Anda di halaman 1dari 13

ARAB PRA-ISLAM

Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam

Disusun Oleh Kelompok 2/TB.H :


1. Dessy Herlinawati

210313267

2. Diana Rizki Lailatul N. 210313247


3. Dyra Yunilaili

210313273

Dosen Pengampu:
Anang Wahid Cahyono, LC.MHI
JURUSAN TARBIYAH
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada seluruh makhluk yang ada diatas bumi ini.
Shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Baginda Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah memberi syafa`atnya kepada kita semua, sehingga
kita bisa hidup di zaman kemajuan seperti saat ini.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada Ustadz Anang selaku dosen
pengampu serta pembimbing dalam pembuatan makalah ini, serta teman-teman
yang telah mendukung kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini, karena memang masih dalam proses pembelajaran. Kritik dan saran
dari pembaca sungguh kami harapkan untuk hasil yang lebih baik lagi. Harapan
penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
dimanfaatkan sebagai mana semestinya.

Penyusun
kel 2/TB.H

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................

ii

DAFTAR ISI .......................................................................................

iii

BAB I

: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................
B. Rumusan Masalah ................................................

BAB II

1
1

: PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum, Geografis Masyarakat Arab pra-Islam
.............................................................................

B. sejarah Politik Masyarakat Arab sebelum Islam

datang................................................................. 7
C. Orientasi Ekonomi pada masyarakat Arab Pra-

BAB III

Islam...................................................................
D. keadaan sosio-kultural masyarakat Arab Pra-

Islam...............................................................

: PENUTUP
Kesimpulan................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 12

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Orang Arab adalah jenis manusia pertama yang menerima


Islam yang kemudian membawa panji-panji dan dakwahnya.
Maka,

sudah

sepantasnya

jika

kita

mengenal

dan

mengetahuinya. Bangsa Arab mendiami padang pasir Arab


yang tanahnya tidak subur. Daerah yang jarang sekali turun
hujan, tidak mempunyai sungai-sungai.
Bangsa Arab sebelum kedatangan Islam menyembah
banyak Tuhan (Politheisme). Ada yang menyembah berhala,
menyembah

api,

menyembah

matahari

dan

bulan,

menyembah pohon dan sebagainya.


B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan Umum, Geografis, dan Penduduk
Bangsa Arab sebelum Islam datang?
2. Bagaimana sejarah Politik Masyarakat Arab sebelum Islam
datang?
3. Bagaimana Orientasi Ekonomi pada masyarakat Arab PraIslam?
4. Bagaimana keadaan sosio-kultural masyarakat Arab PraIslam?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum, Geografis, Masyarakat Arab PraIslam
Kehidupan bangsa Arab sebelum diutusnya Muhammad
SAW sebagai Nabi dan Rosul terkenal dengan zaman Jahiliyah
artinya zaman kebodohan atau kegelapan. Pada zaman
Jahiliyah itu yang berkuasa adalah para pemimpin suku.
Keadaan mereka yang bersuku-suku sangat fanatik terhadap
sukunya menyebabkan mereka berselisih paham dan bahkan
sering terjadi permusuhan dan peperangan, karena alasan
membela suku. Agama yang mereka anut pada masa praIslam adalah menyembah berhala. Apabila di tanah Arab
sudah begitu hebat kekacauan agama dan kedzaliman
diantara manusia, maka di negeri-negeri lain pun tidak pula
kurang hebat. Baik dinegeri-negeri sebelah timur tanah Arab,
umpamanya di negeri Parsi atau negeri-negeri sebelah
baratnya, umpama di negeri Romawi.1
Geografis Jazirah Arab, orang-orang Arab menamakan
negeri mereka dengan nama Jazirah semenanjung (semi
pulau), hal ini karena air mengepung wilayah mereka dari
arah Timur, Barat, dan Selatan. Adapun di wilayah Utara
terdapat syam (Syiria) gurun Syam. Oleh karena itu kata
jazirah pada negeri arab adalah suatu hal yang berlebihan.
Karena orang Arab pada saat berdagang (perjalanan) Antara
utara-selatan dan Timur-Barat, mereka berjalan menyusuri
laut. Maka mereka menganggap bahwa negeri mereka
1 Cholil Umam, Sejarah Kebudayaan Islam MI Kelas 3, (Sidoarjo: Duta
Aksara,2004) 8

dikelilingi lautan dari segala arah. Maka mereka, menamai


negeri dengan Jazirah penulis modern menyebutnya anak
benua.2
Luas Jazirah dibagi menjadi 2 bagian :
1. Jantung/pusat jazirah Arab
2. Wilayah Arab
Pada zaman dahulu jazirah Arab terbagi dalam 6 bagian :
Hijaz, Yaman, Nejd, Tihamah, Ihsa, dan Yamamah (Arudh)
namun sekarang jazirah Arab terbagi dalam 8 bagian :
1. Hijaz : sebelah tenggara Tursina, tepi laut merah,
2.
3.
4.
5.

makkah (Bakkah), Yastrib(Madinah) dan Thaif


Yaman : sebelah selatan Hijaz, saba`, Shiria, Hudaidah, dan `Aad
Hadramaut: sebelah timur Yaman, tepi samudra Hindia
Muhram : Sebelah Timur Hadramaut
Oman
: sebelah Utara, sambung dengan teluk Persia, selatan

samudra Hindia
6. Al-Hasa : teluk Persia, panjangnya samapai ke tepi sungai Eurat
7. Najd
: tengah-tengah Antara Hijaz, at-hasa, sahara negeri Syam
dan Yamamah
8. Ahqah
: selatan Arab, Barat daya Oman
Bangsa Arab pada umumnya berwatak berani, keras, dan bebas. Mereka
telah lama mengenal agama. Nenek moyang mereka pada mulanya memeluk
agama Nabi Ibrahim. Akan tetapi, akhirnya ajaran itu pudar. Untuk
menampilkan keberadaan Tuhan mereka membuat patung berhala dari batu,
yang menurut perasaan mereka patung itu dapat dijadikan sarana untuk
berhubungan dengan Tuhan. Kebudayaan mereka yang paling menonjol
adalah bidang sastra bahasa Arab, khususnya syair Arab. Perekonomian
penduduk negeri Mekah umumnya baik karena mereka menguasai jalur darat
di seluruh Jazirah Arab.

2 A. Syalabi, sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta : PT Pustaka AlHusna Baru, 2003) 84
3 Sejarah Bangsa Arab Sebelum Islam | Nabi Muhammad Saw
www.taqrib.info

Adat istiadat Bangsa Arab sebelum datangnya Agama


Islam banyak sekali corak dan ragamnya, ada yang baik dan
banyak sekali yang buruk. Diantara adat istiadat yang baik
adalah:

1. Suka menghormati tamu


2. Pemberani dan pekerja keras, sikap yang menonjol pada
bangsa Arab yang suka mengembara untuk menghadapi
tantangan hidup
3. Mendahulukan yang tua dalam suatu perkara yang penting
4. Sedikit makan dan tidur
5. Suka hidup bebas, ini merupakan kebiasaan suku badui
sejak dahulu berkelana untuk mencari tempat yang subur
dan ramai
6. Bertanggung jawab serta dapat dipercaya, dan selalu
memenuhi janji
7. Ahli pidato dan mahir dalam bersyair atau membaca sajak
Sedangkan adat istiadat yang tidak baik adalah :
1. Menyembah berhala
2. Minum minuman keras
3. Berjudi
4. Merendahkan derajat wanita
5. Berbuat maksiat
6. Melakukan perampokan dan pencurian pada suku yang
lain
7. Sering terjadi perselisihan, pertengkaran, dan peperangan
diantara suku.
B. Sejarah Politik Masyarakat Arab Pra- Islam
Adapun daerah pesisir, bila dibandingkan dengan sahara
sangat kecil, bagaikan selembar pita yang mengelilingi
jazirah Arab. Penduduk sudah hidup menetap dengan mata
pencaharian bertani dan rbagai macam buberniaga. Karena
itu, mereka sempat membina berbagai macam budaya,
bahkan kerajaan
4 Cholil Umam, Sejarah Kebudayaan Islam MI Kelas 3, (Sidoarjo: Duta
Aksara,2004) 11

Bila dilihat dari asal usul keturunan, penduduk jazirah


Arab dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu
Qahthaniyun (keturunan Qathan) dan Adnaniyun (keturunan
Ismail ibn Ibrahim). Pada mulanya wilayah utara diduduki
golongan Adnaniyun dan wilayah selatan didiami golongan
Qahthaniyun. Akan tetapi lama-kelamaan kedua golongan itu
membaur karena perpindahan-perpindahan dari utara ke
selatan atau sebaliknya.5
Masyarakat, baik nomadic maupun menetap, hidup dalam
budaya kesukuan Badui. Organisasi dan identitas social
berakar pada keanggotaan dalam sutu rentang komunitas
yang luas, kelompok beberapa keluarga membentuk suku
(tribe) dan dipimpin oleh seorang syaikh. Mereka sangat
menekankan hubungan kesukuan, sehingga kesetiaan atau
solidaritas kelompok menjadi sumber kekuatan bagi suatu
kabilah atau suku. Mereka suka berperang.
Dalam masyarakat suka berperang tersebut, nilai wanita
menjadi sangat rendah. Situasi seperti ini terus berlangsung
samapai agama Islam lahir. Akibat peperangan yang terus
menerus, kebudayaan mereka tidak berkembang. Golongan
Qathaniyun, misalnya, pernah mendirikan kerajaan saba` dan
kerajaan Himyar di Yaman. Bagian selatan jazirah Arab.
Kerajaan Saba` inilah yang membangun bendungan Ma`arib,
sebuah bendungan raksasa yang menjadi sumber air untuk
wilayah

kerajaan.

Pada

masa

kejayaannya,

kemajuan

kerajaan saba` di bidang kebudayaan dan peradabannya,


dapat dibandingkan dengan kota-kota dunia lain saat itu.6
5 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta :PT Raja Grafindo,
1993) 10-11
6 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta :PT Raja Grafindo,
1993) 13

Orang-orang Arab terdiri dari orang-orang pedalaman dan


perkotaan. Pemikiran politik orang-orang yang berada di
pedalaman tentu saja sangat berbeda dengan orang-orang
yang berada diperkotaan.7
Kabilah-kabilah Badui (pedalaman) adalah orang-orang
yang hidup sebagai kabilah-kabilah kecil yang terpencarpencar didusun yang diikat oleh ikatan darah dan fanatisme.
Maka,

sangatlah

membangun

sulit

sebuah

pembangkangan

membangun
kerajaan

ikatan

karena,

ditengah-tengah

mereka

untuk

bisa

adanya

tradisi

serta,

ketidak

tundukan kabilah yang satu atas kabilah yang lain.


Kerajaan kindah (480-529 M) adalah satu-satunya kerajaan
berdiri ditengah- tengah Jazirah Arab diantara Hukum yang
diatur berdasarkan kabilah. Namun kerajaan ini berumur
sangat pendek. Imrul Qais salah seorang pengarang syairsyair masa jahiliyah menisbatkan dirinya pada raja-raja
Kindah, dia telah berusaha membangun kembali kerajaan
leluhurnya namun gagal. 8
Kerajaan-kerajaan di perkotaan:
a. Kerajaan-kerajaan di Yaman antara lain: Kerajaan Ma`in dan
Kerajaan

Qatban,

Kerajaan

Saba`,

Kerajaan

Himyar,

Penduduk Romawi di Yaman, penduduk orang-orang Persia


atas Yaman.
b. Kerajaan-kerajaan

di

Utara

Jazirah

Arab

antara

lain:

Kerajaan Anbat, Kerajaan Tadmur, Kerajaan Hiroh, Kerajaan


Ghasan.
c. Hijaz
C. Orientasi Ekonomi Masyarakat Arab Pra-Islam
7 Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka sarana,
2003) 63
8 Ibid, 64

Sumber ekonomi utama yang menjadi peghasilan orang Arab adalah


perdagangan dan bisnis. Orang-orang Arab di masa jahiliah sangat dikenal
dengan bisnis dan perdagangannya. Perdagangan menjadi darah daging orangorang Quraisy.9 Sebagian besar daerah Arab adalah daerah gersang dan tandus,
kecuali daerah Yaman yang terkenal subur dan bahwa ia terletak di daerah
strategis sebagai lalu lintas perdagangan. Ia terletak di tengah-tengah dunia
dan jalur-jalur perdagangan dunia, terutama jalur-jalur yang menghubungkan
Timur Jauh dan India dengan Timur Tengah melalui jalur darat yaitu dengan
jalur melalui Asia Tengah ke Iran, Irak lalu ke laut tengah, sedangkan melalui
jalur laut yaitu dengan jalur Melayu dan sekitar India ke teluk Arab atau
sekitar Jazirah ke laut merah atau Yaman yang berakhir di Syam atau Mesir.
Oleh

karena

itu,

perdagangan

merupakan

andalan

bagi

kehidupan

perekonomian bagi mayoritas negara-negara di daerah-daerah ini.


Perekonomian orang Arab pra-Islam yang sangat bergantung pada
perdagangan daripada peternakan apalagi pertanian. Mereka dikenal sebagai
pengembara dan pedagang tangguh. Mereka juga sudah mengetahui jalanjalan yang bisa dilalui untuk bepergian jauh ke negeri-negeri tetangga.
D. Sosial-Kultural Masyarakat Arab-Pra Islam

Sebagian besar daerah Arab adalah daerah gersang dan tandus, kecuali
daerah Yaman yang terkenal subur. Sebagai imbasnya, mereka yang hidup di
daerah itu menjalani hidup dengan cara pindah dari suatu tempat ke tempat
lain. Mereka tidak betah tinggal menetap di suatu tempat. Mereka tidak
mengenal hidup cara lain selain pengembaraan itu. Seperti juga di tempattempat lain, di sini pun [Tihama, Hijaz, Najd, dan sepanjang dataran luas
yang meliputi negeri-negeri Arab] dasar hidup pengembaraan itu ialah
kabilah. Kabilah-kabilah yang selalu pindah dan pengembara itu tidak
mengenal suatu peraturan atau tata-cara seperti yang kita kenal. Mereka

9 Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka sarana,


2003) 72

10

hanya mengenal kebebasan pribadi, kebebasan keluarga, dan kebebasan


kabilah yang penuh.10
Keadaan itu menjadikan loyalitas mereka terhadap kabilah di atas
segalanya. Ciri-ciri ini merupakan fenomena universal yang berlaku di setiap
tempat dan waktu. Bila sesama kabilah mereka loyal karena masih kerabat
sendiri, maka berbeda dengan antar kabilah. Interaksi antar kabilah tidak
menganut konsep kesetaraan; yang kuat di atas dan yang lemah di bawah. Ini
tercermin, misalnya, dari tatanan rumah di Mekah kala itu. Rumah-rumah
Quraisy sebagai suku penguasa dan terhormat paling dekat dengan Kabah
lalu di belakang mereka menyusul pula rumah-rumah kabilah yang agak
kurang penting kedudukannya dan diikuti oleh yang lebih rendah lagi, sampai
kepada tempat-tempat tinggal kaum budak dan sebangsa kaum gelandangan.
Semua itu bukan berarti mereka tidak mempunyai kebudayaan sama-sekali.
Fakta di atas menunjukkan bahwa pengertian Jahiliah yang tersebar luas
di antara kita perlu diluruskan agar tidak terulang kembali salah pengertian.
Pengertian yang tepat untuk masa Jahiliah bukanlah masa kebodohan dan
kemunduran, tetapi masa yang tidak mengenal agama tauhid yang
menyebabkan minimnya moralita11

10 Muhammad Husein Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: PT


DUNIA PUSTAKA JAYA, 1979) 8
11 Sejarah Bangsa Arab Sebelum Islam | Nabi Muhammad Saw
www.taqrib.info

11

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a. Keadaan Umum, Geografis, Masyarakat Arab PraIslam
Keadaan umum masyarakat Arab Pra Islam : pada
umunya

sebelum

adanya

Islam

masyarakat

Arab

termasuk orang-orang yang masih menganut agama

nenek moyang, yaitu agama Nabi Ismail.


Geografis : letak geografis jazirah Arab Utara : Ghassan,

Syam. Selatan : Yaman. Tengah : Makkah, Hijaz


b. Sejarah Politik Masyarakat Arab Pra- Islam
Sejarah politik Masyarakat Arab kesukuan, bagi orangorang pedalaman, bagian Arab Tengah. Daerah selatan dan
Utara sudah mendirikan kerajaan
c. Orientasi Ekonomi Masyarakat Arab Pra-Islam
Sumber ekonomi masyarakat Arab pada umumnya
adalah berdagang, apalagi daerah arab tengah adalah
daerah yang tandus jadi bertani sangat tidak cocok pada
daerah tersebut.
d. Kehidupan Sosial-Kultural Masyarakat Arab-Pra

Islam
Dilihat dari kebiasaan orang Arab yang suka berburu
dan tidak menetap, mereka cenderung berwatak keras.
Tapi dengan seiring bergulirnya jaman mereka sudah mulai
menetap pada suatu tempat.

12

DAFTAR PUSTAKA
Al-Usairy, Ahmad.2003. Sejarah Islam (diterjemahkan oleh:
Samso Rahman). Jakarta : Akbar Media Eka Sarana
Haekal, Muhammad Husain. 1979. Sejarah Hidup Muhammad
(diterjemahkan oleh: Ali Audah). Jakarta: PT DUNIA
PUSTAKA JAYA
Syalabi, Ahmad. 2003. Sejarah dan Kebudayaan Islam. (Jakarta :
PT pustaka al-Husna Baru)
Uman, Cholil. 2004. Sejarah Kebudayaan Islam MI Kelas 3
(Sidoarjo: Duta Aksara)
Yatim, Badri. 1993. Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta :PT
Rajagrafindo)
Sejarah Bangsa Arab Sebelum Islam | Nabi Muhammad Saw
www.taqrib.info

13

Anda mungkin juga menyukai