penelitian
dan
pembahasan
diatas,
maka
dapat
disimpulkan:
1. Terapi kombinasi rifampisin-klaritromisin pada 30 pasien kusta PB di
RSUD Tugurejo Semarang selama 3 bulan terbukti efektif. Hal ini
dapat dilihat dari tingkat kesembuhan klinis yang mengalami
peningkatan pada bulan ke-1 hingga ke-3
2. Tingkat kesembuhan klinis pada pengobatan MDT-WHO awalnya
mengalami peningkatan pada bulan ke-1 hingga ke-5 dan kemudian
menurun pada bulan ke-6, hal ini disebabkan karena munculnya
resistensi pengobatan MDT-WHO pada sebagian besar penderita kusta
3. Hasil uji chi-square didapatkan hasil yang signifikan (P<0.005) bahwa
terapi
kombinasi
rifampisin-klaritromisin
lebih
efektif
dalam
pengobatan
kombinasi
rifampisin-klaritromisin
pada
40