Ada beberapa fakta bahwa perubahan iklim berkaitan dengan kesehatan di antaranya:
1. Hasil pembakaran bahan bakar melepaskan sejumlah CO2 yang meningkat lebih
dari 30% dari awal masa perindustrian dan banyak terjebak di atmosfer. Hasilnya ada
perubahan iklim global yang membawa risiko kesehatan, dari kematian karena suhu
tinggi ekstrem hingga perubahan pola penyakit infeksi
2. Dari daerah tropis sampai arktik, cuaca dan iklim memberikan dampak yang kuat
langsung maupun tidak langsung terhadap gaya hidup. Cuaca ekstrem seperti hujan
lebat, banjir, dan badai katrina mengancam kesehatan dari masalah properti dan
tempat tinggal. Sekitar 600.000 kematian di dunia terjadi karena bencana alam
akibat cuaca pada tahun 1990an, 95% terjadi di negara berkembang
3. Fluktuasi suhu jangka panjang yang sering menyebabkan stress panas (hipertermia)
atau dingin yang ekstrem (hipotermia), dan meningkatkan kematian lebih dari 70.000
pada musim panas di Eropa.
4. Serbuk bunga dan alergen lainnya juga lebih banyak pada suhu panas ekstrem. Hal
ini memicu asma, yang ada pada sekitar 300 juta. Suhu yang terus meningkat juga
mengancam peningkatan angka asma ini.
5. Peningkatan permukaan air laut meningkatkan risiko banjir rob, dan bisa
menyebabkan perubahan populasi. Lebih dari setengah populasi dunia saat ini
tinggal dalam radius 60 km dari garis pantai. Banjir dapat secara langsung
menyebabkan luka dan kematian, meningkatkan risiko infeksi dari air dan penyakit
karena vektor. Perpindahan populasi dapat meningkatkan tekanan dan berisiko
konflik.
6. Curah hujan yang tidak merata menyebabkan kekurangan air dan kualitas air yang
rendah yang mempengaruhi higienitas dan kesehatan. Hal ini meningkatkan risiko
diare, yang membunuh sekitar 2,2 juta orang setiap tahunnya, begitu juga trachoma
(infeksi mata yang menyebabkan kebutaan) dan penyakit lainnya.
7. Kesulitan mendapatkan air bersih akan membuat orang-orang menyimpan air dalam
rumah yang meningkatkan risiko kontaminasi air, yang merupakan penyebab
penyakit.
8. Kondisi cuaca mempengaruhi penyakit yang berkaitan dengan air, dan melalui vektor
seperti nyamuk. Diare, malaria, dan malnutrisi energi-protein menyebabkan 3 juta
kematian di dunia pada tahun 2004, dan merupakan 3 penyebab kematian terbanyak
di Afrika.
9. Malnutrisi menyebabkan jutaan kematian setiap tahunnya, baik karena kurangnya
bahan makanan ataypun infeksi penyakit seperti diare, malaria, dan penyakit
pernapasan. Meningkatnya suhu bumi dan tidak meratanya curah hujan mengurangi
hasil panen di beberapa wilayah tropis, dimana persediaan bahan makanan juga
bermasalah.
10. Langkah untuk mengurangi emisi gas atau penyebab perubahan iklim sebaiknya
juga memiliki efek positif terhadap kesehatan. Misalnya, meningkatkan penggunaan
kendaraan umum dan aktivitas aktif- dengan bersepeda dan berjalan kaki sebagai
alternatif kendaraan pribadi- tidak hanya menurunkan emisi karbon tetapi juga polusi
udara yang berkaitan dengan penyakit respirasi dan kardovaskular. Peningkatan
aktivitas fisik dapat menurunkan angka mortalitas.
Penyakit yang meningkat saat perubahan iklim menurut surveilans Litbangkes Kemenkes
adalah diare, pneumonia, penyakit serupa influenza (influenza like illness), demam
berdarah, dan malaria.
Sumber:
WHO
Litbangkes Kemenkes