Presentasi Forced-Damped Vibration
Presentasi Forced-Damped Vibration
FORCED-DAMPED VIBRATION
Sekarang, jika massa disubjekan sebagai gaya yang
berisolasi F= F0 sin wt , maka gaya yang
bekerja pada massa ditunjukan sebagai gaya
yang berisolasi
F= F0 sin wt (gaya kebawah)
Gaya inersia = mx
(gaya keatas)
Gaya redaman = cx (gaya keatas)
Gaya pegas = sx
(gaya keatas)
atau
FORCED-DAMPED VIBRATION
Solusi lengkap dari persamaan ini terdiri dari dua bagian, fungsi yang saling melengkapi (CF)
dan Integral khusus (PI).
FORCED-DAMPED VIBRATION
FORCED-DAMPED VIBRATION
FORCED-DAMPED VIBRATION
Getaran bebas teredam ditunjukan dengan bagian pertama (CF) menjadi dapat diabaikan
dengan waktu sebagai e- = 0. Respon steady-stade dari sistem kemudian diberikan dengan
bagian kedua (PI).
Amplitude dari respon steady-state diberikan sebagai berikut
FORCED-DAMPED VIBRATION
Persamaan tersebut adalah bentuk non-dimensi dan lebih sesuai untuk analisa. Perlu dicatat
bahwa numerator F0 /s adalah defleksi satatis dari kekakuan pegas s dibawah beban F0 .
Frekuensi dari gaya getaran stedy state adalah sama dengan getaran impressed.
fadalah fase istirahat dari perpindahan relatif ke vektor kecepatan
Solusi khusus dari persamaan gerak dapat juga didapatkan dengan grafik.
Asumsikan bahwa perpindahan dari getaran massa dibawah aksi yang diberikan gaya
harmonnis sederhana F0 sin wt juga harmonis sederhana dan fase istirahat dengan
jumlah f. Kemudian,
FORCED-DAMPED VIBRATION
Dimana A adalah amplitudo dari getaran. Subtitusikan nilai ini dalam persamaaan
Gaya dan jumlah vektor yang sama ditunjukan pada gambar 2 dalam segitiga ABC
FORCED-DAMPED VIBRATION
Vektor-vektor ditunjukan darotasi sudutlam diagram yang relatif tetap satu sam lain dan
rotasi dengan kecepatan sudut w.
FORCED-DAMPED VIBRATION
FORCED-DAMPED VIBRATION
FORCED-DAMPED VIBRATION
Secara praktis, faktor pembesaran tidak dapat mencapai tak terhingga karean gesekan yang
cenderung meredam getaran. Bagaimanapun, amplitudo dapat mencapai nilai yang sangat tinggi.
Gambar 3 menunjukan plot dari fase sudut vs rasio frekuensi untuk perbedaaan nilai dari z.
Terlepas dari jumlah getaran. Amplitudo maksimum dari getaran terjadi sebelum rasio
mencapai kesatuan atau ketika frekuensi dari getaran gaya kurang dari getaran tak
teredam.
Fase sudut bermacam-macam tediri dari nol pada frekuensi rendah sampa 180 o pada
frekuensi yang sangat tinggi. Hal ini berubah dengan cepat dekat dengan resonansi
dan 90o
pada resonansi yang terlepas dari redaman.
Dengan tidak adanya redaman, fase sudut tiba-tiba berubah dari nol ke 180 o pada
resonansi
Contoh Perhitungan 1
1. Sebuah mesin mempunyai massa 2,5 kg dan bergetar. Sebuah gaya harmonik
sebesar 30 N bekerja pada bagian dan menyebabkan amplitudo resonansi sebesar
14 mm dengan periode 0,22 detik. Cari koefisien redaman. Jika frekuensi gaya
diubah menjadi 4 Hz, tentukan peningkatan amplitudo dari getaran dipaksakan
ketika damper dihilangkan.
Contoh Perhitungan 1
Penyelesaian :
m = 2,5 kg, Fo = 30 n, A = 14 mm, T = 0,22 s
= 2/T = 2/0,22 = 28,56 rad/s
Contoh Perhitungan 1
Contoh Perhitungan 2
2. Sebuah single-silinder mesin diesel vertikal memiliki massa 400 kg dan dipasang
pada frame chassis baja. Defleksi statis karena berat chassis adalah 2,4 mm.
Massa mesin sebesar 18 kg dan stroke engine adalah 160 mm. Sebuah dashpot
dengan koefisien redaman 2 N/mm/s juga digunakan untuk meredam getaran.
Pada getaran dalam steady state, tentukan:
(i) amplitudo getaran jika poros penggerak berputar pada 500 rpm.
(ii) kecepatan poros penggerak ketika resonansi terjadi.
Contoh Perhitungan 2
Penyelesaian
m
= 400 kg
c
= 2000/N/m/s
= 2,4 mm = 0,0024 m
N
= 500 rpm
r
= 80 mm
= 2 x 500 / 60 = 52,36 rad/s
Sekarang,
s x = m x g
s x 0,0024 = 400 x 9,81
s = 1,635 x 106 N/m
Contoh Perhitungan 2
Gaya sentrifugal didapatkan :
Fo = mr2 = 18 x 0,08 x (52,36)2 = 3948 N
Contoh Perhitungan 2
3.
Contoh Perhitungan 2
Penyelesaian :
m = 15 kg, = 12 mm, Fo = 100 n, f = 6 Hz
Frekuensi natural fn =
Gerakan menjadi aperiodic ketika frekuensi redaman adalah nol atau critically damped
( = 1)
Contoh Perhitungan 2
C = Cc = 2mn = 2 x 15 28,59 = 857 N/m/s
= 0,857 N/mm/s
Jadi gaya yang dibutuhkan sebesar 0,857 N pada kecepatan 1 mm/s.
Contoh Perhitungan 2