Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

KEJANG PADA ANAK


Diajukan Kepada :
dr. Laily Babgei, SpA
Disusun Oleh :
Maria Ulfah
H2A010032
Kepaniteraan Klinik
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
RSUD Dr. ADHYATMA, MPH

DEFINISI
Kejang atau seizure
Seizure adalah cetusan aktivitas listrikabnormal berulang, mendadak
ketidakseimbangan biokimia didalam membrane sel gangguan
kontrol motorik, persepsi sensoris atau otonom.
Kejang demam
bangkitan kejang (suhu rektal > 380C) proses ekstrakranium.
Anak <6 bulan atau >5 tahun mengalami kejang didahului demam
infeksi SSP, atau epilepsy?
Status epileptikus
kejang > 30 atau kejang berulang > 30 tanpa disertai pemulihan
kesadaran diantaranya

PATOFISIOLOGI

ETIOLOGI

Etiologi Kejang Neonatus

Faktor Risiko
Faktor risiko kejang demam:
demam.
RPK: kejang demam +
Prematur
infeksi berulang

Klasifikasi Kejang

Klasifikasi Kejang Demam Sederhana


Kejang demam sederhana (Simple febrile seizure)
singkat, < 15 menit, berhenti sendiri.
Umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal.
tidak berulang dalam 24 jam.
Kejang demam kompleks (Complex febrile seizure)
Kejang lama > 15 menit,
berulang > 1 kali dan di antara bangkitan kejang anak
tidak sadar.
Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum
didahului kejang parsial

Klasifikasi Kejang Neonatus

Manifestasi Klinis

Kejang parsial sederhana:


Kesadaran tidak terganggu
Gejala motoris: kedutan pada wajah, atau salah satu sisi
Gejala otonomik: muntah, berkeringat, muka merah, dilatasi pupil.
Gejala somatosensoris: mendengar musik, merasa seakan jatuh dari udara,
parestesia.
Gejala psikis : dejavu, rasa takut, visi panoramik.
Kejang tubuh: umumnya gerakan setipe kejang sama.

Kejang parsial kompleks


Terdapat gangguan kesadaran, walaupun pada awalnya sebagai kejang
parsial simpleks
Otomatisme atau gerakan otomatik : mengecap ngecapkan
bibir,mengunyah, gerakan menongkel yang berulang ulang pada tangan
dan gerakan tangan lainnya.
Dapat tanpa otomatisme : tatapan terpaku
Kejang absens
Gangguan kewaspadaan dan responsivitas
Ditandai dengan tatapan terpaku yang umumnya berlangsung kurang dari
15 detik
Awitan dan akhiran cepat, setelah itu kembali waspada dan konsentrasi
penuh

Kejang mioklonik
Kedutan kedutan involunter pada otot atau sekelompok otot yang
terjadi secara mendadak.
Sering terlihat pada orang sehat selama tidur tetapi bila patologik
berupa kedutan sinkron dari bahu, leher, lengan atas dan kaki.
< 5 detik dan terjadi dalam kelompok. Hilangan kesadaran hanya
sesaat.
Kejang tonik klonik
Diawali dengan kehilangan kesadaran dan saat tonik, kaku umum
pada otot ekstremitas, batang tubuh dan wajah yang berlangsung
<1 menit
Dapat disertai hilangnya kontrol usus dan kandung kemih
Saat tonik diikuti klonik pada ekstrenitas atas dan bawah.
Letargi, konvulsi

Kejang atonik
Hilangnya tonus secara mendadak sehingga dapat menyebabkan
kelopak mata turun, kepala menunduk,atau jatuh ke tanah.
Singkat dan terjadi tanpa peringatan.

Diagnosis
Anamnesis
Perjalanan penyakit sampai terjadinya kejang
Faktor pencetus atau penyebab kejang
Riwayat kejang sebelumnya
Kondisi medis yang berhubungan, obat-obatan, trauma, gejalagejala infeksi, keluhan neurologis, nyeri atau cedera akibat kejang
Pemeriksaan Fisik
Penurunan kesadaran
Tanda-tanda vital
Tanda-tanda trauma akut kepala
Adanya kelainan sistemik, terpapar zat toksik, infeksi, atau adanya
kelainan neurologis fokal.

Pemeriksaan penunjang
1. Pungsi lumbal, harus pada usia < 6 bulan
2. EEG epilepsi: gelombang lambat
3. Pemeriksaan Lab: darah rutin, kadar elektrolit., kalsium, fosfor,
magnesium, atau gula darah
4. CT scan atau MRI dgn indikasi:
Adanya riwayat dan tanda klinis trauma kepala.
Kemungkinan adanya lesi struktural diotak (mikrosefali, spastik).
Adanya tanda peningkatan tekanan intrakranial (kesadaran
menurun, muntah berulang, fontanel anterior membonjol,
paresis saraf otak VI, edema papil).

Diagnosis Banding
Infeksi susunan saraf pusat (meningitis, ensefalitis,
abses otak)
Epilepsi
Kelainan organik di otak.
Delirium, menggigil,

Tatalaksana Kejang

Tatalaksana Kejang Neonatus

Terapi Profilaksis
1. Intermitten
Saat demam > 38,5 C
Diazepam per rectal 0,5-0,75 mg/kgBB /8 jam
per oral 0,5 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis
2. Terus menerus (rumatan)
Fenobarbital 4-5 mg/kgBB/ hari dalam 2 dosis
Atau asam valproat 15-40 mg/kgBB/hari
Diberikan hingga 1-2 tahun setelah kejang terakhir
dan tapering off selama 1-2 bulan.

Prognosis
Dengan penanggulangan yang tepat dan cepat
prognosisnya baik
Frekuensi terulangnya kejang berkisar antara 25%-50%
yang umumnya terjadi pada 6 bulan pertama.
Angka kejadian berulangnya kejang meningkat
onsetnya kurang dari umur 19 bulan, riwayat kejang
dalam keluarga, terdapat kelainan neurologis ( meskipun
minimal), kejang awal gambarannya unilateral, kejang
berhenti lebih dari 30 menit atau berulang karena
penyakit yang sama.

Anda mungkin juga menyukai