Anda di halaman 1dari 11

PEMBAHASAN

KONSEP PERILAKU KESEHATAN

A. KONSEP PERILAKU

1. Pengertian Perilaku
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang
bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuhtumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas
masing-masing.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku(manusia)
adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak
dapat diamati oleh pihak luar. ( Notoatmodjo, 2003).
Seorang ahli psikologis, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar). (Skinner, 1938 yang dikutip dalam Notoatmodjo,2003).
Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua :
a. Perilaku Tertutup (Covert behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert), Misalnya:
Seorang ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan, seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS dapat
menular melalui hubungan seks, dan sebagainya.
b. Perilaku Terbuka (Overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka, misalnya seorang
ibu memeriksakan kehamilannya atau membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi.
2. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang atau organisme terhadap stimulus atau objek
yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman
serta lingkungan. (Dinas Kesehatan Polewali Mandar,2008)
3. Bentuk Perilaku
Di lihat dari bentuknya perilaku dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
a. Bentuk pasif

Adalah respon internal yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung bisa dilihat
orang lain,misalnya berpikir,tanggapan,sikap atau pengetahuan.
b. Bentuk aktif
Adalah apabila perilaku ini jelas bisa dilihat.

B. Batasan Perilaku Kesehatan


Batasan perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance)
Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak
sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh sebab itu perilaku pemeliharaan
kesehatan ini terdiri dari 3 aspek:
a. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan kesehatan
bilamana telah sembuh dari penyakit.
b. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat.Perlu dijelaskan di sini,
bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relatif, maka dari itu orang orang yang sehat pun perlu
diupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan yang seoptimal mungkin.
c. Perilaku gizi (makanan) dan minuman. Makanan dan minuman dapat memelihara dan
meningkatkan kesehatan seseorang, bahkan dapat mendatangkan penyakit.
2. Perilaku pencarian dan penggunaan system atau fasilitas pelayanan kesehatan, atau sering
disebut perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior).
Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit atau
kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini di mulai dari mengobati sendiri (selftreatment) sampai
mencari pengobatan ke luar negeri.
3. Perilaku Kesehatan Lingkungan
Adalah bagaimana seseorang merespons lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya
dan sebagainya, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya.Klasifikasi lain
tentang perilaku kesehatan antara lain:
a. Perilaku hidup sehat
Adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku ini mencakup antara lain :

Menu seimbang
Olahraga teratur
Tidak merokok
Tidak minum-minuman keras dan narkoba
Istirahat yang cukup
Mengendalikan stress
Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan
b. Perilaku Sakit(illness behavior)
Mencakup respons seseorang terhadap sakit dan penyakit. Persepsinya terhadap sakit,
pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit dan sebagainya.
c. Perilaku peran sakit ( the sick role behavior)
Perilaku ini mencakup :
Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
Mengenal atau mengetahui fasilitas atau sarana pelayanan atau penyembuhan penyakit yang
layak.
Mengetahui hak(misalnya: hak memperoleh perawatan,pelayanan kesehatan dan kewajiban orang
sakit (memberitahukan penyakitnya kepada orang lain terutama kepada dokter atau petugas
kesehatan,tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain, dan sebagainya.

C. Teori Perilaku
Perilaku manusia itu di dorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku. Dalam hal ini
ada beberapa teori, diantara teori-teori tersebut dapat dikemukakan:
1. Teori naluri (Instinct Theory)
Dikemukakan oleh McDougall sebagai pelopor dari psikologi sosial. Perilaku itu disebabkan karena
insting yang merupakan perilaku yang innate, perilaku yang bawaan, dan insting akan mengalami
perubahan karena pengalaman.
2. Teori Dorongan (Drive Theory)
Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai dorongan-dorongan atau
drive tertentu. Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan organisme yang

mendorong organisme berperilaku. Teori ini disebut juga teori reduction.


3. Teori Insentif (Incentive Theory)
Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku organisme itu disebabkan karena adanya
insentiv atau reinforcement ada yang positif dan ada yang negative. Reinforcement positif adalah
berkaitan dengan hadiah, reinforcement negative berkaitan dengan hukuman.
4. Teori Atribusi
Teori ini menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku orang. Apakah perilaku itu disebabkan oleh
disposisi internal (motif, sikap, dsb) ataukah oleh keadaan eksternal.

D. Domain Perilaku
Meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar
organisme (orang),namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau
faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan respons terhadap
stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a.Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given
atau bawaan, misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.
b.Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
politik dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai
perilaku seseorang.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa perilaku adalah merupakan totalitas penghayatan dan
aktivitas seseorang yang merupakan hasil bersama atau resultante antara berbagai faktor, baik
faktor internal maupun eksternal. Dengan perkataan lain perilaku manusia sangatlah kompleks, dan
mempunyai bentangan yang sangat luas.Sehingga membagi perilaku manusia menjadi 3
domain,ranah atau kawasan yakni:kognitif(cognitive),afektif(affective),psikomotor(psychomotor).
Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan,
yakni:
1. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior).
a. Proses adopsi perilaku
Penilitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam
diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni
Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek)
terlebih dahulu.
Interest, yakni orang mulai tertarik pada stimulus.
Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya).
Triall, orang telah mencoba perilaku baru.
Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya
tehadap stimulus.
b. Tingkat Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:
Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk
mengingat kembali (recall). Tahu merupakan tingkat yang paling rendah dan untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
menyebutkan,meguraikan,mendefinisikan,menyatakan dan sebagainya.
Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
Applikasi (Aplication)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi yang
real atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, perinsip dan sebagainya dalam konteks atau
situasi yang lain.
Analisis (analysis)
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponenkomponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Sintesis (Synthesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada
misalnya menyusun,merencanakan, meringkas, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori.
Evaluasi (Evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi.
Evaluasi ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria
yang telah ada.

2. Sikap (Attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus
atau objek.
a. Komponen pokok sikap
Sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu:
Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek
Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)(Alport,1954 yang dikutip dalam Notoatmodjo)
b. Berbagai Tingkatan Sikap
terdiri dari : menerima (receiving),merespon (responding) menghargai (valuing), bertanggung jawab
(responsible)
c. Praktek atau Tindakan (practice)
terdiri dari : persepsi (perception), respon terpimpin (guided response), mekanisme (mechanism),
adopsi (adoption).
Faktor penentu (Determinan) perilaku kesehatan pada umumnya melibatkan banyak faktor.
Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua hal pokok yaitu faktor perilaku dan
diluar perilaku. Selanjutnya perilaku itu sendiri dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu: faktor pembawa
(predisposing faktor) didalamnya termasuk pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, dan nilainilai. faktor pendukung (enabling faktor) yang terwujud dalam lingkungan fisik, sumber daya, tersedia
atau tidak tersedianya fasilitas dan sarana kesehatan,faktor pendorong (reinforcing faktor) yang
terwujud di dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan maupun petugas lain, teman, tokoh yang
semuanya bisa menjadi kelompok referensi dari periaku masyarakat.

Dari faktor-faktor di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang
kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dari orang yang bersangkutan.
Disamping itu ketersediaan fasilitas kesehatan dan periaku petugas kesehatan juga mendukung dan
memperkuat terbentuknya perilaku (Dinas Kesehatan Polewali Mandar,2008).

E. Pembentukan Perilaku
1. Kondisioning atau kebiasaan
Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan. Misalnya,bangun pagi,
menggosok gigi, mengucapkan salam dan terimakasih (Suryani, 2003 yang dikutip dalam
Notoatmodjo, 2003).
2. Pengertian (Insight)
Misalnya datang kuliah jangan sampai terlambat, karena hal itu dapat mengganggu teman-teman
yang lain.
3. Menggunakan model
Misalnya kalau orang bicara bahwa orang tua sebagai contoh anak-anaknya, pemimpin sebagai
panutan yang dipimpinnya.

F. Model-model Perilaku Kesehatan


1. Model Suchman
Model Suchman adalah menyangkut pola sosial dari perilaku sakit yang tampak pada orang mencari,
menemukan dan melakukan perawatan medis. Ada empat unsur yang merupakan faktor utama
perilaku sakit yaitu perilaku itu sendiri, sekuensinya tempat atau ruang lingkup dan variasi perilaku
selama tahap-tahap perawatan medis.
2. Model Hochbaum, Kasl dan Cobb, Rosenstock
Hipotesis HBM adalah perilaku pada saat mengalami gejala penyakit dipengaruhi secara langsung
oleh persepsi individu mengenai ancaman penyakit dan keyakinannya terhadap nilai manfaat dari
suatu tindakan kesehatan.
3. Model Fabrega
Model ini memberikan definisi abstrak tentang perilaku sakit yang dituangkan dalam 9 tingkatan dan
menggambarkan konsekuensi keputusan yang ditetapkan orang selama dalam keadaan sakit.

4. Model Mechanic
Suatu model mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan cara orang melihat, menilai
serta bertindak terhadap suatu gejala penyakit.(Mechanic,1962 yang dikutip dalam Muzaham,1995)
5. Model Andersen
Model yang menggambarkan suatu sekuensi determinan individu terhadap pemanfaatan pelayanan
kesehatan oleh keluarga, dan menyatakan bahwa hal itu tergantung pada: predisposisi keluarga
untuk menggunakan jasa pelayanan kesehatan, kemampuan mereka untuk melaksanakannya, dan
kebutuhan meraka terhadap jasa pelayanan tersebut.
6. Model Kosa dan Robertson
Upaya lain untuk memahami perilaku sehat dan sakit baik dari perspektif individu maupun sosial
adalah dengan model yang di kembangkan oleh J.Kosa dan L.S.Robertson (1975). Formulasinya
meliputi 4 komponen utama yakni: penilaian tentang suatu gangguan kesehatan, peningkatan rasa
khawatir karena persepsi tentang gejala penyakit, penerapan pengetahuan sendiri terhadap
kesehatan dan bentuk tindakan untuk menghilangkan kekhawatiran dan gangguan kesehatan
tersebut.
7. Model Antonovsky dan Kats
Dalam mempelajari kesehatan preventif, A.Antonovsky dan Kats (1970) mengemukakan suatu model
terpadu untuk membuat kategori tentang berbagai tipe variabel yang berbeda menurut pola tindakan
tertentu, dan membuat spesifikasi mengenai kaitan antara semua variabel tersebut. Tiga golongan
variabel di identifikasikan sebagai determinan dalam perilaku pencegahan gangguan kesehatan,
termasuk perbuatan tunggal maupun berulang-ulang. Ketiga golongan variabel tersebut adalah
motivasi predesposisi, variabel kendala dan variabel kondisi.
8. Model Langlie
Adalah model perilaku pencegahan gangguan kesehatan dengan cara menggabungkan variabelvariabel social psikologi dan model kepercayaan kesehatan dengan karakteristik kelompok social
dari formulasi Suchmnan. Perilaku pencegahan kesehatan yang dirumuskan oleh Langlie sebagai
suatu tindakan kesehatan yang di sarankan, dan dilaksanakan oleh seseorang yang percaya bahwa
dirinya dalam keadaan sehat, guna mencegah penyakit, gangguan kesehatan, atau mendeteksi
penyakit pada saat penyakit belum terlihat.
G. Perubahan (Adopsi) Perilaku dan Indikatornya

Perubahan atau adopsi perilaku baru adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan waktu
yang relatif lama.Secara teori perubahan perilaku atau seseorang menerima atau mengadopsi
perilaku baru dalam kehidupannya melalui tiga tahap yaitu;
1. Pengetahuan
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku (berperilaku baru), ia harus tahu terlebih dahulu apa arti
atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau keluarganya. Indikator-indikator apa yang dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan atau kesadaran terhadap kesehatan, dapat di
kelompokkan menjadi;
a. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit yang meliputi:
Penyebab penyakit
Gejala atau tanda-tanda penyakit
Bagaimana cara pengobatan, atau kemana mencari pengobatan
Bagaimana cara penularannya
Bagaimana cara pencegahannya termasuk imunisasi, dan sebagainya
b.Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat, meliputi:
Jenis-jenis makanan yang bergizi
Manfaat makan yang bergizi bagi kesehatannya
Penting olahraga bagi kesehatan
Penyakit-penyakit atau bahaya-bahaya merokok, minum-minum keras, narkoba dan sebagainya.
c.Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan
Manfaat air bersih
Cara-cara pembuangan limbah yang sehat, termasuk pembuangan kotoran yang sehat, dan
sampah
Manfaat pencahayaan dan penerangan rumah yang sehat
Akibat polusi (polusi air, udara, dan tanah) bagi kesehatan, dan sebagainya
2. Sikap
Telah diuraikan di atas bahwa sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang terhadap
stimulus atau objek (dalam hal ini adalah masalah kesehatan, termasuk penyakit). Oleh sebab itu
indikator untuk sikap kesehatan juga sejalan dengan pengetahuan kesehatan seperti di atas, yakni:

a. Sikap terhadap sakit dan penyakit


Adalah bagaimana penilaian atau pendapat seseorang terhadap: gejala atau tanda-tanda penyakit,
penyebab penyakit, cara penularan penyakit, cara pencegahan penyakit, dan sebagainya.
b. Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat
Adalah penilaian atau pendapat seseorang terhadap cara-cara memelihara dan caracara(berperilaku) hidup sehat.
c. Sikap terhadap kesehatan lingkungan
Adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap lingkungan dan pengaruhnya terhadap
kesehatan.
3.Praktek atau Tindakan (practice)
Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian
atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan
atau mempraktekkan apa yang diketahui. Inilah yang disebut praktek (practice) kesehatan atau dapat
juga dikatakan perilaku kesehatan (overt behavior). Indikator praktek kesehatan ini juga mencakup
hal-hal tersebut di atas, yakni:
a. Tindakan (praktek) sehubungan dengan penyakit
Tindakan atau perilaku ini mencakup:pencegahan penyakit, mengimunisasikan anaknya, melakukan
pegurasan bak mandi seminggu sekali, menggunakan masker pada waktu kerja di tempat yang
berdebu dan penyembuhan penyakit.
b. Tindakan (praktek) pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
Tindakan atau perilaku ini mencakup antara lain:mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang,
melakukan olahraga secara teratur, tidak merokok,tidak minum-minuman keras dan narkoba,dan
sebagainya.
c. Tindakan (praktek) kesehatan lingkungan
Perilaku ini antara lain mencakup:membuang air besar di jamban (WC),membuang sampah di
tempat sampah, menggunakan air bersih untuk mandi,cuci,masak dan sebagainya.
H. Aspek Sosio Psikologi Perilaku Kesehatan
Di dalam proses pembentukan dan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh bebarapa faktor yang
berasal dari dalam individu itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain: Susunan saraf pusat,
Persepsi, Motivasi, Emosi, dan Belaljar persepsi adalah pengalaman yang dihasilakan melalui indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya. Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk
bertindak dan mencapai suatu tujuan tertentu. Hasil dari dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam
bentuk perilaku.

DAFTAR PUSTAKA

Ircham Machfoedz dan Eko Suryani dan.2008.Pendidikan Kesehatan dan Promosi


Kesehatan.Yogyakarta :Fitramaya.
Muzaham,Fauzi.1995.Sosiologi Kesehatan.Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Notoatmodjo,Soekidjo.2003.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta.
-----.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta:Rineka Cipta.
Rahim Ali,Arsad.2008.Staf Dinas Kesehatan Polewali
Mandar.Polewali:http//www.arali2008.files.wordpress.com.
Salan,Rudy.1988.Perilaku Kesakitan dan Peranan Sakit(suatu
introduksi).Jakarta:http//www.depkes.go.id.

Anda mungkin juga menyukai

  • P2K3
    P2K3
    Dokumen9 halaman
    P2K3
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen13 halaman
    Presentation 1
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Pre Test Dan Post Test
    Pre Test Dan Post Test
    Dokumen1 halaman
    Pre Test Dan Post Test
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Ortho
    Ortho
    Dokumen23 halaman
    Ortho
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kegiatan Lapangan
    Laporan Kegiatan Lapangan
    Dokumen2 halaman
    Laporan Kegiatan Lapangan
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Soal To Final Padi
    Soal To Final Padi
    Dokumen34 halaman
    Soal To Final Padi
    afifulichwan
    Belum ada peringkat
  • Kartu Pintar Difteri
    Kartu Pintar Difteri
    Dokumen2 halaman
    Kartu Pintar Difteri
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen8 halaman
    Bab Iii
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Osce Fkub Batch 1 2014
    Osce Fkub Batch 1 2014
    Dokumen216 halaman
    Osce Fkub Batch 1 2014
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • CRS
    CRS
    Dokumen33 halaman
    CRS
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Tabel 2.11 Cara Pemakaian Penyekat Beta
    Tabel 2.11 Cara Pemakaian Penyekat Beta
    Dokumen10 halaman
    Tabel 2.11 Cara Pemakaian Penyekat Beta
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • P2K3
    P2K3
    Dokumen9 halaman
    P2K3
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Resume Jurnal
    Resume Jurnal
    Dokumen11 halaman
    Resume Jurnal
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Document 2
    Document 2
    Dokumen1 halaman
    Document 2
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Revised NEA
    Jurnal Revised NEA
    Dokumen7 halaman
    Jurnal Revised NEA
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • PC TB
    PC TB
    Dokumen110 halaman
    PC TB
    Yayuk Abay Tambunan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Efek kombinasi tumbuhan terhadap perilaku ikan
    Efek kombinasi tumbuhan terhadap perilaku ikan
    Dokumen1 halaman
    Efek kombinasi tumbuhan terhadap perilaku ikan
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • 05 Ringkasan Summary
    05 Ringkasan Summary
    Dokumen2 halaman
    05 Ringkasan Summary
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen2 halaman
    Abs Trak
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • SWG CC
    SWG CC
    Dokumen4 halaman
    SWG CC
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Field Study
    Field Study
    Dokumen5 halaman
    Field Study
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • 1,3,5 SP
    1,3,5 SP
    Dokumen9 halaman
    1,3,5 SP
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Proposal II
    Proposal II
    Dokumen2 halaman
    Proposal II
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Document 2
    Document 2
    Dokumen1 halaman
    Document 2
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • Document
    Document
    Dokumen1 halaman
    Document
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat
  • 06 Kata Pengantar Skripsi
    06 Kata Pengantar Skripsi
    Dokumen1 halaman
    06 Kata Pengantar Skripsi
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Belum ada peringkat