1. Parasit obligat meruapkan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada
inangnya sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup misalnya:
khamir yang menginfaksi paru-paru pada penderiata AIDS.
2. Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan
inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang
yang sesuai.
3. Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik
yang mati. Jamur saprofit menyerap makanan dari organisme yang talah
mati seperti kayu tumbang dan buah yang jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluarkan enzim hidrosale pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana
sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu hifa juga langsung
menyerap bahan-bahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
Pertumbuhan dan reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual
(vegetaatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbedabeda bentuk dan ukurannya,biasanya uniseluler tetapi ada pula yang multiseluler.
Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi
sejumlah besar spora aseksual. Spora di aseksual dapat terbawa air atau angin.
Bila mendapatkan tempat yang cocok maka spora akan berkecambah dan tumbuh
menjadi jamur dewasa.
Pelepasan atau pembebasan spora dari struktur
reproduktifnya dapat melalui, pelepasan spora karena tekanan internal, motilitass
seperti pada zoospora aquatic (Phycomycetes), dan pengaruh eksternal dari
lingkungan. Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gemetangium
dan konjugasi. Kontak gemetangium mengakibatkan terjadinya singami yaitu
persatuan sel dari dua individu.
Macam - macam spora aseksual adalah sebagai berikut :
1. Konidiospora atau konidium; dibentuk di ujung atau di sisi suatu hifa.
2. Sporangiospora, spora bersel satu yang terbentuk di dalam sporangium di
ujung sporangiosfor. Sporangiospora dibagi menjadi dua yaitu aplanospora
dan zoospora.
Aplanospora adalah sporagiospora yang tidak bergerak
Spora seksual dihasilkan dari peleburan dua inti, jarang terbentuk dan
dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan spora aseksual. Macam
macam spora aseksual adalah sebagai berikut :
1. Asksospora, spora bersel satu yang terbentuk di dalam askus,
umumnya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.
2. Basidiospora, spora bersel satu yang terdapat di atas basidium
3. Oospora; spora yang terbentuk di dalam struktur sel betina khusus
(oogonium). Dalam setiap oogonium terdapat satu atau beberapa
oosfer. Oosfer adalah pembuahan sel telur oleh gamet jangan yang
menghasilkan oospora.
4. Zyggospora, merupakan spora besar berdinding tebal, terbentuk
dari ujung-ujung dua hifa yang serasi dinamakangametangia