Anda di halaman 1dari 10

1.

- blocker
Beta bloker digunakan pada pasien gagal jantung stabil ringan, sedang atuau berat.
Terbukti menurunkan angka masuk rumah sakit, meningkatkan klasifikasi fungsi dan
menurunkan mortalitas.
Tabel 2.11 Cara Pemakaian Penyekat Beta
2. Antagonist Reseptor Aldosteron
Penambahn penyekat enzim dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas.
Tabel 2.12 Pemakaian dan dosis Spironolakton

3. Antagonist Penyekat Reseptor Angiotensin II


Merupakan alternatif pengobatan bila pasien tidak toleran terhadap penyekat enzim
konversi angiotensin, efektif pada gagal jantung kronik untuk menurunkan morbiditas dan
mortalitas.
Tabel 2.13. Penyekat Angiotensin II yang tersedia dan Dosis
4.

Glikosida Jantung (Digitalis)


Pemberian glikosida digitalis meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung

menyebabkan penurunan volume distribusi aksi, jadi meningkatkan efisiensi kontraksi. Efekefek ini menyebabkan reduksi kecepatan jantung dan kebutuhan oksigen otot jantung
berhenti (berkurang).
5. Vasodilator
Vasodilator dapat menurunkan secara selektif beban jantung sebelum kontraksi,
sesudah kontraksi atau keduanya. Namun tidak mempunyai efek terhadap mortalitas, tetapi
dapat menurunkan angka kekerapan rawat inap
6. Hidralazin-isosobid Dinitrat
Hidralazin adalah obat yang murni mengurangi beban jantung setelah konstraksi yang
bekerja langsung pada otot polos arteri untuk menimbulkan vasodilatasi, utamanya berguna
dalam pengobatan reguitasi mitral kronis dan insufisiensi aorta.
7. Nitrat
Terutama berkhasiat venodilator sehingga bermanfaat untuk menyembuhkan gejalagejala penumpukan vena dan paru-paru. Obat golongan ini mengurangi iskemia otot dengan

menetralkan tekanan pengisian ventrikel dan dengan melebarkan arteri koroner secara
langsung.
8. Obat Penyekat Kalsium
Obat ini menyebabkan relaksasi otot polos pembuluh darah dan penghambat
pemasukan kalsium kedalam sel otot jantung. Kegunaan pokok obat ini dalam terapi gagal
jantung adalah berasal dari pengurangan iskemia pada pasien dengan penyakit jantung
koroner yang mendasari.
9. Inotropik Positif
Obat-obat inotropik positif meningkatkan kontraksi otot jantung dan meningkatkan
curah jantung.
10. Anti trombolitik
Pemakaian obat ini pada gagal jantung kronik disertai fibrilsi atrium, riwayat
tromboemboli, dan gagal jantung dengan penyakit jantung koroner
11. Anti Aritmia
Penggunaan obat anti aritmmia apabila gagal jantung diserta supraventrikel dan ventrikel
aritmia.
Tabel 2.14. Petunjuk Pilihan Obat pada gagal Jantung Kronik

Tabel 2.15. Terapi Pasien menurut Derajat Gagal Jantung

Gambar 3.6

Patofisiologi Gagal Jantung dan Cara Kerja Obatnya

Gambar 3.7 Algoritma Terapi Gagal Jantung Kongestif

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 DASAR PENEGAKAN DIAGNOSIS
ANAMNESA : Pasien datang ke IGD dengan keluhan sakit perut sebelah atas yang tidak
berkurang dan perut perut terasa membesar walaupun dengan istirahat sejak
3 hari yang lalu , sesak nafas disertai bengkak di tungkai kaki terjadi sejak
3 bulan yang lalu hilang timbul. Keluhan berkurang bila pasien beristirahat.
Pada malam hari pasien mengeluh batuk dan sesak, keluhan berkurang
apabila pasien tidur dengan 2 bantal. Pasien mengeluh badan mulai demam
dan terjadi penurunan berat badan bertahap selama 4 bulan. Selama 3 bulan
keluhan pasien pernah berobat kedokter tetapi obat tidak diminum. Pasien
mengurangi keluhan dengan beristirahat minum madu dan susu
PEMERIKSAAN FISIK :
Keadaan Umum
Tampak sakit berat, Kesadaran composmentis, GCS 456.

Vital Sign
BB
TB
TD
Nadi
RR
T
SpO2

::: 140/80
: 112
:: 38 C
: 80%

Kg
cm
mmHg
kali/menit, regular/ iregular
kali/menit

Thoraks
Simetris ( + ), bentuk normochest, retraksi intercostal ( + ), retraksi
subpraklavicular ( + ),
Jantung : kesan membesar
Paru

: cairan +/-

Abdomen
venektasi (-), P: terdapat acites, P: supel, nyeri tekan (-), hepatomegali
Ekstremitas
palmar eritema (-/-),
akral dinginoedem
+

ulkus

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

Blood Gas Analyse (BGA) tanggal 2/10/2014


Natrium

137,1

Faal Ginjal tanggal 2/10/2014


Uric acid
Faal Hepar tanggal 2/10/2014
SGOT
194
SGPT
66
Darah Lengkap tanggal 2/10/2014
Hemoglobin
10,3
Hematokrit
33,2
RDW-CV
15,5
Monosit
15,2
EKG
HR 111 bpm
OMI Anterior Low Voltage

7,6

Foto Thorax
- Cardiomegali dengan aorta sclerosis
- Congestif pulmonum
- Efusi pleurs dextra

Differential Diagnose : OMI, Gagal jantung kanan, gagal jantung kiri, Congestive
Gagal Jantung KOngestif, TBC
1. TUBERKULOSIS PARU
Penyakit ini disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis)
Gejala dan tanda :
Batuk produktif, batuk darah, sesak nafas, nyeri dada, keringat malam, berat badan turun,
demam,
Pemeriksaan Penunjang :
Positif kuman TB, pada radiologi adanya efusi pleura unilateral, bercak milier, LED
meningkat 18
Pada pasien ini mengalami batuk malam hari, demam dan ada penurunan berat badan
tetapi secara bertahap tidak tiba-tiba, tidak ada keringat malam dan batuk berdarah. Tidak ada
nyeri dada. Pemeriksaan radiologi ada efusi pleura tetapi juga ada edema paru dan
cardiomegali. Pemeriksaan darah lengkap LED dan Leukosit sebagai tanda infeksi bakteri
masih normal. Sehingga pasien ini tidak menderita TBC paru.
2. PNEUMONIA
Tanda dan Gejala : Batu dahak purulent, Sesak nafas disertai nyeri dada, Demam tinggi.
Pemeriksaan penunjang : pada darah lengkap terdapat leukositosis, leukopenia, rontgen
thorax terdapat distribusi infiltrat pneumonia
Pada pasien ini terjadi sesak nafas dan batuk tetapi tidak purulen, ada demam tetapi
tidak terlalu tinggi, tidak ada nyeri dada. Pada pemeriksaan laboratorium tidak ada
leukositisis dan tidak ada infiltrat paru pada foto rontgen thorax.
3. EFUSI PLEURA :
Tanda dan Gejala : Sesak timbul bila cairan cukup banyak dalam pleura, dapat disertai nyeri
dada Pada efusi pleura kanan px akan merasa lebih enak tidur miring kanan Batuk bila tidur
terlentang, merasa lebih enak posisi duduk, perkusi redup
Pemeriksaan penunjang : hasilnya menunjukkan adanya cairan pada pemeriksan
rontgen thorax.

Pada pasien ini terjadi sesak, dan merasa nyaman bila tidur miring kanan. Bila
terlentang semakin sesak. Pada foto rontgen thorax terdapat cairan pada paru dextra. Pasien
menderita efusi pleura.
4. OLD MIOKARD INFARK
Gejala dan tanda :
a.

Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus-menerus tidak mereda, biasanya
diatas region sternal bawah dan abdomen bagian atas, ini merupakan gejala utama.

b.

Keparahan nyeri dapat meningkat secara menetap sampai nyeri tidak tertahankan lagi.

c.

Nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk-tusuk yang dapat menjalar ke bahu dan terus
ke bawah menuju lengan (biasanya lengan kiri).

d.

Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi setelah kegiatan atau gangguan emosional),
menetap selama beberapa jam atau hari, dan tidak hilang dengan bantuan istirahat atau
nitrogliserin (NTG).

e.

Nyeri dapat menjalar ke arah rahang dan leher.

f.

Nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin, diaforesis berat, pening atau
kepala terasa melayang dan mual muntah.

Pemeriksaan Penunjang :
SGOT SGPT meningkat, pemeriksaan enzim jantung, Perubahan EKG yang terjadi pada fase
awal adanya gelombang T tinggi dan simetris. Setelah ini terdapat elevasi segmen
ST.Perubahan yang terjadi kemudian ialah adanya gelombang Q/QS yang menandakan
adanya nekrosis. 17
Pada pasien mengalami nyeri di ulu hati merasa tidak nyaman, berkurang saat
istirahat, SGOT SGPT meningkat dan ekg terdapat old miokard infark anterior

5. Gagal Jantung
Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Jantung
Tanda serta gejala penyakit gagal jantung dapat dibedakan berdasarkan bagian mana
dari jantung itu yang mengalami gangguan pemompaan darah. Gagal jantung sebelah kiri ;
menyebabkan pengumpulan cairan di dalam paru-paru (edema pulmoner), yang

menyebabkan sesak napas yang hebat. Pada awalnya sesak napas hanya dirasakan saat
seseorang melakukan aktivitas, tetapi sejalan dengan memburuknya penyakit maka sesak
napas juga akan timbul pada saat penderita tidak melakukan aktivitas. Sedangkan tanda
lainnya adalah cepat letih (fatigue), gelisah/cemas (anxity), detak jantung cepat (tachycardia),
batuk-batuk serta irama detak jantung tidak teratur (arrhythmia).
Sedangkan Gagal jantung sebelah kanan ; cenderung mengakibatkan pengumpulan
darah yang mengalir ke bagian kanan jantung, sehingga hal ini menyebabkan pembengkakan
di kaki, pergelangan kaki, tungkai, perut (ascites) dan hati (hepatomegaly). Tanda lainnya
adalah mual dan muntah, keletihan, detak jantung cepat serta sering buang air kecil di malam
hari (Nocturia)
Pemeriksaan fisik, adanya denyut nadi yang lemah dan cepat, tekanan darah menurun,
bunyi jantung abnormal, pembesaran jantung, pembengkakan vena leher, cairan di dalam
paru-paru, pembesaran hati, penambahan berat badan yang cepat, pembengkakan perut atau
tungkai.Pemeriksaan Rontgen atau X-ray (rontgent), pada bagian dada bisa menunjukkan
adanya pembesaran jantung dan pengumpulan cairan di dalam paru-paru.
3. Pemeriksaan ekokardiografi (menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan
jantung) dan elektrokardiografi (menilai aktivitas listrik dari jantung).8

Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk menegakkan diagnosis gagal jantung
kongestif :
Mayor
Paroxismal Nocturnal Dispneu (+)
distensi vena leher
ronkhi paru
Kardiomegali (+)
edema paru akut(+)
gallop S3
peninggian tekanan vena jugularis
refluks hepatojugular

Minor
edema ekstremitas (+)
batuk malam hari(+)
dispneu de effort(+)
Hepatomegali(+)
efusi pleura(+)
Takikardi
penurunan kapasitas vital sepertiga dari normal

Kesimpulan positif 3 kriteria mayor dan 5 kriteria minor, pada diagnosa gagal jantung
ditegakkan minimal ada 1 kriteria major dan 2 kriteria minor.8

Klasifikasi fungsional dari The New York Heart Association (1994), umum dipakai
untuk menyatakan hubungan antara awitan gejala dan derajat latihan fisik:
Kelas
Klas I

Gejala
tidak timbul gejala pada aktivitas sehari-hari, gejala akan timbul pada

Klas II
Klas III
Klas IV

aktivitas yang lebih berat dari aktivitas sehari-hari.


gejala timbul pada aktivitas sehari-hari.
gejala timbul pada aktivitas lebih ringan dari aktivitas sehari-hari
gejala timbul pada saat istirahat.

pada pasien ini pada saat istirahat atau tirah baring masih sesak, maka derajat
fungsional 4

Pada pasien ini mengalami gejala-gejala gagal jantung dan adanya abnormalitas
struktur jantung yaitu kardiomegali. Namun mengalami perbaikan dengan terapi medik. Pada
hasil laboratorium urinalisis ditemukan adanya leukositosis dan positif bakteri serta Ny. S
mengeluh demam yang merupakan tanda dan gejala dari infeksi, maka kesimpulannya pasien
termasuk Gagal Jantung Kongestif stage C fungsional 4 dengan infeksi sekunder
4.2 DASAR RENCANA PENATALAKSANAAN
1. Pemberian cairan infus NS dengan jumlah kebutuhan 14 tetes/menit.
Pada pasien dengan hipertensi, hipernatremia atau pasien dengan resiko gagal jantung
kongestif dapat menggunakan cairan isotonik cairan Ringer-Laktat (RL), Ringer-Asetat dan
normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%) karena osmolaritas (tingkat kepekatan)
cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di
dalam pembuluh darah. Ringer-Laktat tidak digunakan karena menyebabkan hiperkloremia
dan asidosis metabolik, karena akan menyebabkan penumpukan asam laktat yang tinggi
akibat metabolisme anaerob. Ringer-Asetat merupakan salah satu cairan kristaloid yang
cukup banyak diteliti. Larutan RA berbeda dari RL (Ringer Laktat) dimana laktat terutama
dimetabolisme di hati, sementara asetat dimetabolisme terutama di otot.
2. Pemberian oksigen dengan nasal kanul 2 lpm
Pada pasien ini mengeluh sesak napas, pada pemeriksaan fisik terjadi retraksi dinding
dada, dan terjadi edema paru karena gagal jantung kongestif. SpO2 : 80%

3. Pemberian Farmakologi :

Pada NY. S terjadi kegagalan jantung yang menyebabkan edema maka pasien diberi
diuretik Furosemid 3 x 40 mg sehari, macam-macam obat diuretik:
Pasien ini termasuk dalam derajat fungsional 4 karena gejala timbul pada saat istirahat
dan berdasarkan algoritma setelah diberi diuretik pasien gagal jantung diberi obat ACEinhibitor maka pasien diberi Captopril

3 x 12,5 mg sehari, macam-macam obat ACE-

inhibitor
:
Pasien ini termasuk dalam derajat fungsional 4 karena gejala timbul pada saat istirahat
dan berdasarkan algoritma setelah diberi blocker yang bertujuan untuk meningkatkan
klasifikasi fungsi dan menurunkan mortalitas, maka pasien diberi Bisoprolol 5mg sehari,
macam-macam obat blocker :

Pada Ny. S terdapat febris yang kemungkinan terjadi karena infeksi sekunder dari
gagal jantung dari efusi pleura, maka diberikan Levofloxacin 500 mg IV. Obat ini
diindikasikan juga untuk bronkitis kronis eksaserbasi akut, pneumonia didapat dari
lingkungan, infeksi saluran kencing, jaringan kulit dan jaringan lunak tak terkomplikasi.
Sedangkan untuk menurunkan demam pasien diberikan Paracetamol 3x 500mg tablet. Saat
dirawat pasien mengeluh tidak bisa buang air besar maka diberikan pencahar namun tidak
mengiritasi mukosa usus Laxadin syrup 60ml.19

Anda mungkin juga menyukai

  • P2K3
    P2K3
    Dokumen9 halaman
    P2K3
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen13 halaman
    Presentation 1
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Pre Test Dan Post Test
    Pre Test Dan Post Test
    Dokumen1 halaman
    Pre Test Dan Post Test
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Ortho
    Ortho
    Dokumen23 halaman
    Ortho
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kegiatan Lapangan
    Laporan Kegiatan Lapangan
    Dokumen2 halaman
    Laporan Kegiatan Lapangan
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Soal To Final Padi
    Soal To Final Padi
    Dokumen34 halaman
    Soal To Final Padi
    afifulichwan
    Belum ada peringkat
  • Kartu Pintar Difteri
    Kartu Pintar Difteri
    Dokumen2 halaman
    Kartu Pintar Difteri
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen8 halaman
    Bab Iii
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Osce Fkub Batch 1 2014
    Osce Fkub Batch 1 2014
    Dokumen216 halaman
    Osce Fkub Batch 1 2014
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • CRS
    CRS
    Dokumen33 halaman
    CRS
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • PC TB
    PC TB
    Dokumen110 halaman
    PC TB
    Yayuk Abay Tambunan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • P2K3
    P2K3
    Dokumen9 halaman
    P2K3
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Resume Jurnal
    Resume Jurnal
    Dokumen11 halaman
    Resume Jurnal
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Document 2
    Document 2
    Dokumen1 halaman
    Document 2
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Revised NEA
    Jurnal Revised NEA
    Dokumen7 halaman
    Jurnal Revised NEA
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • SWG CC
    SWG CC
    Dokumen4 halaman
    SWG CC
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Efek kombinasi tumbuhan terhadap perilaku ikan
    Efek kombinasi tumbuhan terhadap perilaku ikan
    Dokumen1 halaman
    Efek kombinasi tumbuhan terhadap perilaku ikan
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen11 halaman
    Pemba Has An
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • 05 Ringkasan Summary
    05 Ringkasan Summary
    Dokumen2 halaman
    05 Ringkasan Summary
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen2 halaman
    Abs Trak
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Field Study
    Field Study
    Dokumen5 halaman
    Field Study
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • 1,3,5 SP
    1,3,5 SP
    Dokumen9 halaman
    1,3,5 SP
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Proposal II
    Proposal II
    Dokumen2 halaman
    Proposal II
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Document 2
    Document 2
    Dokumen1 halaman
    Document 2
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Document
    Document
    Dokumen1 halaman
    Document
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • 06 Kata Pengantar Skripsi
    06 Kata Pengantar Skripsi
    Dokumen1 halaman
    06 Kata Pengantar Skripsi
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat