67%(3)67% menganggap dokumen ini bermanfaat (3 suara)
4K tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan obat, CSSD, penerapan K3 di farmasi, tujuan drug use study, dan sistem distribusi obat di rumah sakit. Metode perencanaan obat mencakup konsumsi, morbiditas, penyesuaian konsumsi, dan anggaran. CSSD memberikan layanan sterilisasi peralatan medis. Penerapan K3 di farmasi meliputi keselamatan terhadap penyakit, peralatan, bahan berbahaya, dan bencana. Drug use study bert
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan obat, CSSD, penerapan K3 di farmasi, tujuan drug use study, dan sistem distribusi obat di rumah sakit. Metode perencanaan obat mencakup konsumsi, morbiditas, penyesuaian konsumsi, dan anggaran. CSSD memberikan layanan sterilisasi peralatan medis. Penerapan K3 di farmasi meliputi keselamatan terhadap penyakit, peralatan, bahan berbahaya, dan bencana. Drug use study bert
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan obat, CSSD, penerapan K3 di farmasi, tujuan drug use study, dan sistem distribusi obat di rumah sakit. Metode perencanaan obat mencakup konsumsi, morbiditas, penyesuaian konsumsi, dan anggaran. CSSD memberikan layanan sterilisasi peralatan medis. Penerapan K3 di farmasi meliputi keselamatan terhadap penyakit, peralatan, bahan berbahaya, dan bencana. Drug use study bert
1. Jelaskan tentang metode perencanaan obat di Rumah Sakit
Jawab : a. Metode Konsumsi Menggunakan konsumsi obat individual dalam meproyeksikan kebutuhan yang akan datang berdasarkan analisa data konsumsi obat tahun seelumnya. (1 tahun sebelumnya). b.
Metode Morbiditas (tingkat kesakitan)
Memperkirakan kebutuhan obat berdasarkan jumlah kehadiran pasien, kejadian penyakit yang umum dan pola perawatan standard dari penyakit yang ada
c. Metode penyesuaian konsumsi disesuaikan dengan morbiditas
Menggunakan data pada insiden penyakit, konsumsi dan penggunaan obat berdasarkan pada cakupan populasi atau tingkat pelayanan yang disediakan. d. Metode anggaran Berdasarkan kunjungan pasien rawat jalan dan untuk rawat inap berdasarkan tempat tidur. 2. Apa yang saudara ketahui tentang CSSD. Jelaskan jawaban saudara! Jawab : CSSD merupakan suatu unit yang memberikan pelayanan kepada semua unit di Rumah Sakit yang membutuhkan penyediaan barang dan atau alat steril mulai proses pencucian (dekontaminasi dan disinfeksi), penataan perangkat dan pengemasan, sterilisasi, penyimpanan dan distribusi, serta memberikan jaminan mutu kualitas steril. 3. Bagaimana penerapan K3 di Instalasi Farmasi. Jawab : a. Keselamatan terhadap faktor penyebab penyakit Pengukuran paparan radiasi Alat pelindung diri Pemeriksaan kesehatan secara berkala b. Keselamatan terhadap peralatan medik dan non medik
Kalibrasi dan instalasi
c. Keselamatan dari bahan berbahaya d. Keselamatan dari bahan berbahaya dan beracun e. Keselamatan bencana 4. Apa tujuan dilakukan Drug Use Study di Rumah Sakit Jawab : a. Mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola penggunaan obat pada pelayanan kesehatan/dokter tertentu b. Membandingkan pola penggunaan obat pada pelayanan kesehatan/dokter yang satu dengan yang lain atau kelompok yang satu dengan yang lain. c. Penilaian berkala atas penggunaan obat yang spesifik d. Menilai pengaruh intervensi atas pola penggunaan obat, di sini perlu pangkajian yang sahih sebelum dan sesudah intervensi, pada kelompok yang intervensi pada kelompok kontrol 5. Jelaskan perbandingan ke 3 sistem distribusi obat di Rumah Sakit! Jawab : a. Floor Stock System Adalah sistem pengelolaan obat dan distribusi yang dilakukan oleh perawat yang berada diruangan rawat inap pada Rumah Sakit. Cara ini biasa dipakai pada Rumah Sakit umum milik pemerintah, karena umumnya jarang dipakai obat-obatan yang mahal kecuali resep resep khusus. Pemakaian cara ini sudah semakin berkurang karena menurut penelitian sering terjadi kesalahan obat yang merugikan. b. Individual Prescription Order System Adalah sistem pengelolaan dan distribusi yang dilakukan oleh perawat dan sering dilakukan di Rumah Sakit swasta. Bagian farmasi dalam hal ini apoteker dan asisten apoteker hanya bertanggung jawab sampai kepada pengadaan obat dan alat kesehatan saja sedangkan untuk pemberian obat kepada penderita yang bertanggung jawab adalah dokter dan perawat. c. Unit Dose Dispensing System
Adalah sistem pengelolaan dan distribusi yang sepenuhnya tanggung
jawab berada pada bagian Farmasi yang
bekerjasama dengan bagian
perawatan administrasi dan staf medik sehingga kesalahan ataupun
keterlambatan pemberian obat kepada pasien dapat ditekan sekecil mungkin. Sistem distribusi unit dose menggunakan wadah dosis tunggal untuk tiap dosis obat baik pada peroral, cairan parenteral, terapi pernafasan atau injeksi yang diberikan. 6. Sebut dan jelaskan biaya biaya persediaan. Jawab : a. Biaya item : biaya dalam pembelian suatu item persediaan Biaya item = Harga per unit x jumlah unit b. Biaya pemesanan : biaya yang terjadi akibat pemesanan Contoh : biaya transportasi, biaya telepon c. Biaya penyimpanan : biaya yang timbul akibat penyimpanan suatu item dalam suatu periode tertentu. 7. Jelaskan metode-metode pembelian di Rumah Sakit Jawab : a. Pembelian tahunan (Annual Purchasing) Merupakan pembelian dengan selang waktu satu tahun b. Pembelian terjadwal (Schedule Purchasing) Pembelian dengan selang waktu tertentu, mis : 1 bulan, 3 bulan, atau 6 bulan. c. Pembelian tiap bulan Pembelian tiap saat pada saat obat mengalami kekurangan d. Metode just in time Barang yang ingin di beli bisa langsung di beli tapi barang masih banyak e. Metode tender Pembelian setahun sekali