Anda di halaman 1dari 19

tt

PENA IALAKS, NAAI{ OTITIS ME,DIA AKUT


.A

P;TDAANAK

Oleh

Dr. Abla Ghanie, SpTI{'f-KL, (K)

f)epartemen Ilmu kesehatan T'elinga F{idung


Tenggorok Kepala dan Leher Fakuitas
Kedokteran lJniversitas Sriwij aya Rumah Sakit
(Jmum Pendidikan Mohamrnad lloesin
Palembang
2010

PENATALAKSANAAN OTITIS MEDIA AKUT PADA ANAK


.i.bla Gt

"oi"

Abstrak
Otitis media akut pada anak merupakan keadaan yang sering teriadi. Sumbatan
tuba Eustachius dan infeksi saluran nafas atas diketahui sebagai penyebab yang
paling utama. Bentuk dari tuba Eustachius pada anak yang pendek dan horizontal
diafiggap sebagai kunci yang mendasari perkembangan otitis media a[ull
Diagnosis OMA berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dengan otoskopi dan
radiologi. Penatalaksanaan adalah dengan terapi konservatif dan juga operatif
serta menghilangkan faktor resiko penyebabnya. Diagnosis dan penatalaksanaan
yang tepat sedini mungkin dapat mengufangi morbiditas dan mencegah terjadinya
komplikasi
Kata kunci : otitis media akut, anak, penatalaksanaan

Abstract
Acute otitis media is commonly Jound in children. Eustachian tube hlockctge antt)
upper respiratory tract infection is known as the cause of the mosl intportanl. The
form of the tube Eustachian in children are short anel horizontul is considered a
key that underlies i,c development o.f acute otitis media. T'he diagnosis OMA
based on cnamnesis, pi:Ttsical examination using otoscopy and rttdiology
examinalion. The managemept ere conservative and surgical treatmenl and to
elim.i.nrte the riskfoclor. Eorly oliap;nosi^r and trealmenl can reduce morbidity and
prevr nt the complicaiion.
t,ey word : acute otitis media, children, treatmenl

I. PENDAHULUAN
Otitis n-rcdia adalah pcradangan sci-ragian alatr scltrt'uh ulukosu tr:liugit
tengah, tuba eustachius, antrum mastoici, dan sel-sel mastoid. otitis rnedia terrbugi
supuratil- dan non-supurati{, dinrana nrasing-tnasing lrcntiliki

atas otitis

bentuk akut dan kronis. Otitis rnedia akut tennasuk kcdalam .ienis otitis media
Selain

terdapat iuga ienis otitis nrccli:r spesifik. r,aittr otitls ntccliit

tr-rberkulosa. otitis meclia

sifilitik.

dan otitis ntcrdia acihcsiva.l

Padabeberapapenelitianinfeksiinidiperkirakanter.tadipada25o/oanak.

Lebihseringpadaanak-anakindianamerikadaneskimoclibandingkandetrgan
pada anak kulit hitam'2
anak kulit putih dan palingjarang
(6-35 bulan), didapatkan30o/u
pada penelitian terhad ap ltz pasien ISPA

mengalanriotitismediaakutdanS%sinusitis.Epidemiologiseluruhdunia
terjadinyaotitismediaberusialthnsekitar62Yo,sedangkananak-anakberusia3
nrcngalami mininral
Serikat. diperkirakattl5oh anak
thrr sekitar 83%. Di Amerika
dari mereka
usia 3 tahun dan hampir setengah
sebelum
media
otitis
episode
satu
seticlaknya 25o/o 'anak mengalar:ri
tiga kali atau lebih. Di inggris

;"rrruru-rnya

sepuluh tahun'2
minimal satu episode sebelum usia

faktor' antara
akut teriadi melalui beberapa
Resiko terjadinya otitis media
pada usia
yang mengalami otitis perlama kali
lain usia <6 thn, otitis prone (pasien
rokok'
pernapasan atas' terpapar asap
<6 bln, 3 kali dalam 6 bln terakhir), infeksi
alergi, menl'usui kurang dari 6 bulan'
laki-laki, kelainan anatomi kraniofasial
atau lebih serangan
yang telah mengalami enam kali
imunodefisiensi.3 Anak-anak

" cenderung otitis"'


otitis media disebut dengan istilah
2.

AI\ATOMI

2.I. Anatomi Telinga Tengah


yaitu telinga luar' telinga tengah dan
Telinga dibagi menjadi tiga bagian'
suatu rongga yang telletak di tulang
adalah
tengah
Telinga
dalam.
telinga
dzul
tirnpani' kavum timpirni' antrum mastoid
tengkorak dan terdiri dari membran
tuba Eustachius.

5'-7

/] tlt 4:

r,J,rrj"ti,

r.

Gambar 1. Gambaran umum telinga

2,.2.

Memirran TimPani

pars tensa (membran


Membran timpani dibegi menjadi dua bagian yaitu
(membran propria)
sharpnett) yang terletak pada bagian atas dan pars tensa

yang terletak Pada bagian bawah

ii

'' n *c4sg
.1x:'lftllP

Gambar 2. Anatomi normal membran timpani

irl aa{_ilr
rot'rl<J

te;Ji:'i 'J^':i tiga


Pars tensa yang merupakan bagian yang paling besar
layer) terdiri dari
lapisan. Lapisan luar disebut lapisan kutaneus (cutaneous
ftcreficirsikali cahaya'
laaisan epitel berlapis Semu yang l-lalul; ya*g norl'i;zr:ilya
lapisan yang
Lapisan dalam diseb;t lapisan mukosa (mucosal layer) merupakan
timpani serta lapisan yang terletak di antara keduanya'
yang bersatu dengan cincin
L.rpisan ini terdiri dari clua laois jaringan ikat fibrosa
tidak memiliki
fibrokartilago yang mengeliling^ membran timpani. Pars flaksida
retraksi bila
lapisan fibrosa sehingga bagian ini pertama kali akan rnengalarni

berba.tasan dengan kavum

terjadi tekanan negatif clalam telinga'

2.3.

6-8

Kavum TimPani

Kavum timpani dibagi menjadi tiga bagian yang berhuburrgar-l dengan


dan
lempeng membran timpani, yaitu epitimpanum' mesotimpanum
hipotimpanu*.

6't

tegrnen timpani'
Epitimpanurn dibatasi oleh suatu penonjolan tipis, yaitu
Pada bagian
anterior epitimpanum terdapat ampula kanalis superior.

Bagian

genikr-rlatunt yhng
anterior dari ampula kanalis superior terdapat ganglion

1:-,.1t!t*$J{l*gf:rr

f'r:

mefupakantandaujunganteriorrtangatik.Atikpadabagianposteriorrnenyempit
yaitu aditus ad antrum.6.7
menjadi jalan masuk ke antrum,m^told

Mesotimpanum,padabaganmeclialdibalasiolehkapstrlaotikyang

metupakan
n.fasialis pars timpani- Promotorium
daripada
rendah
lebih
terletak

suatupenonjolanyangterdapatprdadaerahmesotimpanum.Promotoriumberisi

saraf.sarafyangmembentukpleksustimpanikus'Promotoriumpadabagian

posteroiul-crjor
ovale (vestibuler)' pacla bagian
posterosuperior terdapat foramen
timpani tuba Eustachius terletak
,o.**"n rotundum (koklearJ. Orificium

a..Auiu,

pada anterosuperior mesotimpanum'67'

i"lypo-

tymP'lnu{B

Eustarhi:n

TX

tutr<'

Ittqrrlar vein
ta r ':at:a

l,{astoid

antrum

Gambar 3. Anatomi kavum timPani

Hipotimpanummerupakansuaturuangdangkalyangterletaklebihrendah
jugularis
berbatasan dengan bulbus vena
Hipotiompanum
timpani.
membran
dari
dan sel-set mastoid'

6'7

Batas-batas kavum timpani meliputi

1.

2.

AtaP : tegmen timPani


tonjolan stiloideus
Dasar : dinding jugularis dan

3.Anterior:dindingkarotis'ostiumtubaEustachius,tensortimpani

4.

toniolan piramidal
Posterior : mastoid, stapedius'
ti.
lli
it

riH,

fri

,.ff'
'fii

5.

Latelai : me:r;bian tlrnPani, skutum


t

6.

Medial : dinding labirin

Rangkaiantulangpendengaranditelingatengahberukurankecildan
dan stapedius)'
otot yang tipis (tensor timpani
tendon-tendon
oleh
dihubungkan
bagian atasnya
pada membran timpani dimana
menempel
rnaleus
Manubrium
clalam mengevaluasi
akan lancrmork yangpenting
merup
yang
umbo
membentuk
dengan
aclalah inkus yang berartikulasi
selanjutnya
Tulang
timpani.
m;mbran
lsqu" "*'
terletak di epitimpani. Prosesus
inkus
badan
dan
maleus
Kepala
maleus.

inkusberartikulasidenganstapes.Dasarstapesdihubungkandengantingkap

lonjongolehsebuahligamentumyangelastis.Didalamkavumtimpanijuga
terdapatkordatimpaniyangterletaktfansversalyangberasaldarinervttsfasial.is
danmenganclungserat.Seratpengecapanuntuk2l3anl.eriarlid'ah.6.7

2.4.

Antrum Mastoid
Antrummastoidadalahsuaturonggadidalamprocessl,I'gmastoidyang

terletakpersisdibelakangepitirnpanum.Aditusadantnrmadalah.2lrrranV&.I]$
menghubungkanantrumdenganepitimpani.Lempeng<luraadalahbagiantipis
yangbiasanyalebilrkerasdaritulangsekitarnyayangmenlbatasironggamastoid

denganduramater.Llmpengsinusada,lahbagiantulangyangtipisyang
memhatasironggamastoiddengansinuslateralis'Sudutsinoduraadalahsrrdulyr-ngdibentukolehpertemtlal''.dufamaterfossanrediadanfossapostericrrotakdi

superiordengansinuslateralr,iposterior'suclutiniditemlrkandengancara
bagian posterior
sel-sel pneumatisasi mastoid di
membuang sebersih-bersihnya
superior lempeng sinus'6'7
inferior lempeng dura dan posterior

Sudutkeras(solirlangle,hardungle)adalahpentllargatlyangkerassekali

ya-ngdibentukolehpertemuan3kanalissemisirkular,meurbentangdarikanalis
sebelaf
kanalis semisikularis posterior di
semisirkularis lateralis sampai
membuatrg
Sudut ini akan elitemukan elengan
anteromedial sinus sigmoid.

kzrnalis senrisirliularis
pneutnatis:lsi r1,lastoid cii antara
sebersih-bersihnya sel-sel
r;,':r1t:{.il rir
segitiga.i.ra*ilnarn:i.l=i;:ir:-liii:rr-rri'1':.ii;g
laterar clengan sudut sinod*ra.

lateral' dan tulang iabirin'


balik antrum yang dibatasi oleh qinus sigmoici, sinus
posterior'
Batas medialnya adalah lenipeng dura fossa

2.5.

67

Tuba Bustachius

TubaEustachiusmenghubungkantelingatengahdengannasofaring.
mm' Pada bayi
dewasa bervariasi antara 3i sampai 38
panjang
tuba Eustachius

lebih horizontal sehingga sekret dari


dan anak-anak ukurannya lebih Jrcndek dan
telinga tengah.el0 Dua perliga lragian
nagofaring lebih mudah masuk

ke

tulang rawan' sedangkan sisanya


anteromedial tuba (arah nasofaring) berdinding
tulang rawan ini tidak lengkap'
(arah kawrm timpani) berdinding tulang' Dinding
jaringan ikat yang bergabung dengan
dinding bawah dan lateral bawah merupakan
akan ter's berkembang
M. tensor dan levator velli palatini.6'7 Tuba Eustachius
sudut yang lebil-r besar dari bidang
bertambah panjang dan akan lebih membentuk
horizontal pada usia 5 tu-lul1tahut'

"

Gambar 4. Tuba Eustachius (buku UI)

2.5.1. Fisiologi Tuba Eustachius


Veruey (1963)' yang
Fungsi tuba pertama kali clijelaskan oleh Du
baik untuk pernafasan
bahwa tuba bukan merupakan suatu saluran
nnenyatakan

maupunpendengaran,tetapimerupakansalttranuntukpenrbaharuanudaratli

kavumtirnpani.f.ahun|]04,AntonioValsavamempublikasikan.deAure
untuk TE. dengart mengasosiasikqn
Humana Tractus' ,lan|memberikan eponom
udara dari nasof'aring ke dalam
pada suatu tehnik untuk memaksa masuknya

normal berhubungan dengan


kavum timpani. Udara di telinga tengali' secala

"

atmosfer melalui TE. Orifisium tuba terletak


sedikit

di nasofaring

dengan ujung yang

terbuka.12. Tuba Eustachius memiliki tiga fungsi lisiologis

terhadap

tekanan telinga
telinga tengah, yaitu (1) fungsi ventilasi untuk mengatur agar
untuk melindungi
tengah sama dengan telinga luar, (2) fungsi proteksi adalah

(3) fungsi drainase


telinga tengah terhadap tekanan suara dan sekret nasofaring,

yaitu mengalirkan sekret yang diproduksi mukosa telinga tengah ke


nasolanng.

,.

arah

9.t 0

telinga tengah,
Fungsi TE yang paling penting adalah mengatur tekanan

di telinga tengah
karena fungsi pendengaran akan optimum biia tekanan udara
normal' teriadi
lebih kurang sama dengan tekanan diluar telinga. Dalam keadaan
Tensor veli platini
pembukaan TE secara intermiten aktif akibat kontraksi dari M.
di telinga tengah
selama proses menelan, yang akan rriempertahankan tekanan

ir
i.
rt

relatif sama dengan telinga luar.e

3.

ii,
ii

t,

ETIOLOGI
Sumbatan pada tuba eustachius merupakan penyebab utama

dali otitis

sul^^iola
media. pertahanan tubuh pada silia mukosa tuba eustachius tergan$$rl,
juga' Selain itu,
pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah terganggu
sering- Kuman
ISPA juga merupakan salah satu faktor penyebab yang paling
penyebab OMA adalzr"r bakteri piogenik, seperti Streptococcus hemoliticus,

(2%), Streptococcus
Haemcphilus Influenzae (1C-52Yo). Staphylococcus aureus
(27-52%), Pne lmococcus, Moraxella flatanhalis (2-15%)'
Pneumoniae

pada anak
Iraemophilus Influenzae adalah bakteri patogen yang sering ditemukan
,lewasa.la
di bawah usia lima tahun, meskipun juga potogen pada orang
Pada anak-anak, makin sering terserang ISPA. makin besar kemungkinan

karena tuba
terjadinya otitis media akut (OMA). Pada bayi, OMA dipermuclah
l 15 Anak lebih n'rudah
eustachiusnya pendek, lebar, dan letaknya agak horizontal

hal : (i ) sistem
terserang otitis media dibanding orang dew'asa karena beberapa
(2) saluran Eustachius pacla
kekebalan tubuh anak rnasih dalam perkembangan'
tsPA lebih mudair
anak lebih lurus secara horizontal darr lebih pendek sehingga
ke telinga terrgah. (3) aclenoicl (lclenoicl: snlait saLu organ ti
menyebar

tubtrlt) pada atral" rclatil'


tenggorokan bagian atas yang berperau clatlam kckcbalan

)-ffiw;

94@@

lebihbesardibandingorangclewasa'Posisiadenoidberdekatandenganmuala

terbr-rkanya
adenoid yang besar dapat mengganggu
saluran Eustachius sehingga
di mana infeksi
adenoid sendiri dapat terinfeksi
saluran Eustachius. Selain itu
Eustacl]itts'16
ke telinga tengah lewat saluran
tersebut kemudian menyebar

4.

KLASIFIKAST

MenurutBallengerbentukotitismediaakutyangpalingterlihat,yaitrr(l)
clan
viral menyertai rhinofaringitis akut'
otitis media viral akut. otitis media
jalan naf'as
sebagai perluasan kelainan mukosa
mun$kin lebih baik digambarkan
A dan
oleh berbagai virus yaitu' influenza
rjisebabkan
Dapat
tengah.ls
t" tairrga
dan adenovinrs. '7 12; otitis
B, rhinoviruS, mumps, enterovirus, parainfluenza,
mediabacterialakut.Merupakankeadaanyangumumdijumpaiterutamapada

dan sc'arlel
eksantem' terutat'nir scperti campak
anak. Dapat menyertai penyakit
pada hidung clan
sering berhubungan dengan lnfeksi
paling
tetapi
.fever,
t, (:) otitis media nekrotik akut. bentuk otitis mcdizr ini bcrciri
tenggorok.

perjalananpenyakityangfulminandisertaiclenganclestrr.rksiluasjaringandan tula'rg-tulang pen<lengat"an'1s


jaringan di telinga tengah, membran timpani

MenurutZllrrl,ilA.Djafaardkk,otitismediaakutdibagimenjadi5
tuba
tuba Eustachius, tanda adanya oklusi
stadium, yaitu (1) staclium oklusi

tekanan
membran timpani akibat teriadinya
Eustachius adalah gambaran retraksi
membran timpani
absorbsi udara' Kadang-kadang
negatif di telinga tengah akibat
tetapi
pucat' Efusi mungkin telah terjadi"
tampak normal atau berwarna keruh
media serosa yang
sukar dibedakan dengan otitis
ini
stadium
dideteksi
dapat
tidak

disebabkanolehvirusataualergi.(2)stadiumhiperemis,padastadiuminitampak

pembuluhdarahyangmelebardimembrantinrpaniatauseluruhnembran
yimpanitampakhiperemissertaedem.Sekretyangtelahterbentukmrtngkitr
(3) stadim supurasi'
yang serosa sehingga sukar terlihat'
masih bersifat eksudat

padastasiuminitelahterjadiedemayanghebatpadamukosatelingatengahdano

hancurnyaselepitelsuperfisial,sertaterbentuknyaeksudatyangpufulendi
kavumtimpani,menyebabkanmembrantimpanimenonjol(bulging)kearah
lianghtelingaluar.PadakeadaaninipasientampakSangatsakit.nadiaansu|i
meningkat,sertarasanyeriditelingabefiambahhebat.Bilatidakdilakukan.ineict
ili

it

tff
tii

,il
lir

fi

{r

ini, maka kemungkinan besar


rnembran timpani (miringotomi) rada stadium
ke liang telinga luar' (4) stadium
membran timpani akan ruptur dan nanah keluar
pemberian antibiotik atau virulensi
perforasi, karena beberapa seblb tlrlambatnya
kumanyangtinggi,makadapatte{adirupturmembrantimpanidannanahkeluar
yang tadinya gelisah sekarang
mengalir dari telinga tengah ke telmga luar. Anak
(5) stadium
turun,dan anak dapat tertidur nyenyak'
menjaadi tenang, suhu badan

keadaan membran timpani


resolusi, bila membran timpani teap utuh maka
terjadi perfbrasi' maka seklg! -- - -*'
perlahan-tahan akan normal kembalr. Bila sudah
daya tahan tubuh baik dan virulensi
akan berkurang dan kemudian kering Bila
pengobatan' oMA berubah
kuman rendah, maka resolusi dapat terjadi tanpa
sekret yang keluar tems menerus
menjadi OMSK bila perforasi menetap depean
gejala sisa berupa -otitis media
atau hilang timbul. OMA dapat menintiulkan
serosa

perforasi.l
bila sekret menetap dikavum timpani tanpa terjadinya
4 stadium, yaitu (1)
Menurut Ballenger, otitis media akut dibagi menjadi

akut diawali 31eh hiperemia dan


staflium peradangan, stadium awal otitis nredia
mastoid. Pada membran timpani tampakedem mukoperiostium telinga tengah dan
dan anulus' Kemudian terjadi
corakan pembuluh darah sepanjang lengan maleus
tengah. Jumlah cairan bertamhah
eksudasi cairan serotlDr;nosa ke dalam telinga
membran timpani' (2) sstadium
sampai mengisi kavum timprni dan mendesak
miringotorni' rnaka membran
supurasi, bila penyakit berlanjut Can tidak dilakukan

anteroinferior' tetapi adakalanya


timp..rni alian pecah sendiri, biasanyr di kuadran
yang keluar biasanya
d.i setengah bagian posterior membran timpani' Cairan
Mukosa jelas menebal
serosanguinosa kemudian segera menjadi mukopurulen'
neokapiler' Proses ini terjadi pada
dan berwarna merah dengan corakan banyak
menyumbat sel-sel mastoid yang
selurulr telinga tengah dan mastoid, sehingga
komplikasi utama mastoiditis dengan

kecil-kecil.

(3)

stadium komplikasi,

perluasan sekunder

ke sinus venosus' menlngen atau labirin timbul

karena

ad nntrutn akibat mukosa atik


drainase yang tidak adekuat melewati aditus
mukc'rsa granuler yang edern serta sekret
menebal. Akibatnya mastoid terisi oleh
pr()scs ini akan tllcrtyebabkan
mukopus yang mempunyai tckanan. Kcnrltdiitt]
tipis. tlrclttas scprtrl-iang alttr Vcult kc pcritcr
absorbsi dinding tulang mastclid yang

i!
I
f
t

1
i
!

clanmerusakperiostiummastoicl.Prosespaclastaclilrmawalbelrsifatreversibel,

sedangyanglanjrrtmemerlukartindakanpembedahanuntul<menrperbaiki
(4) stadiunr
lateral atan meningen'
a"r:"d, plrluusu,.I ke sinus
drainase sebelum

resolusi, pada stadium

ini inf-eksi mereda dan teriacii

penyen-rbuhan

telinga' sekret

telingaSegefakering'Petrebalanmukosaclancclcnrakanbt'rkrlrirngperlairanlahan,namunbilasudahkenrbalinormal,makirpcndengaranlanbatlaunakan
kembalinormal'Perforasinrembrantimpaniyangkecildapatcepatmerrycmbull
biasanyatanpatebentukjaringarrparut,tetapikadang-kadarrgterbentukparut
atrofikecil.Inimerupakantitiklemahpaclamembrantimparri'dansewakttr.wakt,u
dapatbocorkembalibilainfeksiterjadilagisertalebihcepatnrengeluarkansekret
hanya disertai otalgia ringan'ls
telinga, tetapi

5. PATOGENESIS
otilis media sering diawali

.napas
-.A'rd Or
sepertt
clengan inleksi pacla salr-rrall

radangtenggorokanataupilekyanglTlenyebarketelingalengahlervat'salurirn
menyeba'nliiirr
lrustachi,s. mereka clapal
bakteri meralui saluran
Eustachius. Saat

infeksidisalurantersebutsehinggaterjadipembengkakandisekitarsziluran"
tersumbatnyasaluran,dandatangnyasel-seldarahputihr:ir{ukmelawanbakteri'
Sel-seldarahputihakanmembunuhbakteridenganrnengorbanka,rrdirinrereka

sendiri.Sebagaihasilnyaterbentuklahnanahdalarnteling,atengalr.selainittr
pembengkakanjaringansekitarsaluranRustaclrirrsmenyebabkanietrdiryang
telinga' Jika
terkumpul di belakang genda*g
sel-sel cli telinga tengah
dihasilkan

lendirdannanahbertambahbarryak,pendengarandapatterganggukarena
gendangtelingadantuiang-tulangkecilpenghubunggendangtelingadengan
bebas'
dalam tidak dapat bergerak
telinga
di
pendengaran
organ

Kehilanganpendengaranyangclialamiumumnyasekitar24desibel
(bisikanhalus).Namuncairanyanglebihbanyakdapatmenyctrabkangangguan

pendengaranhirrgga45desibel(kisaranpernbicaraannormal).selainitutelinga*
jugaakanterasanyeri.Danyangpalingberat,cairanyangterlalubanyaktersetrrrrt

akhirnyadapatmerobekgendangtelingakarenatekananrrya,oN,{Adapat
berkembangmenjadiotitismediasupuratifkronisapabilagejtrlaberlangsurrfi
antara lain hig-ir,;;.*-dengan beberapa taktor
berkaitan
ini
hal
bulan,
2
lebih dari
r0

iir@a

",iaj&a3:dri;ii'$i{i'hr

j, 't l'

ir

,i.
'i.t
: iri.

iL.,i'
:

l',.i]

i !::1"

. i?,
1

tubuh Yang
yang tidak adekual' dan daYa tahan
terapi yang terlambat, pengobatan
kurang baik.

6.

l8

riLt:
:lri

'if,\
Itu

i Fil
t Eir
| [.j;

KEKBRAPAN

media sering terjadi pada anakDi amerika serikat dilaPorkan kasus Otitis
clengan hampir 70 %
sampai sekitar umnr 7 tahun,
anak antara periode neonatal
\ atau lebih episo<le sampai ulang tahun
dari anak-anak tersebut mengalami
--.
mereka Yang ketiga
,.,
'" Durrtid ak adaperbedaan jenis kelamin yang rentan terhadap komplikasr
otitis media telah menuftm
ini.20.2r Keseluruhan insidens dari semua komplikasi
contoh' pada saat
efektif derlgan antibiotik' Sebagai
sejak di dilakukan pengobatan
imengharuskan penatalaksanaan bedah
mastoiditis

era preantibiotik, insiden


Pada
oh. Padatahun 1980an, insidens menurun hampir 0'02o/o'
sebesar 25-50
24'321 pasien
melakukan penelitian terhaclap
al.
et
kangsaranak
lgg5,
tahun

denganotitismeclia.Daerihasilpenelitiannyamenunjrrkkankomplikasi
intrakranial t ata-r ata 0'36oh'20

-2r

Padasaaterapreantibiotik,angkamortalitasdarikomplikasiintrakranial
dari
76,4oh' Pene:litian terbartl melaporkan
otitis media dilaporkar, sekitar diatas
media
komplikasi intrakranial akibat otitis
24'321 rrasien yang nrencl:rita
menu'.i1ukkan angka mortalitas

7.

s:kitar 18'4 oh'2021

KOMPLIKASI

dapat terjacli melalui' (1) penyebaran


Komplikasi dari otitis media akut

hematogen.(2)melaiuijalanyangsudahada'seperti:fenestrarotundum'meatus
erosi
dan duktus enclolimfatik' (3) malalui
akustikus internus, duktus perilimfatik

tutang.

it:

;it

22.15

dan

menjadi kornpiikasi intratempclral


Komplikasi otitis media akut clibagi
intratemporal terdiri dari (1) nrastoiditis I
komplikasi intrakranial.23 Komplikasi

akut,merupakankomplikasiyangpalingseringclitemukanpaclar-rsiakurangdari
serosa dan
laki-lak i'to" (2) petrositis' (3) labirinitis
tiga tahun, paling sering pada
pitcia anak clctrgan
parcsis tasialis -iarang rlilcnrtrkrn
supuratif. (4) paralisis fasialis.
(5) pcrrirrasi nrcrnbrar.r tir.r'..i. pcr.rrasi
oMA dengan insiclen 0.23^00.2627
membrantimparriditemukansekitar24%-295%paclaarrakcic:nganrrlilisnredia

lt

rt"i

I tt+
iI
i

Ir.'.:!t

i'i:,:

r
I

r:;:;

iii.i

,11;

l,

:i I
i..$
1;

akutyangditandaidenganottorhea'yangdapatmengiritasiliangtelingadandapat
terdiri dari (1)
1uar.2a'2s Kornplikasi intrakranial
telinga
infeksi
menyebabkan
(5) ekstradural
(3) hidrosefalus otikus' (4) obses otak'
encephalitis.
(2)
meningitis.
(7)trombosis sinus lateralis'
abses. (6) subdural empiema'

SebelumadaantibiotikoMAdapatmenimbulkanberbagaikomplikasi,
itu biasanya clidapatkan sebagri
antibiotik semua jenis komplikasi

tetapi pada era

komplikasi dari OMSK''

yang terkait
mengalami penurunan angka kernatiatr
antibiotik
Pengobatan
.,
yang masih
rnasih tinggi di negara-negafa
dengan komplikasi AOM, tetapi
yang efektif
Diagnosis dini dan pengobatan
mengembangkan sistem kesehatan'
prognosis yang baik'23
dari komplikasi adalah dasar

8.

DIAGNOSIS

(1) Penyakitnya

tiga hal berikut'2e


Diagnosis OMA harus memenuhi
tanda etusi (etusi: pengutnpulan
muncul mendadak (akut). (2) Ditemukannya
cairandisuatulonggatubuh)ditelingatengalr.EfusiElibukJikandenganadirnya

salahsatudiantaratandaberikut:menggembungnyagendangtelinga,di

cairan
gendang telinga, adanya bayangan
terbatas/tidak adanya gerakan
telinga. (3) Adanya tanda/gejala
telinga, cairan yang keluar dari
belakang gendang

peradangantelingatengah,yangdibuktikandenganadanyasalahsatudiantara
tandaberikut:kemerahanpadagendangtelinga,nyeritelingayangmengganggtl
tidur dan altivitas normal'

AnakdenganoMArJapatmengalaminyeritelingaatauriwayatmenarik.
a carcan da::i i;eiinga, beili.xangnya
narik daun telinga pada bayi, keluarny
30 31
mual dan muntah' serta r"wel'2e
pendengaran, demam' sulit makan'

Pemeriksaanotoskopibiasanyadidapatkarrmembrantimpanimenoniol
pemeriksaan mcnggLtnakan otoskopi
dan kadang-kadarrg berwarna merah,
timpani yang kaku (imntobile')'6
pneumati.* didapatkan rnernbran

Kulturbakterisangatbermanfaatuntukmenentukanantibiotikyang

kultur
Indikasi parasentesis untuk pemeriksaan
.6
sensitif terhadap kuman penyebab'
kornplikasi'l'
terjadi
dan
terapi
kegagalan
bakteri pada pasien imunocompromise,
yang telah
sering terjadi pada pasien
antibiotik
terhadap
bakteri
Resistensi

i
I

1)

terdapat komplikasi baik

itu intralemporal maupun intrakranial

dibandingkan

pasien yang belum terdapat kon:rplikasi.2a

pemeriksaan radiololik, CT-scan merupakan pemeriksaan dasar untuk


dari g0 o '3233 CTmenentukan komplikasi intraternporal sengan sensitifitas lebih
scan dengan kontras dianjurkan untuk pemeriksaan komplikasi intrakranial'34
pembuluh
Pemeriksaan dengan MRI dapat digunakan untuk melihat kelainan
r32
'
oaran.

9. P,ENATALAKSANAAN
tujuan
Terapi oMA tergantung pada stadiumnya. Pada stadium oklusi,
obat tetes
terapi dikhususkan untuk membuka kenltali tuba eustachius. Diberikan
<I2 thn dan HCl
hidung HCI efedrin 0,5Yo dalam larutan fisiologik untuk anak
>12 thn atau
efedrin lYo dalam larutan fisiologik untuk anak yang berumur

dewasa.. selain

itu, sumber infeksi juga hams diobati dengan

memberikan

antibiotik.r'15
dan
Pada stadium presupurasi, diberikan antibiotik, obat tetes hidung,
dilakukan
analgesik. Bila membran timpani sudah hiperemi difus' sebaiknya
Jika
miringotomi. Antibiotik ,'ang diberikan ialah penisilin atau eritromisin.

terdapar- resistensi, dapat dit

trikan kombinasi dengan asatn klavunalat

atau

konsentrasinya
sefalosporin. Untuk terapi awai diberikan penisilin IM agar
anak
eJekuat di dalam darah. Antibiotik diberikan minimal selama 7 hari. Pada
:1,
1
ii
t.,

'iii
E
t1'

atau
diberikan ampisilin 4x50-100 mg/KgBB, amoksisilin 4x40 rng/KgBB/hari'

eritromisin 4x40 mglkgBB/hari.

rs

pengobatan stadium supurasi selain antibiotik. pasien harus dirujuk untuk

itu' analgesik
dilakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh. Selail
juga perlu diberikan agar nyeri dapat berkurang'r

1s

selama 3-5
Pada stadium perfbrasi, diberikan obat cuci telinga I12O2 3%o
yang
hari serta antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu 3-5 hari serta antibiotik
I ls
adekuat sampai 3 minggu.
Pada
Stadium resolusi biasanya akan tampak sekret mertgalir keluar.
nantun bila masili
keadaan ini dapat dilanjutkan antibiotik sampai 3 rninggr.r.

keluar sekret diduga telah terjadi mastoiditis' '

t3

"

Pacla stadium resolusi harus di

L il
t.
l:

follow up selama 1 sampai 3 bulan untuk memastikan tidak teriadi


otitis media
serosu.

I7

penatalaksanaan kornplikasi intrakranial yaitu


menggunakan antibiotik
broad spektrum (ampisilin, metonidazol dengan
sel-alosporin generasi ketiga) dan
pembedahan, seperti mastoidektumi.3-t 36

Beberapa hal yang tamlaknya dapat mengurangi risiko


OMA adalah:
(l)Pencegahan ISPA pada bayi dan anak-anak. (2) pemberian
ASI minimal
selama 6 bulan- (3) Penghindaran pemberian susLr di
botor saat anak berbaring. (4)
Pengfrindaran pajanan terhadap asap rokok.

I7

Beberapa penelitia' menerangkan bahwa menggunakan vaksin pcyT


(7_

valent pneumococcal

polysaccharide-protein conjugate vaccine) dapat


mengurangi teriadinya otitis media akrt sebcsar 6oh-7o/r. Anak-an.k
ciengan otitis
media akut yang berulang dipertimbangl,an untuk rnendapatkan
rraksinasi ini.te

Vaksin yang digunakan untuk b.kteri (Fl.influenza, M. catanhalis)


da1
virus yang dapat menyebabkan oMA nasih dalam penelitian sehinnga
tidak
dianjurkan untuk pemekaian rutin. 17
10.

KESIMPULAN
otitis media akut merupakan penyakit

yang sering terjadi pada anak-anak.

Beberapa literature mengatakan bahwa penyebab terjadinya


otitis media akut pada

anak terutama disebabkan oleh sumbatan tuba Eustachius


dan ISPA. Apabila
disapati Anak dengan nyeri telinga atau riwayat menarik-narik
daul telinga pada
bayi, keluamya cairan dari telinga, berkurangnya pendengarall, demam.
sulit
makan, mual dan muntah, serta rewel harus kita curigai
ke arah Otitis Media
Akut' Diagnosis dini dan pengobatan yang efektif dari komplikasi adalah
dasar
prognosis yang baik.

14

Daftar pustaka
1.

Djaafar

zA, trelmi.

Kelainan telinga tengah. Buku ajar Ilmu kesehatan

telinga hidung tenigorok kepala dan leher.6il' ed. Jakaft a,2007:p 64-g)
2.

casselbrant N4L, Mandel EM, Rockett HE, et al. Incidence of otitis media
and bacteriology of acute otitis media during the first two years of life. in

:Lim DJ, Bluestone cD, Klein Jo, et al, (eds). Recent advances id otitis-*media with effusion. Proceeding of the Fifth International symposium,
Philadelphia: BC Decker, 1 993: 1 -3)
J.

casselbrant
Bluestone

ML, Mandel EM. Epidemiology. in :

Rosenferd RM,

cD (eds). Evidcnce-based otitis Media. I-lamilion. onrario: BC

Decker Inc, 1999: 1 17 -136)


4.

Boies LR, Higler PA, Adams GL. Penyakit telinga tengah dan mastoid. In:
buku ajar penyakit IHT. Edisi 6. Jakarta, 1994:89-97

5.

University of Maryland Medical Center. Cluonic otitis rneclia. Available at


www.umm.edu. (cited on July 26'h Z0I0y.

6.

Probst R. The middle ear In: Probst R, Grevers G. Iro


Otorhinolaryngology

7,

2nd ed.

Il

ecl. Basic

New York: Thieme, ZAA(tp227-49.

Lee KJ. Anatomy of thc ear. In: Flssential otolaryngology, Flead and Neck
Surgery. 8th ed. USA: McG-aw-Hill. 2003: p1-23.

8. Miyamoto

Rl'.

Middle

Available

ear.

(cited

a.html

a1

on

September 29'h,20101

9.

Bluestone CD. Eustachian Tube F-unction and Dysfunction iu Otitis Meclia

with Effusion in Eviden Based Otitis Media. Second llclirion. BC Decker


Inc. London. 2003 :163-7
10,

Guide

to

dissection

of the ear available lionl :

http://wwr,v.virtual

medicalcentre.com

11.Bailey BJ, .Iohnson JT. Pediatric otolaryngology. Irr: llead and neck

]
A. Stuiiy of rrriclclle car preassurc in rcliition l,.r

Surgery Otolaryrrgology.
12-

Gosh M.S, Kumar

4th

ed, I I SA : l..wi

II

iam.2006

: I 0-5

2-5

eustachian tube patency. Ind J Aerospace Med. 200?. :.i{r(2). 28-31

t5

Grinu.,rEr J.F. Poe

l) S. Update on Eustachian

r,efulous eustachian

.tar-lg2
1-t. Bluestone

tube dysfunction and the

tube. Otolaryngol Head And Irleck Surh. 2005:

CD, Stephenson JS. Martin I_M. Ten

rnedia pathogens. Pediatr Inf-ecr Dis


15. Ballenger JJ. Peradangan

J.

vca,rs

revicrv

I3

o1-

1992:11:75_1 15.)

Akut telinga tengah. penyakit telinga, hidung,

tenggorok, kepala dan leher. Edisi 13. Jakarta:Binarupa aksara, 1997:p


384-90
16.

Bluestone

cD, Stool SE: pediatric otolaryngology. philadelphia, wB

Saunders Co, 1983,

h l6)

17.Lee KJ. Infection of the Ear. In Essential otolaryngology Head and Neck
Surgery. 9th ed. USA: McGraw-Hiil,200g:p3 13-317

cD. Definitions, terminology, and classiiication. [n; Rosenleld


RM' Bluestone cD (eds). Evidence-Based otitisi Mecria. I-Ianrilton,

18. Bluestone

Ontario: BC Decker Inc, I 999:85- I 04.


19- Bluestone

CD. Pneumococcal conjugate vaccine:impact on otitis meclia


and otolaryngology. Arch otolaryngol Head Neck surg. 2001
;127(4):464_

467.

20. WHO. Chronic suppurative otitis media burden of illness and management

options. Child and Adolescent Ilealth anci Development prevention of


Blindness and Deafness. WHO Geneva, Switzerland 2004. Diunduh
dari

u
pada2I Maret2009

21'Levine SC, Souza CD. Intracranial complications of otitis media. In


Glasscock ME, Gulya AJ Editors. Glasscock-Shambough Surgery
of the
Ear. 5th Ed. Canada, BC Decker.2003: 443-61

22.Djaafar zA, Helmi. Komplikasi otitis Media supurarif. Buku ajar Ilmu
kesehatan telinga hidung tenggorok kepala tlan leher.6th ed. Jakarta.,
2007:p 78-85)

l6

It.
I

23. Leskinen K:Complicdions

of Acute Otitis Media

Current

Allergy and Asthma Reports 2005,5:308*312)

K, Jero J: Inratemporal and cranial complications of acute otitis


media in children in southern Finlancl. Int J Pediatr Otorhinolaryngol

24. Leskinen

2004,682317124

25.Yan zuijlen DA, schider AG, van Balen FA, Ifoes AW: National
differences in incidence of acute mastoiditis: relationship to prescribing

."

pattems of antibiotics for acyte otitis media? Pediatr Infect Dis

20:140-144

2001,

26. Ellefsen B, Bonding P: Facial palsy in acute otitis media. Clin Otolaryngol

1996,21:393-395
27. Kvestad E, Kvaerner K, Mair I: otologic facial palsy: etiology .'nset. and
symptom duration. Ann Otol Rhinol Laryngol2002,I I I:59g_60
28. Berger G: Nature of spontaneous tympanic membrane perforation in acute

otitis meoia i'1 children. J Laryngot otat 1ggg, 103:1150-1153.


29.Dragnosis and Ma;''agement of Acute otitis Media. PEDIATRICS vol.
113

No. 5 May 2004, pp. t45t-1465.

30. Otitis

media

Available

acute.

http ://wn.w.prodigv.nhs.uk/guidance.asp?

gt:oti

from

tis%2 0med ia%20-

:I

o/o2}acute,

3l - Diagnosis and treatment of otitis media in children. Institute fbr Clinical


Systems Improvement QCSI). Diagnosis anri treatment of otitis media in

children. Bloornington (MN): Institute for clinical Systems Improvement

(ICSf;2004May.
32.Yazquez E, castellote A, Piqueras J, et al.: Imaging of complications of
ac:ute mastoiditis in children . Radiogralthics 2003,23:359-312
33. Migirov L: Computed tomographic versus surgical findings in complicated'
acute otomastoiditis. Ann Otol Laryngol 2003. ll?:67 5_677

34. Go

c,

Bernstein .IM, de Jong AL, er a/.: Intracranial complicatipps of

acute mastoiditis. Int J Pecliatr otorhinolaryngor 2000,

17

5z:I43_j4g

r$
$

i5. lfathisen GE, Jolnson JP: Brain

781

abscess.

Clin Infect Dis,1997,25:163-

r
t

i6.Infection in Neursurgery Working Party of the British Society for


Antimicrobial Chenotherapy: The rational use

of

antibiotics

treatment of brain abpess. Br J Neurosurg2000,14:525-530.)

l8

in

the

Anda mungkin juga menyukai