Anda di halaman 1dari 23

KOSMETIK BAHAN ALAM

UBI JALAR UNGU

I.

Pendahuluan

Ubi jalar merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan subur hampir disemua
tempat di indonesia. Ubi jalar kaya akan serat diet, mineral, vitamin dan antioksidan seperti
asam fenolat, antosianin, tokoferol dan beta karoten. Selain bekerja sebagai antioksidan,
senyawa karotenoid dan fenolat juga menjadikan ubi jalar menjadi menarik dengan warna
krem, kuning, oranye dan ungu. Kandungan fenolat pada ubi jalar sekitar 0,14 0,51 mg/g
berat segar. Ubi jaraL ungu mengandung 0,4 0,6 mg antosianin/g berat segar
(Martani,2009).
Ubi jalar merupakan bahan pangan lokal sumber karbohidrat berdasarkan warna
umbinya dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu ubi jalar putih, kuning, merah/jingga dan
ungu. Selama ini, pemanfaatan ubijalar ungu masih terbatas pada makanan tradisional yang
belum banyak diversifikasi(Martani,2009).
Ubi Jalar
1

Ipomoea batatas Poir


Nama umum Indonesia: Ubi jalar, ketela, ketela rambat, telo rambat (Jawa), patatas (Papua),
mantang (Sunda)
Inggris

: Sweet potato

Melayu

: Ubi keledek

Thailand

: Phak man thet

Jepang

: Satsumaimo (Nurhidayat, 2008).

Klasifikasi
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Asteridae

Ordo

: Solanales

Famili

: Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)

Genus

: Ipomoea

Spesies

: Ipomoea batatas Poir (Nurhidayat, 2008).

Banyak varietas ubi jalar, sepeti ubi jalar putih, kuning dan ungu. Komposisisi zat
gizinya hampir sama namun varietas ubi jalar ungu lebih kaya akan kandungan vitamin A
yang mencapai 7.700 mg per 100 g. Ratusan kalilipat dari kandungan vitamin A bit dan 3 kali
lipat dari tomat (Budi,2007).
Setiap 100 g ubi jalar ungu mengandung energi 123 kkal, protein 1.8 g, lemak 0.7 g,
karbohidrat 27.9 g, kalsium 30 mg, fosfor 49 mg, besi 0.7 mg, vitamin A 7.700 SI, vitamin C
22 mg dan vitamin B1 0.09 mg (Budi,2007)
Kandungan betakaroten, vitamin E dan vitamin C bermanfaat sebagai antioksidan
pencegah kanker dan beragam penyakit kardiovaskuler. Ubi juga kaya akan karbohidrat dan
energi yang mampu mengembalikan tenaga. Kandungan serat dan pektin di dalam ubi jalar
sangat baik untuk mencegah ganguan pencernaan seperti wasir, sembelit hingga kanker kolon
(Budi,2007).
2

Ubi jalar ungu juga merupakan bahan pangan sumber energi dalam bentuk gula dan
karbohidrat, mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh antara lain kalsium dan
zat besi, vitamin A dan C (Martani,2009).
Ubi jalar ungu juga banyak mengandung serat pangan sehingga dengan
mengkonsumsi ubi jalar misalnya dapat mengurangi penyakit pencernaan seperti kanker usus
oan tever (Martani,2009).
Di Jepang, ubi jalar warna ungu banyak digunakan sebagai zat pawarna alami untuk
makanan, penawar racun, mencegah sembelit, dan membantu menyerap kelebihan lemak
dalam darah (Martani,2009).
Kandungan nutrisi ubi jalar ungu lebih tinggi bila dibandingkan ubi jalar varietas lain,
terutama kandungan lisin, Cu, Mg, K, Zn rata-rata 20% (Martani,2009).
Dalam kenyataannya, komoditi ini masih dianggap sebagai komoditi kelas rendahan
dan seringkali dikaitkan dengan kemiskinan dan kekurangan gizi. Namun dengan
perkembangan teknologi pengolahan hasil, ubi jalar khususnya ubi jalar ungu, dapat diolah
menjadi berbagai produk olahan yang cukup bersaing dengan produk-produk olahan sejenis
dengan menggunakan bahan baku lainnya, di antaranya sirup, kripik, pewarna alami,
kosmetik , wine dan es krim bahkan menjadi produk setengah jadi seperti tepung ubi jalar
(Arimbawa,2008).
Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas var Ayamurasaki) biasa disebut Ipomoea batatas
blackie karena memiliki kulit dan daging umbi yang berwarna ungu kehitaman (ungu pekat).
Ubi jalar ungu mengandung pigmen anthosianin yang lebih tinggi daripada ubi jalar jenis
lain. Pigmennya lebih stabil bila dibandingkan antosianin dari sumber lain, seperti kubis
merah, elderberries, blueberries dan jagung merah (Shinta,2009).
Secara kimia, semua antosianin merupakan turunan suatu struktur aromatik tunggal,
yaitu cyanidin (sianidin), dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin dengan
penambahan atau pengurangan gugus hidroksil atau dengan metilasi atau glikosilasi.
Antosianidin adalah aglikon antosianin yang terbentuk bila antosianin dihidrolisis dengan
asam. Antosianidin yang paling umum dipakai sampai saat ini adalah sianidin yang berwarna
merah lembayung. Perbedaan warna alami pigmen ini dipengaruhi oleh hidroksilasi dan
metilasi. Hidroksilasi meningkatkan warna biru sedangkan metilasi meningkatkan warna
merah (Rahan,2009).
Jenis gula yang ditemui pada molekul antosianin adalah glukosa, rhaminosa,
galaktosa, xylosa, dan arabinosa. Antosianin berperan sebagai pewarna alami makanan,
namun tidak hanya sebatas sebagai pewarna makanan saja. Hal ini disebabkan antosianin
3

memiliki kandungan yang mempunyai fungsi fisiologis, yaitu selenium dan iodin sebagai
substansi antikanker, dan sebagai antioksidan dan perlindungan terhadap penyakit jantung.
Antosianin juga berperan sebagai pangan fungsional, tersedia dalam bentuk minuman
ataupun suplemen (Rahan,2009).
Ubi jalar ungu mengandung antosianin yang merupakan zat warna pada tanaman.
Kandungan antosianin dalam ubi jalar ungu berkisar antara 14,68 210,00 mg/100 g bahan.
Besar kandungan antosianin dalam ubi jalar ungu tergantung pada intensitas warna ungu pada
ubi ungu, makin ungu warna ubi maka kandungan antosianin makin tinggi. Antosianin
merupakan antioksi dan alami yang dapat mencegah penyakit kanker, jantung, tekanan darah
tinggi, katarak dan dapat menghaluskan kulit. Konsumsi antosianin yang diperbolehkan per
hari menurut ADI (Acceptable Daily lntake) sebesar 0 - 0,25 mg/kg berat badan, apabila
konsumsinya berlebihan dapat menyebabkan keracunan (Martani,2009).
Aplikasi antosianin sebagai pewarna makanan dan minuman dapat dilakukan pada pH
rendah seperti untuk minuman ringan, minuman beralkohol, manisan, saos, pikel, makanan
beku atau kalengan serta yoghurt. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas antosianin
adalah oksigen, pH, temperatur, cahaya, ion logam, enzim, dan asam askorbat. Stabilitas
antosianin dipengaruhi oleh pH dan panas sensitif. Kecepatan kerusakan anthosianin pada pH
yang lebih tinggi dan juga reaksi ini lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi (Rahan,2009).
Antosianin adalah indikator alami dari pH. Dalam media asam, tampak merah, saat
pH meningkat menjadi lebih biru. Warna dari anthosianin biasanya lebih stabil pada pH
dibawah 3,5. Pigmen anthosianin stabil pada pH 1-3. Pada pH 4-5, anthosianin hampir tidak
berwarna. Kehilangan warna ini bersifat reversibel dan warna merah akan kembali ketika
suasana asam (Rahan,2009).
Khasiatnya ubi jalar ungu :
1. Pewarna makanan alami :
Kandungan antosianin yang tinggi pada ubi jalar ungu serta mempunyai
stabilitas yang tinggi dibanding antosianin dari sumber lain, membuat tanaman ini
sebagai pilihan yang lebih sehat dan sebagai alternatif pewarna alami. Beberapa
industri pewarna dan minuman berkarbonat menggunakan ubi ungu sebagai bahan
mentah penghasil antosianin. Selain itu juga industri es krim, kosmetik, minuman
beralkohol, pie dan roti. Ubi jalar ungu juga telah dikembangkan dalam bentuk
produk es krim, sirup dan anggur asam. Selain jauh lebih aman dibandingkan zat
pewarna kimia buatan, penggunaan pewarna dari ubi jalar sekaligus menyehatkan
bahkan menjadi penawar racun (shinta,2009).
4

2. Antioksidan, antikanker, antibakteri :


Antosianin ubi jalar ungu juga memiliki fungsi fisiologis misal antioksidan,
antikanker, antibakteri, perlindungan terhadap kerusakan hati, penyakit jantung dan
stroke. Ubi jalar ungu bisa menjadi anti kanker karena didalamnya ada zat aktif yang
dinamakan selenium dan iodin dan dua puluh kali lebih tinggi dari jenis ubi yang
lainnya. Ubi jalar ungu memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri 2,5 dan 3,2 kali
lebih tinggi daripada beberapa varietas blueberry (shinta,2009).
3. Ubi jalar ungu juga baik untuk mendorong kelancaran peredaran darah (shinta,2009).

II.

Isolasi Zat Aktif dan Zat Warna dari Ubi Jalar Ungu
Proses pembuatan pewarna antosianin dari bahan alami dibedakan menjadi dua

metode:
1. Metode Basah
Kulit Sortasi pencucian blansing penghancuran ekstraksi penyaring
(terdapat ampas) filtrat (pigmen + pelarut ) sentrifugasi pigmen penyaring
penguapan pengering pigmen (Marta,2009).
2. Metode Kering
Kulit Sortasi pencucian blansing penghancuran pengeringan (sampai
40oC) penggiling pengayakan tepung ekstraksi (penambahan ethanol 95%)
penyaring (terdapat ampas) sentrifugasi penguapan pigmen (Marta,2009).

Untuk pemekatan dibutuhkan alat-alat yang lebih baik yaitu pelarut petroleum
eter(PE), kertas saring, penyaring vakum, evaporator vakum (untuk menguapkan

pelarut), lemari es.


Ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi cara sederhana disaring dengan penyaring
vakum guna mempercepat pemisahan antara pigmen dan ampas bahan. Penyaringan

tersebut dengan kertas saring.


Tambahkan petroleum eter 2 %, guna memisahkan pigmen antosianin dengan bahan

pencampurnya (non-antosianin)
Ambil warna yang ada pada petroleum eter kemudian diuapkan dengan alat

evaporator vakum dengan suhu 40 50 C.


Dihasilkan pigmen pekat yang lebih murni (Marta,2009).
Ekstraksi fraksi lipofilik dan hidrofilik (untuk analisis) :
5

Tepunng ubijalar divortex selama dua menit dalam hexane. campuran kemudian
disaring menggunakan Buchner funnel. Ekstraksi dilakukan dua kali dan ekstrak
lipofilik yang diperoleh dievaporasi pada suhu 50 C menggunakan vacuum evaporator

(Nurhidayat,2008).
Residu setelah ekstraksi hexane kemudian di ekstraksi dua kali dengan metanol asam
(asam asetat 7 % dalam metanol 80%) untuk memperoleh fraksi hidrofobik
(Nurhidayat,2008).

III.

Sediaan Kosmetik

a. Facial Cleaner dan Toner


Komposisi :

%Berat

Air

83,40

Tetrasodium EDTA

0,10

Aloe

1,00

Allatoin

0,30

PEG-6 Caprylic/Capric Glycerides (Tegosoft GMC 6)

1,50

Caprylamido/Capramidopropyl Betaine (Tego Betaine 810)

3,70

Laktil

2,00

Ekstrak ubi ungu

2,00

Propilen Glikol

1,00

SDA Alkohol 40

5,00

Pengawet

Q. S.

Pewarna

Q. S.

Pewangi

Q. S.

Cara Pembuatan :
Campurkan bahan-bahan diatas hingga bening (Flick, 1999).
b. Pembersih Make Up
Bahan Dasar :

%Berat

Asilglutamat CT-12

28,0

2-Alkil-N-Karboksimetil-N-hidroksimetil

28,0

Imidazolidium Betain

5,0
6

Ekstrak ubi ungu

1,8

Gliserin

1,0

Ajidew N-50

2,0

Asam lauril monofosfor

1,0

Trietanolamin

2,0

Etilenglikol distearat

1,2

Asam sitrat

1,5

Piroter CPI-40

1,5

Piroter CPI-60

0,2

Metil paraben

0,2

Pewangi

0,2

Air

Q. S.

Cara Pembuatan :
Trietanolamin dan gliserin dilarutkan dalam air dan dipanaskan hingga 60oC,
kemudian ditambahkan asam lauril monofosforik. Tambahkan bahan-bahan lainnya
dan larutkan pada suhu 70oC. Dinginkan pada suhu ruangan dengan cara diaduk.
pH : 5,2
Viskositas : 2600 cps
Formula MRW-08 (Flick, 1999)

c. Lipstik
Sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai bibir sehingga dapat
meningkatkan estetika dalam tata rias wajah & memberikan ekspresi wajah yang
menarik (Dinda, 2008).
Fungsi lipstik :
- Memberikan warna pada bibir.
Bibir yang kurang baik akan disamarkan atau disembunyikan.
Bibir yang lebih tipis dapat dibuat tampak lebih tebal dan sebaliknya.
- Melindungi bibir dari kekeringan.
- Meningkatkan kepercayaan diri (Dinda, 2008).
7

Persyaratan lipstik yang baik :


- Mewarnai bibir dengan rata.
- Tidak toksik, tidak diabsorpsi oleh kulit dan tidak mengiritasi kulit.
- Warna harus tahan di bibir tetapi juga mudah untuk dihilangkan ketika diinginkan.
- Harus cukup keras, lembut dan mudah dioleskan pada bibir.
- Permukaan lipstik lembut, warna homogen dan bebas partikel kasar.
-Tidak meleleh, mengeras, pecah-pecah dalam kemasan selama penyimpanan (Dinda,
2008).
Komponen lipstik
Pewarna
Warna lipstik merupakan komponen utama yang mengikuti mode up to date.
Warna dalam bentuk campuran, mengarah kewarna merah dan merupakan pergeseran
warna dari rentang jingga kuning sampai ungu biru. Intensitas warna dari opasitas
bervariasi (Dinda, 2008).
Campuran warna dalam lipstik
1. Staining dyes (warna baku) 2-3 %
2. Pigment larut minyak 2 %
3. Pigment tidak larut 8-10 %
4. Titanium dioksida 1 %
5. Zat warna pada ubi ungu (antosianin) ditambahkan ke dalam campuran zat warna
tersebut (Dinda, 2008).
Dasar lipstik
- Kriteria penggunaan lipstik yang baik adalah lembut pada saat dioleskan,
mempunyai aliran tiksotropik pada saat penyebaran lipstik pada bibir dan
membentuk lapisan film yang melekat pada bibir (Dinda, 2008).
- Pemilihan basis lipstik menentukan keseragaman, kualitas lipstik pada saat
pembuatan dan penyimpanan. Kualitas lipstik bergantung pada sifat reologi
komposisi basis lemak yang digunakan :
1. Lemak alkohol
2. Glikol
3. Polietilen glikol (carbowax)
8

4. Monoalkanoamida
5. Carnauba wax
6. Minyak coklat
7. Lanolin (basis absorpsi)
8. Parafin cair
9. Lecitin
10. Silikon wax (Dinda, 2008).
Pembuatan lipstik
Lipstik kosmetik untuk bibir dibuat dengan melelehkan bahan pembawa lipstik dan
zat warna kemudian dicetak menjadi stick yang dapat dimasukkan kedalam tabung.
Sebagai basis digunakan campuran wax, minyak dan lemak (Dinda, 2008).

d. Glossy Lipstick
Formula lipstik ini memberikan kilauan yang cerah. Sebagai tambahan,
fluorosensi terhalogenasi dapat ditambahkan ke formula untuk mendapatkan efek
yang lebih lama
Bagian A:

Bagian B:
Bagian C:

Bahan:

%WT

Candeli11a Wax

8.00

Ozokerite Wax

1.60

MicrocrystallineWax

1 .60

Octyl Palmitate (Wickenol 155)

6.00

Cetyl Palmitate (Cutina CP)

3.00

Lanolin Oil (Lanogene)

18.00

Shea Butter (Shebu Butter)

2.50

Castor Oil ( q . s . to 100%)

44.30

Antioxidant

q.s.

Antimicrobials

q.s.

Antosianin

5.00

Gemtone Sunstone GO012

10.00

Fragrance

q.s.

Prosedur :
9

1.

Timbang semua bahan pada fase A kemudian masukkan ke bejana panas dan naikkan

2.
3.
4.
5.

temperatur 85C, aduk sampai meleleh dan rata.


Masukkan bagian B dan campur sampai pigmen mengkilaunya terdispersi
Masukkan bagian C dan aduk dengan kecepatan konstan.
Tuangkan pada 75C
Cetak dan dinginkan lipstik
Catatan: Jika menggunakan besi oksida maka harus didispersikan pada castor oil
(Flick,2007).

e. Pasta gigi
Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya
dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut ODOL, yaitu salah satu
merek pasta gigi. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di
Indonesia, nama ODOL telah menjadi nama generik (Aini,2009)
Pasta yang baik haruslah bersifat :
1. Ketika digunakan untuk sikat gigi, dapat menghilangkan partikel-partikel asing,
substansi makanan, plak dan membersihkan gigi.
2. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenangkan dan meninggalkan
mulut dalam keadaan segar setelah penggunaannya ( Indah, 2009).
Formulasi
a. Calcium Carbonat.......................250 gram
b. Sodium Lauryl sulfat.......................50 gram
c. Glyserine.......................50 gram
d. Ekstrak ubi ungu.......................5 gram
e. Sacharine.......................5 gram
f. Minyak pepermint.......................10 cc
Cara Membuat:
1. kalsium karbonat dan sodium sulfat dicampur dan diaduk (larutan 1)
2. Larutan c, d, e dan f dicampur hingga rata (larutan 2)
3. Larutan 1 dan 2 dicampur dengan diaduk sedikit demi sedikit hingga kental.
4. Diamkan selama 1 jam kemudian masukkan dalam tabung (muhrochim,2009).

f. Eye shadow

10

Eye shadow dapat digunakan dengan puff atau kuas. Pembayang mata (eye
shadow) digunakan untuk mewarnakan kelopak mata supaya mata kelihatan lebih
menyerlah dan menarik. Pembayang mata (eye shadow) biasanya di sediakan dalam
bentuk sediaan krim, pensil, cecair dan bedak yang dipadatkan. Warna yang
disediakan termasuklah warna biru , hijau, cokelat,merah, putih dan kuning (Sanchia,
2009).
Kandungan eye shadow terdiri daripada lanolin, lilin lebah, ceresin, kalsium
karbonat, minyak mineral, sorbitan oleat dan talkum. Untuk pembayang mata jenis
tanpa air, pewarna antosianin dari ubi ungu dicampurkan dengan agen pencerah
seperti titanium dioksid yang akan dicampur petrolatum (Sanchia, 2009).

g. Concealer
Concealer yang cocok digunakan di bagian bawah mata dan bagianmanapun di
wajah.
Bagian A:

Bagian B:

Bagian C:

Bagian D:
Bagian E:

Bahan

%Wt:

Water ( q . s . sampai 100%)

53.50

Magnesium Aluminum S i l i c a t e (Veegum)

2.00

Propylene Glycol

8.00

Triethanolamine (TEA 99%)

1 .50

Cellulose Gum (CMC-7LF)

1 .00

Antimikroba (larut air)

q.s.

T i t a n i urn Dioxide

12.00

I r o n Oxide (C33-8073 Cosmetic Kuning)

1.00

I r o n Oxide (C33-8075 Cosmetic Russet)

0.50

I r o n Oxide (C33-115 Cosmetic coklat)

0.25

Antosianin

0.25

Mearlmica CF

6.00

Boron N i t r i d e

5.00

Stearic Acid (Emersol 120)

3.00

Glyceryl Stearate S.E.(Aldo MSD)

2.00

Mineral O i 1 (Carnation)

2.00

Isopropyl Lanolate (Amerlate P)

1.50

Isostearic Acid (Emersol 871 )

0.50
11

Antimikroba ( Larut minyak)

q.s .

Pembuatan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Campurkan veegum dalam air hingga larut


Tambahkan bagian B ke bagian A dan campurkan hingga homogen
Gerus bagian C homogen kemudian tambahkan ke bagian A-B hingga homogen
Tambahkan bagian D ke bagian A-B-C pada pemanasan 75C hingga homogen
Pada bejana terpisah panaskan bahan-bahan pada bagian E hingga 75C
Masukkan bagian E ke bagian A-B-C-D dengan agitasi lembut, jaga suhu 75C
Jaga agitasi konstan dan dinginkan pada suhu 35C, simpan di tempat yang sesuai
(Flick,2007).

h. Maskara
Maskara merupakan salah satu alat kecantikan yang hampir tidak ditinggalkan
kaum perempuan. Kosmetik yang bisa mempercantik bagian mata ini, kini warnanya
semakin beragam sesuai keperluan. (Cassanova,2008).
Jenis mascara:
1. Volumizing Maskara: Mempertebal dan menambah volume bulu mata.
2. Define & Lengthen Maskara: Menguatkan dan memisahkan helai bulu mata,
sehingga tampak lebih panjang dan lentik.
3.Waterproof Maskara: Maskara tahan air yang dibersihinnya harus pake cairan khusus.
4. Transparent Maskara: Fungsinya ganda. Bisa untuk bulu mata tapi juga bisa untuk
alis, supaya bentuk alis lebih terdefinisi dan lebih bercahaya.
5. Coloured Maskara: Ada merah, ungu, kuning dan hijau kalo kamu lagi pengen
tampil ekstrim, matchingin sama warna eye shadow (Ista, 2009).
Formulasi mascara
Mascara creamy
A: Wacker-belsil SM 6018/Stearyl methicone .. 5,00%
PDM belsil Wacker-200/Phenyl Dimethicone .. 4,00
cetyl alkohol .. 5,00
asam stearat .. 7,00
vaseline / petrolatum .. 3,50
minyak mineral (viskositas tinggi) .. 4,50
B: tris amino / trometamin .. 0,90
12

air ... 60,10


C: pigmen warna(zat warna dari ubi ungu) .. 10,0
pengawet, parfum .. q.s.
Cara pembuatan: Lelehkan A pada suhu 600C, tambahkan B, masukkan pigmen warna
ke AB lalu aduk sampai homogen. Lalu tambahkan pengawet dan parfum campur
hingga homogen. perumusan 1214 AH (Flick, 1996).
i. Lulur dan Masker
Sebenarnya perawatan tradisional Indonesia sudah sangat modern. Sebut saja
salah satunya lulur yang sama dengan body scrub, karena fungsinya untuk
mengangkat sel-sel kulit mati yang kasar agar sel kulit kembali bersih dan bisa
bernapas. Tapi ternyata setiap jenis kulit memiliki kebutuhan lulur masing-masing.
Dan Louise Jumaran, penulis buku The Essence of Indonesian Spa : Spa Indonesia
Gaya Jawa dan Bali, membagikan pengetahuannya seputar memilih lulur atau body
scrub yang benar-benar akan merelaksasi keunikan kulit kita masing-masing
(Kamissore, 2009).
Luluran memang bertujuan untuk mengikis lapisan sel kulit mati. Ibarat
membuat kerak, mengangkat lapisan sel kulit mati tentunya akan membuat kulit
menjadi lebih halus dan lembut.

Untuk mendapatkan hasil maksimal, lulur

tradisional sebaiknya tidak dilakukan sendirian. Tentunya agar semua bagian dari
tubuh anda juga mendapatkan jatah dilulur, dan tidak hanya terbatas bagian yang
terjangkau oleh tangan anda (Kamissore, 2009).
Meskipun termasuk masih baru di dunia barat, scrub tubuh ini sudah menjadi
tradisi di negara-negara timur tengah selama berabad-abad. Gunakan scrub tubuh
apabila Anda merasa perlu melakukan pembersihan secara mendalam untuk
peredaran darah (Dr Leenawaty Limantara, 2007).
Butiran scrub pada lulur ketika digosokkan akan membantu menghilangkan
sel-sel kulit mati dan digantikan pula dengan sel-sel kulit baru (Baliaromaticspa,
2008).
Body scrub adalah salah satu produk kecantikan untuk menghaluskan kulit
tubuh dengan mengangkat sel kulit yang mati.Berikut beberapa manfaat body scrub
untuk tubuh (Baliaromaticspa, 2008).
13

Membuang sel kulit mati lebih maksimal.


Setiap hari kulit mengalami regenerasi. Mandi adalah usaha membersihkan
kulit dan membuang sel kulit mati. Namun mandi saja tak cukup membersihkan
semua sel kulit mati, yang akhirnya menumpuk dan menyebabkan kulit kusam.
Body

scrub

membantu

pengelupasan

kulit

dengan

lebih

sempurna

(Baliaromaticspa, 2008).

Menyehatkan Kulit.
Dengan membersihkan lapisan sel kulit mati, berarti kulit menjadi lebih sehat.
Kulit yang bersih akan merangsang tumbuhnya sel kulit baru, yang akan
menampilkan kulit yang lebih halus dan bersih (Baliaromaticspa, 2008).

Menghaluskan kulit.
Body Scrub bekerja seperti mengampelas kulit, sehingga kulit kasar akan
hilang. Sesudah memakai body scrub, kulit tubuh akan terasa lebih licin dan halus.
Manjakan kulit anda dengan melakukan scrub minimal 2 minggu sekali, dan hal
ini bisa dilakukan sendiri tanpa harus memboroskan uang anda datang ke salon.
(Baliaromaticspa, 2008).
Masker merupakan salah satu produk yang erat hubungannya dengan
kecantikan. Penggunaan masker pada wajah memiliki bebearapa manfaat. Selain
melembutkan kulit , fungsi masker adalah membuka pori-pori yang tersumbat
karena kotoran, debu, maupun sisa kosmetik yang tidak bisa hilang karena
pembersih biasa. Masker juga dapat mengembalikan kelembaban dan kehalusan
kulit. Memberi masker pada wajah sama dengan merilekskan otot-otot wajah.
Sebaiknya gunakan masker 1-2 kali seminggu, kulit akan tampak cerah dan
kencang.
Masker wajah biasa dikenal sebagai alat untuk membantu membuat wajah
terlihat lebih cling. Selain mengurangi tampak pori-pori besar, juga mengurangi
timbunan minyak sekaligus membuat wajah lembab dan halus. Sudah banyak tipetipe masker wajah yang dijual bebas. Namun, jangan asal beli karena beda masker,
beda kegunaan. Perlu dipastikan bahwa masker yang digunakan sesuai dan cocok
untuk jenis kulit wajah Anda. Setelah memastikan jenis kulit wajah dan
permasalahannya, pilihlah jenis masker yang tepat. Berikut panduannya;

Kulit Kering

14

Yang perlu dicari; masker wajah yang memiliki formula dengan kemampuan
menahan kelembaban air pada kulit, seperti hyaluronic acid dan gliserin. Produk
dengan kandungan vitamin E dan minyak zaitun juga bisa membantu menjaga
kelembaban pada kulit. Umumnya, masker wajah untuk kulit kering tak memiliki
iritan sehingga bisa digunakan cukup sering, misalnya seminggu sekali.
Aplikasikan di seluruh bagian wajah, termasuk daerah mata dan sekitar bibir,
jangan lupakan daerah leher (Aida, 2009).

Kulit yang mulai terlihat garis-garis halus


Untuk wajah dengan garis-garis halus diperlukan formula yang memiliki
kandungan retinol, glycolic acid, atau peptida yang membantu mengatasi kulit
dengan garis halus. Tak ada masker wajah yang bisa benar-benar menghapus
keberadaan keriput, namun zat-zat tadi bisa membuat kulit terlihat lebih kenyal
sementara dan membuatnya lebih mulus. Namun, glycolic acid bisa mengiritasi
kulit, jadi jangan gunakan terlalu sering, beri jeda setidaknya 2 minggu antar
pemakaian. Hindari pemakaian dekat area mata dan mulut. Aplikasikan di daerah
lain pada wajah, juga di daerah lain yang rentan terekspos sinar matahari, seperti
bagian atas (punggung) telapak tangan dan leher (Aida, 2009).

Kulit yang rentan berjerawat


Karena kulit yang rentan berjerawat merupakan kulit yang teriritasi atau
meradang, maka diperlukan masker wajah yang tak memiliki efek inflamatori,
seperti salicylic acid (yang membantu mengelupas kulit dan membersihkan poripori), juga formula dengan kandungan benzoyl peroxide, plus sulfur untuk
membantu membunuh bakteri. Untuk mengurangi efek mengeringkan, gunakan
setidaknya seminggu sekali, fokuskan penggunaan di daerah wajah yang
cenderung berjerawat, seperti daerah T, tetap hindari daerah mata dan mulut
(Aida, 2009).

Kulit Sensitif
Kulit wajah yang amat putih, seringkali memiliki tingkat sensitivitas lebih
tinggi, sehingga cenderung memerah. Pilih masker wajah yang memiliki
kandungan aloe vera, chamomile, mentimun, maple, dan teh hijau yang bisa
mengurangi kemerahan dan peradangan sementara. Formula sulfur, licorice, dan
xanthine bisa membantu menghilangkan penampakan garis-garis kapiler darah
di wajah. Mulai dengan mengaplikasikan seminggu sekali. Jika menunjukkan
15

perubahan dan tak ada alergi, bisa ditingkatkan dengan penggunaan seminggu
dua kali. Masker semacam ini cukup aman digunakan di seluruh bagian wajah.
Untuk menghapus maskernya, cukup gunakan jari, jangan gunakan kain atau
handuk, supaya tidak membuat kulit teriritasi (Aida, 2009).
Penggunaan

masker

pada

wajah

memiliki

beberapa

manfaat.

Selain

melembutkan kulit, fungsi masker adalah membuka pori-pori yang tersumbat


karena kotoran, debu, maupun sisa kosmetik yang tidak bisa hilang karena
pembersih biasa. Masker juga dapat mengembalikan kelembaban dan kehalusan
kulit. Memberi masker pada wajah sama dengan merilekskan otot-otot wajah.
Sebaiknya gunakan masker 1-2 kali seminggu, kulit akan tampak cerah dan
kencang (Aida, 2009).
Formulasi Sediaan :

Masker
Ubi mengandung vitamin A (beta-carotene) dan vitamins C and E. Semua ini

efektif berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi kulit.


Masker untuk meremajakan kulit dan menghaluskannya
Bahan :
% berat
A. Imwitor 960
5.0
Dynasan 11o
3.0
Miglyol 812
5.0
Miglyol 840
5.0
Asam Stearat
5.0
Wheat Germ Oil
5.0
Setil Alkohol
1.0
Antioksidan
q.s
B. Bahan Pengawet
q.s
Air
50.3
C. Trietanolamin
0.9
D. Hydrolize Elastin
7.0
Extrapon Phytozell-Special
5.0
Extrapon Phytostimulan Special
8.0
Pewangi
q.s
Cara membuat:
A dipanaskan sampai 75-80 C. Panaskan juga B pada suhu yang sama dan campurkan C ke B.
Seterusnya emulsikan B+C ke A dan dinginkan. Setelah dingin, tambahkan D ke emulsi.
Body Scrub (Lulur)
Bahan:
1. A-C 617
2. Asam Stearat
3. Lanolin Oil
4. Isopropil Palmitat
5. Sorbitan Monostearat
6. Polyoxyethylene 20 sorbitan monostearat

% berat
2.0
0.5
6.0
12.5
1.3
1.8
16

7. Sorbitol 70%
5.0
8. Carbomer 940
0.3
9. Diazolidinyl Urea
0.8
10. Antioksidan
q.s
11. Air
69.6
12. Trietanolamin (TEA)
0.2
13. Pewangi
q.s
14. ACUSCRUB 50 atau 51
10 bagian
Cara membuat:
Timbang 1-6 kemudian dipanaskan sampai 90C. Kemudian timbang 7-11 dan dipanaskan
dengan agitasi menggunakan homomixer sampai 85C. Gabungkan 1-11 dan campurkan sampai
homogen. Kemudian tambahkan TEA dan aduk hingga terbentuk cream yang homogen.
Dinginkan hingga 55C dan tambah pewangi dan ACUSCRUB 50 atau 51 dengan pengadukan
perlahan. (Flick, E.W. 1999).

j. Sabun
Ada 3 sifat utama sabun yang mengganggu kulit, yaitu :
1. alkalisasi
2. pengurangan minyak kulit (degreasing)
3. pengendapan kalsium sabun di lapisan tanduk kulit (Tranggono, 2009).
Kelemahan sabun dapat di atasi dengan cara :
1. Alkalisasi : penambahan deterjen, misalnya sulfonated fatty alcohol
sehingga terjadi campuran sabun dengan deterjen yang memiliki reaksi
netral dan tidak alkalis. Penambahan asam keras tidak mungkin,
sedangkan penambahan asam lemak menyebabkan kosmetik
pembersih itu mudah tengik (Tranggono, 2009).
2. Degreasing : penambahan superfatting agents seperti lanolin, derivat
lanolin, fatty alcohols, fatty acid monoglycerides, fatty acid
alkylolamides, dan lechitin (Tranggono, 2009).
3. Pengendapan kalsium : penambahan CMC dan produk-produk kondensi
protein-fatty acids. Cara terbaik untuk mencegah pengendapan
kalsium dalam air sadah adalah dengan penambahan surfaktans
dengan daya dispersi yang baik. Kombinasi sabun-deterjen telah
terkenal di pasaran (Tranggono, 2009).
Sejak lama sabun mandi menjadi bahan pembersih kulit terpenting.
Komposisi normal dari suatu sabun mandi lebih kurang sebagai berikut :
Asam-asam lemak (sebagai garam Na)

78-80%
17

Gliserol

0-1%

Garam biasa

0,2-0,5%

Alkali bebas

0,03-0,05%

Rosin

0-2%

Superfatting agents
Antioxidan
Parfum
Aquadest

0-2%
qs
0,5-3,0%
100% (Tranggono,

2009).
Formula yang digunakan dalam membuat sabun mandi cair :
Minyak kelapa 30 ml
KOH 16 ml
Na CMC 1 gram
Asam stearat 0,5 gram
BHA 1 gram
Ubi ungu 6 gram
Aquades ad 100 ml
Pembuatan Sabun Mandi Cair :
a) Semua bahan ditimbang dengan seksama.
b) Dimasukkan minyak kelapa atau minyak zaitun sebanyak 30 ml ke dalam
gelas kimia, kemudian ditambahkan dengan kalium hidroksida 40%
sebanyak 16 ml sedikit demi sedikit sambil terus dipanaskan pada suhu
50C hingga mendapatkan sabun pasta.
c) Sabun pasta ditambahkan dengan + 25 ml aquades, lalu dimasukkan
natrium karboksi metil selulosa yang telah dikembangkan dalam aquades
panas, diaduk hingga homogen.
d) Kemudian ditambahkan asam stearat, diaduk hingga homogen.
e) Dimasukkan butil hidroksi anisol, lalu diaduk hingga homogen.
f) Dimasukkan ubi ungu, diaduk hingga homogen.
g) Sabun cair ditambahkan dengan aquades hingga volumenya 100 ml, lalu
diaduk hingga homogen.
h) Saring dengan kain saring dan tambahkan parfum atau bahan tambahan
lain
18

i)

Masukkan ke dalam wadah bersih yang telah disiapkan (Soebagio et.al.,

2004).

KOH dalam sabun tidak boleh terlalu banyak,karena akan mengiritasi


kulit.

Surfaktan, untuk mengikat dan mengangkat kotoran serta


menghasilkan busa

CMC sebagai bahan pengemulsi untuk menstabilkan cairan. Bahan ini


juga sering digunakan untuk makanan sehingga dapat diperoleh di toko
bahan pembuatan roti atau bahan-bahan kimia.

Pengawet, mencegah rusaknya produk karena ditumbuhi oleh mikroba,


misalnya EDTA atau Na-benzoat. Dapat diperoleh di toko bahan kimia
atau bahan-bahan roti.

Parfum, pewarna atau bahan tambahan lain. Bahan ini disesuaikan


dengan penggunaan sabun (Sumarah dan Widodo, 2009).

k. Cat Kuku
Cat kuku sama esensialnya seperti lipstick sebagai bagian dari makeup. Jika kuku memakai cat kuku permukaan kuku akan tertutup oleh
lapisan cat kuku yang tidak tembus udara sampai berhari-hari yang
akhirnya dilarutkan dengan suatu pelarut yang sedikit banyak bersifat
degreasing (Tranggono, 2009).
Berlawanan dengan preparat lain di dalam kelompok kosmetik
dekoratif, bahan utama cat kuku bukan zat pewarna melainkan bahan
pembentuk lapisan film yang tak tembus air dan udara serta jenis-jenis
resin. Secara garis besar, bahan-bahan dalam cat kuku adalah sebagai
berikut :
1. Bahan-bahan pembentuk lapisan film
Misalnya nitrocelullose, cellulose acetate, cellulose aceto butyrate,
ethyl cellulose dan vinyl resin. Tetapi yang terbaik sejak dulu sampai
sekarang adalah nitrocllulose.
19

2. Plasticizer
Karena larutan nitrocellulose yang mengering di permukaan kuku akan
memebentuk lapisan yang keruh dan mudah terkelupas, maka cat kuku
perlu di tambah bahan plasticizer, misalnya ester-ester polybasic acid,
castor oil, champor, derivat urea, butyl stearate.
3. Resin-resin
Misalnya gum damar, benzoic resin dan resin alam lainnya, tetapi yang
paling sering digunakan adalah resin sulfonamide-formaldehyde.
Tujuan pemakaian resin adalah agar cat kuku lebih rekat dan lebih
tebal.
4. Pelarut
Pelarut adalah cairan organik volatil yang dapat mengombinasikan
semua bahan menjadi suatu preparat kental yang homogen. Umumnya
campuran digunakan berbagai pelarut. Baik pelarut maupun uap tidak
boleh bersifat iritan.
5. Bahan-bahan pewarna
Umumnya digunakan adalah kombinasi pigmen dengan lakes, karena
soluble dyes saja akan membuat kuku kurang mendalam dan kurang
intens.
Dari ubi ungu jg dapat digunakan sebagai zat pewarna cat kuku
(Tranggono, 2009).

20

Contoh formulasi cat kuku


I
Nitrocellulose
Dibutyl phthalate

II
4,0

Dioctyl adipate

III
7,0

5,0
-

13,1
-

13,4

Triethyl phosphate

6,5

Champor

3,0

Plasticizer

4,0

Polypropyl methacrylate

18,6

Polivinyl acetate

8,0

Acetone

3,0

Butyl acetate

23,9

Methylene chloride

30,0

Ethylene glycol monomethyl ether

28,0

35,0

Diethylene glycol monomethyl ether -

2,0

Ethyl alcohol

14,0

25,6

Toluene

23,9

Coloring agents

0,4

Perfume oil

6,0

(Tranggono, 2009).
Keterangan :
1. U. S. Patent
2. German Patent
3. Keithler (Tranggono, 2009).

21

DAFTAR PUSTAKA

Aida. 2009. Pilih-pilih Masker Wajah Sesuai Jenis Kulit. http://www.bogor.net/index.php?


option=com_content&view=article&id=701&Itemid=83
Aini, Sandra. 2009. Pasta gigi. http://klipingut.wordpress.com/2009/11/26/karl-augustlingner-1861-1916-dari-pasta-gigi-bubuk-hingga-odol-mouthwash/
Baliaromaticspa.

2008.

Manfaat

Body

Scrub

Untuk

Kecantikan.

http://baliaromaticspa.wordpress.com/2008/11/18/manfaat-body-scrub-untukkecantikan/
Cassanova. 2008. Mascara. http://www.cassanova-id.com/forum/showthread.php?p=39820
Dinda. 2008. Sediaan Lipstick. http://medicafarma.blogspot.com/2008/09/sedian-lipstik.html
Dr

Leenawaty

Limantara.

2007.

Body

Scrub:

Melancarkan

Peredaran

Darah.

http://pengobatan.wordpress.com/2007/06/04/body-scrub-melancarkan-peredarandarah/
Flick, E.W. 1996. Cosmetic and toiletry formulations edisi 5. Noyes Publications. United
states of America.
Flick, E.W. 1999. Cosmetic and Toiletry Formulations edisi 7. Noyes Publication. New York
Flick,

Ernest

W.

1999.

Cosmetic

and

Toiletry

Formulations

2 nd

Edition.

http://books..google.co.id/
Flick,

Ernest

W.2007.

Cosmetic

and

Toiletry

Formulations.Volume

3.

http://www.gigapedia.com
Indah. 2009. Pasta gigi. http://ggkarir.com/_fla.php?_fla=produk&pro_id=1331
Ista.

2009.

Mascara.

http://fashionista-guidetostyle.blogspot.com/2009/08/seputar-

maskara.html

22

Kamissore. 2009. Ramuan Lulur Tradisional. http://kamissore.blogspot.com/2009/08/ramuanlulur-tradisional.html


Marta.

2009.

Pewarna

Makanan

Antosianin.

http://marta1229.wordpress.com/2009/06/01/pewarna-makanan-antosianin/
Muhrochim.

2009.

Pasta

gigi.

http://www.blogcatalog.com/search.frame.php?

term=pasta+gigi&id=56f993f7650d84ab82559343816643d3
Nurhidayat.

2008.

Ekstraksi

Antosianin

dari

Ubi

Jalar

.http://ptp2007.wordpress.com/2008/07/08/ekstraksi-antosianin-dari-ubi-jalar/
Sanchia. 2009. Kosmetika Mata. http://san-chia.blogspot.com/2009/12/kosmetika-mata.html
Soebagio, B., Sriwidodo dan Anggraini, I. 2004. Formulasi Sabun Mandi Cair dengan Lendir
Lidah

Buaya.

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-

content/uploads/2009/04/formulasi_sabun_mandi_cair_dengan_lendir_daun_lidah
_buaya.pdf
Sumarah,

dan

Widodo,

W.

2009.

Seri

Budaya

Jarak

Kepyar.

http://books.google.co.id/books?
id=M0fmrp1lJGwC&pg=PA109&dq=cara+membuat+sabun+cair&client=firefoxa&cd=2#v=onepage&q=cara%20membuat%20sabun%20cair&f=false
Tranggono, R. 2009. BP : Ilmu Pengetahuan Kosmetik. http://books.google.co.id/books?
id=1Pu7FYDfTNoC&pg=PA71&dq=formulasi+sabun+cair&client=firefoxa#v=onepage&q=formulasi%20sabun%20cair&f=false

23

Anda mungkin juga menyukai