Tinjauan Pustaka
(seperti: tulang, diskus, atau benda asing) masuk atau mengenai spinal dan
merusakkan spinal cord atau suplai darah.
2. Anatomi dan Fisiologi Vertebra
A. Kolumna vertebra
Kolumna vertebra menyangga berat tubuh dan melindungi medulla
spinalis. Kolumna ini terdiri dari vertebra-vertebra yang dipisahkan diskus
fibrokartilago intervertebral. (Sloane, 2004)
1) Ada tujuh tulang vertebra serviks, 12 vertebra toraks, 5 vertebra lumbal,
dan 5 tulang vertebra sakrum yang menyatu menjadi sakrum dan tiga
sampai lima tulang koksigeal yang menyatu menjadi tulang koksiks.
2) Ke-31 pasang saraf spinal keluar melalui foramina (foramen)
intervertebralis di antara vertebra yang letaknya bersebelahan. 31 saraf
spinal tersebut antara lain :
a. 8 pasang saraf servikal,
b. 12 Pasang saraf Torakal,
c. 5 Pasang saraf Lumbal,
d. 5 Pasang saraf Sakral ,
e. 1 pasang saraf koksigeal
Akar saraf lumbal dan sakral terkumpul yang disebut dengan Cauda
Equina. Setiap pasangan saraf keluar melalui Intervertebral foramina. Saraf
Spinal dilindungi oleh tulang vertebra dan ligamen dan juga oleh meningen
spinal.
Pada orang dewasa, medula spinalis lebih pendek daripada kolumna
spinalis. Medula spinalis berakhir kira-kira pada tingkat diskus intervertebralis
antara vertebra lumbalis pertama dan kedua. Sebelum usia 3 bulan, segmen
medula spinalis, ditunjukkan oleh radiksnya, langsung menghadap ke vertebra
yang bersangkutan. Setelah itu, kolumna tumbuh lebih cepat daripada medula.
Radiks tetap melekat pada foramina intervertebralis asalnya dan bertambah
panjang ke arah akhir medula (conus terminalis), akhirnya terletak pada
tingkat vertebra lumbalis ke-2. Di bawah tingkat ini, spasium subarakhnoid
yang seperti kantong, hanya mengandung radiks posterior dan anterior yang
membentuk cauda equina. Kadang-kadang, conus terminalis dapat mencapai
sampai tingkat vertebra lumbalis ke-3.
Radiks dari segmen C1 sampai C7, meninggalkan kanalis spinalis melalui
foramina intervertebralis yang terletak pada sisi superior atau rostral setiap
vertebra. Karena bagian servikalis mempunyai satu segmen lebih daripada
vertebra servikalis, radiks segmen ke-8 meninggalkan kanalis melalui
foramina yang terletak antara vertebra servikalis ke-7 dan torasikus ke-1. Dari
sini ke bawah, radiks saraf meninggalkan kanalis melalui foramina yang lebih
bawah.
Antara C4 dan T1, dan juga antara L2 dan S3, diameter medula spinalis
membesar. Intumesensia servikalis dan lumbalis ini terjadi karena radiks dari
separuh bawah bagian servikalis naik ke pleksus brakhialis, mempersarafi
ekstrimitas atas, dan yang dari regio lumbo-sakral membentuk pleksus
lumbosakralis, mempersarafi ekstrimitas bawah.
Pembentukan pleksus-pleksus ini menyebabkan serat-serat dari setiap
pasang radiks bercabang menjadi saraf-saraf perifer yang berbeda; dengan
kata lain, setiap saraf perifer dibuat dari serat beberapa radiks segmental yang
berdekatan. Ke arah perifer dari saraf, serat saraf aferen berasal dari satu
radiks dorsalis yang bergabung dan mensuplai daerah segmen tertentu dari
kulit, disebut dermatom atau daerah dermatomik.
Dermatom berjumlah sebanyak radiks segmental. Dermatom-dermatom
letaknya saling tumpang tindih satu sama lain, sehingga hilangnya satu radiks
saja sulit untuk dideteksi. Harus terjadi hilangnya beberapa radiks yang
berdekatan supaya dapat timbul hilangnya sensorik dari karakter segmental.
Dermatom berhubungan dengan berbagai segmen radiks medula spinalis,
sehingga mempunyai nilai diagnostik yang besar dalam menentukan tingkat
ketinggian dari kerusakan medula spinalis.
Otot
Saraf
Pleksus servikalis C1-C4
Mm. koli profundi (M.
Saraf servikalis
sternokleidomastoideus, M.
C1-C4
trapezius)
Mm. skaleni
C3-C5
I.
inspirasi
Saraf frenikus
Inspirasi
II.
Diafragma
C3-C5
Pleksus brakhialis C5-T1
Saraf torakalis anterior
lengan,
minor
C5-T1
Menurunkan bahu ke
dorsoventral
Saraf torakalis longus
Fiksasi skapula selama
M. seratus anterior
C5-C7
mengangkat lengan
Saraf skapularis dorsal
Elevasi dan aduksi
M. levator skapula,
Mm. rhomboidei
C4-C5
spinalis
Saraf supraskapularis
Mengangkat dan
M. supraspinatus,
C4-C6
M. infraspinatus
C4-C6
eksorotasi lengan,
Eksorotasi lengan pada
sendi bahu
Saraf torakalis dorsal
Endorotasi sendi bahu;
M. latissimus dorsi,
C5-C8
M. teres major,
dorsal;
menurunkan lengan
pleksus)
M. subskapularis
yang terangkat
Saraf aksilaris
Abduksi lengan ke garis
M. deltoideus
C5-C6
M. teres minor
C4-C5
horizontal,
Eksorotasi lengan
Saraf muskulokutaneus
Fleksi lengan atas dan
M. biseps brakhii,
C5-C6
M. korakobrakhialis,
C5-C7
M. brakhialis
C5-C6
Saraf medianus
C5-C6
M. pronator teres
C5-C6
Fleksi tangan,
M. palmaris longus
C7-T1
M. fleksor digitorum
C7-T1
falangs tengah,
superfisialis
C6-C8
M. fleksor digitorum
C7-T1
profundus (radial)
M. abduktor polisis brevis
C7-T1
C7-T1
Oposisi metakarpal I
C6-C7
Saraf medianus
C8-T1
tangan,
jari tangan,
C8-T1
C7-T1
pembengkokan ke arah
ulnar jari tangan,
Fleksi falangs proksimal
M. fleksor digitorum
C7-T1
profundus (ulnar)
Aduksi metakarpal I,
M. aduktor polisis
C8-T1
M. abduktus digiti V
C8-T1
M. oponens digiti V
C7-T1
Saraf ulnaris
C7-T1
Pembengkokan falangs
C8-T1
proksimal, meregangkan
dan dorsalis
IV
metakarpofalangeal,
C6-C8
Fleksi siku,
ankoneus
C5-C6
M. brakhioradialis
C6-C8
Ekstensi falangs
M. ekstensor digitorum
C6-C8
Ekstensi falangs
M. ekstensor digiti V
C6-C8
proksimal jari V,
C6-C8
M. supinator
C5-C7
C6-C7
C7-C8
Abduksi metakarpal I:
ekstensi radial dari
tangan,
Ekstensi ibu jari tangan
M. ekstensor indisis
proprius
C6-C8
ibu jari,
Ekstensi falangs
proksimal jari II
Elevasi iga; ekspirasi;
N. toracis
kompresi abdomen;
anterofleksi dan
abdominalis
T1-L1
laterofleksi tubuh.
III.
M. iliopsoas
pinggul,
Fleksi dan endorotasi
L2-L3
M. sartorius
tungkai bawah,
Ekstensi tungkai bawah
L1-L3
L2-L4
M. quadriseps femoris
M. pektineus
L2-L3
M. aduktor longus
L2-L3
M. aduktor brevis
L2-L4
M. aduktor magnus
L3-L4
M. grasilis
L2-L4
M. obturator eksternus
L3-L4
IV.
superior
paha,
minimus
L4-S1
L4-L5
M. piriformis
L5-S1
M. gluteus maksimus
L4-S2
pinggul,
M. obturator internus
L5-S1
Eksorotasi paha
Mm. gemeli
M. quadratus
L4-S1
Saraf skiatikus
M. biseps femoris
L4-S2
M. semitendinosus
L4-S1
M. semimembranosus
L4-S1
Saraf peronealis
M. tibialis anterior
profunda
kaki,
M. ekstensor digitorum
L4-L5
L4-S1
kaki,
M. ekstensor digitorum
L4-S1
brevis
L4-S1
L4-S1
Pengangkatan dan
pronasi bagian luar kaki
Mm. peronei
superfisialis
L5-S1
Saraf tibialis
M. gastroknemius
dalam supinasi,
M. triseps surae
L5-S2
M. soleus
Supinasi dan fleksi
M. tibialis posterior
L4-L5
L5-S2
L5-S2
jari kaki,
S1-S3
S1-S3
sfingter
S2-S4
rectum
B. Struktur khas vertebra
1) Badan atau sentrum menyangga sebagian besar berat tubuh.
2) Lengkung saraf (vertebra), yang terbentuk dari dua pedikel dan lamina,
membungkus rongga saraf dan menjadi lintasa medulla spinalis.
3) Sebuah prosesus spinosa menonjol dari lamina ke arah posterior dan
inferior untuk tempat perlekatan otot.
4) Prosesus transversa menjorok ke arah lateral.
3. Komplikasi
a.Neurogenik shock.
b. Hipoksia.
c.Gangguan paru-paru
d. Instabilitas spinal
e.Orthostatic Hipotensi
f. Ileus Paralitik
g. Infeksi saluran kemih
h. Kontraktur
i. Dekubitus
j. Inkontinensia blader
k. Konstipasi