Anda di halaman 1dari 16

RUMAH SAKIT ATMEDIKA

Kota Palopo
Jl. Andi Djemma No. 6 Palopo
Telp. 0361 - 234670

SOP
PEMASANGAN NGT

Rumah Sakit Umum


ATMEDIKA

No. Dokumen

Prosedur tetap

Tanggal tertib
Agustus 2002

Halaman
1

No Revisi
Ditetapkan
Direktur

Dr. Anton Yahya, M. Kes

Pengertian

Tujuan

Memasukkan alat berupa selang ke dalam lambung melalui hidung.

Untuk mengeluarkan udara di lambung karena pristaltik usus yang


terganggu.
Untuk memudahkan memasukkan obat.
Untuk keperluan kumah lambung.

Kebijakan

NGT dipasang bila :


1. Adanya pristaltik usus yang terganggu atau adanya belitan pada usus
sehingga perlu pengeluaran udara dari lambung untuk pertolongan
sementara.
2. Dipasang pada kausu keracunan.
3. Memudahkan memasukkan obat/makanan ke dalam lambung pada
penderita tidak sadar.

Prosedur

1. Apabila penderita sadar jelaskan terlebih dahulu tujuan pemasangan


NGT.
2. Alat-alat diletakkan di sebelah penderita arah kepala.
3. Atur posisi penderita, tidur terlentang kepala ditinggikan pakai 1-2
bantal.
4. NGT diukur dengan meletakkan yang NGT pada ujung tulang dada
kemudian memanjang harus sampai kedahi, membengkok ketelinga, lalu
diberi tanda panjangnya + 45 cm / 50 cm pangkal NGT di klem.
5. Ujung NGT diolesi jelly
6. Kalau pasien sadar jelaskan pasien untuk menekan bersamaan selang
dimasukkan.

Unit terkait

Penyakit dalam

`i`v*  `
viivViV>i
/iiVi]\
ViVV

RUMAH SAKIT TRIJATA

POLDA BALI
Jl. Trijata No. 32 Denpasar
Telp. 0361 - 234670

SOP
PEMASANGAN NGT

Rumah Sakit Trijata


Polda Bali

No. Dokumen

Prosedur tetap

Tanggal tertib
Agustus 2002

Halaman
1/2

No Revisi
Ditetapkan
Direktur

Dr. ENDRO SUBAKTI


KOMPOL NRP 56060772

Pengertian

Tujuan

WSD adalah memasukkan troicar ke dalam paru yang dihubungkan dengan


selang melalui insisi kulit di ruang antar Iga ke IV mid axillar line atau
dorsal line, kapas juga diruang antar Iga ke II di mid axilllar line

Untuk mengeluarkan nanah atau darah yang ada di paru-paru.

Kebijakan

WSD dipasang bila :


1. Adanya nanah yang sangat kental dan sukar diaspirasi.
2. Nanah terus terbentuk setelah 2 minggu
3. Bila terjadi piopneumotoraks.

Prosedur

1. Semua peralatan disiapkan disebelah pasien.


2. Pasien disuruh duduk membungkuk dengan memeluk bantal.
3. Kemudian setelah didesinfektan dilakukan lokasi anestesi selanjutnya
dipasang troucar melalui insisi kulit diruang antar Iga ke Iv mid axiller
line atau dorsale line dapat juga pda ruang antar Iga ke II mid axiller line.

Unit terkait

Penyakit dalam

RUMAH SAKIT TRIJATA

POLDA BALI
Jl. Trijata No. 32 Denpasar
Telp. 0361 - 234670

PEMAKAIAN INFUS ZET

Rumah Sakit Trijata


Polda Bali

No. Dokumen

Prosedur tetap

Tanggal tertib
Agustus 2002

Halaman

No Revisi
Ditetapkan
Direktur

Dr. ENDRO SUBAKTI


KOMPOL NRP 56060772

Pengertian

Tujuan

adalah suatu alat yang terdiri dari selang yang dihubungkan pada cairan infus
pada kateter vena

Untuk mengalirkan cairan infus ke dalam, vena pasien melalui kateter


vena

Kebijakan

Digunakan pada penderita yang terpasang infus.

Prosedur

1. Hubungan infus set pada cairan infus yang sudah dibuka.


2. Pijat bagian penampung cairan yang terletak diujung infus set hanya
sebagian.
3. Alirkan cairan infus tersebut dan dipastikan agar tidak ada emboli udara
di selang infus.
4. Bila catheter vena sudah masuk, hubungkan dengan infus set tersebut.
5. Alirkan cairan infus dengan membuka bagian kran infus set.
6. Atur tetesan cairan dengan menggunakan kran infus tersebut.

RUMAH SAKIT TRIJATA

POLDA BALI
Jl. Trijata No. 32 Denpasar
Telp. 0361 - 234670

KUMBAH LAMBUNG
Rumah Sakit Trijata
Polda Bali

No. Dokumen

Prosedur tetap

No Revisi

Tanggal tertib
Agustus 2002

Halaman

Ditetapkan
Direktur

Dr. ENDRO SUBAKTI


KOMPOL NRP 56060772

Pengertian

Tujuan

Adalah memasukkan cairan tertentu (air es) ke dalam lambung agar saluran
pencernaan makanan di (lambung) menjadi bersih dan sisa makanan untuk
membantu menegakkan diagnosis dan membantu program pengobatan pada
penderita.

1.
2.
3.
4.
5.

Untuk membersihkan lambung dari sisa makanan


Untuk mencegah terjadinya koma berpatikum.
Untuk persiapan endoskopy.
Untuk memudahkan memasukkan obat.
Sebagai tindakan diagnosis apakah pendarahan masih berlangsung.

Kebijakan

Sesuai dengan therapy

Prosedur

A. Persiapan Alat :
1. Air es dalam tempatnya
2. NGT ukuran 16-18
3. Blass Spuit dengan ukuran 50/150 cc
4. Bengkok
5. Klem jelly dan stetoskop
6. Plester dan gunting
7. Ember untuk menampung kotoran.
B. Persiapan Pelaksanaan :
1. Alat-alat didekatkan pada pasien
2. Penderita diberitahu maksud dan tujuan kumbah lambung.
3. Petugas cuci tangan
4. Spuit sebesar 50 cc diisi dengan air es kemudian dimasukkan ke dalam
lambung
5. Air es yang dimasukkan ke lambung dihisap lagi dan ditampung dalam
ember dan seterusnya sampai bersih.
6. Setelah bersih selang ditutup lagi.
7. Alat-alat dibersihkan dan petugas cuci tangan.
8. Penderita dirapihkan.

Unit terkait

Farmasi, IRD, IRI, IBS

RUMAH SAKIT TRIJATA

POLDA BALI
Jl. Trijata No. 32 Denpasar
Telp. 0361 - 234670

Rumah Sakit Trijata


Polda Bali
Prosedur tetap

PUNGSI LUMBAL
No. Dokumen
Tanggal tertib
Agustus 2002

Halaman
1/2

No Revisi
Ditetapkan
Direktur

Dr. ENDRO SUBAKTI


KOMPOL NRP 56060772
Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Pungsi lumbal adalah cara untuk memperoleh cairan serebrospinal.


Untuk memperoleh cairan serebrospinal, sebagai salah satu pemeriksaan
penunjang diagnostik.

I. Indikasi :
Tindakan Pungsi Lumbal dilakukan pada pasien :
1. Kejang atau twitching.
2. Paresis atau paralisis, semasih paresis N.VI.
3. Koma
4. Ubun-ubun besar menonjol.
5. Kaku duduk.
6. TBC milier.
7. Leukemia
8. Sepsis
9. Demam yang tidak diketahui penyebabnya.
10. Meningitis.
II. Kontra Indikasi :
- Penderita syok/renjatan
- Infeksi disekitar tempat fungsi.
- Tekanan intra kranial meninggi oleh karena proses desak ruang
(space occupying lesion)
- Kelainan pembekuan darah.

Prosedur

I. Persiapan Alat :
1. Jarum pungsi lumbal (No. 22-20) serta madrem.
Bila tidak ada cukup jarum suntik No. 2B
2. Cairan anti septik : larutan yodium dan alkohol 70 %.
3. Lidi kapas,, kasa dan kain penutup (duk) steril.
4. Sarung tangan steril.
5. 2 tabung reaksi atau botol steril
II. Pungsi Pumbal

Unit Terkait

IRI, IBS

RUMAH SAKIT TRIJATA

POLDA BALI
Jl. Trijata No. 32 Denpasar
Telp. 0361 - 234670

PEMASANGAN WING NEEDLE

Rumah Sakit Trijata


Polda Bali

No. Dokumen

Prosedur tetap

Tanggal tertib
Agustus 2002

Halaman

No Revisi
Ditetapkan
Direktur

Dr. ENDRO SUBAKTI


KOMPOL NRP 56060772

Pengertian

Suatu alat yang terdiri dari jarum kecil yang di sangga oleh plastik berbentuk
kupu-kupu dan ada selang penyambung.

Tujuan

Digunakan untuk mengambil darah.


Untuk memasukkan obat atau cairan secara parenteral baik langsung
maupun dengan alat penyambung infus (biasanya pad bayi yang venanya
kecil).

Kebijakan

Digunakan sesuai keperluan

Prosedur

A. Kriteria Persiapan
a. Wing Needle dengan berbagai ukuran.
- Dewasa 20-22 Gauge
- Anak 22-25 Gauge.
- Neonatus 25-27 Gauge
b. Plester
c. Desinfektan (alkohol 70%)
d. Kasa steril
B. Kriteria Pelaksanaan.
a. Pasang infus set pada wing needle dan alirkan cairan
b. Lakukan transfusi desinfektan pada kulit atau diatas vena yang
akan ditusuk.
c. Pegang wing needle pada kedua sayapnya.
d. Ibu jari menekan vena yang akan ditusuk.
e. Lakukan penusukkan dengan permukaan jarum mengarah ke atas.
f. Fiksasi jarum dengan kasa steril dan plester.
g. Lihat reaksi penderita
h. Catat pada lembaran perawatan.

Unit terkait

Farmasi

RUMAH SAKIT TRIJATA

POLDA BALI
Jl. Trijata No. 32 Denpasar
Telp. 0361 - 234670

PEMAKAIAN DAN PERAWATAN MASKER O2


Halaman
No. Dokumen
No Revisi

Rumah Sakit Trijata


Polda Bali
Prosedur tetap

Tanggal tertib
Agustus 2002

Ditetapkan
Direktur

Dr. ENDRO SUBAKTI


KOMPOL NRP 56060772

Pengertian

Tujuan

Adalah suatu alat yang berbentuk cukup yang dipasang dari hidung sampai
mulut sehingga memudahkan aliran oksigen ke saluran pernapasan
penderita.

Untuk memberikan oksigen sehingga pemenuhan O2 pasien tercapai.

Kebijakan

Digunakan pada penderita yang memerlukan oksigen.

Prosedur

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Unit terkait

Persiapan pasien.
Pasangan masker O2 hingga menutupi hidung dan mulut.
Ikatkan pengikat masker agar masker tidak berubah posisi.
Alirkan O2 sesuai indikasi.
Bila sudah mencukupi pemenuhan O2 matikan alirannya.
Buka masker O2 dan dibersihkan dengan alkohol
Taruh masker O2 dan letakkan pada tempatnya kemudian tutup dengan
kain agar tidak berdebu.

IPSRS

RUMAH SAKIT TRIJATA

POLDA BALI
Jl. Trijata No. 32 Denpasar
Telp. 0361 - 234670

PENGGUNAAN AMBU BAG

Rumah Sakit Trijata


Polda Bali

No. Dokumen

Prosedur tetap

Halaman

No Revisi

Tanggal tertib
Agustus 2002

Ditetapkan
Direktur

Dr. ENDRO SUBAKTI


KOMPOL NRP 56060772

Pengertian

Suatu alat yang terbuat dari karet terdiri dari dua bagian cungkup yang
diletakkan di hidung penderita serta bagian yang lain digunakan untuk
membantu memberikan napas buatan kepada pasien

Tujuan

Agar pasien tercukupi pemenuhan oksigennya.

Kebijakan

Diberikan pada penderita henti nafas.

Prosedur

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Unit terkait

Pastikan perlu nafas buatan


Atur kepala penderita dalam posisi extensi.
Pastikan jalan nafas tidak tertutup.
Pasang masker Ambu bag pada hidung dan mulut penderita
Tekan Ambu Bag sedalam-dalamnya.
Lihat reaksi penderita (pastikan udara masuk ke paru-paru dengan
melihat pada penderita terangkat)
g. Catat pada lembaran penderita
IPSRS

RUMAH SAKIT TRIJATA

POLDA BALI
Jl. Trijata No. 32 Denpasar
Telp. 0361 - 234670

Rumah Sakit Trijata


Polda Bali
Prosedur tetap

CURETAGE
No. Dokumen
Tanggal tertib
Agustus 2002

Halaman
1

No Revisi
Ditetapkan
Direktur

Dr. ENDRO SUBAKTI


KOMPOL NRP 56060772

Pengertian

Tujuan

Curetage adalah cara atau usaha untuk membersihkan sisa placenta dalam
uterus untuk menghentikan perdarahan.

Untuk menghentikan perdarahan.

Kebijakan

Tindakan curetage dilakukan pada :


1. Perdarahan yang berkepanjangan pada wanita yang dinyatakan positif
hamil.
2. Perdarahan post portum yang diperkirakan ada sisa placenta.
3. Pada Molla Hidatidosa.

Prosedur

1. Anamnesa penderita
2. Ukur 4 gejala kardinal (Tensi, Suhu, Nadi dan pernafasan)
3. Perbaikan kondisi pasien sebelum dilakukan curetage.

Unit terkait

Ruang Kebidanan.

RUMAH SAKIT TRIJATA

POLDA BALI
Jl. Trijata No. 32 Denpasar
Telp. 0361 - 234670

Rumah Sakit Trijata


Polda Bali
Prosedur tetap

VACUM EKSTRAKSI
No. Dokumen

Halaman
1/1

No Revisi

Tanggal tertib
Agustus 2002

Ditetapkan
Direktur

Dr. ENDRO SUBAKTI


KOMPOL NRP 56060772

Pengertian

Tujuan

Vacum Ekstrasi adalah suatu alat vacum ekstraktor dari malmstrom yang
dipergunakan untuk mempercepat persalinan dimana pembukaan sudah
lengkap tetapi kepala bayi masih tinggi.

Untuk mempercepat proses persalinan.

Kebijakan

Vacum ekstraksi dipakai bila :


- Kepala bayi masih tinggi H III atau kurang.
- Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, kap bisa dipasang pada
belakang kepala, samping kepala atau dahi.
- Tidak boleh dipakai pada bayi dengan fital distress.

Prosedur

1. Anamnesa pasien.
2. Ukur 4 gejala kardinal ( T, N, R, F)
3. Keluhan pemeriksaan vagina touche dan tingginya kepala bayi.

Unit terkait

Ruang Kebidanan.

RUMAH SAKIT TRIJATA

POLDA BALI
Jl. Trijata No. 32 Denpasar
Telp. 0361 - 234670

Rumah Sakit Trijata


Polda Bali
Prosedur tetap

FORCE
No. Dokumen
Tanggal tertib
Agustus 2002

Halaman
1/1

No Revisi
Ditetapkan
Direktur

Dr. ENDRO SUBAKTI


KOMPOLNRP 56060772

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit terkait

Cara untuk menyelesaikan persalinan yang macet dengan menggunakan alat


forceps dengan syarat anak masih hidup (biasanya dipergunakan forcep
macycle)

Mempercepat kelahiran.

Forceps dilakukan bila :


1. Persalinan macet pada pembukaan sudah lengkap.
2. Anak masih hidup.
3. Kepala dengan ukuran terbesar telah melewati pintu atas panggul.
4. Panggul ibu tidak boleh sempit

1. Anamnesa penderita.
2. Ukur 4 gejala kardinal ( T, N, F, R)
3. Lakukan pmeriksaan kehamilan dan vaginal touche (VT)

Ruang Kebidanan.

RUMAH SAKIT TRIJATA

POLDA BALI
Jl. Trijata No. 32 Denpasar
Telp. 0361 - 234670

PASIEN DENGAN PERSALINAN NORMAL


Halaman
No. Dokumen
No Revisi
1

Rumah Sakit Trijata


Polda Bali
Prosedur tetap

Tanggal tertib
Agustus 2002

Ditetapkan
Direktur

Dr. ENDRO SUBAKTI


KOMPOL NRP 56060772

Pengertian

Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada


kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
kepala yang berlangsung dalam 18-24 jam tanpa komplikasi.

Tujuan

Persalinan dan kelahiran kejadian fisiologi yang normal.


Kelahiran seorang bayi itu juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan
keluarga mengantisipasinya selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai,
pesan ibu adalah melahirkan bayi.
Peran tugas kesehatan mendukung, membantu, dan mamantau ibu dalam
usahanya melahirkan bayinya.

Kebijakan

1.
2.
3.
4.

Prosedur

1.
2.
3.
4.

Semua kelahiran harus dihadiri oleh petugas kesehatan terlatih/bidan.


Rumah bersalin dan tempat rujukan harus tersedia 24 jam.
Obat-obatan esensial bahan dan perlengkapannya harus tersedia.
Pasien yang datang langsung ditangani di ruang kebidanan (Zall C)

Anamnesa penderita.
Ukur tinggi badan dan timbang berat badan.
Ukur 4 gejala kardinal (tensi, suhu, nadi, pernapasan)
Melakukan pemeriksaan kebidanan
Keadaan umum penderita
- Bentuk perut (tanda lingkaran bendle/tidak)
- Keadaan kandung kemih
- Pengeluaran pervaginam
- Auskultasi (frekuensi, teratur tidaknya, apakah ada atau
tidak bradi cardy) 10/menit
- Pemeriksaan dalam.
5. Bila ada kelainan lapor dokter
6. Lengkapi administrasi.
7. Tindakan
Kala I
a. Lakukan klisma
b. Buat paktograf VF menilai kemajuan persalinan.
c. Kosongkan kandung kemih.
d. Observasi his, djj, pengeluaran per vaginam

Rumah Sakit Trijata


Polda Bali
Prosedur tetap

PASIEN DENGAN PERSALINAN NORMAL


Halaman
No. Dokumen
No Revisi
1
Tanggal tertib
Agustus 2002

Ditetapkan
Direktur

Dr. ENDRO SUBAKTI


KOMPOL NRP 56060772

Kala II
a. Lakukan vulva higiene.
b. Lakukan episiotomi/bila perlu. Setelah bagian depan janin berada di
dasar panggul ke diameter 5 cm.
c. Pimpin mengejan dengan baik sampai sub occiput di bawah
sympisis.
d. Lakukan pengusapan muka, mata, hidung dan mulut, pegang kepala
secara hyparenteral.
- anak ditarik ke bawah untuk melahirkan bahu depan.
- Adakan tarikan ke atas untuk melahirkan bahu belakang.
- Gait kedua ketiak, lahirkan seluruh tubuh.
- Nilai APGAR pada menit pertama dan menit kelima.
- Cuci tangan.
e. Hisap lendir melalui mulut dan hidung sampai bayi menangis keras.
f. Potong tali pusat.
g. Observasi keadaan umum pasien.
h. Memandikan bayi baru lahir.
i. Bayi ditimbang, diukur, diberi obat tetes mata dan vitamin c injeksi.
j. Perhatikan kelainan bayi.
Kala III
a. Bersihkan tempat tidur dari genangan air ketuban atau kotoran
lainnya.
b. Ganti sarung tangan.
c. Periksa kandung kencing.
d. Periksa kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri.
e. Periksa pelepasan placenta, bila sudah lepas kontrol keutuhannya.
Kala IV
a. Periksa robekan perineum ada/tidak bila ada jahit lapis demi lapis.
b. Awasi perdarahan, 2 jam PP
Bila terdapat kelaianan (perdarahan, hypertensi, demam tinggi)
segera lapor dokter.
Unit terkait

Ruang Kebidanan.

RUMAH SAKIT TRIJATA

POLDA BALI
Jl. Trijata No. 32 Denpasar
Telp. 0361 - 234670

SOP
PEMBERIAN ZAT ASAM (OXYGEN THERAPI)
Halaman
No. Dokumen
No Revisi
1

Rumah Sakit Trijata


Polda Bali

Prosedur tetap

Tanggal tertib
Agustus 2002

Ditetapkan
Direktur

Dr. EMDRO SUBAKTI


KOMPOL NRP 56060772

Pengertian

Memasukan zat asam ke dalam paru-paru melalui saluran pernafasan


dengan mengunakan alat khusus.
Dalam pekerjaan kita sehari-hari di klinik sering kali dijumpai
mengunakan oksigen sebagai suatu terapi, karena oksigen mempunyai
efek fisiologis, efek farmakologis dan efek samping.
Sebelum memberikan O2 yang perlu diperhatikan bahwa jaln nafas (air
way) harus betul-betul bebas, sebab bila terjadi pembentukan jalan nafas
(obstruksi) inhalasi O2 tidak akan ada hasilnya.

Tujuan

1.
2.
3.
4.

Membantu menambah kekurangan O2


Membantu kelancaran metabolisme tubuh
Pengobatan
Mencegah hipoksia (misal pada penyelam, penerbang, pendaki gunung,
pekerja tambang, antariksawan).

Kebijakan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Prosedur

1. Persiapan Alat-alat
a. Tabung oksigen dengan monomernya
b. Bila menggunakan oksigen sentral harus dengan cek tekanannya.
c. Pengukur aliran (Regulatornya dan fluometernya)
d. Botol pelembab humidifier (hangat atau dingin) yang sudah di isis
air atau aquadest
e. Selang O2, kedok O2, (masker), kanula hidung (nasla prong) sesuai
dengan umur penderita.
f. Alat-alat resusitasi lain.
a.i Ambu Bag, Bag dan Mask, Intubasi, Set.

Penderita anoksia, hipoksia


Penderita dengan kelumpuhan alat-alat pernafasan
Penderita selama narkose umum
Penderita baru selesai operasi dengan narkose umum
penderita dengan trauma paru
Penderita tiba-tiba memperlihatkan tanda-tanda syok (dyspneu, sianosis,
apneu)
7. Penderita dalam keadaan gawat (koma, dll)

Rumah Sakit Trijata


Polda Bali

Prosedur tetap

SOP
PEMBERIAN ZAT ASAM (OXYGEN THERAPI)
Halaman
No. Dokumen
No Revisi
1
Tanggal tertib
Agustus 2002

Ditetapkan
Direktur

Dr. EMDRO SUBAKTI


KOMPOL NRP 56060772

2. Yakinkan dulu apakah jalan nafas betul-betul sudah bebas? Bila belum,
bebaskan dulu dari obsturksi jalan nafas, misal bila ada lendir atau
muntahan maka bersihkan dulu dengan alat oro pharingeal air way atau
naso laringeal air way.
3. Pemberian O2 yang sederhana dengan menggunakan masker O2 dan
nasol prong Alat didekatkan dan penderita disiapkjan dalam posisi semi
fowier (kalau mungkin). Pada penderi dengan hemodinamik yang jelek
atau syok posisi dengan tidur datar adalah lebih baik karena pengaliran
darah ke organ-organ vital lebih lancar.
4. Isi tabung diperiksa dan dicoba
a). Bila mempergunakan masker O2, masker dipasangkan atau
ditutupkan pada mulut dan hidung, masker harus pas dengan mulut
dan hidung penderita, bila terlalu besar ukurannya akan terjadi nafas
yang terhisap kembali.
b). Bila mempergunakan nasal prong, ujung kanula dimasukkan ke
dalam kedua lubang hidung dan tali diikat di belakang kepala.
5. Slang O2 dihubungkan dengan masker atau nasal prong.
6. Fluometer dibuka dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan
(basalnya 2-3 l/menit).
7. Penderita dievaluasi : Apakah sesaknya berkurang ?
8. Pemberian O2 ini dapat diteruskan, selang-seling (interminten) atau
dihentikan tergantung pada program pemberian
9. Apakah pemberian O2 tidak diperlukan lagi masker atau nasal prong
diangkat dan saluran O2 ditutup
10. Penderita dirapikan dan alat dibereskan.

Unit Terkait

IRD, IRI, IBS.

Anda mungkin juga menyukai