimin dan pemimpin mereka, agar mendapatkan kebaikan,
kemudahan dalam menegakkan kebenaran serta keadilan, dan semacamnya termasuk doa
yang dianjurkan menurut kesepakatan ulama. (Al-Majmu' Syarh Muhadzab, 4:521)
Imam Ahmad bin Hanbal pernah mengatakan, Andaikan saya memiliki satu doa yang pasti
dikabulkan, niscaya saya berikan doa itu untuk kebaikan pemimpin yang adil, karena ketika
pemimpin baik maka itu akan memberikan kebaikan kepada kaum muslimin. (Al-Furu',
2:120). Beliau juga mengatakan, Aku doakan pemimpin agar mendapatkan taufik dan
petunjuk menuju jalan yang lurus. (Al-Furu', 2:120)
Imam Al-Barbahari mengatakan, Apabila engkau melihat seseorang mendoakan keburukan
untuk pemimpinnya, ketahuilah, dia adalah pengikut hawa nafsu (ahli bid'ah). Sebaliknya,
jika engkau mendengar seseorang mendoakan kebaikan bagi penguasanya, ketahuilah, dia
termasuk ahlus sunnah, insya Allah. (Syarhus Sunnah, no. 107)
Kemudian, beliau mengutip perkataan Fudhail bin 'Iyadh; beliau mengatakan, Andaikan aku
memiliki satu doa yang pasti dikabulkan, aku tidak akan menggunakan doa itu kecuali untuk
kebaikan penguasa. Beliau ditanya, Wahai Abu Ali (kun-yah Fudhail), mohon jelaskan
kepada kami perkataan Anda. Beliau menjawab, Jika aku gunakan doa yang baik ini untuk
kepentingan diriku maka manfaatnya tidak meluas. Namun, jika aku gunakan untuk kebaikan
penguasa, kemudian dia menjadi baik, seluruh masyarakat dan negara akan menjadi baik.
Karena itu, kita diperintah untuk mendoakan kebaikan bagi penguasa, dan kita tidak boleh
mendoakan keburukan bagi mereka, meskipun mereka berbuat jahat dan zalim, karena
kejahatan dan kezaliman mereka akan menimpa diri mereka sendiri, sedangkan kebaikan
mereka akan memberikan dampak baik untuk dirinya dan kaum muslimin. (Syarhus Sunnah,
no. 107)

Disalin dari www.KhotbahJumat.com

Page 2

Teks doa
Doa pertama:




Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang yang baik. Berikanlah taufik kepada mereka
untuk melaksanakan perkara terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin. Ya
Allah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya, sebagaimana yang Engkau perintahkan,
wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang jelek dan
teman yang merusak. Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yang
baik kepada mereka, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jadikanlah pemimpin kaum
muslimin sebagai orang yang baik, di mana pun mereka berada.
Keterangan:
Doa ini merupakan doa Syekh Shaleh Al-Fauzan dalam khotbah beliau.
Doa kedua:





Ya Allah, berikanlah taufik kepada pemimpin kami untuk menempuh jalan yang Engkau
cintai dan Engkau ridhai. Ya Allah, bantulah meraka dalam melakukan ketaatan kepada-Mu
dan berilah mereka petunjuk ke jalan yang lurus. Ya Allah, jauhkanlah mereka dari setiap
fitnah dan masalah, baik yang tampak jelas maupun yang tersembunyi. Sesungguhnya,
Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Doa ketiga:

Disalin dari www.KhotbahJumat.com

Page 3

Ya Allah, berilah kami keamanan di negeri kami, jadikanlah pemimpin kami dan penguasa
kami orang yang baik. Jadikanlah loyalitas kami untuk orang yang takut kepada-Mu,
bertakwa kepada-Mu, dan mengikuti ridha-Mu, yaa Rabbal 'alamin. Ya Allah, berikanlah
taufik kepada pemimpin kami untuk menempuh jalan petunjuk-Mu, jadikanlah sikap dan
perbuatan mereka sesuai ridha-Mu, dan berikanlah teman dekat yang baik untuk mereka, yaa
Rabbal 'alamin.
Keterangan:
Doa ini termasuk salah satu doa Syekh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin pada salah satu
khotbah Jumat beliau.
Selain doa-doa di atas, khatib juga bisa menambahkan doa-doa yang lainnya, baik yang ada
dalam Alquran maupun As-Sunnah. Di antaranya:
a. Doa agar mendapatkan keturunan yang baik


Wahai Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
b. Doa untuk kebaikan dunia dan akhirat


Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah
kami dari siksa neraka.
c. Doa mohon ampunan atas sikap yang melampui batas

Wahai Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan segala tindakan kami yang berlebihlebihan dalam urusan kami, teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami atas kaum yang
kafir.
d. Doa memohon ampunan untuk orang tua dan seluruh kaum muslimin


Disalin dari www.KhotbahJumat.com

Page 4

Wahai Rabb kami, ampunilah kami, orang tua kami, dan setiap orang yang masuk ke rumah
kami dengan beriman, juga semua laki-laki yang beriman dan perempuan yang beriman.
Catatan:
Doa khatib ketika berkhotbah adalah doa jama'i, yang diaminkan oleh sebagian makmum.
Karena itu, hindari penggunaan kata ganti aku atau -ku, karena doa dengan kata ganti
aku berarti doa untuk kepentingan pribadi, padahal makmum mengaminkannya. Sebagian
ulama menganggap tindakan ini sebagai bentuk pengkhianatan kepada makmum.
Contoh yang sering terjadi, doa memohonkan ampunan untuk diri sendiri dan orang tua:


Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, serta berilah rahmat kepada keduanya,
sebagaimana mereka mendidikku di waktu kecil.
Doa ini tidak boleh dibaca pada saat doa jemaah, termasuk ketika khotbah. Karena doa ini
kembali untuk kepentingan khatib sendiri. Yang benar, kata ganti aku diubah menjadi
kami, sehingga teks doanya adalah:


Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orang tua kami, serta berilah rahmat kepada
keduanya, sebagaimana mereka mendidik kami di waktu kecil.
Allahu a'lam.

Penyusun: Ustadz Ammi Nur Baits, S.T.


Artikel www.khotbahjumat.com

Disalin dari www.KhotbahJumat.com

Page 5

Aplikasi Yufid:

Dapatkan kisah-kisah nyata penggugah jiwa. Di


KisahMuslim.com, Anda akan mendapatkan:
Kisah para nabi, sahabat, orang-orang shalih, para
ulama. Kehidupan mereka adalah kisah indah, hingga
tinta pun tidak cukup untuk menggoreskan semuanya.
Dongeng-dongeng masa silam yang tidak ada asalusulnya (Kisah Tak Nyata), sebagai upaya pelurusan
sejarah.
Kisah umat terdahulu, masa kini, dan kisah masa depan
yang berisi hikmah dan pelajaran.
Baca juga kisah muallaf yang direngkuh hidayah Islam.
Semuanya adalah kisah-kisah penggugah jiwa yang
sangat layak untuk dibaca.

Developed by:

Telah tersedia aplikasi


Kisah Muslim untuk iPhone

Lihat aplikasi lainnya di www.yufid.org

Yufid Network:

DOWNLOAD

Mp3 Ceramah Islam GRATIS

Developed by:

Lihat website lainnya di www.yufid.com

Anda mungkin juga menyukai