G TERHADAP
Pendahuluan
Pada bab ini akan diuraikan masalah perencanaan bangunan pengaman tebing sungai
jalan terhadap gerusan. Perencanaan yang akan diuraikan adalah langkah-langkah d
esain dan dasar-dasar desain. Pengaman tebing yang akan diuraikan adalah pengama
n dengan jenis fleksibel (flexsible revetment) dan kaku (rigid revetment).
Selain pengaman tebing, akan diuraikan juga bangunan pengarah aliran dan peredam
energi. Kedua bangunan ini akan melindungi tebing sungai terhadap gerusan secar
a tidak langsung.
Jenis pengaman tebing lainnya yang akan diuraikan adalah jenis bangunan dari tan
aman (bioengineerinng). Pengaman ini memerlukan tumbuhan untuk membuat bangunan
pengaman. Bangunan jenis ini cocok untuk daerah yang sulit mendapatkan bahan ban
gunan.
Tabel 8.1 menjelaskan jenis bangunan pengaman yang akan diuraikan proses desain
dan langkah-langkahnya.
Tabel 8-1. Klasifikasi struktur pengaman tebing jalan di sungai
Jenis Pengaman Revetment
Bangunan 1. Riprap 2. Bronjongan (Gabion) Rigid (kaku) 1. Retaining Wall 2. Shee
t pile Bangunan Pengarah Aliran 1. Krib (Groin) 2. Spur Bangunan Peredam Energi
Chek Dam
Tipe Fleksibel
By : Salmani, MS, MT.
Page 1
riprap
contoh bagaimana menggunakan metode desain dan prosedur se
di atas. Dua contoh diberikan; contoh 1 rencana riprap seb
Contoh 2 rencana riprap sebagai pengamanan tebing.
1) Contoh 1 Suatu ruas saluran sepanjang 381 m merupakan hasil realignment agar
diperoleh lahan untuk pelebaran suatu jalan yang ada (eksisting). Akibat realign
ment saluran, terjadi pengurangan panjang dari 381 m sampai 305 m. Kapasitas sal
uran 141,6 m3/s. Kondisi lainnya : Aliran dapat dianggap seragam atau berubah la
mbat laun; Profil saluran eksisting menunjukkan bahwa kemiringan dasar bagian ru
as yang lurus adalah 0,0049; Material saluran terdiri dari butiran dari pasir sa
mpai kerikil kasar dengan gradasi seperti pada Formulir 3. Kurva gradasi menunju
kkan karakteristik tanah sebagai berikut: D85 = 0,032 m D50 = 0,018 m D15 = 0,00
1 m K (permeability) = 3,5 X 10-4 m/s rock riprap yang tersedia mempunyai specif
ic gravity (SG) 2,65. Rencanakan riprap sebagai pelapis saluran yang stabil. Gra
fik-grafik yang digunakan dalam contoh ini diberikan pada Formulir 1 (gambar 8.1
1), Grafik 4
By : Salmani, MS, MT.
Page 35
tuk meng indari erosi tebing. Kondisi tamba an yang diperlukan adala : Aliran b
eruba lambat laun; Karakteristik saluran seperti yang diuraikan dalam subbab 8.
2.3;
By : Salmani, MS, MT.
Page 41
Halus 85 50 15
1.22 m
6.1 m
Fabric : AOS' < Perm > Ukuran Buka Rata-rata
13. Koreksi D50 = 8 + 11 + 12 14. Catatan atau Komentar
1. Elevasi Permukaan Air 2. Luas Basa Saluran Utama 3. Kecepatan Rata-rata Salu
ran Utama 4. Kedalaman Rata-rata Saluran Utama
5. Kemiringan Tebing 6. Sudut Geser Alam Riprap (grafik 4) 7. Koreksi Sudut Tebi
ng (c art 3) 8. Ukuran Riprap (grafik 1)
9. Faktor Stabilitas 10. Spesifikasi Gravitasi Riprap 11. Faktor Koreksi Ukuran
Riprap (grafik 2)
12. Koreksi untuk Pilar/Abutment Correction (3.38 jika diambil secara umum)
Gambar 8-11. Formulir ukuran riprap
By : Salmani, MS, MT.
Page 1
SARINGAN BUATAN : Jenis bentuk fisik : Sifat Hidraulik Ta anan Pipa < 50% Saring
an # 200 AOS < 0.6 mm < 50% saringan # 200 AOS < 0.3 mm Permeabilitas Permeabili
tas Tana < Permeabilitas Buatan Seleksi Spesifikasi Saringan Buatan.
Gambar 8.15 Formulir 5 Perancangan Saringan
By : Salmani, MS, MT.
Page 5
i memotong garis grafik D50. 4. Baca titik perpotongan antara garis lurus dengan
garis grafik nilai D50.
By : Salmani, MS, MT.
Page 9
BAHAN AJAR PERBAIKAN /TANAH / TEBING 8.3.1.2 Bronjongan (Gabion) dan Matras
8.3.1.2.1 Deskripsi
Gabion merupakan batuan yang diisikan ke dalam sebuah wadah yang terbuat kawat a
tau plastik. Wadah membentuk dnding atau matras untuk mengendalikan erosi sepanj
ang tebing saluran.
8.3.1.2.2 Dasar Dasar Desain
Tipe gabion dalam penggunaan ada dua, yaitu batu dengan matras dan bronjongan. H
al-hal yang utama dalam mendesain gabion adalah : 1. Stabilitas pondasi. 2. Kece
patan partikel dan tegangan geser batas yang harus ditahan gabion. 3. Perlindung
an kaki dan badan gabion. Dasar (kaki) gabion harus mempunyai kedalaman lebih be
sar dari kedalaman penggerusan yang akan terjadi. Atau kaki gabion dapat dilindu
ngi dengan matras yang akan jatuh ke daerah penggerusan dan tidak mempengaruhi k
estabilan tebing maupun tanah dasar yang dilindungi. Kalau perlindungan tebing t
idak sampai ke atas permukaan air saluran, maka perlu digunakan penguat di belak
ang gabion.
Penggunaan filter buatan di belakang atau dibawah wadah gabion sangat penting un
tuk mencegah pergerakan tanah menuju gabion. Pergerakan (pergeseran) tanah melal
ui wadah dapat menyebabkan penggerusan ke bawah terhadap struktur tanah dan dapa
t menyebabkan gabion mengalami keruntuhan.
8.3.1.2.3 Pertimbangan Utama dalam Desain
Pertimbangan utama dalam mendesain gabion adalah kecepatan yang terjadi pada per
mukaan gabion. Gabion harus didesain agar dapat menahan gaya air dalam aliran.
Karena matras gabion terletak dangkal dan mudah untuk bergerak, maka perlu diper
hatikan dalam mendesain matras sehingga matras dapat menahan gaya
By : Salmani, MS, MT.
Page 14
Kalau
b
b m
>
c
atau
m
>
s,
harus diperiksa apakah mereka melebihi 120 dari kurang dari 120 dari
b
dan
. Kalau nilainya
dan
m,,
maka gabion tidak dapat menahan deformasi
yang telah disebutkan sebelumnya. Bagaimanapun juga, direkomendasikan ukuran bat
uan harus diperbesar untuk membatasi deformasi.
By : Salmani, MS, MT.
Page 16
tuan stabilitas ini adalah kecepatan yang melewati gabion dan ruas tanah dibelak
ang gabion. Kecepatan aliran di bawah filter yang dibuat yaitu air yang bergerak
melalui gabion dan lapisan filter,
By : Salmani, MS, MT.
Page 20
m
0 ,75 x 2,3 1,73 kg
m2
Sedangkan tegangan geser kritis pada dasar :
By : Salmani, MS, MT.
Page 25
vb
vb
1 0,1 0,022 2
0,20 m / dt.
2/3
(0,001)1 / 2
By : Salmani, MS, MT.
Page 26
V 6e 1 A B
(8.30)
dimana: V = jumlah gaya vertikal yang bekerja A = luas penampang kaki dinding e
= eksentrisitas yang dihitung dengan V . x
M dan
(8.30a)
e
B 2
X.
B = lebar dinding pengaman.
By : Salmani, MS, MT.
Page 30
Page 38
V 6e 1 A B
max
23,55 6(0,46) 1 3.1 3
1,507 kg / cm 2
15,07 t / m 2
ok
3,2kg / cm 2
m in
23,55 (0,08 ) 3 .1
0,63 t / m 2
By : Salmani, MS, MT.
Page 39
K'
0
(8.40)
sehingga dapat diperoleh y , dimana y adalah kedalaman sheet pile. Parameter yan
g digunakan dalam penentuan kedalaman sheet pile adalah
pa
pa
p a1
h1 K a
p a 2 ( Tekanan tanah aktif)
' ' h2 K a
(8.40a) (8.40b)
Ra
p a1
h1 2
p a1 h2
pa 2
h2 2
pa
a (Resultan gaya) 2
(8.40c)
By : Salmani, MS, MT.
Page 41
BAHAN AJAR PERBAIKAN /TANAH / TEBING 8.3.2.2.4 Contoh perencanaan sheet pile
Selain dengan retaining wall, pengamanan tebing saluran/sungai (bagian dari bada
n jalan) dapat juga dilakukan dengan menggunakan turap (sheet pile). Dalam conto
h ini tinggi tebing yang harus diamankan 6,0 meter. Sedangkan catatan debit untu
k saluran/sungai tersebut sebesar 91 m3/dt, dan lebar dasar 40 m. Tebing saluran
mendekati tegak lurus, dan kemiringan dasar saluran sekitar 0,0001. Data lain a
dalah: Sudut geser tanah ( ) = 300 Berat jenis tanah ( ) = 1950 kg/m3 Berat jeni
s tanah terendam ( ) = 1060 kg/m3
Rencanakan struktur turap, agar tebing saluran aman terhadap keruntuhan maupun g
erusan. Penyelesaian: Langkah 1 : Perhitungan parameter hidraulik/kapasitas salu
ran Berdasarkan catatan debit, lebar dasar, kemiringan dasar dan tebing untuk sa
luran/sungai tersebut di atas, maka dengan menggunakan persamaan Manning (koefis
ien Manning diambil 0,025) diperoleh tinggi aliran mendekati 3,0 m dan kecepatan
rata-rata 0,76 m/dt. Dengan demikian tinggi tebing (6,0 m) yang akan diamankan,
secara hidrolis lebih dari cukup untuk
menampung/mengalirkan debit aliran yang ada. Langkah 2 : Sketsa kondisi tipe she
et pile yang diberikan Sheet pile direncanakan dengan tipe centilever sheet pilli
ng. Adapun bentuk dan dimensi sheet pile yang akan digunakan seperti gambar 8-30.
By : Salmani, MS, MT.
Page 44
pa 2
h2 a 2
h2 3
pa1h2 a
h2 2
pa1
h1 a h2 2
h1 3
y
2,86 m
Tekanan tanah pasif pada titik perpotongan sheet pile;
p 'p p 'p
h1 K p
h2
a
'
' Kp
'
' aKa
30086,6412 k / m2
By : Salmani, MS, MT.
Page 46
414,165 m 3
6 Ra yp 'p
'
841,423 m 4
K
diperoleh;
Y4
10 ,63 Y 3
33,77 Y 2
414 ,165 Y
841,423
0
dengan cara coba-coba didapat Y = 6,65 meter. Kontrol:
z
p pY pp
2 Ra p 'p'
dimana;
pp pp
' p 'p
'
' Kp
' Ka Y
18820,83 k / m2
pp
' ' Kp ' Ka Y
' p 'p
48907,47 k / m 2
didapat : z = 1,495 meter.
FH
Ra
pp
' p 'p
z 2
pp
Y 2
FH
4,01 0
ok.
By : Salmani, MS, MT.
Page 47
H3
3
3 NS SG 1
dimn NS = ngk stbilits
NS
1 K ht 1,3 K 1/ 3 H
NS = 1,8
1 ,5
1,8 e
( 1 K )2 ht K1 / 3 H
(8.53)
tu
K
2 kht sin 2 kB1 sin h 2 kht
(8.54)
2. Spesifiksi Mteril
Mteril yng digunkn untuk check dm dlh struktur beton. Check dm merupk
n bngunn yng terendm dlm ir sehingg bngunn tersebut hrus kut.
By : Slmni, MS, MT.
Pge 82
BAHAN AJAR PERBAIKAN /TANAH / TEBING 8.5.1.3 Contoh Perencnn check dm
Sutu loksi sekitr pondsi jembtn (eksisting) pd sutu slurn/sungi terj
di degrdsi. Untuk mengtsi mslh tersebut dpt dilkukn dengn penmbh
n elevsi dsr setinggi 1,4 m dri elevsi dsr wl. Kondisi tersebut dpt d
idekti dengn membut bngunn terjunn (drop structure) yng kn menstbilkn
dsr slurn dn mengurngi kemiringn slurn di bgin udik. Untuk lebih jel
sny dpt diliht pd gmbr 8.43.
Gmbr 8-43. Rencn Check Dm
Adpun prmeter hidrulik lin dlh: - Debit rencn (Q) = 170 m3 / dt, - Leb
r slurn (B) = 35 m - Kedlmn lirn di hulu ( sebelum terjdi drop), hu = 3
.25 m, - Kedlmn lirn setelh terjdi drop (hd) = 2.95 m - Tinggi drop (h) =
1.4 m Dlm ksus ini dimint untuk menghitung gerusn yng terjdi pd kki s
truktur drop (Check Dm) sert cr memperkutny sehingg dpt ditsi gerusn
tersebut.
By : Slmni, MS, MT.
Pge 83
H3
3
3 NS SG 1
dimn NS = ngk stbilits
1 ,5 ( 1 K )2 ht K1 / 3 H
NS
1 K ht 1,3 K 1/ 3 H
1,8 e
tu
NS = 1,8
K
2 kht sin 2 kB1 sin h 2 kht
Dengn menggunkn Ns = 1,8, bert minimum mteril qurrystone dlh :
Wmin
2 ,65.2 ,95 3 1,8( 2 ,65 1 )3
= 8,41 ton = 8410 kg
By : Slmni, MS, MT.
Pge 86
BAHAN
debit
trn
itung
Pd bntrn Fr =
V gh
0.286 9.81x1.0
=
= 0,09
Slurn utm
Fr =
0.896 9.81 x3.35
= 0,16
Lngkh 2:
Perhitungn tegngn geser
Tegngn geser yng terjdi dpt dihitung dengn formul berikut.
o
f v2 8
n2 v 2 Rh 1 / 3 stun British 2.22
stun SI
o
n 2 v 2 Rh 1 / 3
Tegngn geser yng terjdi pd slurn utm;
o
0.025 x1100 x 0.896 x (3,35)
2
1/ 3
0,412 kg / m2
Tegngn geser yng terjdi pd bntrn;
o
0.035 x1100 x 0.286 x (1.0)
2
1/ 3
0.385 kg / m2
Tegngn geser kritis (izin) di slurn utm ( c)
c
0.0164 xD75
0.088 xD75 0.088 x 6 mm
0,53 kg / m 2
o> c
stun British stun SI
c
c
c
Untuk slurn utm
By : Slmni, MS, MT.
Pge 90
50
By : Salmani, MS, MT.
Page 91
0.25
h ( 1 )0.50 a
By : Salmani, MS, MT.
Page 93
hs a
Bila
2.1K1K 2 K3
a
18 , maka; D50
hs a
a D50
0.45K1K 2 K 3
1 / 0.10 ,
a D50
0.53
= 10, berarti < 18, maka digunakan kondisi pertama.
By : Salmani, MS, MT.
Page 97
(0.16) 0.20
8 0.10
0.08
1
Maka diperoleh ys = 2,99 m.
By : Salmani, MS, MT.
Page 98